You are on page 1of 12

JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441

Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

PERBEDAAN PENGARUH COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR


SHARE (TPS) DAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DITINJAU DARI MOTIVASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MTS NEGERI DI KABUPATEN KUDUS

Noor Mardliyah 1
Nunuk Suryani 2
Sri Haryati 3
1
Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
2
Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS
3
Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

e-mail : mardliyah2@gmail.com

ABSTRACT
Objectives of the research are 1) to find out which is better, the students’
learning achievement with learning model of Think Pair Share method or
conventional learning models, 2) to find out which is better, the student
achievement with high motivation or low motivation, 3) to determine the
interaction between the think pair share method and motivation toward English
learning achievement on State MTs in Kudus Regency. The method in this
research used research experiment with 2X2 factorial design. The population is
all eighth grade students in the State MTs in Kudus Regency. Research
hypothesis test used Two - Way of ANOVA analysis with 2 x 2 ANOVA
formulations.
The results of research showed that: 1) there are significant differences in the
English learning achievement of the group used TPS model and conventional
group. Student learning outcomes in English Language subjects with TPS method
is better than the students who used conventional methods. 2) There are
significant differences in English learning achievement of students in the group
with high motivation and a group of students with low learning motivation.
Student learning outcomes in English subjects who have a high motivation is
better than students who have a low learning motivation. 3) There is interaction
between learning method with motivation toward English learning achievement.
Learning achievement in English subjects in group used TPS method with high
learning motivation has the highest average value, while group with
conventional method with low learning motivation has lowest average value.

Keywords: Think Pair Share. Conventional, Motivation, English

PENDAHULUAN membantu peserta didik mengenal


Bahasa memiliki peran sentral dirinya, budayanya, dan budaya orang
dalam perkembangan intelektual, sosial, lain. Selain itu, pembelajaran bahasa juga
dan emosional peserta didik dan membantu peserta didik mampu
merupakan penunjang keberhasilan mengemukakan gagasan dan perasaan,
dalam mempelajari semua bidang studi. berpartisipasi dalam masyarakat, dan
Pembelajaran bahasa diharapkan bahkan menemukan serta menggunakan
145
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

kemampuan analitis dan imaginatif yang orang mampu mengakses pengetahuan


ada dalam dirinya. Bahasa Inggris dengan kemampuan berbahasa,
merupakan alat untuk berkomunikasi sedangkan pada tingkat epistemic orang
secara lisan dan tulis. mampu mengungkapkan pengetahuan ke
Berkomunikasi adalah memahami dalam bahasa sasaran. Pembelajaran
dan mengungkapkan informasi, pikiran, bahasa Inggris di SMP/MTs ditargetkan
perasaan, dan mengembangkan ilmu agar peserta didik dapat mencapai
pengetahuan, teknologi, dan budaya. tingkat functional yakni berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi dalam secara lisan dan tulis untuk
pengertian yang utuh adalah kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari,
berwacana, yakni kemampuan memahami sedangkan untuk SMA/MA diharapkan
dan/atau menghasilkan teks lisan dapat mencapai tingkat informational
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam karena mereka disiapkan untuk
empat keterampilan berbahasa, yaitu melanjutkan pendidikannya ke
mendengarkan, berbicara, membaca dan perguruan tinggi. Tingkat literasi
menulis. Keempat keterampilan inilah epistemic dianggap terlalu tinggi untuk
yang digunakan untuk menanggapi atau dapat dicapai oleh peserta didik SMA/MA
menciptakan wacana dalam kehidupan karena bahasa Inggris di Indonesia
bermasyarakat. Oleh karena itu, mata berfungsi sebagai bahasa asing.
pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk Mata Pelajaran Bahasa Inggris di
mengembangkan keterampilan- SMP/MTs bertujuan agar peserta didik
keterampilan tersebut agar lulusan memiliki kemampuan sebagai berikut. 1).
mampu berkomunikasi dan berwacana Mengembangkan kompetensi
dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan
tertentu. “Tingkat literasi mencakup tulis untuk mencapai tingkat literasi
performative, functional, informational, functional 2). Memiliki kesadaran tentang
dan epistemic.”(Wells,1987:43). hakikat dan pentingnya bahasa Inggris
Pada tingkat performative, orang untuk meningkatkan daya saing bangsa
mampu membaca, menulis, dalam masyarakat global 3).
mendengarkan, dan berbicara dengan Mengembangkan pemahaman peserta
simbol-simbol yang digunakan. Pada didik tentang keterkaitan antara bahasa
tingkat functional, orang mampu dengan budaya.
menggunakan bahasa untuk memenuhi Belajar adalah suatu proses yamg
kebutuhan hidup sehari-hari seperti ditandai dengan adanya perubahan pada
membaca surat kabar, manual atau diri seseorang. “Perubahan dalam diri
petunjuk. Pada tingkat informational, seseorang dapat ditunjukkan dalam

146
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

berbagai bentuk seperti berubahnya dan pembelajaran.” Sehingga kadang kala


pengetahuannya, pemahamannya, sikap metode konvensional menimbulkan
dan tingkah lakunya, keterampilan dan kejenuhan dalam proses pembelajaran
kemampuannya, daya reaksinya, daya yang berakibat penurunan hasil belajar
penerimaannya dan lain-lain aspek yang siswa.
ada pada individu.” (Sudjana, 2005:280). Proses pembelajaran yang
Belajar merupakan usaha yang didominasi dengan tuntutan untuk
dilakukan secara sadar untuk menghafalkan dan menguasai pelajaran
mendapatkan hasil dari bahan yang sebanyak mungkin untuk menghadapi
dipelajari dan adanya perubahan dalam ujian, dimana peserta didik harus
diri seseorang baik itu pengetahuan, mengeluarkan apa yang telah
keterampilan, maupun sikap dan tingkah dihafalkannya. Kondisi ini sangat
lakunya. bertentangan dengan kondisi psikologis
Motivasi belajar merupakan sesuatu peserta didik dimana proses transfer
keadaan yang terdapat pada diri pengetahuan bakal efektif jika melalui
seseorang individu dimana ada suatu “gaya belajar” peserta didik sendiri. Oleh
dorongan untuk melakukan sesuatu guna karena itu, gaya mengajar pendidik harus
mencapai tujuan. Tujuan siswa adalah disesuaikan dengan gaya belajar peserta
dalam belajar adalah mendapatkan didik tersebut. Hal ini pun sejalan dengan
prestasi setinggi-tingginya, untuk itu pendapat Sudjana (2005:40), bahwa”
peran motivasi untuk belajar sangat peserta didik adalah insan yang aktif
diperlukan sekali. Untuk meningkatkan serta perlu diperdayakan untuk
motivasi belajar siswa diperlukan suatu berpartisipasi penuh dalam penentuan
metode pembelajaran baru yang nantinya dan pembentukan cara belajarnya.”
bisa membuat siswa menjadi lebih Pada kenyataannya pembelajaran
bersemangat dan termotivasi untuk yang berlangsung di MTs Negeri di
mengikuti pembelajaran khususnya pada Kabupaten Kudus lebih banyak
mata pelajaran Bahasa Inggris. menggunakan metode konvensional, guru
Menurut Syaiful Bahri Djamarah menerangkan materi, siswa mencatat dan
(1996:35) metode pembelajaran diakhiri dengan pemberian tugas,
konvensional adalah “metode sehingga pembelajaran berlangsung
pembelajaran tradisional atau disebut dengan monoton dan siswa cenderung
juga dengan metode ceramah, karena bosan untuk mengikuti pembelajaran.
sejak dulu metode ini telah dipergunakan Untuk itu perlu adayana variasi metode
sebagai alat komunikasi lisan antara guru pembelajaran khususnya pada mata
dengan anak didik dalam proses belajar pelajaran bahasa Inggris di MTS Negeri di

147
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Kabupaten Kudus. Salah satunya dengan Think-Pair-Share atau berpikir-


penggunaan metode kooperatif learning berpasangan-berbagi merupakan metode
dengan menerapkan strategi think pair pembelajaran kooperatif yang dirancang
share (TPS) dalam pembelajaran bahasa untuk mempengaruhi pola interaksi
Inggris di MTS N Kudus. Menurut Ajaja siswa. “Prosedur yang digunakan dalam
(2010:2) Cooperative learning is metode Think-Pair-Share dapat memberi
important in helping learners acquire siswa lebih banyak waktu untuk berpikir,
from the curriculum the basic cooperative untuk merespon, dan saling membantu.”
attitudes and values they need to think (Trianto, 2007:61).
independently inside and outside of the Dengan asumsi bahwa semua
classroom. resitasi atau diskusi membutuhkan
Strategi think pair share (TPS) atau pengaturan untuk mengendalikan kelas
berpikir berpasangan berbagi adalah secara keseluruhan, dan prosedur yang
merupakan jenis pembelajaran digunakan dalam think pair share dapat
kooperatif yang dirancang untuk memberi siswa lebih banyak waktu
mempengaruhi pola interaksi berpikir, untuk merespon dan saling
siswa.Strategi think pair share ini membantu. Guru memperkirakan hanya
berkembang dari penelitian belajar melengkapi penyajian singkat atau siswa
kooperatif. “Metode pembelajaran membaca tugas, atau situasi yang
Think-Pair-Share merupakan metode menjadi tanda tanya. Sekarang guru
pembelajaran yang dikembangkan oleh menginginkan siswa mempertimbangkan
Frank Lyman dan Spencer Kagan dari lebih banyak apa yang telah dijelaskan
Universitas Maryland.”( Ibrahim, dan dialami. Guru memilih menggunakan
2000:26). Siburian (2013:34) “Think Pair think-pair-share untuk membandingkan
Share (TPS) is one of the Cooperative tanya jawab kelompok keseluruhan.
Learning methods which poses a Tujuan penelitian yang ingin
challenging or open-ended question and dicapai adalah 1) untuk mengetahui
gives students a half to one minute to manakah yang lebih baik prestasi belajar
think about the question. Students then siswa dengan model pembelajaran
pair with a collaborative group member metode Think Pair Share atau model
or neighbor sitting nearby and discuss pembelajaran konvensional, 2) untuk
their ideas about the question for several mengetahui manakah yang lebih baik
minutes.” prestasi belajar siswa dengan motivasi
Metode ini memberi kesempatan belajar tinggi atau motivasi belajar
pada siswa untuk bekerja sendiri serta rendah. , 3) untuk mengetahui interaksi
bekerja sama dengan orang lain. Metode antara metode think pair share dan

148
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

motivasi belajar terhadap prestasi belajar menyerap materi yang disampaikan oleh
Bahasa Inggris pada MTs Negeri di guru.
Kabupaten Kudus Sampel adalah bagian dari jumlah dan
METODE PENELITIAN karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Penelitian ini dilaksanakan di MTs tersebut.” ( Sugiyono,2011:56). Dalam
Negeri di Kabupaten Kudus, waktu penelitian ini penulis mengambil dua
penelitian selama 6 bulan terhitung bulan kelas, yaitu dari kelas TPS di MTs N 1
Juni sampai dengan Nopember 2013. kelas VIII E Kudus dan kelas
Jenis penelitian ini adalah quasi konvensional di MTs N 2 kelas VIII A
eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti Kudus.
mengumpulkan data dengan memberikan Sesuai dengan teknik pengumpulan
perlakuan yang berbeda pada dua data yang akan digunakan, maka dalam
kelompok sampel penelitian. Penelitian penelitian ini ada empat jenis data yang
yang dilakukan untuk mencari perbedaan dikumpulkan, yakni (1) data mengenai
antara pengaruh penggunaan metode pengaruh metode think pair share (2),
think pair share dan metode metode konvensional (3), motivasi belajar
konvensional ditinjau dari motivasi (4) data prestasi belajar Bahasa Inggris.
belajar dengan prestasi mata Pelajaran Data hasil prestasi belajar Bahasa
Bahasa Inggris. Inggris ini berdasarkan atas perlakuan
Metode yang digunakan dalam dari metode think pair share dan metode
penelitian ini adalah penelitian pembelajaran konvensional yang
eksperimen dengan rancangan faktorial dilakukan oleh penulis. Dengan
2X2. Desain atau rancangan penelitian ini melaksanakan tes, berupa soal pilihan
adalah penelitian eksperimen, “metode ganda dengan 4 alternatif jawaban. Data
eksperimen adalah metode penelitian tentang motivasi belajar. Dilakukan
yang digunakan untuk mencari pengaruh setelah menggunakan angket yang
perlakuan tertentu terhadap yang lain berupa skala likert dengan pilihan 5
dalam kondisi yang terkendalikan.” alternatif jawaban.
(Sugiyono 2011:72). Uji Prasyarat Analisis adalah : a) Uji
Populasi dalam penelitian adalah normalitas bertujuan untuk mengetahui
semua siswa kelas VIII MTs Negeri di apakah distibusi dari subjek penelitian
Kabupaten Kudus. Dipilihnya siswa kelas bersifat normal atau tidak.
VIII sebagai populasi penelitian b) Uji Homogenitas uji ini ditujukan
didasarkan pada pertimbangan bahwa untuk menentukan t-tes yang akan
secara psikologis siswa telah mampu dipakai dalam uji hipotesis dan untuk
mengetahui apakah hasil tes dari kelas

149
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 Berdasarkan data hasil penelitian


dari populasi yang variannya sama atau diketahui dari 35 siswa dalam kelompok
tidak. siswa dengan metode TPS terdapat 17
UJi Hipotesis penelitian menggunakan siswa yang mempunyai motivasi belajar
analisis Two-Way Anova dengan yang tergolong rendah dan 18 siswa
formulasi anova 2 x 2, setelah diketahui lainnya mempunyai motivasi belajar yang
bahwa data hasil prestasi belajar Bahasa tergolong tinggi. Dari 35 siswa dalam
Inggris pada sampel penelitan kelompok siswa dengan metode
mempunyai distribusi yang normal dan konvensional terdapat 19 siswa yang
mempunyai variansi yang homogen. mempunyai motivasi belajar yang
tergolong rendah dan 16 siswa lainnya
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN mempunyai motivasi belajar yang
A. Deskripsi Data Penelitian tergolong tinggi
1. Motivasi Belajar 2.Prestasi Belajar Bahasa Inggris
Hasil penelitian yang mengungkap Berdasarkan data prestasi belajar
motivasi belajar siswa diperoleh dari Bahasa Inggris yang diperoleh dari hasil
pengisian angket motivasi belajar siswa tes prestasi belajar Bahasa Inggris
yang berjumlah 27 item yang diberikan dengan jumlah soal sebanyak 33 buah
kepada siswa anggota sampel pada dengan bobot 100% pada siswa sebagai
kelompok eksperimen dengan anggota sample, yaitu pada kelompok
menggunakan metode pembelajaran TPS siswa dengan menggunakan metode TPS
dan konvensional, masing-masing dan metode konvensional, maka
kelompok terdiri dari 35 responden dilakukan penentuan kategori untuk
dengan metode pembelajaran TPS dan 35 prestasi belajar Bahasa Inggris
responden untuk pembelajaran berdasarkan lima kategori sebagai
konvensional. Data tersebut berikut: Kategori sangat rendah nilai 0,00
dikelompokkan menjadi dua kategori. – 20,00, rendah 20,01-40,00, sedang
Banyaknya item pada angket motivasi 40,01 – 60,00, tinggi 60,01 – 80,00, dan
belajar adalah 27 dengan skor terendah sangat tinggi nilai 80,01 – 100,00.
1 dan skor tertinggi 5 sehingga besarnya Berdasarkan data hasil penelitian
rata-rata harapan atau hipotetik sebesar diketahui bahwa terdapat 18 siswa yang
81 sehingga jika skor yang diperoleh < 81 termasuk dalam kategori motivasi
maka dikatakan motivasi belajar siswa belajar tinggi yang diberikan perlakuan
tergolong rendah, sedangkan jika skor metode TPS, diperoleh nilai rata-rata
yang diperoleh ≥ 81 maka dikatakan prestasi belajar Bahasa Inggris sebesar
motivasi belajar siswa tergolong tinggi. 84,85 yang masuk dalam kategori sangat

150
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

tinggi, nilai maksimum yang diperoleh sebesar 69,70 yang masuk dalam kategori
pada siswa yang memiliki motivasi tinggi. Nilai maksimum yang diperoleh
belajar tinggi dengan perlakuan metode siswa yang memiliki motivasi belajar
TPS adalah 96,97 dan nilai minimum rendah dengan menggunakan metode
sebesar 75,76 dengan standar deviasi konvensional adalah 87,88 dan nilai
5,88. minimum sebesar 54,55 dengan standar
Berdasarkan data hasil penelitian deviasi 7,95
diketahui bahwa terdapat 17 siswa yang Berdasarkan data hasil penelitian
termasuk dalam kategori motivasi belajar diketahui bahwa dari 35 siswa dengan
rendah dengan perlakuan metode TPS metode TPS memperoleh prestasi belajar
diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Inggris dengan nilai rata-rata
Bahasa Inggris sebesar 70,95 yang masuk sebesar 78,10 dan termasuk dalam
dalam kategori tinggi. Nilai maksimum kategori tinggi. Nilai prestasi belajar
yang diperoleh pada siswa yang memiliki Bahasa Inggris maksimum yang diperoleh
motivasi belajar rendah dengan dengan menggunakan metode TPS
menggunakan metode TPS sebesar 81,82 adalah 96,97 dan nilai minimum sebesar
dan nilai minimum sebesar 60,61 dengan 60,61 dengan standar deviasi 9,30
standar deviasi 6,43. Berdasarkan data hasil penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa dari 35 siswa dengan
diketahui bahwa terdapat 16 siswa yang metode konvensional memperoleh nilai
termasuk dalam kategori motivasi rata-rata prestasi belajar Bahasa Inggris
belajar tinggi yang diberikan perlakuan sebesar 72,99 dan termasuk dalam
metode konvensional, diperoleh nilai kategori tinggi. Nilai prestasi belajar
rata-rata prestasi belajar Bahasa Inggris Bahasa Inggris maksimum yang diperoleh
sebesar 76,90 yang masuk dalam kategori dengan menggunakan metode
tinggi, nilai maksimum yang diperoleh konvensional adalah 87,88 dan nilai
siswa yang memiliki motivasi belajar minimum sebesar 54,55 dengan standar
tinggi dengan metode konvensional deviasi 8,36.
adalah 87,88 dan nilai minimum sebesar Berdasarkan data hasil penelitian
66,67 dengan standar deviasi 7,24. diketahui total sampel dalam penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian ini berjumlah 70 siswa dengan nilai rata-
diketahui bahwa terdapat 19 siswa yang rata prestasi belajar Bahasa Inggris yang
termasuk dalam kategori motivasi diperoleh adalah 75,54 yang termasuk
belajar rendah yang diberikan perlakuan dalam kategori tinggi, nilai maksimum
metode konvensional, diperoleh nilai prestasi belajar Bahasa Inggris pada
rata-rata prestasi belajar Bahasa Inggris subjek penelitian secara keseluruhan

151
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

adalah 96,97 dan nilai minimum sebesar Prosedur yang digunakan dalam metode
54,55 dengan standar deviasi 9,15. TPS dapat memberi siswa lebih banyak
B. Pembahasan waktu untuk berpikir, untuk merespon,
1. Perbedaan Pengaruh Metode TPS dan saling membantu. Strategi TPS atau
dengan Metode Konvensional berpikir berpasangan berbagi adalah
Terhadap Prestasi Belajar Bahasa merupakan jenis pembelajaran
Inggris kooperatif yang dirancang untuk
Hasil perhitungan analisis Two-Way mempengaruhi pola interaksi siswa.
Anova diketahui terdapat perbedaan Metode pembelajaran TPS siswa
yang signifikan prestasi belajar Bahasa dilatih bagaimana mengutarakan
Inggris pada kelompok dengan pendapat dan siswa juga belajar
menggunakan metode TPS dan kelompok menghargai pendapat orang lain dengan
konvensional, dengan nilai F = 7,667 tetap mengacu pada materi/tujuan
dengan p < 0,05 ; dimana hasil belajar pembelajaran. Metode pembelajaran TPS
siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris dirancang untuk mempengaruhi interaksi
dengan metode TPS lebih baik dari pada siswa. Struktur ini menghendaki siswa
siswa yang menggunakan metode bekerja saling membantu dalam
konvensional. kelompok-kelompok kecil.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan hasil penelitian tersebut
penelitian yang dilakukan Wahyu Mustika maka pembelajaran dengan
Ningsih (2011), Kafa Wilda Mutiara menggunakan metode TPS ternyata lebih
(2012), dan Yati Siti Alinah (2012) bahwa efektif dibandingkan dengan metode
metode pembelajaran TPS berpengaruh konvensional. Dengan demikian prestasi
terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dapat belajar Bahasa Inggris dengan metode
diinterpretasikan bahwa dengan metode TPS lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran TPS dapat meningkatkan metode konvensional.
prestasi relajar siswa, meskipun pada 2. Perbedaan Pengaruh Motivasi Belajar
penelitian ini dilakukan mata pelajaran Tinggi dengan Motivasi belajar
dan kelas yang berbeda. Rendah terhadap Prestasi Belajar
Metode TPS memberi kesempatan Bahasa Inggris
pada siswa untuk bekerja sendiri serta Hasil perhitungan analisis Two-Way
bekerja sama dengan orang lain. Metode Anova diketahui terdapat perbedaan
TPS atau berpikir-berpasangan-berbagi yang signifikan prestasi belajar Bahasa
merupakan metode pembelajaran Inggris pada kelompok siswa dengan
kooperatif yang dirancang untuk motivasi belajar tinggi dan kelompok
mempengaruhi pola interaksi siswa. siswa dengan motivasi belajar rendah,

152
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

dengan nilai F = 40,314 dengan p < 0,05 ; pembelajaran khususnya pada mata
dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
pelajaran Bahasa Inggris yang memiliki Berdasarkan hasil penelitian tersebut
motivasi belajar tinggi lebih baik dari motivasi belajar siswa mempengaruhi
pada siswa yang memiliki motivasi prestasi belajar pada mata pelajaran
belajar rendah. Bahasa Inggris, siswa yang memiliki
Hasil penelitian ini sejalan dengan motivasi belajar tinggi lebih baik dari
penelitian yang dilakukan Wahyu Mustika siswa yang memiliki motivasi belajar
Ningsih (2011), Dwi Yuliyanto (2012), dan rendah.
Anshori (2012) bahwa motivasi siswa 3. Interaksi Pengaruh Metode
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, pembelajaran dan Motivasi belajar
yang ini mempunyai makna bahwa siswa Dalam Kaitannya Dengan Prestasi
yang mempunyai motivasi tinggi akan belajar Bahasa Inggris
memperoleh hasil belajar yang tinggi Hasil perhitungan analisis Two-Way
pula dan hal ini dapat diterapkan pada Anova diketahui terdapat interaksi antara
berbagai mata pelajaran dan kelas yang metode pembelajaran dengan motivasi
berbeda. belajar terhadap prestasi belajar Bahasa
Motivasi belajar merupakan sesuatu Inggris dengan nilai F = 4,073 dengan p <
keadaan yang terdapat pada diri 0,05 ; dimana nilai rata-rata prestasi
seseorang individu dimana ada suatu belajar Bahasa Inggris pada kelompok
dorongan untuk melakukan sesuatu guna metode TPS dengan motivasi belajar
mencapai tujuan. Motivasi dalam belajar tinggi mempunyai nilai rata-rata tertinggi
mempunyai arti membangkitkan dan sebesar 84,85 sedangkan kelompok
memberi arah pada dorongan dorongan metode konvensional dengan motivasi
yang menyebabkan individu melakukan belajar rendah mempunyai nilai rata-rata
perbuatan perbuatan dalam belajar. terendah sebesar 69,70.
Tujuan siswa adalah dalam belajar adalah Pada metode pembelajaran TPS yang
mendapatkan prestasi setinggi-tingginya, diterapkan pada siswa yang memiliki
untuk itu peran motivasi untuk belajar motivasi belajar tinggi berpeluang terjadi
sangat diperlukan sekali. Untuk pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih
meningkatkan motivasi belajar siswa efektrif. Begitu pula pada pembelajaran
diperlukan suatu metode pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki
baru yang nantinya bisa membuat siswa motivasi belajar tinggi berpeluang terjadi
menjadi lebih bersemangat dan pembelajaran Bahasa Ingris yang lebih
termotivasi untuk mengikuti efektif. Jadi, siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi, baik yang belajar

153
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

dengan TPS maupun konvensional sama- Hasil penelitian ini menunjukkan


sama memiliki efektivitas yang tinggi bahwa penggunaan metode pembelajaran
dalam pembelajaran Bahasa Inggris. TPS dan motivasi belajar mempunyai
Demikian sebaliknya, siswa yang pengaruh yang besar terhadap
memiliki motivasi belajar rendah adalah peningkatan Prestasi belajar siswa pada
siswa yang kurang memiliki kemampuan mata pelajaran Bahasa Inggris.
dalam bertindak maupun mengontrol diri
dan kurang dapat bertanggung jawab SIMPULAN DAN SARAN
pada materi yang menjadi tugasnya. Berdasarkan analisis dan pembahasan
Sehingga siswa juga akan mengalami uji hipotesis dapat disimpulkan sebagai
kesulitan untuk memahami dan berikut :
menyelesaikan tugas pembelajaran 1. Terdapat perbedaan yang signifikan
dengan baik. prestasi belajar Bahasa Inggris pada
Siswa yang memiliki motivasi belajar kelompok dengan menggunakan metode
rendah ternyata memperoleh prestasi TPS dan kelompok konvensional. Hasil
belajar Bahasa Inggris lebih rendah belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa
daripada hasil yang dicapai siswa yang Inggris dengan metode TPS lebih baik
memiliki motivasi belajar tinggi. Akan dari pada siswa yang menggunakan
tetapi pada kondisi sama-sama memiliki metode konvensional.
minat rendah, siswa yang belajar dengan 2. Terdapat perbedaan yang signifikan
pembelajaran TPS akan memperoleh hasil prestasi belajar Bahasa Inggris pada
belajar lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa dengan motivasi belajar
yang belajar dengan pembelajaran tinggi dan kelompok siswa dengan
konvensional. motivasi belajar rendah. Hasil belajar
Pada metode TPS, siswa yang siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris
memiliki motivasi belajar tinggi yang memiliki motivasi belajar tinggi
berpeluang memperoleh prestasi belajar lebih baik dari pada siswa yang memiliki
yang lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar rendah.
siswa yang memiliki motivasi belajar 3. Terdapat interaksi antara metode
rendah. Begitu pula pada pembelajaran pembelajaran dengan motivasi belajar
dengan menggunakan metode terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris.
konvensional siswa yang memiliki Prestasi belajar pada mata pelajaran
motivasi belajar tinggi berpeluang Bahasa Inggris pada kelompok metode
memperoleh prestasi belajar yang lebih TPS dengan motivasi belajar tinggi
baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai nilai rata-rata tertinggi,
memiliki motivasi belajar rendah. sedangkan kelompok metode

154
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

konvensional dengan motivasi belajar karena siswa merasa dihargai dan


rendah mempunyai nilai rata-rata diutamakan kepentingannya. Selain itu
terendah. metode mengajar guru yang
Berdasarkan simpulan, saran yang menyenangkan maka motivasi belajar
dikemukakan adalah sebagai berikut : siswa akan menjadi lebih baik karena
1. Bagi Siswa penjelasan guru akan materi pelajaran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menjadi lebih mudah untuk dipahami.
siswa yang mempunyai tingkat motivasi 3. Bagi Sekolah
belajar tinggi mampu mencapai hasil Berdasarkan berbagai macam metode
prestasi belajar Bahasa Inggris yang lebih pembelajaran yang ada, maka pihak
baik dibandingkan siswa yang tingkat sekolah melalui Kepala Sekolah dapat
motivasi belajarnya rendah, baik pada menentukan metode pembelajaran yang
metode TPS maupun pada metode tepat untuk meningkatkan hasil belajar
konvensional. Oleh karena itu penting siswa sesuai dengan bidang studi.
kiranya untuk lebih meningkatkan 4. Bagi Peneliti Lain
motivasi belajar siswa diantaranya Bagi peneliti lain diharapkan dapat
dengan menerapkan suatu pedoman pengembangan metode pembelajaran
bahwa belajar adalah merupakan suatu yang lain dengan mengkaitkan dengan
kebutuhan siswa, sehingga untuk variabel bebas lainnya yang turut
memenuhi kebutuhan tersebut siswa mempengaruhi prestasi belajar pada
terdorong untuk melakukan aktivitas siswa.
belajar karena menyadari arti pentingnya
belajar.
2. Bagi Guru
Guru dapat memotivasi siswa untuk
meningkatkan belajarnya dengan
berusaha mengajar dan mendidik dengan
segenap jiwa dan seluruh keterampilan
yang dimiliki. Guru menganggap bahwa
semua siswa itu pandai dalam bidang
mereka masing-masing, dan tidak
memaksakan agar siswa menonjol dalam
mata pelajaran yang diampu karena
setiap siswa memiliki kemampuan belajar
yang beragam. Dengan demikian maka
motivasi belajar siswa akan terpengaruh,

155
JURNAL TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN ISSN: 2354-6441
Vol.2, No.2, hal 145-156, Edisi April 2014 http://jurnal.fkip.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA Berorientasi Kontrutivistik.


M. Ibrahim. 2000. Pembelajaran Jakarta: Prestasi Pustaka
Kooperatif. Surabaya: UNESA
Wells Morris Alton.1987. College
O. Patrick Ajaja, 2010. Effects of English. New York: Harcourt: Brace and
Cooperative Learning Strategy World, Inc
on Junior Secondary School
Students Achievement in
Integrated Science. Electronic
Journal of Science Education
Vol. 14, No. 1 (2010)

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.


Bandung: Tarsito

Sugiyanto. 2009. Metode-metode


Pembelajaran Inonatif.
Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian


Pendidikan Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syaiful Bahri Djamarah. 1996. Strategi


Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.

Tiur Asih Siburian.2013. Improving


Students Achievement On
Writing Descriptive Text
Through Think Pair Share. The
International Journal of
Language Learning and Applied
Linguistics World (IJLLALW).
Volume 3 (3),July 2013.
ISSN:2289-3245

Trianto. 2007. Metode-metode


Pembelajaran Inovatif

156

You might also like