Professional Documents
Culture Documents
QADAR
(1)
2. BERSEMANGATLAH, JANGAN HANYA
BERSANDAR PADA TAKDIR
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
(2)
3. ABDULLAH BIN UMAR RA. BERKATA :
Aku pernah mendengar Rasulullah saw.
bersabda:
(3)
haddatsanaa rasuulullahi shallallahu `alaihi
wasallam wa huwashaadiqul mashduuq :
inna ahadakum yujma`u khalquhu fii bathni
ummihi arba`iina yawman nuthfah, tsumma
yakuunu `alaqatan mitsla dzalika, tsumma
yakuun mudhghatan mitsla dzalik, tsuma
yursilu ilaihil malaku fayanfukhu fiihir-ruuh,
wa yu’maru bi arba`i kalimaat : bikatbi
rizqihi wa ajalihi wa `amalihi wa syaqiyyun
aw sa`iid. Fawallahil-ladzii laa ilaha
ghayruhu inna ahadakum laya’malu bi
`amalin ahlil jannati hatta mama yakuunu
baynahu wa baynahaa illa dziraa`un
fayasbiqu `alaihil kitaabu faya’malu bi
amali ahlinnari fayadkhuluhaa, wa inna
ahadakum laya`malu bi `amali ahlin-naari
hatta maa yakuunu baynahu wa
baynahumaa illa dziraa`un fayasbiqu `alaihil
(4)
kitaabu faya’malu bi `amali ahlil jannah
fayadkhuluhaa
Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud
radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan
kepada kami dan beliau adalah orang yang
benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap
kalian dikumpulkan penciptaannya di perut
ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh
hari, kemudian berubah menjadi setetes darah
selama empat puluh hari, kemudian menjadi
segumpal daging selama empat puluh hari.
Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat
lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan
untuk menetapkan empat perkara : menetapkan
rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau
kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah
selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada
yang melakukan perbuatan ahli surga hingga
jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta
akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan,
dia melakukan perbuatan ahli neraka maka
masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di
antara kalian ada yang melakukan perbuatan
(5)
ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan
neraka tinggal sehasta akan tetapi telah
ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan
perbuatan ahli surga maka masuklah dia ke
dalam surga. (Riwayat Bukhشri dan Muslim).
(6)
“Tidak ada yang mampu menolak takdir Allah
kecuali doa, dan tidaklah menambah usia
kecuali kebaikan”. (HR. Tirmidzi)
(7)
sahabat dalam rangka bermusyawarah. Mulai
dari kalangan Muhajirin, lalu kalangan Anshar,
kemudian kaum Quraisy. Dari musyawarah
tersebut, Umar memutuskan untuk kembali
pulang. Lalu Umar Radhiyallahu ‘anhu
mengumumkan, “Sesungguhnya aku akan
kembali besok pagi, bersiap-siaplah besok.” Abu
Ubaidah bin al-Jarrah Radhiyallahu ‘anhu
bertanya, “Apakah untuk lari dari takdir Allah?”
Umar menjawab :
(8)
Subhanahu wa ta’ala menuju takdir Allah
Subhanahu wa ta’ala yang lain. Apa
pendapatmu, jika engkau mempunyai ternak
unta lalu singgah di sebuah lembah yang
memiliki dua sisi. Satu sisi yang subur, sisi yang
lain gersang. Bukankah dengan takdir Allah juga
jika engkau menggiringnya ke sisi yang subur?
Bukankah dengan takdir Allah juga engkau
menggiringnya ke sisi yang gersang?”
(9)