You are on page 1of 12

Hizb Bahr

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alloohumma yaa Allooh yaa ‘aliyyu yaa

‘azhiimu yaa haliimu yaa ‘aliim. Anta Robbii, wa’ilmuka hasbii,

fani’mar-robbu robbii, wani’mal hasbu hasbii, tanshuru man tasyaa-u wa

antal ‘aziizur rohiim. Nas-alukal ‘ishmata fil harokaati was-sakanaati wal

kalimaati wal iroodaati wal khothorooti, minasy-syukuuki wadz-dzunuuni

wal auhaamis-saatiroti lilquluubi ‘an muthoola’atil ghuyuub.

“Dengan menyebut asma’ Allooh Yang Maha Pemuroh lagi Maha Penyayang.

Ya Allooh, Wahai Yang Maha Luhur, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang

Maha Penyantun, wahai Yang Maha Mengetahui. Engkau Tuhanku,

Ilmu-Mu cukup bagiku. Engkau sebaik-baik Tuhanku. Sebaik-baik

pencukupan adalah pencuku-panku. Engkau menolong orang yang Engkau

kehendaki, dan Engkau Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

Kami memohon kepada-Mu penjagaan terhadap segala gerak-gerik, diam,

kata-kata, kehendak, pikiran (unek-unek), persangkaan, keraguan dan

angan-angan yang menutupi hati untuk dapat melihat yang ghoib.

Faqodibtuliyal mukminuuna wazulziluu zilzaalan syadiidaa. Wa idz yaquulul

munaafiquuna walla-dziina fiiquluubihin marodhum-maa wa’ada-nalloohu

wa rosuuluhuu illaa ghuruuroo.

Allooh benar-benar menguji orang-orang mukmin dan digoncangkan

(hatinya) dengan goncangan yang sangat. Dan (ingatlah) ketika

orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya


berkata: "Allooh dan Rosul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan

tipu daya". (QS al-Ahzab : 12).

Fa tsabbitnaa wanshurnaa wasakh-khir lanaa haadzal bahro kamaa

sakh-khortal bahro limuu-saa ‘alaihis-salaam, wasakh-khortan naaro

li-ibroahiima ‘alaihis-salaam, wasakh- khortal jibaa-la wal hadiida

lidaawuuda ‘alaihis-salaam, wa sakh-khortar-riiha wasy- syayaathiina wal

jinna lisulaimaana ‘alaihis- salaam, wasakh-khorta kulla bahrin huwa laka

fil ardhi was-samaa-i, walmulki walmalakuuti, wabahrid-dunyaa wabahril

aakhi-roh. Wasakh-khir lanaa kulla syai-in. Yaa man biyadihii malakuutu

kulli syai’.

Karenanya, kuatkanlah kami, tolonglah kami, dan tundukkanlah lautan ini

kepada kami, sebagaimana Engkau telah menundukkan lautan kepada Nabi

Musa as; Engkau tundukkan api kepada Nabi Ibrohim as; Engkau

tundukkan gunung dan besi kepada Nabi Dawud as; dan Engkau tundukkan

angin, syetan dan jin kepada Nabi Sulaiman as. Tundukkanlah kepada kami

setiap laut milik-Mu di bumi dan di langit, setiap kerajaan dan kekuasaan,

dan (tundukkan kepada kami) lautan dunia dan akhirat. Serta tundukkan

kepada kami segala sesuatu, Wahai Tuhan yang di tangan-Nya kekuasaan

segala sesuatu.

Kaaf haa yaa ‘aiin shood, Kaaf haa yaa ‘aiin shood, Kaaf haa yaa ‘aiin shood.

Unshurnaa fa-innaka khoirunnaashiriin, waftah lanaa fa-innaka khoi-rul

faatihiin, waghfirlanaa fa- innaka khoirul ghoafiriin, warhamnaa fa- innaka


khoirur-roahi-miin, warzuqnaa fa- innaka khoirur-roaziqiin, wahdinaa

wanajjinaa minal qoumizh-zhoalimiin, wahab lanaa riihan thayyibatan

kamaa hiya fii ‘ilmika, wansyurhaa ‘alainaa min khozaa-ini rohmatika,

wahmilnaa bihaa hamlal karoamati ma’as-salaamati wal ‘aafiyati fid- diini

wad-dunyaa wal aakhiroh, innaka ‘alaa kulli syai-in qodiir.

Kaaf haa yaa a’iin shood (3x). Tolonglah kami, karena Engkau sebaik-baik

penolong. Bukakan kepada kami (rohmat-Mu), karena Engkau sebaik-baik

Pembuka. Ampunilah kami, karena Engkau sebaik-baik pengampun dosa.

Sayangilah kami, karena Engkau sebaik-baik penyayang. Anugrahilah kami

rizki, karena Engkau sebaik- baik Pemberi rizki. Tunjukilah kami dan

selamatkanlah kami dari kaum yang zholim. Anugrahkan kepada kami

angin yang baik, sebagaimana Yang Engkau ketahui. Tebar-kanlah angin

tersebut kepada kami dari gudang simpanan rohmat-Mu. Pikulkanlah

kepada kami muatan kemuliaan, keselamatan dan kesejahteraan dalam

urusan agama, dunia dan akhirat. Karena Engkau Maha Kuasa atas segala

sesuatu.

Aloohumma yassir lanaa umuuronaa ma’arroahati liquluubinaa wa

abdaaninaa, was-salaamati wal’aafiyati fii diininaa wadunyaanaa, wakun

lanaa shaahiban fii safarinaa wa hadharinaa wakholiifatan fii ahlinaa,

wathmis ‘alaa wujuuhi a’daa-inaa, wamsakh-hum ‘alaa makaanatihim falaa

yastathii’uunal mudhiyya walal majii-a ilainaa.

Ya Allooh! Mudahkanlah kepada kami semua urusan kami dengan perasaan

lega/rehat didalam hati dan badan kami, serta keselamatan dan kesehatan/
kesejahteraan didalam agama dan dunia kami. Jadilah Engkau sebagai

teman kami sewaktu dalam perjalanan dan kehadiran kami, serta sebagai

pengganti didalam keluarga kami. Binasakanlah wajah-wajah musuh kami

dan ubahlah mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak

mampu berjalan/lewat dan kembali ke arah kami.

Walau nasyaa-u latha-masnaa ‘alaa a’yunihim fastabaqus-shiroata

fa-annaa yubshiruun. Walau nasyaa-u lama- sakhnaahum ‘alaa

makaanatihim famas- tathaa’uu mudhiyyan walaa yarji’uun.

Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata

mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah

mereka dapat melihat (nya). Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami

rubah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup

berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali. (QS Yasin : 66-67).

Yaa siin. Walqur-aanil hakiim. Innaka laminal mursaliin. ‘alaa

shiroathimmustaqiim. Tanziilal ‘aziizir-rohiim. Litundziro qouman maa

undziro aabaa-uhum fahum ghoofiluun. Laqod haqqol qoulu ‘alaa

aktsarihim fahum laa yukminuun. Innaa ja’alnaa fii a’naaqihim aghlaalan

fahiya ilal adzqoani fahum muqmahuun. Waja’alnaa min baini aidiihim

saddan wamin kholfihim saddan fa- aghsyainaahum fahum laa yubshiruun.

Yaasiin. Demi Al Qur'an yang penuh hikmah, sesungguhnya kamu salah

seorang dari rosul- rosul, (yang berada) di atas jalan yang lurus, (sebagai

wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-

bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.

Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allooh) terhadap

kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami

telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat)

ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah. Dan Kami adakan di

hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami

tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (QS

Yaasiin :1-9).

Syaahatil wujuuh (Dibaca 3 x). Wa’anatil wujuuhu lilhayyil qoyyuumi

waqod khooba man hamala zhulman.

Buruklah wajah-wajah mereka.Dan tunduklah semua muka (dengan

berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus

(makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan

kezaliman. (QS Thaha : 111).

Thaa siin. Haa miim aiin siin qoaf. Marojal bahroini yaltaqiyaani

bainahumaa barza- khul laa yabghiyaan.

Thaa siin. Haa miim ‘aiin siin qoaf. Dia membiarkan dua lautan mengalir

yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak

dilampaui oleh masing-masing. (QS ar-Rohman : 19-20).


Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim.

Hummal amru wajaa-an nashru, fa’alainaa laa yunsharuun. Haa miim,

Tanziilul kitaabi minal-loohil ‘aziizil ‘aliim. Ghoofiridz-dzanbi

waqoabilit-taubi syadiidil ‘iqoabi dzit-thaul laa ilaaha illaa huwa ‘alaihil

mashiir.

Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim, Haa miim,

urusan diluaskan dan datang pertolongan/kemenangan kepada kami,

sehingga mereka tidak mendapatkan pertolongan. Haa miim. Diturunkan

Kitab ini (Al Qur'an) dari Allooh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui,

Yang Mengampuni dosa dan Menerima taubat lagi keros hukuman-Nya;

Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.

Hanya kepada-Nyalah kembali (semua makhluk). (QS al-Mukmin : 1-3).

Bismillaahi baabunaa, tabaaroka hiithaanunaa, yaa siin saqfunaa, kaaf haa

yaa ‘aiin shood kifaayatunaa, haa miim ‘aiin siin qoaf himaa-yatunaa. Qoaf,

walqur-aanil majiidi wiqoo-yatunaa.

‘Bismillah’ pintu kami, ‘Tabaaroka’ pagar kami, ‘Yaasiin’ atap kami, ‘Kaaf

haa yaa ‘aiin shood’ pelindung kami, dan ‘Haa miim ‘aiin siin qoaf’

pemelihara kami. ‘Qoaf. Wal-qur-aanil majiid’, penjaga kami.

Fasayakfiikahumullooh, wahuwas-samii’ul ‘aliim (3 x).

Maka Allooh akan memelihara kamu dari mereka.Dan Dialah Yang Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS al-Baqoroh : 137).


Sitrul’arsyi masbuulun ‘alainaa, wa’ainulloohi naazhirotun ilainaa,

bihaulillaahi laa yuqdaru ‘alainaa. Walloohu min waroo-ihim muhiith. Bal

huwa qur-aanum-majiid. Fii lauhim-mahfuuzh.

Tirai ‘arasy diturunkan kepada kami dan ‘Mata’ (Pengawasan) Allooh

memandang kami, berkat kekuatan Allooh mereka tidak mampu

menguasai kami. padahal Allooh mengepung mereka dari belakang mereka.

Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur'an yang mulia, yang

(tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh. (QS al-Buruj : 20-22)

Falloohu khoirun haafizhon wahuwa arhamur-roahimiin.(Dibaca 3 x).

Maka Allooh adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di

antara para penyayang. (QS Yusuf : 64).

Inna waliyyiyalloohul ladzii nazzalal kitaaba wahuwa yatawallas-shaalihiin.

(Dibaca 3 x).

Sesungguhnya pelindungku ialah Allooh yang telah menurunkan Al Kitab

(Al Qur'an) dan Dia melindungi orang-orang yang sholeh . (QS

al-A’rof :196).

Hasbiyalloohu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wahuwa robbul’arsyil

‘azhiim. (3x).

Cukuplah Allooh bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku

bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki `Arsy yang agung. (QS

at-Taubah : 129).
Bismillaahilladzii laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi walaa

fis-samaa-i wahuwas-samii’ul ‘aliim (Dibaca 3 x).

Dengan menyebut asma’ Allooh Yang dengan asma’-Nya itu tidak ada

sesuatu pun yang membahayakan di bumi dan di langit. Dan Dia Maha

Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim (Dibaca 3 x).

Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allooh Yang

Maha Luhur lagi Maha Agung.

Washollalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadinin-Nabiyyil ummiyyi wa’alaa

aalihii washahbihii wasallam.

Semoga Allooh melimpahkan rohmat ta’zhim dan salam sejahtera kepada

junjungan kami Muhammad, seorang Nabi yang Jenius, dan juga kepada

para keluarga dan sahabatnya.

Didalam suatu naskah, ada tambahan bacaan :

Innallooha wamalaa-ikatahuu yushalluuna ‘alan-nabiyyi, yaa

ayyuhalladziina aamanuu shalluu ‘alaihi wasallimuu tasliimaa.

“Sesungguhnya Allooh dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi.

Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan

ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QSal-Ahzab : 56).


Dalam sebuah naskah yang lain, ada tambahan bacaan ayat kursi :

Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum. Laa ta’khudzuhuu sinatun

walaa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardhi man dzalladzii

yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim

wamaa kholfahum walaa yuhii-thuuna bisyai- in min ‘ilmihii illaa bimaa

syaa-a, wasi’a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardha walaa ya-uuduhuu

hifzhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.

Allooh, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang

Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak

mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.

Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allooh tanpa izin-Nya.

Allooh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang

mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allooh melainkan

apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allooh meliputi langit dan bumi. Dan

Allooh tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allooh Maha Tinggi

lagi Maha Besar.” (QS al-Baqoroh : 255).

Dalam naskah lainnya, ada tambahan bacaan berikut ini :

Yaa Allooh, Yaa nuuru yaa haqqu yaa mubiin. Uksunii min nuurika, wa

‘allimnii min ‘ilmika, wa afhimnii ‘anka, wa asmi’nii minka, wabash-shirnii

bika, wa aqimnii bisyuhuudika, wa albisnii libaasat-taqwaa minka, innaka

‘alaa kulli syai-in qodiir.

“Ya Allooh! Wahai an-Nur (Pencipta Cahaya), wahai al-Haqq (Maha Benar),

wahai al-Mubiin (Yang Terong). Berilah aku pakaian sebagian dari Nur-Mu,
Ajarilah aku sebagian dari Ilmu-Mu, Berilah aku pemahaman dari-Mu,

Perdengarkanlah aku dari-Mu, Berilah kami kemampuan untuk

mengeta-hui denganMu, bangkitkanlah aku untuk menyaksi-kan-Mu,

berilah aku pakaian takwa dari-Mu, karena Engkau Maha Kuasa atas segala

sesuatu.

Yaa samii’u yaa ‘aliimu yaa haliimu yaa ‘aliyyu yaa Allooh! Isma’ du’aa-ii

bikhoshaa- ishi luth-fika, aamiin.

Wahai Yang Maha Mendengar, wahai Yang Maha Mengetahui, wahai Yang

Maha Penyantun, Wahai Yang Maha Tinggi, wahai Allooh! Dengarkan

doaku, berkat kekhususan sifat lemah lembut- Mu. Amin.

A’uudzu bikalimaatillaahit-taammaati kullihaa min syarri maa kholaq

(Dibaca 3 x).

Aku berlindung dengan perantaraan kalimat- kalimat Allooh yang

sempurna seluruhnya dari keburukan apa saja yang Dia ciptakan.

Yaa ‘azhiimas-sulthaan, yaa qodiimal ihsaan, yaa daa-imanna’maa-i, yaa

baasithar-rizqi, yaa ka-tsiirol khoiroat, yaa waasi’al ‘athaa-i, yaa daafi’al

balaa-i, yaa saami’ad-du’aa-i, yaa haadhiron laisa bighoa-ibin, yaa

maujuudan ‘indas-syadaa-idi, yaa khofiyyal luthfi, yaa lathiifas-shun’i, yaa

haliiman laa ya’jalu, iqdhi haajatii birohmatika yaa

arhamar-roahimiin.

Wahai Yang Agung Kekuasaan-Nya! wahai Yang Dahulu kebaikan-Nya!


wahai Yang Terus Menerus pemberian nikmat-Nya! wahai Yang

Membeberi rizki! Wahai Yang Banyak Kebaikan-Nya! Wahai Yang Luas

pemberian-Nya! Wahai Penolak balak! Wahai Pendengar doa! Wahai Yang

hadir, Yang tidak pernah absen! Wahai Yang Selalu Ada di masa genting!

Wahai Yang Tersem-bunyi sifat Kelemah lembutan-Nya! Wahai Yang Maha

Halus Penciptaan-Nya! Wahai Yang Maha Penyantun yang tidak

terburu-buru! Kabul-kanlah hajatku, berkat rohmat-Mu, wahai Yang Maha

Pengasih dari sekalian yang pengasih.

Doa Setelah Membaca Hizib Bahr : Disusun oleh Syaikh Zarruq,

penulis syarah Hizib Bahr.

Alloohumma innaka ta’lamu maa nahnu fiih, wamaa nathlubuhuu

wanartajiihi min roh- matika fii amrinaa kullih, fayassir lanaa maa nahnu

fiihi min safarinaa wamaa nathlu- buhuu min hawaa-ijinaa, waqorrib

‘alainal masaafaat, wasallimnaa minal ’ilali wal aafaat, walaa

taj’alid-dunyaa akbaro hammi- naa, walaa mablagho ‘ilminaa, walaa

tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa, birohmatika yaa

arhamar-roahimiin. Washal-lalloohu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa

aalihii washah- bihii wasallam.

“Yaa Allooh! Sungguh Engkau mengetahui apa Saja yang kami ada

didalamnya, apa yang kami cari dan kami takuti dari rohmat-Mu dalam

urusan kami seluruhnya. Karenanya, mudahkan- lah bagi kami (selama)

dalam perjalanan kami dan hajat-hajat yang kami cari. Dekatkan kepada
kami jarak yang jauh. Selamatkanlah kami dari cacat dan bencana. Jangan

Engkau jadikan dunia ini menarik sebagian besar perhatian kami dan

batas akhir dari pengetahuan kami. Jangan Engkau kuasakan kepada kami

orang yang tidak memiliki kasih sayang kepada kami, berkat rohmat-Mu,

Wahai Yang Maha Penyayang dari sekalian yang penyayang. Semoga Allooh

melimpahkan sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Miuhammad,

beserta keluarga dan sahabatnya.

______________________________________

*) Teks Doa diambil dari kitab asli "Khulashoh Syawariq al- Anwar" (KSA),

tulisan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani

You might also like