You are on page 1of 4

1 Mochtar et al.

, Budidaya Tanaman Kedelai

PERTANIAN

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN


Food Crop Cultivation

Muhammad Hasbi Mochtar, Rahmatillah, Anggi Khumrotin Nikmah


Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37 Kampus Tegalboto Sumbersari, Jember 16821, Jawa Timur, Indonesia
E-mail:mhasbi776@gmail.com

ABSTRACT
Soybean is one of the food crops which contains protein, fat, vegetable, vitamins, and minerals. Soybeans can be planted in paddy fields or dry land. Land
processing is done by clearing land, making beds, and making drainage channels. Processed land is ready to be planted with soybean plants. Planting
soybeans can be done scatter and Portugal. The spacing used in Portugal is 25x25 cm. Maintenance of soybean plants can be done by planting, irrigation,
fertilizing aftershocks, and weeding. Weeding is done by removing weeds that are on the land. Weed is an unwanted plant that grows. Weeds consist of
broad leaf weeds, grass and puzzles. Practical Food Crop Cultivation is carried out at Agroteknopark Jubung, University of Jember on March 30, 2019 at
06.00-09.00. The tools used are lead, sickle, hoe, raffia, meter, scales, stakes, measuring cups, worksheets, prints, stationery and documentation tools. The
ingredients used are soybean seeds and urea, SP36, KCL. The 1,2,3 groups planted soybeans by way of sprinkling with a distance of 20x20 cm, while for
groups 4 and 5 planted by directly spreading soybean seeds on the land. Perform treatment after 1 week after planting, leaving it according to the treatment.
Fertilization using urea, sp-36, and KCL with a dose of 50 kg urea / ha, sp-36 100 kg / ha, and KCL 75 kg / ha. Give all parts of sp-36 and KCL and one-
third part of urea during planting, give 2/3 more urea when the plant is 2 weeks old Planting by spread is done by spreading the seeds on beds while tuggal
by making planting holes. The results of scattered planting when viewed from soybean plant weight parameters tend to be lower compared to tuggal
methods which tend to be heavier.

Keywords: Soybean, stocking system, Portugal system

ABSTRAK
Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang mengandung protein,lemak, nabati, vitamin, dan mineral.
Kedelai dapat ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. Pengolahan lahan dilakukan dengan pembersihan lahan,
pembuatan bedengan, dan pembuatan saluran drainase. Lahan yang telah diolah siap untuk ditanami tanaman kedelai.
Penanaman kedelai dapat dilakukan secara sebar dan tugal. Jarak tanam yang digunakan pada sistem tugal yaitu 25x25
cm. Pemeliharaan tanaman kedelai dapat dilakukan dengan penyulaman, pengairan, pemupukan susulan, dan penyiangan.
Penyiangan dilakukan dengan mencabuti gulma yang berada di lahan. Gulma merupakan tanaman yang tumbuhnya tidak
dikehendaki. Gulma terdiri dari gulma daun lebar, rumput, dan teki. Praktikum Budidaya Tanaman Pangan dilaksanakan
di Agroteknopark Jubung, Universitas Jember tanggal 30 Maret 2019 pukul 06.00-09.00. Alat yang digunakan yaitu
timba, sabit, cangkul, rafia, meteran, timbangan, ajir, gelas ukur, lembar kerja, cetok, alat tulis dan alat dokumentasi.
Bahan yang digunakam yaitu benih kedelai dan pupuk urea, SP36, KCL. Kelompok 1,2,3 menanam kedelai dengan cara
tugal dengan jarak 20x20 cm, sedangkan untuk kelompok 4 dan 5 menanam dengan cara menebarkan langsung benih
kedelai di lahan. Melakukan perawatan setelah 1 minggu setelah tanam, mensisakan sesuai dengan perlakuan.
Pemupukan menggunakan urea, sp-36, dan KCL dengan dosis urea 50 kg/ha, sp-36 100 kg/ha, dan KCL 75 kg/ha.
Menberikan seluruh bagian sp-36 dan KCL serta sepertiga bagian urea saat tanam, memberikan 2/3 lagi urea saat
tanaman berumur 2 minggu Penanaman dengan cara sebar dilakukan dengan menyebar benih pada bedengan sedangkan
tuggal dengan membuat lubang tanam. Hasil dari penanaman secara sebar apabila dilihat dari parameter bobot tanaman
kedelai cenderung lebih rendah dibnadingkan dengan cara tuggal yang cenderung lebih berat.
Keywords: Kedelai, sistem tebar, Sistem tugal

How to citate:

PENDAHULUAN kedelai dapat dilakukan secara sebar dan tugal. Jarak tanam yang
digunakan pada sistem tugal yaitu 25x25 cm. Bersamaan dengan
Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penanaman dilakukan pemupukan dasar. Pemupukan merupakan
mengandung protein,lemak, nabati, vitamin, dan mineral. Kedelai salah satu cara untuk memenuhi ketersediaan unsur hara dalam
dapat ditanam di lahan sawah maupun lahan kering. Benih kedelai tanah (Tamba dkk., 2017). Cara pemberian pupuk sesuai dengan
yang akan ditanam harus menggunakan varietas ungguk yang cara penanaman. Penanaman sistem sebar dilakukan pemupukan
berkutu tinggi agar mendapatkan produksi yang maksimal. secara sebar pula. Penanaman sistem dilakukan pemupukan
Varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman, berat polong dan dengan memberikam pupuk diantara larikan. Pupuk yang
jumlah polong dalam tanaman (Bertham dkk., 2018). Proses dalam digunakan yaitu urea, SP-36, dan KCL. Pemberian pupuk kalium
budidaya kedelai terdiri dari oengolahan lahan, penanaman, berpengaruh terhadap bobot bintil akar dan biji tanaman kedelai
pemupukan, perawatan dan panen. (Kuntyastuti et al., 2018).
Pengolahan lahan dilakukan dengan pembersihan lahan, Pemeliharaan tanaman kedelai dapat dilakukan dengan
pembuatan bedengan, dan pembuatan saluran drainase. Lahan yang penyulaman, pengairan, pemupukan susulan, dan penyiangan.
telah diolah siap untuk ditanami tanaman kedelai. Penanaman

Budidaya Tanaman Pertanian– Budidaya Tanaman Pangan


2 Mochtar et al., Budidaya Tanaman Kedelai

Penyiangan dilakukan dengan mencabuti gulma yang berada di


lahan. Gulma merupakan tanaman yang tumbuhnya tidak
dikehendaki. Gulma terdiri dari gulma daun lebar, rumput, dan
teki. Gulma daun lebar diantaranya Portulaca Oleraceae dan
Habiscus Trionum, gulma rumput yaitu Echinochoa Colonum,
Cynodon Dactylon, Cyperus Rotundus (E-Metwally et al., 2017).
Tidak hanya gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman
kedelai, misalnya juha terdapat hama dan penyakit yang
menyerang tanaman kedelai. Hama yang menyerang diantaranya
wereng hijau, kutu kebul, kutu daun, kumbang, ulat grayak, ulat
penggerek polong, dan lalat bibit kacang. Serangan hama yang
menyerang daun berpengaruh terhadap tinggi tanaman, diameter
batang, jumlah bunga, bobot polong biji, jumlaj bintil akar, dan
bobot tajuk (Karowa dkk., 2015). Penyakit yang menyerang
tanaman kedelai diantaranya karat daun, busuk batang, layu jamur, garis jumlah daun memotong garis tinggi tanaman pada M+3 dan
layu bakteri dan mosaik. Penyakit karat merupakan salah satu meningkat sampai M+5. Artinya jumlah daun pada tanaman
penyakit pada tanama kedelai yang disebabkan oleh Phakopsora kedelai mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dalam setiap
Pachyrizi (Poerwoko, 2015). Kedelai dapat dipanen ketika telah minggunya dibandingkan dengan pertumbuhan tinggi tanaman.
berumur 75-110 hari. Pemanenan kedelai dilakukan apabila daun
pada kedelai 70% menguning dan rontok serta polong keras dan Grafik 2. Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Kedelai (Tuggal)
berwarna kecoklatan (Purwono dan purnamasari, 2007).
Kelompok 3

BAHAN DAN METODE


Waktu dan Tempat. Praktikum Budidaya Tanaman Pangan
dilaksanakan di Agroteknopark Jubung, Universitas Jember tanggal 30
Maret 2019 pukul 06.00-09.00.
Alat dan Bahan. Alat yang digunakan yaitu timba, sabit, cangkul,
rafia, meteran, timbangan, ajir, gelas ukur, lembar kerja, cetok, alat
tulis dan alat dokumentasi. Bahan yang digunakam yaitu benih
kedelai dan pupuk urea, SP36, KCL.
Langkah Kerja. Membagi setiap golongan menjadi 5 kelompok.
Memberikan benih pada setiap kelompok untuk ditanam dilahan
yang telah disediakan. Kelompok 1,2,3 menanam kedelai dengan
cara tugal dengan jarak 20x20 cm, sedangkan untuk kelompok 4
dan 5 menanam dengan cara menebarkan langsung benih kedelai di
lahan. Pemeliharaan tanaman meliputi penyulaman, pemupukan,
Berdasarkan grafik di atas, Rata-rata tinggi tanaman kedelai dan
pengairan, penyiangan, pembubuhan, dan pengendalian hama dan
jumlah daun selama M+1 sampai M+5 mengalami peningkatan.
penyakit. Melakukan perawatan setelah 1 minggu setelah tanam,
Jumlah daun pada M+3 memiliki rata-rata 17, sedangkan jumlah
mensisakan sesuai dengan perlakuan. Pemupukan menggunakan
daun pada M+4 mengalami kenaikan drastis yaitu sebanyak 42
urea, sp-36, dan KCL dengan dosis urea 50 kg/ha, sp-36 100
daun. Korelasi antara tinggi tanaman dan jumlah daun dalam setiap
kg/ha, dan KCL 75 kg/ha. Menberikan seluruh bagian sp-36 dan
minggunya cukup baik, hanya saja dalam grafik diatas menunjukan
KCL serta sepertiga bagian urea saat tanam, memberikan 2/3 lagi
garis jumlah daun memotong garis tinggi tanaman pada M+4 dan
urea saat tanaman berumur 2 minggu. Setelah benih ditanam
meningkat sampai M+5. Artinya jumlah daun pada tanaman
sampai pada periode pengisian polong melakukan pengairan
kedelai mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dalam setiap
dengan penyiraman secukupnya, kemudian mengeringkan lahan
minggunya dibandingkan dengan pertumbuhan tinggi tanaman.
setelah polong tua. Melakukan penyiangan setelah tanama berusia
2-7 minggu setelah tanam dan setelah proses pembuangan selesai
agar tidak mengganggu proes penyerbukan. Melakukan
pengamatan hama dan penyakit sesuai dengan hama dan penyakit Grafik 3. Berat Tanaman Kedelai dan Jumlah Polong Pada
yang ada. Menghitung skala kerusakan akibat gangguan OPT pada Perlakuan Sebar dan Tuggal (bobot)
tanaman kedelai. Melakukan pengamatan terakhir pada minggu ke-
7.

HASIL
Grafik 1. Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun Kedelai (Sebar)
Kelompok 5

Berdasarkan grafik di atas, Rata-rata tinggi tanaman kedelai dan


jumlah daun selama M+1 sampai M+5 mengalami peningkatan.
Jumlah daun pada M+3 memiliki rata-rata 9, sedangkan jumlah
daun pada M+4 mengalami kenaikan drastis yaitu sebanyak 23
daun. Korelasi antara tinggi tanaman dan jumlah daun dalam setiap
minggunya cukup baik, hanya saja dalam grafik diatas menunjukan

Budidaya Tanaman Pertanian– Budidaya Tanaman Pangan


3 Mochtar et al., Budidaya Tanaman Kedelai

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan rata-rata rata berat berangkasan akar dan jumlah polong benih sebar lebih
dari bobot tanaman kedelai pada perlakuan sebar dan tuggal. Berat rendah yaitu 4,26 dan 16 dibandindingkan dengan benih tuggal
berangkasan pada benih sebar memiliki rata-rata 4,16 sedangkan sebesar 12,5 dan 28,5, namun untuk berangkasan pucuk benih
tuggal memiliki bobot rata-rata 12,5. Selanjutnya rata-rata berat sebar lebih unggul dibandingkan dengan benih tuggal. Menurut
berangkasan pucuk pada benih sebar ialah 34,14 sedangkan benih Rahmasari dkk (2016) bahwa tinggi tanaman, jumlah daun, dan
tuggal rata-rata 13,51. Terakhir yaitu rata-rata jumlah polong jumlah polong dapat dipengaruhi oleh jarak tanam. Semakin rapat
kedelai pada benih sebar sebanyak 16 polong, sedangkan pada jarak tanam maka akan berpengaruh positif terhadap jumlah
benih tuggal sebanyak 29 polong. Oleh karena hasil bobot dari polong, namun akan berpengaruh negatif terhadap tinggi tanaman
perlakuan sebar lebih rendah dibandingkan dengan tuggal. dan jumlah daun. Jumlah polong pada benih sebar lebih sedikit,
dikarenakan jarak tanam yang terlalu lebar dan tidak tentu,
sedangkan benih tugal menghasilkan jumlah polong yang lebih
banyak dikarenakan tanaman yang tumbuh rapat cenderung
menghasilkan sedikit cabang dan batang menuju puncak kanopi
PEMBAHASAN sehingga hal tersebut memepercepat tanaman kedelai untuk masuk
Kedelai merupakan jenis tanaman pangan yang biasanya fase pembungaan dan membentuk polong lebih banyak, oleh
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tempe, tahu, kecap karena parameter jumlah polong yang dihasilkan oleh benih tuggal
dan jenis makanan lainnya. Budidaya tanaman kedelai dapat lebih banyak dibandingkan dengan benih sebar.
dilakukan di lahan sawah maupun di lahan kering tergantung pada
kondisi wilayah dan kebutuhan petani. Tanaman kedelai dapat
tumbuh di berbagai jenih tanah dengan syarat drainase dan aerasi KESIMPULAN
tanah telah tercukupi dengan baik, curah hujan 100-400mm/bulan,
. Budidaya tanaman kedelai yang dilakukan pada praktikum dengan 2
suhu udara 23-30 0 C, kelembaban 60-70%, pH tanah 5,8-7 dan perlakuan ialah perlakuan sebar dan perlakuan tuggal. Jumlah benih yang
ketinggian kurang dari 600 mdpl (Adisarwanto, 2013). Kegiatan digunanakan sebanyak 100 benih. Teknik budidaya yang dilakukan anatara
praktikum yang dilakukan di Jubung ialah budidaya tanaman benih sebar dan tugal sama hanya saja yang membedakan ialah pada
kedelai dengan 2 perlakuan yakni perlakuan sebar dan tuggal. proses pembibitan. Penanaman dengan cara sebar dilakukan dengan
Kegaiatan ini mulai dari pengolahan lahan dan penyiapan benih menyebar benih pada bedengan sedangkan tuggal dengan membuat
sampai dengan pemanenan selama kurang lebih 1,5 bulan. Lahan lubang tanam. Hasil dari penanaman secara sebar apabila dilihat dari
yang digunakan pada budidaya yaitu lahan petakan (lahan kering). parameter bobot tanaman kedelai cenderung lebih rendah dibnadingkan
Pengolahan lahan dilakukan dengan membolak-balikan tanah dengan cara tuggal yang cenderung lebih berat.
menggunakan cangkul hingga tanah menjadi gembur. Tujuan dari
pengolahan tanah agar tanah menjadi subur dan mudah untuk
ditanami. Penyiraman tanah dilakukan setelah pengolahan lahan DAFTAR PUSTAKA
dan dilajutkan dengan pembuatan lubang tanam pada perlakuan
benih tuggal, sedangkan pada benih sebar tidak membuat lubang Bertham, Y. H., Aini, N., Murcito, B. G., dan Nusantara A. D.
tanam. Penanaman kedelai pada benih tugal dilakukan dengan 2018. Uji Coba Empat Varietas Kedelai di Kawasan Pesisir
menaruh benih kedalam lubang. Tiap lubang berisi 1-2 benih. Berbasis Biokompos. BIOGENESIS, 6(1) : 36-42.
Benih sebar dilakukan dengan cara menyebar sekitar 100 benih ke E-Metwally, I. M., Elawa, T. A. E., and Dawood, M. G . 2017.
bedengan secara merata. Benih yang sudah ditanam kemudian Response Of Soybean Cultivars To Weed Control
diberi pupuk dasar. Penyulaman terhadap tanaman kedelai yang Treatments. CIGR Journal, 0(0) : 159-165.
tidak tumbuh dilakukan pada minggu kedua yaitu umur 14 HST.
Karowa, V., Setyono, dan Rochman, N. 2015. Simulasi Pengaruh
Pengamatan pada tanaman kedelai dilakukan pada tiap minggu Serangan Hama Pada Daun Terhadap Pertumbuhan dan
dimulai dari minggu kedua setelah dilakukan penanaman. Kegiatan Hasil Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill). Jurnal Pertanian,
yang dilakukan setiap pengamatan ialah melakuakan perawatan 6(1) : 56-63/
tanaman dengan pemupukan dan pembersihan gulma yang ada
disekitar tanaman, pengairan yang cukup, pengukuran tinggi Kuntyastuti, H., Purwaningrahay, R. D., and Lestari, S. A. D.,
tanaman dan jumlah daun. Kedelai dipupuk pada minggu ke-1 2018. Soybean Growth and Yield Responses at Thrid
sebagai pemupukan dasar, umur 21 HST dan minggu ke-3 HST Planting Season To Residual Potassium Fertilizer On A
(fase generatif). Pupuk yang digunakan yaitu Urea, SP-36 dan Vetisol. Journal of Degraded and Mining Lands
KCL dengan perbandungan dosis 1:1,25:2. Menurut Sinuraya dkk Management, 6(2) : 1645-1651.
(2015), bahwa pemupukan kedelai dilakuakan paling lambat umur Poerwoko, M. S. 2015. Breeding Of The Soybean Varietas Aged
14 HST. Waktu pemupukan yang baik ialah pada pagi hari, karena Maturity and Resistant to Rust Diseases. PROCEDIA,
mulut stomata membuka pada pagi hari dan menutup pada siang 9(2016) : 197-201.
hari karena terjadi penguapan. Pertumbuhan kedelai akan kurang
optimal apabila tanaman sudah memasuki umur 25 hari Purwono dan Purnamasari. 2017. Budidaya Dan Jenis Tanaman
dikarenakan adanya serangan OPT, seperti praktikum kali ini ialah Pangan Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya.
pengamatan OPT dilakukan pada minggu ke-4 ketika tanaman
Rahmasari, D.A., Sudiarso, dan H.T. Sebayang. 2016. Pengaruh
berumur 28 hari (Suhardianto dkk., 2018).
jarak tanam dan waktu tanam kedlai terhadap pertumbuhan
Pemanenan kedelai dilaksanakan pada minggu ke-6 dimana
dan hasil tanaman kedelai (Glycine max) pada baris antar
tanaman sudah berumur 42 HST, sehinggal hal tersebut
tebu (saccharum officinarum.) ROW. Produksi tanaman,
berpengaruh nyata terhadap pengisian polong dan kualitas polong.
4(5): 392-398.
Pernyataan ini dapat dibandingkan dengan penelitian di jurnal
bahwasannya pemanenan kedelai dapar dilakukan ketika tanaman Sinuraya, M.A., A. Barus, dan Y. Hasanah. 2015. Respon
sudah berumur 78 HST dengan ditandai polong yang berwarna pertumbuhan dan produksi kedelai (Glicine max (L.) Merr.)
kuning kecoklatan dan ukuran polong yang padat (Tambah dkk., terhadap konsentrasi dan cara pemberian pupuk cair organik.
2017). Hasil panen pada perlakuan sebar dengan tuggal memiliki Agroteknologi, 4(1): 1721-1725.
berat bobot yang berbeda setelah dilakukan penimbangan. Rata –

Budidaya Tanaman Pertanian– Budidaya Tanaman Pangan


4 Mochtar et al., Budidaya Tanaman Kedelai

Suhardianto, Karyawati, A.S, dan S. M. Sitompul. 2018.


Pembentukan polong dan pertumbuhan tanaman dengan
peningkatan penyediaan air dan nitrogen pada kedelai
(Glicine max (L.) Merr.). produksi tanaman, 6(8): 1960-1965

Tamba, H., Irmansyah, T., dan Hasanah, Y. 2017. Respon


Pertumbuban dan Produksi Kedelai (Glycine Max (L.)
Merrill) Terhadao Aplikasi Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk
Organik Cair. Jurnal Agroteknologi, 5(2) : 307-314.

Tamba, H., T. Iransyah, dan Y.Hasanah. 2017. Respon


pertumuhan dan produksi kedelai (Glicine max (L.) Merr.)
terhadap aplikasi pupuk kandang sapi dan pupuk organik
cair. Agroteknologi, 5(2): 307-314.

Budidaya Tanaman Pertanian– Budidaya Tanaman Pangan

You might also like