You are on page 1of 6

POTENSI AIR PERASAN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L) SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF DENTIN

CONDITIONER DALAM PERAWATAN KONSERVASI GIGI (IN-VITRO)

Sri Lestari, Zainal Arifin, Ekiyantini W


Bagian konservasi Gigi FKG Universitas Jember

Abstract
Preparation level prior to conduct dental filling results in smear layer. When smear layer is too thick, it will disturb the
adhesion of restoration material to cavity wall, therefore it needs cleansing using dentin conditioner. One of
cleansing materials for smear layer is acid with low concentration like citrate acid, hydrogen peroxide, and 10% of
polyacrilate acid (Sutrisno, 2005). The use of natural materials in dental practice is an alternative and may minimize
the side efect, one of them is belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L).
This study is experimental laboratory aimed at analysing the potential of cleansing force of belimbing
wuluh (Averrhoa bilimbi L) juice on the smear layer of cavity wall of tooth prepared. Ten samples of incisive teeth of
cows were prepared with circle-shaped class 1 cavity design with 5 mm in diameter, 2,5 mm in depth in one third
from the center of dental labial surface. Subsequently, 5 samples were polished with 10% of poliacrylic acid, the
other 5 samples were polished 100% of belimbing wuluh juice, allowed for 10 seconds and irrigated with sterile
aquades and dried. The samples were examined for their cleanliness from smear layer using SEM with 5000x
magnifying.
The result showed average value of cleanliness of the cavity bottom from smear applied with 10 % of
polyacrilate acid was lower compared to the group with 100% of belimbing wuluh juice. Statistically, it showed a
significant difference between the control group (10 % of polyacrilate acid) and treatment group (100% of
belimbing wuluh juice). In conclusion, 100% of belimbing wuluh juicen has potential as dentin conditioner.

Keywords: belimbing wuluh juice, dentin conditioner

Correspondence: Sri Lestari, Zainal Arifin, Ekiyantini W. Bagian Konservasi Gigi FKG Universitas Jember. Jl. Kalimantan
37 Jember

Pengembalikan fungsi Walaupun di sisi lain [enghilangan smear layer


stomatognatik, gigi yang mengalami karies masih menjadi perbedaan pendapat dalam
adalah melalui tindakan penumpatan berupa bidang konservasi gigi. Penutupan orifis tubuli
pembuatan restorasi. Saat ini pendekatan dentin oleh smear layer dapat mengurangi
konservasi maju pesat. Selain bahan restorasi permeabilitas dentin. Smear layer juga
berbahan dasar logam ,bahan restorasi bertindak sebagai pertahanan protektif, yang
sewarna gigi banyak digunakan sehubungan dapat mencegah penetrasi mikroorganisme
dengan dikembangkannya cara-cara lebih lanjut ke dalam tubuli dentin.11
preparasi yang minimal.1 Resin komposit dan Salah satu bahan penghilang smear
semen ionomer kaca merupakan bahan layer adalah asam dengan konsentrasi
sewarna gigi yang paling sering digunakan rendah, antara lain asam sitrat, hidrogen
dalam kedokteran gigi.2 peroksida, dan asam poliakrilat 10%. 12Asam
Untuk mempersiapkan tindakan poliakrilat 10% mampu membersihkan
konservasi, gigi harus diinstrumentasi terlebih permukaan gigi sehingga menghasilkan
dahulu. Instrumentasi yang dilakukan berupa adhesi maksimal.
preparasi kavitas akan menghasilkan debris Pemanfaatan bahan-bahan alami
preparasi , terutama pada dentin. Lapisan dalam bidang kedokteran gigi merupakan
debris preparasi yang dihasilkan tebalnya kira- suatu alternative dan dapat meminimalkan
kira 5-10 μm, disebut smear layer.3 Komponen efek samping. Salah satunya adalah
smear layer terdiri dari lapisan organik dengan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) yang
ketebalan 1-2 µm dan lapisan anorganik yang bersifat asam karena kandungan asam sitrat,
mempunyai ketebalan 40 µm.4,5 asam malat, asam oksalat, asam asetat,
Pembentukan smear layer ini merupakan asam format, saponin, niasin, tanin. Belimbing
salah satu bentuk pertahanan kompleks wuluh (Averrhoa bilimbi L) mudah dijumpai di
pulpodentinal dari dentinoblas, ketika sekitar kita dan hampir setiap tahun berbuah
dentinoblas terkena injuri ataupun iritasi .6 tanpa mengenal musim. Kandungan asam
Kebersihan permukaan gigi dapat yang tinggi membuat air perasan belimbing
mempengaruhi kekuatan ikatan adhesif wuluh mempunyai pH rendah, diharapkan
antara permukaan gigi dan bahan restoratif.7 bila diaplikasikan pada kavitas yang
Penghilangan smear layer meningkatkan dipreparasi dapat membersihkan smear layer.
sealing properties pada restorasi amalgam.8
Dengan demikian smear layer dan bahan- BAHAN DAN METODE
bahan lain yang menutupi kavitas gigi harus Persiapan Bahan Uji
dihilangkan dengan conditioner.9 Kekuatan a. Persiapan air perasan belimbing wuluh
ikatan semen ionomer kaca dengan struktur Memetik buah belimbing wuluh
gigi meningkat setelah dilakukan sebanyak 500 gr yang mempunyai ukuran
pengangkatan smear layer dengan hampir sama ± 5,5 cm dan berwarna hijau.
menggunakan conditioner asam poliakrilat .10 Belimbing wuluh ditumbuk menggunakan
Potensi Perasan Air Belimbing Wuluh…(Sri L, dkk)

mortar dan pastle sampai halus, kemudian karena sebelum spesimen dilakukan coating
dilakukan penyaringan untuk memisahkan air harus dalam kondisi kering.
dan ampas dengan menggunakan kain kasa
dan kertas milipore sehingga didapatkan air Pelapisan (coating) Sediaan
perasan belimbing wuluh konsentrasi 100%. Spesimen yang akan dilakukan
Hasil perasan ditampung dalam gelas ukur. pelapisan direkatkan pada holder (stub)
Selanjutnya diendapkan selama 30 menit, menggunakan lem khusus (araldyte) yang
bagian air yang jernih pada lapisan atas sudah diberi serbuk aluminium dimana
dipakai sebagai bahan pembersih smear permukaan yang akan diamati menghadap
layer pada kelompok perlakuan. Air perasan ke atas. Spesimen dibiarkan sampai kering
ini disimpan dalam cooler box untuk menjaga lebih kurang 1 hari. Setelah itu dilakukan
agar pH-nya tidak berubah karena air pelapisan pada permukaan spesimen yang
perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa akan diamati dengan alat Vacuum
bilimbi L) tidak mampu bertahan lama. Evaporator dan bahan pelapisnya adalah
Selanjutnya air perasan buah belimbing wuluh emas murni. Proses pelapisan lebih kurang 1
(Averrhoa bilimbi L) dibawa ke Surabaya jam. Setelah selesai pelapisan berarti sampel
karena pengaplikasian bahan dilakukan di siap diamati dan dipotret dengan SEM.
Laboratorium Scanning Microscope Electrone
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Pemotretan dengan Alat Scanning Electron
Surabaya Microscope (SEM)
Spesimen yang telah dilapisi emas
b. Persiapan sampel satu persatu dimasukkan dalam alat SEM.
Menanam 10 buah elemen gigi sapi Mula-mula dilakukan pengamatan pada
(bovine) pada 2 balok gips putih dengan seluruh daerah permukaan, selanjutnya
ukuran 8x5x4cm, masing-masing 5 buah pemotretan dilakukan pada daerah yang
elemen. Membuat outline preparasi kavitas diinginkan dengan pembesaran 5000 kali
dengan bentukan kelas I berbentuk dengan menggunakan film besar. Foto hasil
lingkaran diameter 5mm pada 1/3 tengah sisi pemotretan kemudian diamati dan dilakukan
labial. Melakukan preparasi kavitas penilaian kebersihan dinding saluran akar.
menggunakan bur bulat besar diameter 2mm
dan bur fissure silindris diameter 2 mm Penilaian Kebersihan Dinding Saluran Akar
dengan kedalaman ± 2,5 mm dan diameter Tahap ini bertujuan untuk menilai
kavitas 5mm. Kemudian bagian email kebersihan dinding kavitas yang dipreparasi
dikurangi,sehingga kedalaman kavitas yang dan telah diulasi bahan uji. Untuk melakukan
tersisa adalah 0,5 mm penilaian hasil kebersihan dilakukan dengan
Setelah dilakukan preparasi, sampel cara menggunakan transparan sheet yang
gigi dibuat spesimen. Mahkota gigi sapi yang dibagi menjadi 10 kotak kemudian
sudah dipreparasi dipotong menjadi ditempelkan pada tiap foto. Masing-masing
berbentuk kotak dengan mengikutkan 0,5mm kotak diberi skor sesuai penelitian Holz, dkk
dentin dari tepi kavitas. Gigi sapi dibagi yaitu :16
menjadi 3 bagian baik secara mesial-distal 0 = orifis tubuli dentin tidak terlihat sama
maupun serviko-insisal, dengan kavitas sekali, permukaan tertutup lapisan
terletak tepat dibagian 1/3 tengah. smear secara keseluruhan
5 = orifis tubuli dentin tersebar secara tidak
Tahap Perlakuan merata, sebagian permukaan
Sampel sebanyak 10 spesimen gigi bebas dari lapisan smear
sapi berbentuk kotak dibagi atas 2 kelompok 10 = orifis tubuli dentin terbuka dan tersebar
yaitu kelompok kontrol (diulasi asam poliakrilat secara merata, seluruh permukaan
10%) dan kelompok perlakuan (diulasi air bebas dari lapisan smear
perasan buah belimbing wuluh 100%).
Masing-masing kelompok terdiri atas 5 Hasil penilaian didapat dengan cara
spesimen gigi. menjumlah skor dari 10 kotak tersebut. Jumlah
keseluruhan merupakan nilai kebersihan
Cara pengulasan : dinding kavitas yang dipreparasi. Makin besar
Spesimen gigi sapi yang sudah nilai berarti dinding kavitas yang dipreparasi
dibentuk kotak diulasi dengan cotton pellet semakin bersih.
kecil yang udah dicelupkan ke dalam asam
poliakrilik 10% dan air perasan belimbing Hasil Penelitian
wuluh 100% menggunakan pinset pada Penelitian tentang “ Potensi Air
seluruh dinding kavitas yang Perasan Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L)
dipreparasi.Larutan dibiarkan kontak selama Sebagai Bahan Alternatif Dentin Conditioner
10 detik.13Diirigasi dengan akuades steril dalam Perawatan Konservasi Gigi (In-Vitro)”
sebanyak 5 cc .14Kavitas dikeringkan dengan dapat dilihat dengan melakukan uji
tiupan udara ringan dan tidak terlalu kering pembersihan terhadap lapisan smear pada
menggunakan three way syringe dasar kavitas gigi dibagi dalam dua
.15Selanjutnya spesimen dikeringkan dalam kelompok. Pada kelompok kontrol
inkubator pada suhu 30oC selama 2x24 jam, diaplikasikan asam poliakrilat 10% sedangkan
pada kelompok perlakuan diaplikasikan air

91
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 8 No. 2 2011: 90-5

perasan buah belimbing wuluh 100%. Hasil pemotretan tampak pada gambar di
Pemotretan dengan scanning electrone bawah.
microscope dilakukan pada tiap kelompok.

Tubuli dentin

Smear layer

Gambar 1 : Pengamatan kebersihan permukaan dasar kavitas dari smear layer dengan SEM
setelah aplikasi asam poliakrilat 10 % (pembesaran 5000x)

Tubuli dentin

Gambar 2: Pengamatan kebersihan permukaan dasar kavitas dari smear layer dengan SEM setelah
aplikasi perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) 100% (pembesaran 5000x)
Potensi Perasan Air Belimbing Wuluh…(Sri L, dkk)

Kelompok kontrol yaitu kelompok kebersihan dasar kavitas dari smear layer
yang diaplikasi dengan dentin conditioner dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan hasil
(asam poliakrilat 10%) tampak adanya smear penilaian didapatkan nilai rata-rata
layer yang menunjukkan bahwa dasar kavitas kebersihan dasar kavitas yang diaplikasikan
masih belum bersih dan sebagian tubuli asam poliakrilat 10% lebih rendah dibanding
dentin tertutup lapisan smear (gambar 1). kelompok yang diaplikasikan air perasan
Pada kelompok perlakuan (air perasan buah buah belimbing wuluh 100%. Perbedaan nilai
belimbing wuluh) dasar kavitas tampak bersih rata-rata kebersihan dasar kavitas dapat
tidak ada smear layer dan tubuli dentin tidak dilihat pada gambar 3.
tertutup smear layer (gambar 2). Nilai

Tabel 1: Nilai Kebersihan permukaan dasar kavitas dari smear layer layer setelah diaplikasi dengan
asam poliakrilat 10% dan air perasan buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) 100%.

Kelompok Besar sampel Rerata Simpang baku


Kontrol 5 33 12,04
Perlakuan 5 56 10,84

 
Rerata

60
el
itT 40
 s
ix 20
A
0
kontrol perlakuan
Rerata 33 56

Gambar 3: Diagram nilai rata-rata kebersihan permukaan dasar kavitasdari smear layer setelah
diaplikasi dengan asam poliakrilat 10% dan air perasan buah belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi L) 100%.
Keterangan :
Kontrol : Asam poliakrilat 10%
Perlakuan : Air perasan buah belimbing wuluh 100%

93
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 8 No. 2 2011: 90-5

Data penelitian dilakukan uji bahan maka semakin banyak hydroxyapatite


normalitas dengan uji kolmogorov smirnov yang terlarut .
dan uji homogenitas dengan levene test. Hasil Reaksi ini dapat diterangkan sebagai berikut:
uji kolmogorov smirnov menunjukkan p = 0,687
dan levene test p = 0,925 (p>0,05) berarti data Ca10(PO4)6(OH)2 + 8H+ 10Ca2+ + 6(HPO4)2- +2H2O
berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas
menunjukkan p = 0,535 (p>0,05) berarti data Berdasarkan hasil uji statistik
homogen. Uji statistik yang digunakan adalah independen t-test dapat diketahui bahwa
uji parametrik independen t-test. Uji ini nilai kebersihan dasar kavitas antara
digunakan untuk menguji pengaruh suatu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
variabel independen terhadap variabel berbeda secara bermakna. Nilai kebersihan
dependennya. Berdasarkan hasil uji statistik dasar kavitas kelompok perlakuan lebih besar
diketahui nilai signifikansi untuk Independent- daripada kelompok kontrol. Ini bisa dilihat dari
Sample T Test adalah 0,013 (p<0,05). Hal ini nilai rata-rata kedua kelompok tersebut dan
berarti bahwa terdapat perbedaan yang juga bisa dilihat dari foto hasil pemotretan
bermakna antara kelompok kontrol dengan dengan scanning eletrone microscope. Hal ini
kelompok perlakuan. diduga disebabkan karena selain asam sitrat,
belimbing wuluh juga mengandung asam-
DISKUSI asam organik lain seperti asam malat dan
asam oksalat. Asam malat dapat digunakan
Smear layer merupakan lapisan tipis untuk melarutkan komponen organik dan
yang terbentuk saat gigi dipreparasi. anorganik dari smear layer.17 Asam oksalat
Keberadaan smear layer ini akan mampu melarutkan komponen organik smear
menghalangi perlekatan semen ionomer layer .19 Selain itu belimbing juga
kaca dengan permukaan gigi, oleh karena itu mengandung saponin yang bersifat sebagai
sebaiknya dibersihkan dengan bahan dentin emulgator (deterjen) yang mampu
kondisioner .10 Asam poliakrilat 10% melarutkan komponen smear layer, yaitu
merupakan dentin conditioner yang sering komponen organik dan anorganik dan bisa
digunakan, akan tetapi harganya mahal dan menurunkan tegangan permukaan sehingga
memerlukan waktu yang lama untuk permeabiltas dentin meningkat yang dapat
mendapatkannya di daerah-daerah memudahkan penetrasi bahan adhesif .20
terpencil, sehingga diperlukan bahan Smear layer yang ada pada dasar
alternatif. Belimbing wuluh merupakan salah kavitas tidaklah selalu merugikan. Penutupan
satu tanaman yang dapat digunakan orifis tubuli dentin oleh smear layer dapat
sebagai bahan alternatif. mengurangi permeabilitas dentin. Smear layer
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bertindak sebagai pertahanan protektif, yang
belimbing wuluh mampu membersihkan dapat mencegah penetrasi mikroorganisme
smear layer. Hal ini diduga disebabkan lebih lanjut ke dalam tubuli dentin .11
karena belimbing wuluh mengandung asam Pembersihan smear layer yang ada pada
sitrat. Secara kimiawi asam sitrat akan dasar kavitas dengan menyisakan sedikit
bereaksi dengan hydroxyapatite dengan smear layer yang menutup tubuli dentin
cara melepaskan ion hidrogen dan berikatan merupakan tindakan yang lebih tepat.
dengan kalsium (kation). Ion sitrat (anion) Proteksi terhadap tubuli dentin oleh smear
akan menggantikan ion fosfat (anion) pada layer merupakan sebuah keuntungan
struktur hydroxyapatite sehingga struktur kristal dengan catatan bahan restorasi tidak
dentin akan didemineralisasi.16 Asam sitrat mengalami microleakage sehingga bakteri
merupakan asam lemah yang dapat tidak berpenetrasi ke permukaan gigi di
melarutkan lapisan debris (smear layer) pada bawah bahan restorasi. Smear plug dapat
dentin dan tubulus dentin .17 Asam sitrat mengurangi sensitivitas dentin pasca
merupakan salah satu bahan yang dapat restorasi.21 Mengingat hal tersebut maka
dipergunakan sebagai chelating solution pembersihan smear layer dengan asam
yaitu bahan yang dapat membuang ion poliakrilat 10% lebih baik karena menyisakan
logam atau meningkatkan ekskresi ion logam, smear layer di permukaan dentin meskipun
misalnya kalsium dengan mengikatnya secara berdasarkan hasil penelitian air perasan buah
kimia dan mencegah atau menghilangkan belimbing wuluh 100% mempunyai nilai
efek toksik ion logam tersebut.18 Chelating kebersihan lebih besar daripada asam
solution mampu menghilangkan smear layer poliakrilat 10%. Hal ini tampak pada
pada kavitas sehingga dapat meningkatkan gambaran SEM bahwa permukaan dentin
kontak antara permukaan kavitas dan bahan sangat bersih bahkan terdapat tubuli dentin
restorasi.8 Air perasan buah belimbing wuluh yang terbuka. Dengan terbukanya tubuli
merupakan bahan yang bersifat asam dentin maka perlu adanya penelitian lebih
dengan pH 2,3. Bahan yang termasuk lanjut tentang penurunan konsentrasi
golongan asam apabila berkontak dengan belimbing wuluh sehingga smear plug pada
permukaan dentin maka akan menguraikan tubuli dentin tidak ikut terlarut oleh asam.
hydroxyapatite sehingga melepaskan ion Berdasarkan tabel 5.1 nilai simpang
Ca2+ dan HPO42- yang larut dalam air dan baku kedua kelompok kontrol adalah besar.
terjadi demineralisasi. Semakin asam suatu Hal ini terjadi karena sampel yang digunakan
terlalu sedikit dan viskositas, konsentrasi asam
Potensi Perasan Air Belimbing Wuluh…(Sri L, dkk)

poliakrilat dan air perasan buah belimbing 10. Glasspole, E.A., Erickson, R.I., Davidson,
wuluh tidak sama .Pembasahan cotton pellet C.L. Effect of Surface Treatment on The
dalam asam poliakrilat dan air perasan buah Bond Strength of Glass-Ionomer to
belimbing wuluh berbeda. Enamel. Dent Mat. 2002. p:121

11. Nugrohowati, H. D. T. Peran Irigan


Terhadap Lapisan Smear Dinding
KESIMPULAN Saluran Akar. Jurnal TEKGI, 2009, 6(1).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan air perasan buah belimbing wuluh 12. Sutrisno, G. Glass Ionomer. 2005. File pdf.
(Averhoa bilimbi L)100% mampu [31 desember 2009].
membersihkan smear layer dengan nilai
kebersihan lebih besar daripada asam 13. Cobradentashop. Dentin Kondisioner.
poliakrilat.Air perasan belimbing wuluh 100% http://www.cobradental.co.id/shop/sho
lebih efektif dalam membersihkan smear layer p_detail.php?detail_id=14 2. 2004. [ 2
dibanding asam poliakrilat . Desember 2009]

DAFTAR PUSTAKA 14. Suzanna, S., Margaretha, S., dan


Hendarlin, S. Kekuatan Geser Semen
1. Eddysyahrizal. Beberapa Asam Organic. Ionomer Kaca Pada Dentin Gigi Sulung
Available at Setelah Aplikasi Kondisioner dengan
http://eddysyahrizal.blogspot.com/2008 Durasi Berbeda. Indonesian Journal of
_10_12_archive.html. 2008. [2 desember Dentistry, 2007, 14 (3): hal:216-222.
2009]
15. Mount, G. J. An Atlas of Glass-Ionomer
2. Baum, L., Phillips R. W., dan Lund, M. R. Cements. A Clinican’s Guide. 3th Ed.
Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi Alih 2002.United Kingdom: Martinz Dunitz.
Bahasa Rasinta Tarigan. 2002. Jakarta: p:51-53
EGC. Hal 8-9
16. Wulandari, E. Efektivitas Ekstrak Air Asam
3. Hunt, Peter R. Esthetic Dentistry. 1993. Jawa dan Hidrogen Peroksida Sebagai
London : Lea & Febiger Inc,69 Bahan Irigasi Terhadap Toksisitas
Fibroblas dan Pembersih Lapisan Smear
4. Teixera, C.S., Felippe, M.C.S., dan Dinding Saluran Akar. Tesis. 2006.
Felippe, W.T. The Effect of Application Program Pascasarjana Kedokteran Gigi
Time of EDTA and NaOCl on Intracanal Universitas Airlangga.
Smear Layer Removal : An SEM Analysis.
Journal Endodontic, 2005, 38:p:285-290 17. O’brein WJ, Dental Material and Their
Selection. 3th Ed. 2002. Chicago:
5. Farhad A., dan Elahi T, The Effect of Quintessence Publishing co, Inc. p:145-
Smear Layer on Apical Seal of 146
Endodontically Treated Teeth. Journal
Research in Medical Science, 2004, 3: 18. Syahnita, N. S. N. Mixture of a
p:28-31. Tetracycline Isomer, an Acid and a
Detergent (MTAD) Sebagai Bahan Irigasi
6. Nora, C. Pengaruh Sinar Laser terhadap Saluran Akar. Skripsi. 2006. Program
Smear Layer Dalam Perawatan Saluran Sarjana Kedokteran Gigi Universitas
Akar. Skripsi. 2004. Fakultas Kedokteran Sumatera Utara
Gigi Universitas Sumatera Utara.
19. Anonim, Belimbing Wuluh Obat Batuk.
7. Meerbeek BV, Inoue S, Perdigao J, http://www.tokoherbal.org 2009 [1
Lambrechts P, Vanherle G. Enamel and November 2009}.
Dentin Adhesion. Chicago.
Quintessence publ. 2001. p:179- 20. Nevi, Y. Smear Layer Removal Of
84,191,198,224. Saponin From Lerak’s Fruit As Intracanal
Irrigant. Program abstract of the 29th Asia
8. Jodaikin, A., dan Austin, J.C. The Effects Pacific Dental Congress. 2007. File pdf
of Cavity Smear Layer Removal on [19 Juni 2010]
Experimental Marginal Leakage around
Amalgam Restorations. Dental Research 21. Jirarattanasopa, V. Effect of Smear Layer
Institute. Johannesburg. South Africa. on Microtensile Bond Strength of Self-
2001. File pdf [23 Juni 2010] etching Adhesives to Dentin. Thesis. 2003.
Faculty of Graduate Studies Mahidol
9. Sumantri, W. restorasi estetik. 2004. File University.
pdf [31 desember 2009]

95

You might also like