You are on page 1of 8

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN BANTUAN RASKIN

MENGGUNAKAN METODE SMART DAN SAW

Rahmat Alfdhal
Jurusan Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh, Indonesia

ABSTRACT

The problem of poverty is one of the fundamental problems that become the focus of the
government in any country. Indonesia is one country that the number of people counted
miskinnnya much. For that, in tackling the problem of poverty is the government trying to
perform a variety of policy measures as an expression of concern about the burden of the poor in
meeting food and clothing. One form of such concern is with srtategi government program used
to combat poverty one of them is Raskin / Rice for the poor organized by BULOG. In this case the
government should be hair-splitting in public menentuan eligible for such assistance. However,
problems often occur in the process, among which are the people who are eligible to receive
assistance which sometimes do not fit the criteria, it may even belong in a society that is able to.
Therefore, in this study, will be used SMART and SAW to determine acceptance RASKIN
assistance. The criteria that are used as inputs are 12 criteria, namely: the state of the house, the
facilities where defecation, drinking water sources, the source of illumination is used, fuel used,
the frequency of meals in a day, a habit of buying meat / chicken / milk, the ability to buy new
clothes, the ability of treatment to health centers / clinics, field work of household head, education
of household head, asset ownership. Thus obtained the calculation of the public by comparing
some people are, namely for the implementation of the SMART method produces a preference to
the value 0.055833333, while the preference value for SAW method amounted 0,6477yaitu on
behalf of Ms. Nurhayati

Keywords: Raskin, Criteria, Society, Weight, Alternative, Priority, Preferences


ABSTRAK

Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang menjadi pusat
perhatian pemerintah dinegara manapun. Indonesia merupakan salah satu negara yang
jumlah masyarakat miskinnnya terhitung banyak. Untuk itu, dalam menanggulangi
permasalahan kemiskinan tersebut maka pemerintah berusaha melakukan berbagai macam
upaya kebijakan sebagai wujud dari kepeduliannya terhadap beban masyarakat miskin
dalam memenuhi sandang pangan. Salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah dengan
srtategi program pemerintah yang digunakan untuk menanggulangi kemiskinan salah
satunya adalah Raskin / Beras untuk masyarakat miskin yang diselenggarakan oleh
BULOG. Dalam hal ini pemerintah harus secermat-cermatnya dalam menentuan
masyarakat yang berhak mendapatkan bantuan tersebut. Akan tetapi masalah sering terjadi
dalam proses tersebut, antaranya adalah mengenai siapakah orang yang berhak menerima
bantuan yang kadang-kadang tidak sesuai dengan kriteria, bahkan mungkin tergolong
dalam masyarakat yang mampu. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, akan digunakan
SMART dan SAW untuk menentukan penerimaan bantuan RASKIN. Adapun kriteria yang
digunakan sebagai input adalah 12 kriteria, yaitu : keadaan rumah, fasilitas tempat buang
air besar, sumber air minum, sumber penerangan yang digunakan, bahan bakar yang
digunakan, frekuensi makan dalam sehari, kebiasaan membeli daging/ayam/susu,
kemampuan membeli pakaian baru, kemampuan berobat ke puskesmas /poliklinik,
Lapangan pekerjaan kepala rumah tangga, Pendidikan kepala rumah tangga, kepemilikan
asset. Sehingga diperoleh perhitungan terhadap masyarakat dengan membandingkan
beberapa orang adalah , yaitu untuk penerapan metode SMART menghasilkan preferensi
dengan nilai 0,055833333, sedangkan untuk preferensi nilai metode SAW adalah sebesar
0,6477yaitu atas nama Ibu Nurhayati

Kata kunci : Raskin, Kriteria, Masyarakat, Bobot, Alternatif, Prioritas, Preferensi


PENDAHULUAN bentuk kepedulian tersebut adalah dengan
srtategi program pemerintah yang digunakan
Masalah kemiskinan merupakan salah untuk menanggulangi kemiskinan salah
satu persoalan mendasar yang menjadi pusat satunya adalah Raskin / Beras untuk
perhatian pemerintah dinegara manapun. masyarakat miskin yang diselenggarakan
Masyarakat miskin adalah suatu kondisi oleh BULOG. Dalam hal ini pemerintah
dimana fisik masyarakat yang tidak harus secermat-cermatnya dalam menentuan
memiliki akses ke prasarana dan sarana masyarakat yang berhak mendapatkan
dasar lingkungan yang memadai, dengan bantuan tersebut, hal ini perlu dilakukan
kualitas perumahan dan pemukiman yang dikarenakan penggolongan masyarakat
jauh di bawah standart kelayakan serta mata miskin berdasarkan kriteria pemenuhan
pencaharian yang tidak menentu yang pangan itu berbeda-beda. Penentuan
mencakup seluruh multidimensi, yaitu pemberian beras (raskin) yang berhak
dimensi politik, dimensi social, dimensi mendapatkan bantuan atau tidak juga
lingkungan, dimensi ekonomi dan dimensi merupakan salah satu perencanaan anggaran
asset. Penggolongan kemiskinan didasarkan karena hal tersebut dapat berakibatkan
pada suatu standar tertentu yaitu dengan terhadap jumlah ketersediaan beras nantinya
membandingkan tingkat pendapatan orang dapat terkontrol serta pemerataan bantuan
atau keluarga dengan tingkat pendapatan dapat terealisasi secara tepat sasaran.
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pokok minimum LANDASAN TEORI
Indonesia merupakan salah satu
negara yang jumlah masyarakat miskinnnya SMART (Simple Multi Attribute
terhitung banyak. Untuk itu, dalam Rating Technique) merupakan
menanggulangi permasalahan kemiskinan metode pengambilan keputusan multi
tersebut maka pemerintah berusaha kriteria yang dikembangkan oleh Edward
melakukan berbagai macam upaya pada tahun 1977. Teknik pengambilan
kebijakan sebagai wujud dari kepeduliannya keputusan multi kriteria ini didasarkan pada
terhadap beban masyarakat miskin dalam teori bahwa setiap alternatif terdiri dari
memenuhi sandang pangan. Salah satu sejumlah kriteria yang memiliki nilai-nilai
dan setiap kriteria memiliki bobot yang total untuk alternatif diperoleh dengan
menggambarkan seberapa penting ia menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara
dibandingkan dengan kriteria lain. rating (yang dapat dibandingkan lintas
Pembobotan ini digunakan untuk menilai atribut) dan bobot tiap atribut. Rating tiap
setiap alternatif agar diperoleh atribut haruslah bebas dimensi dalam arti
alternatif terbaik (Riza Alfita, 2012). telah melewati proses normalisasi matriks
SMART menggunakan linear sebelumnya.
additive model untuk meramal nilai setiap Visual Basic adalah sebuah tool
alternatif. SMART merupakan metode pemograman visual. Pemograman Visual
pengambilan keputusan yang fleksibel. adalah aplikasi dari pemograman yang
SMART lebih banyak digunakan karena berorientasi objek yang diarahkan agar
kesederhanaanya dalam merespon pemograman dapat lebih terfokus kepada
kebutuhan pembuat keputusan dan caranya bentuk tampilan (user interface) akhir dari
menganalisa respon. Analisa yang terlibat pada detail pemogramannya.
adalah transparan sehingga metode ini Kontrol-kontrol dasar yang
memberikan pemahaman masalah yang disediakan visual basic diantaranya adalah :
tinggi dan dapat diterima oleh pembuat label, TextBox, Command Button, dan lain
keputusan. sebagainya. Kontrol-kontrol ini dapat
Metode Simple Additive Weighting digunakan langsung oleh pemograman
(SAW) sering juga dikenal istilah metode dengan cara memindahkannya ke objek
penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode form dari jendela ToolBox. Jendela
SAW adalah mencari penjumlahan terbobot ToolBox berisi daftar class-class kontrol.
dari rating kinerja pada setiap alternatif pada Pada saat sebuah kontrol diletakkan di
semua atribut (Riza Alfita, 2012). Metode dalam form, barulah sebuah objek kontrol
SAW membutuhkan proses normalisasi tercipta.
matriks keputusan (X) ke suatu skala yang
dapat diperbandingkan dengan semua rating METODE PENELITIAN
alternatif yang ada. Metode SAW ini
mengharuskan pembuat keputusan Penelitian dilakukan di desa Keh
menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor Niboeng dan dimaksudkan untuk
memperoleh data primer. Data dikumpulkan Arus Data(DAD) atau Data Flow Diagram
dengan cara mempelajari data tertulis berupa (DFD).
data keluarga miskin yang ada di desa Keh Penggambaran diagram konteks dari sistem
Niboeng serta wawancara dengan pihak- yang akan dibangun dapat dilihat pada
pihak yang bertanggung jawab di desa gambar dibawah ini :
tersebut. Info data_masyarakat
MASYARAKAT
Info data_kriteria
Info data_parameter

Adapun hardware komputer yang


digunakan untuk membuat sistem
Input data masyarakat
pendukung keputusan penentuan Input data petugas PENERAPAN
Input Data_Kriteria Menyerahkan data_masyarakat
SMART DAN Menyerahkan data kriteria
penerimaan RASKIN di desa Keh Niboeng Input data_parameter
Proses penerapan metode
SAW Menyerahkan data_parameter

Cetak laporan
dengan menggunakan metode SMART dan
Info data masyarakat
SAW adalah sebagai berikut : Info data petugas
Info Data_Kriteria
PENGELOLA Info data_parameter
1. Intel Core 2 Duo 2.0 GHz Info hasil proses
Info Data_laporan
2. DDR RAM 2 GB
3. HDD 500 GB
Keterangan :
Dan software nya yaitu :
1. Microsoft windows 7 Pada gambar 4.1 terdapat 3 buah

Ultimate entitas dan sebuah proses yaitu :

2. Microsoft office word 2007 1. Entitas masyarakat merupakan data

3. Microsoft visio 2007 alternatif keluarga miskin yang yang

4. Visual Basic akan dilakukan penilaian oleh sistem

5. MySQL berdasarkan data kriteria dan


parameter
2. Entitas pengelola yang melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
semua proses penginputan data yang
hingga sistem merekomendasikan
Perancangan Sistem (Desain Sistem)
alternatif pilihan hasil seleksi
merupakan gambaran atau sketsa dari alur
penerimaan RASKIN.
proses sistem pengolahan data. Rancangan
suatu sistem dapat menggunakan Diagram
3. Dalam sistem diatas terdapat 2 aliran Tabel 4.5 Tabel Proses SAW
data yang masuk dan 2 aliran data Field
yang keluar. No Name Type Size Keterangan

Dalam sistem yang akan digunakan oleh Primary


penguna sistem ada beberapa table yang 1 Kode Int 11 key

akan diaplikasikan pada sistem pendukung 2 Nama Varchar 50


keputusan yaitu: 3 Nilai Float

Matriks
1. Data masyarakat 4 Rij Float

Tabel : Data masyarakat Keterangan : Tabel ini digunakan

Field index : Kode_masyarakat untuk menyimpan data perhitungan


SAW dalam penentuan.
Tabel 4.2 Tabel Masyarakat

N Siz Keteran
o Field Name Type e gan 3. Data Proses SMART

Kode_masyar Primary
Tabel : Data proses SMART

1 akat Int 11 key Field Index : Kode _masyarakat

Varch Tabel 4.6 Tabel Proses SMART


2 Nama ar 50 Field
Vach No Name Type Size Keterangan
3 Alamat ar 50 1 Kode Int 11 Primary key
Keterangan : Tabel ini digunakan untuk 2 Total Float
menyimpan data masyarakat sebagai 3 Jumlah Float
alternatif yang akan terpilih dalam 4 Hasil Float
sistem pendukung keputusan.
Keterangan : Tabel ini digunakan
untuk menyimpan data perhitungan
2. Proses SAW SMART dalam penentuan
Tabel : Proses SAW
Field index : Kode_masyarakat
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

1. Pemohon dapat menentukan hasil


Alter. 2010. “Objek Sistem Keputusan”.
seleksi penerimaan RASKIN
Jayatama. Surabaya
sesuai dengan parameter kriteria
yang dimilikinya oleh tiap-tiap Aronson, Jay E . 2011. “Pengenalan sistem
masyarakat miskin. pengambilan keputusan”. Jayatama.
2. Sistem ini dapat menghasilkan Surabaya
beberapa alternatif pilihan Alfita, Riza. 2012.”Sistem Pengambilan
terhadap masyarakat miskin yang Keputusan”. ITB. Bandung
akan menjadi penerima RASKIN
B. Davis, Gordon. 2011. Basis Data
berdasarkan pencocokan dari
Terdistribusi. Jakarta. Andijaya
perhitungan metode SAW dan
SMART. Elmasri, Rames. 2015. Struktur Database.

3. Sistem ini memberikan pilihan Jakarta. Andijaya

kepada pengelola untuk L. Tobing dan Goyanti. 2014. “Analisa


pengambilan keputusan dengan Keputusan”. Jakarta. Andijaya
mengikuti rekomendasi
Kusumadewi, Sri. 2012.”Konsep dan
perangkingan dari sistem, yaitu
Aplikasi Sistem Pendukung
untuk penerapan metode SMART
Keputusan”. Andy. Yogyakarta.
menghasilkan preferensi dengan
Kamus Lengkap Dunia Komputer. 2012,
nilai 0,055833333, sedangkan
Graha Ilmu. Yogyakarta
untuk preferensi nilai metode
SAW adalah sebesar 0,6477yaitu Sudarma, 2010. “MySQL Untuk Pemula.
atas nama Ibu Nurhayati Graha Ilmu. Yogyakarta.

Subakti, Irfan. 2012. “Sistem Pengambilan


Keputusan”. Jayatama. Surabaya
Sudrajat, Ras. 2010. “Profesionalitas
Penyaluran Raskin”. Kementrian
Sosial. Jakarta

Turban, (2011). “Definisi sistem pendukung


keputusan dan metode-metode yang
digunakan dalam pendukung
keputusan”..Graha Ilmu
.Yogyakarta

Turban, (2010). “Komponen Sistem


Pengambilan Keputusan
Terdistribusi”. Yogyakarta

http://journal.uii.ac.id/in
/Snati/article/viewfile/1976/1575.

diakses tanggal 12 Januari 2015.

http://people.re.com/kardi/tutorial/fuzzy

diakses tanggal 12 Januari 2015

You might also like