Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
98
Perawatan Bedah Flap Periodontal Pada Periodontitis Kronis: Sebuah Laporan Kasus
tulang dengan poket sedang sampai dan/atau gigi dapat ditekan ke arah
dalam, serta penempatan material apikal.1
regeneratif. Dalam prosedr bedah Salah satu cara untuk
periodontal, gingiva memerlukan mengontrol dan menstabilisasi apabila
evaluasi dan reseksi untuk terdapat kegoyangan gigi adalah
mendapatkan akses ke permukaan splinting. Splinting diindikasikan pada
akar dan struktur pendukung tulang. keadaan kegoyangan gigi derajat 3
Kompromi estetik pada daerah anterior dengan kerusakan tulang berat.
dapat menjadi konsekuensi serius Adapun indikasi utama penggunaan
7
prosedur bedah periodontal. splint dalam mengontrol kegoyangan,
Tujuan perawatan periodontitis yaitu imobilisasi kegoyangan yang
kronis adalah untuk mengembangkan menyebabkan ketidaknyamanan
suatu kondisi jaringan periodonsium pasien serta menstabilkan gigi pada
sehat dengan status stabil dapat tingkat kegoyangan yang makin
dipertahankan melalui kerjasama bertambah. Ditambahkan oleh
antara pasien dan dokter gigi yang Strassler dan Brown, splinting juga
merawatnya.2,3,8 digunakan untuk mengurangi
Kegoyangan gigi merupakan gangguan oklusal dan fungsi
salah satu gejala penyakit periodontal mastikasi.1
yang ditandai dengan hilangnya Splinting dilakukan pada terapi
perlekatan serta kerusakan tulang inisial (fase etiotropik) dalam rencana
vertikal. Kegoyangan dapat perawatan penyakit periodontal.
disebabkan adanya kerusakan tulang Tindakan yang dilakukan pada fase
yang mendukung gigi, trauma dari pertama adalah pemberian kontrol
oklusi, dan adanya perluasan plak yang meliputi motivasi, edukasi
peradangan dari gingival ke jaringan dan instruksi, skeling dan penghalusan
pendukung yang lebih dalam serta akar, splinting dan terapi oklusal, serta
proses patologik rahang. Menurut Fedi pemberian terapi penunjang berupa
dkk kegoyangan gigi diklasifikasikan antimikroba.1
menjadi tiga derajat. Derajat 1 yaitu Tujuan penulisan laporan kasus
kegoyangan sedikit lebih besar dari ini adalah untuk menunjukkan bahwa
normal. Derajat 2 yaitu kegoyangan perawatan bedah flap periodontal
sekitar 1 mm dan derajat 3 yaitu merupakan salah satu alternatif
kegoyangan > 1 mm pada segara arah perawatan yang dapat diambil untuk
100
Perawatan Bedah Flap Periodontal Pada Periodontitis Kronis: Sebuah Laporan Kasus
101
Perawatan Bedah Flap Periodontal Pada Periodontitis Kronis: Sebuah Laporan Kasus
103
Perawatan Bedah Flap Periodontal Pada Periodontitis Kronis: Sebuah Laporan Kasus
Gambar 6. Kuretase
104
Perawatan Bedah Flap Periodontal Pada Periodontitis Kronis: Sebuah Laporan Kasus
terlihat jelas perbedaan sebelum dan lokal, faktor sistemik dan kondisi-
setelah dilakukan perawatan. kondisi lingkungan ataupun perilaku.
Pencegahan periodontitis kronis
mempersyaratkan tindakan mencegah
pembentukan akumulasi bakteri plak
(biofilm). Adapun perawatannya
merupakan kerja sama antara klinisi
dan pasien dalam mempertahankan
kesehatan jaringan periodonsium.
Keberhasilan perawatan tergantung
pada berhentinya proses kerusakan
jaringan dengan cara mengurangi
hingga menghilangkan faktor
penyebab serta perubahan kondisi
mikroba. Hal tersebut dapat dicapai
dengan salah satu alternatif perawatan
Gambar 9. Kontrol post operasi
yang dapat dilakukan pada kasus
periodontitis kronis berupa perawatan
bedah flap periodontal tanpa
membutuhkan material regeneratif.
Asalkan kondisi oral hygiene tetap
dijaga dan dikontrol setelah perawatan
dilakukan untuk mempertahankan
hasil yang telah didapatkan. Laporan
kasus ini menekankan akan
pentingnya melakukan pemeriksaan
gigi secara rutin untuk mencegah lebih
Gambar 10. Sebelum dan setelah
perawatan awal terjadinya penyakit periodontitis
kronis.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Periodontitis kronis bersifat
Suwandi Trijani. The Initial Treatment
multifaktor. Penyakit ini dicetuskan of Mobile Teeth Closure
oleh bakteri plak dan progresi serta Diastema in Chronic Adult
Periodontitis. PDGI Jour
keparahannya dipengaruhi oleh faktor 2010;59:105-109.
105
Perawatan Bedah Flap Periodontal Pada Periodontitis Kronis: Sebuah Laporan Kasus
106