Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Smoking is a habit that is often encountered in the community and may locally cause disturbances in
the oral cavity such as leukoplakia, stomatitis nicotina, smoker's melanosis, coated tongue, hairy
tongue, candidiasis, leukodema, tobacco keratosis, gingivitis, periodontitis, acute ulcerative
necrotizing gingivitis and oral cancer. There is a research that reports that coated tongue is the most
frequently encountered lesion in smokers which makes up 64%. The purpose of this research was to
examine the relationship between cigarette smoking which consists of the type of cigarette smoked,
duration of smoking and number of cigarettes smoked per day with the occurrence of coated tongue.
This research is an analytic survey which was conducted using a cross sectional approach to study the
dynamics of correlation between risk factors and effects which are smoking and the occurrence of
coated tongue. This research was conducted at the Biro Rektor of Universitas Sumatera Utara,
Indonesia in Medan, during October and November 2012. The number of samples taken were 68
smokers consisting of non-academic personnel of USU. Data on demographic and smoking habit was
obtained by direct interviews with subjects while clinical data was obtained by clinical examination of
the subjects who met the inclusion criteria. Analysis of data was performed to test the hypothesis by
collecting the univariate and bivariate data. The obtained data were analyzed with Chi-Square test
statistics. The results of this research shows anrelationship between the type of cigarettes smoked (P =
0.001) and the number of cigarettes smoked per day with the occurrence of coated tongue (P = 0.010).
However, there was no correlation between duration of smoking and the occurrence of coated tongue.
Out of the 68 personnel that were examined, there were 55 people who have coated tongue (80.88%).
In conclusion, there is a significant relationship between smoking and the occurrence of coated tongue
but no significant relationship between the duration of smoking and the occurrence of coated tongue.
ABSTRAK
Merokok merupakan kebiasaan yang sering ditemui di masyarakat dan secara lokal dapat
menyebabkan gangguan di dalam rongga mulut misalnya leukoplakia, stomatitis nikotina, smoker’s
melanosis, coated tongue, hairy tongue, kandidiasis, leukodema, tobacco keratosis, gingivitis,
periodontitis, gingivitis ulseratif nekrosis akut dan kanker mulut. Terdapat laporan penelitian bahwa
coated tongue merupakan lesi yang paling sering ditemui pada perokok yaitu sebesar 64%. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok seperti jenis rokok
yang dihisap, lama merokok dan jumlah rokok yang dihisap per hari dengan terjadinya coated tongue.
Melinder: Hubungan kebiasaan merokok dengan terjadinya c o a t e d t o n g u e 33
Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik yang dilakukan dengan menggunakan
rancangancross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan
efeknya yaitu kebiasaan merokok dengan terjadinya coated tongue. Penelitian ini dilakukan dalam
lingkungan Universitas Sumatera Utara, Medan Indonesia yaitu di biro rektor Universitas Sumatera
Utara selama bulan Oktober dan November 2012. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 68 orang
perokok yang terdiri dari pegawai non akademik USU. Pengumpulan data demografi dan data
kebiasaan merokok diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dengan subjek sedangkan data
klinik diperoleh dengan melakukan pemeriksaan klinis terhadap subjek yang memenuhi kriteria
inklusi.Analisa data dilakukan dengan menguji hipotesa yang dilakukan dengan mengumpulkan data
univariat dan data bivariat.Data yang terkumpul dianalisa dengan uji statistik Chi-Square. Hasil
penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara jenis rokok yang dihisap (P=0,001) dan jumlah
batang rokok yang dihisap per hari dengan terjadinya coated tongue (P=0,010). Namun tidak terdapat
hubungan antara lama merokok dengan terjadinya coated tongue. Dari 68 orang pegawai yang
diperiksa, terdapat 55 orang yang mempunyai kelainan coated tongue (80,88%). Kesimpulannya,
terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan merokok dengan terjadinya coated tongue namun
tidak ada hubungan yang bermakna antara lama merokok dengan terjadinya coated tongue.
PENDAHULUAN
Rokok merupakan benda yang coated tongue ditemui dan disertai dengan
sudah tidak asing dan kebiasaan merokok prevalensi yang tinggi pada laki-laki dan
sudah menjadi sangat umum dan meluas di ternyata terdapat hubungan yang kuat
masyarakat. Pada tahun 2009, Indonesia antara kebiasaan merokok dan coated
merupakan konsumen rokok keempat di tongue. Temperatur yang tinggi pada saat
dunia setelah China, Federasi Rusia, dan merokok dan berbagai jenis toksin yang
Amerika Serikat. Kebiasaan merokok terdapat dalam rokok dapat memberikan
dihubungkan dengan berbagai macam efek yang berbahaya pada jaringan lunak
perubahan di dalam rongga mulut. mulut. Merokokdapat mengeringkan mulut
Perubahan ini kemungkinan besar yang menghambat air liur dari
hasildariiritasi, racun, dan karsinogen yang menyingkirkan bakteri. Hal ini dapat
ditemukan secara alami dalam tembakau menyebabkan coated tongue. Merokok
yang diproses atau dibakar. sendiri dapat menyebabkan produksi
Salah satu akibat dari kebiasaan keratin yang berlebihan.
merokok yang terjadi pada lidah adalah Namun sampai saat ini belum
coated tongue. Coated tongue adalah diketahui secara pasti apakah kebiasaan
keadaan dimana permukaan dorsal lidah merokok dapat menimbulkan terjadinya
ditutupi selaput berwarna putih atau coated tongue ditinjau dari jenis rokok,
berwarna lain yang merupakan tumpukan lama merokok dan jumlah rokok yang
dari debris, sisa-sisa makanan dan dihisap per hari. Berdasarkan hal di atas,
mikroorganisme. maka dilakukan penelitian mengenai
Menurut penelitian Gonul, dkk hubungan kebiasaan merokok dengan
(2011) di Turki menemukan bahwa coated terjadinya coated tongue di kalangan
tongue merupakan lesi mukosa mulut yang pegawai non-akademik Universitas
paling banyak ditemui pada perokok yaitu Sumatera Utara. Tujuan umum penelitian
sebesar 64% dari keseluruhan lesi mukosa ini adalah untuk mengetahui hubungan
mulut yang diperiksa. Penelitian di antara kebiasaan merokok dengan
Jordania menunjukkan sebesar 8,2% terjadinya coated tongue.
34 Dentistry E-Journal, Vol 2, No. 1, 2013: 32-38
Penelitian ini adalah penelitian coated tongue dapat dilihat pada tabel 5.
survei analitik yang dilakukan dengan Hasil uji statistik hubungan antara
rancangan cross sectional untuk kebiasaan merokok dengan terjadinya
mempelajari dinamika korelasi antara coated tongueyang dilihatdari jenis rokok
faktor-faktor resiko dengan efeknya yaitu yang dihisap, lama merokok dan jumlah
kebiasaan merokok dengan terjadinya rokok yang dihisap per hari dapat dilihat
coated tongue. Penelitian ini dilakukan di pada tabel 6, 7 dan 8.
Biro Rektor Universitas Sumatera Utara,
Medan, Indonesia.Penelitian ini dilakukan
pada bulan Oktober 2012 dan pada bulan Tabel 1. Distribusi Subjek Penelitian
November 2012 .Sampel penelitian ini (Perokok) Berdasarkan Usia.
adalah pegawai-pegawai non akademik di
Biro Rektor Universitas Sumatera Utara Usia Jumlah (orang) Persentase
yang mempunyai kebiasaan merokok.
Pada penelitian ini, teknik pengambilan < 20 tahun 0 0
sampel adalah dengan menggunakan 21-30 tahun 16 23,53
metode purposive non probability 31-40 tahun 15 22,06
sampling.Penelitian ini telah mendapat > 40 tahun 37 54,41
persetujuan dari Komisi Etik Kedokteran. Total 68 100
Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara langsung oleh peneliti
terhadap responden setelah meminta Tabel 2. Distribusi Persentase Perokok
informed consent. Kuesioner digunakan Menurut Jenis Rokok Yang
sebagai alat pengumpulan data untuk Dihisap
mengetahui data kebiasaan merokok.Data
klinikdiperoleh dengan melakukan Jenis Rokok Jumlah (orang) Persentase
pemeriksaan klinis untuk melihat
Rokok Putih 24 35,29
terdapatnya coated tongue. Data diedit,
Rokok Kretek 44 64,71
diolah dan dianalisis melalui beberapa
Total 68 100
tahapan.
HASIL
Subjek penelitian ini melibatkan 68 Tabel 3. Distribusi Persentase Perokok
orang pegawai non-akademik laki-laki Menurut Lama Merokok
yang mempunyai kebiasaan merokok di
Lama Jumlah Persentase
Universitas Sumatera Utara. Usia rata-rata
Merokok (orang)
untuk sampel perokok adalah 41,28 tahun.
< 5 tahun 2 2,94
Usia sampel perokok termuda yang
5-10 tahun 12 17,65
didapati sepanjang penelitian ini adalah 21
> 10 tahun 54 79,41
tahun dan usia tertua adalah 58 tahun. Data
Total 68 100
demografis subjek penelitian dapat dilihat
pada tabel 1.
Data riwayat kebiasaan merokok
subjek penelitian yang dilihat dari jenis
rokok yang dihisap, lama merokok dan
jumlah rokok yang dihisap per hari dapat
Tabel 4. Distribusi Persentase Perokok
dilihat pada tabel 2, 3 dan 4.Hasil yang
Menurut Jumlah Rokok Yang
didapat pada penelitian ini yaitu prevalensi
Melinder: Hubungan kebiasaan merokok dengan terjadinya c o a t e d t o n g u e 35