You are on page 1of 4

ARTIKEL PENELITIAN

Karakteristik Hernia Inguinalis di Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Pirngadi Medan Tahun 2016
Martina M.Hutapea1, Batara Simangunsong2, Fitriani Lumongga3

ABSTRACT

Background : Hernia is a protrusion of a cavity’s content through a defect or


weak parts. About 75% abdominal hernias occur around the inguinalis.
Inguinal hernia is the most surgical cases after appendisitis. This research aims
to know characteristics of inguinal hernia at General Hospital of Dr. Pirngadi
Medan in 2016.
Methods : Methods that being used is description research, using secondary
data from medical records of patients with inguinal hernia at General Hospital
of Dr. Pirngadi Medan. The are 63 peoples as sample with total sampling
technic. Datas that have been acquired be treated manually.
Result : Based on research that has been done, the result for the characteristic
of inguinal hernia as many as 63 people. Inguinal hernia patients age at most
1 found in early elderly group 46-55 years old 22 persons (33,3%), gender at
Program Studi Pendidikan Dokter,
Fakultas Kedokteran most found in male 61 persons (96,8%), hernia vaiety at most found is lateral
Universitas Methodist Indonesia, inguinal hernia 60 persons (95,3%), an the mos frequently part happern in
2
Departemen Bedah, dextra 46 persons (69,8%).
Fakultas Kedokteran Conclusion : Based on this research, can be concluded that the most
Universitas Methodist Indonesia
3
Departemen Patologi Anatomi, characteristic of inguinal hernia happened at age 46-55 years old, mostly
Fakultas Kedokteran happen in male, dominant in lateral inguinal hernia and mostly happened in
Universitas Methodist Indonesia dextra part.
Keywords : Characteristic, inguinal hernia, Lump in the folds

Korespondesi: ABSTRAK
fkmethodist@yahoo.co.id
Latar belakang: Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau
bagian lemah rongga yang bersangkutan. Sekitar 75% hernia abdominalis
terjadi di sekitar inguinalis. Hernia inguinalis merupakan kasus bedah
terbanyak setelah appendisitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik hernia inguinalis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2016.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deksriptif
menggunakan data sekunder dari rekam medis penderita hernia inguinalis di
RSUD Dr. Pirngadi Medan. Besar sampel sebanyak 63 orang dengan teknik
total sampling. Data yang telah diperoleh diolah secara manual.
Hasil : Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka didapi hasil untuk
karakteristik hernia inguinalis sebanyak 63 orangg. Usia penderita hernia
inguinalis paling banyak ditemukan pada kelompok lansia awal 45-65 tahun
sebanyak 22 orang (33,3%), jenis kelamin paling banyak ditemukan pada laki-
laki 61 orang (96,8%), jenis hernia paling sering terjadi pada hernia inguinalis
lateralis 60 orang (95,3%) dan lokasi paling sering terjadi pada sisi dextra 44
orang (69,8%).
Simpulan : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik
hernia inguinalis terjadi pada usia 46-55 tahun, paling sering terjadi pada laki-
laki, dominan pada hernia inguinalis lateralis dan sering terjadi pada sisi
dextra.
Kata Kunci : Karakteristik, Hernia Inguinalis, benjolan dilipat paha

PENDAHULUAN Sekitar 75% hernia abdominalis terjadi di sekitar


inguinalis1.
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang
defek atau bagian lemah rongga yang bersangkutan. sering ditemukan pada kasus bedah. Kasus

60
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 1 Juni 2018
http://ojs.lppmmethodistmedan.net

kegawatdaruratan dapat terjadi apabila hernia berjumlah 1 orang (0,7%). Data ini jelas
inguinalis bersifat strangulata (ireponibel disertai menunjukkan bahwa hernia inguinalis lateralis lebih
gangguan vascularisasi) dan inkarserata (ireponibel sering terjadi pada laki-laki. Hal ini ditunjang sesuai
disertai gangguan passase). Operasi darurat data kepustakaan yang menyatakan bahwa hernia
inkarserata merupakan operasi terbanyak nomor dua inguinalis lateralis sering dijumpai pada laki-laki.
setelah operasi darurat apendisitis akut. Selain itu, Angka kejadian pada laki-laki 12 kali lebih sering
hernia inkarserata merupakan penyebab obstruksi dibanding perempuan. Prevalensi hernia inguinalis
usus nomor satu di indonesia1. pada laki-laki dipengaruhi oleh umur. Menurut
Menurut World Health Organization (WHO) Linda A. dengan bertambahnya umur, dinding otot
tahun 2005, hernia incarcerata merupakan salah satu yang mempertahankan agar organ tubuh tetap pada
penyakit akut abdomen dimana insiden penyakit tempatnya melemah dan mengendur sehingga
hernia incarcerata terjadi sekitar 6-10% dari hernia mempercepat terjadinya hernia5.
inguinal indirek pada orang dewasa dan 14-56% Pada hernia inguinalis lateralis keluhan pada
pada hernia femoralis. Insiden hernia strangulata dan orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang
incarcerata pada anak-anak adalah 10-20%, sebesar timbul pada waktu mengejan, batuk, atau
50% diantaranya terjadi pada bayi usia kurang dari mengangkat beban berat dan menghilang waktu
enam bulan, sekitar 10-30% anak-anak memiliki istirahat baring. Sekitar 80-90% dari hernia
hernia dinding perut, sebagian besar hernia ini inguinalis lateralis ditemukan pada laki-laki dan
menutup saat berusia satu tahun2. 10% pada perempuan. Lebih dari 750.000 pasien
Penyakit hernia inguinalis lateralis pada anak yang menjalani operasi per tahun di Amerika
tetap merupakan problem kesehatan yang tidak bisa Serikat. Insidens hernia inguinalis lateralis yang
lepas dari problem sosial. Banyak orang tua mengalami inkarserata atau strangulata bervariasi 5-
membawa anaknya dengan tonjolan dilipat paha 15% pada seluruh dunia. Hernia inguinalis
kemudian dibawa ke dukun sebelum dibawa ke inkarserata dan strangulata merupakan kasus akut
rumah sakit atau dokter. Ada pula sebagian abdomen yang harus segera ditangani oleh karena
masyarakat yang merasa malu bila anak mereka dapat memengaruhi morbiditas 19-30% dan
diketahui orang lain sakit demikian, sehingga hal-hal mortalitas 1,4-13,4%5.
inilah yang kadang kala memperlambat penanganan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,
penyakit dan khususnya hernia. Problem kedokteran maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang penting adalah bagaimana mengurangi tentang karakteristik hernia inguinalis tersebut,
frekuensi timbulnya hernia inguinalis lateralis3. khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Hernia sering terjadi pada laki-laki dibanding Pirngadi Medan tahun 2016.
perempuan. Itu disebabkan karena adanya perbedaan
proses perkembangan alat reproduksi pria dan METODE
wanita semasa janin. Pada janin laki-laki, testis turun
dari rongga perut menuju skrotum pada bulan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
ketujuh hingga kedelapan usia kehamilan. Lubang pendekatan cross sectional. Populasi terjangkau
yang berupa saluran itu akan menutup menjelang adalah penderita hernia inguinalis yang tercatat pada
kelahiran atau sebelum anak mencapai usia satu rekam medik RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun
tahun. Ketika dewasa, daerah itu dapat menjadi titik 2016. Dari 80 penderita 63 penderita direkrut sesuai
lemah yang potensial mengalami hernia4. dengan kriteria inklusi yaitu tidak dengan penyakit
Di Indonesia diperkirakan 102 ribu anak penyerta lainnya. Data kemudian dianalisis untuk
menderita penyakit hernia. Untuk data di Jawa melihat berdasarkan distibusi frekuensi.
Tengah selama Januari-Desember 2007, mayoritas
usia penderita berkisar antara 2-5 tahun, dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
rincian umur kurang dari 1 tahun sebanyak 51-211
penderita, dan umur 5 tahun berkisar antara 150.214 Hasil dari analisis dapat dilihat di beberapa tabel
penderita. Oleh karena itu dalam mengatasi masalah berikut ini.
tersebut, disinilah konsep asuhan keperawatan kita
terapkan untuk meningkatkan kesehatan anak, Tabel 1. Distribusi proporsi Usia penderita Hernia
sebagai salah satu masalah yang ditemukan pada Inguinalis
anak adalah masalah bedah dari berbagai jenis Usia Jumlah(f) Persentase(%)
tersebut salah satunya adalah kasus hernia yang 0-5 tahun 3 4,8
memerlukan tindakan pembedahan, dimana menurut 6-11 tahun 1 1,6
12-16 tahun 2 3,2
data RSCM pada 3 bulan terakhir dari 108 pasien 17-25 tahun 4 6,3
dengan persentase (8%) dibandingkan dengan 26-35 tahun 5 7,9
persentase penyakit bedah lainnya3. Dari data 36-45 tahun 6 9,5
distribusi pasien hernia inguinalis lateralis 46-55 tahun 21 33,3
56-65 tahun 10 15,9
berdasarkan jenis kelamin didapatkan pasien laki- >65 tahun 11 17,5
laki berjumlah 145 orang (99,3%) dan perempuan Jumlah 63 100

61
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 1 Juni 2018
http://ojs.lppmmethodistmedan.net

Tabel 1. menunjukan bahwa persentasi usia Hernia inguinalis dapat terjadi pada semua usia,
penderita hernia inguinalis terdapat pada kelompok namun lebih sering pada usia antara 45-75 tahun.
lansia awal 46-55 tahun sebanyak 21 orang (33,3%) Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Sesa & Efendi bahwa kelompok
Tabel 2. Distribusi Proporsi Jenis Kelamin penderita hernia inguinalis tertinggi adalah penderita
Penderita Hernia Inguinalis hernia inguinalis dengan jenis kelamin laki-laki
Jenis Kelamin Jumlah (f) Persentase(%) sebanyak 79 orang (98,8%), sedangkan yang
Laki-laki 61 96,8 terendah adalah jenis kelamin perempuan yaitu
Perempuan 2 3,2 sebanyak 1 orang (1,2 %) dan penelitian Rawis yang
Jumlah 63 100 menyatakan bahwa jenis kelamin terbanyak
penderita hernia inguinalis adalah laki-laki sebanyak
Tabel 2 menunjukan bahwa persentasi jenis 145 orang (99,3%) dan perempuan berjumlah 1
kelamin terbesar adalah penderita hernia inguinalis orang (0,7%)5,7.
adalah laki-laki sebanyak 61 orang (96,8%) Penelitian ini diperkuat oleh teori Snell, yang
menyatakan hernia inguinalis medialis sering pada
Tabel 3. Distribusi Proporsi Jenis Hernia Penderita laki-laki tua dan hernia inguinalis lateralis sering
Hernia Inguinalis dijumpai pada laki-laki dibandingkan perempuan
Jenis Hernia Inguinalis Jumlah (f) Persentase(%) dan menurut teori Sjamsuhidajat yaitu hernia
Hernia Inguinalis Lateralis 60 95,2 inguinalis dapat dijumpai pada segala usia, dan lebih
Hernia Inguinalis Medialis 3 4,8 banyak pada laki-laki dibanding perempuan1,9.
Jumlah 63 100 Hal ini sesuai dengan The Nelson Textbook of
Pediatrics (2011), yang menyatakan bahwa hernia
Tabel 3. menunjukan bahwa persentasi jenis inguinalis sering terjadi pada 10:1 laki-laki
hernia terbesar penderita hernia inguinalis adalah dibanding perempuan. Itu disebabkan karena adanya
hernia inguinalis lateralis sebanyak 60 orang perbedaan proses perkembangan alat reproduksi pria
(95,3%) dan wanita semasa janin. Pada janin laki-laki, testis
(buah pelir) turun dari rongga perut menuju skrotum
Tabel 4. Distribusi Proporsi Lokasi Hernia (kantung kemaluan) pada bulan ketujuh hingga
Penderita Hernia Inguinalis kedelapan usia kehamilan. Lubang yang berupa
Lokasi Jumlah(f) Persentase(%) saluran itu akan menutup menjelang kelahiran atau
Hernia sebelum anak mencapai usia satu tahun. Ketika
Inguinalis dewasa, daerah itu dapat menjadi titik lemah yang
Dextra 44 69,8 potensial mengalami hernia.
Sinistra 15 23,8 Prevalensi hernia inguinalis pada laki-laki
Bilateral 4 6,4 dipengaruhi oleh umur. Dengan bertambahnya
Jumlah 63 100 umur, dinding otot yang mempertahankan agar
organ tubuh tetap pada tempatnya melemah dan
Tabel 4 menunjukan bahwa persentase lokasi mengendur sehingga mempercepat terjadinta
hernia terbesar pada penderita hernia inguinalis hernia5.
terdapat pada sisi dextra sebanyak 44 orang (69,8%). Hernia inguinalis lateralis merupakan bentuk
Penelitian ini sesuai sebuah penelitian dimana hernia yang paling sering ditemukan sedangan
penderita hernia inguinalis terbanyak di RSUD Dr. hernia inguinalis medialis jarang bahkan hampir
Pirngadi Medan pada usia >45 tahun sebanyak 49 tidak pernah terjadi9.
orang (45,8%), 15-45 tahun sebanyak 36 orang Hal yang sama dilaporkan bahwa jenis hernia
(33,6%) dan < 15 tahun sebanyak 22 orang6. yang tertinggi adalah penderita hernia inguinalis
Menurut penelitian di Palu didapatkan insiden hernia adalah hernia inguinalis lateralis sebanyak 43 orang
inguinalis tertinggi adalah kelompok umur >60 (53,8 %), dan yang terendah adalah hernia inguinalis
tahun sebanyak 28 orang (35%) dan yang terendah medialis7. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh
pada kelompok 11-20 tahun yaitu sebanyak 1 Rawis didapatkan pasien hernia inguinalis lateralis
orang(1,2%)7. Hal ini didukung oleh teori yang sebanyak 146 pasien dengan distribusi pada bulan
menyatakan bahwa Insiden hernia inguinalis Agustus-Desember tahun 2012 sebanyak 35 pasien
meningkat dengan bertambahnya umur disebabkan (24,0%), tahun 2013 sebanyak 59 pasien (40,4%)
meningkatnya penyakit dan pekerjaan berat dan bulan Januari-Juli tahun 2014 sebanyak 52
sehingga meninggikan tekanan intraabdomen dan pasien (35,6%)5.
berkurangnya jaringan penunjang1. Penelitian ini Penelitian ini diperkuat oleh teori Sjamsuhidajat
menyatakan bahwa kelompok dewasa memiliki yaitu terdapat beberapa faktor yang dapat
angka kejadian terbanyak dan juga teori Kahan & menyebabkan terjadinya hernia inguinalis lateralis,
Raves yang menyatakan bahwa pertambahan usia antara lain: kelemahan aponeurosis dan fasia
berbanding lurus dengan tingkat kejadian hernia8. transversalis, prosesus vaginalis yang terbuka,
tekanan intra abdomen yang meninggi secara kronik,

62
Jurnal Kedokteran Methodist, Vol. 11 No. 1 Juni 2018
http://ojs.lppmmethodistmedan.net

hipertrofi prostat, konstipasi, ascites, kelemahan otot


dinding perut karena usia, defisiensi otot, dan
hancurnya jaringan penyambung oleh karena
merokok, penuaan atau penyakit sistemik1.
Menurut Sjamsuhidajat 60% dari hernia
inguinalis terjadi pada sisi dextra, 20-25% pada sisi
sinistra dan 15% pada sisi bilateral. Penelitian ini
diperkuat oleh kahan & Raves yang menyatakan
henia inguinalis lebih sering dijumpai pada sisi
dextra1,8,. Hal ini didukung oleh teori Snell yang
menyatakan bahwa hernia inguinalis lebih sering
dijumpai pada sisi kanan karena normalnya prosesus
vaginalis dextra mengalami obliterasi seelah
prosesus vaginalis sinistra yaitu testis dextra turun
setelah testis sinistra maka kanalis inguinalis dextra
lebih sering terbuka9.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sjamsuhidajat R, Jong WD. (2011). Buku ajar


ilmu bedah. Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta, h: 619-629.
2. Purnama Sari, Muda Sori, Rasmaliah (2011)
Karakteristik penderita hernia inguinalis yang
dirawat inap di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan
tahun 2011. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Medan
3. Napitupulu S (2011). Prevalensi hernia
inguinalis pada anak di RSUP H. Adam Malik
Medan periode juli 2008 – juli 2010. Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
4. Ramadhani S (2011). Persentasi hernia
inguinalis pada anak di RSUP H. Adam Malik
Medan. Fakultas Kedokteran Sumatera Utara.
5. Rawis Claudia G, Limpeleh Hilman P, Wowiling
Paul A.V (2015). Pola hernia inguinalis lateralis
di RSUP Prof dr. R. D. Kandou Manado periode
agustus 2012-Juli 2014. Fakultas Kedoteran
Universitas Samratulangi.
6. Purnama Sari, Muda Sori, Rasmaliah (2011)
Karakteristik penderita hernia inguinalis yang
dirawat inap di RSUD Dr. Pirngadi kota Medan
tahun 2011. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Medan
7. Sesa Indri Mayasari, Efendi Asri Ahram (2015).
Karakteristik penderita hernia inguinalis yang
dirawat inap di Rumah Sakit Umum Anutapura
Palu tahun 2012.
8. Kahan Scott, Raves John J. (2011). Master plan
ilmu bedah. Binapura Aksara Publisher, h: 310-
311.
9. Snell Richard S. (2012). Anatomi klinis
berdasarkan sistem. Jakarta: EGC, h: 642-652

63

You might also like