You are on page 1of 8

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS FAKTOR RISIKO KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH


MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA PADA PEKERJA BAGIAN
PERMESINAN
DI UMKM SAESTU MAKARYO, PATI

Novi Tristiawan, Ida Wahyuni, Siswi Jayanti


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: novitristiawan03@gmail.com

Abstract: The process of metal machining is one of the processes in making a


product by changing desired shape of the metal. Based on carrying out
observations the work activities found awkward body posture that was bending.
From the interview results found that lower back pain most common complained
among workers. The purpose of this study was to analyze the risk factors for
complaints of lower back pain in machining activity workers at UMKM Saestu
Makaryo, Pati. This study used quantitative with analytic observational and cross
sectional research approach. The subjects of this study were all Saestu
Makaryo's UMKM machinery activities workers as much as 33 people with total
sampling method. Data retrieval is done by observing work posture and RULA
analysis using CATIA software to assess awkward posture and action
recommendations for workers' awkward posture in the form of correct sitting
posture, as well as filling in the Visual Analogue Scale (VAS) sheet for complaints
of lower back pain. The results of data analysis using Chi Square and Fisher's
Exact Test metod found a correlation between working period (p=0.017) and
posture (p=0.033) with complaints of lower back pain. There was no correlation
between age (p=0.339) and gender (p=0.618) with complaints of lower back pain
complaints on machining activity workers. It is recommended for business owners
to improve the design of the workplace and to socialize the right sitting posture to
workers. Factors that cause no relationship between complaints of lower back
pain with age are caused by other factors outside the study, namely the rest.
There is no relationship between the variables of complaints of low back pain with
gender due to variables outside the research namely exercise habits.

Keywords : Low Back Pain, Work Posture, Machining Activity, CATIA

PENDAHULUAN ini disebabkan karena rendahnya


Pertumbuhan perekonomian di implementasi Keselamatan dan
berbagai belahan dunia tidak lepas Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja
dari Perkembangan industri pada yang disebabkan kurangnya
suatu negara termasuk Indonesia. kesadaran serta pengetahuan
Sektor Informal berada di urutan mengenai potensi bahaya dari
pertama jumlah tenaga kerja menurut pekerjaan, kondisi, bahan, dan
skala usaha 1. Sektor industri informal peralatan2
merupakan sektor industri yang Berdasarkan hasil riset United
memiliki risiko kecelakaan dan States Department of Health and
penyakit akibat kerja yang tinggi, hal Human Services mengenai penyakit

351
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

musculoskeletal di negara Amerika digunakan bernama CATIA


pada tahun 2012, tercatat sekitar 25,5 (Computer-Aided Three-Dimensional
juta orang kehilangan rata-rata 11,4 Interactive Application). Software ini
hari kerja karena sakit punggung atau dipilih karena memiliki berbagai
leher. Angka tersebut menunjukan kelebihan khusus nya pada desain
peningkatan hingga 290,8 juta perancangan serta evaluasi produk
hilangnya hari kerja pada tahun 2012 . yang dilengkapi dengan simulasi
Berdasarkan jenis penyakit, gangguan gambaran postur subjek pengguna
kesehatan musculoskeletal berada di dan dapat menilai aspek ergonomi
urutan pertama dengan 16 % dari produk tersebut.
9.482 pekerja berdasarkan penelitian Berdasarkan survei pendahuluan
yang dilakukan di 12 kabupaten/ kota yang dilakukan peneliti terdapat
di Indonesia dengan 9.482 disusul kurang lebih 20 - 25 pekerja
dengan gangguan kardiovaskuler banyaknya pekerja tergantung
(8%), gangguan syaraf (5%)3 .Kondisi tingginya permintaan pasar. Angka
suatu pekerjaan yang disebabkan perbandingan jumlah pekerja pria dan
oleh postur pekerja berada pada wanita sekitar 3 banding 1. Usia
posisi kerja yang tidak ergonomi bervariasi antara 17- 45 . UMKM
berdampak pada adanya kelelahan Saestu Makaryo memberlakukan
yang secara tidak langsung waktu istirahat yang kondisional
menambah beban kerja. Salah satu karena belum adanya pengaturan
dampak berupa gangguan kesehatan jadwal yang pasti dari pemilik usaha.
yang timbul dari postur kerja tidak Terdapat empat aktivitas permesinan,
ergonomi adalah musculoskeletal yaitu bagian sekrap (shaping) Pekerja
disorder (MSDs)i. Kajian mengenai melakukan pekerjaan setiap hari kerja
musculoskeletal pada berbagai jenis yaitu senin hingga sabtu mulai pukul
industri telah banyak dilakukan dan 08.00 WIB – 16.00 WIB. Dari hasil
menunjukkan hasil studi bahwa wawancara oleh pekerja sebagian
bagian otot pada leher, bahu, lengan, besar mengalami keluhan seperti
tangan, jari, punggung sering nyeri pada punggung bawah. Data
dikeluhkan oleh objek penelitian di awal studi pendahuluan dapat
Industri informal pembuatan wajan di diketahui menunjukan adanya gejala
Kabupaten Wajo, Sulawesi selatan4 keluhan nyeri punggung bawah pada
Sesorang yang bekerja lebih dari pekerja. Gangguan kesehatan berupa
5 tahun meningkatkan risiko terjadi gangguan sistem musculoskeletal
keluhan nyeri punggung bagian dapat dialami oleh para pekerja
bawah dibanding kurang dari 5 tahun bagian permesinan UMKM Saestu
sebesar dengan angka peningkatan Makaryo, Kecamatan Juwana,
yang bervariasi anatara 2 hingga 3 Kabupaten Pati, perlu adanya upaya
kali tergantung peningkatan masa yang dapat meminimalisir untuk
kerja. Peningkatan resiko keluhan melindungi pekerja dari risiko keluhan
nyeri punggung bawah disebabkan nyeri punggung bawah.
oleh penyempitan rongga diskus dan Berdasarkan hasil studi
generasi tulang belakang5. pendahuan perlu adanya upaya untuk
Seiring dengan perkembangan menganalisis faktor risiko penyebab
ilmu pengetahuan dan teknologi cara keluhan nyeri punggung bawah
penilaian postur kerja dan risiko menggunakan software CATIA pada
terhadap keluhan Musculoskeletal pekerja bagian permesinan di UMKM
disorder banyak yang menggunakan Saestu Makaryo, Pati
aplikasi. Salah satu aplikasi yang

352
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

METODE PENELITIAN 2. Analisis Bivariat


Penelitian ini adalah studi Stres Kerja
deskriptif analitik dan dilakukan Stres Tidak Ʃ P
dengan menggunakan Variabel
Stres
pendekatan cross sectional f % f %
(potong lintang). Pengambilan Usia 0.339
sampel dilakukan dengan teknik Tua 9 69,3 4 30,7 13
total sampling. Populasi adalah Muda 9 90,0 1 10,0 10
seluruh pekerja bagian Jenis 0,618
permesinan sejumlah 23 orang. Kelamin
Analisis data yang digunakan Perempuan 7 70,0 7 30,0 10
adalah uji statistik rank spearman Laki- laki 11 84,6 1 15,4 13
dan chi square. Masa Kerja 0,017
HASIL DAN PEMBAHASAN Lama 15 93,8 1 6,2 16
1. Analisis Univariat Baru 3 42,9 4 57,1 7
Postur 0,033
Keluhan Nyeri Janggal 14 93,3 1 6,7 15
Punggung Bawah Normal 4 50,0 4 50,0 8
Tabel 1. Rekapitulasi Tabulasi Silang
100
50 Usia dengan Keluhan Nyeri
0 Punggung Bawah
Usia menjadi salah satu faktor
penyebab keluhan nyeri punggung
bawah. Sesorang akan mengalami
Nyeri
penurunan ketahanan otot seiring
Tidak Nyeri
berjalan nya waktu6. Selain gejala
Grafik 1. Distribusi Frekuensi penurunan tingkat ketahanan otot,
Keluhan Nyeri Punggung Bawah faktor usia juga berpengaruh pada
Pada Pekerja Bagian Permesinan penurunan kapasitas paru seseorang
UMKM Saestu Makaryo berakibat pada penurunan kapasitas
kerja7.
Dari hasil sajian pada grafik 1 Dari hasil pengolahan distribusi
dapat diketahui bahwa sebagian frekuensi usia pekerja diketahui
besar responden lebih banyak dalam sebagian besar pekerja berusia tua
kategori usia tua sebanyak 13 orang sekitar 56,5 %. Berdasarkan hasil
(56,5%). Sebagian besar responden penelitian diketahui sebagian besar
jenis kelamin laki- laki sejumlah 13 pekerja yang mengalami keluhan
orang dengan presentase (56.5%). nyeri tulang belakang berusia tua
Mayoritas responden termasuk dalam serta dari ( ≥35 tahun).
masa kerja pekerja lama sejumlah 16 Penelitian ini tidak sesuai dengan
orang dengan presentase (69,6%). penelitian yang menunjukkan angka
Sebagian besar responden termasuk kejadian nyeri punggung bawah
dalam postur janggal pada bagian banyak terjadi pada usia 35 – 55
pemesinan sebesar (65.2%) tahun bahwa peningkatan keluhan
nyeri punggung bawah berbanding
lurus dengan bertambah usia seiring
bertambahnya usia. Penelitian
tersebut sejalan dengan teori bahwa
peningkatan usia sejalan dengan

353
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

degenerasi tulang. Usia generasi besar pekerja berjenis kelamin laki-


dimulai saat usia 30 tahun dengan laki dengan persentase 56,5 %.
degenerasi berupa penggantian Penelitian ini tidak sesuai yang
jaringan, kerusakan jaringan, menyatakan bahwa tidak ada
penurunan cairan8. hubungan antara jenis kelamin dan
Ada beberapa faktor yang keluhan nyeri punggung bawah10.
mempengaruhi tidak ada hubungan Sedangkan penelitian ini tidak sesuai
anatara usia dengan nyeri punggung dengan teori menurut Michael dalam
bawah. Berdasarkan wawancara studi nya disebutkan bahwa pekerja
diketahui faktor waktu pemulihan wanita memiliki asosiasi kuat dalam
mempengaruhi keluhan nyeri munculnya keluhan nyeri tulang dan
punggung bawah. Responden berusia otot tubuh11 . Penelitian ini juga tidak
tua yang tidak mengalami nyeri sejalan dengan penelitian
punggung bawah karena memiliki menyatakan ada hubungan antara
perilaku hidup dengan menerapkan jenis kelamin dengan keluhan nyeri
pola hidup istirahat cukup dengan punggung bawah, dikarenakan
beristirahat lebih dari 7 jam per hari pekerja fabrikasi didominasi pekerja
sedangkan pada responden berusia laki- laki, pekerja fabrikasi
muda istirahat kurang. Kegiatan pada memerlukan kekuatan otot,
bagian permesinan memerlukan sedangkan karyawan berjenis kelamin
tenaga lebih karena melibatkan otot perempuan di bagian perkantoran
punggung yang bekerja pada posisi didominasi oleh keluhan nyeri
statis. konsekuensi yang di peroleh punggung bawah12.
berupa tingginya tingkat stress pada Tidak ada hubungan antara jenis
otot tulang punggung. Beristirahat kelamin dalam penelitian ini
merupakan salah satu upaya untuk disebabkan oleh faktor diluar variabel
menurunkan tingkat stress yang bebas yaitu faktor aktivitas di luar
dialami oleh otot. Hal ini sesuai pekerjaan yaitu olahraga.
dengan teori bahwa pemberian Berdasarkan hasil wawancara
istirahat yang cukup pada malam hari informan dengan informan yang
dapat mengembalikan performa kerja memiliki karakteristik faktor
sehingga tidak terjadi penurunan hari berisiko(jenis kelamin perempuan)
berikutnya6. Beberapa kondisi yang tidak mengalami nyeri punggung
berperan sebagai faktor pencetus bawah karena perilaku hidup yang
keluhan nyeri adalah pekerjaan yang menerapkan aktivitas olahraga di luar
memerlukan pengulangan gerakan jam kerja berupa senam, bersepeda
otot secara berlebih, posisi canggung dll sedangkan pada responden laki-
dengan tidak disertai waktu pemulihan laki kurang melakukan aktivitas
yang tidak memadai9 olahraga.
Pada penelitian ini sesuai dengan
Jenis Kelamin dengan Keluhan penelitian di Swedia didapatkan
Nyeri Punggung Bawah bahwa individu yang mengalami nyeri
Jenis Kelamin menjadi salah satu punggung bawah sering mengeluhkan
faktor risiko keluhan nyeri punggung beban fisik yang berat pada saat
bawah. Tingkat ketahanan antara bekerja dengan lebih aktivitas fisik di
jenis kelamin laki – laki dan waktu senggang. Salah satu manfaat
perempuan berbeda. Berdasarkan olahraga yang diperoleh adalah
hasil penelitian diperoleh data memperbaiki postur tubuh. Postur
distribusi frekuensi diketahui sebagian dibentuk oleh susunan otot, tulang
ligament dan syaraf yang membentuk

354
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

dan mengontrol tubuh ketika berdiri, Dampak yang dihasilkan oleh


duduk maupun bergerak senantiasa kelelahan otot berupa keluhan pada
menjaga keseimbangan pola dan otot skeletal.
adaptasi tubuh13,14
Postur dengan Keluhan Nyeri
Masa Kerja dengan Keluhan Nyeri Punggung Bawah
Punggung Bawah Postur kerja adalah berbagai
Dari hasil uji statistik bahwa ada posisi tubuh pekerja dalam melakukan
hubungan antara masa kerja dengan pekerjaannya. Postur netral dimana
keluhan nyeri punggung bawah.Masa seluruh bagian tubuh berada pada
kerja merupakan salah satu faktor posisi yang sewajarnya atau
yang memicu terjadinya keluhan nyeri seharusnya dan kontraksi otot tidak
punggung bawah . Hasil akumulasi berlebihan sehingga saraf, ligamen
masa kerja dapat memicu terjadi nya dan tulang tidak mengalami
kelelahan jaringan, yaitu jaringan otot pergeseran, penekanan atau kontraksi
yang dapat meyebabkan overuse. yang berlebihan. Postur kerja dapat
Sehingga dapat menyebabkan menjadi salah satu faktor penyebab
spasme otot. risiko keluhan nyeri punggung bawah
Penelitian lain menguatkan bahwa yaitu postur janggal. Postur dikatakan
ada hubungan masa kerja dengan janggal apabila melawan beban dan
keluhan nyeri punggung bawah pada waktu yang lama dengan menjauhi
kegiatan penenun di kampoeng BNI garis normal tubuh19.
Kab Wajo15. Serta penelitian dari Berdasarkan hasil pengolahan
Defriyan menunjukkan adanya data distribusi frekuensi postur
hubungan antara masa kerja dengan punggung pekerja bagian permesinan
keluhan nyeri punggung bawah pada sebagian besar memliki postur janggal
proses penyulaman kain tapis16 sebesar 56,5%.Hasil analisis sikap
Dalam hal ini keluhan nyeri punggung posisi kerja dengan menggunakan
bawah memerlukan waktu untuk RULA menjelaskan bahwa sebagian
menunjukkan gejala yang dialami oleh besar responden mendapatkan nilai 3
pekerja, waktu bekerja berbanding pada postur punggung, yang artinya
lurus dengan paparan faktor risiko untuk tingkat aksi diperlukan untuk
nyeri punggung bawah17. investigasi postur sebagai upaya
Berdasarkan hasil wawancara perbaikan postur kerja18. Dari hasil uji
diperoleh bahwa pekerja jarang statistik diperoleh ada hubungan
melakukan peregangan di sela waktu antara postur dengan keluhan nyeri
pekerjaan untuk merelaksasikan otot. punggung bawah.
Berdasarkan hal tersebut nyeri Berdasarkan hasil wawancara
punggung bawah memerlukan waktu menunjukan bahwa pekerja yang
yang cukup lama untuk berkembang. mengalami keluhan nyeri punggung
Pekerjaan yang dilakukan dengan bawah duduk dengan sikap tubuh
kegiatan yang tetap atau monoton menyesuaikan ketinggian kursi
dapat mempengaruhi pekerja untuk dengan cenderung membungkuk,
berperilaku tidak aman dan terus karena menganggap posisi tersebut
berlaku karena telah terbiasa. Pada dirasa nyaman oleh informan. Postur
pekerja lama cenderung meremehkan tubuh janggal dan aktivitas kerja tidak
apabila ada bahaya17. Pekerjaan ergonomi merupakan salah satu
dengan postur kerja yang monoton penyebab terjadinya keluhan nyeri
dapat meningkatkan beban fisik yaitu punggung bawah. Penelitian lain
memicu terjadinya kelelahan otot. menunjukkan ada hubungan antara

355
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

sikap tubuh janggal dengan pada ketegori tinggi. dan mengalami


membungkuk membentuk sudut 200- stres kerja dan mengalami stres kerja.
450 menjauhi sumbu normal tubuh Bekerja dalam postur janggal. Adanya
dengan keluhan nyeri punggung fenomena tidak berhubungan usia
bawah19. Hasil penelitian ini sejalan dengan keluhan nyeri punggung
dengan penelitian yang dilakukan bawah adalah adanya faktor waktu
Sakinah menujukkan bahwa ada pemulihan. Adanya fenomena tidak
hubungan antara sikap tubuh saat berhubungan jenis kelamin dengan
bekerja dengan keluhan nyeri keluhan nyeri punggung bawah
punggung bawah pada pembuatan adalah adanya faktor olahraga dari
batu bata tahun 201220 responden
Bekerja pada postur tubuh Sebaiknya pihak perusahaan
janggal dapat meningkatkan energi melakukan upaya perbaikan tempat
yang dibutuhkan dalam bekerja. kerja yang disesuaikan dengan
Posisi tubuh janggal dapat ukuran antropometri pekerja.
menyebabkan transfer tenaga dari meghimbau pekerja untuk melakukan
otot menuju jaringan menjadi tidak sikap duduk yang baik sesuai saran
efisien dan menimbulkan kelelahan. sikap duduk yang disarankan peneliti.
Pada bagian tubuh postur janggal Mengoptimalkan kegiatan olah raga
pada kondisi yang statis dapat berupa senam bagi seluruh pekerja
meningkatkan akumulasi dari bagian permesinan.
kelelahan otot dan menyebabkan Untuk Pekerja montri sebaiknya
stress otot21 Melakukan istirahat yang cukup
Sikap kerja tidak alamiah adalah sebagai upaya pemulihan otot.
sikap kerja yang menyebabkan posisi Melakukan peregangan sebelum dan
bagian tubuh bergerak menjauh dari disela pekerjaan untuk relaksasi otot
posisi alamiah, misalnya pergerakan khusus nya pada bagian tulanmg
tangan terangkat, punggung terlalu belakang. melakukan pekerjaan
membungkuk, kepala terangkat, dan memposisikan pada posisi punggung
lain sebagainya. Semakin jauh posisi yang lurus dan tidak membungkuk
bagian tubuh dari pusat gravitasi sesuai saran peneliti.
tubuh, maka semakin tinggi pula risiko
terjadinya keluhan MSDs17 serta DAFTAR PUSTAKA
dapat menyebabkan timbulnya 1. Badan Pusat Statistik. Laporan
gangguan, punggung, leher dan Bulanan Data Sosial Ekonomi,
bahu. Postur kerja statis akan Jakarta: Badan Pusat Statistik.
menyebabkan penempatan beban 2018
pada otot dan tendon yang 2. Budihardja. Kajian Kondisi Kerja
menyebabkan kelelahan lebih pada Sektor Informal/UKM dan
cepat dan berpotensi Dampaknya pada Kesehatan
menyebabkan gangguan pada otot pekerja. Jakarta: Direktorat Bina
dan tulang22 Kesehatan Kerja, Direktorat
Jendral Keselamatan Masyarakat
KESIMPULAN DAN SARAN Departemen Kesehatan RI. 2008
Mayoritas pekerja bagian 3. NIOSH. Musculosceletal Disorder
permesinan UMKM Saestu Makaryo and Workplace Faktors:A Critical
berusia tua (lebih dari 35 tahun), Review Of Epidemologic
pekerja berjenis kelamin laki- laki, Evidance for Work Related
bekerja masuk dalam kategori lama( Musculusceletal Disorder.
lebih dari 5 tahun), beban kerja mental s.l.:Center of Desease control and

356
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Prevention. 2008 Terhadap Kejadian Low Back


4. Nicole lezin, S. W. The Burden of Pain Pada Penenun di Kampoeng
Musculoskeletal Disease in thr BNI Kab Wajo. Makassar:
United States: Prevalence, Universitas Hassanudin Makassar
Societal and Ergonomic Cost. 3rd ;2016
ed. Higgins Road: Global Alliance 16. Defriyan. Faktor- Faktor yang
5. Irawan Kusuma, Muhammad Berhubungan dengan Keluhan
Hasan, Ragil Ismi Hartanti. Nyeri Punggung Bawah pada
Pengaruh Posisi kerja Terhadap Proses Penyulaman Kain Tapis di
Kejadian Low Back Pain Pada Sanggar Family Art Bandar
Pekerja Di Kampung Sepatu Lampung. Jakarta; 2011
Kelurahan Miji. Jurnal 17. Tarwaka, Bakri SHA, Sudiajeng L.
KESMA;2014 Ergonomi Untuk Keselamatan,
6. Suma’mur. Ergonomi Untuk Kesehatan Kerja Dan
Produktivitas Kerja. Jakarta: Haji Produktivitas.; 2004.
Masagung http://shadibakri.uniba.ac.id/wp-
7. Aulia Gita. Analisis Penyebab content/uploads/2016/03/Buku-
Keluhan Neck Pain Pada Pekerja Ergonomi.pdf
Di Pabrik Sepatu Dan Sandal 18. Humantech. Humantech Applied
Kulit Kurnia Di Kota Semarang. Ergonomi Training Manual. 2nn
Semarang.Universitas ed. Australia: Barkenley vale.
Diponegoro;2017 1995
8. Bridger, R.,S. Introduction to 19. Adnan, S. Hubungan antara
Ergonomics. International Sikap Tubuh Waktu Bekerja
Editions. General Engginer dengan Nyeri Punggung Bawah
Series. Mcgraw- Hill, Inc. 1995 pada Perajin Pelat Logam di
9. Humantech. Humantech Applied Kecamatan Citeureup Kabupaten
Ergonomi Training Manual. 2nn Bogor. Jakarta. Universitas
ed. Australia: Barkenley vale. Indonesia;2002
1995 20. Agung Kristanto. Perancangan
10. Osborn. Ergonomic at Work Ulang Mesin Amplas Kayu Profil
Human Factor in Design and Lengkung untuk Perbaikan Posisi
Developnet.Chicerter;1998 Kerja dan Peningkatan
11. Mc Caffery, M & Baabe. Clinical Produktivitas. Yogyakarta.
Manual for Nursing Universitas Ahmad Dahlan;2012
Practice.Baltimore;1998. 21. Suharto. Penatalaksanaan
12. Febriana Maizura. Faktor- Faktor fisioterapi pada nyeri pinggang
yang Behubungan dengan bawah spesifik akibat block
Keluhan Nyeri punggung Bawah thoracal dan lumbal. Universitas
(NPB) Pada Pekerja di PT. Bakrie Hasanuddin; 2005
Metal Industrie . Jakarta; 2015 22. Cohen, Alexander L. Elements Of
13. Kari, P. M. Musculoskeletal Ergonomics Program: A Primer
disorders, disability and work. Based On Workplace Evaluation
Finland: Juvenes Print. 2010. Of Musculoskeletal Disorders.;
14. Sherly. Hubungan Kebiasaan 1997.
Olahraga dengan Low Back Pain
Disability:Prosiding pendidikan
dokter:2015
15. Riza Nurrahman. Hubungan
Masa Kerja dan Sikap Kerja

357
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

358

You might also like