Professional Documents
Culture Documents
Abstract. Fermented tapioca produced from the previous research has the characteristic better than
native tapioca. This research was to apply the fermented tapioca as an excipient in making
paracetamol tablet with the addition of carrier material hydroxypropyl methyl cellulose (HPMC) to
form a pragelatinized mix. The tablet making was using wet granulation process. The purpose of this
study was to determine the formulation of the mix and evaluate the physical properties of paracetamol
tablets. The concentration used in this study is P1 = Fermented Tapioca: HPMC (100%: 0%); P2 =
Fermented Tapioca: HPMC (97.5%: 2.5%); P3 = Fermented tapioca: HPMC (95%: 5%); P4 =
Fermented Tapioca: HPMC (92.5%: 7.5%) and P5 = Fermented Tapioca: HPMC (90%: 10%), then
the data from the observations are analyzed statistically using ANOVA and DMRT further tests. The
results showed that the P3 formulation, with 95% fermented starch concentration and 5% HPMC was
the best formulation because it produced the best physical properties of paracetamol tablets. This
study also shows that fermented tapioca can be used as an alternative filler for wet granulation tablet,.
Abstrak. Tapioka terfermentasi hasil penelitian terdahulu memiliki karakteristik yang lebih baik dari
tapioka alami. Penelitian ini mengaplikasikan tapioka terfermentasi sebagai bahan eksipien tablet
paracetamol dengan penambahan bahan pengikat Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HPMC) sebagai
bahan pembawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi dan menguji sifat fisik
tablet paracetamol dari efektivitas tapioka terfermentasi dan Hydroxypropyl Methyl Cellulose (HPMC)
sebagai bahan eksipien dengan metode granulasi basah yang terbaik. Konsentrasi yang digunakan
pada penelitian ini yaitu P1 = Tapioka Terfermentasi : HPMC (100% : 0%); P2 = Tapioka
Terfermentasi : HPMC (97,5% : 2,5%); P3 = Tapioka Terfermentasi : HPMC (95% : 5%); P4 = Tapioka
Terfermentasi : HPMC (92,5% : 7,5%) dan P5 = Tapioka Terfermentasi : HPMC (90% : 10%),
selanjutnya data hasil pengamatan dianalisis statistik menggunakan ANOVA dan uji lanjut DMRT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi P3, dengan konsentrasi pati terfermentasi 95% dan
HPMC 5% merupakan formulasi terbaik karena menghasilkan sifat fisik tablet parasetamol yang
paling baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tapioka terfermentasi dengan formulasi
penambahan HPMC dapat digunakan sebagai alternatif pengisi tablet granulasi basah.
109
Maria Erna Kustyawati dkk.: Pengembangan Biotapioka- Hidroksipropil Metil Selulosa
untuk Eksipien Tablet Metode Granulasi Basah
110
Journal of Tropical Upland Resources Diterima: 27 Juni 2019
Vol. 01, No. 01, Juli 2019 Direvisi: 19 Juli 2019
On-line: 22 Juli 2019
111
Maria Erna Kustyawati dkk.: Pengembangan Biotapioka- Hidroksipropil Metil Selulosa
untuk Eksipien Tablet Metode Granulasi Basah
112
Journal of Tropical Upland Resources Diterima: 27 Juni 2019
Vol. 01, No. 01, Juli 2019 Direvisi: 19 Juli 2019
On-line: 22 Juli 2019
113
Maria Erna Kustyawati dkk.: Pengembangan Biotapioka- Hidroksipropil Metil Selulosa
untuk Eksipien Tablet Metode Granulasi Basah
yang memenuhi syarat adalah P3 dan diam paling besar. Namun demikian
P5. Dimana syarat kecepatan alir granul kecepatan alir merupakan parameter
yang baik adalah jika lebih besar dari 10 pengujian sifat alir secara langsung,
g/ detik [8]. Sehingga dapat dikatakan sehingga hasilnya diharapkan lebih
bahwa serbuk P1, P2 dan P4 tidak berkorelasi dengan keadaan serbuk
memenuhi kriteria tersebut. Kecepatan sesungguhnya daripada sudut diam.
alir akan mempengaruhi kecepatan Nilai kompresibilitas yang berbeda
granul mengalir pada “hopper” menuju dapat disebabkan adanya larutan
lubang “die” di dalam alat kempa tablet pengikat HPMC yang mempunyai sifat
(Kusuma dkk., 2014). Kecepatan alir dapat mempertahankan kestabilan dan
yang tinggi diharapkan akan membuat kekompakan granul. Kompresibilitas
bobot dan dosis tablet yang dihasilkan yang jelek akan berpengaruh pada saat
lebih seragam. pencetakan tablet, tablet akan kurang
Selain kecepatan alir, sudut diam kompak pada saat dicetak. Hasil
juga dapat ditentukan dengan pengujian pemeriksaan kadar lembab (Tabel 2)
corong alir. Hasil yang didapatkan diperoleh nilai 3-3,5 %. Syarat kadar
dikatakan baik karena sudut diam lembab granul yang baik adalah 2-4 %,
seluruh formula kurang dari 30o [8]. kadar lembab granul yang diperoleh
Sudut diam tidak terlalu berkorelasi sesuai persyaratan. Terbukti dengan
dengan kecepatan alir. Sudut diam sifat alir granul yang mendekati baik dan
terendah yang menggambarkan sifat alir tidak lengket pada saat dilakukan
terbaik justru dimiliki oleh serbuk yang rekompresi serta tidak menyebabkan
kecepatan alirnya belum memenuhi “crapping” dan mudah dikeluarkan dari
syarat (P4). Serbuk yang mengalir lubang kompresi.
paling cepat (P5) justru memiliki sudut
Tabel 2. Evaluasi Waktu Alir, Kecepatan Alir, Sudut Diam, Kompresibilitas dan Kadar Lembab
Serbuk dengan Bahan Pengisi Pati Pregelatinisasi*)
Kadar
Waktu alir Kecepatan Sudut diam
Formulasi Kompresibilitas (%) lembab
(detik) alir (g/dtk) (ᵒ)
(%)**)
P1 3.05±0.02 8.19±0.05 28.11±1.19 16.93 ± 1.78 3.2
P2 2.85±0.01 8.75±0.03 29.41±0.20 18.47 ± 0.50 3.5
P3 2.46±0.01 10.12±0.03 27.96±0.01 19.53 ± 0.45 3.1
P4 2.59±0.02 9.64±0.08 27.01±1.23 19.78 ± 0.25 3.2
P5 2.47±0.01 10.14±0.03 29.69±0.09 19,96 ± 0.03 3
Nilai
Standar***) - >10 g/detik < 30o 16-20 % 2-4 %
P1 = Tapioka terfermentasi : HPMC (100% : 0%)
P2 = Tapioka terfermentasi : HPMC (97,5% : 2,5%)
P3 = Tapioka terfermentasi : HPMC (95% : 5%)
P4 = Tapioka terfermentasi : HPMC (92,5% : 7,5%)
P5 = Tapioka terfermentasi : HPMC (90% : 10%)
*) : Pemeriksaan dilakukan tiga kali ulangan, dengan standar deviasi
**) : Pemeriksaan dilakukan satu kali
***) : Sumber DepKes RI (1995).
114
Journal of Tropical Upland Resources Diterima: 27 Juni 2019
Vol. 01, No. 01, Juli 2019 Direvisi: 19 Juli 2019
On-line: 22 Juli 2019
115
Maria Erna Kustyawati dkk.: Pengembangan Biotapioka- Hidroksipropil Metil Selulosa
untuk Eksipien Tablet Metode Granulasi Basah
Tabel 4. Hasil Uji Perlakuan Formulasi Tablet terhadap Tingkat Kekerasan dengan Uji Lanjut DMRT
dengan Tingkat Kepercayaan 95%
Sedangkan untuk uji lanjut DMRT lain yang terjadi adalah kelembaban
dari semua perlakuan ditampilkan pada udara dan lingkungan karena
Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4, kelembaban yang digunakan relatif
menunjukkan bahwa perlakuan P3, P4 tinggi sehingga uap air di udara meresap
dan P5 memperlihatkan hasil yang tidak dalam tablet.
berbeda nyata dengan Kontrol. Namun, Pada tingkat kekerasan tablet,
ketiga perlakuan tersebut berbeda nyata seluruh formulasi memang tidak berada
dengan perlakuan P1 dan P2. Pada pada kisaran syarat kekerasan tablet
perlakuan P1 dan P2 terlihat bahwa konvensional yaitu berkisar 4-10 kg/cm2,
keduanya tidak berbeda nyata. namun formulasi P 3, P 4 dan P 5 berada
Hasil pengujian menunjukkan pada kisaran syarat kekerasan “Orally
bahwa pada perlakuan P3, P4 dan P5 Disintegration Tablet” (ODT) dan syarat
terdapat penambahan HPMC diikuti kekerasan tablet kunyah. Kekerasan
dengan pengurangan konsentrasi tablet menunjukkan ikatan yang terjadi
tapioka terfermentasi menunjukkan antar partikel secara keseluruhan dalam
lebih dominan dalam meningkatkan tablet, serta menggambarkan tingkat
kompaktibilitas tablet, yang diwakili oleh ketahanan tablet terhadap kekuatan
nilai kekerasan. Hal ini kemungkinan mekanik. Kekerasan tablet
disebabkan oleh adanya HPMC yang berhubungan dengan waktu
merupakan polimer dengan daya ikatan disintegrasi, waktu pembasahan dan
yang kuat. Proses penambahan HPMC disolusi tablet [11]. Kekerasan yang
pada tapioka terfermentasi melibatkan tinggi dapat mengurangi kemampuan
air yang dapat mengaktifkan daya ikat disintegrasi tablet sehingga “Orally
dan meningkatkan kekuatan polimernya Disintegration Tablet” (ODT) memiliki
[10]. Sementara itu, formula P 1 dengan persyaratan kekerasan di bawah tablet
hanya tapioka terfermentasi sebagai konvensional [11].
bahan eksipien, menghasilkan
kekerasan yang rendah. Kemungkinan
116
Journal of Tropical Upland Resources Diterima: 27 Juni 2019
Vol. 01, No. 01, Juli 2019 Direvisi: 19 Juli 2019
On-line: 22 Juli 2019
Tabel 5. Hasil Uji Perlakuan Formulasi Tablet terhadap Waktu Hancur dengan Uji Lanjut DMRT
dengan Tingkat Kepercayaan 95%
Hasil Uji Nilai Tengah Waktu Hancur
Perlakuan dengan DMRT *)
P5 22. 70a
P4 18. 07a
Kontrol 10. 63b
P3 9. 26b
P2 7. 98c
P1 4. 45c
Nilai DMRT (α = 0, 05) 6. 78
Keterangan :
*) = Perlakuan yang diikuti dengan huruf yang sama dalam kolom yang sama berbeda tidak nyata
dan sebaliknya berbeda nyata untuk huruf yang tidak sama.
P 1 = Tapioka terfermentasi : HPMC (100% : 0%)
P 2 = Tapioka terfermentasi : HPMC (97,5% : 2,5%)
P 3 = Tapioka terfermentasi : HPMC (95% : 5%)
P 4 = Tapioka terfermentasi : HPMC (92,5% : 7,5%)
P 5 = Tapioka terfermentasi : HPMC (90% : 10%)
Kontrol = Tanpa Perlakuan
117
Maria Erna Kustyawati dkk.: Pengembangan Biotapioka- Hidroksipropil Metil Selulosa
untuk Eksipien Tablet Metode Granulasi Basah
118
Journal of Tropical Upland Resources Diterima: 27 Juni 2019
Vol. 01, No. 01, Juli 2019 Direvisi: 19 Juli 2019
On-line: 22 Juli 2019
119
Maria Erna Kustyawati dkk.: Pengembangan Biotapioka- Hidroksipropil Metil Selulosa
untuk Eksipien Tablet Metode Granulasi Basah
120