Professional Documents
Culture Documents
ID Pengaruh Penyakit Ginjal Kronik Terhadap PDF
ID Pengaruh Penyakit Ginjal Kronik Terhadap PDF
EREKSI PRIA
Boni N. Simanjuntak, Lidya Tendean, Benny Wantouw
Bagian Biologi Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi, Manado
1
Penyakit ginjal kronik merupakan METODE PENELITIAN
penurunan fungsi ginjal yang bersifat
persisten dan ireversibel. Penyakit ginjal
kronik pada umumnya berakhir dengan
Rancangan Penelitian
gagal ginjal.1 Bedasarkan Center for
Disease Control and Prevention (CDC) Penelitian ini adalah penelitian
pada tahun 2010 lebih dari 20 juta atau observasional deskriptif
10% dari jumlah orang dewasa di Amerika
Serikat mengidap penyakit ginjal kronik Tempat dan Waktu Penelitian
dan kebanyakan tidak terdiagnosis.2
Jumlah pasien gagal ginjal di Indonesia Penelitian dilakukan di R.S.U.P
diperkirakan mencapai 150.000 orang.3 PROF.Dr.R.D.Kandou Manado, yang akan
dilaksanakan pada bulan Oktober sampai
Penyakit ginjal kronik memiliki Desember.
beberapa penyebab, seperti
glomerulonefritis, diabetes melitus, Populasi dan Sampel Penelitian
obstruksi dan infeksi, hipertensi, dan Populasi dari penelitian ini adalah
idiopatik. Berdasarkan gambaran seluruh penderita penyait ginjal kronik
laboratorium, penyakit ginjal kronik dibagi yang dirawat di R.S.U.P Prof. Dr. R. D.
menjadi 5 derajat, yaitu derajat I, derajat Kandou Manado. Sampel pada penelitian
II, derajat III, derajat IV, derajat V.1 ini adalah penderita penyakit ginjal kronik
Penyakit ginjal kronik pada derajat II yang dirawat di R.S.U.P Prof. Dr. R. D.
sampai V menyebabkan beberapa Kandou Manado.
komplikasi, seperti hipertensi, anemia,
malnutrisi, gagal jantung, disfungsi Analisis data
ereksi.1,4
Analisis univariat dilakukan untuk
Disfungsi ereksi pada penderita mengetahui deskripsi data yang diperoleh
penyakit ginjal kronis dikarenakan dari data kuesioner baku IIEF-5.
abnormalitasnya sistem kontrol
neurohormonal pada hormon ereksi di
hypothalamic-pituitary-gonadal axis,
HASIL PENELITIAN
hiperparatiroid, gangguan pada korpora
spongiosum penis dan terjadinya
penurunan pasokan arteri atau vena pada
penis.5 Disfungsi ereksi hampir diderita Seluruh sampel telah memenuhi
semua pasien penyakit ginjal kronik pada kriteria inklusi penelitian. Pada penelitian
derajat terakhir, yaitu derajat V.6 ini didapatkan jumlah sampel 34 orang,
dan dibagi berdasarkan kategori usia 31-40
Penelitian tentang disfungsi ereksi tahun sebanyak 10 orang, kategori usia 41-
pada penderita penyakit ginjal kronik 50 tahun sebanyak 20 orang, dan kategori
belum banyak dilakukan di Indonesia usia 51-60 tahun sebanyak 4 orang.
terutama di Manado. Berdasarkan hal Setelah dilakukan penelitian dengan
tersebut, penulis tertarik untuk melakukan pembagian kuesioner baku IIEF-5 (Indeks
penelitian tentang hubungan penyakit Internasional Fungsi Ereksi), didapatkan
ginjal kronik terhadap disfungsi ereksi kesimpulan hasil mengenai fungsi ereksi
yang bertujuan untuk mengetahui pada penderita penyakit ginjal kronik.
pengaruh penyakit tersebut terhadap fungsi
ereksi.
2
Tabel 1. Distribusi pengaruh penyakit ginjal kronik dengan fungsi ereksi
berdasarkan kategori usia
Usia Resposden
Fungsi Ereksi
31-40 41-50 51-60 N %
a. Normal 0 1 0 1 2,94
b. Disfungsi ringan 6 8 4 18 52,94
c. Disfungsi sedang-ringan 3 9 0 12 35,29
d. Disfungsi sedang 0 1 0 1 2,94
e. Disfungsi berat 1 1 0 2 5,88
Total 10 20 4 34 100
3
dalam frekuensi disfungsi ereksi pada pria penderita
hubungan seksual.7 penyakit ginjal kronik. Pasien
dengan penyakit ginjal kronik
Pada penderita penyakit menyebabkan terjadinya oklusi arteri
ginjal kronik menyebabkan adanya dan menyebabkan lemahnya aliran
penurunan kadar testosteron, dengan darah ke penis serta terjadinya oklusi
adanya penurunan sekresi vena yang menyebabkan
testosteron, menunjukkan sekresi ketidakmampuan untuk memiliki
luteinizing hormone (LH) menurun ereksi persisten. Penyakit ginjal
secara signifikan. Tidak jelas apakah kronik juga menyebabkan
gangguan ini adalah hasil dari aterosklerosis dan gangguan vaskular
perubahan dalam pola pelepasan di regio panggul, sehingga masalah
GnRH dari hipotalamus atau sistem vaskular ini menyebabkan
perubahan respon dari hipofisis. terjadinya penurunan fungsi ereksi
Administrasi GnRH meningkatkan atau disfungsi ereksi.9
kadar LH ke tingkat yang sama
seperti pada subyek sehat, namun Faktor psikologis juga
nilai puncak dan kembali ke awal berperan penting dalam fungsi ereksi
mungkin tertunda. Konsentrasi penderita penyakit ginjal kronik.
plasma dari gonadotropin hipofisis, Penyakit yang mengancam hidupnya
luteinizing hormone (LH) akan menimbulkan dampak rasa takut
mengalami peningkatan pada pria dalam diri penderita. Perasaan takut
penderita penyakit ginjal kronik. mati, tekanan keuangan serta
Peningkatan kadar ditemukan pada timbulnya stres karena pengobatan
awal insufisiensi ginjal dan semakin juga menimbulkan gangguan fungsi
meningkat dengan memburuknya seks termasuk ereksi.4,10
fungsi ginjal. Sekresi luteinizing
hormone (LH) yang berlebihan Kelainan neurogenik juga
dalam pengaturan ini diperkirakan terjadi pada penderita penyakit ginjal
sebagai akibat dari kurangnya sekresi kronik, pasien yang menjalani
testosteron dan testosteron biasanya hemodialisis umumnya mengalami
menyebabkan inhibisi umpan balik gangguan pada persarafan otonom
pelepasan luteinizing hormone (LH), (persarafan pada jaringan otot polos
sehingga menyebabkan produksi yang penting untuk mempertahankan
luteinizing hormone (LH) meningkat. fungsi ereksi penis). Gangguan pada
Namun, peningkatan ini tidak seperti persarafan ini menyebabkan
fungsi normal, sehingga terjadinya masalah pada
menyebabkan testosteron pada neurotransmiter adrenergik dan
penderita penyakit ginjal kronik kolinergik yang mengatur aliran
rendah dan membuat libido dan darah pada korpus kavernosum
fungsi ereksi melemah.5,7,8 sehingga diduga dapat menyebabkan
disfungsi ereksi.11
Pada penyakit ginjal kronik
selain terjadi gangguan pada sistem KESIMPULAN
hormonal, terjadi juga gangguan
Berdasaran hasil penelitian
pada sistem saraf simpatik.
dan pembahasan mengenai pengaruh
Penurunan pasokan arteri atau vena
penyakit ginjal kronik terhadap
dari penis dan efek psikologis dapat
memberikan kontribusi pada
4
disfungsi ereksi pria, maka dapat dalam volume II. Edisi ke-5.
disimpulkan bahwa : Jakarta: Interna Publishing;
2009. h. 1035
1. Terdapat gangguan pada
fungsi ereksi penderita penyakit 2.Center for Disease Control and
ginjal kronik, karena mempengaruhi Prevention. National chronic
faktor hormonal, aliran darah kidney disease fact sheet
sistemik, dan efek psikologis. 2010. 5 November 2012
(diakses 11 Oktober 2013).
2. Terdapat pengaruh penyakit Sumber:
ginjal kronik dan disfungsi ereksi
pria. Hal ini tampak dari hasil http://www.cdc.gov/diabetes/p
penelitian dimana dari 34 responden ubs/factsheets/kidney.htm
penderita ginjal kronik stadium 5,
didapatkan 52,95% menderita 3.World Health Organization.
disfungsi ereksi ringan, 35,29% Case-study Indonesia. 2000
menderita disfungsi ereksi sedang- (diakses 15 Oktober 2013).
ringan, 2,94% menderita disfungsi Sumber:
ereksi sedang, 5,88% disfungsi ereksi http://www.who.int/chp/knowl
berat, dan 2,94% penderita normal edge/publications/case_study_i
(33 responden mengalami disfungsi ndonesia.pdf
ereksi dan 1 responden dengan
4.Purnomo BB. Dasar-dasar urologi.
fungsi ereksi normal).
Edisi ke-3. Jakarta: Sagung
SARAN Seto; 2012. h. 279-85.
5
editor. Pocket companion to
brenner and rector’s the
kidney. Edisi ke-8.
Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2010. h. 14-20.