MIKOLOGI

https://www.youtube.com/watch?v=7ojzbeaZDqk
 Fungi
Fungi are Eukaryotic, spore-bearing, heterotrophic
organisms that produce extracellular enzymes and
absorb their nutrients.

• Eukariotik
– Membran inti
• Heterotrofik
– Memerlukan karbon melalui konsumsi substrat organik
• Dimorfik
– Dua bentuk morfologik
– Morfologi dapat berubah
https://www.youtube.com/watch?v=tCkyFe
AER4I
https://www.youtube.com/watch?v=70LA0mijzCM
 Fungi

• Biologi Fungi
– Merupakan suatu massa filamen yg disebut mycelium
– Struktur fungi :
•Dinding sel > mengandung chitin drpd selulosa
•Cadangan energi adalah dlm bentuk glikogen
•Bersifat non motil
•Bergerak ke arah sumber makanan dengan cara tumbuh
kearahnya
– Reproduksi :
• Adaptasi pada tanah kering
• Spora  reproduksi
– Reproduksi haploid r (asexual))
– Reproduksi sexual  konjugasi
Morfologi : 2 bentuk

1. Yeast (ragi)
• Btk bulat / elips : 3 – 15 μm
• Pertumbuhan uniseluler
• Reproduksi : budding
• Koloni pada media padat : opaque 0,5–3 mm
bbrp menghasilkan pigmen

2. Mold (jamur)
 Pertumbuhan multiseluler
 Koloni filamentous -- hyphae septa/non septa
 Pertumbuhan hyphae  apical elongation
Jalinan hyphae -- mycelium

Dimorfisme  tergantung lingkungan

Misal : 250C  mold
370C  yeast
Metabolisme – Pertumbuhan

Heterotropik: sumber energi dr eksogen

• Media Sabouraud agar : dextrosa / sukrosa, pH 4
+/- antibiotik
• Suhu pertumbuhan 20-400C
 Fungi Need to Eat

Heterotrophic
Secrete extracellular enzymes
Absorptive nutrition
(Osmotrophs)

•Saprobes: decay dead

organic matter
•Pathogens: biotroph,
necrotroph
•Symbionts: parasites -
commensals - mutualists
 Dinding Sel Jamur

https://www.youtube.com/watch?v=QcuPKy_Slng
THE MAJOR PRRS INVOLVED IN THE RECOGNITION OF
SPECIFIC C. ALBICANS PAMPS

Weindl et.al, 2010

Immune System and Fungal Infection

Segal (2009 )
 Patogenitas

• Kemampuan utk melekat pd jaringan, protesa

• Potensi utk mengubah / modifikasi Ag permukaan
• Kemampuan membentuk hyphae
 invasi ke jaringan
• Fosfolipase ekstraselular & proteinase  memecah
barier fisik host

https://www.youtube.com/watch?v=ruBAHiij4EA
 Opportunistik vs. Patogenik

• Penyebab sekunder • Penyebab primer

• Pengaruh kondisi host • Kondisi host tdk
• Flora normal imunosupresi
 Fungi as Infectious Agents
• Molds and yeasts are widely distributed in air,
dust, fomites, and normal flora
• Humans are relatively resistant
• Fungi are relatively nonpathogenic
• Of the 100,000 fungal species, only 300 have
been linked to disease in animals
• Fungi are the most common plant pathogens
• Human mycoses are caused by true fungal
pathogens and opportunistic pathogens

21
PENYAKIT YG DIAKIBATKAN OLEH JAMUR

1. ALERGI
 Polisakarida & manoprotein dd. sel spora jamur
memicu reaksi hipersensitivitas

 Krn kontak, inhalasi

Mis : Aspergillus fumigatus, Penicillium, Mucor

 Rhinitis, asthma, pneumonitis

2. MIKOTOKSIKOSIS
 Substrat dari jamur -- toksik

 Kontaminasi makanan
- Amatoxin : Amanita – mushroom
- Aflatoxin : Aspergillus flavus
3. MIKOSIS
 Infeksi karena jamur :
superfisial, kutan, subkutan, sistemik
 Terjadi krn : kontak, inhalasi, faktor iatrogenik

FAKTOR PREDISPOSISI INFEKSI JAMUR

• Imunodefisiensi

• Penyakit metabolik : ex -- DM

• Usia rentan : bayi, orang tua

• Hormonal : kehamilan, KB oral

• Protesa, kateter
• Penggunaan obat jangka panjang : antibiotik,
kortikosteroid
 DIAGNOSA LABORATORIS

1. Pemeriksaan mikroskopik langsung

Spesimen : kerokan kulit, swab, rambut,

sputum, urine, dll

+ KOH 10%

2. Kultur
Media agar Sabouraud
BHI agar darah -- utk spesimen dr tempat steril

3. Serologi
 Deteksi Antibodi spesifik
 Tes alergi – hipersensitivitas
 ELISA – deteksi ß-d-glucan, mannan

4. Radiografi

5. PCR
Penyakit Infeksi Jamur :

I.Mikosis
- superficial
- kutan
- sub kutan

II. Sistemik - patogen

III. Sistemik - oportunistik

IV. Alergi

V. Toksin
I. MIKOSIS
Superfisial,
Kutan,
Subkutan
Mikosis Superficial
 Mikosis Superfisial

• Tinea versicolor  panu

– Malassezia furfur

• White piedra  massa berwarna putih

pada rambut panjang
– Trichosporan beigelli

• Black piedra  massa berwarna gelap pd kulit

kepala-rambut
– Piedraia hortae
Mikosis Kutan
 Mikosis Kutaneus
• Infeksi pd epidermis keratinisasi (kulit rambut,
kuku) disebut dermatofitosis (dermatophytoses)
– ringworm & tinea
• 39 species pada genera Trichophyton,
Microsporum, Epidermophyton
• Pd manusia – hewan - tanah
• Infeksi difasilitasi oleh kelembaban kukit –
gatal iritatif
Fig. 22.17: Examples of dermatophyte
spores. (a) Regular, numerous
microconidia of Trichophyton.
(b) Macroconidia of Microsporum
canis, a cause of ringworm in cats,
dogs, and humans. (c) Smooth-
surfaced macroconidia in clusters
characteristic of Epidermophyton.
 Dermatofitosis
• Ringworm of scalp (tinea capitis)
– Pada kulit kepala area rambut  rontok

• Ringworm pd tubuh (tinea corporis)

– Lesi kemerahan bulat pd kulit terbuka

• Ringworm pd lipatan paha (tinea cruris) “jock itch”

– Lipatan paha, selangkangan, regio scrotal

• Ringworm pd tangan-kaki (tinea pedis & tinea manuum)

– Pada sela-sela jari dan telapak

• Ringworm pada kuku (tinea unguium)

– Kolonisasi persisten pd kuku tangan dan kaki
 Terapi Ringworm

• Topikal:
– Obat oles yg mengandung tolnaftate, miconazole or
menthol & camphor
• lamisil or griscofulvin 1-2 years
Mikosis Subkutan
 Mikosis Subkutan
1. Lymphocutaneous sporotrichosis
2. Chromoblastomycosis
3. Mycetoma
 1. Lymphocutaneous Sporotrichosis
Penyebab : Sporothrix schenckii

• dimorfik
• sporotrichosis (rose-gardener’s disease)
• Jamur yg umum ditemui pd tanaman dan tanah
• Infeksi pd tangan kaki , paru
• Limfokutan 
– Terkontaminasi tanaman  penetrasi kulit 
membentuk nodula  menyebar pd limfonodi
terdekat
• Tx : Potassium iodide peroral, Amphotericin B pd kasus yg
tdk respon
Sporothrix schenckii
Lymphocutaneous Sporotrichosis
 2. Chromoblastomycosis
• Mikosis subkutan yg progresif  lesi verrucous
• Penyebab : saprofit tanah – miselia pigmentasi gelap dan
spora
• Fonsecaea pedrosoi, Phialophora verrucosa,
Cladosporium carrionii
• Menghasilkan yeastlike bodies, yang besar
 3. Mycetoma
• Mikroba pd tanah  masuk pd kulit
• Sifat progresif, tumorlike disease pd tangan
dan kaki  kronik
• Jamur penyebab : Pseudallescheria or
Madurella
II. Infeksi Jamur Sistemik oleh
True Patogen
 1. Histoplasma capsulatum
• Penyebab histoplasmosis
• Biasanya dimorfik
• Distribusi di seluruh dunia, terutama di USA bag. timur /
tengah
• Tumbuh pd tanah yg lembab / mengandung nitrogen
tinggi
• Konidia yg terinhalasi  infeksi pulmoner  sistemik 
berbagai organ, penyakit paru kronik
• Tx : amphotericin B, ketoconazole
Histoplasma capsulatum
 2. Coccidioides immitis
• Menyebabkan coccidioidomycosis
• Morfologi khusus
– blocklike arthroconidia in the free-living stage &
spherules containing endospores in the lungs
• Arthrospora terinhalasi dari debu mengasilkan spherula
dan nodula pada paru
• Hidup pada tanah yg bersifat alkalis, iklin panas, endemis
pada Amerika barat daya.
• Tx : amphotericin B
 3. Blastomyces dermatitidis
• Menyebabkan blastomycosis
• dimorfik
• Hidup pada tanah
• inhalasi10-100 conidia  yeasts & berkembang biak di
paru
• Simptom : demam dan batuk
• Komplikasi kutan kronik, tulang, sistem saraf
complications
• Tx : amphotericin B
Blastomyces dermatitidis
III. Infeksi fungal sistemik oleh
patogen oportunistik
Candida albicans

• Candidiasis
• widespread yeast
• Infections dapat berupa inf. singkat, iritasi kulit
superfisial atau penyakit sistemik yang fatal
• budding cells dgn berbagai ukuran, elongasi
pseudohyphae & true hyphae
• Koloni : putih, yeasty odor
 Candida albicans
• Normal flora dari rongga
mulut, genitalia, saluran usus,
kulit, large intestine or skin
dari 20% manusia

• Penyebab 80% dari infeksi

jamur nosokomial

• Penyebab 30% kematian krn

infeksi nosokomial
 Candida albicans

Oral Candidiasis
• Acute pseudomembranous candidosis
= Thrush
• Acute atrophic candidosis
= Acute Erythematous / Antibiotic stomatitis
• Chronic atrophic candidosis
= Chronic Erythematous / Denture stomatitis
• Chronic hyperplastic candidosis
= Candidal leukoplakia
 Candida albicans
• Thrush  paling umum pada rongga mulut
– Adanya pseudomembran tebal, putih, melekat pd
membran mukosa mulut dan tenggorokan
 Oropharyngeal Candidiasis

Pseudomembranous Erythematous
candidiasis (thrush) candidiasis
 Chronic atrophic candidosis / Denture stomatitis

Chronic hyperplastic candidosis / Candidal Leukoplakia

 Candida albicans
• Vulvovaginal yeast infection
– Pada genitalia wanita  keputihan

• Cutaneous candidiasis
– Pada kulit yg lembab, luka bakar
Diagnosis Laboratoris
Candida albicans
 Cryptococcus neoformans
• Penyebab Cryptococcosis
• encapsulated yeast pada tanah dan kotoran
burung merpati
• Infeksi yg umum ditemui pd Px/ AIDS, kanker,
DM
• Infeksi pd paru, menyebabkan batuk, demam
dan nodula paru
• Penyebaran ke meningen & otak dpt
menybbkan gangguan neurologik dan kematian
Cryptococcus neoformans
 Pneumocystis (carinii) jiroveci
• Jamur kecil uniseluler yg menyebabkan
pneumonia, infeksi oportunistik pada px/ AIDS
• Sekresi pneumonia pada paru dapat
menghambat pernafasan bila tdk dikontrol
dengan pengobatan yg tepat
• Tx : pentamidine & cotrimoxazole
Pneumocystis carinii
 Aspergillus

• Penyebab aspergillosis
• Banyak dijumpai pd tanah  inhalasi
• 600 species, 8 menybbkan infeksi pd manusia
• Inhalasi spora menybbkan fungus balls pada paru
dan penyakit invasif pada mata, jantung, otak
• Tx : amphotericin B & nystatin
Aspergillus
 Zygomycosis

• Zygomycota banyak dijumpai sebagai jamur saprofit pada

tanah, air, debris organik, makanan
• Genus yg sering : Rhizopus, Absidia, & Mucor
• Biasanya tidak berbahaya, kontaminan udara
• Invasi membran hidung, mata, jantung, otak pd px/ DM
dan malnutrisi parah
IV. Fungal Allergies
ALERGI
 Polisakarida & manoprotein dd. sel spora jamur
memicu reaksi hipersensitivitas

 Krn kontak, inhalasi

Mis : Aspergillus fumigatus, Penicillium, Mucor
 Rhinitis, asthma, pneumonitis
V. Mikotoksikosis
Mycotoxicosis
 MIKOTOKSIKOSIS
 Substrat dari jamur -- toksik

 Kontaminasi makanan
- Amatoxin : Amanita –
mushroom
- Aflatoxin : Aspergillus
flavus
 Mycotoxins
• Mycotoxins are low-molecular-weight secondary
metabolites of fungi
• Often produced by food spoilage organisms or in
basidiocarps (Mushrooms)
• mycotoxins are an important chronic dietary
risk factor
• Aflatoxins - Aspergillus spp.; Citrinin – Penicillium
spp.; Ergot Alkaloids – Claviceps spp. – Ergotism;
Fuminosins – Fusarium spp.
 Amanita muscaria
http://www.doctorfungus.org

• Genus/Species: Amanita muscaria • Slide Reference #: GK 016

• Image Type: Macroscopic Morphology • Disease(s): Mycotoxicosis

(Basidiocarps)
 Amanita phalloides
http://www.doctorfungus.org

• Genus/Species: Amanita phalloides • Slide Reference #: GK 017

• Image Type: Macroscopic Morphology • Disease(s): Mycotoxicosis

(Basidiocarp)