You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/236173857

PENETAPAN KADAR SAKARIN, ASAM BENZOAT, ASAM


SORBAT, KOFEINA, DAN ASPARTAM DI DALAM BEBERAPA
MINUMAN RINGAN BERSODA SECARA KRO....

Article · December 2004


DOI: 10.7454/psr.v1i3.3377

CITATIONS READS
0 1,103

3 authors, including:

Hayun .. Yahdiana Harahap


University of Indonesia University of Indonesia
45 PUBLICATIONS   39 CITATIONS    76 PUBLICATIONS   101 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Rifampicin View project

Synthesis View project

All content following this page was uploaded by Hayun .. on 22 May 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISSN : 1693-9883
Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3, Desember 2004, 148 - 159

PENETAPAN KADAR SAKARIN, ASAM


BENZOAT, ASAM SORBAT, KOFEINA,
DAN ASPARTAM DI DALAM BEBERAPA
MINUMAN RINGAN BERSODA SECARA
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
Hayun, Yahdiana Harahap, dan Citra Nur Aziza
Departemen Farmasi FMIPA-UI,

ABSTRACT
As the food and beverages industry grows in Indonesia, there also has been an
increase in the soft-drinks production in the society. There are elements often added
into the drinks; such as caffeine, artifical sweetener and preservatives,which the
content should be monitored. Because, if they are over-used, they will be hazardous
to health. The purpose of this research is to obtain the optimum analysis condition
for determining the content of saccharin, aspartame, benzoic acid, sorbic acid and
caffeine, which are in the soft-drinks, using the reversed phase High-Performance-
Liquid-Chromatography (HPLC). In this study, the condition used are Latek 18
column (15 cm x 4.0 mm), mobile phase as a mixture of acetonitrile and acetat
buffer pH 5(5:95), flow rate 1,0 ml/minutes and detected by a 254 nm length-wave.
The detection limit discovered by this method are for saccharin, benzoic acid, sorbic
acid, caffeine and aspartame, respectively, are 0,2 ppm; 0,2 ppm; 0,007 ppm; 0,142
ppm; and 6,5 ppm. Whereas, the quantitative limit for saccharin, benzoic acid, sor-
bic acid, caffeine and aspartame, respectively, are 0,689 ppm; 0,852 ppm; 0,027
ppm; 0,452 ppm; 25,2 ppm. The calibration curve ranged between 1-60 ppm for
saccharin and benzoid acid, 1-40 ppm for caffeine, 0.05-2 ppm for sorbic acid, and
30-100 ppm for aspartame. The investigation has been done for five (5) brands od
soft-drinks. The analysis results are sample A contains caffeine 96,66 ppm, sample B
contains saccharin 112,13 ppm, benzoic acid 206,81 ppm, and caffeine 130,63 ppm.
Sample C contains benzoic acid 10,83 ppm and caffeine 97,66 ppm. Sample D con-
tains benzoic acid 163,78 ppm, caffeine 101,52 ppm, and aspartame 231,20 ppm.
The amounts of saccharin, benzoic acid, caffeine, and aspartame which has been
found in the sample, do not exceed the tolerance limit of usage, whereas the amount
of benzoic acid which has been found in sample B exceed the tolerance limit of
usage.
Key word : benzoic acid, sorbic acid; aspartame; caffeine; HPLC; soft drink;
saccharin.

148 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


PENDAHULUAN Tujuan penelitian ini adalah
memperoleh analisis optimum untuk
Seiring dengan meningkatnya penetapan kadar sakarin, aspartam,
pertumbuhan industri makanan dan asam benzoat, asam sorbat dan
minuman di Indonesia, telah terjadi kofeina yang terdapat di dalam mi-
peningkatan produksi minuman numan ringan secara KCKT fase
ringan yang beredar di masyarakat. terbalik.
Pada minuman ringan sering ditam-
bahkan kofeina, pengawet dan pe- BAHAN DAN CARA KERJA
manis buatan yang kadarnya perlu
diperhatikan, karena apabila konsum- Bahan : Bahan baku pembanding
sinya berlebihan dapat membahaya- natrium sakarin (China), natrium
kan kesehatan (Soerjodibroto, 2002 ; benzoat (F.Goodrich Kalama USA),
Jacobson, 2000). kalium sorbat (Japan), kofeina
Pada penelitian ini akan dilaku- (China), dan aspartam (Ajinomoto).
kan pengujian terhadap bahan tam- Pelarut kimia metanol p.a asam asetat
bahan yang terdapat dalam minuman glasial (e.Merck), ammonium asetat
ringan, yaitu asam benzoat dan asam (E.Merck), asetonitril p.a (E.Merck),
sorbat sebagai pengawet, sakarin dan aquabides (Ikapharmindo).
dan aspartam sebagai pemanis buatan Sampel minuman ringan berkabonasi
dan kofeina sebagai pemberi efek CC, DC, PC, DP dan CLC.
stimulan. Alat : KCKT yang terdiri dari
Analisis bahan tambahan di da- pompa KCKT model LC-6A, detektor
lam minuman ringan pada penelitian UV-VIS model SPD-6AV, rekorder
ini menggunakan metode Kromato- dan integrator model C-R4A Chro-
grafi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), matopac (Shimadzu). Kolom C-18
karena analisis dengan KCKT cepat, Latek (15 cm x 4,0 mm). Spektro-
daya pisah baik, peka, penyiapan fotometer UV-VIS 1601 (Shimadzu).
sampel mudah, dan dapat dihubung- pH meter (Jenway). Neraca analitik
kan dengan detektor yang sesuai (Ohaus). Pengaduk ultrasonik
(Johnson, 1991). Beberapa pustaka (Branson 3200). Saringan filter eluen
menunjukkan bahwa metode KCKT dan sampel 0,45 µm (Whatman). Alat-
fase terbalik merupakan metode alat gelas.
terpilih untuk analisis campuran
bahan tambahan tersebut, karena zat-
zat tersebut bersifat polar dan larut CARA KERJA
dalam air sehingga sulit dipisahkan
menggunakan KCKT fase normal 1. Sampling minuman
yang menggunakan kolom polar dan Proses sampling minuman ringan
fase gerak yang bersifat non polar berkarbonasi dilakukan berdasarkan
(Meyers, 2000; Nollet, 1996). merek yang beredar di pasaran (su-

Vol. I, No.3, Desember 2004 149


permarket di daerah Jakarta dan campuran asetonitril dan dapar asetat
Depok). Lima merek minuman dengan berbagai komposisi yaitu :
ringan berkabonasi dipilih untuk a. 19:81, pH dapar 4 dan 4,5
dijadikan sampel dalam penelitian ini. b. 10:90, pH dapar 4 ; 4,5 ; dan 5
Pemilihan sampel berdasarkan atas c. 5:95, pH dapar 4 ; 4,5 ; dan 5
informasi kandungan bahan-bahan
yang ditambahkan ke dalam sampel Dipilih komposisi dan pH dapar
tersebut. yang memberikan pemisahan terbaik,
berdasarkan waktu tambat (tR),
2. Penetapan panjang gelombang resolusi (R), HETP, dan jumlah pelat
pengukuran teori (N). Kondisi terpilih harus digu-
a. Pembuatan larutan baku 10 ppm nakan pada analisis sampel.
Dibuat larutan standar dari
masing-masing bahan baku pem- 4. Penentuan limit deteksi dan limit
banding dengan kadar sakarin kuantitatif
9,64 ppm, asam benzoat 10,101 Dibuat larutan bahan baku pem-
ppm, asam sorbat 10,05 ppm, banding dalam aquabides yang telah
kofeina 10,01 ppm, dan aspartam dipasang dengan konsentrasi sakarin
10,03 ppm menggunakan pelarut dalam larutan sebesar 1,416 ppm;
aquabides yang telah disaring. 0,689 ppm; 0,550 ppm; 0,344 ppm; 0,2
b. Penetapan panjang gelombang ppm; dan 0,138 ppm, konsentrasi
pengukuran asam benzoat dalam larutan sebesar
Masing-masing larutan ba- 1,072 ppm; 0,852 ppm; 0,750 ppm;
han baku pembanding tersebut 0,536 ppm; 0,268 ppm; 0,206 ppm;
diukur serapannya pada panjang dan 0,150 ppm, konsentrasi kofeina
gelombang 200-300 nm meng- dalam larutan sebesar 1,076 ppm; 0,5
gunakan spektrofotometer, lalu ppm; 0,452 ppm; 0,269 ppm; 0,142
dibuat kurva serapannya. Kemu- ppm; dan 0,086 ppm, konsentrasi
dian ditentukan panjang gelom- asam sorbat dalam larutan sebesar
bang untuk analisis. 0,055 ppm; 0,027 ppm, 0,013 ppm,
0,0074 ppm; dan 0,0057 ppm dan
3. Mencari kondisi percobaan opti- konsentrasi aspartam dalam larutan
mum untuk analisis sakarin, asam sebesar 25,2 ppm; 20,64 ppm; 10,32
benzoat, asam sorbat, kofeina ppm; 6,5 ppm; dan 5,16 ppm.
dan aspartam. Larutan bahan baku pembanding
Larutan campuran bahan baku tersebut disuntikkan sebanyak 20 µl
pembanding sakarin, asam benzoat, pada kolom dengan kondisi analisis
asam sorbat, kofeina dan aspartam terpilih. Limit deteksi dan limit kuan-
di dalam pelarut aquabides, disun- titatif ditentukan dengan memban-
tikkan sebanyak 20 µl ke dalam dingkan tinggi puncak zat dengan
kolom menggunakan fase gerak tinggi puncak derau. Tinggi puncak

150 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


derau adalah tinggi puncak terbesar 6. Penentuan keterulangan metoda
yang dihasilkan oleh garis dasar analisis sakarin, asam benzoat,
pelarut. asam sorbat, kofeina dan aspar-
Batas minimum limit deteksi tam
adalah tinggi puncak zat 2 dan 3 kali Dibuat larutan sakarin dalam
lebih tinggi dari tinggi puncak derau, pelarut aquabides yang telah disa-
sedangkan batas minimum limit ring dengan konsentrasi 21,88 ppm;
kuantitatif adalah tinggi puncak zat dan 28,57 ppm. Masing-masing
10 kali lebih tinggi dari tinggi puncak konsentrasi disuntikkan enam kali ke
derau. dalam kolom, lalu area yang diper-
oleh dicatat dan dihitung konsen-
5. Pembuatan kurva kalibrasi trasinya berdasarkan kurva kalibrasi
Dibuat larutan sakarin dalam yang diperoleh. Tentukan koefisien
pelarut aquabides yang telah di- variasi dari masing-masing konsen-
saring dengan konsentrasi 5,66 ppm; trasi dan variasi rata-rata konsentrasi
11,32 ppm; 22,64 ppm; 45,28 ppm; tersebut.
dan 56,6 ppm lalu disuntikkan seba- Prosedur yang sama diulang
nyak 20 µl ke dalam kolom meng- untuk asam benzoat, asam sorbat,
gunakan kondisi analisis terpilih. kofeina, dan aspartam. Untuk asam
Catat area yang diperoleh lalu dibuat benzoat dibuat dengan kosentrasi
kurva kalibrasinya. Prosedur di atas 14,35 ppm; dan 34,01 ppm. Untuk
diulangi untuk pembuatan kurva asam sorbat dibuat dengan konsen-
kalibrasi asam benzoat, asam sorbat, trasi 0,85 ppm; dan 1,63 ppm. Untuk
kofeina, dan aspartam. kofeina dibuat dengan konsentrasi
Untuk kurva kalibarsi asam 10,1 ppm; dan 20,2 ppm. Sedangkan
benzoat, dibuat larutan aam benzoat untuk aspartam dibuat dengan
dengan konsentrasi 1,012 ppm; 5,06 konsentrasi 40,32 ppm; dan 45,95
ppm; 10,12 ppm; 20,24 ppm; 40,48 ppm.
ppm; dan 60,72 ppm. Untuk kurva
kalibrasi asam sorbat dibuat larutan
asam sorbat dengan konsentrasi 7. Uji perolehan kembali
0,0509 ppm; 0,1018 ppm; 0,509 ppm; Uji perolehan kembali dilakukan
1,018 ppm; 2,036 ppm; dan 3,054 ppm. dengan menambahkan sejumlah
Untuk kurva kalibrasi kofeina, dibuat bahan baku pembanding sakarin,
larutan dengan konsentrasi 1,01 ppm; asam benzoat, asam sorbat, kofeina,
5,05 ppm; 10,1 ppm; 20,2 ppm; dan dan aspartam ke dalam sampel
40,4 ppm. Sedangkan untuk kurva minuman ringan yang sebelumnya
kalibrasi aspartam, dibuat larutan telah ditentukan kadar sakarin, asam
aspartam dengan konsentrasi 30,24 benzoat, asam sorbat, kofein dan
ppm; 40,32 ppm; 50,4 ppm; 60,48 ppm; aspartamnya. Dihitung perolehan
dan 100,8 ppm. kembalinya.

Vol. I, No.3, Desember 2004 151


8. Identifikasi sakarin, asam ben- PEMBAHASAN DAN HASIL
zoat, asam sorbat, kofeina, dan PERCOBAAN
aspartam dalam sampel.
Menggunakan kondisi analisis Mekanisme pemisahan yang
terpilih dan komposisi fase gerak terjadi didasarkan pada kompetensi
lain, 20 µl sampel disuntikkan ke antara fase gerak dan sampel ber-
dalam kolom dan dicatat waktu tam- ikatan dengan kolom. Zat yang
bat puncak-puncak yang dihasilkan keluar terlebih dahulu, adalah zat
oleh sampel. Jika puncak-puncak yang yang lebih polar daripada zar
tersebut mempunyai waktu tambat yang lainnya, sedangkan zat yang
yang kurang lebih sama dengan tertahan lebih lama dari kolom,
waktu tambat puncak bahan baku merupakan zat yang lebih non polar.
pembanding sakarin, asam benzoat, Semakin polar fase gerak, waktu
asam sorbat, kofeina, dan aspartam, tambat sampel semakin lambat dan
maka disimpulkan bahwa pada semakin non polar fase gerak, sam-
sampel terdapat zat-zat tersebut. pel semakin cepat keluar (Meyers,
Cara lain untuk memastikan 2000).
apakah puncak yang dihasilkan Metode dan kondisi awal yang
sampel adalah benar puncak sakarin, menjadi acuan pada percobaan ini
asam benzoat, asam sorbat, kofeina, adalah kolom C18, fase gerak
dan aspartam, yaitu dengan menam- merupakan campuran asetronitril dan
bahkan sejumlah bahan baku zat-zat dapar asetat (2% asam asetat dan 0,5
tersebut ke dalam sampel, lalu sam- % ammonium asetat dalam air) pH 4
pel dikromatografi lagi. Apabila (19 : 81), detektor UV 254 nm.
puncak yang diduga meningkat Kondisi awal ini disesuaikan dengan
intensitasnya, maka dapat disimpul- alat yang tersedia agar dapat
kan bahwa memang benar puncak diterapkan pada analisis sampel.
tersebut puncak zat yang diduga. Untuk menentukan pajang ge-
lombang analisis yang akan diguna-
9. Penetapan kadar kan, dibuat spektrum serapan larutan
Beberapa minuman ringan yang standar sakarin, asam benzoat, asam
beredar di pasaran diperiksa kadar sorbat, kofeina, dan aspartam de-
sakarin, asam benzoat, asam sorbat, ngan konsetrasi 10 ppm, pada pajang
kofeina dan aspartamnya mengguna- gelombang 200-300 nm. Panjang
kan kondisi analisis terpilih. Sampel gelombang analisis yang dipilih
diencerkan sebanyak lima kali meng- adalah 254 nm, karena pada panjang
gunakan pelarut aquabides, lalu gelombang tersebut, semua zat
disuntikkan sebanyak 20 µl ke dalam memberi puncak yang baik. Pemi-
kolom. Area yang diperoleh dicatat, lihan pajang gelombang harus mem-
lalu dihitung kadarnya menggunakan pertimbangkan kadar zat pada
kurva kalibrasi masing-masing zat. sampel yang akan dianalisis.

152 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Gambar 1 : Kurva serapan larutan asam sorbet 10,05 ppm (I), kofeina 10,01 ppm
(II), sakarin 9,64 ppm (III), asam benzoat 10,01 ppm (IV), dan aspartame 10,03 ppm
(V) dalam pelarut aquabides pada panjang gelombang 190-290 nm.

Untuk mencari kondisi perco- menghasilkan pemisahan yang baik,


baan optimum untuk analisis sakarin, khususnya untuk sakarin. Karena di
azam benzoat, asam sorbat, kofeina, dalam sampel terdapat zat lain yang
dan aspartam dicobakan beberapa mempunyai waktu tambat berde-
komposisi fase gerak yang merupa- katan dengan sakarin. Pemisahan
kan penyesuaian dari fase gerak sakarin dengan zat lain yang mem-
acuan (campuran asetonitril dan punyai waktu tambat berdekatan
dapar asetat pH 4 (19:81)). Komposisi dengan sakarin tersebut, telah ter-
itu adalah campuran asetonitril dan capai pada komposisi perbandingan
dapar asetat pH 4 sampai pH 5 5:95 pH 5. Maka disimpulkan bahwa
dengan perbandingan 19:81, 10:90, kondisi optimum yang digunakan
dan 5:95. Parameter yang dipakai pada analisis adalah kolom Latek 18
untuk menetapkan kondisi percobaan (15 cm x 4,0 mm), fase gerak berupa
optimum adalah resolusi, N, dan campuran asetonitril dan dapat asetat
HETP. pH 5 (5:95), kecepatan aliran 1,0 ml/
Walaupun resolusi yang baik menit, dideteksi pada panjang ge-
(lebih besar dari 1,5) untuk kelima lombang 254 nm, dan sesitivifas alat
zat telah tercapai pada komposisi 0,04.
campuran asetonitril dan dapar asetat Sebelum masuk ke pembuatan
pH 4 dan 5 (10:90), tetapi komposisi kuva kalivrasi, dilakukan terlebih
ini belun dapat diterapkan pada ana- dahulu uji untuk mengetahui limit
lisis sampel karena belum dapat deteksi dan limit kuantitatif tiap zat.

Vol. I, No.3, Desember 2004 153


Tabel 1. Resolusi Sakarin, Asam benzoat, Asam sorbat, Kofeina, dan Aspartam
pada Berbagai Komposisi Fase Gerak

Uji ini dilakukan untuk mengetahui masing zatnya dalam tiga konsetrasi
batas konsetrasi minimum zat yang yang berbeda. Setelah itu, sampel tadi
masih dapat memenuhi kriteria disuntikkan lagi ke dalam alat lalu
cermat dan seksama. Nilai koefisien dihitung konsentrasi perolehan
korelasi untuk kurva kalibrasi kelima kembalinya. Hasil yang memenuhi
zat cukup baik, yaitu sekitar 0,999. syarat untuk uji perolehan kembali ini
Untuk mengetahui keterulangan adalah 90% - 110%. Didapat hasil
metoda analisis, dilakukan uji keter- bahwa perolehan kembali tiap zat
ulangan yang dilakukan dengan memenuhi syarat, yaitu untuk sakarin
penyutikan secara berulang (enam 99,3%, asam benzoat 98,73%, asam
kali) larutan baku zat, lalu dihitung sorbat 98,59%, kofeina 99,66% dan
simpangan baku relatif atau koefisien aspartam 96,36%.
variasinya (KV), dengan nilai KV Pada sampel terdapat juga zat-
yang memenuhi syarat adalah lebih zat lain yang mempunyai waktu
kecil dari 2%. Didapat hasil bahwa tambat yang berdekatan dengan
koefisien variasi untuk kelima zat watu tambat zat, khusunya sakarin.
memenuhi syarat, yaitu lebih kecil Oleh karena itu, perlu dilakukan
dari pada 2%, dimana koefisien identifikasi puncak yang dihasilkan
variasi untuk sakarin 0,69%, asam oleh sampel untuk memastikan
benzoat 1,29%, asam sorbat 1,44%, bahwa puncak itu adalah puncak
kofein 1,04% dan aspartam 1,56%. sampel yang dimaksud.
Selain uji keterulangan, juga Cara untuk memastikan adalah
dilakukan uji perolehan kembali. dengan mengkromatografi sampel
Pada uji ini, dilakukan penambahan menggunakan komposisi fase gerak
sejumlah zat baku ke dalam sampel lain selain komposisi fase gerak
yang telah dihitung kadar masing- terpilih. Waktu tambat puncak yang

154 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Gambar 2 : Kromatogram campuran standar sakarin 27,35 ppm (I), asam benzoate
15,21 ppm (II), asam sorbat 1,02 ppm (III), kofeina 10,1 ppm (IV), aspartame 50,4
ppm (V). Volume penyuntikan : 20 µl. kondisi : kolom Latek C18 (15 cm x 4,0 mm),
fase gerak campuran asetonitril dan dapar asetat pH 5 (5:95), kecepatan aliran 1
ml/menit, detector spektrofotometer UV 254 nm, dengan sensitivitas 0,04.

dihasilkan oleh sampel, dibanding- Penetapan kadar sampel dilaku-


kan dengan waktu tambat puncak kan dengan kondisi yang sudah
bahan baku pembanding. Dari hasil diperoleh. Untuk masing-masing
pengamatan, disimpulkan bahwa sampel (5 merek minuman ringan)
sakarin hanya terdapat pada sampel dilakukan triplo dan hasil analisis
B, karena hanya pada sampel B, yang diperoleh adalah sampel A
puncak sakarin terbentuk di setiap mengandung kofeina 96,66 ppm.
komposisi fase gerak yang dipakai. Sampel B mengandung sakarin 112,13
Kesimpulan tersebut diperkuat ppm, asam benzoat 206,81 ppm dan
dengan meningkatnya intensitas kofeina 130,63 ppm. Sampel C meng-
puncak yang diduga setelah dilaku- andung asam benzoat 10,83 ppm dan
kan penambahan sejumlah bahan kofeina 97,66 ppm. Sampel D meng-
baku pembanding ke dalam sampel. andung asam benzoat 163,78 ppm,
Untuk zat-zat lain, disimpulkan kofeina 101,52 ppm dan aspartam
bahwa asam benzoat terdapat pada 231,30 ppm. Kadar sakarin, asam
sampel A, B, C, dan D, kofeina benzoat, kofeina, dan aspartem yang
terdapat pada sampel A, B, C, D, dan ditemukan pada sampel tidak mele-
E, dan aspartam hanya terdapat pada wati batas maksimum penggunaan
sampel D. Pada kelima sampel tidak yang diperbolehkan.
ditemukan adanya asam sorbat.

Vol. I, No.3, Desember 2004 155


Gambar 3 : Kromatogram asam benzoat (1) dan kofeina (II) pada sampel A. Vo-
lume penyuntikan : 20 µl. kondisi : kolom Latek C18 (15 cm x 4,0 mm), fase gerak
campuran asetonitril dan dapar asetat pH 5 (5:95), kecepatan aliran 1 ml/menit,
detector spektrofotometer UV 254 nm, dengan sensitivitas 0,04.

Gambar 4 : Kromatogram sakarin (1), asam benzoate (II) dan kofeina (III) pada
sampel B. Volume penyuntikan : 20 µl. kondisi : kolom Latek C18 (15 cm x 4,0
mm), fase gerak campuran asetonitril dan dapar asetat pH 5 (5:95), kecepatan
aliran 1 ml/menit, detector spektrofotometer UV 254 nm, dengan sensitivitas 0,04.

156 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Gambar 5 : Kromatogram asam benzoat (1) dan kofeina (II) pada sampel C. Vo-
lume penyuntikan : 20 µl. kondisi : kolom Latek C18 (15 cm x 4,0 mm), fase gerak
campuran asetonitril dan dapar asetat pH 5 (5:95), kecepatan aliran 1 ml/menit,
detector spektrofotometer UV 254 nm, dengan sensitivitas 0,04.

Gambar 6 : Kromatogram asam benzoate (I), kofeina (II) dan aspartame (III) pada
sampel D. Volume penyuntikan : 20 µl. kondisi : kolom Latek C18 (15 cm x 4,0
mm), fase gerak campuran asetonitril dan dapar asetat pH 5 (5:95), kecepatan
aliran 1 ml/menit, detector spektrofotometer UV 254 nm, dengan sensitivitas 0,04.

Vol. I, No.3, Desember 2004 157


Gambar 7 : Kromatogram kofeina (I) pada sampel E. Volume penyuntikan : 20 µl.
kondisi : kolom Latek C18 (15 cm x 4,0 mm), fase gerak campuran asetonitril dan
dapar asetat pH 5 (5:95), kecepatan aliran 1 ml/menit, detector spektrofotometer
UV 254 nm, dengan sensitivitas 0,04.

KESIMPULAN ppm, untuk asam sorbat 0,007


ppm, untuk kofeina 0,142 ppm,
1. Metoda Kromatogarfi Cair Ki- dan untuk aspartam 6,5 ppm,
nerja Tinggi (KCKT) dapat digu- sedangkan limit kuantitatif yang
nakan untuk menetapkan kadar diperoleh adalah untuk sakarin
sakarin, asam benzoat, asam 0,689 ppm, untuk asam benzoat
sorbat, kofeina dan aspartam yang 0,852 ppm, untuk asam sorbat
terdapat di dalam minuman ri- 0,027 ppm, untuk kofeina 0,452
ngan, dengan kondisi analisis ppm dan untuk aspartam 25,2
sebagai berikut : kolom Latek C18 ppm.
(150 x 4 mm), fase gerak campuran 3. Sampel minuman ringan yang
asetonitril dan dapar asetat pH 5 diperiksa memberikan hasil seba-
(5:95), kecepatan aliran fase gerak gai berikut : kadar sakarin yang
1 ml/menit, detektor spektro- terdapat pada sampel B = (1112,13
fotometer Ultra Violet (UV) pada + 1,36) ppm, kadar asam benzoat
panjang gelombang 254 nm, dan yang terdapat pada sampel B =
sensitivitas 0,04. (206,81 + 0,61) ppm, sampel C =
2. Limit deteksi yang diperoleh pada (10,83 + 0,08) ppm, sampel D =
metode ini adalah untuk sakarin (163,78 + 0,69) ppm, dan pada
0,2 ppm, untuk asam benzoat 0,2 sampel A kadar asam benzoat

158 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


tidak dapat dihitung karena sodapop/liquid candy.html. 12
mendekati limit kuantitatif, dan hal. 4 Januari 2003, pk 22.
pada sampel E tidak ditemukan Johnson, E.L., Robert Stevenson.
adanya asam benzoat, kadar Dasar Kromatografi Cair, Terj. dari
kofeina yang terdapat pada Basic Liquid Chromatography, oleh
sampel A = (96,66 + 0,18) ppm, Padmawinata, Bandung : Institut
sampel B = (130,63 + 1,49) ppm, Teknologi bandung, 1991 : 1-27,
sampel C = (97,66 + 0,62) ppm, 90-117.
sampel D = (231,30 + 3,22) ppm. Meyers, RA. Encyclopedia of analyti-
Pada kelima sampel tidak ditemui cal chemistry, vol 5, New York :
adanya asam sorbat. John Wiley and Sons Ltd, 2000 :
4. Kadar sakarin, asam benzoat, 4066-4067.
kofeina, dan aspartam yang di- Meyers, RA. Enclyclopedia of analyti-
temukan pada sampel tidak me- cal chemistry, vol 13, New York :
lewati batas maksimum peng- John Wiley and Sons Ltd, 2000 :
gunaan yang diperbolehkan. 11428-11450.
Sedangkan kadar asam benzoat Nollet, Leo. Handbook of food analysis,
pada sampel B melewati batas vol 2, New York : Marcell
maksimum penggunaan yang Dekker Inc, 1996 : 1745-1746,
diperbolehkan. 1835-1844, 1853-1857.
Soerjodibroto, Waluyo, 2002. Menyi-
mak kandungan soft drink, 26
DAFTAR PUSTAKA Februari: 1 hlm.http://www.
Jacobson, Michael. 2000. How soft kompas.com/health/news/
drinks are harming Americans’ 0202/26051556.html, 6 Januari
health, http://www.cspinet.org/ 2003, pk. 21.00.

Vol. I, No.3, Desember 2004 159

View publication stats

You might also like