You are on page 1of 25

BATASAN-BATASAN GAS TURBINE

No Operasi Batasan
1 Udara atomizing A = 135°C
2 Turbin A = 149°C
compartment
3 Load compartment A = 201°C
4 Flame detector 2 dari 4 asal posisi
BUKU PINTAR minimal penyalaan
silang(selang 2detik
OPEARTOR GAS TURBIN akan trip)
5 Tek gas A = 18,3bar
6 Diff pressure filter A = 15psi
HSD
7 Load generator Min = -4MW : Max =
107MW
8 Turbin speed Min = 2910rpm :
Max = 3100rpm
9 Exhaust temp A = 568°C : T =
579°C
10 LTTH1 A = 73,9°C : T =
79,4°C (min=16°C)

GAS TURBINE

Type : MS 9001 E No Operasi Batasan


Model Designation : PG 9161 E 11 Hyd supply A= 95kg/cm2 : N = 106
kg/cm2
ISO Rating : 116,9 MW 12 Cooling water A = 3,8 kg/cm2 (60
Fuel Fired : Natural gas/HSD pump Psi) : N 7,2 kg/cm2
(100Psi)
Air In : 80,6o F 13 Forwarding pump A = 60psi : N = 65psi :
Base Load gas/distillate : 107,86 KVA/105,76 KVA relief valve = 100psi
14 Radiator temp Inlet normal = 90-
Turbine Exhaust Base : 1005oF / 540oC
120°F
Cooling type : Hydrogen Cooled Outlet normal = 90-
Stage Compressor : 17 110°F
15 Temp UAT A = 80°C : T = 120°C
Stage Turbine :3 16 H2 Generator A = 26psi : N = 30psi
Jumlah Filter APU : 17 Purity H2 A = <86%
18 TTIB(temp load A = 321°C : T = 371°C
coupling tunnel)
19 Exhaust frame A = 635mmH2O : N =
blower 635-711 mmH2O
20 TTXPL Apabila 2 sensor yang
melalui temperature
setting maka akan trip
Seal and Lube Oil Bearing GAS TURBINE COOLING WATER PUMP
Seal oil berfungsi untuk menjaga agar gas H2 Berfungsi :
sebagai pendingin generator tidak mengalami
1. Mendinginkan Hydrogen Generator
kebocoran dan terkontaminasi dengan O2 yang
2. Mendinginkan base kaki-kaki turbine
dapat mengakibatkan kebakaran
3. Mendinginkan uadara Atomizing
(prees lube oil > press H2) 4. Mendinginkan Lube Oil
Minyak sealing dijaga sebesar 0,32 Kg/Cm2
(4,5Psi) diatas tekanan H2
Pressure Standby Pump running 3,8 Bar
Lubel Oil befungsi untuk pelumasan juga sebagai
penyerap panas pada bearing-bearing turbine,
generator dan accessory gear dan sebagai supply  Cooling Water Pump akan start auto 13
oil ke hydraulic fluid dan seal oil detik setelah GT start.
 On Cool Down
BATASAN
Cooling water pump akan auto start pada
Press min Seal Oil Pump : 4,5Psi diatas tek. H2 saat temp lube oil header (LTTH1) 65oC
Press Bearing Header : 1,76 Kg/Cm2 (25Psi)
Press Bearing Header trip : 0,56 Kg/Cm2 (8Psi)
Temp Lube Oil Alarm : 73,9 oC
Temp Lube Oil Trip : 79,4oC
∆P Oil Filter Alarm :1,05 Kg/Cm2 (15Psi)
Press at emergency Lube Oil running :0,4 Kg/Cm2
(6Psi) di bawah Bearing Header Press

Hydraulic Oil Gas Turbine Generator Exhaust Frame Blower


Tekanan hydraulic diperuntukkan : Berfungsi sebagai alat bantu utama untuk
mendinginkan :
1. Untuk operating Fuel Stop Valve
2. Untuk operating Fuel Control Valve 1. Rumah atau casing Turbine
3. Untuk operating Variable Inlet Guide 2. Sudu Tetap turbine tingkat ketiga
Vane (IGV) 3. Load Shaft Tunel
BATASAN
Press hydraulic Alarm : 93 Kg/Cm2 BATASAN
Normal pressure : 1600Psi / 106 Kg/Cm2 Pressure Normal: 635 -771 mmH2O
Pressure Alarm : < 635 mmH2O
Auxiliary Hydraulic (88HQ) Temperature TTIB Alarm : 325oC
 Start Aux Hydraulic unit pada saat start Shutdown : 371oC
unit atau tekanan main hydraulic Pump <
1350Psi
 Stop Aux Hydraulic ketika speed turbine  Periksa Exhaust Frame Blower 88TK-1 dan
mencapai 95% Speed, Press main 88 TK-2 akan otomatis start saat putaran
Hydraulic Pump > 1350Psi turbine 95% Speed (14 HS)
 Apabila muncul alarm “Frame Blower
Pressure Low” Forcing L63TK-1/L63TK-2
logic !0 untuk menghindari terjadinya
shutdown gas turbine
PENGISIAN GAS H2 GENERATOR 5. Jika menggunakan bahan bakar gas,
pastikan:
Berfungsi untuk sebagai cooler (pendingin) rotor
a. Pertmina PHE siap memasok
dan stator generator dari unit gas turbine dan
bahan gas untuk start GTG
berdasarkan curva Capability gas H2
b. Drain separator posisi buka
mempengaruhi unit untuk mengahasilkan daya
(manual)
VAR
c. Tek Supply antara 22-22,3Bar
BATASAN d. Khusus untuk “Black Start”, gas
Purity H2 : > 85% control valve dekat pertamina
PHE harus diatur tekanannya
Press H2 Normal : 30Psi
6. Pastikan hydraulic filter kondisi bersih.
Press H2 Alaram : 26Psi 7. Pastikan siste pelumas:
Press min pengisian H2 Plan : 4Bar a. Level Lube Oil minimal 50% (level
Pengisian dari botol H2 : 1,5Psi / Botol normal)
b. Katub drain harus posisi manual
c. Katu mist eliminator posisi
FAN MOTOR CRANKING terbuka 50%
Berfungsi menurunkan temperature motor 8. Pastikan tekanan Seal Oil  4.5 Psi diatas
Cranking (GCHT) tekanan H2 Generator
BATASAN 9. Pastikan system air pendingin:
a. Level air pendingin, jika alarm
Temperature GCHT Trip : 125oC Low tambah melalui katub
Fan operasi Temp GCHT : 70oC pengisian
b. Katub line suction dan discharge
Stop Fan Temp GCHT : < 55oC pompa posisi terbuka

START GAS TURBINE a. Periksa cooling air fan, fan belt


b. Periksa pelumas pompa
PERSIAPAN START
c. Katub inlet dan outlet cooler
1. Pastikan seluruh Parameter ( TI, PI, Volt pastikan terbuka
meter, Ampere meter dll. ) berfungsi 10. Pastikan system pendingin generator:
dengan baik dan seluruh peralatan yang a. Tekanan H2 Generator antara 27
akan dioperasikan dalam kondisi baik. dan 30Psi
b. Purity H2 > 86%
2. Pastikan Breaker MCC dan PCC posisi ON
c. Selector 43HP posisi auto, apabila
dan selector switch posisi Auto (Posisi
sudah online dikembalikan ke
breaker di panel UAT)
posisi MAINT
3. Pastikan Controller RST dan Comunicator
11. Pastikan system pemadam CO2:
(C) Mark IV tidak Failure. a. Periksa penunjukan level CO2
4. Jika menggunakan bahan bakar minyak Tank normal dan tekanan >
(HSD) pastikan : 20Kg/Cm2
a. Level Bunker > 2000mm b. Panel control CO2 posisi save dan
b. Block Valve HSDT (1 atau 2) dan tidak ada alarm
return posisi terbuka c. Katub CO2 tank posisi terbuka
c. Block valve inlet dan oulet pompa d. Refrigerator beroperasi normal
terbuka e. Pintu-pintu compartment posisi
d. Fuel oil strainer bersih tertutup
e. Fuel oil pump standby 12. Pastikan system eksitasi standby:
f. Block valve suction dan discharge a. Breaker 41AC posisi ON
forwarding pump standby b. Kondisi sikat arang normal
g. Duplex filter dalam kondisi bersih c. Breaker VRAT di MCC posisi ON
13. Pastikan system air processing unit 11. Amati putaran Turbine akan turun
standby: sampai 9.5 % (Proses Firing).
a. Kondisi silica gel tidak jenuh 12. Amati proses Firing FSR akan men- Set 20
b. Valve supply kondisi buka
%, setelah Flame terdeteksi (#A, #B, #C
c. Panel APU selector switch posisi
Auto dan #D) 2 detik kemudian FSR turun
d. Switch panel APU posisi ON menjadi 11.3 % (Mulai proses Warm Up
14. Untuk system penggerak mula, motor selama 60 detik)
cranking, pastikan: 13. Amati Proses Akselerasi :
a. Motor kondisi baik a. Pada putaran 60 % Cranking akan
b. Breaker cranking motor posisi lepas
rack in dan breaker control posisi
b. Pada putaran 84.5 % Field Flushing
ON
(amati Teg dan Arus Eksitasi).
15. Untuk kondisi lingkungan K3, pastikan:
a. Semua man hole pintu tertutup c. Pada putaran 94.5 % (Operating
b. Tidak ada orang yang sedang Speed), pastikan AOP,Aux Hydraulic
bekerja di alat yang akan akan off operasi, dan pastikan Bleed
dioperasikan Valve posisi tertutup
c. Operator mengenakan d. Atomizing Booster (jika memakai
perlengkapan keselamatan kerja HSD) lepas.
d. APAR tersedia standby 14. Setelah putaran 3000 Rpm pada layar
16. Trafo dan pemutus tegangan, pastikan: Mark IV muncul FSNL, koordinasi dengan
a. Level minyak trafo diatas normal P3B untuk menyiapkan CB Generator
b. Silica gel belum jenuh
c. Khusus CB koordinasi dengan P3B

PELAKSANAAN 15. Untuk Proses Sinkron dari lokal Mark IV


1. Posisikan Gas Turbine pada On Cool- pindahkan posisi Selector Switch ke posisi
Down. AUTO, CB Generator akan masuk secara
2. Start salah satu Fuel Oil Pump (Pump Auto. Pindahkan lagi selector switch ke
House) posisi Off. Kemudian Beban akan naik
3. Buka Block Valve suplai gas sampai  6 MW ( Spining Reserve ).
4. Buka Venting line Gas sesaat (dekat Mist 16. Selanjutnya posisikan ke “Preselected
Eliminator) Load”
5. Pastikan posisi Bleed Valve (1, 2, 3, dan 4) 17. Amati MW dan Mvar agar tidak
“terbuka” menyimpang dari Curva Capability,
6. Mode Membran Switch posisi AUTO, selanjutnya Beban Generator dapat
tekan Execute dinaikkan sesuai kebutuhan.
7. Gas Turbine Ready to Start muncul pada
layar Mark IV
8. Pilih dan tekan Bahan Bakar yang akan
digunakan (Gas atau Destilate) lalu tekan
Execute (pada Mark IV)
9. Tekan Mode Start lalu tekan Execute
(pada Mark IV)
10. Amati Motor Cranking running, putaran
Turbine akan naik sampai dengan putaran
 25 % (Proses Purging)
STOP GAS TURBINE SELECTOR TOGLE MCC
1. Auto Execute 1. Ammeter Switch
2. Man control Untuk mengetahui besarya arus tiap-tiap
3. Load shed On, maka beban akan turun phase R,S dan T yang dihasilkan
hingga -4MW generator, besarnya ampere akan
ditubjukkan melalui panel Generator
4. Turunkan beban hingga -4MW
Ammeter
5. Setelah beban -4MW, maka breaker 2. Synchronizing
generator akan lepas dan terjadi Full Digunakan untuk melakukan proses
Speed No Load (FSNL) sinkronisasi di local
6. Jika menggunakan bahan bakar HSD buka 3. RTD Selector Switch
katub 88AB 4. VS Run
7. Tekan Stop Execute Digunakan untuk mengetahui besarnya
8. Speed akan turun bertahap tegangan running atau system, R-S, S-T
9. Saat speed 17,7%, FSR 0% dan R-T
10. Saat speed turun hingga 2,77% On Cool 5. VS Inc
Down secara auto Digunakan untuk mengetahui besarnya
tegangan incoming atau generator, R-S, S-
11. L52QA (AOP) start, pada speed 14HS
T dan R-T
12. Saat speed 2,77% L20TU2X logic “1” dan 6. Auto Regulator Voltage Adjustment
langsung On Cool Down Digunakan untuk mengatur basarnya arus
13. Tekan Off Execute eksitasi yang mempengaruhi besarnya
daya MVAR

PANEL INIDICATOR MCC 8. Governor Switch


Digunakan untuk mengatur kecepatan
1. Incoming Freq: Frekuensi yang dihasilkan
putaran turbine yang mempengaruhi
oleh gas turbine (Mark IV  FSL)
frekuensi generator apabila unit belum
2. Generator Ammeter: Untuk mengetahui
sikron, jika unit telah online dan sinkron
besarnya Ampere atau arus yang
maka governor switch berfungsi untuk
dihasilkan generator
mengatur besarnya beban MW yang
3. Incoming Volts: Untuk mengetahui
dihasilkan generator
tegangan yang dihasilkan generator
4. Generator Watts: Untuk mengetahui
besarnya daya MW yang dihasilkan
RELAY MCC
generator
5. Field Ammeter: Untuk mengetahui
besarnya arus medan generator
6. Running Volts: Untuk mengetahui
tegangan pada system jaringan
7. Generator Vars: Untuk mengeatahui
besarnya daya VAR yang dihasilkan
generator (Mark IV  DVAR)
8. Field Voltmeter: Untuk mengetahui
besarnya tegangan medan generator
9. Synchronoscope: Untuk mengetahui
indicator sinkronisasi, apabila system
akan sinkron maka jarum indicator akan
bergerak searah jarum jam
BREAKER GAS TURBINE
LOKASI MCC
1. 88WC-1(Barat) : Water Cooling Motor
2. 88WC-2(Timur) : Water Cooling Motor
3. 88CFC : Fan Pendingin Cranking
4. 88FD-2 : Distilate Fuel
Forwarding Pump
5. 88FC-2,3,4 : Fan Cooling Motor

LOKASI PCC
1. 88HQ : Aux Hydraulic Pump
2. 88QS : General seal fluid Pump
3. 23QT : Lube Tank Immersion
Heater
4. 88QA : Aux Lube Oil Pump
5. 88BT : Cooling Air Fan Access
and Turbine
Compartment
6. 88QV 1A : Lube Mist Separator
7. 88AB : Atomizing Buster air
Pump
8. 88TK-1 : Exhaust Frame blower
(Barat)

9. 23HT-3 : Turbine Compt Heater


10. 23HA-3 : Acces Compt Heater
11. 88TM : Torque Adjuster
12. 88FC-1 : Water Cooling Fan
13. 88BA : Cooling Air Fan Acces
Compartment
14. 88VG : Gear Compartment
Ventilation Fan
15. 88FD-1 : Distillate Fuel pump
Forwarding Pump
16. 88ES : Generator emergency
seal fluid Pump
17. 88QE : Emergency Lube Oil
18. 88TK-2 : Turbine Exhaust Frame
Blower (Timur)
WATERWASH 2. Water Wash Offline
Water wash berfungsi untuk membersihakan 1. Setting control panel :
sudu-sudu kompresor dengan tujuan a. Water temperatur setpoint pada
mendapatkan tekanan udara atau kompressi
posisi HOT
udara yang maksimal
b. Operation Selector pada posisi
1. Water Wash Online MANUAL.
2. Water Wash Offline Catatan : Diperlukan waktu 9-15
jam untuk memanaskan air (82ºC)

1. Water Wash Online 2. Matikan turbin , pada posisi on


a. Pastikan level tanki penampung cooldown 50 Rpm.
air dan cairan kimia telah sesuai Pilih pada waterwash control display
dengan kebutuhan yang akan pada CRT Mark IV
digunakan.
b. Buka katub suction dan discharge Lakukan Langkah-langkah
pompa berjumlah 3 buah, apabila a. Aliran False drain valve (VA17) harus
menggunakan cairan detergen dialihkan dari sludge tank ke-wash
atau kimia buka 2 buah katub effluent tank.
yang menuju suction pompa
c. Buka katub block valve water
wash yang menuju ke unit GTG
disamping line venting gas,
berjumlah 1 buah

b. Hand valve flame detector, di-TUTUP


(4 buah)

d. Pastikan 3 katub False Start drain


telah dibuka
e. Lihat data 16 di Mark IV, Forcing c. Atur semua valve drain piping pada
“!0” untuk L86WWX yaitu alarm exhaust plenum untuk mengalihkan
‘Water wash skid trip alarm relay’ aliran dari sludge tank ke waste water
f. Forcing !0 untuk L80WWN tank.
selanjutnya tekan man control d. Wash water drain valve, di-BUKA
kemudian pilih menu water wash (dibagian bawah exhaust plenum)
dan pilih water wash online On
g. Setelah water wash online on
selanjutnya ke data 16 Mark IV
dan Forcing kembali L80WWN
menjadi “!1”
h. Kemudian ketik di layar Mark IV
T2WW untuk melihat waktu e. Inlet plenum drain valve, di-BUKA
berlangsungnya water wash (jika ada)
online
Ket: Untuk kembali forcing L80WWN menjadi !1
terdapat waktu sekitar 10 detk.
Cooling and Sealing air di-isolasi
a. Bearing sealing air supply line valve, di-
TUTUP
b. Tutup AD-1, AD -2,AD-3,AD-4,AD-6(jika
ada), AD-7, AD-10 (jika ada)
f. Line supply compressor discharge air ke-
False drain valve, di-TUTUP (jika
terpasang)

g. Exhaust frame cooling pada posisi ON.


(untuk mencegah air pencuci masuk ke c. Hand valve bleed valve 4 buah, di-TUTUP
exhaust frame cooling selama proses
pencucian)

Atomizing air system di-isolasi d. Separator drain valve pada saluran


bearing sealing air, di-BUKA (jika ada)
a. Butterfly valve inlet system atomizing air e. Drain pada saluran bearing sealing air, di-
dari saluran AD8, di-TUTUP. BUKA

Periksa Water Wash Skid


a. Tanki air penuh.
b. Tanki detergen penuh.

b. Semua saluran drain pada atomizing air, c. Temperatur air telah memenuhi syarat
di-BUKA. (82ºC)
c. Atomizing air separator drain valve, di- d. Suction valve main wash pump, OPENED.
BUKA (jika ada)
e. Katup pengisian air ke tanki dalam
d. Vent line pada sisi inlet CA2 Booster
keadaan tertutup untuk mencegah air
atomizing air compressor, di-BUKA.
masuk ke tanki pada saat pencucian.
f. Untuk menghindari thermal shock pada
hot gas path , yakinkan temperature
wheelspace 66 ºC, diatas temperature air
pencuci atau maks 149 ºC.

e. Booster atomizing air compressor (88 AB),


OFF breaker.
g. Buka katup waterwash pada compressor s. Tunggu turbine kering selama 20 menit
menggunakan tombol 20TW-1/PB (posisi pada kecepatan cranking.
dekat valve 20TW-1) t. Turbine di-STOP.
u. Tekan Offline waterwash, posisi OFF,
pada waterwash control display.
v. Normalkan kembali posisi katup-
katupnya, dan motor-motor diposisikan
AUTO.

Prosedur offline waterwash compressor


Catatan : ketika offline waterwash dalam posisi
a. Pilih pada Waterwash control display pd OFF , permissive akan mengijinkan penyalaan
CRT Mark IV. turbin dan menghapus permissive untuk membuka
b. Tekan Offline waterwash, posisi ON. 20 TW-1
c. Pilih Master Operation Selector switch
pada posisi CRANK.
d. Inisiasi signal turbine START.
e. Turbine akan berputar hingga mencapai
kecapatan cranking kontinyu (700 Rpm)
f. Main wash pump (88TW-1), di-START.
g. Detergen isolation valve, OPEN.
h. Monitor flowmeter detergen sehingga
tercapai perbandingan detergen/air.
i. Larutan pembersih detergen + air akan
mencapai compressor sekitar 3-5 menit.

j. Tunggu beberapa saat untuk memberi Purging O2/ H2 Generator menggunakan CO2
kesempatan membilas air di dalam
saluran antara ruang waterwash dan  Kurangi tekanan O2 sampai min. 5 – 10 Psi
compressor lewat By pass( jika seal oil running).
k. Turbine di-STOP dan 20TW-1, di-TUTUP.
l. Main wash pump (88TW-1), di-STOP. 1. Katup venting 3 atau 54 open
(tunggu turbine untuk “direndam” selama 2. Solenoid valve venting open ( posisi tuas
kurang lebih 20 menit). ke bawah // )
m. Turbine, di-START. 3. Jaga tekanan min. 5 psi dengan cara
n. Katup 20TW-1/PB, di-BUKA (tekan mengatur pembukaan katup 54.
tombol)
o. Tunggu hingga turbine mencapai  Setelah O2 tek. Min. 5 Psi masukkan CO2
kecepatan cranking penuh.
p. Main wash pump (88TW-1), di-START. 1. buka katup 60
bilas compressor dengan cara 2. Threeway valve di arahkan kearah inlet
memompakan air dengan water wash Co2 ke arah katup 60.
pump selama 15-20 menit. 3. katup 58 di buka.
4. Pasang purity portable pada outlet gas
q. Setelah pencucian berikan signal turbine setelah katup 57.
STOP dan Main wash pump (88TW-1), di- 5. Pastikan line H2 sudah di tutup semua.
STOP. Tunggu hingga turbine kering 6. setelah semua sudah siap supply utama
sekitar 20 menit. dari tabung di buka, regulator close, buka
r. Turbine di-START. (setelah turbine benar supply dari botol sebanyak 3 botol
benar berhenti), dan tunggu hingga perlahan dengan memepertahankan
turbine mencapai kecepatan crank. tekanan min. 5 Psi.
 Menjaga tekanan 5 Psi dan mencari purity Charging O2 dengan kondisi CO2 di dalam
untuk Co2 generator

1. Katup 55 di buka ( kurang lebih 5 % ) 1. Pasang selang udara instrument di supply.


2. Katup 56 juga di buka ( sedikit ) 2. Buka katup 57.
3. kemudian katup 54 di atur agar tekanan 3. Katup 56 posisi close.
tetap terjaga ( min. 5 Psi ) 4. Untuk threeway diarahkan ke bawah / ke
4. Katup 56 tetap di tutup ( agar aliran inlet generator dari supply udara atau
menuju purity portable tidak di vent ). dari katup 57.
5. Monitor Purity Co2 di O2 sampai min. 5. Pastikan katup 58 sudah open.
purity tercapai 85 % Co2. 6. Katup 55 posisi close.
7. Katup 54 di buka untuk by pass venting,
Charging H2 Generator 8. Solenoid valve juga dalam keadaan open.
9. Atur katup 54 agar tekanan tetap min. 5
1. Katup 60 suply dari CO2 di tutup begitu Psi.
juga dari katup utama di botol CO2
pastikan sudah di tutup.
2. Threeway di posisikan kearah line H2 in ( Keterangan : “Untuk melihat purity O2 di CO2
posisi tuas ke samping ), di harapkan maka purity portable di pasang di outlet katup
nantinya CO2 akan keluar melewati yang kearah sample setelah Katup H2 pengisian di
threeway valve menuju katup 56. generator yang ke dua”
3. Katup 58 tetap dalam keadaan buka.
4. Buka katup T pengisian di generator
(seperti pengisian H2 pada saat operasi
normal) jumlahnya 2 buah

5. Begitu pula di lokal H2 botol di buka satu Perbaikan Purity H2 di generator


persatu di mulai dari botol pertama habis
lanjut ke botol berikutnya. 1. Katup 58 open
6. Pastikan solenoid valve posisi open ( tuas 2. Three way valve posisi ke bawah dan ke
lurus // ) arah venting / katup 56.
7. Buka katup 56 perlahan dengan 3. Katup 56 di buka sedikit saja.
memperhatikan tekanan min. 5 Psi. 4. Katup 60 close.
8. Tutup katup 54 yang kearah by pass
Perbaikan Purity di Panel H2 Generator
venting serta tutup solenoid valve.
9. Tutup katup 55 agar tidak ada aliran Gambar
bertabrakan dengan H2 in dan venting
Co2 hanya menuju ke katup 56.
10. Pastikan katup 57 sudah open untuk
melihat purity H2 dalam CO2. Buka katub 12,13,3,7,10,11 dan 20
11. Setelah purity H2 tercapai min. 85 %
sampi 100 %, maka tutup katup 56 dan isi
H2 sesuai SOP. (kurang lebih maks. 30
Psi).
GAGAL ON COOL DOWN ON COOL DOWN TROUBLE
1. 88QA On Cool Down Relay 23 Pada saat unit stop RPM terindikasi turun sampai
2. 88TM Torque Motor 40 RPM atau lebih, maka forcing L20TU1X
3. 20TU Solenoid Hydraulic
Cool down Trouble alarm muncul setelah putaran
RPM di bawah putaran 0,3% (14HS)
Penyebab gagal On Cool Down Pada saat On Cool Down Trouble :
1. AOP gagal operasi 1. L62CDX1 diforcing 14 kali
2. Breaker Torque Converter 88TM 2. Kemudian master reset Alarn
3. Perangkat 20TU (Torque Converter Fill 3. Comon Off Cool Down
drain Solenoid valve) gagal bekerja 4. Comon On Cool Down
5. L20TU2X forcing !1
AOP gagal operasi
6. L20TU1X forcing !1
1. Periksa logic L52QA harus logic 1, jika
masih logic 0 lakukan forcing dalam
keadaan aman (tidak terjadi kebakaran) Ket:
2. Periksa breaker AOP di local, jika trip
Apabila muncul alarm On Cool Down Trouble
lakukan reset dan masukkan breaker
pastikan AOP di Lokal Operasi
kembali
3. Pastikan selector switch posisi hand
4. Periksa fuse/sekering dalam kondisi baik
5. Pastikan jumper terminal kabel 1533 dan
1535 dalam keadaan aman (tidak ada
kebakaran)

Breaker Torque Converter 88TM trip PERGANTIAN FILTER STANDBY


Filter Lube Oil
1. Pastikan setelah unit stop/trip, posisikan
handle breaker 88TM posisi ON (keatas) Alarm ∆P : 1,05 Kg/cm2 (15Psi)
2. Lakukan tes lower dan raise (posisi 1. Buka fill valve dan fill yang menuju ke
selector hand, jika ditekan raise, maka standby sampai dapat terlihat aliran
lampu merah menyala) minyak pada kaca penglihat yang terletak
pada pipa vent filter sampai terlihat
Ket: indikasi terisi atau terlihat minyak yang ke
filter
Periksa logic L20TU2X harus logic 1, jika masih
2. Operasikan transfer valve agar minyak
logic 0 lakukan forcing dalam keadaan normal
menuju ke filter yang digunakan
(tidak ada kebakaran)
3. Kemudian tutup kembali filter valve

Filter HSD (Low Pressure Filter/Primary Filter)


Alarm ∆P : 1,05 Kg/cm2 (15Psi)
1. Buka fill valve dan fill yang menuju ke
standby
2. Untuk memastikan filter yang standby
telah terisi, buka venting filter secara
perlahan sampai keluar aliran HSD
3. Operasikan transfer valve agar HSD Posisi Normal
menuju ke filter yang digunakan  Control  Remote
4. Kemudian tutup kembali filter valve  Interlock  Normal

5. Buka-Tutup Damper HRSG


Filter Minyak Hydraulic  Pastikan untuk L4CT (Cutomer
Alarm ∆P : 4,2 Kg/cm2 (60Psi) Trip) telah diforcing !0
 Posisikan Lokal untuk control
1. Buka air bleed valve pada sistem filter damper HRSG
2. Buka fill valve
 Pastikan untuk tekanan hydraulic
3. Ketika minyak mengandung udara sudah
damper >2300 Psi dengan
keluar dari air bleed valve kemudian
melakukan charging tekanan
operasikan trasfer valve
hidraulic dan untuk level minyak
4. Sesudah minyak mengali ke filter yang
hidraulic normal
standby tutup kembali fill valve air bleed
 Jumper konektor 149 dan 150
valve
 Buka selenoid 5,6,7 dan 8.

Filter HSD (High Pressure Filter/SecondaryFilter)


Alarm ∆P : tidak terdapat alarm
Pergantian dilakukan jika penunujukan ∆P filter
telah melebihi (over scale) dan menunggu unit
stop tidak beroperasi atau start menggunakan gas

PENGETESAN NUMBER CONTROL LOGIC SPEEDTRONIC


1. Clucth Main Fuel Pump
L1
Forcing L4X1 !1
Forcing L20CF1X !1 L12 Over Speed trip
L14
2. Busi atau ingnitor L2 Timer
Forcing L4X1 !1 L20 Selenoid
Forcing L2TVX1 !1 L25 Breaker Closing Coil (Pull Up-Pull down)
untuk L2TVX1 diforcing !1-!0-!1-!0 L26 Temperature
L27 Under Voltage
3. Fire Protection GTG L28 Flame detector
Buka panel relay di MCC L3 Turbine Complete Sequence
Jumper kaki 2 dan 6 untuk RTB33 (Zone 1) L30 Message/Alarm Message
Jumper kaki 2 dan 6 untuk RTB34 (Zone 2) L32 Generator reverse Power
L33 Limit switch
L36 Generator Phase Leads Line
L39 Vibration
L4 Master Protective Signal (Master Signal)
4. Motor Crancking L41 Field Flushing
Posisi test motor L43 Membran switch (Keypad)
 Control  Lokal L45 Fire detector
 Interlock  Test L48 Sequence diesel (Black Start)
 Silakan Posisi On Breaker Motor L49 Overload Motor
L5 Emergency stop signal
L52 Breaker
L60
L62 Timer Cool down
L63 Pressure
L64 Ground (battery-generator)
L68 Shut down VAR
L69 Logic signal synchrone
L70 Speed load set point
L71 Level
L72 Emergency pump
L80 Fuel auditive Flow low
L83
L84 Mix fuel
L86 Reset (Lock Out)
L88
L90 Exitacion
L94 GT Shutdown
L95 Relative humadity sensor fault

You might also like