You are on page 1of 11

Publik ISSN :2301-573X

Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Membangun Desa Bandung Rejo


Kecamatan Boliyohuto
1
Trisusanti Lamangida, 2Muh.Firyal Akbar, 3Hasna Hasan
1
Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Gorontalo
23
Program Studi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Provinsi Gorontalo 9600, Indonesia
Email : tri.susanti@um-gorontalo.ac.id

Abstract

The purpose of this study is to know and describe the implementation of the leadership of the village
head in building the village of Bandung Rejo Boliyohuto District and To describe the leadership of
the village head in building the village of Bandung Rejo Boliyohuto District. In line with the research,
this research uses qualitative research, in qualitative research using qualitative method of
observation, interview and document review. Based on the results of research can be concluded that
the Village Head as a formal leader in the village as a motivator, facilitator and mediator is very
important in determining the success of each program and the planned development plans. Therefore
this function should be implemented and implemented by a village head in the framework of village
development and development. In addition, village heads who are also government administrators,
community administrators and development administrators have a very important role in fostering,
mobilizing and increasing community participation to participate actively in village development
activities. Therefore, it is necessary to have a competent, honest, wise and knowledgeable village
head who is knowledgeable and skilled in organizing village government and equipped with quality
village apparatus.

Keywords: Leadership; Building; Village

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi kepemimpinan
kepala desa dalam membangun desa Bandung Rejo Kecamatan Boliyohuto dan Untuk
mendeskripsikan kepemimpinan kepala desa dalam membangun desa Bandung Rejo Kecamatan
Boliyohuto. Sejalan dengan penelitian, maka penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dalam
penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara dan penelaahan
dokumen. Berdasarkan hasil penelitan dapat di simpulkan bahwa Kepala Desa sebagai pemimpin
formal di desa sebagai seorang motivator, fasilitator dan mediator sangat penting dalam menentukan
keberhasilan setiap program dan rancangan pembangunan yang telah direncanakan. Oleh sebab itu
fungsi ini harus dilaksanakan dan implementasikan oleh seorang kepala desa dalam rangka
pengembangan dan pembangunan desa. Selain itu kepala desa juga yang merupakan administrator
pemerintah, administrator masyarakat dan administrator pembangunan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menumbuhkan, menggerakkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk
ikut aktif dalam kegiatan pembangunan desa. Oleh karena itu, diperlukan Kepala Desa yang cakap,
jujur, bijaksana dan mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan
pemerintahan desa serta dilengkapi dengan perangkat desa yang berkualitas.

Kata Kunci: Kepemimpinan; Membangun; Desa

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

PENDAHULUAN agar kegiatan tersebut dapat terselenggara


Menurut UU No. 23 Tahun 2014, dengan efektif dan efisien. Kepemimpinan
Desa merupakan satu kesatuan masyarakat merupakan suatu bentuk dominasi yang
hukum yang memiliki batas-batas wilayah didasari oleh kapabilitas / kemampuan
yuridiksi, berwenang untuk mengatur dan pribadi, yaitu mampu mendorong dan
mengurus kepentingan masyarakat mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat guna mencapai tujuan bersama. Kegiatan
istiadat setempat, yang diakui atau manusia secara bersama-sama selalu
dibentuk dalam sistem pemerintahan membutuhkan kepemimpinan, Solekhan
Nasional yang berada di kabupaten / kota, (2012:59). Jadi sangat pentingnya kinerja
sebagaimana disebutkan dalam UUD kepemimpinan dalam meningkatkan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. partisipasi masyrakat.
Landasan pemikiran dalam pengaturan Bertitik tolak pada pengertian
mengenai desa, adalah keanekaragaman, kepemimpinan seperti disebut diatas, maka
partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan seorang pemimpin itu dituntut agar dapat
pemberdayaan masyarakat. memenuhi suatu persyaratan dalam
Salah satu persoalan mendasar dalam melaksanakan suatu kegiatan organisasi,
proses penyelenggaraan pemerintahan, baik organisasi pemerintah maupun
baik di tingkat pusat, daerah, maupun desa swasta. Lebih dari pada itu, seorang
adalah cara membangun atau menciptakan pemimpin itu juga dituntut untuk memiliki
mekanisme pemerintahan yang dapat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan
mengemban misinya dalam mewujudkan dengan bawahannya, berdedikasi baik,
masyarakat yang sejahtera secara serta pengalaman yang luas. Untuk dapat
berkeadilan. Untuk mewujudkan memenuhi persyaratan tersebut, maka
kesejahteraan masyarakat tersebut, dipandang penting seorang pemimpin itu
pemerintah harus melaksanakan untuk senantiasa meningkatkan
pembangunan berdasarkan aspirasi pengetahuan, keterampilan, dan
masyarakat, dan memberikan pelayanan kepribadiannya melalui pembinaan watak
publik dengan sebaik-baiknya. Peran (character building), Solekhan (2012:60).
masyarakat dan sektor swasta merupakan Jadi kinerja kepemimpinan merupakan inti
kunci penting dalam mengembangkan dari manajemen yang merupakan motor
demokrasi. Partisipasi aktif, kebebasan dan penggerak sumber daya dan fungsi
keterbukaan berpendapat serta manajemen serta alat lainnya.
akuntabilitas penyelenggaraan Desa sebagai unit pemerintahan
pemerintahan adalah sarana utama bagi terkecil dibawah kecamatan dalam
suatu negara, sektor swasta dan masyarakat prakteknya berhubungan langsung dengan
agar mereka dapat bahu membahu masyarakat. Di kantor desalah masyarakat
membangun demokrasi dan tata kelola mengurus KTP, masalah tanah dan
pemerintahan yang lebih baik (Soemantri, memusyawarahkan urusan-urusan publik
2010:65). dan sebagainya dengan kata lain didesalah
Kepemimpinan diambil dari asal kata ujung tombak pelayanan publik. Kinerja
pemimpin yang artinya seseorang yang Kepemimpinan yang sesungguhnya dari
mempunyai kemampuan dalam seorang kepala desa beserta aparat
penyelenggaraan suatu kegiatan organisasi kemudian akan diterimanya sebagai bagian

69
Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

yang tidak terpisahkan dari masyarakat. dari permasalahan yang terjadi


Permasalahan yang terjadi dan sangat dilingkungan masyarakat dan cukup
berpengaruh dalam penelitian ini adalah meresahkan masyarakat desa Bandung
permasalahan kualitas kinerja Rejo seperti kondisi limbah pabrik tahu
kepemimpinan kepala desa dalam yang berada desa Bandung Rejo. Awalnya
meningkatkan partisipasi masyarakat sudah diupayakan oleh beberapa
dalam bentuk pembangunan, baik secara masyarakat desa tentang masalah tersebut
fisik maupun non fisik dan juga masalah dengan harapan akan mendapat tanggapan
rendahnya tingkat musyawarah yang dan solusi dari kepala desa.
dilakukan desa dalam menunjang Berdasarkan latar belakang masalah
kesejahtraan masyarakat. Sedangkan yang maka dilakukan penelitian tentang
kita ketehui bahwa Kinerja kepemimpinan implementasi kepemimpinan kepala desa
yang baik adalah kinerja yang mengikuti dalam membangun desa Bandung Rejo
tata cara atau prosedur sesuai standar yang Kecamatan Boliyohuto Kabupaten
telah ditetapkan. Akan tetapi didalam Gorontalo. Adapun yang menjadi rumusan
kinerja tersebut harus memiliki beberapa masalah dalam penelitian ini ialah
kriteria agar meningkatkan produktifitas Bagaimana implementasi kepemimpinan
sehingga apa yang diharapkan bisa kepala Desa dan Faktor apakah yang
berjalan sesuai apa yang diinginkan. Untuk menjadi penghambat implementasi
meningkatkan kinerja yang baik seorang kepemimpinan kepala desa dalam
pemimpin harus introspeksi diri demi membangun desa Bandung Rejo
tercapainya kinerja yang lebih baik Kecamatan Boliyohuto. Adapun tujuan
kedepannya, bekerja sesuai posisi, porsi, penelitian ini ialah untuk mengetahui dan
dan jobnya masing-masing. mendeskripsikan implementasi
Pada dasarnya pembangunan selalu kepemimpinan kepala desa dan untuk
bersumber pada tiga komponen pokok mendeskripsikan kepemimpinan kepala
pembangunan antara lain : masyarakat, desa dalam membangun desa Bandung
pemerintah dan pihak swasta. Kegiatan Rejo Kecamatan Boliyohuto
pemerintah untuk melaksanakan
pembangunan pada saat ini sangat berat, METODE PENEITIAN
maka sangat diperlukan adanya Pendekatan, Jenis dan Lokasi Penelitian
keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat Penelitian ini menggunakan
untuk dapat melaksanakan partisipasi, pendekatan deskriptif, proses penelitian
bekerja keras, karena kunci keberhasilan kualitatif bersifat seni, dan disebut sebagai
pembangunan yaitu kerja keras dan kerja metode interpretive karena data hasil
sama dari seluruh warga negara tanpa penelitian berkenaan dengan interprestasi
terkecuali. terhadap data yang ditemukan dilapangan
Implementasi kepemimpinan desa (Sugiyono, 2013:7). Lebih lanjut Sugiyono
Bandung Rejo dalam membangun desa (2013:9) menjelaskan bahwa metode
Bandung Rejo di Kecamatan Boliyohuto penelitian kualitatif digunakan pada
berdasarkan observasi awal adalah bahwa kondisi objek yang alamiah dimana
kepemimpinan kepala desa dalam peneliti sebagai instrumen kunci. Oleh
melaksanakan tugas dan pembangunan karena itu penelitian ini lebih menekankan
desa belum maksimal. Hal ini dapat dilihat pada metode atau pendekatan penelitian

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

deskriptif kualitatif.. Lokasi penelitian waktu itu mayoritas lahan di Desa


bertempat di kantor desa Bandung Rejo Bandung Rejo lebih dikuasai oleh
Kecamatan Boliyohuto yang juga masyarakat transmigrasi dari jawa yaitu
merupakan objek dan sasaran dari Bandung dan jawa timur, sedang kata Rejo
penelitian mengenai implementasi itu sendiri mempunyai arti ramai yaitu
kepemimpinan kepala desa dan penelitian beramai – ramai membuka lahan pertanian.
ini dilaksanakan selama 2 Bulan dimulai Setelah diadakan musyawarah tingkat desa
dari bulan Februari sampai dengan bulan sehingga pada waktu itu sepakat bahwa
Mei 2015. desa pemekaran Sidodadi dinamakan Desa
Prosedur Pengumpulan Data Bandung Rejo melihat sejarah dan
Pengumpulan data dalam penelitian kejadian pada waktu itu
ini peneliti akan menggunakan prosedur Desa Bandung Rejo merupakan salah
pengumpulan data antara lain : satu Desa di kecamatan Boliyohuto
Observasi, dengan cara ini peneliti Kabupaten Gorontalo yang mempunyai
dapat meyakini, dapat melihat dan dapat jumlah penduduk cukup banyak yang
mengamati sendiri yang kemudian tersebar di 4 ( empat ) dusun, dengan luas
dilanjutkan dengan pencatatan perilaku wilayah 16.400 m2 Dengan luas dan
serta kejadian sebagai mana adanya. batas– batasnya sebagai berikut : a).
Wawancara, melakukan wawancara Sebelah utara berbatasan dengan Desa
langsung kepada semua pihak yang Paris; b). Sebelah timur berbatasan dengan
berkompoten dalam penelitian ini, agar Desa Sidomukti; c). Sebelah selatan
informasi yang didapatkan tidak berbatasan dengan Desa Sidodadi; d).
meragukan dan dapat Sebelah barat berbatasan dengan Desa
dipertanggungjawabkan. Potanga. Desa Bandung Rejo terdiri dari 4
Dokumentasi, dokumentasi yakni ( empat ) dusun yaitu sebagai berikut : a)
pengumpulan data dari sumber-sumber non Dusun 1 Mekar Sari; b) Dusun II Margo
visual yakni berupa dokumen-dokumen Mulyo; c) Dusun III Mulya Jati; d) Dusun
atau arsip-arsip dan rekaman yang ada IV Makaryo Jaya.
relevansinya dengan kebutuhan data yang
dibutuhkan peneliti. Hasil Penelitian
Keberhasilan suatu organisasi baik
HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai keseluruhan maupun berbagai
Gambaran Umum Lokasi kelompok dalam organisasi tertentu sangat
Desa Bandung Rejo adalah tergantung pada mutu seorang pemimpin
merupakan hasil pemekaran dari Desa yang terdapat dalam organisasi yang
Sidodadi Pada tahun 2007. Awalnya Desa bersangkutan. Karena dalam organisasi
Bandung Rejo adalah dusun bagian dari pemimpin sangat mempunyai peranan
Desa Sidodadi, Desa Bandung Rejo pada yang sangat dominan dalam keberhasilan
waktu itu adalah dusun 4a dan dusun 5 organisasi tersebut dalam
(Lima ). Kata Bandung Rejo itu sendiri menyelenggarakan berbagai kegiatan.
diangkat dari kata Bandung atau Misalnya dalam sebuah organisasi
Mbandung yang dalam bahasa jawa adalah pemerintahan yang bertanggung jawab
mengolah lahan, berlomba –lomba dalam utamanya adalah menyelenggarakan tugas-
memperluas lahan pertanian yang pada tugas pengaturan dan pemberian pelayanan

71
Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

kepada masyarakat. Sehingga pelayanan “Masyarakat sangat antusias


diberikan kepada masyarakat yang menyambut setiap ada kegiatan yang
membutuhkan dapat dilayani dengan cepat dapat memberdayakan masyarakat, dalam
dan memuaskan tanpa mengabaikan proses pembangunan masyarakat selalu
kecermatan, ketelitian, dan terjaminnya dilibatkan demi terwujudnya tujuan
pengamanan kebijaksanaan produktifitas bersama” (Wawancara, Agustus 2015)
kerja pegawai. Senada dengan hal itu Ibu Yani
Pemimpin merupakan motor mengatakan dalam kutipan wawancaranya:
penggerak bagi sumber daya dan alat-alat “Maju dan tidaknya pembangunan
dalam suatu organisasi, serta merupakan di desa tergantung kepada pimpinan atau
kunci suksesnya organisasi. Untuk menjadi kepala desa. Maka dalam pengambilan
seorang pemimpin tidaklah mudah, keputusan seringkali kepala desa
pemimpin mempunyai peranan yang mengadakan pertemuan dengan
sangat besar pengaruhnya bagi organisasi masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat dan
yang dipimpinnya. Banyak hal yang harus tokoh pemuda sehingga keputusan yang
diperhatikan untuk menjadi pemimpin, diambil adalah keputusan bersama. Hal ini
pemimpin bukanlah simbol belaka tetapi pula dilakukan untuk memberikan
mereka menduduki posisi pemimpin perlu pemahaman kepada masyarakat tentang
memiliki kelebihan-kelebihan yang pemberdayaan” (Wawancara, Agustus
melebihi orang lain. Pemimipin yang ideal 2015)
itu harus sebagai motivator, fasilitator, dan Dari hasil wawancara di atas dapat
mediator. diketahui bahwa dalam proses
Pembangunan masyarakat desa pengambilan keputusan pihak pemerintah
merupakan gerakan pembangunan yang desa sering melibatkan masyarakat,
didasarkan atas peran serta dan swadaya sehingga tercipta keputusan-keputusan
gotong royong masyarakat. Atas dasar hal bersama untuk meningkatkan kesadaran
tersebut maka kesadaran, peran serta dan masyarakat akan pentingnya
swadaya masyarakat perlu ditingkatkan pembangunan. Pemerintah desa dalam hal
agar partisipasi masyarakat dalam ini Kepala Desa memotivasi masyarakat
pembangunan akan dirasakan sebagai agar mereka bisa untuk berperan aktif
suatu kewajiban bersama. Dengan secara terpadu bekerja sama antara kepala
partisipasi dan peran serta disini bukan desa serta mendayagunakan organisasi-
berarti masyarakat itu hanya berfungsi organisasi kemasyarakatan sebagai
untuk memberi dukungan dan fungsinya untuk mencapai hasil
keikutsertaaan dalam proses pembangunan yang telah diprogramkan.
pembangunan, tetapi juga menikmati Pemerintah tidak memposisikan
hasil-hasil pembangunan itu sendiri. masyarakat sebagai objek pembangunan
Dengan demikian akan tercapainya tetapi menjadikan masyarakat sebagai
peningkatan kesejahteraan masyarakat subjek pembangunan, hal tersebut yang
secara keseluruhan. dilakukan oleh pemerintah desa Bandung
Rejo. Pembangunan desa secara
Hal ini sesuai dengan hasil konseptual mengandung makna proses di
wawancara Ibu Cili mana usaha-usaha dari masyarakat desa
terpadu dengan usaha-usaha pemerintah.

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

Tujuannya untuk memperbaiki kondisi atau melakukan perbuatan yang melanggar


sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. norma dan kaidah, seperti melakukan
Program pembangunan dan tindak pidana, tindakan asusila, dan lain
patisipatif memposisikan masyarakat desa sebagainya.
sebagai agen pembanguan yang otonom, Pendekatan dari sisi ekonomi
mandiri, mampu bekerja sama dan dilakukan dengan cara pemberian
mempunyai potensi untuk bangkit dari pinjaman modal bagi warga yang kurang
ketidak berdayaan atau keterpurukan mampu untuk dapat lebih mengembangkan
dengan mengandalkan pada kekuatan yang usahanya. Memberikan penyuluhan
dimiliki. pertanian kepada petani muda di Desa
Di desa Bandung Rejo terdapat Bandung Rejo.
banyak program pemberdayaan Hal tersebut senada dengan
masyarakat. Program pemberdayaan wawancara Ibu I:
masyarakat yang ada di desa ini “Guna peningkatan kesejahteraan
sebahagian besar berasal dari PNPM dan masyarakat, pemerintah memberikan
dari pihak swasta. Program pemberdayaan bantuan modal usaha yang bunganya
masyarakat dimaksudkan untuk sangat rendah, ini bertujuan agar
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. masyarakat yang kurang mampu bisa
Program pemberdayaan masyarakat yang mandiri dengan mengembangkan
ada di desa ini mencakup pembangunan usahanya tersebut” (Wawancara, Agustus
fisik desa dan pembangunan non fisik yang 2015)
menitik beratkan pada pembinaan generasi Lebih lanjut wawancara dengan
muda dan perbaikan gizi ibu hamil dan Bapak P :
balita. “Mengingat besarnya potensi pertanian
Hal di atas senada dengan hasil yang dimiliki desa ini. Kita juga sering
wawancara saya dengan Kepala Desa mengadakan diskusi terbuka dengan
Bandung Rejo Bapak WS warga desa mengenai masalah yang
“Program pemberdayaan masyarakat dihadapi petani. Tak jarang kita juga
yang ada di desa ini meliputi mengundang penyuluh dair dinas
pembangunan fisik seperti perbaikan pertanian dalam mencari solusi dari
saluran irigasi persawahan. Sedangkan permasalahan yang dihadapi petani dan
program pemberdayaan yang bersifat non melakukan penyuluhan kepada petani.
fisik antara lain pembinaan generasi Untuk mendapatkan hasil pertanian yang
muda, perbaikan gizi ibu hamil dan lebih baik. Sebagaimana diketahui bahwa
balita” (Wawancara, Agustus 2015) yang banyak merugikan petani setiap
Pembinaan generasi muda di Desa musimnya adalah hama yang berupa tikus
Bandung Rejo dilakukan dengan dua dan siput. Sehingga pemerintah desa
pendekatan, yakni berupa pendekatan dari selalu berkoordinasi dan mengumpulkan
sisi keagamaan dan pendekatan dari sisi anggota-anggota kelompok sebagai salah
ekonomi. Pendekatan dari sisi keagamaan satu usaha dalam memberdayakan petani”
dilakukan dengan cara melakukan (Wawancara, Agustus 2015)
pengajian rutin setiap bulan. Memperingati Hal senada juga diungkapkan oleh
hari-hari besar keagamaan, dan melakukan AP dalam wawancaranya:
pembinaan bagi warga yang bermasalah

73
Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

“Saya sering ikut penyuluhan Pembangunan merupakan satu daya


petani yang diadakan oleh dinas pertanian. upaya dalam rangka meningkatkan taraf
Penyuluhan menambah pengetahuan saya hidup masyarakat, dari satu keadaan yang
dalam mengelola pertanian dalam kurang baik, dengan menggunakan sumber
memberantas hama dan pengetahuan daya yang ada. Pembangunan yang
tentang teknologi pertanian. Pengetahuan menggarah pada satu perubahan dan
yang saya dapatkan lalu saya bagikan perbaikan kearah yang akan datang adalah
dengan anggota kelompok tani yang lain pembangunan yang berorientasi pada
dan warga desa” (Wawancara, Agustus kesejahteraan dan kemakmuran
2015) masyarakat. Sedangkan pembangunan desa
Lebih lanjut lagi IT adalah seluruh kegiatan pembangunan
mengungkapkan bahwa: yang berlangsung di desa dan meliputi
“Setelah kita mengikuti pelatihan seluruh aspek kehidupan masyarakat, serta
atau penyuluhan pertanian dan sudah dilaksanakan secara terpadu dengan
mempraktekannya, maka masalah yang mengembangkan swadaya gotong royong.
lain lagi yaitu belum tersedianya pasar Tujuannya adalah untuk meningkatkan
sebagai tempat memasarkan hasil produksi kesejahteraan masyarakat desa berdasarkan
pertanian, sehingganya hasil pertanian kemampuan dan potensi sumber daya alam
seringkali kami serahkan kepada para (SDA) mereka melalui peningkatan
tengkulak, hal tersebut dikarenakan bahwa kualitas hidup, ketrampilan dan prakarsa
kami para petani tak memiliki akses untuk masyarakat. Pembangunan desa/kelurahan
memasarkan hasil pertanian kami” mempunyai makna membangun
(Wawancara, Agustus 2015) masyarakat pedesaan dengan
Dari hasil wawancara di atas dapat mengutamakan pada aspek kebutuhan
disimpulkan bahwa peran Kepala Desa masyarakat. Disini jelas bahwa
sebagai fasilitator menyatakan bahwa pembangunan desa merupakan bagian
Kepala Desa Bandung Rejo belum yang tidak dapat dipisahkan dengan
seutuhnya menjalankan perannya sebagai pembangunan nasional, pembangunan desa
fasilitator yaitu dalam hal memfasilitasi merupakan ujung tombak keberhasilan
atau melengkapi kebutuhan yang pembangunan nasional. Berhasilnya
diperlukan dalam proses pembangunan pelaksanaan pembangunan desa
karena pemberdayaan masyarakat berdampak pada suksesnya pembangunan
khusunya para petani tak akan terwujud nasional nantinya.
jika tidak tersedianya sarana dan prasarana Seperti halnya dengan pendapat di
berupa tempat pemasaran hasil produksi atas dapat diketahui bahwa Kepala Desa
pertanian. Maka untuk itu temuan dalam Bandung Rejo telah melaksanakan
peneliti ini adalah pemerintah desa tidak peranannnya sebagai administrator
menyediakan sarana prasarana serta alat- pembangunan yang salah satunya yaitu
alat produksi untuk mendukung kerja-kerja pemberian motivasi kepada masyarakatnya
para petani. untuk berpartisipasi di dalam membangun
desanya. Motivasi yang dilakukan oleh
Pembahasan Kepala Desa Bandung Rejo kepada
Implementasi Kepemimpinan Kepala desa masyarakatnya ialah berupa motivasi
Dalam Membangun Desa Bandung Rejo secara sosial, fisiologis maupun motivasi

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

pemberian semangat dalam mengikuti Kaitannya dengan itu, Kepala Desa


kegiatan yang ada di desa. Bandung Rejo di dalam melaksanakan
Dalam melaksanakan pembangunan tugas pengawasan terhadap pembangunan
desa kepala desa Bandung Rejo selalu yang dilaksanakan di desanya, dilakukan
mengedepankan koordinasi dan secara langsung dan tidak langsung. Di
komunikasi dengan berbagai pihak. dalam pembangunan desa, kegiatan
Koordinasi mutlak diperlukan dalam pengawasan tidak hanya dilakukan oleh
sebuah organisasi, karena organisasi Kepala Desa dan perangkat desa sebagai
merupakan pelaksana fungsi manajemen pemerintah desa, tetapi juga dilakukan oleh
dari seorang pemimpin dalam rangka seluruh masyarakat desa selaku pelaksana
menghimpun orang-orang, materi dan pembangunan. Partisipasi massyarakat
metode untuk bekerjasama ke arah Desa Bandung Rejo dalam kegiatan
pencapaian tujuan. pengawasan terhadap pelaksanaan
Sebelum mengkoordinasi setiap pembangunan di desa sudah cukup baik
kegiatan yang ada kaitannya dengan karena semua ikut andil, semua masyarakat
program pembangunan yang akan mempunyai kewajiban dan kesempatan
dilakukan di desa, maka terlebih dahulu yang sama untuk melaksanakan tugas
Kepala Desa meng-komunikasikan dengan pengawasan tersebut.
perwakilan desa untuk membahas kegiatan Kendala-Kendala yang dihadapi
yang akan dilakukan. Kepala Desa Membangun desa Bandung Rejo
Bandung Rejo dalam melaksanakan tugas
koordinasi dan komunikasi dilakukan Komunikasi
Faktor komunikasi merupakan faktor
dengan mengadakan rapat desa yang
bertempat di kantor desa dengan yang sangat penting dalam menumbuhkan
mengundang perwakilan desa seperti ketua dan meningkatkan partisipasi masyarakat
agar bersedia dengan sukarela ikut serta
RT/RW, tokoh masyarakat, LKMD, BPD
dan perangkat desa. Rapat ini dilakukan secara aktif dalam setiap kegiatan
untuk membahas program-program pembangunan di desanya. Kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh Kepala
pembangunan yang akan dilaksanakan di
Desa Bandung Rejo. Desa Bandung Rejo untuk meningkatkan
Hal yang terpenting dari semua partisipasi masyarakat dalam
pembangunan di desanya, sudah sangat
kegiatan pembangunan di desa Bandung
Rejo adalah proses pengawasan. baik terbukti dengan partisipasi dari
Pengawasan adalah proses pengamatan masyarakat yang sangat tinggi dalam
pembangunan desa, hal ini dibuktikan
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi
untuk menjamin agar pekerjaan yang dengan kehadiran masyarakat dalam setiap
sedang dilakukan berjalan sesuai dengan pelaksanaan program-program
pembangunan. Kegiatan komunikasi yang
rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengawasan dilakukan untuk mengetahui dilakukan oleh Kepala Desa Bandung Rejo
tingkat keberhasilan suatu organisasi di selain dilakukan dalam sebuah rapat
pertemuan dan musyawarah (rembug desa)
dalam melaksanakan program-program
yang telah direncanakan, apakah di dalam juga dilakukan pada saat Kepala Desa
pelaksanaannya telah sesuai dengan apa Bandung Rejo melakukan kunjungan ke
wilayah dusun-dusun. Sehingga
yang direncanakan ataukah belum.

75
Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

diharapkan dengan terjalinnya komunikasi bantuan tersebut telah membuat sebagian


yang baik, maka Kepala Desa Bandung masyarakat menjadi mempertimbangkan
Rejo akan lebih mengerti kepentingan dan bantuan atau sumbangan apa yang akan
kebutuhan apa yang dibutuhkan oleh diberikan untuk pembangunan di desanaya
masyarakatnya, kaitannya dengan karena masyarakat lebih cenderung untuk
pembangunan yang akan dilaksanakan di menunggu bantuan dana dari Pemerintah.
Desa Bandung Rejo. Kecenderungan berpikir seperti ini muncul
karena dengan adanya ADD tersebut telah
membuat masyarakat jadi
menggantungkan dalam hal pembiayaan
pembangunan yang akan dilaksanakan di
Kepemimpinan Desa Bandung Rejo. Masyarakat masih
Faktor kepemimpinan merupakan ada yang berangapan bahwa pembangunan
faktor yang mempengaruhi partisipasi di desa mereka sepenuhnya dibiayai oleh
masyarakat dalam pembangunan desa. Pemerintah, padahal maksud dari ADD itu
Model kepemimpinan yang digunakan oleh sendiri ialah untuk membiayai program
seorang pemimpin di dalam memimpin pemerintahan desa dalam melaksanakan
warganya maupun di dalam mengupayakan kegiatan pemerintahdan pemberdayaan
partisipasi masyarakat terhadap masyarakat, jadi tidak sepenuhnya hanya
pembangunan akan mempengaruhi untuk pembangunan fisik desa saja.
intensitas partisipasi masyarakatyang akan Tingkat Pendapat Masyarakat
diberikan terhadap pembangunan di Hambatan yang sering dihadapi
desanya. Gaya kepemimpinan yang dalam suatu kegiatan yaitu kurangnya dana
diterapkan oleh Kepala Desa Bandung yang diperlukan untuk jalannya proses
Rejo adalah gaya kepemimpinan kegiatan tersebut. Seperti halnya yang
demokratis karena pendekatan yang terjadi di Desa Bandung Rejo, masyarakat
digunakan yaitu partisipastif, hal ini Desa Bandung Rejo sangat antusias sekali
dimaksudkan agar terwujud kerjasama dalam setiap kegiatan pembangunan di
dalam rangka pencapaian tujuan desanya, mereka akan mengerahkan segala
pembangunan dengan memberdayakan tenaga dan pikirannya untuk suksesnya
partisipasi masyarakat dengan ikut serta pembangunan tersebut, namun jika
dalam pengambilan keputusan. diperlukan sumbangan dana yang sedikit
Kecenderungan Masyarakat Untuk besar, hal ini akan sulit bagi sebagian
Menunggu Bantuan masyarakat Desa Bandung Rejo. Keadaan
Alokasi Dana Desa (ADD) seperti ini bisa dipahami mengingat tingkat
dimaksudkan untuk membiayai program pendapatan masyarakat Desa Bandung
pemerintahan desa dalam melaksanakan Rejo yang sebagian besar masih rendah,
kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan karena sebagian besar mata pencaharian
masyarakat dan dengan adanya bantuan masyarakat adalah sebagai petani atau
dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo bahkan buruh tani, yang mana upah
berupa ADD tersebut telah mendukung sebagai buruh tani hanya cukup untuk
dan membantu pelaksanaan program kebutuhan hidupnya.Oleh karena itu,
pembangunan yang ada di Desa Bandung diharapkan bagi masyarakat Desa Bandung
Rejo. Namun, di sisi lain, dengan adanya Rejo yang mempunyai tingkat ekonomi

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017


Publik : ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

yang baik diharapkan memberikan penting dalam menumbuhkan,


sumbangan yang lebih baik untuk menggerakkan dan meningkatkan
menutupi kekurangan sumbangan yang partisipasi masyarakat untuk ikut aktif
diberikan oleh masyarakat yang kurang dalam kegiatan pembangunan desa.
mampu, dengan begitu kekurangan dana Oleh karena itu, diperlukan Kepala
untuk pembangunan desa dapat tertutupi. Desa yang cakap, jujur, bijaksana dan
Tingkat Pendidikan Masyarakat mempunyai pengetahuan dan
Faktor penghambat bagi Kepala keterampilan dalam menyelenggarakan
Desa Bandung Rejo di dalam pemerintahan desa serta dilengkapi
menyampaikan informasi dan program- dengan perangkat desa yang
program pembangunan kepada masyarakat berkualitas. Ada beberapa faktor yang
desa yang seringkali dihadapi yaitu faktor menjadi kendala yaitu faktor internal
rendahnya tingkat pendidikan yang dan faktor eksternal.
dimiliki oleh sebagian besar masyarakat. Saran
Dengan tingkat pendidikan yang rendah - Perlu adanya instrumen peraturan
seperti ini, menjadikan hambatan kepada dan pengaturan mekanisme pasar
Kepala Desa Bandung Rejo di dalam yang memihak masyarakat lemah.
penyampaian setiap informasi dan - Perlu adanya peningkatan
program-program pembangunan, mereka kerjasama baik antara mayarakat
kurang tanggap, tidak cepat mengerti dan maupu pemerintah dengan
memahami apa yang disampaikan oleh masyarkat.
Kepala Desa Bandung Rejo - Tingkat pendapatan yang dimiliki
oleh suatu masyarakat akan
PENUTUP mempengaruhi tingkat partisipasi
Simpulan mereka dalam pembangunan desa,
Berdasarkan hasil penelitian dan khususnya dalam bentuk swadaya
analisa data yang telah dilakukan maka uang.
dapat dikemukakan kesimpulan adalah - Perlu ditingkatkan pendidikan
sebagai berikut : masyarakat agar bisa membantu
- Kepala Desa sebagai pemimpin formal kepala desa dalam menyampaikan
di desa sebagai seorang motivator, informasi tentang program
fasilitator dan mediator sangat penting pembangunan.
dalam menentukan keberhasilan setiap
program dan rancangan pembangunan DAFTAR PUSTAKA
yang telah direncanakan. Oleh sebab Abdul Wahab, Solichin, 2008. Pengantar
itu fungsi ini harus dilaksanakan dan Analisis Kebijakan Dari Formulasi
implementasikan oleh seorang kepala Ke Implementasi Kebijakan Negara.
desa dalam rangka pengembangan dan Jakarta : Bumi Aksara
pembangunan desa. Selain itu kepala Effendi, Bactiar, 2002. Pembangunan
desa juga yang merupakan Daerah Otonom Berkeadilan.
administrator pemerintah, Yogyakarta : Kurnia Kalam Semesta,
administrator masyarakat dan Uhaindo Media dan Offoset.
administrator pembangunan
mempunyai peranan yang sangat

77
Publik ISSN :2301-573X
Jurnal Ilmu Administrasi E-ISSN : 2581-2084

Hasibuan, Malayu S.P., 2008, Manajemen


Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Moleong, J. Lexy, 2011. Metodologi
Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.
Bandung: Rosda Karya
Moch, Solekhan, 2012, Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.. Malang : Setara
Permadi K, 2001. Pemimpin dan
Kepemimpinan Dalam Manajemen.
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Syafiie, Kencana Inu, 2011. Sistem
Administrasi Negara Republik
Indonesia (SANRI). Jakarta : Bumi
Aksara.
Soemantri, Bambang Trisantono, 2010,
Pedoman Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, Fokusmedia,
Siagian, Sondang. P, 2005. Administrasi
pembangunan. Jakarta : Bumi aksara
Sumaryadi, I. Nyoman, 2005,
Perencanaan Pembangunan Daerah
Otonomi dan Pemberdayaan
Masyarakat. Jakarta : Citra Utama
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Graha Ilmu, Yogyakarta
Slamet Wiyadi, 2001, Kepemimpinan
Dalam Perusahaan. Jakarta : Bumi
Aksara
Suharto, Edi, 2005. Membangun
Masyarakat Memberdayakan Rakyat.
Bandung : Refika Aditama
Widjaja. 2003. Otonomi Desa. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada
Yasis Ilyas, 2003, Kiat Sukses Manajemen
Tim Kerja, Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama

Volume 6 Nomor 1 Juni 2017

You might also like