You are on page 1of 8

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH PELEPAH PISANG

SEBAGAI KOMPONEN DAUR ULANG KERTAS

Sri Karyati*, Lucky Herawati**, Sri Puji Ganefati***

* JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Tatabumi 3, Gamping, Sleman, DIY 55293
email: srikaryati1992@yahoo.com
** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
*** JKL Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Abstract

The habit of some people in waste recycling is still considered as an activity that time, money
and energy wasting, whereas actually the activity has many advantages. One type of agricultural
wastes is dry midrib of banana, which contains cellulose up to 63 - 64 %, so that it is potential as
raw material for pulp making in the paper production. The aim of this research is to understand
the influence of the addition of dry banana midrib variations as one component of recycled paper
processing on the paper tensile strength, by conducting an experiment which employed post test
only control group design. From the six treatment variations and one control, the average of the
tensile strength from 15 sheets of the recycled paper yielded from each ratio of used paper and
dry banana midrib, i.,e. 1:0,5; 1:1; 1:1,5; 1:2; 1,5:2; and 0,5:2 were 4474 gram; 5524 gram; 6650
gram; 7848 gram; 9546 gram and 6800 gram, respectively. The p-value derived from the one-
way anova testing was <0,001, therefore it can be interpreted that the differences was signifi-
cant. Compared with the other five, the rasio variation of 1,5:2; produced the best paper tensile
strength. The factors that affecting the strength are: fiber length, material components, pressure,
and bonds between the fibers which are associated with fine fiber contents. It can be concluded
that in the recycled paper processing, the bigger the amount of the material component, the
higher the tensile strength is gained.

Keywords : recycled paper, dry banana midrib, paper tensile strength test

Intisari

Kebiasaan sebagian masyarakat untuk mendaur-ulang limbah masih dianggap sebagai kegiatan
yang menghabiskan waktu, uang dan tenaga saja. Padahal aktifitas tersebut dapat memberi ba-
nyak manfaat. Salah satu limbah yang berasal dari pertanian adalah pelepah pisang kering yang
mengandung selulosa sebanyak 63 - 64 % sehingga berpotensi menjadi bahan baku pem-
buatan pulp dalam produksi kertas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penam-
bahan variasi pelepah pisang kering sebagai komponen dalam proses daur ulang kertas terha-
dap kuat tarik kertas yang dihasilkan dengan melakukan eskperimen menggunakan desain post-
test only control group. Dari enam variasi perlakuan dan satu kontrol, rerata hasil uji kuat tarik
kertas terhadap 15 lembar kertas dari masing-masing perlakuan perbandingan antara kertas
bekas dan pelepah pisang kering yang digunakan, yaitu 1:0,5; 1:1; 1:1,5; 1:2; 1,5:2; dan 0,5:2;
secara berturut-turut adalah sebesar: 4474 gram; 5524 gram; 6650 gram; 7848 gram; 9546 gram
dan 6800 gram. Setelah diuji dengan one way anova diperoleh nilai p < 0,001 yang berarti
bahwa perbedaan yang ada memang bermakna. Variasi perbandingan 1,5:2 menghasilkan kuat
tarik paling baik dibandingkan dengan lima lainnya. Faktor yang berpengaruh pada kuat tarik
adalah panjang serat, komponen bahan, proses penekanan, dan ikatan antar serat yang ber-
hubungan dengan kandungan serat halus. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin ba-
nyak jumlah komponen bahan dalam pembuatan kertas daur ulang maka akan semakin besar
pula kuat tarik kertas yang dihasilkan.

Kata Kunci : kertas daur ulang, pelepah pisang kering, uji kuat tarik kertas

PENDAHULUAN rupakan hasil aktivitas manusia maupun


alam yang sudah tidak digunakan lagi
Salah satu masalah yang sering di- karena sudah diambil unsur atau fungsi
jumpai di lingkungan adalah persoalan utamanya. Hampir 75 % sampah yang
sampah. Sampah adalah suatu bahan mendominasi di Indonesia adalah sam-
yang terbuang atau dibuang dan me- pah organik. Sampah jenis ini jika tidak
Karyati, Herawati & Ganefati, Pengaruh Penambahan Limbah …

ditangani dengan baik dan benar akan an. Berdasarkan hasil uji pendahuluan,
menimbulkan bau tidak sedap, meng- kertas daur ulang dengan tiga perban-
hasilkan bakteri dan kuman yang ber- dingan antara kertas bekas pakai dan
potensi mengganggu kesehatan 1). pelepah pisang kering 1:1; 1:2 dan 2:1,
Pelepah pisang merupakan limbah diperoleh kuat tarik kertas yang paling
pertanian yang dihasilkan dari pohon pi- kuat adalah pada perbandingan 1:2, ya-
sang, setelah bagian daun pisang di- itu sebesar 4590 gram.
ambil. Produksi limbah pelepah pisang Penelitian ini bertujuan untuk me-
diperkirakan mencapai 640.000 batang ngetahui banyaknya proporsi limbah pe-
dengan asumsi produksi limbah sebesar lepah pisang yang digunakan dalam
80 % dari sekitar 800.000 pohon 2). daur ulang kertas, yang menghasilkan
Pelepah pisang kering merupakan sisa kuat tarik terbaik.
tangkai yang tidak ditumbuhi oleh daun
dan masih menempel pada batang po- METODA
hon pisang hingga mengering oleh ban-
tuan sinar matahari. Jenis penelitian yang digunakan da-
Dalam hal ini, masyarakat belum di- lam penelitian ini adalah eksperimen de-
budayakan untuk memanfaatkan sam- ngan desain penelitian post-test only
pah termasuk pelepah pisang kering ka- control group, yaitu dari kelompok yang
rena masih dianggap hanya akan meng- dipilih secara random dimana kelompok
habiskan waktu, uang dan tenaga. Pa- pertama diberikan perlakuan dan ke-
dahal, pelepah pisang kering mempu- lompok yang lain tidak 5).
nyai kandungan selulosa sebanyak 63 – Obyek pada penelitian ini adalah se-
64 % yang dapat dimanfaatkan sebagai luruh pelepah pisang kering yang masih
bahan baku pembuatan pulp untuk ker- menempel pada batang pisang dan me-
tas seni 3). Selain itu, di dalam limbah rupakan sisa dari pengambilan daun pi-
pelepah pisang kering juga terdapat 20 sang. Variasi perbandingan yang digu-
% hemiselulola, 5 % kadar lignin rendah, nakan antara kertas bekas dengan lim-
serta panjang serat sekitar 4,29 mm. bah pelepah pisang kering dalam pem-
Kandungan selulosa tinggi merupa- buatan daur ulang kertas ini adalah 1:1;
kan salah satu syarat bagai bahan baku 1:0,5; 1:1,5; 1:2; 0,5:2 dan 1,5:2. Di
dalam menghasilkan kertas yang ber- mana masing-masing dalam satu bagian
kualitas. Kertas adalah bahan yang tipis perbandingan menggunakan berat 100
dan rata, yang dihasilkan dari kompresi gram, sehingga untuk tiap set lengkap
serat yang berasal dari pulp. Menurut perlakuan dibutuhkan 600 gram kertas
Indonesian Pulp & Paper Association Di- bekas dan 900 pelepah pisang kering.
rectory, konsumsi kertas di Indonesia Adapun untuk kelompok kontrol, perban-
sangat tinggi mencapai jutaan ton setiap dingan yang digunakan adalah 1:0, atau
tahun. Hal tersebut berakibat pada se- tanpa menggunakan pelapah pisang sa-
makin berkurangnya pohon yang men- ma sekali.
jadi bahan baku pembuatan kertas ter- Sampel pelepah pisang kering di-
sebut. ambil dengan cara purposive sampling,
Kegiatan daur ulang termasuk ke sedangkan sampel untuk uji kuat tarik
dalam prinsip pencegahan pencemaran kertas daur ulang pada masing-masing
guna menciptakan produk yang sehat, perbandingan adalah sebanyak 15 lem-
aman dan berkualitas 4). Daur ulang ter- bar.
hadap satu ton kertas mampu menyela- Jalannya penelitian secara garis be-
matkan 17 pohon kayu sebagai bahan sar meliputi: 1) Pembuatan perekat atau
baku kertas. lem dari bahan tepung kanji dengan per-
Hasil kualitas kertas sendiri, dapat bandingan kebutuhan bahan antara air
ditinjau dari kekuatan tariknya, yang di- dan tepung kanji, 1 : 4, 2) Pembuatan
definisikan sebagai kemampuan kertas bubur pelepah pisang, yang dimulai dari
untuk mempertahankan keadaannya su- penjemuran pelepah pisang kering yang
paya tidak putus bila dikenakan regang- sudah dipotong kecil-kecil kemudian di-
Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.5, No.1, Agustus 2013, Hal 8 - 15

rebus selama 15 menit dengan soda api lam pembuatan daur ulang kertas ter-
agar lebih lunak dan mudah dihaluskan sebut, digunakan one way anava pada
dengan menggunakan blender selama ½ perangkat lunak SPPS for windows versi
- 1 menit, 3) Pembuatan bubur kertas 16.0 dengan taraf signifikansi 5 %.
dengan menggunakan potongan-potong-
an kertas bekas yang sudah direndam Gambar 1.
Desain alat uji kuat tarik kertas
selama 24 jam kemudian dihaluskan se-
lama 1-2 menit dengan blender, 4)
Pembuatan kertas dengan penambahan
pelepah pisang kering, bubur kertas dan
bubur pelepah yang sudah halus dan di-
campur sesuai dengan perbandingan
berat, lalu ditambahkan lem kanji, me-
nyaring bubur kertas dengan screen
yang sudah diberi bingkai lepas, me-
lepas bingkai kemudian dibalik di atas
papan yang sudah dilapisi kain sehingga
posisi kain berada ditengah-tengah pa-
pan dan screen. Selanjutnya pada bagi-
an screen ditekan dengan beban 5 kg
atau secara manual memakai alat yang
ditekan dengan tangan. Jika kandungan
air sudah berkurang/habis, kain yang ter-
dapat cetakan kertas dijemur selama ½ -
1 hari hingga kering kemudian disetrika
agar hasil lebih bagus, 5) Pengujian kuat HASIL
tarik kertas yang dilakukan dengan me- Grafik 1.
tode obyektif, yaitu kertas daur ulang di- Rerata hasil uji tarik kertas daur ulang
potong dengan ukuran panjang 21 cm pada berbagai variasi perbandingan
dan lebar 7,5 cm, lalu dilipat 4 cm pada
bagian atas dan bawah dan kemudian 12000
dijepit kedua ujungnya dengan alat uji
tarik. Ujung bagian atas diletakkan di an- 10000 9546
tara dua benda sehingga menggantung
sedangkan bagian bawah diberikan kan-
7848
tong. Berikan beban pasir pada kantong 8000
tersebut hingga kertas sobek. Catat 6650 6800
berat pasir saat sobek kemudian diku-
6000 5524
rangkan dengan berat 25 gram pasir un-
tuk hasil kuat tarik maksimal dari kertas 4261 4474
daur ulang. Gambar 1 adalah desain dari 4000
alat uji kuat tarik kertas yang digunakan.
Hasil pengukuran kuat tarik kertas
dari enam variasi perbandingan bahan 2000
pembuatan dan satu kontrol dimasukkan
ke dalam tabel, sehingga total diperoleh 0
105 data. Seluruh nilai kuat tarik pada kontrol 1:0,5 1:1,0 kertas
Uji tarik 1:1,5 (gr)
1:2,0 1,5:2 0,5:2
kelompok perlakuan dikurangi dengan
dengan nilai kuat tarik yang diperoleh
dari kontrol, dan hasilnya diuji normalitas Grafik di atas menunjukkan rerata
distribusinya Kolomogorov-Smirnov. Jika kuat tarik kertas daur ulang dari 15 lem-
memenuhi asumsi uji parametrik, selan- bar kertas yang diuji. Nilai kuat tarik ker-
jutnya untuk menguji pengaruh penam- tas tersebut menunjukkan beban mak-
bahan limbah pelepah pisang kering da- simal dari tiap variasi perlakuan.
Karyati, Herawati & Ganefati, Pengaruh Penambahan Limbah …

Terlihat bahwa kuat tarik kertas pa- ses daur ulang kertas berpengaruh se-
da perbandingan kertas bekas dengan cara bermakna bagi kuat tarik kertas
pelepah pisang kering 1,5 : 2, mempu- yang dihasilkan dan hasil uji kuat tarik
nyai kuat tarik yang paling baik yaitu se- yang paling baik adalah pada perbandi-
besar 9546 gram, sedangkan perbandi- ngan 1,5 : 2 yaitu sebesar 9594 gram.
ngan 1 : 0,5 menghasilkan kertas de- Istilah baik dalam hasil tersebut ada-
ngan kuat tarik terrendah, yaitu sebesar lah bahwa kertas daur ulang tersebut
4474 gram. mampu menghasilkan kuat tarik yang le-
Dari hasil tersebut diketahui pula bih besar dibandingkan dengan kertas
bahwa dibandingkan dengan kertas daur yang dihasilkan oleh perbandingan yang
ulang kontrol yang tanpa menggunakan lainnya. Kuat tarik kertas tersebut dipe-
pelepah pisang kering, penambahan ngaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan
kertas bekas sebanyak 50 gram lagi dan dengan karakteristik dari kertas daur
200 gram pelepah pisang kering dapat ulang yaitu: panjang serat, komponen
menjadikan kertas 124,1 % lebih kuat; berat kertas dan pelepah pisang kering,
adapun penambahan pelepah pisang ke- perbedaan proses penekanan, ikatan
ring sebesar 50 gram dengan tetap antar serat serta kandungan serat halus.
menggunakan 100 gram kertas bekas Panjang serat merupakan salah sa-
hanya dapat meningkatkan kertas 4,9 % tu faktor yang diungkapkan oleh Widi-
lebih kuat. astono dan Zen, sebagai faktor yang
Dari Grafik 1 juga terlihat bahwa se- mempengaruhi kuat tarik kertas 6). Serat
makin banyak jumlah komponen, baik pelepah pisang kering memiliki ukuran
dari kertas bekas maupun pelepah pi- panjang serat yang relatif lebih panjang,
sang kering yang digunakan, maka akan sehingga memberikan kontak permuka-
semakin tinggi pula kuat tarik kertas an lebih banyak dan memberikan ke-
yang dihasilkan. Hal ini terlihat dari per- kuatan tarik yang meningkat terutama
bandingan 1,5 : 2 yang memiliki jumlah setelah penghalusan. Panjang serat pe-
komponen paling besar dari seluruh per- lepah pisang sekitar 4,29 mm 6). Jika
bandingan dan mampu menghasilkan ni- dibandingkan dengan panjang serat ka-
lai kuat tarik yang paling baik. yu yang sekitar 1-1,5 mm, artinya serat
Dari hasil uji dengan Kolmogorov- pelepah pisang kering lebih panjang.
Smirnov, diperoleh nilai p > 0,05, yang Keberagaman panjang serat dalam
berarti data penelitian terdistribusi seca- kertas daur ulang mampu menghasilkan
ra normal sehingga dapat dilanjutkan de- kuat tarik yang berbeda-beda. Hal ini
ngan uji anova satu jalan yang bersifat sebagai akibat dari proses penghalusan
parametrik. Hasil uji tersebut memper- dan pemotongan pelepah pisang kering
oleh nilai p lebih kecil dari 0,001, sehing- yang kurang sempurna. Dalam peneliti-
ga dapat diinterpretasikan bahwa per- an ini masih terdapat beberapa bagian
bedaan kuat tarik kertas yang dihasilkan serat berukuran panjang yang tercampur
oleh kertas yang didaur-ulang dari enam dengan serat-serat halus karena jumlah
variasi perbandingan komponen, adalah serat pelepah yang banyak.
signifikan, dan ini mengindikasikan bah- Adapun pulp serat panjang lebih su-
wa penambahan pelepah pisang kering lit untuk lolos saringan, sehingga lebih
memang mempengaruhi kuat tarik kertas mudah dicuci 7). Panjang serat mempe-
tersebut. Adapun dari hasil uji lanjutan ngaruhi sifat-sifat tertentu dari pulp dan
dengan LSD, diketahui bahwa perlakuan kertas, termasuk ketahanan sobek, ke-
dengan rasio kertas bekas dan pelepah kuatan tarik dan daya lipat. Hasil kuat
pisang kering 1,5 : 2, menghasillkan ker- tarik terbesar 9546 gram dihasilkan dari
tas dengan kuat tarik yang terbaik. perbandingan 1,5 : 2 yang memiliki serat
lebih panjang dibandingkan dengan ker-
PEMBAHASAN tas daur ulang dari lima perbandingan
yang lain. Oleh karena itu, berdasarkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uraian di atas, dapat dikatakan bahwa
penambahan pelepah pisang dalam pro- semakin panjang serat dalam pelepah
Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.5, No.1, Agustus 2013, Hal 8 - 15

pisang kering maka akan semakin besar Kandungan dalam kertas HVS me-
pula kuat tarik kertas daur ulang yang nyebabkan kekuatan tarik pada kertas
dihasilkan. yang dihasilkan menjadi lebih tinggi. Se-
Komponen berat pelepah pisang ke- lain itu, bahan dasar dari pembuatan
ring dalam perbandingan 1,5:2 mempu- kertas HVS juga dapat berpengaruh. Se-
nyai berat paling besar sehingga mampu rat pulp dalam kertas HVS yang berasal
menghasilkan kuat tarik paling baik. dari kayu akan memiliki kekuatan yang
Komponen pelepah pisang kering mem- lebih tinggi, sedangkan yang berasal dari
pengaruhi kuat tarik kertas daur ulang non-kayu mempunyai kekuatan yang le-
yang dihasilkan, yaitu semakin banyak bih rendah. Kondisi fisik dari kertas be-
jumlah komponen yang digunakan maka kas hampir sama sehingga tidak dapat
ketahanan tarik kertas juga akan se- diketahui terbuat bahan dasar kayu atau
makin tinggi pula. non-kayu.
Komposisi berat dalam pernyataan Kandungan selulosa yang lebih be-
tersebut merupakan jumlah bahan pele- sar pada pelepah pisang dibandingkan
pah pisang kering dalam satuan gram. dengan kayu ternyata bukan menjadi
Jumlah tersebut berdasarkan perbandi- faktor utama yang berpengaruh. Tebal
ngan yang digunakan dalam pembuatan serat dinding pada bahan dasar juga
kertas daur ulang. Kandungan selulosa mempengaruhi, di mana kayu memiliki
pelepah pisang kering sebesar 63 - 64 serat berdinding tebal sehingga akan
%, lebih banyak dibandingkan dengan menghasilkan kuat tarik yang lebih ting-
selulosa dalam kayu yang hanya se- gi. Adapun bahan non-kayu memiliki se-
besar 40 - 45 % 8). Hal tersebut mampu rat berdinding yang lebih tipis sehingga
menjadikan kertas daur ulang pelepah hasil pulp akan menghasilkan kuat tarik
pisang 300 kali lebih kuat dibandingkan yang lebih rendah/kecil. Untuk memper-
dengan kertas pulp kayu biasa 9). oleh kuat tarik yang baik, pembuatan
Selulosa merupakan bahan baku kertas biasanya menggunakan kompo-
proses pembuatan pulp dalam industri nen serat berdinding tebal yang dicam-
kertas. Kandungan selulosa sebagai se- pur dengan serat berdinding tipis 7).
nyawa organik penyusun utama dinding Pelepah pisang kering termasuk da-
sel tumbuhan mempunyai sifat berben- lam bahan non kayu, artinya komponen
tuk senyawa berserat, tegangan tarik tersebut memiliki serat yang berdinding
yang tinggi, tidak larut dalam air, dan tipis. Berdasarkan uraian tersebut faktor
pelarut organik dalam pembuatan kertas. berupa komponen bahan menunjukkan
Komponen kertas bekas jenis HVS bahwa semakin banyak jumlah kompo-
mempunyai kandungan bahan baku pulp nen bahan digunakan di dalam proses
sebesar 70 % yang disusun oleh pulp daur ulang kertas, maka akan semakin
serat pendek, 10 % komponen pulp se- besar pula kuat tarik kertas yang di-
rat panjang dan 20 % berupa campuran hasilkan dan untuk memperoleh kuat ta-
kertas bekas 10). Dikatakan bahwa se- rik yang baik, pembuatan kertas sebaik-
iring dengan meningkatnya jumlah ker- nya menggunakan komponen serat ber-
tas HVS yang digunakan dalam pem- dinding tebal yang dicampur dengan se-
buatan kertas daur ulang, maka kekuat- rat berdinding tipis 11). Seiring dengan
an tarik kertas akan semakin meningkat meningkatnya penambahan kertas be-
pula 10). kas dan pelepah pisang kering, maka
Pernyataan tersebut juga sesuai de- kuat tarik kertas juga semakin tinggi12).
ngan hasil kuat tarik yang paling baik Sebelum penelitian dilakukan, duga-
pada kertas daur ulang pada perban- an sementara kuat tarik kertas terbaik
dingan 1,5 : 2 yaitu sebesar 9546 gram. yang akan dihasilkan adalah pada per-
Kuat tarik terbesar pada perbandingan bandingan 1 : 2, namun hasil penelitian
tersebut menggunakan komponen kertas menunjukkan bahwa perbandingan 1,5 :
bekas lebih banyak dibandingkan de- 2 adalah yang kuat tariknya paling baik.
ngan perbandingan lainnya yang diguna- Hal ini diakibatkan karena perbandingan
kan dalam penelitian ini. komponen pada 1,5:2 lebih banyak di-
Karyati, Herawati & Ganefati, Pengaruh Penambahan Limbah …

bandingkan dengan perbandingan kom- Selain itu, penekanan dapat dilakukan


ponen 1:2. Serat pelepah pisang kering dengan menggunakan alat press kertas
yang terdapat dalam kedua perbanding- yang mampu mengukur kekuatan tekan
an tersebut adalah sama yaitu sebesar dalam satuan kg atau newton.
200 gram sehingga komponen serat Kandungan serat halus yang tinggi
yang digunakan sama. cenderung akan menurunkan kuat tarik
Perbedaan kedua perbandingan ter- kertas karena ikatan antar serat semakin
sebut adalah pada penambahan kertas berkurang. Ikatan antar serat memberi-
bekas. Pada uji pendahuluan, kertas be- kan pengaruh pada kuat tarik kertas 13).
kas yang digunakan adalah seberat 100 Ikatan serat yang terdapat dalam per-
gram, sedangkan pada penelitian yang bandingan 1,5 : 2 adalah yang paling
sesungguhnya, kertas bekas yang di- besar, sehingga mampu menghasilkan
gunakan sebesar 150 gram. Penamba- kuat tarik paling besar, selain karena
han jumlah serat pada kertas juga mem- jumlah serat yang terdapat dalam per-
pengaruhi kuat tarik kertas, karena kom- bandingan tersebut lebih banyak dan
ponen kertas bekas pada perbandingan jumlah serat halus dalam perbandingan
1,5 : 2 memiliki jumlah kertas yang lebih tersebut lebih sedikit.
banyak dibandingkan dengan jumlah Namun, jumlah serat halus dalam
kertas pada perbandingan 1 : 2. Artinya, pelepah pisang kering sulit untuk dipre-
penggunaan kertas bekas pada pene- diksi karena memiliki kandungan serat
litian sesungguhnya lebih banyak diban- selulosa yang banyak. Tingginya kandu-
dingkan dengan pada saat uji penda- ngan serat halus akan mengakibatkan
huluan, sehingga jumlah komponen ker- ikatan antar serat menjadi berkurang se-
tas bekas yang digunakan pada pene- hingga kuat tarik kertas akan lebih le-
litian sesungguhnya lebih banyak. mah. Ikatan serat yang terdapat dalam
Apriani 7) mengungkapkan bahwa perbandingan 1,5 : 2 memiliki ikatan
serat yang tidak dilakukan pengepresan serat yang kuat, sehingga mampu meng-
(penekanan) akan menghasilkan peng- hasilkan kuat tarik paling tinggi. Selain
ikatan yang lemah sehingga kuat tarik jumlah serat yang terdapat dalam
juga menjadi lebih lemah. Pada peneliti- perbandingan tersebut lebih banyak dan
an ini, dilakukan pengendalian dengan jumlah serat halus dalam perbandingan
memberikan penekanan sebesar 5 kg. tersebut lebih sedikit sehingga mampu
Beban tersebut ternyata tidak sepenuh- menghasilkan ikatan serat yang lebih
nya mampu menutupi permukaan bidang baik. Namun, jumlah serat halus dalam
tekan pada alat cetak, sehingga ada ba- pelepah pisang kering sulit untuk
gian tertentu yang tidak mendapatkan diprediksi karena kandungan serat
tekanan. selulosa yang banyak dalam pelepah
Adanya perbedaan tekanan akan pisang kering.
menghasilkan ketebalan kertas yang Efek dari tekstur dan serat yang
berbeda dan mempengaruhi kuat tarik terdapat dalam pelepah pisang berbeda-
kertas itu sendiri. Hasil kertas daur ulang beda sesuai dengan jenis dari tanaman
dari seluruh perbandingan memiliki ke- pisang yang digunakan14). Jenis pelepah
tebalan yang berbeda-beda walapun se- pisang kering yang digunakan dalam pe-
lisihnya kecil. Artinya, bahwa proses nelitian ini belum dikendalikan, oleh ka-
pencetakan tanpa penekanan atau tidak renanya bisa saja hal itu mempengaruhi
sempurna mengakibatkan pengikatan hasil penelitian ini. Berkaitan dengan itu
yang lemah sehingga kuat tarik menjadi disarankan bagi yang tertarik melanjut-
lebih lemah. kan penelitian ini, untuk sebaiknya mem-
Dalam hal ini sebaiknya proses pe- pertimbangkan hal tersebut.
nekanan cetak dilakukan dengan meng- Pemanfaatan pelepah pisang kering
gunakan alat tekan dengan luas per- dalam pembuatan kertas daur ulang,
mukaan yang hampir sama dengan alat selain dapat mengurangi penggunaan
cetak sehingga kuat tekan yang didapat kertas, juga dapat membantu mengu-
pada setiap bagian kertas hampir sama. rangi penebangan kayu sebagai bahan
Sanitasi, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.5, No.1, Agustus 2013, Hal 8 - 15

baku kertas sehingga turut membantu rik dan tekstur melalui penilaian panelis
mengurangi global warming. terhadap ketertarikan atau kesukaan pa-
Selain itu, pemanfaatan limbah pe- da tampilan kertas daur ulang, 15) serta
lepah pisang juga dapat merubah dan ketahanan lipat sebagai parameter kua-
memanfaatkan limbah pertanian menja- litas kertas dengan metode obyektif yang
di barang yang mempunyai nilai ekonomi bertujuan untuk mengetahui ketahanan
tinggi, membuka peluang usaha dan me- kertas ketika dilipat berkali-kali hingga
ningkatkan pendapatan serta kesejahte- kertas sobek 16).
raan masyarakat 2).
Hasil kertas daur ulang dengan kuat KESIMPULAN
tarik kertas yang baik pada perbanding-
an 1,5 : 2 dapat dijadikan sebagai tas, Hasil penelitian penyimpulkan bah-
atau sebagai wadah untuk menahan wa: 1) Penambahan pelepah pisang
beban yang lebih berat. Tas yang dipro- kering sebagai komponen dalam proses
duksi itu sendiri dapat menjadi alternatif daur ulang kertas berpengaruh terhadap
pengganti kantong plastik sehingga da- kuat tarik kertas; 2) Rata–rata kuat tarik
pat mengurangi konsumsi plastik. Pe- kertas daur ulang pada setiap perban-
manfaatan lain dari hasil kertas daur dingan kertas bekas dan pelepah pisang
ulang pelepah pisang meliputi pembuat- kering adalah: untuk 1:0,5 sebesar 4474
an kartu undangan pernikahan, karton gram; 1:1 sebesar 5524 gram; 1:1,5 se-
tebal, kertas kado, wadah kemasan pa- besar 6650 gram; 1:2 sebesar 7848
ngan dan paper bag. gram; 1,5:2 sebesar 9546 gram; dan
Selain pelepah pisang kering, ter- 0,5:2 sebesar 6800 gram; 3) Variasi per-
dapat beberapa bahan yang juga dapat bandingan 1,5:2 menghasilkan kuat tarik
digunakan untuk pembuatan kertas daur paling baik; 4) Faktor-faktor yang mem-
ulang, antara lain sabut kelapa, bungkus pengaruhi kuat tarik kertas daur ulang
kapas, biji kapas, tanaman flax, tanaman adalah: a) komponen bahan, di mana
jute, serat daun nanas, serat rami dan semakin banyak jumlah komponen ba-
daun sisal. Kandungan selulosa dalam han dalam proses daur ulang kertas,
tanaman-tanaman tersebut dapat dijadi- maka akan semakin besar kuat tariknya,
kan sebagai pertimbangan beberapa pe- b) Penekanan, yaitu proses pencetakan
neliti untuk memanfaatkan sebagai ba- tanpa penekanan atau tidak sempurna
han daur ulang kertas dan membanding- mengakibatkan pengikatan yang lemah
kannya dengan hasil penelitian ini sehingga kuat tarik menjadi lebih lemah
Kandungan selulosa di dalam sabut pula, dan c) Ikatan antar serat, di mana.
kelapa adalah sebesar 26,6 %; bung- Ikatan lemah yang diakibatkan oleh serat
kus/biji kapas 90 %; tanaman flax antara halus yang tinggi menyebabkan kuat ta-
70 – 72 %; tanaman jute 61 – 63 %; se- rik kertas juga menjadi lebih lemah.
rat daun nanas 80 %; serat rami antara
80 – 85 %; dan daun sisal 60 – 67 % 9). SARAN
Kualitas kertas tidak hanya dapat di-
tinjau dari segi kuat tarik kertas, tetapi Kepada masyarakat disarankan un-
dapat juga ditinjau dari berbagai segi an- tuk memanfaatkkan dan mendaur ulang
tara lain: derajat putih, indeks atau ke- sampah kertas dan pelepah pisang ke-
tahanan sobek, indeks retak dan poro- ring dengan menggunakan perbanding-
sitas yaitu indikasi kemampuan kertas an 1,5 : 2, untuk menghasilkan kertas
ditembus oleh cahaya 6). Selain itu, da- daur ulang yang kuat dengan mencetak
lam suatu penelitian yang menggunakan dalam berbagai ukuran sehingga dapat
sabut kelapa sebagai bahan kertas daur digunakan untuk wadah, karya seni dan
ulang, pengujian kualitas kertas yang di- olahan produk kertas lain yang mampu
lakukan berupa sifat daya resap air, sifat menahan beban berat.
tulis dan ketahanan hapus 10). Adapun bagi mereka yang tertarik
Selain itu, juga dapat dilakukan pe- untuk melanjutkan penelitian ini, disaran-
ngujian kualitas kertas dari segi daya ta- kan untuk: a) melakukan penekanan pa-
Karyati, Herawati & Ganefati, Pengaruh Penambahan Limbah …

da kertas daur ulang dengan memenuhi 8. Marsad, M., 2011. Sifat-sifat Kayu
luas seluruh bidang tekan untuk me- atau Komponen Kimia Kayu “Dasar-
maksimalkan hasil kertas daur ulang, b) dasar Pulp dan Kertas” (diunduh 11
memanfaatkan bahan yang memiliki po- Juli 2013 dari http://kertasdanling
tensi sebagai komponen pembuatan ker- kungan.blogspot.com).
tas daur ulang seperti sabut kelapa, ba- 9. Anonim. Kertas. 2013. Universitas
tang/serat rami, daun sisal, tanaman Sumatera Utara
jute, bungkus kapas, biji kapas, tanaman 10. Paskawati, Y. A., Susyana, Antares-
flax dan, serat daun nanas agar dapat ti, dan Retnoningtyas, E. S., 2010.
dibandingkan dengan kuat tarik kertas Pemanfaatan Sabut Kelapa sebagai
yang terbaik pada penelitian, c) Menam- Bahan Baku Pembuatan Kertas Ko-
bahkan uji parameter lain untuk kertas mposit Alternatif. Jurnal Widya Tek-
daur ulang dengan kuat tarik terbaik, mi- nik Vol.9 No.1 (12-21).
salnya uji daya resap air, uji sifat tulis 11. Apriani, E., 2010. Optimasi Sistem
dan ketahanan hapus, uji kualitas daya Pemanfaatan Limbah Batang Ja-
tarik dan tekstur serta uji lipat, d) Meneliti gung dan Kertas Bekas sebagai Ba-
pengaruh penggunaan pelepah dari ber- han Baku Pembuatan Kertas Daur
bagai jenis/spesies pisang. Ulang Menjadi Art Paper Bag de-
ngan Metode Value Engineering.
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Teknik UGM : Yogyakarta.
12. Yosephine, A., Gala, V., Ayucitra, A.
1. Alex. S., 2011. Sukses Mengolah dan Retnoningtyas, E. S., 2012.
Sampah Organik Menjadi Pupuk Or- Pemanfaatan Ampas Tebu dan Kulit
ganik, Pustaka Baru Press, Yog- Pisang dalam Pembuatan Kertas
yakarta. Serat Campuran, Jurnal Teknik Ki-
2. BKKSI, 2008. Pemanfaatan Pelepah mia Indonesia Volume 11 No. 2,
Pisang Mengolah Limbah Menjadi Universitas Katolik Widya Mandala.
Bahan Baku Industri, Inovasi Kabu- 13. Bermansyah, S., Hayati, Y. dan Ok-
paten di Indonesia, Seri Pendoku- taviana, M., 2011. Analisis Kuat Ta-
mentasian Best Practice: Kabupa- rik Lentur Papercrete Menggunakan
ten Sukoharjo. Enzim Pozzolan Alam. Teras Jurnal,
3. Sucipto, C. D., 2012. Teknologi Pe- Vol.1 No.2 (diunduh 11 Juni 2013
ngelolaan Daur Ulang Sampah, dari http://www.bbpk.go.id).
Gosyen Publishing, Yogyakarta. 14. Pudiastuti, W., 2006. Penerapan
4. Rantao, A., 2012. Sistem dan Prin- Efek Tekstur Pelepah Pisang pada
sip Menejemen Lingkungan (diun- Kain Katun (diunduh 15 Februari
duh 29 Januari 2013 dari http:// 2013 dari https://4tksb-jogja.com).
green.kompasiana.com/penghijauan 15. Pratiwi, S. H., 2007. Pengaruh
/2012/01/02/sistem-dan-prinsip–me- Penambahan Serbuk Pati Onggok
nejemen-lingkungan-424223.html) terhadap Kualitas Kertas Daur U-
5. Sugiyono., 2010. Metode Penelitian lang di Dusun Margoluwih Desa Da-
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Al- leman Kecamatan Tulung Kabupa-
fabeta, Bandung. ten Klaten. Karya Tulis Ilmiah tidak
6. Widiastono, T. W., dan Zen, M., H., diterbitkan, Jurusan Kesehatan Li-
2007. Peningkatan Kualitas Serat ngkungan Poltekkes Kemenkes Yo-
Sekunder dengan Perlakuan Enzim gyakarta.
dan Polimer, Jurnal Berita Selulosa 16. Suryandari, C. S., 2011. Kertas Da-
Vol. 42 (2), (diunduh tanggal 4 Juni ur Ulang Limbah Padat Mie Soun di
2013 dari http://www.bbpk.go.id). Klaten. Karya Tulis Ilmiah tidak di-
7. Apriani, Y. dan Rahmayanti, S., terbitkan, Jurusan Kesehatan Ling-
2013. Dimensi Serat dan Nilai Turu- kungan Poltekkes Kemenkes Yog-
nannya dari Tujuh Jenis Kayu Asal yakarta.
Provinsi Jambi.

You might also like