You are on page 1of 11

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN, KULIT BATANG, DAN GETAH ANGSANA

(PTEROCARPUS INDICUS WILLD.) TERHADAP PERTUMBUHAN STREPTOCOCCUS MUTANS

Dera Armedita*, Verry Asfrizal*, Masyhudi Amir*

* Fakultas Kedokteran Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Mulawarman


Korespondensi: deraarmedita@gmail.com

Normal flora that can cause dental and oral diseases especially dental
caries is Streptococcus mutans. One of alternative medications to
ABSTRACT prevent the disease by using natural products as antibacterial.
Keywords:
Daun Angsana, Kulit Purpose: The purpose of this research to know the antibacterial activity
Background:
batang Angsana, Getah of the Angsana plant parts of the leaves ethanol extract, stem bark, and
Indonesia has
Angsana, Pterocarpus Angsana latex in inhibiting the growth of Streptococcus mutans.
many types aktivitas
indicus Willd, of Method: This research used experimental laboratory with disc diffusion
plants,antibakteri,
which methods. Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) was taken from as city
Streptococcus mutans.
have medicinal ornamental tree in Samarinda city. The bacteria which used were
properties and Streptococcus mutans. The samples consisted of 11 treatment groups is
are used to cure leaves ethanol extract, stem bark, and Angsana latex respectively with
various concentration 25%, 50%, 75%, positive control group (chlorhexidine
diseases. One of 0,2%), and negative control group (sterile aquades). Data analysis using
plant that has Shapiro-Wilk test and One-Way Annova test.
medicinal Result: The results showed that leaves ethanol extract, stem bark, and
properties is the Angsana latex (Pterocarpus indicus Willd.). All concentrations have
Angsana plant antibacterial activity against the growth of Streptococcus mutans. The
(Pterocarpus highest and the lowest concentrations that can inhibit the growth of
indicus Willd.) Streptococcus mutans are 50% ethanol stem bark extract and 25%
which leaves ethanol extract.
traditionally Conclusion: The conclusion of this study proves that the leaves, stem
can cure dental bark ethanol extract, and Angsana latex (Pterocarpus indicus Willd.)
and oral Have antibacterial activity against the growth of Streptococcus mutans.
diseases.

PENDAHULUAN

ODONTO Dental Journal. Volume . Nomer . April 2018


Kesehatan gigi dan mulut merupakan mulut seperti stomatitis.5 Angsana diketahui
hal yang sangat penting. Berdasarkan data banyak manfaat kesehatan secara tradisional
WHO (2012), mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari antara lain kulit
kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu kayunya digunakan sebagai obat sariawan
aspek pendukung paradigma sehat serta sedangkan getah batangnya digunakan untuk
merupakan strategi pembangunan nasional pengobatan kanker terutama kanker mulut juga
demi mewujudkan Indonesia sehat.1 Hasil bisa mengobati luka serta sariawan mulut
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang sebagai obat luar .6
dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Beberapa senyawa kimia antibakteri
Nasional Indonesia tahun 2010 menunjukkan yang terkandung dalam tanaman ini juga telah
dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang banyak diteliti antara lain seperti senyawa
dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi dan mulut alkaloid, flavonoid, saponin, tannin dan
menduduki peringkat pertama yaitu meliputi triterpenoid.7,8,9,10
60% penduduk.2 Penyakit gigi dan mulut yang Dalam penelitian Junanto (2008),
terbanyak yang diderita masyarakat Indonesia ekstrak kulit batang Angsana dalam beberapa
salah satunya adalah karies gigi yang pelarut mempunyai daya antibakteri pada
merupakan penyakit pada jaringan keras gigi bakteri gram positif maupun negatif, sedangkan
yang dapat mempengaruhi email, dentin, dan ekstrak etanol daun dengan pelarut metanol
sementum.3 hanya memberikan daya antibakteri dan pada
Bakteri predominan yang sangat gram negatif saja. Pada penelitian lain, ekstrak
berperan pada proses terjadinya karies gigi etanol daun Angsana dapat menghambat
dalam rongga mulut dan sebagai bakteri utama pertumbuhan bakteri yang baik pada
dalam permulaan awal timbulnya karies gigi Staphylococcus aureus sebagai gram positif.8
yaitu Streptococcus mutans.4 Ditemukan juga bahwa ekstrak getah Angsana
Menanggulangi banyaknya prevalensi mempunyai aktivitas antibakteri pada
penyakit karies di Indonesia maka perlu Streptococcus mutans serotipe C.11
dilakukan suatu alternatif pengobatan yang Berdasarkan data yang ada telah
mudah didapat. Catatan yang diperoleh dari menyebutkan bahwa bagian daun, kulit batang,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa dan getah Angsana bisa bermanfaat khususnya
sekitar 75-80% dari populasi dunia untuk kesehatan gigi dan mulut. Data
menggunakan tanaman obat berbahan alami perbandingan aktivitas antibakteri dari setiap
(TOBA) sebagai obat medis karena baik bagian tanaman belum ada, sehingga penulis
ditoleransi oleh tubuh manusia, dan memiliki merasa perlu melakukan penelitian ini.
efek samping lebih sedikit. Salah satu tanaman
yang memiliki khasiat obat adalah tanaman METODE PENELITIAN
Angsana yang pada bagian kayunya secara Penelitian ini merupakan penelitian
tradisional bisa mengobati penyakit gigi dan eksperimental laboratoris dengan desain
penelitian yang digunakan adalah the post test maserasi disaring menggunakan kertas saring
only control group design. Uji zona hambat Whatman® no.42 dan filtrat dipekatkan
bakteri yang digunakan adalah metode Disc menggunakan alat rotary evaporator dengan
diffusion (Kirby-Bauer Test). Protokol penelitian suhu 50 oC sampai didapatkan ekstrak kasar
ini sudah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian yang kental. Ekstrak pekat dikeringkan lebih
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawaraman. lanjut dalam oven suhu 60 oC.
Penelitian ini menggunakan media Penelitian dilakukan dalam tiga tahapan.
Mueller-hinton Agar (MHA), Mueller-hinton Broth Tahap awal adalah persiapan Streptococcus
TM
(MHB), blank disc dari Oxoid berdiameter 6 mutans. Bakteri di kultur menggunakan media
mm, sediaan bakteri Streptococcus mutans MHB. Bakteri Streptococcus mutans yang
(Standar ATCC), Chlorhexidine gluconate 0,2% digunakan dengan kepekatan McFarland 0,5
®
dari MINOSEP , etanol 96%, petridish, rotary atau setara dengan 1,5 x 108 CFU/ml.12
evaporator, kertas saring Wathman® no.42, Tahapan kedua adalah uji disc diffusion.
®
digital caliper dari TRICLE BRAND , Blank disc direndam ekstrak etanol daun, kulit
spektrofotometer, kapas lidi steril, dan aquadest batang, dan getah Angsana (Pterocarpus
sterile. indicus Willd.) dengan masing-masing
Penelitian ini menggunakan daun, kulit konsentrasi 25%, 50%, dan 75%, sebagai
batang, dan getah Angsana (Pterocarpus kontrol digunakan Chlorhexidine gluconate
indicus Willd.) yang tumbuh di sepanjang jalan 0,2%, dan aquadest sterile. Disc dikeringkan
Kecamatan Gunung Kelua Samarinda. Sampel dalam oven suhu 60 oC selama 5 menit untuk
daun yang tampak sehat, segar, dan berwarna menguapkan sisa pelarut. Sebanyak 100 µl
hijau, sedangkan kulit batang diambil dari suspensi bakteri diapus secara merata pada
batang pohon yang cukup tua berwarna coklat permukaan media MHA agar. Disc ekstrak
gelap kehitaman. Sampel getah diambil pada etanol daun, kulit batang, dan getah Angsana
pagi hari pada pukul 05.00-08.00 WITA. (Pterocarpus indicus Willd.) berbagai
Identifikasi subyek tumbuhan dilakukan oleh ahli konsentrasi, Chlorhexidine gluconate 0,2% dan
taksonomi Laboratorium Anatomi dan etanol 96% diletakkan pada lempeng agar yang
Sistematika Tumbuhan Fakultas Matematika telah diinokulasi bakteri. Inkubasi pada suhu 37
o
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas C selama 24 jam di inkubator.
Mulawarman. Daun dan kulit batang Angsana Tahap terakhir penelitian adalah
(Pterocarpus indicus Willd.) masing-masing pengukuran diameter zona hambat
dicuci secara terpisah hingga bersih lalu menggunakan digital caliper. Pengukuran
dikeringkan selama 7 hari. Getah yang diameter zona hambat dilakukan secara
ditampung dalam botol lalu disimpan pada horizontal dan vertikal kemudian dirata-ratakan.
wadah gelas tertutup. Daun, kulit batang dan
getah yang sudah keringkan dimaserasi dengan Analisis Data
pelarut etanol 96% selama 3 hari. Hasil Data disajikan dalam bentuk mean + SEM.
Analisa data menggunakan program SPSS for hambatan 12,91 + 0,15 mm (Tabel 1).
MACintosh® Version 23.0. Uji statistik dengan Uji statistik dengan One-way Annova test
Shapiro-Wilk, dengan nilai terdistribusi normal (p memperlihatkan nilai p>0,05 untuk kelompok
> 0,05) dan uji One-way Anova, dengan nilai ekstrak etanol daun, p>0,05 untuk ekstrak etanol
signifikansi p > 0,05 tidak bermakna. kulit batang, dan p>0,05 untuk ekstrak etanol
getah menunjukkan tidak terdapat perbedaan
HASIL PENELITIAN luas zona hambat yang signifikan antara
Hasil penelitian menunjukkan adanya masing-masing konsentrasi ekstrak p<0,05
diameter zona hambat pada semua kelompok (Tabel 1).
ekstrak etanol saun, kulit batang, dan getah Lalu dilanjutkan dengan Post Hoc test,
Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) dan Least Significant Difference (LSD) test untuk
Chlorhexidine gluconate 0,2% terhadap bakteri mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antar
Streptococcus mutans seperti yang ditunjukkan tiap individu perlakuan. Hasil uji beda lanjut
pada Tabel 1. untuk kelompok ekstrak etanol daun konsentrasi
Pengukuran diameter zona hambat pada 25% dan kontrol negatif memperlihatkan nilai
Kontrol Negatif aquadest sterile yang digunakan p<0.05 terhadap semua kelompok ekstrak
penelitian ini tidak menunjukkan adanya zona lainnya menunjukkan bahwa hanya kelompok
hambat (Gambar 1). Pada Kontrol Positif ekstrak daun konsentrasi 25% dan kelompok
Chlorhexidine gluconate 0,2% didapatkan zona kontrol negatif yang terdapat perbedaan luas
zona hambat yang signifikan.

Tabel 1. Perbedaan Hasil Diameter Zona Hambat (mm) Ekstrak Etanol Daun, Kulit Batang, dan Getah
Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans.
Mean±SE
Jenis Perlakuan Konsentrasi Ekstrak
(Sebelum dikurangi diameter disc)
Ekstrak Etanol Daun 25% 10,29±0,635
50% 12,51±0,711
75% 13,61±0,997
Ekstrak Etanol Kulit Batang 25% 11,91±0,430
50% 13,77±0,786
75% 13.20±0.446
Ekstrak Etanol Getah 25% 12,35±0,546
50% 12,95±0,968
75% 13,50±0,996
Kontrol Positif 12,91±0,150
Kontrol Negatif 6±0,000
Keterangan : Pengulangan tiga kali, data disajikan dalam bentuk mean±SE. Diameter disc 6 mm. Kontrol
Positif = Chlorhexidine gluconate 0,2%.
Keterangan: Data disajikan dalam bentuk mean sebelum dikurangi disc (6 mm). CHX = clorhexidine gluconate 0,2%.
Gambar 1. Perubahan Zona Hambat (mm) Bakteri Streptococcus mutans pada Masing-masing perlakuan

DISKUSI
Hasil suatu bahan 25%, 50%, dan (Pterocarpus
penelitian mengenai dikatakan memiliki 75% memiliki indicus Willd.).
aktivitas antibakteri efek antibakteri aktivitas antibakteri Pada ekstrak etanol
ekstrak etanol apabila diameter sedang terhadap kulit batang
daun, kulit batang, zona hambat yang pertumbuhan Angsana
dan getah Angsana terbentuk sama Streptococcus (Pterocarpus
(Pterocarpus dengan atau lebih mutans. Hasil indicus Willd.) daya
indicus Willd.) besar dari diameter penelitian ini hambat tertinggi
13,14
menunjukkan disc yaitu 6 mm. sependapat dengan berada di titik
bahwa ketiga Kategori Suwondo (2007) tengah yaitu pada
ekstrak tersebut kekuatan daya bahwa ekstrak konsentrasi 50%,
memiliki aktivitas antibakteri menurut getah Angsana lalu kembali
antibakteri terhadap Davis dan Stout mempunyai menurun daya
pertumbuhan (1971) berdasarkan aktivitas antibakteri hambatnya pada
Streptococcus zona hambat yang pada Streptococcus konsentrasi 75%,
11
mutans seperti dikurangi dengan mutans serotipe C. tetapi tetap lebih
yang ditunjukkan diamater disc yaitu Diameter besar bila dibanding
pada tabel 1. Hasil sebesar 6 mm zona hambat dengan konsentrasi
penelitian ini dalam metode disc ekstrak etanol daun 25%. Fenomena
dibuktikan dengan diffusion Angsana yang sama juga
adanya daerah diinterpretasikan (Pterocarpus terjadi pada hasil uji
bening pada semua bahwa ekstrak indicus Willd.) zona hambat yang
konsentrasi ekstrak etanol daun mengalami dilakukan oleh
yang dilakukan Angsana peningkatan sesuai Elifah (2010),
perlakuan. Jawetz (Pterocarpus dengan bahwa diameter
(2012) menyatakan indicus Willd.) ditingkatkannya zona hambat tidak
bahwa daerah dengan konsentrasi konsentrasi ekstrak selalu naik
bening disekitar 25% memiliki yang diuji. Hal ini sebanding dengan
disc merupakan aktivitas antibakteri juga berlaku sama naiknya konsentrasi
kekuatan hambatan lemah. Sedangkan pada hasil antibakteri. Hal ini
zat antibakteri ekstrak etanol daun penelitian ekstrak dapat terjadi karena
terhadap konsentrasi 50% etanol getah perbedaan
pertumbuhan dan 75%, serta kulit Angsana kecepatan difusi
bakteri. Hal ini juga batang, dan getah (Pterocarpus senyawa antibakteri
diperkuat oleh Angsana indicus Willd.). pada media agar.
penelitian yang (Pterocarpus Namun tidak Jenis dan
dilakukan oleh Bell indicus Willd.) demikian untuk konsentrasi
dalam Suciati dengan masing- ekstrak etanol kulit senyawa antibakteri
(2012), bahwa masing konsentrasi batang Angsana yang berbeda
memberikan langsung menyebar etanol yang tanaman ini dan
diameter zona disekeliling disc dan digunakan dalam diduga mempunyai
hambat yang cepat berdifusi ke ekstrak. Pelarut daya hambat
berbeda pada lama media agar etanol merupakan antibakteri antara
waktu tertentu. sehingga pelarut yang lain seperti
Ketidakteraturan membentuk zona memiliki spektrum senyawa alkaloid,
besar diameter hambat yang lebih luas untuk flavonoid, saponin,
zona hambat besar.15,16 melarutkan tannin dan
7,8,9,18
pertumbuhan Ditinjau dari senyawa dalam triterpenoid.
bakteri uji adalah senyawa aktifnya, tumbuhan. Sifat Senyawa
pada waktu hasil penelitian ini tersebut flavonoid yang
pengeringan disc sependapat dengan mengakibatkan merupakan
yang tidak sama. penelitian yang senyawa polar atau kandungan khas
Oleh karena itu, dilakukan oleh pun nonpolar yang tumbuhan hijau
menyebabkan zona Sinarsih (2016) tidak memiliki yang terdapat pada
hambat pada bahwa adanya aktivitas antibakteri bagian tumbuhan
konsentrasi 75% kinerja antibakteri ikut terekstraksi. tearmasuk daun,
terjadi penurunan. yang tidak stabil Pada saat tingkat akar, kayu dan kulit.
Disc yang waktu pada konsentrasi konsentrasi ekstrak Flavonoid memiliki
pengeringannya tinggi kemungkinan etanol daun tinggi, efek farmakologis
cukup lama, saat disebabkan karena konsentrasi sebagai bahan
diletakkan diatas senyawa-senyawa senyawa-senyawa antibiotik alami
media pembenihan metabolit sekunder yang tidak memiliki yang mampu
bakteri maka luas umumnya memiliki aktivitas antibakteri menghambat
daerah zona batas kemampuan juga semakin tinggi pertumbuhan
hambatnya kecil, dalam sehingga bakteri, virus
zona ini terbentuk bioaktivitasnya. menyebabkan laju maupun jamur.
dari ekstrak yang Sehingga pada difusi senyawa aktif Flavonoid bersifat
terdifusi dari disc ke peningkatan menjadi berkurang polar karena
media agar. Pada konsentrasi tertentu sehingga mengandung
disc yang waktu senyawa metabolit kemampuan dalam sejumlah hidroksil.
pengeringannya sekunder tidak menghambat Perbedaan
hanya sebentar, memberikan pertumbuhan kepolaran antara
saat diletakkan peningkatan respon bakteri juga tidak lipid penyusun DNA
17
diatas media yang signifikan atau dapat maksimal. dengan gugus
pembenihan tidak berbeda Beberapa alkohol pada
bakteri, ekstrak nyata. Hal ini juga senyawa aktif senyawa flavonoid
yang masih mungkin berkaitan antibakteri yang tersebut akan
menempel dengan pelarut terkandung dalam mengalami lisis dan
mati.19,20 mengakibatkan Metabolit dalam menghambat
Alkaloid kerusakan sekunder lainnya pertumbuhan
merupakan salah membran sel dan yang ditemukan bakteri juga dapat
satu metabolit menyebabkan Angsana dipengaruhi oleh
sekunder yang keluarnya berbagai (Pterocarpus sifat dinding sel
terdapat didalam komponen penting indicus Willd.) bakteri itu sendiri.25
Angsana dari dalam sel adalah tannin yang Penelitian ini
(Pterocarpus bakteri yaitu terbukti memiliki membuktikan
indicus Willd.). yang protein, asam efek antibakteri bahwa metabolit
memiliki efek nukleat dan pada bakteri Gram sekunder yang
antibakteri dengan nukleotida sehingga Positif maupun terdapat didalam
cara mengganggu akhirnya sel bakteri Gram Negatif. ekstrak etanol
komponen tidak dapat tumbuh Mekanisme tannin ketiga jenis bagian
penyusun dan sebagai antibakteri Angsana
peptidoglikan pada berkembang.23,24 yaitu dapat (Pterocarpus
sel bakteri, Senyawa menginaktivasi sel indicus Willd.) yang
sehingga lapisan terpenoid yang mikroba yang telah disebutkan
dinding sel tidak terdapat dalam terdapat pada diatas, memiliki
terbentuk secara Angsana dapat permukaan sel aktivitas antibakteri.
utuh dan menghambat melalui enzim yang Aktivitas antibakteri
menyebabkan bakteri yang terkait pada yang ada dalam
21,23
kematian sel. menyebabkan membran sel dan ekstrak etanol
Saponin be perubahan polipeptida dinding daun, kulit batang,
kerja sebagai komposisi membran sel.25,26 dan getah Angsana
antibakteri dengan sel, sehingga Setiap (Pterocarpus
mengganggu membran sel golongan senyawa indicus Willd.)
stabilitas membran mengalami aktif memberikan kemungkinan besar
sel bakteri kerusakan. efek yang berbeda disebabkan oleh
sehingga Senyawa tersebut dalam menghambat beberapa metabolit
menyebabkan sel dapat berinteraksi pertumbuhan sekunder tersebut,
bakterilisis, jadi dengan protein bakteri. Salah satu sehingga
mekanisme kerja membran yang faktor lingkungan mekanisme yang
saponin termasuk menyebabkan lisis yang terjadi bukan
dalam kelompok atau pecahnya isi mempengaruhi mekanisme spesifik
antibakteri yang sel sehingga semua pertumbuhan dari satu senyawa
mengganggu materi dalam sel bakteri adalah metabolit sekunder.
permeabilitas keluar dan selnya nutrisi, suhu, pH,
membran sel tidak berungsi lagi dan kelembapan.
bakteri, yang atau mati. 22
Kemampuan bahan KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian 4. Daya hambat Munksgaard;
yang telah antibakteri DAFTAR 2008.
PUSTAKA 4. Isnarianti, R.,
dilakukan, maka terhadap
1. Iswandanis, W. Wahyudi, I., &
dapat disimpulkan pertumbuhan Gambaran Puspita, R.
sebagai berikut: Streptococcus Pengetahuan Muntingia
Anak Usia 7 calabura L
1. Ekstrak etanol mutans yang
sampai Leaves Extract
daun Angsana paling kuat dengan 12 Inhibits
(Pterocarpus berturut-turut Tahun tentang Glucosyltransf
Oral Hygiene erase Activity
indicus Willd.) adalah ekstrak
berdasarkan of
mempunyai etanol daun > Streptococcus
Karakteristik di
aktivitas ekstrak etanol SD Jalan mutans.
antibakteri getah > ekstrak Anyar Kota Journal of
Bandung. Dentistry
terhadap etanol kulit Indonesia;
Bandung:
pertumbuhan batang Universitas 2013; 20(2);
Streptococcus Angsana Pendidikan 59-63.
Indonesia; 5. Badan
mutans. (Pterocarpus
2015. Pengawas
2. Ekstrak etanol
indicus Willd.). 2. Kristanti, Obat dan
kulit batang Makanan
Hapsari, D., &
Angsana Pradono, J. Republik
UCAPAN Indonesia.
(Pterocarpus Status
TERIMA KASIH Kesehatan Formularium
indicus Willd.) Ramuan
Penulis Gigi dan Mulut
mempunyai di Indonesia. Etnomedisin
mengucapkan Obat Asli
aktivitas Analisis Data
terima kasih kepada Survei Indonesia (Vol.
antibakteri
Departemen Kesehatan 3). Jakarta:
terhadap Rumah tangga Badan
Farmakologi dan
pertumbuhan (SKRT). Pengawas
Mikrobiologi Jakarta: Badan Obat dan
Streptococcus
Fakultas Penelitian dan Makanan RI;
mutans. Pengembanga 2013.
3. Ekstrak etanol Kedokteran
n Kesehatan 6. Biofarmaka
getah Angsana Universitas Department, IPB. Herbal
(Pterocarpus Mulawarman Kesehatan Plants
Republik Collection
indicus Willd.) Program Studi
Indonesia; Temulawak;
mempunyai Pendidikan Dokter 2013. Diunduh
2011.
aktivitas Gigi Fakultas 3. Fejerskov, O., dari
& Kidd, E. http://biofarma
antibakteri Kedokteran
Dental Caries: ka.ipb.ac.id/bio
terhadap Universitas farmaka/2015/
The Disease
pertumbuhan Mulawarman yang and its Clinical BCCS
telah memberikan Management %20Herbal
Streptococcus
(2nd ed.). %20Plants
mutans. sarana untuk
Australia: %20Collection
penelitian ini. Blackwell s
%20Temulawa Tumbuhan W. Nugroho, Uji Daya
k.pdf Angsana Penerj.) Hambat Asap
7. Krishanaveni, (Pterocarpus Jakarta: EGC; Cair Hasil
K., & Rao, J. Indicus Willd). 2012. Pirolisis Kayu
An Isoflavone (Skripsi tidak 14. Suciati, A., Pelawan
from dipublikasikan) Wardiyanto, & (Tristania
Pterocarpus . Universitas Sumino. abavata)
santalinus, Negeri Efektifitas Terhadap
Phytochemistr Padang, Ekstrak Daun Bakteri
y; 2000; 53. Padang; 2002. Rhizophora Escherichia
8. Fatimah, C. Uji 11. Suwondo, S. mucronata coli.
Aktivitas Skrining Dalam Universitas
Antibakteri Tumbuhan Menghambat Sriwijaya:
Ekstrak Daun Obat yang Pertumbuhan Sumatera
Angsana Mempunyai Aeromonas Selatan; 2009.
(Pterocarpus Aktivitas salmonicida 17. Sinarsih, N. K.,
indicus Willd.) Antibakteri dan Vibrio Rita, W. S.,
secara In Penyebab harveyi. Jurnal Puspawati, N.
Vitro, Jurnal Karies Gigi Rekayasa dan M. Uji
Ilmiah dan Teknologi Efektifitas
PANNMED Pembentuk Budidaya Ekstrak Daun
(Pharmacist, Plak. Jurnal Perairan; Trembesi
Analyst, Bahan Alam 2012; 1(1). (Samanea
Nurse, Indonesia; 15. Elifah, E. Uji saman (jacq.)
Nutrition, 2007; 6 (2). Antibakteri Merr) Sebagai
Midwifery, 12. Clinical and Fraksi Aktif Antibakteri
Environment, Laboratory Ekstrak Escherichia
Dentist); 2006; Standards Metanol Daun coli dan
1(1). Institute.. Senggani Staphylococcu
9. Gunawan, V. Performance (Melastoma s aureus.
C. Analisis Standards for candidum Journal of
Kualitatif Dan Antimicrobial D.Don) Applied
Kuantitif Tanin Disk Terhadap Chemistry;
pada Kulit Susceptibility Escherichia 2016; 4(2).
Batang Tests; coli dan 18. Yulianti, R.
Angsana Approved Bacillus Standardisasi
(Pterocarpus Standard— subtilis serta Ekstrak Etanol
Indicus Willd). Eleventh Profil Daun
(Thesis, Edition, CLSI Kromatografi Angsana.
Universitas Document Lapis Jakarta: UIN
Ubaya, M02-A11. Tipisnya. Syarifhidayatul
Surabaya); Wayne: (Skripsi tidak lah; 2013.
2010. Author; 2012. dipublikasikan) Diunduh dari:
Diunduh dari 13. Jawetz, . FMIPA http://repositor
http://digilib.ub Melnick, & Universitas y.uinjkt.ac.id/d
aya.ac.id/pusta Adelberg. Negeri space/bitstrea
ka.php/131832 Mikrobiologi Surakarta, m/123456789/
10. Vinori, Y. Kedokteran Surakarta; 26472/1/RISD
Isolasi (25 ed.). (A. 2010. A
Terpenoid dari Adityputri, 16. Syarif, N., & %20YULIANTI
Kulit Penyunt., & A. Panagan, T. A. -FKIK.pdf
19. Gunawan, A. Activity of rimpang
W. I. Potensi Alkaloids from bangle
Buah Pare Sida Acuta. (Zingiber
(Momordica African purpureum
charantia L.) Journal of Roxb.). 2013;
Sebagai Biotechnology; Diunduh dari
Antibakteri 2006; 5(2); http://ojs.unud.
Salmonella 195-200. ac.id/index.php
typhimurium. Diunduh dari /jfu/
Skripsi. http://www.aca article/downloa
Denpasar: demicjournals. d/7399/5649
Program Studi org/AJB. 25. Maftuhah, D.,
Pendidikan 22. Kurniawan, B., Bintari, S. H.,
Biologi, & Aryana, W.F. Mustikaningtya
Fakultas Binahong s, D. Pengaruh
keguruan dan (Cassia alata Infusa Daun
Ilmu L) as Inhibitor Beluntas
Pendidikan, of Escherichia (Pluchea
Universitas coli Growth. indica)
Mahasaraswati Majority Terhadap
Denpasar; Journal; 2015; Pertumbuhan
2009. 4(4); 100-104. Bakteri
20. Susilowati, A., 23. Darsana, I. G. Staphylococcu
& Andi, B. O., Besung, I. s epidermidis.
Pengaruh N. K., dan Unnes Journal
Getah Mahatmi, H. of Life
Tanaman jarak Potensi Daun Science; 2015;
Pagar Binahong 4(1); 60-65.
Jatropha (Anredera Diunduh dari
curcas L) Cordifolia http://journal.u
Terhadap (Tenore) nnes.ac.id/sju/i
Daya Hambat Steenis) dalam ndex.php/Unn
Bakteri Menghambat esJLifeSci
Staphylococcu Pertumbuhan 26. Ismarani.
s aureus Bakteri Potensi
Secara In Escherichia Senyawa
Vitro. Skripsi. Coli secara in Tannin dalam
Semarang: vitro, Menunjang
Fakultas Indonesia Produksi
Peternakan, Medicus Ramah
Universitas Veterinus; Lingkungan.
Diponegoro; 2012; 1( 3); Jurnal
2014. 337– 51. Agribisnis dan
21. Karou, D., 24. Astarina, N. W. Pengembanga
Savadogo, A., G., K. W. n Wilayah.
Canini, A., Astuti, N. K. 2013; 3(2); 46-
Yamego, S., Warditiani. 55.
Mantesano, Skrining
C., Simpore, fitokimia
J., ...Traore. ekstrak
Antibacteria metanol

You might also like