Professional Documents
Culture Documents
221-Article Text-588-1-10-20190708 PDF
221-Article Text-588-1-10-20190708 PDF
ABSTRACT
The water that must be drunk is healthy water that meets the requirements of Bacteriology,
Chemistry, Radioactivity and Physicality based on Republic of Indonesia Minister of Health
Regulation No: 492 / MENKES / PER / IV / 2010 concerning the requirements and supervision of
clean water quality which includes physical requirements which are odorless, not colored and
tasteless, where for the Coliform value is 0/100 mL. Escherichia coli is a fecal coliform bacterium
and an indicator of the quality of drinking water because its presence in water indicates that the
water is contaminated by feces. The aim of this study was to determine the value of accuracy,
precision, detection limit, sensitivity and specificity of the calculated numbers of Escherichia coli
bacteria from spike samples using the CFU method with agar chromocult media. The results of the
bacterial results obtained on accuracy parameters were 229.33%, precision ie 26.35%, LOD which
was 13.85 CFU / ml, LOQ ie 138.54 CFU / ml, and Specificity of 0%. Based on the results of
verification of bacterial numbers obtained from the results of the accuracy test, precision that is not
within the range of general requirements indicates that the method cannot be valid to use factors
that affect high dilution, rapid bacterial growth rate, adequate nutrition and observer vision,
whereas specificity indicate that chromocult coliform is very specific to Escherichia coli.
Keywords: Water, Coliform, Escherichia coli, Accuracy, Precision, Detection limit, Specificity
ABSTRAK
Air yang harus diminum adalah air yang sehat yang memenuhi persyaratan Bakteriologi,
Kimia, Radioaktif dan Fisik berdasarkan Permenkes RI No: 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air bersih yang meliputi persyaratan fisik yaitu tidak berbau,
tidak bewarna dan tidak berasa, dimana untuk nilai Coliform yaitu 0/100 mL. Escherichia coli
merupakan bakteri fecal coliform dan bakteri indikator kualitas air minum karena keberadaannya di
dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh feses. Tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk mengetahui nilai akurasi, presisi, batas deteksi, sensitivitas dan spesifisitas hitung angka
bakteri Escherichia coli dari sampel spike dengan metoda CFU dengan media chromocult agar.
Hasil Penelitian angka bakteri yang didapat pada parameter akurasi yaitu 229,33%, presisi yaitu
26,35%, LOD yaitu 13,85 CFU/ml, LOQ yaitu 138,54 CFU/ml, sensitivitas yaitu 96% dan
Spesifisitas yaitu 0%. Berdasarkan hasil penelitian verifikasi angka bakteri yang didapatkan
merupakan hasil uji akurasi, presisi yang tidak berada pada rentang nilai rujukan menandakan
metoda belum bisa valid untuk di gunakan faktor yang mempengaruhi pengenceran yang tinggi, laju
pertumbuhan bakteri yang cepat, nutrisi yang cukup dan penglihatan pengamat, sedangkan
spesifisitas 100% menandakan bahwa chromocult coliform agar sangat spesifik terhadap E.coli.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai quality control dalam pemeriksaan bakteri Coliform yang
berasal dari sampel air minum. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan praktisi dalam
menentukan presisi dan akurasi pemeriksaan bakteri coliform.
Kata Kunci : Air, Coliform, Esherichia coli, Akurasi, Presisi, Batas deteksi, Spesifisitas.
42
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
43
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
penelitian ini adalah sebagai quality control medium di sterilisasi menggunakan autoklaf
dalam pemeriksaan bakteri Coliform yang pada suhu 121ºC selama 15 menit dan
berasal dari sampel air minum. masukkan ke dalam 6 cawan petri.
44
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan uji angka Escherichia coli dalam sampel spike
bahwa hasil uji angka Escherichia coli dalam memiliki mean sebesar 6,88 CFU/ml, serta
sampel spike memiliki mean sebesar 6,88 Standar Deviasi ±1,81 dan diperoleh nilai
CFU/ml, serta Standar Deviasi ±1,18 dan (%R) sebesar 229,33 %. Nilai yang diperoleh
diperoleh nilai % RSD sebesar 26,35%, nilai tidak pada rentang syarat keberterimaan uji
yang diperoleh tidak pada rentang syarat ukur akurasi menurut International Conference
keberterimaan uji ukur presisi berdasarkan on Harmonization (ICH) adalah 95-105 %.
Permenkes No. 43 Tahun 2013 adalah <6%. Berdasarkan Tabel 3 menunjukan hasil
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil perhitungan rumus didapatkan nilai (LoD)
45
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
sebesar 13,85 CFU/ml dan nilai (LoQ) sebesar bersifat ajek atau hasil analisis dari serangkaian
138,5 CFU/ml. Berdasarkan Tabel 4 pengukuran adalah dekat satu sama lain, (3)
didapatkan hasil true positif (a) sebanyak 48, spesifik, (4) peka, (5) tahan terhadap
false negatif (b) sebanyak 2, false positif (c) perubahan karena adanya sedikit variasi selama
sebanyak 0, dan true negatif (d) sebanyak 0 proses analisis, (6) praktis, (7) murah (Rohman,
dengan jumlah uji Indol seluruhnya sebanyak 2016).
50 uji. Pada perhitungan Spesifisitas Berdasarkan deskripsi hasil penentuan
didapatkan hasil 100%. akurasi dan presisi yang menunjukkan nilai
yang tidak dalam rentang syarat keberterimaan.
PEMBAHASAN Terdapat faktor yang mempengaruhi sehingga
Nilai rerata hasil CFU/ml pada nilai akurasi dan presisi tidak dalam rentang
pengenceran ke 7 yang diperoleh dari hasil nilai keberterimaan, yaitu; (1) McFarland
analisis program excel, nilai rerata 6,88 bukan acuan standar perhitungan bakteri (2)
CFU/ml, nilai standar deviasi 1,81, selanjutnya pengenceran yang melebihi perkiraan standar
dilakukan penentuan nilai akurasi dan presisi Mc Farland, (3) bakteri dalam fase
yang di dapatkan nilai akurasi dari persen Eksponensial, (4) Nutrisi yang mencukupi.
perolehan kembali (%R) sebesar 229,33% dan Berdasarkan hasil penelitian (Haris dkk, 2013).
nilai presisi di peroleh dari persen koefisien Perhitungan kepadatan bakteri , Optical density
variasi (% CV) sebesar 26,35%. Untuk (OD) berdasarkan metode Standar McFarland.
penentuan batas deteksi (LOD & LOQ) Mc Farland adalah peyetaraan konsentrasi
didapatkan dari peningkatan pengenceran mikroba dengan menggunakan larutan BaCl2
diperoleh pada pengenceran ke-8 kemudian di 1% dan H2SO4 1%.
analisis didapatkan nilai rerata 4,33 CFU/ml, Standar kekeruhan Mc Farland ini
nilai standar deviasi 4,41, nilai LOD 13,85 dimaksudkan untuk menggantikan perhitungan
CFU/ml dan nilai LOQ 138,5 CFU/ml. bakteri satu per satu dan untuk memperkirakan
Penentuan sensitivitas dan spesifisitas kepadatan sel yang akan digunakan pada
Menggunakan media chromocult agar prosedur pengujian antimikroba. Berdasarkan
untuk sampel spike dengan menggunakan filter penelitian (Dian dan Shyntya, 2014) bahwa
saring 0,45 µm didapatkan hasil true positif (a) semakin tinggi pengenceran maka
sebanyak 48, false positif (b) sebanyak 0, false pertumbuhan koloni mikroba akan semakin
negatif (c) sebanyak 2, dan true negatif (d) berkurang sehingga jumlahnya semakin sedikit
sebanyak 0 dengan jumlah uji indol seluruhnya dengan memiliki warna dan bentuk yang sama.
sebanyak 50 uji. Pada perhitungan spesifisitas Berdasarkan penelitian Gupta dkk
didapatkan hasil 0% CFU/ml. tahun 2012 jumlah koloni bakteri E.coli
Syarat Keberteriman merupakan dengan 5 pengamat hasil perhitungannya
bahwa metoda telah memenuhi persyaratan berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh
yang sudah di sepakatin sehingga metoda penglihatan, ketelitian dan kondisi dari setiap
tersebut valid digunakan. Menurut Permenkes orang yang berbeda, kondisi sampel dan juga
No. 43 tahun 2013 nilai syarat keberterimaan suhu lingkungan dari bakteri. Penglihatan
parameter presisi <6% dan menurut pengamat yang menentukan keakurasian dari
International Conference on Harmonization perhitungan jumlah koloni bakteri tersebut
(ICH) nilai syarat keberterimaan parameter dengan data yang berbeda meskipun dengan
akurasi 95-105%. Berdasarkan hasil penelitian sampel dan jumlah faktor pengenceran. Suhu
yang telah di analisis ditemukan bahwa nilai lingkungan juga menjadi faktor utama dalam
akurasi dan presisi berada di luar nilai rentang menentukan keakurasian dari perhitungan
syarat keberterimaan yang di artikan bahwa jumlah bakteri, karena bakteri dapat
metoda tersebut belum valid dan perlu berkembang biak dalam suhu tertentu (Gupta,
dilakukan penelitian lebih lanjut. Kamboj, & Kaushik, 2012). Fase eksponensial
Metode baru yang dikembangkan atau disebut juga fase logaritmik terjadi ketika
seharusnya mempunyai sifat-sifat; (1) akurat, bakteri sudah mampu menyesuaikan diri
artinya metoda yang dikembangkan mampu dengan lingkungan sehingga laju kecepatan
memperoleh hasil analisis yang sedekat pembelahan sel berlangsung dengan baik
mungkin dengan nilai sebenarnya yang (Ridhwan, 2012). Pertumbuhan suatu bakteri
diterima (accepted true value), (2) presisi, dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,
46
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
antara lain nutrien berupa zat organik seperti tropis jenis ini. Stasiun pengambilan sampel
garam-garam yang mengandung Na, K, Ca, dari lokasi yang cukup berpolusi tinggi
Mg, Fe, Cl, S dan menghasilkan konsentrasi E. Coli
P. Selain itu, mikroba juga memerlukan (Byamukama, Kansiime, Mach, & Farnleitner,
sumber makanan yang mengandung C, H, O, N 2000)
yang diambil dalam bentuk senyawa organik, Menurut penelitian Finney dkk
seperti karbohidrat, protein, lemak dan menunjukkan kesesuaian agar Chromocult
sebagainya. Selain itu suhu juga sangat sebagai alternatif untuk agar MacConkey
mempengaruhi pertumbuhan dan kegiatan untuk identifikasi dan penghitungan kotoran
fisiologi suatu mikroba atau bakteri. manusia Enterobacteriaceae tanpa perlu
Kebanyakan mikroorganisme perusak bahan melakukan tes biokimia lebih lanjut untuk
pangan atau makanan mempunyai suhu konfirmasi identitas. Ada pemulihan
pertumbuhan optimal seperti suhu sebanding jumlah bakteri dari 225 sampel
pertumbuhan mikroorganisme mesofilik, yaitu tinja yang diuji dan tidak ada perbedaan yang
pada kisaran temperatur 25° C-30° C signifikan (P <0,05) antara jumlah yang
(Saryono, Fitriani, & Soedjanaatmadja, 2017). dipulihkan pada dua media. Chromocult agar
Berdasarkan deskripsi hasil penentuan memungkinkan penentuan cepat
sensitivitas 96% dan spesifisitas 100% yang Enterobacteriaceae feses dan memiliki
mengartikan bahwa media chromocult coliform keunggulan dibandingkan media Mac Conkey
agar sangat spesifik untuk identifikasi E. Coli. dari pencacahan faecal E. coli yang terpisah,
Menurut ISO 9308-1 (2014) Chromocult® total coliform dan non- coliform (Finney,
Coliform Agar adalah media kultur Smullen, Foster, Brokx, & Storey, 2003).
kromogenik selektif dan diferensial untuk
analisis mikrobiologis sampel air. Dalam 24 KESIMPULAN
jam media ini memungkinkan deteksi, Nilai Presisi hitung angka bakteri
diferensiasi dan penghitungan simultan bakteri Escherichia coli dari sampel spike dengan
E. coli dan coliform dalam air minum. metoda Colony Forming Unit (CFU) dengan
Penghitungan E. coli didasarkan pada menggunakan media chromocult agar sebesar
pembelahan kedua substrat X- glucuronide oleh 26,35%, Nilai Akurasi hitung angka bakteri
ß-D-glucoronidase dan Salmon-GAL oleh ß- Escherichia coli dari sampel spike dengan
D-galactosidase, kombinasi enzim, yang metoda Colony Forming Unit (CFU) dengan
merupakan karakteristik dari E. coli. Di menggunakan media chromocult agar sebesar
hadapan E. coli kedua substrat dibelah, 229,33%, Nilai Batas deteksi hitung angka
menghasilkan koloni yang mengambil warna bakteri Escherichia coli dari sampel spike
biru gelap menjadi violet yang bertentangan dengan metoda Colony Forming Unit (CFU)
dengan salmon merah koloni bakteri coliform dengan menggunakan media chromocult agar
lainnya. pada LOD sebesar 13,85 CFU/ml dan LOQ
Bakteri non-coliform muncul sebagai sebesar 138,5 CFU/ml, Nilai Spesifisitas
tidak berwarna atau dalam kasus yang jarang hitung angka bakteri Escherichia coli dari
terjadi sebagai koloni pirus. Formulasi CCA sampel spike dengan metoda Colony Forming
mengandung sodium heptadecylsulfate (mis. Unit (CFU) dengan menggunakan media
Tergitol® 7) sebagai penghambat bakteri chromocult agar pada Spesifisitas 100%.
Gram-positif tanpa efek negatif pada
pertumbuhan bakteri coliform yang ditargetkan UCAPAN TERIMA KASIH
/ E. Coli. Menurut penelitian Byamukama dkk, Ucapan terimakasih disampaikan
2000 untuk lebih mengkarakterisasi koloni E. kepada Kepala UPTD Balai Laboratorium
coli dugaan dari CCA, pengujian indole Kesehatan Provinsi Sumatera Barat yang telah
dilakukan pada 290 koloni E. coli dugaan yang memberi izin untuk melakukan penelitian di
dipilih secara acak dari CCA, menghasilkan instalasi laboratorium kesehatan masyarakat
281 koloni indol positif. Menurut hasil ini, UPTD BLK Provinsi Sumatera Barat.
kesalahan 3% dapat diperkirakan,
menunjukkan bahwa isolasi
E. coli dan identifikasi simultan yang REFERENSI
andal oleh CCA dapat dilakukan di perairan Agustini, S. (2017). Harmonisasi Standar
47
P-ISSN : 2355-9853
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal)
E-ISSN : 2622-4135
Volume 6 Nomor 1 Tahun 2019
48