You are on page 1of 9

JURNAL KEBIDANAN

Vol 5, No 2, April 2019 : 128-136

HUBUNGAN USIA, PARITAS, RIWAYAT HIPERTENSI DAN FREKUENSI


PEMERIKSAAN ANC TERHADAP KEJADIAN PREEKLAMPSIA
PADA IBU HAMIL
Eka Fuazia Laila*)

1Dosen Prodi D III Kebidanan STIKes Sukabumi


Email: fauzialailaeka@gmail.com

ABSTRACT

Background : Who mentioned the cause of maternal mortality include: bleeding 28%, 13%, eklampsia 10%
of infections, abortion 11%, 9%, old partus and causes of lainnya15% (WHO, 2007). In The RSUD. Palabuhan
Ratu own maternal mortality by the year 2015 there is the 21/3234 live births and 42.8% of the deaths due to
preeklampsia. The cause of the preeklampsia is not yet known for sure until now according to Duckitt and
Harrington (2005) risk factors for preeklampsia include parity antenatal examinations, jobs, history of
hypertension
Purpose: Knowing that correlation of age, parity, a history of hypertension and the frequency of antenatal
care checkups with the incidence of preeclampsia in pregnant women.
Methods: Preeklampsia is a special condition in pregnancy, characterized by increased blood pressure
and proteinuria. This research is descriptive research using this type of correlation with cross sectional approach
using methods, respondents in this research totalled 45 respondents, data analysis by chi square.
Results: Showed heavy 57.8% experienced preeklampsia, 60% of respondents were at the age 20-35
years, 57.8% are a multipara, 51.1% of the respondents have a history of hypertension and irregular 46.7% in
doing the ANC. test chi square showed no relationship between age, parity, a history of hypertension and the
frequency of antenatal care checkups with the incidence of preeclampsia in pregnant women in the space Paus
RSUD Palabuhan Ratu with P-value 0.00-0.01 < 0.05
Conclusion It is expected that mothers who have had their risk factors so that routine pregnancy so that
preeklampsia can be checked in early detection of which in the end number preeklampsia can be reduced and for
the awarding of the care to be more alacrity in dealing with patients experiencing preeklampsia let alone patients
with risk factors for preeklampsia

Keywords: Preeclampsia, age, parity, hypertension, ANC

ABSTRAK

Latar Bekakang:WHO menyebutkan penyebab angka kematian ibu (AKI) diantaranya: perdarahan 28%,
eklampsia 13%, infeksi 10%, aborsi 11%, partus lama 9%, dan penyebab lainnya15% (WHO, 2007). Di RSUD.
Palabuhan Ratu sendiri angka kematian ibu pada tahun 2015 terdapat 21/3234 Kelahiran hidup (KH) dan 42,8%
kematian tersebut akibat preeklampsia. Penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti sampai sekarang
menurut Duckitt dan Harrington (2005) faktor resiko preeklampsia meliputi paritas, pekerjaan, pemeriksaan
antenatal, dan riwayat hipertensi.
Tujuan:Mengetahui hubungan usia, paritas, riwayat hipertensi dan frekuensi pemeriksaan antenatal care
dengan kejadian preeclampsia pada ibu hamil.
Metode Preeklampsia adalah kondisi khusus dalam kehamilan, ditandai dengan peningkatan tekanan
darah dan proteinuria. penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan metode pendekatan
menggunakan cross sectional, responden dalam penelitian ini berjumlah 45 responden, analisis data dengan chi
square.
Hasil: Sebanyak 57,8% responden mengalami preeklampsia berat, 60% responden berada pada usia 20-
35 tahun, 57,8% adalah multipara, 51,1% responden memiliki riwayat hipertensi sebelumnya dan 46,7% tidak
teratur dalam melakukan ANC. Hasil uji chi square menunjukan ada hubungan antara usia, paritas, riwayat
hipertensi dan frekuensi pemeriksaan antenatal care dengan kejadian preeclampsia pada ibu hamil di Ruang
Paus RSUD dengan P-value 0,00-0,01<0,05
Hubungan Usia, Paritas, Riwayat Hipertensi Dan Frekuensi Pemeriksaan ANC 129
Terhadap Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil

Kesimpulan: ibu yang mempunyai faktor resiko agar rutin memeriksakan kehamilan sehingga
preeklampsia dapat di deteksi secara dini yang pada akhirnya angka preeklampsia dapat berkurang dan bagi
para pemberian asuhan agar lebih sigap dalam menangani pasien yang mengalami preeklampsia apalagi pasien
dengan faktor resiko preeclampsia

Kata kunci: Preeklamsia, usia, paritas, Hipertensi, ANC

PENDAHULUAN dengan melalui pemeriksaan antenatal secara


Angka Kematian Perinatal (AKP) merupakan teratur mulai dari trimester I sampai dengan
parameter yang lebih baik dan lebih peka untuk trimester III dalam upaya mencegah preeklampsia
menilai kualitas pelayanan kesehatan khususnya di menjadi lebih berat (Manuaba, 2008).
bidang maternitas.Hal ini mengingat kesehatan dan Hasil penelitian Bahari (2009), di Rumah
keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung Sakit Umum Daerah dr. Soetomo Surabaya
pada keadaan serta kesempurnaan bekerjanya mendapatkan hasil bahwa kejadian preeklampsia
sistem dalam tubuh ibu, yang mempunyai fungsi pada ibu bersalin sebagian besar dialami oleh ibu
untuk menumbuhkan hasil konsepsi dari bersalin dengan usia <20 tahun, lebih dari setengah
mudigahmenjadi janin cukup bulan. Salah satu kejadian preeklampsia pada ibu bersalin terjadi
penyebab kematian perinatal adalahpreeklampsia pada ibu primipara, dan ada hubungan usia dan
(Sudhaberata,2004). paritas terhadap kejadian preeklampsia pada ibu
Kematian ibu memang menjadi perhatian bersalin. (www.ejournal.litbang.depkes.go.id/ di
dunia internasional.World Health Organitation akses tanggal 01 Januari 2016)
(WHO) memperkirakan 529.000 perempuan Penelitian Bakti Utami (2008 di RSUP Dr.
meninggal tiap tahunnya oleh sebab-sebab Soeradji Tirtonegoro Klaten di dapatkan hasil uji
kehamilan, dimana kejadian komplikasi kehamilan Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat
mencakup 75% - 80% dari keseluruhan maternal hubungan antara umur, gravida, riwayat
dengan angka kejadian preeklampsia di dunia preeklampsia dan riwayat hipertensi dengan
sebesar 0-13%. Dan 99% dari kematian ini terjadi di kejadian preeklampsia. Besarnya risiko untuk umur
negara berkembang (Ridwan, 2008). Menurut OR=19,800 (95% CI OR=4,297-91,245), gravida
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), OR=3,308 (95% CI OR=1,269-8,624), riwayat
sepanjang periode 2007-2012 kasus kematian ibu preeklampsia OR=17,588 (95% CI OR=2,194-
melonjak cukup tajam. Pada tahun 2012, AKI 141,023), riwayat hipertensi OR=7,295(95%
mencapai 359 per 100 ribu penduduk atau CIOR=2,245-23,706)(http://www.fkm.undip.ac.id/ di
meningkat sekitar 57 persen bila dibandingkan akses tanggal 01 Juni 2014
dengan kondisi pada 2007, yang hanya sebesar Penelitian Dinda Nova Hermawan, dkk
228 per 100 ribu penduduk. Data ini menyebutkan (2013) Di Puskesmas Buaran Kabupaten
penyebab angka kematian ibu (AKI) diantaranya: Pekalongan menunjukan ada hubungan yang
perdarahan 28%, eklampsia 13%, infeksi 10%, signifikan antara keteraturan antenatal care dengan
aborsi 11%, partus lama 9%, dan penyebab resiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil di
lainnya15% (WHO, 2007). Di RSUD. Palabuhan Puskesmas Buaran Kabupaten Pekalongan,
Ratu sendiri angka kematian ibu pada tahun 2015 didapatkan p value 0,025 (p value < 0,05) dan
terdapat 21/3234 Kelahiran hidup (KH) dan 42,8% didapatkan nilai OR sebesar 14,700 yang artinya
kematian tersebut akibat preeklampsia (Laporan bahwa ibu hamil yang melakukan antenatal care
tahunan Data kematian RSUD. Palabuhan Ratu secara tidak teratur berpeluang 14,700 kali beresiko
Tahun 2015) preeklampsiadibandingkan dengan ibu hamil yang
Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang melakukan antenatal care secara
timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa teratur(http://www.e-skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/ di
nifas yang terdiri dari: hipertensi, dan proteinuria akses tanggal 10 Januari 2016
Penyebab preeklampsia belum diketahui sampai Salah satu upaya untuk menurunkan Angka
sekarang secara pasti, penyakit ini lebih sering Kematian Perinatal (AKP) akibat preeklampsia
ditemukan pada wanita hamil yang primigravida, adalah dengan menurunkan angka kejadian
hiperplasentosis, mempunyai dasar penyakit preeclampsia. Angka kejadian dapat diturunkan
vaskular, mempunyai riwayat preeklampsia dalam melalui upaya pencegahan, pengamatan dini, dan
keluarganya (Sastrawinata, 2003).Akan tetapi untuk terapi.Upaya pencegahan kematian perinatal dapat
mendeteksi preeklampsia sedini mungkin yaitu diturunkan bila dapat diidentifikasi faktor-faktor yang

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


130 Eka Fuazia Laila

mempunyai nilai prediksi.Saat ini beberapa faktor penelitian ini berjumlah 45 responden atau pasien.
resiko telah berhasil diidentifikasi, sehingga Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
diharapkan dapat mencegah timbulnya penelitian ini adalah purposive sampling dengan
preeklampsia. Menurut Duckitt dan Harrington kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1)
(2005) faktor resiko preeklampsia meliputi paritas, Responden dengan diagnosa medis preeklampsi
pekerjaan, pemeriksaan antenatal, dan riwayat tanpa komplikasi, 2) Responden dengan kesadaran
hipertensi compos mentis, 3) responden yang kooperatif
Berdasarkan fenomena tersebut penulis dengan usia kehamilan trimester III. dan kriteria
termotivasi untuk membahas lebih lanjut melalui eksklusi dalam penelitian ini adalah: 1) Responden
penelitian dengan judul “Hubungan Usia, Paritas, yang tidak bersedia diteliti dan tidak
Riwayat Hipertensi Dan Frekuensi Pemeriksaan menandatangani informed consent., 2) Responden
Antenatal Care Dengan Kejadian Preeklampsia tidak kooferatif, 3) Responden yang kondisinya
Pada Ibu Hamil di Ruang Paus RSUD. Palabuhan memburuk ketika penelitian dilakukan
Ratu Kabupaten Sukabumi” Instrumen pada penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner dengan pertanyaan
METODOLOGI PENELITIAN tertutup, Data yang
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian terkumpuldilakukananalisismenggunakan bantuan
deskriptif korelasi dengan pendekatan pada program SPSS for windows versi 16.0. Analisis data
penelitian ini menggunakan cross sectional, yaitu yang digunakan adalah analisis univariabel dan
dimana keseluruhan data, baik yang merupakan bivariabel,analisis data bivariabel menggunakan
variabel independen dan dependen dikumpulkan Chi-square
dalam waktu yang bersamaan, Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang dirawat HASIL
di Ruang Paus RSUD. Palabuhan Ratu Kabupaten Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan
Sukabumi dengan diagnosa medis preeklampsia, data yang telah dilakukan, maka hasil penelitian ini
pada bulan Februari-Juli 2016, dan Sampel dalam dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1 Gambaran usia, paritas, riwayat penyakit hipertensi,dan frekuensi pemeriksaan antenatal care ibu
hamil di Ruang Paus RSUD. Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi

Variabel Frekuensi (f) Presentasi (%)


Usia
Beresiko 18 40
Tidak Beresiko 27 60
Total 45 100
Paritas
tMultipara 26 57,8
Primipara 19 42,2
Total 45 100
Riwayat Hipertensi
Ya 23 51,1
Tidak 22 48,9
Total 45 100
Pemeriksaan ANC
Teratur 24 53,3
Tidak Teratur 21 46,7
Total 45 100

Dari Tabel 1 menunjukan bahwa dari 45 (51,1%) mempunyai riwayat hipertensi dan 21
responden, 18 (40%) berada pada usia beresiko responden (46,7%) tidak teratur dalam pemeriksaan
yaitu <20 tahun atau > 35 tahun, 66 responden ANC.
(57,8%) merupakan multipara, 23 responden

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


Hubungan Usia, Paritas, Riwayat Hipertensi Dan Frekuensi Pemeriksaan ANC 131
Terhadap Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil

Tabel 2 Gambaran kejadian preeklamsia di Ruang Paus RSUD. Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi

Variabel Frekuensi (f) Presentasi (%)


Preeklampsia
Ringan 19 42,2
Berat 26 57,8
Total 45 100

Dari Tabel 2 menunjukan dari 45 responden yaitu 26 responden (57,8%) dan sisanya mengalami
sebagian besar mengalami preeklampsia berat preeklampsia ringan yaitu 19 responden (42,2%).

Tabel 3 Hubungan usia ibu dengan kejadian preeklampsia di Ruang Paus RSUD. Palabuhan Ratu
Kabupaten Sukabumi

Preeklampsia
Jumlah
Usia Berat Ringan P value
F % F % F %
Beresiko 13 72,2 5 27,8 18 100
0,001
Tidak Beresiko 6 22,2 21 77,8 27 100
Jumlah 19 26 45

Berdasarkan Tabel 3 menunjukan ibu yang Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P
berusia kategori beresiko sebagian besar value = 0,001< 0,05 berarti H0 ditolak maka
mengalami preeklampsia berat yaitu 13 (72,2%), terdapat hubungan antara usia ibu dengan kejadian
sedangkan ibu yang usianya kategori tidak beresiko preeklampsia.
sebagian besar mengalami preeklampsia ringan 21
(77,8%)

Tabel 4 Hubungan Paritas ibu dengan kejadian preeklampsia di Ruang Paus RSUD. Palabuhan Ratu
Kabupaten Sukabumi

Preeklampsia
Jumlah
Paritas Berat Ringan P value
F % F % F %
Multipara 7 26,9 19 73,1 26 100
0,015
Primipara 12 63,2 7 36,8 19 100
Jumlah 19 26 45

Berdasarkan Tabel 4 menunjukan ibu yang Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P
multipara sebagian besar mengalami preeklampsia value = 0,01< 0,05 berarti H0 ditolak maka terdapat
ringan yaitu 19(73,1%), sedangkan ibu hubungan antara paritasdengan kejadian
yangprimipara sebagian besar mengalami preeklampsia.
preeklampsia berat 12 (63,2%)

Tabel 5 Hubungan riwayat hipertensi ibu dengan kejadian preeklampsia di Ruang Paus RSUD. Palabuhan
Ratu Kabupaten Sukabumi

Preeklampsia
Riwayat Jumlah
Berat Ringan P value
Hipertensi
F % F % F %
Ya 14 60,9 9 39,1 23 100
0,01
Tidak 5 22,7 17 77,3 22 100
Jumlah 19 26 45

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


132 Eka Fuazia Laila

Berdasarkan Tabel 5 menunjukan ibu yang Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P
mempunyai riwayat hipertensi sebelumnyan value = 0,01< 0,05 berarti H0 ditolak maka terdapat
sebagian besar mengalami preeklampsia berat hubungan antara riwayat hipertensi dengan
yaitu 14 (60,9%), sedangkan ibu yang tidak kejadian preeklampsia.
mempunyai riwayat hipertensi sebagian besar
mengalami preeklampsia ringan 17 (77,3%)

Tabel 6 Hubungan frekuensi pemeriksaan antenatal care ibu dengan kejadian preeklampsia di Ruang
Paus RSUD. Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi

Preeklampsia
Jumlah
ANC Berat Ringan P value
F % F % F %
Ya 4 16,7 20 83,3 24 100
0,000
Tidak 15 71,4 6 28,6 21 100
Jumlah 19 26 45

Berdasarkan Tabel 6 menunjukan ibu yang tinggi. (Wiknjosastro, 2005). Ini berarti masih ada
tidak teratur dalam pemeriksaan ANC sebagian 42,2 % ibu hamil dalam penelitian ini yang masuk
besar mengalami preeklampsia berat yaitu 15 dalam resiko tinggi.
(71,4%), sedangkan ibu yang teratur dalam Hasil penelitian menunjukan sebanyak
pemeriksaan ANC sebagian besar mengalami 51,1% responden memiliki riwayat hipertensi, teori
preeklampsia ringan 20 (83,3%) yang dikemukakan Robert dan Redman yang
Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P mengatakan Peningkatan resiko preeklampsia
value = 0,000< 0,05 berarti H0 ditolak maka dapat terjadi pada ibu yang memiliki riwayat
terdapat hubungan antara frekuensi pemeriksaan hipertensi kronis. Ini berarti hasil penelitian sesuai
ANC dengan kejadian preeklampsia. dengan teori yang ada bahwa ibu yang memiliki
riwayat hipertensi merupakan faktor resiko
PEMBAHASAN terjadinya preeklampsia
Univariat Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan
Umur ibu adalah usia yang dihitung mulai kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
dari tanggal kelahiran hingga ibu dirawat, yang keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti
dihitung dalam tahun (Daryanto, 2002). Hasil dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan
penelitian menunjukan bahwa sebagian besar yang ditemukan (Depkes RI.2008). hasil penelitian
responden berada pada usia 20-35 tahun yaitu menunjukan bahwa sebanyak 53,3% responden
60%.Umur merupakan bagian dari status reproduksi teratur memeriksakan kehamilannya hal ini sesuai
yang penting. Umur berkaitan dengan peningkatan dengan teori yang ada yang mengatakan bahwa
atau penurunan fungsi tubuh sehingga keteraturan ANC adalah kedisiplinan / kepatuhan
mempengaruhi status kesehatan seseorang. ibu hamil untuk melakukan pengawasan sebelum
Umur yang baik untuk hamil adalah 20-35 tahun anak lahir terutama ditujukan pada anak.
(Depkes RI,2000). Royston and Armstrong (1994) Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-
juga menyebutkan bahwa umur 20-35 tahun tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
merupakan umur yang paling aman bagi wanita timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya
untuk hamil dan melahirkan. Jadi dapat disimpulkan terjadi dalam trimester III kehamilan, tetapi dapat
bahwa hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa
sebagian besar responden memiliki umur yang (Hanifa Wiknjosastri, 2007). Hasil penelitian
tepat untuk melahirkan. menunjukan dari 45 responden sebagian besar
Paritas adalah jumlah anak yang telah mengalami preeklampsia berat yaitu 26 responden
dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun (57,8%) dan sisanya mengalami preeklampsia
lahir mati (Amiruddin, 2004). Hasil penelitian ringan yaitu 19 responden (42,2%) ini bisa
menunjukan bahwa sebagian besar responden dikarenakan sebagian besar responden memiliki
adalah multipara yaitu 57,8%, Paritas 2-3 riwayat hipertensi sebelumnya.
merupakan paritas yang aman ditinjau dari sudut
kematian maternal, paritas 1 dan lebih dari
3 mempunyai angka kematian maternal yang

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


Hubungan Usia, Paritas, Riwayat Hipertensi Dan Frekuensi Pemeriksaan ANC 133
Terhadap Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil

Bivariat preeklampsia ini sesuai dengan penelitian Bahari


Hubungan usia ibu dengan kejadian preeklampsia (2009), di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo
di Ruang Paus RSUD. Palabuhan Ratu Kabupaten Surabaya mendapatkan hasil bahwa lebih dari
Sukabumi setengah kejadian preeklampsia pada ibu bersalin
Hasil penelitian menunjukan ibu yang terjadi pada ibu primipara, dan ada hubungan usia
berusia kategori beresiko sebagian besar dan paritas terhadap kejadian preeklampsia pada
mengalami preeklampsia berat yaitu 13 (72,2%), ibu bersalin.
sedangkan ibu yang usianya kategori tidak beresiko
sebagian besar mengalami preeklampsia ringan 21 Hubungan riwayat hipertensi ibu dengan kejadian
(77,8%) preeklampsia di Ruang Paus RSUD. Palabuhan
Hal ini sesuai dengan teori yang Ratu Kabupaten Sukabumi
dikemukakan Sudhaberata, 2007 yang mengatakan Hasil penelitian menunjukan ibu yang
bahwa Distribusi kejadian Preeklampsia mempunyai riwayat hipertensi sebelumnya
berdasarkan umur menurut beberapa referensi sebagian besar mengalami preeklampsia berat
banyak ditemukan pada kelompok usia ibu yang yaitu 14 (60,9%), sedangkan ibu yang tidak
ekstrem yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 mempunyai riwayat hipertensi sebagian besar
tahun dan faktor resiko pada kehamilan mengalami preeklampsia ringan 17 (77,3%).
Preeklampsia berat menemukan 2/3 kematian Peningkatan resikopreeklampsia/eklampsia dapat
maternal terjadi pada usia di atas 30 tahun atau terjadi pada ibu yang memiliki riwayat hipertensi
lebih . Hal ini memperkuat penderita bahwa kronis, diabetes, dan adanya riwayat
kenaikan tekanan darah pada wanita hamil berusia preeklampsia/eklampsia sebelumnya. (Robert &
muda akan lebih menimbulkan kejang. Sedangkan Redman, 1993). Sedangkan menurut Ben-zion
menurut para ahli, semakin meningkatnya umur ibu Taber (1994), faktor-faktor predisposisi
hamil maka semakin meningkat pula angka preeklampsia meliputi: Nullipara umur belasan
kejadian Preeklampsia dalam kehamilan tahun, Pasien yang miskin dengan pemeriksaan
(Sudhaberata, 2007). antenatal yang kurang atau tidak sama sekali dan
Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P nutrisi yang buruk terutama dengan diet kurang
value = 0,001< 0,05 berarti H0 ditolak maka protein, Mempunyai riwayat
terdapat hubungan antara usia ibu dengan kejadian preeclampsia/eklampsia dalam keluarga,
preeklampsia ini sesuai dengan penelitian Bahari Mempunyai penyakit vascular hipertensi
(2009), di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo sebelumnya dan Kehamilan-kehamilan dengan
Surabaya mendapatkan hasil bahwa kejadian trofoblas yang berlebihan ditambah vili korion
preeklampsia pada ibu bersalin sebagian besar (Kehamilan ganda, Mola hidatidosa, Diabetes
dialami oleh ibu bersalin dengan usia <20 tahun Mellitus, Hidrops fetalis)
dan penelitian Bakti Utami (2008) yang mengatakan Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P
ibu hamil yang berusia <20 tahun atau > 35 tahun value = 0,01< 0,05 berarti H0 ditolak maka terdapat
19 kali lebih besar mengalami preeklampsia. hubungan antara riwayat hipertensi dengan
kejadian preeklampsia ini sesuai dengan penelitian
Hubungan Paritas ibu dengan kejadian yang dilakukan Bakti Utami (2008) yang
preeklampsia di Ruang Paus RSUD. Palabuhan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
Ratu Kabupaten Sukabumi umur, gravida, riwayat preeklampsia dan riwayat
Hasil penelitian menunjukan ibu yang hipertensi dengan kejadian preeklampsia. Besarnya
multipara sebagian besar mengalami preeklampsia risiko riwayat hipertensi OR=7,295 artinya ibu yang
ringan yaitu 19 (73,1%), sedangkan ibu yang memiliki riwayat hipertensi memiliki resiko 7 kali
primipara sebagian besar mengalami preeklampsia lebih besar mengalami preeklampsia dibandingkan
berat 12 (63,2%). Hal ini sesuai dengan teori dengan ibu yang tidak mempunyai riwayat
Wiknjosastro, 2005 mengatakan bahwa paritas 1 hipertensi
dan lebih dari 3 mempunyai angka kematian
maternal yang tinggi. Sedangkan Sibai et al (1995) Hubungan frekuensi pemeriksaan antenatal care
dan Skjaerven (1995) juga berpendapat bahwa ibu dengan kejadian preeklampsia di Ruang Paus
proporsi primigravida lebih tinggi daripada wanita RSUD. Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi
yang pernah hamil sebelumnya. Hasil penelitian menunjukan ibu yang tidak
Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P teratur dalam pemeriksaan ANC sebagian besar
value = 0,01< 0,05 berarti H0 ditolak maka terdapat mengalami preeklampsia berat yaitu 15 (71,4%),
hubungan antara paritas dengan kejadian sedangkan ibu yang teratur dalam pemeriksaan

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


134 Eka Fuazia Laila

ANC sebagian besar mengalami preeklampsia Dan Eklamsi Di Indonesia;


ringan 20 (83,3%) ini dapat diartikan bahwa BagianEpidemiologi FKM UNHAS
semakin sering melakukan pemeriksaan ANC maka Makassar, (Online) diunduh 25 Januari
resiko terkena preeklampsia semakin kecil sesuai 2012.Available from URL: HYPERLINK
dengan teori yang dikemukakan manuaba untuk Arikunto, Suharsimi 2010, Manajemen Penelitian,
mendeteksi preeklampsia sedini mungkin yaitu Rineka Cipta, Jakarta.
dengan melalui pemeriksaan antenatal secara Billington, M & Stevenson, M 2010, Kegawatan
teratur mulai dari trimester I sampai dengan dalam Kehamilan – Persalinan: Buku Saku
trimester III dalam upaya mencegah preeklampsia Bidan, alih bahasa; Ariani, F & Widiarti, D,
menjadi lebih berat ed Wahyuningsih, E & Rahayu, YD, EGC,
Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh P Jakarta.
value = 0,000< 0,05 berarti H0 ditolak maka Bobak, Lowdermik & Jensen 2005, Buku Ajar
terdapat hubungan antara frekuensi pemeriksaan Keperawatan Maternitas, alih bahasa;
ANC dengan kejadian preeklampsia ini sesuai Wijayanti, M, ed Komalasari, edk 4, EGC,
dengan penelitian Dinda Nova Hermawan, dkk Jakarta.
(2013) didapatkan bahwa ada hubungan yang Briley, Annette, 2006, Asuhan Kebidanan
signifikan antara keteraturan antenatal care dengan Pada Persalinan : Preeklampsia,
resiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta
dengan nilai OR sebesar 14,700 yang artinya Caroline H, 2008. Terapi Preeklampsia, Jurnal
bahwa ibu hamil yang melakukan antenatal care Cermin Dunia Kedokteran Vol. 35, Nomer
secara tidak teratur berpeluang 14,700 kali beresiko 1, Grup PT Kalbe Farma Tbk, Jakarta.
preeklampsiadibandingkan dengan ibu hamil yang Chapman, Vicky 2006, Asuhan Kebidanan:
melakukan antenatal care secara teratur Persalinan & Kelahiran, alih bahasa;
Kuncara, Y, ed, Ester, Monica, EGC,
SIMPULAN Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Cuningham, et al. 2005. Obstetri Williams. Edisi 21.
disimpulkan 40% respondenberada pada usia Jakarta: EGC
beresiko yaitu <20 tahun atau > 35 tahun, 57,8% Dahlan, Sopiyudin.M. 2006, Statistik Kedokteran
respondenmerupakan multipara, 51,1% dan Kesehatan, PT.Arkans, Jakarta
respondenmempunyai riwayat hipertensi dan 46,7% Dharma, Kelana Kusuma 2011, Metodologi
respondentidak teratur dalam pemeriksaan ANC. Penelitian Keperawatan Panduan
Sebagian besar responden mengalami Melaksanakan dan Menerapkan Hasil
preeklampsia berat yaitu 26 responden (57,8%) dan Penelitian, CV. Trans Info Media, Jakarta.
sisanya mengalami preeklampsia ringan yaitu 19 Hastono, sp & Luknis Sasri 2010, Statistik
responden (42,2%). Ada hubungan antara usia, Kesehatan, edk 2, cet 4, PT. Raja
paritas, riwayat hipertensi, frekuensi pemeriksaan Gravindo Perjada, Jakarta.
ante natal care dengan kejadian preeklampsia pada Hidayat, Alimul Aziz 2009, Metode Penelitian
ibu hamil di RSUD R Syamsudin SH dengan nilai P Keperawatan dan Teknik Analisa Data,
value (0,000-0,001) < 0,05 dengan keeratan Salemba Medika, Jakarta.
hubungan lemah-cukup kuat Hutahean, Serri 2009, Asuhan Keperawatan dalam
Maternitas dan GInekologi, CV, Trans Info
SARAN Medika, Jakarta.
Diharapkan agar ibu yang mempunyai faktor Departemen Kesehatan Indonesia. 2004, Pusat
resiko agar rutin memeriksakan kehamilan sehingga Promosi Kesehatan, KIE safe
preeklampsia dapat di deteksi secara dini yang Motherhood “Making Pregnancy Safer”,
pada akhirnya angka preeklampsia dapat berkurang Depkes RI, Jakarta
dan bagi para pemberian asuhan agar lebih sigap Departemen Kesehatan Indonesia. 2007, Profil
dalam menangani pasien yang mengalami Kesehatan Indonesia, Depkes RI,
preeklampsia apalagi pasien dengan faktor resiko Jakarta
preeklampsia Departemen Kesehatan Indonesia. 2007, Survey
Demografi Kesehatan Indonesia,
DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, Jakarta
Amiruddin, R., Kandi, E.P., Ayani, W., Jurnal kesehatan Indonesia Vo. 1, No 5. April 2007.
Chaerunnisa,A., Ambas, W.A., Afifah, Tantangan Pencapaian Millenium
A.(2007). Current Issue Pre Eklampsie

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


Hubungan Usia, Paritas, Riwayat Hipertensi Dan Frekuensi Pemeriksaan ANC 135
Terhadap Kejadian Preeklampsia Pada Ibu Hamil

Development Goals (MGDs) Bidang Murray, S.S. 2006. Foundations of Maternal-


Kesehatan Newborn and Women’s Health
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi 8(2):2- Notoadmojo, S. 2005. Metodologi Penelitian
4Wati, Risthiana, D. (2009). Hubungan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Antara Preeklampsia Berat dengan Notoadmojo, Soekidjo 2005, Promosi Kesehatan
AsfiksiaNeonatorum di RSUD Ponogoro Teori dan Aplikasinya, Rineka Cipta,
per 1 Januari 2008-31 Desember Jakarta.
2008,(Tesis). Surakarta: Universitas Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Metodologi Penelitian
Muhammadiyah Surakarta. Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta
Kelly O, Kim. T., Tell. K., Langer. A. (2007).. Nursalam 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi
Balancing The Scales Penelitian Ilmu Keperawatan, edk 3,
(ExpandingTreatment for Pregnant Women Salemba Medika, Jakarta.
With Life-Threatening Hypertensive Prawiryohardjo, Sarwono 2009, Ilmu Kebidanan,
Conditions in Developing Countries. edk 4, cet 2, ed Saifuddin, Rachimhadhi &
Engerderhealth. (30): 5-8 Wiknjosastro, PT Bina Pustaka Sarwono
Klonoff, CHS,et.al. 1989, An Epidemiology Study Prawirohardjo, Jakarta.
of Contraception And Preeclampsia, Pudiastuti, Ratna Dewi 2012, Asuhan Kebidanan
JAMA 262 : 3143-3147 pada Ibu Hamil Normal & Patologi, Nuha
Kusmiyati, Yuni 2010, Penuntun Praktikum Asuhan Medika, Yogjakarta.
Kehamilan, Fitramaya, Jakarta. Roeshadi, R,H 2007, Upaya Menurunkan Angka
Laporan tahunan dinas kesehatan Kabupaten Kesakitan dan Angka Kematian Ibu pada
sukabumi 2015. Penderita Preeklampsia dan Eklampsia,
Laporan tahunan RSUD. Palabuhan Ratu vol 31, no 3, Fakultas Kedokteran
Kabupaten Sukabumi Universitas Sumatra Utara, Medan.
Leisure-Time Physical Activity, and Risk of Rohmah, Nikmatur 2010, Pendidikan Prenatal
Preeclampsia and Gestational Upaya Promosi Kesehatan Bagi Ibu Hamil,
Mandriwati, G.A 2012, Asuhan Kebidana Antenatal: Gramata Publishing, Jakarta.
Penuntun belajar, edk. 2, EGC, Jakarta. Saifuddin, Abdul Bari 2009, Buku Acuan Nasional
Manuaba, I.G.B, 2004, Kapita Selekta Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Penatalaksanaan Rutin Obstetri Neonatal, edk 1, cet 5, ed Adrianse,
Ginekologi Dan KB, Penerbit Buku Wiknjosastro & Waspodo, PT. Bina
Kedokteran, EGC, Jakarta Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Manuaba. I.B.G. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Sastrawinata, S., et al. 2005. Ilmu Kesehatan
Kandungan, dan Keluarga Berencana Reproduksi: Obstetri Patologi Edisi 2.
untuk Pendidikan bidan. Editor, Jakarta: EGC
Seriawan,Ed.I. Jakarta. EGC Setiadi. 2007. Konsep dan Penelitian Riset
Manurung, S, Tutiany & Suryati 2011, Buku Ajar Keperawatan. Edisi 1. Yogyakarta:
Maternitas Asuhan Keperawatan Graha Ilmu
Antenatal, CV. Trans Info Media, Jakarta Soewondo.Kendal.http://eprintz.undip.ac.id/183421/
Meilani, Niken, et al 2009, Kebidanan Komunitas, 1/ROZIKHAN.pdf. diperoleh 20 Desember
ed Machfoedz, Ircham, Fitramaya, Sudhaberta, K. (2001). Penanganan Preeklampsia
Yogyakarta. Berat dan Eklampsia. (Online)diunduh 28
Merviel, P., Touzart, L., Deslandes, V., Delmas, M., Januari 2016. (Online) diunduh 01 April
Coicaud, M., & Gondry, J. (2008).Risk 2016. Available fromURL: HYPERLINK
factors of preeclampsia in single Susanto.H. 2003. Obstetri Patologi, Fakultas
pregnancy, Journal GynecologyObstetric Kedokteran Universitas
Biology 37(5):477-82. Padjajaran,Bandung
Mochtar, Rustam. 2004. Preeklampsia dalam Utomo, B, 2007, Tantangan Pencapaian Millenium
Sinopsis Obstetri. Jakarta. EGC Development Goals (MDG’s) Bidang
Moffat, McKay S & Lee, Pam 2011, Panduan Kesehatan di Indonesia
Praktik Mahasiswa Kebidanan, alih WHO, 2007, Dibalik Angka, Pengkajian
bahasa; Yulianti, Devi, ed Tiar, E, EGC, Kematian Maternal dan Komplikasi Untuk
Jakarta. Mendapatkan Kehamilan Yang Lebih
Mufdlilah 2009, Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Aman, diterjemahkan dan diedit oleh dr.
Hamil, Nuha Medika, Yogjakarta. George Andriaansz,SPOG

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019


136 Eka Fuazia Laila

WHO, 2006, Menggunakan Hak Asasi www.ejournal.litbang.depkes.go.id/ di akses tanggal


Manusia Untuk Kesehatan maternal 01 April 2016)
danNeonatal, Laporan Analisa Uji www.kalbe.co.id/files/cdk/.../cdk_133_obstetri_dan_
Coba di Indonesia, bekerjasama dengan ginekologi.Trijatmo Rachimhadhi.(2007),
Depkes RI Preeklamsia dan
Wibisono Bambang dr. Kematian Perinatal pada Eklamsia,Jakarta:Yayasan BinaPustaka
Preeklampsia - Eklampsia. FK. Undip Sarwono Prawiroharjo.
Semarang, 1997:6-12. http://www.depkes.jabarprov.go.id diakses pada
Wiknjosastro,H, dkk, 2006, Ilmu tanggal 18-04-2016)
Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Zhang J, et.al, 1997, Epidemiology Of
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Pregnancy-Induced Hypertention,
www.Digized by USU Digital Library. (Pendarahan Epidemiologis Reviews 19 : 218-231
selama kehamilan, 2004) Searching 01
April 2016

Jurnal Kebidanan Volume 5, Nomor 2, April 2019

You might also like