Professional Documents
Culture Documents
Logistik Dinas KB PDF
Logistik Dinas KB PDF
ABSTRACT
Board of Community Empowerment and Family Planning has the main task in a family planning and family welfare
program.Logistics management was very importance to support that program. There were 17.020 syringes
whichexpired but have not been destroyed in 2016. Author wanted to examine the logistics management function
in Bapemas and KB. The variables were logistics planning, budgeting, procurement, receiption, storage,
distribution, and elimination.The samples were two warehouse logistics officers.Data collection techniqueswere
observation and indepth interview.Requirements planning used the formula of average usage per month multiplied
by 3 or 24. The procurement process was done by request to BKKBN Province.Budgeting wasderived from two
sources. The sources werestate and local fund. Reception and distribution process was appropriate with technical
manual book. Storage facilities reached 94.1% of the BBKBN Centerstandard.While the general provisions saving
reached 100%. Eliminating logistics had not done since 2012. The recording process used the forms and books
that have been standardized by National BKKBN office.Monitoring started from receipt, storage and distribution.
That was done by Province BKKBN office.The conclusion of this research was the Implementation of all functions
in accordance with the standards.
Keluarga Berencana merupakan upaya untuk Surabaya tahun 2016 adalah menyediakan sarana
mengatur kelahiran anak, jarak serta usia ideal dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan
melahirkan. Salah satu upaya untuk menjamin kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau,
keberlangsungan pelayanan Keluarga Berencana aman, berkualitas serta merata skala kota. Oleh
yaitu“Mewujudkan pembangunan yang berwawasan karena itu, diperlukan manajemen logistik yang baik
kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil agar alat kontrasepsi dan non alat kontrasepsi dapat
bahagia sejahtera”. Alat kontrasepsi dan non alat tersalurkan ke semua fasilitas pelayanan kesehatan
Hal ini perlu didukung dengan pengelolaan alat Masyarakat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya
kontrasepsi (alkon) dan non alat kontrasepsi (non tahun 2016, terdapat 17.020 spuit yang sudah
alkon) yang profesional, efektif dan efisien. melewati masa kadaluwarsa namun belum
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan dimusnahkan. Oleh karena itu, penelitian ini akan
Keluarga Berencana Kota Surabaya (Bapemas dan mengkaji tentang pelaksanaan fungsi manajemen
KB Kota Surabaya) merupakan badan pemerintahan logistik di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
yang mempunyai tugas pokok di dalam bidang Keluarga Berencana Kota Surabaya (Bapemas dan
Menurut Anwar (2011) dan Siagian (2012), Hambatan pertama yaitu increasing variety of
SCM menunjukkan rantai panjang yang dimulai dari products.Banyaknya jenis produk dan jumlah yang
supplier sampai pelanggan. SCM membahas seluruh tidak menentu dari masing-masing produk membuat
aktivitas dari suatu perusahaan mulai dari level produsen semakin kesulitan dalam memuaskan
Menurut Seto dkk (2004) dalam Khasanah Surabaya. Sampel pada penelitian ini adalah
(2010), manajemen pengelolaan obat mempunyai Bendahara barang sebanyak 2 orang. Teknik
fungsi manajemen logistik sebagai berikut: pengambilan sampel menggunakan total sampling.
METODE
Gambar 2. Supply Chain Manajemen di Bappemas
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan KB Kota Surabaya dengan Sumber
dana APBN
observasional dengan desain penelitian cross
BKKBN Provinsi Jawa Timur bertindak
sectional. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal
sebagai supplieryang menyalurkan alkon dan non
15 Agustus 2016s/d 9 September 2016. Penelitian
alkon ke Bapemasdan KB Kota Surabaya sesuai
dilakukan di unit logistik Bapemas dan KB Kota
dengan no Batch kota. Sedangkan Bapemas dan KB pemakaian per bulan dikalikan 24 (untuk 2 tahun).
kota Surabaya bertindak sebagai supplier Dari ketiga metode itu yang paling sering digunakan
yangmenyalurkan alat kontrasepsi dan non alat adalah persediaan minimum dan persediaan
APBD dapat dilhat pada gambar di bawah ini; Pengadaan alkon dan non alkon di
YA
Bapemas dan KB Kota Surabaya bertindak sebagai
Barang>
supplier yang menyalurkan alat kontrasepsi dan non safety
Stock
alat kontrasepsi ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Buat Surat Bukti
Barang Keluar
Perencanaan (SBBK)
Provinsi namun dibutuhkan oleh Klinik KB dan observasi terhadap sarana prasana penyimpanan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik negeri maupun alat kontrasepsi dan non alat kontrasepsi didapatkan
swasta. Logistik tersebut antara lain Amoxicillin 500 hasil sebagai berikut:
mg dan Asam Mefenamat 500 mg. Tabel 1. Hasil Observasi Sarana Prasarana
Penyimpanan Alat Kontrasepsi Dan Non
. Alat Kontrasepsi Di Bapemas Dan KB
Barang masuk
Kota Surabayatahun 2016
kerja. Proses penerimaan sudah sesuai dengan Berdasarkan tabel observasi di atas, sarana
petunjuk teknis BKKBN Pusat (2011). Gambar 5 dan prasarana penyimpanan alat kontrasepsi dan
menunjukkan usulan flowchart penerimaan logistik di non alat kontrasepsi di Bapemas dan KB Kota
Bapemas dan KB Kota Surabaya Surabaya sudah memenuhi syarat dari BKKBN
Prosedur penyimpanan yang dilakukan di yang belum dimiliki oleh gudang Bapemas dan KB
Bapemas dan KB Kota Surabaya merupakan Kota Surabaya yaitu alat pengukur suhu dan
Berdasarkan hasil indept interview dengan sudah tidak dilakukan lagi sejak tahun 2012. Hal ini
Kepala Sub Bidang Keluarga Berencana, permintaan dikarenakan belum adanya tempat untuk
alat ini sudah dilakukan sejak lama namun belum pemusnahan alat kontrasepsi dan non alat
ketentuan umum terkait penyimpanan dapat dilihat Selain itu pemusnahan yang pernah dilakukan
pada tabel di bawah ini: oleh Bapemas dan KB Kota Surabaya pernah
Tabel 2. Hasil Observasi Ketentuan Umum Dalam mendapatkan komplain dari masyarakat mengenai
Penyimpananalat Kontrasepsi Dan Non
Alat Kontrasepsi Di Bapemas Dan KB limbah yang ditimbulkan dari proses pemusnahan.
Kota SurabayaTahun 2016
Alat non kontrasepsi yang belum dimusnahkan dapat
Aspek Observasi Ya Tidak
Ketentuan umum dalam penyimpanan: dilihat pada tabel di bawah ini
1. Tinggi susunan untuk kardus atau √
box < 2 m Tabel 3. Alat Non Kontrasepsi di luar masa
2. Jarak antara pallet dan tembok > √ kadaluwarsa
30 cm
3. Lebar penataan alkon selebar √ Barang Faktor penyebab
ukuran 2 box Spuit 3cc Banyaknya spuit 3cc yang tidak
4. Setiap baris susunan alkon adalah √ terpakai dikarenakan fasilitas
5 atau 10 karton kesehatan mengajukan keluhan
5. Suhu udara untuk penyimpanan mengenai kualitas spuit yang tidak
alkon: bagus.
a. IUD < 25 derajat celcius √ Aquabidest Pihak BKKBN Provinsi sudah mengirim
b. Kondom < 25 derajat celcius √ Injeksi barang namun Fasyankes menolak
c. Pil < 25 derajat celcius √ untuk menerima barang tersebut
d. Suntikan 15 s/d 25 derajat √ karena aquabidest injeksi ini tidak
celcius diperlukan lagi untuk mengencerkan
e. Implant 15 s/d 25 derajat √ lidocaine.
celcius.
Thiamek 500 Pihak BKKBN Provinsi mengirim jenis
Penyimpanan alkon dan non alkon √ mg antibiotik yang tidak sesuai dalam
dikelompokkan berdasarkan dengan pelayanan KB.
jenis barang.
Bethadine Waktu pengiriman barang yang sangat
Menulis di kartu Persediaan Barang √ dekat dengan masa kadaluarsa
Menulis di Kartu Barang √ barang. Sehingga untuk
Jumlah 12 0 pendistribusiannya sudah melampaui
Persentase (12/12)x100% masa kadaluarsa.
=100%
Perbekalan farmasi yang kadaluwarsa
Berdasarkan tabel di atas Bapemas dan KB
umumnya tidak menimbulkan ancaman yang serius
sudah memenuhi syarat penyimpanan dari BKKBN
terhadap kesehatan masyarakat atau lingkungan.
Pusat (2012) sebesar 100%. Hal ini menunjukkan
Namun metode pembuangan yang tidak tepat dapat
bahwa syarat penyimpanan alat kontrasepsi dan non
membahayakan jika mengakibatkan pencemaran
alat kontrasepsi di Bapemas dan KB Kota Surabaya
terhadap air.Permasalahan yang sama terkait
sudah sesuai dengan standar dari BKKBN Pusat
penghapusa logistik yang belum berjalan ditemukan
(2012).
oleh Fannya (2011) di Puskesmas Biaro.
Pemusnahan
Dampak pembuangan air limbah yang tidak
Berdasarkan hasil indepth interview dengan
tepat meliputi kontaminasi air minum, terlepasnya
Kepala Sub Bidang Keluarga Berencana,
polutan toksik ke udara, dan diambilnya logistik
pemusnahan alat kontrasepsi dan non alat
kadaluwarsa untuk di jual kembali ke masyarakat
kontrasepsi di Bapemas dan KB Kota Surabaya
umum(WHO,1999).
Melihat dampak yang ditimbulkan sangat Dengan begitu, pemanfaatan pabrik industri
berbahaya maka perlu dilakukan metode untuk memberikan alternatif yang murah dan terjangkau.
pembuangan limbah yang tepat. Berikut beberapa Rekomendasi terakhir yaitu penguraian kimia.
metode pembuangan limbah farmasi yang Jika insenerator tidak tersedia, teknik penguraian
direkomendasikan oleh WHO (1999): kimia dapat digunakan sesuai dengan rekomendasi
Rekomendasi pertama yaitu pengembalian ke pabrik pembuatnya. Metode ini dapat dilakukan
donatur atau pabrik pembuat.Logistik harus dipilih dengan pengawasan tenaga ahli kimia. Setelah
terlebih dahulu untuk dikembalikan lagi ke pabik atau dilakukan penguraian kimia maka dilanjutkan dengan
pabrik atau donatur adalah logistik yang dapat Setiap metode mempunyai kekurangan dan
menimbulkan masalah dalam pembuangannya. kelebihan. Penggunaan metode tertentu juga harus
atau persiapan sebelumnya. Landfill merupakan suhu tinggi oleh pabrik industri.Metode ini
metode paling tua dan paling banyak digunakan merupakan metode yang paling murah dan
Rekomendasi ketiga yaitu encapsulation. ini didasarkan pada sumber dana yang digunakan
dalam drum plastik atau baja. Drum harus Menurut hasil observasi proses penyaluran
dibersihkan sebelum digunakan dan sebelumnya alat kontrasepsi dan non alat kontrasepsi sudah
tidak boleh berisi materi berbahaya atau yang mudah sesuai dengan petunjuk teknis BKKBN Pusat (2012).
meledak. Rekomendasi keempat yaitu Inertization. Penyaluran dilakukan ketika fasilitas pelayanan
Inertization adalah bentuk lain dari encapsulation. kesehatan baik swasta maupun negeri melakukan
Metode ini memerlukan pelepasan materi, kertas, permintaan ke Bapemas dan KB Kota Surabaya.
kardus dan plastik kemasan dari limbah farmasi. Jumlah alat kontrasepsi dan non alat kontrasepsi
Rekomendasi kelima yaitu Insinerasi suhu akan dikirimkan sesuai jumlah barang yang tersedia
tinggi oleh pabrik industri. Pabrik Industri yang di gudang Bapemas dan KB Kota Surabaya. Petugas
menggunakan insenerator suhu tinggi yaitu pabrik gudang dan bendahara barang akan menganalisis
semen, pembangkit listrik bertenaga batubara, atau permintaan dan jumlah safety stock di Bapemas dan
pabrik peleburan logam. Metode ini menggunakan KB Kota Surabaya. Berikut merupakan usulan
tungku yang beroperasi pada suhu lebih 8500C. flowchart proses penyaluran alat kontrasepsi dan
Penerimaan Barang Persediaan Alkon dan non yang oleh BKKBN Provinsi. Pemantauan yang
KB Kota Surabaya meliputi pemantauan terhadap Pemusnahan. Pemusnahan alat kontrasepsi dan
kegiatan penerimaan, penyimpanan, penyaluran, non alat kontrasepsi sudah tidak dilakukan lagi sejak
Pelaksaanan fungsi manajemen logistik di instansi untuk bekerja sama dengan industri yang
Bapemas dan KB Kota Surabaya sudah berjalan memiliki insenerator suhu tinggi dalam pemusnahan
kontrasepsi dan non alat kontrasepsi dihitung dengan menggunakan formulir dan buku yang telah
dengan menggunakan persediaan minimum dan distandarisasi oleh BKKBN Pusat. Pelaporan
diperoleh dari 2 sumber dana yaitu APBN dan APBD. Pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan
Pengadaan. Pengadaan logistik alat kontrasepsi dan evaluasi di Bapemas dan KB Kota Surabaya
non alat kontrasepsi dilakukan dengan pengajuan dilakukan oleh BKKBN Provinsi Jawa Timur.
permintaan kepada BKKBN Provinsi Jawa Timur. Pemantauan dilakukan pada poses penerimaan
sistem FIFO dan FEFO. Sarana dan prasarana Anwar, SN. (2011). Manajemen Rantai Pasokan
(Supply Chain Management) Konsep dan
penyimpanan sudah sesuai dengan standar BKKBN Hakikat.Jurnal Dinamika Informatika, Vol 3 No
2. [e-jurnal]. doi:
Pusat sebesar 94,1%, namun belum adanya alat http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/a
rticle/view/1315/531
pengukur suhu dan kelembaban ruangan. Penulis Bapemas dan KB. (2016). Profil Badan
Pemberdayaan Masyarakat Kota Surabaya.
memberikan saran kepada Instansi untuk melakukan Surabaya: Bapemas dan KB Kota Surabaya.
BKKBN. (2011). Petunjuk Teknis: Perencanaan
penyediaan Thermo-Hygrometer, sehingga Kebutuhan Alat dan Kontrasepsi dan Non Alat
Kontrasepsi. Jakarta: Badan Kependudukan
pemantauan suhu dan kelembaban ruangan dan Keluarga Berencana Nasional.
BKKBN. (2012).Petunjuk Teknis: Penerimaan,
penyimpanan dapat dilakukan dengan mudah dan Penyimpanan dan Penyaluran Alat/ Obat
Kontrasepsi dan Non Alat Kontrasepsi
akurat. Program KB Nasional. Jakarta: Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana
Penyaluran. Penyaluran alat kontrasepsi dan non Nasional.
Fannya, P. (2011). Evaluasi Pelaksanaan
alat kontrasepsi dari Bapemas dan KB Kota Manajemen Logistik Alat Kesehatan Di
Puskesmas Biaro Kabupaten AGAM Tahun
Surabaya ke fasilitas kesehatan kota Surabaya 2011.Skripsi. Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Padang. Retrieved from
sudah sesuai dengan petunjuk teknis BKKBN Pusat. http://repository.unand.ac.id/17545/1/skripsi_
puteri.pdf
Khasanah, U. (2010). Analisis Manajemen Logistik Siagian, Y. (2012). Supply Chain Management. [e-
Obat Dalam Perencanaan, Pengendalian book] Grasindo. Retrieved
Persediaan, Safety Stock, Dan Reorder fromhttps://books.google.co.id/books?hl=id&l
Point.Skripsi. Fakultas Kesehatan r=&id=stWD5PwghREC&oi=fnd&pg=PR12&d
Masyarakat Unair. q=supply+chain+management+adalah&ots=
Panjaitan, R., Goenawi, L., Lolo, W.. (2014). WwO-bjqtL3&sig=vONexbUl-
Pengelolaan Alat dan Obat Kontrasepsi di vsAaDWj7OBGb-
Badan Kependudukan Keluarga Berencana V7qJk&redir_esc=y#v=onepage&q=supply%
Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Utara. 20chain%20management%20adalah&f=false
Jurnal Ilmiah Pharmacon, Vol 3 No 3. [e- WHO. (1999). Guidelines For Safe Disposal Of
journal]:Pp. 230-234. doi: Unwanted Pharmaceuticals In And After
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharma Emergencies. Switzerland: World Health
con/article/viewFile/5423/4930 Organization. Retrieved
Rizky, M. A. (2012). Pengukuran Kinerja Supply fromhttp://www.who.int/water_sanitation_hea
Chain Management Pada PT. Caraka lth/medicalwaste/unwantpharm.pdf
Purnama Abadi Pasuruan Dengan
menggunakan Metode Score.
Skripsi.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair.