Professional Documents
Culture Documents
858 2060 1 SM PDF
858 2060 1 SM PDF
2 Oktober 2013
Willy F. Maramis *
Extended Abstract
We have theoretical ethics and applied or professional ethics. There is always ethics in a
profession, because the professional interacts with a human client, and in this relationship there
is always an ethical aspect. When the ethical values of a profession are agreed upon and written
down by the members of the profession, then we have a code of ethics. There is always ethics in
a profession, even though a code of ethics is not yet formulated.
A few biotechnological ventures are very briefly discussed (there are many many more)
along with their ethical aspects: e.g. artificial insemination, IVF or In Vitro Fertilization, sperm
bank, embryo bank, organ transplantion, stem cell, SCNT (Somatic Cell Nuclear Transfer) or
cloning, genetic engineering, recombinant DNA, transgenesis, artificial chromosome, artificial
life, regenerative medicine, genetic medicine, personalized medicine.
Humans are very creative, which distinguishes him from the non-humans, and together
with his language development, intelligence and will to power, he can venture almost every
thing, especially in biotechnology. But how far should we go. We could do it, but should we?
This is the question of bioethics for biotechnology.
Javier Cardinal Lozano Barragan’s attempt for a definition of bioethics is “Bioethics is the
systematic and deep study of the behavior that builds man through the life and health sciences in
order to walk in Christ towards the Father, the source and Fullness of Life, by the power of the
Holy Spirit”. According to the UN Convention on Biological Diversity, biotechnology is every
technological application using biological systems, organisms, or derivations of organisms, to
produce or alter the product or process for a specific use.
141
Willy F. Maramis
The horizon of technology is the possibility: an instrument can be used in any direction, to
build or destroy man. The horizon of ethics is the goal. There is need for direction and judgment
for technology, especially biotechnology. There is no such thing as a neutral technology.
ABSTRAK
Dalam diskusi-diskusi tentang moral dan etika, kita harus membedakan sesuatu hal yang
didiskusikan itu termasuk dalam bidang etika, sopan-santun atau disiplin. Moral (filsafat
moral) atau etika adalah ilmu (bukan agama), dan dengan demikian menggunakan penalaran
ilmiah, untuk menetukan apakah suatu perilaku individu atau kelompok individu baik atau
jahat (right or wrong). Biarpun tidak ada batas yang jelas, ada baiknya bila dibedakan antara
etika (ethics), etika kedokteran (medical ethics), bioetika (bioethics) dan etika biomedik
(biomedical ethics). Bioteknologi (Biotechnology) adalah teknologi yang melakukan intervensi
dalam proses kehidupan. Cakrawala teknologi adalah kemungkinan-kemungkinan, sedangkan
cakrawala etika adalah tujuan. Suatu alat hasil teknologi dapat dipakai untuk membangun atau
pun menghancurkan manusia. Tidak ada teknologi yang netral. Karena itu ada kebutuhan akan
pengarahan dan penilaian dalam teknologi, khususnya bioteknologi. Banyak sekali usaha telah
dan sedang dilakukan dalam bioteknologi dan telah banyak sekali penemuan telah muncul.
Hanya beberapa yang dibicarakan disini dan sekaligus disinggung secara singkat aspek etikanya.
Tidak mungkin dibicarakan disini penyelesaiannya secara terperinci. Silakan pembaca yang
budiman memikirkan atau mendiskusikan tentang itu dengan teman sejawat atau orang lain.
___________________________________________________________________________
*Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Jl. Kalisari Selatan 7 Tower A Lt. 6, Pakuwon City, Surabaya
142
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.1 No.2 Oktober 2013
adalah ilmu yang mempelajari apakah manipulasi atau campur tangan manusia
suatu perilaku manusia atau kelompok pada kehidupan, pada semua mahluk
manusia dianggap baik atau jahat, hidup, mulai dari kehidupan virus
menurut penalaran etika (moral sampai dengan kehidupan manusia
atau ethical reasoning). Moral atau dan berusaha menjawab pertanyaan:
etika adalah ilmu, karena itu dalam apakah manipulasi ini membangun
penalarannya dipakai kaidah-kaidah atau menghancurkan? Definisi lain
ilmiah. Dalam penalaran moral dipakai (Katolik) ialah: Bioetika adalah
istilah baik atau jahat, right or wrong, studi yang sistematis dan mendalam
dalam ilmu empiris dipakai istilah mengenai perilaku yang membangun
betul atau keliru, true or false (dalam manusia melalui ilmu-ilmu kesehatan
bahasa Indonesia kata-kata baik- dan kehidupan, supaya dapat berjalan
benar-betul dan jahat-salah-keliru dalam Kristus menuju ke Bapa,
tidak begitu tajam perbedaannya, Sumber dan Kepenuhan Kehidupan,
misalnya bagaimana menerjemahkan: dengan kekuatan Roh Kudus (Javier
“Right or wrong, my country, when it Cardinal Lozano Barragan, Hongkong
is right, keep it right, when it is wrong, 2008, Attempt of a definition:
make it right, right or wrong, my Bioethics is the systematic and deep
country”). Moral disebut juga filsafat study of the behavior that builds Man,
moral (moral philosophy). Ada juga through the life and health sciences,
theologi moral (moral theology) in order to walk in Christ towards the
yang berhubungan dengan agama. Father, the Source and Fullness of
Kata etika sering dipakai bergantian Life, by the power of the Holy Spirit)
dengan kata moral, tetapi ada yang (1). Francis S. Collins secara singkat
membedakannya dan memakai kata mengemukakan bahwa bioetika
etika khusus untuk profesi. Ada etika adalah ilmu yang mempertimbangkan
umum (general ethics) atau etika moralitas dari penerapan bioteknologi
teoretis dan ada etika terapan, applied dan ilmu kedokteran pada manusia
ethics, atau etika profesi. Jadi, etika (2).
mempelajari semua perilaku manusia
yang dapat dianggap baik atau jahat, 4. Etika biomedik (Biomedical Ethics):
termasuk perilaku dalam ketiga bidang yaitu etika yang berhubungan dengan
di bawah ini, yang merupakan bagian kehidupan (bioetika) dalam profesi
khusus dari etika. dokter, merupakan bagian dari etika
kedokteran.
2. Etika Kedokteran (Medical Ethics):
merupakan etika terapan dalam profesi 5. B i o t e k n o l o g i ( B i o t e c h n o l o g y ) :
kedokteran, menyangkut hubungan menurut UN Convention on
pasien-dokter; mempelajari perilaku Biological Diversity, bioteknologi
dokter yang dapat dianggap baik atau adalah setiap penerapan teknologi
jahat dalam menjalankan profesinya. yang menggunakan sistem biologis,
organisme, atau yang berasal dari
3. Bioetika (Bioethics): yaitu etika padanya, untuk membuat atau
yang mempelajari aspek etika dalam
143
Willy F. Maramis
mengubah produk atau proses demi informasi yang diperoleh dari suatu dilema
penggunaan khusus (2). moral, makin mantap keputusan. Namun
untuk memperoleh informasi lengkap 100%
Kita mempunyai nilai-nilai, yaitu semua hal dari suatu kasus dilemma moral biasanya
yang kita anggap baik. Sesuatu mempunyai tidak mungkin. Kita mengambil keputusan
nilai bagi saya bila saya anggap itu lebih baik moral berdasarkan informasi yang ada, dan
dari yang lain, suatu barang atau pun sesuatu keputusan itu dapat direvisi bila kemudian
yang abstrak. Bila nilai itu menyangkut masuk informasi lebih banyak lagi. Perlu
hubungan antar manusia, maka disebut nilai diingat bahwa tidak mengambil keputusan
moral atau nilai etika. Bila nilai-nilai itu merupakan suatu keputusan juga. Beberapa
menyangkut sekelompok orang dengan profesi hasil bioteknologi adalah sebagai berikut:
yang sama, maka disebut etika profesi. Bila
nilai-nilai dalam suatu profesi telah disetujui 1. Inseminasi buatan (artificial
bersama dan ditulis, maka kelompok nilai insemination): sperma dimasukkan
itu dinamakan kode etika (profesi). Sebuah ke dalam vagina atau uterus secara
profesi senantiasa mempunyai etika atau artifisial, tidak melalui koitus,
moral, biar pun belum ada kode etika, karena pembuahan masih terjadi di dalam
para anggota profesi berhubungan dengan tubuh (tuba Falopi). Sperma bisa
manusia lain, dan dalam hubungan dengan dari suami atau pun dari orang lain
manusia lain atau kelompok manusia, perilaku (donor).
anggota profesi itu bisa baik atau jahat, selalu
ada etika. 2. IVF (In Vitro Fertilization): perempuan
disuntik hormon supaya ovulasi, lalu
BEBERAPA HASIL BIOTEKNOLOGI sel telur dipanen, ditaruh di piring
petri, lalu ditambah dengan sperma,
Manusia sangat kreatif; berbeda dengan
pembuahan terjadi disitu (bayi tabung,
bintang. Sejak dahulu kala burung membuat
sebenarnya bukan tabung). Setelah
sarang sama saja, namun lihatlah kreativitas
beberapa waktu, hasil pembuahan
manusia dalam membuat rumah dan gedung-
itu dipindah ke rahim, supaya dapat
gedung lain. Lihatlah karya seni manusia,
berkembang sampai dilahirkan nanti.
sampai ada yang mengatakan “Jika ada
Jumlah sel telur yang dibuahi itu 5 –
sesuatu yang diciptakan manusia lebih indah
10 atau lebih. Yang dipindah ke rahim
dari alam, maka itu adalah musik”.
hanya 1 atau beberapa. Yang lain
Ada banyak sekali hasil kreativitas dibuang, dipakai untuk penelitian,
manusia dalam bidang bioteknologi. Akan diambil stem cell-nya, diberikan
disinggung beberapa saja secara singkat kepada orang lain atau disimpan dalam
populer, tidak sampai ke teknis terperinci. keadaan beku sampai akan dipakai.
Aspek moral juga hanya dikemukakan begitu Sperma dan sel telur bisa dari suami
saja, tidak dibicarakan secara mendalam. istri, tetapi bisa juga dari orang lain.
Mohon pembaca pikir sendiri mengenai Rahim bisa disewa dari perempuan
“dilema moral” itu, mencari informasi lebih lain (ibu surogat). Di London ada klub
jauh, berdiskusi dengan orang lain mengenai “The Stork” (Burung Bangau) dengan
aspek moral itu dan mengambil sikap sesuai anggota perempuan-perempuan
dengan hati nurani sendiri. Makin banyak yang bersedia menyewakan rahim
144
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.1 No.2 Oktober 2013
145
Willy F. Maramis
penerima dan sistem imunnya bereaksi. lingkungannya. Sel punca yang diambil
Transplan organik diambil dari mahluk dari embrio tidak bisa menjadi embrio
hidup, transplan anorganik dibuat dari yang dapat berkembang menjadi
logam (misalnya menggantikan sendi bayi karena tidak dapat membentuk
lutut, atau bahkan tangan, lengan, plasenta. Kalau sel dewasa diambil
kaki dan tungkai buatan, bionic man). dan dikembangbiakkan, ia hanya
Transplan bisa dari kadaver (donor bisa berkembang menjadi seperti
mati) dan bisa juga dari donor hidup. sel asalnya, tidak bisa berkembang
Manusia dianggap sudah meninggal menjadi sel jenis lain, misalnya sel
bila sudah terdapat mati batang otak kulit hanya bisa jadi sel kulit, tidak bisa
(MBO) atau brainstem death. Organ- jadi sel tulang. Mengapa satu sel yang
organ tidak serentak mati, tetapi masih dibuahi tadi itu, sampai pada stadium
berfungsi dan dipertahankan berfungsi tertentu bisa berdiferensiasi menjadi
dengan alat-alat penopang kehidupan begitu banyak macam jenis sel lain
(infus dan oxygen) sampai akan (totipotent), belum diketahui dengan
diambil untuk transplantasi (jantung, jelas. Setelah stadium ini, diferensiasi
hati, ginjal, paru, kornea, lambung, menjadi terbatas (pluripotent),
usus, pancreas, wajah, dll). Berapa makin berkembang, makin terbatas
lama mayat dipertahankan sampai suku (multipotent, lalu oligopotent) dan
cadangnya (bagian-bagian tubuh yang akhirnya sangat terbatas bila sudah
dapat diambil untuk transplantasi) dewasa (unipotent). Karena sel
sudah habis diambil semua? Berapa punca mempunyai potensi untuk
lama? Pernah dicoba transplantasi berdiferensiaasi ke banyak jenis sel
otak pada kera, tetapi tidak berhasil. lain, ideal untuk dipakai menggantikan
Bila berhasil, maka kalau si A dapat suatu bagian atau seluruh organ yang
otak si B, apakah si A tetap si A atau sudah kurang atau tidak berfungsi
sudah menjadi si B? Terdapat banyak lagi. Namun mengambil sel punca
perdagangan transplan. dari embrio (embryonic stem cell)
berarti membunuh embrio itu
6. Sel punca (Stem cell): satu sel telur (masalahnya adalah kapan terjadi
dibuahi oleh satu sel spermatozoid, manusia, adanya roh, hominisasi).
kedua-duanya haploid (jumlah Sekarang dapat diambil sel punca dari
kromosom separuh dari jumlah pada darah tali pusat bayi yang baru lahir,
sel dewasa). Setelah pembuahan sel atau pun dari bagian-bagian tertentu
itu menjadi diploid (jumlah kromosom dari orang dewasa (sumsum tulang,
sama seperti pada sel dewasa). Satu jaringan lemak, pulpa pada akar gigi,
sel ini kemudian menjadi dua sel, dsb.), semua ini dalam jumlah yang
empat sel, dan seterusnya. Satu sel sangat terbatas. Yamanaka dari Jepang
yang dibuahi itu mempunyai potensi mengembangkan teknik iPS (induced
berdiferensiasi menjadi segala macam Pluripotent Stemcell) yang bila
jenis sel yang ada pada mahluk dikembangkan dapat menyuplai lebih
dewasa. Bila ditaruh di jantung ia banyak permintaan akan sel punca. Sel
menjadi sel jantung, ditaruh di hati punca sudah lebih mantap dipakai pada
menjadi sel hati, dsb. sesuai dengan penyakit diabetes mellitus, Parkinson,
146
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.1 No.2 Oktober 2013
kerusakan saraf tulang belakang; roh, sejak saat pembuahan? (4) Pada
pada ganggguan lain masih dalam stadium beberapa sel saja, sel yang
taraf penelitian. Memakai sel punca telah dibuahi itu dapat memisahkan
sebenarnya adalah transplantasi. diri menjadi dua, dan lahirlah anak
kembar satu telur. Semua teolog yakin
7. SCNT (Somatic Cell Nuclear bahwa kedua anak kembar satu telur
Transfer) atau Kloning (Cloning): itu masing-masing mempunyai roh,
adalah mengambil inti sel dewasa tetapi sebelum menjadi dua hanya
(jumlah kromosom diploid) dari donor ada satu roh. Ada teolog mengatakan
dan memasukkannya ke dalam sel bahwa hominisasi (masuknya roh,
telur yang intinya (jumlah kromosom adanya tubuh-jiwa-roh) tetap pada
haploid) sudah dikeluarkan. Sel itu saat pembuahan (hominisasi seketika,
lalu ditaruh di piring petri, dirangsang immediate hominisation), dan waktu
dengan listrik dan ia berkembang menjadi dua, yang satu melahirkan
sampai pada stadium tertentu (seperti yang lain lain (termasuk rohnya).
pada IVF), lalu dipindahkan ke dalam Menurut teolog lain, ada hominisasi
rahim dimana ia dapat berkembang lambat (late hominisation), jadi
terus sampai menjadi mahluk seperti sebelumnya belum ada roh, jadi bukan
donor itu. Sudah dilakukan pada manusia. Lalu ada yang katakan bahwa
binatang (katak, domba Dolly), sel telur yang dibuahi itu mempunyai
namun pada manusia belum (biarpun potensi menjadi manusia. Kemudian
ada cerita-cerita dan buku tentang timbul pertanyaan, pada SCNT
itu). Yang lahir dari kloning (klon, (artifisial di piring petri), terlebih pada
clone) merupakan apanya dari donor? iPS (artifisial di piring petri), apakah
Bukan anak, mungkin saudara yang ada hominisasi (masuknya ada roh)
lahir sekian tahun kemudian, atau atau apakah sel itu mempunyai potensi
mungkin fotokopinya. Secara genetis menjadi manusia? Kiranya tidak!
donor dan klon itu sama persis. Kalau Jadi itu bukan manusia. Ada kloning
begitu, orang-orang yang hebat dalam reproduktif (untuk memperoleh
bidang ilmu, seni, dan olah raga, bisa keturunan), kloning terapeutik (untuk
diklon (asalkan dapat diperoleh paling pengobatan) dan kloning untuk
sedikit satu sel saja dari mereka), penelitian.
seperti Einstein, Mozart, Joe Louis,
dsb. Akan tetapi orang-orang seperti 8. Rekayasa genetik (Genetic
Hitler, Idi Amin, Jack the Ripper bisa engineering) adalah merekayasa
diklon juga. Namun kita tidak boleh bahan-bahan genetis suatu mahluk
lupa akan pengaruh lingkungan, sebab hidup melalui berbagai teknik,
lingkungan donor dan klon sudah sangat seperti a.l. dua yang berikut ini. DNA
berbeda, biarpun mereka genetis sama, rekombinan (Recombinant DNA)
sebagai manusia mereka tidak akan adalah mengubah, memodifikasi,
jadi sama persis. Bagaimana status merekombinasi kromosom atau DNA.
hukum anak itu, bagaimana tentang Transgenesis adalah memasukkan
rohnya menurut teologi? Kapan mulai DNA baru atau asing ke dalam
adanya manusia dengan tubuh-jiwa- kromosom suatu mahluk. Semua
147
Willy F. Maramis
148
Jurnal Widya Medika Surabaya Vol.1 No.2 Oktober 2013
149
Willy F. Maramis
terhadap perang biogenetika, misalnya senjata kehidupan. UNESCO Bioethics Chair sedang
biogenetik etnik (ethnic bio-weapons) yang berusaha untuk ini dengan mengadakan
ditujukan kepada masyarakat khusus. konferensi-konferensi internasional dan
regional mengenai pendidikan dan penelitian
PBB sedang berusaha keras untuk bioetika. Ada UNESCO Asia Pacific Bioethics
mencapai konsensus di antara bangsa-bangsa Network yang mempunyai unit-unit di negara-
untuk kesejahteraan dan perdamaian. Apakah negara Asia Pasifik; Unit Indonesia berkantor
mungkin dengan perbedaan-perbedaan begitu di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
besar dalam kebudayaan, kepercayaan, Surabaya.
agama, ekonomi, pendidikan dan politik,
tanpa adanya tujuan yang obyektif yang Daftar Pustaka:
dapat mempersatukan? Bioetika mungkin
Barragan, Javier Cardinal Lozano. Beyond
dapat memberi sumbangan pemikiran, karena
Secularistic Medical Ethics. Hongkong:
bioetika berhubungan dengan kehidupan,
Keynote address 14th Congress AFCMA;
kelahiran, kesehatan dan kematian manusia,
2008.
dan hal-hal ini sangat berarti bagi semua
orang. Ada 80.000.000 website etika, termasuk Collins, Francis S. The Language of God.
3.600.000 website bioetika (Google 28 Juni Edisi 1. New York: Free Press; 2007.
2008) (2). UNESCO berusaha membangun
“Bioethics of concensus, pluralist, Maramis, WF. Krisis Identitas Manusia Dunia
multicultural, procedural, substitution of the Modern. Pidato pengukuhan Guru Besar.
traditional medical ethics” (1). Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga; 1986.
Hasil teknologi dapat dipakai dengan
baik atau jahat untuk manusia. Tidak ada Bertens, K. Etika Biomedis. Edisi 1.
teknologi yang netral. Apa jadinya kalau Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 2011.
manusia dipandang sebagai mahluk fisik saja,
atau kalau kehidupan bisa direduksi menjadi
proses-proses teknis ilmiah saja? Cakrawala
teknologi adalah kemungkinan-kemungkinan.
Untuk manusia, alat dapat dipakai ke segala
jurusan, baik atau jahat. Cakrawala etika
adalah tujuan. Apa tujuan bioteknologi? Dalam
praktek sudah nyata bahwa “The laboratory
without oratory becomes crematory” (lihat
saja misalnya Hitler dengan Auswitz-nya)
(1). Karena itu bioteknologi perlu diberi arah
dan penilaian (judgement), demi kebaikan
umat manusia. Dalam hal ini, moral dan
etika, khususnya bioetika, dapat memberi
sumbangan pemikiran yang berarti. Karena
itu bioetika perlu dimasukkan ke dalam
kurikulum semua perguruan tinggi, terutama
program studi ilmu-ilmu kesehatan dan
150