You are on page 1of 18

KANDAI

Volume 12 No. 2, November 2016 Halaman 187—204

KLASIFIKASI DAN ANALISIS KLAUSA BAHASA CULAMBATU


(The Clause Classification and Analysis of Culambatu Language)

Firman A.D.
Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara
Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja Anduonohu, Kendari, Indonesia
Pos-el: firman041@gmail.com
(Diterima: 22 Februari 2016; Direvisi: 17 April 2016; Disetujui: 6 Oktober 2016)

Abstract
The study of the research takes the syntactic field. Syntactic study in this research is
focused on the analysis and type of clause classification of Culambatu language. This study
attempts to classifying and analysing the clause of Culambatu language. The study uses
synchronic approach which trying to describe and explain the analysis and type structure of
clause of Culambatu language that presented by qualitatively. Results obtained from the
research is based on intern element of the Culambatu language clause which has structure as
follows; subject + predicate, predicate + subject, and the structure without subject. In
addition, in Culambatu language is also known positive and negative clauses. Based on the
categories, word or phrase which places the function of predicate obtained nominal, verbal,
numeral, prepositional, and adjectival clauses. In the analysis of the clause of Culambatu
language, based on the function of its elements, it consists of subject and predicate, object
and complement, and adverb. Based on the word or phrase categories, it can be explained
that the clause of Culambatu language always consists of word or phrase, which included as
noun category on its subject; predicate consists of word or phrase, which included in verb,
noun, adjective, numeralia, preposition, and adverb categories. The meaning in the predicate
element are ‘action’, ‘condition’, ‘existence and incident’, ‘identity’, ‘quantity’, and
‘acquisition’.
Keywords: Culambatu language, clause classification, clause analysis, clause meaning.

Abstrak
Kajian dalam penelitian ini mengambil bidang sintaksis. Kajian sintaksis dalam
penelitian ini difokuskan pada jenis klausa dan analisis klausa bahasa Culambatu. Penelitian
ini bertujuan untuk mengklasifikasi dan menganalisis klausa bahasa Culambatu. Penelitian
ini dilakukan dengan pendekatan sinkronis yang berusaha mendeskripsikan dan memerikan
jenis dan struktur klausa bahasa Culambatu yang dipaparkan secara kualitatif. Hasil yang
didapat dari penelitian ini adalah berdasarkan unsur internnya, klausa bahasa Culambatu
memiliki struktur subjek + predikat, struktur predikat + subjek, dan struktur yang tidak
berunsur subjek. Selain itu, dalam bahasa Culambatu juga dikenal klausa positif dan negatif.
Berdasarkan kategori kata atau frasa yang menduduki fungsi predikat ditemukan klausa
nominal, klausa verbal, klausa numeral, klausa preposisional, dan klausa adjektival. Dalam
analisis klausa bahasa Culambatu berdasarkan fungsi unsur-unsurnya terdiri atas unsur
subjek dan predikat, objek dan pelengkap, dan keterangan. Berdasarkan kategori kata atau
frasa yang menjadi unsurnya, dapat dikemukakan bahwa klausa bahasa Culambatu unsur
subjeknya selalu terdiri atas kata atau frasa yang termasuk kategori nomina; unsur predikat
dapat terdiri atas kata atau frasa kategori verba, nomina, adjektiva, numeralia, preposisi,
dan adverbia. Makna yang terkandung dalam pengisi unsur predikat adalah makna
‘perbuatan’, ‘keadaan’, ‘keberadaan dan kejadian’, ‘pengenal’, ‘jumlah’ dan
‘pemerolehan’.
Kata-kata kunci: bahasa Culambatu, klasifikasi klausa, analisis klausa, makna klausa

187
Kandai Vol. 12, No. 1, Mei 2016; 187—204

PENDAHULUAN Umumnya, yang menguasai


bahasa Culambatu adalah masyarakat
Sebagaimana hasil penelitian yang berusia 20 tahun ke atas. Banyak
mengenai pemetaan bahasa yang remaja atau anak usia sekolah dari
dilakukan oleh Pusat Bahasa (sekarang etnis ini tidak lagi menguasai bahasa
Badan Pengembangan dan Pembinaan ibunya. Salah satu penyebabnya adalah
Bahasa), yang kemudian diterbitkan lingkungan dan situasi sosial
dalam sebuah buku yang berjudul masuknya etnis-etnis lain yang
Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia berdomisili di antara etnis Culambatu.
(2009) dikemukakan bahwa di Provinsi Kondisi ini memaksa orang tua harus
Sulawesi Tenggara terdapat 9 bahasa berkomunikasi dengan anak-anak
yang merupakan habitat asli bahasa mereka dalam bahasa Indonesia, baik
Sulawesi Tenggara, salah satunya di lingkungan rumah maupun di
adalah bahasa Culambatu. Berdasarkan lingkungan sosial. Selain itu, generasi
posisi administrasi, bahasa Culambatu muda etnis Culambatu, khususnya di
berada di wilayah Kabupaten Konawe lima desa, dalam bergaul dengan etnis
Utara. Bahasa ini lebih tepatnya berada lain lebih cenderung menggunakan
di ujung paling utara kabupaten bahasa Indonesia daripada bahasa
tersebut. Culambatu walaupun sebenarnya etnis
Bahasa Culambatu merupakan ini mayoritas di desa tersebut.
bahasa yang berkembang di wilayah Ada beberapa etnis yang hidup
perbatasan antara Provinsi Sulawesi berdampingan dengan etnis Culambatu
Tenggara dan Sulawesi Tengah. di enam desa/kelurahan tersebut, di
Menurut keterangan penduduknya, antaranya etnis Tolaki, Bugis, Jawa,
sebagian penutur bahasa Culambatu Bali, Massenrengpulu, dan Toraja.
juga ada yang berdomisili di wilayah Oleh karena daerah ini adalah daerah
administrasi Provinsi Sulawesi tambang dan perkebunan, tidak sedikit
Tengah, khususnya di wilayah-wilayah juga tenaga-tenaga kerja dari Nusa
dekat perbatasan, seperti di Kecamatan Tenggara Timur (Flores) yang
Buleleng. didatangkan oleh perusahaan tambang
Di Kabupaten Konawe Utara, dan perusahaan perkebunan untuk
bahasa Culambatu umumnya bekerja di perusahaan tersebut. Etnis-
dituturkan di Kecamatan Wiwirano etnis yang ada ini sudah berbaur
dengan penutur terbanyak tersebar di dengan masyarakat asli setempat.
lima desa, yaitu Desa Culambatu, Ada beberapa desa dengan
Lamonae Utama, Tetewacu, penduduk berpenutur bahasa
Wawontoaho, Wawonsangi, dan Culambatu yang katanya relatif jauh
sebagian ada di Kelurahan Lamonae. untuk dijangkau dengan alat
Jumlah penutur bahasa ini, akumulasi transportasi atau agak jauh dari ibu
dari keenam desa/kelurahan, kurang kota kecamatan. Desa-desa tersebut
lebih 2000 jiwa (berdasarkan hasil adalah desa Lamonae Utama, desa
wawancara peneliti dengan masyarakat Wawonsangi, dan desa Culambatu.
setempat tahun2014). Versi lain Jauhnya desa ini dari ibu kota
dikemukakan oleh Hanna (2012) kecamatan memberi dampak positif
bahwa bahasa Culambatu penuturnya bagi kelangsungan hidup bahasa
hanya berkisar 300 kepala keluarga Culambatu. Walaupun demikian,
atau sekitar 1000 penutur. wilayah ini juga tidak luput dari
serbuan masuknya pendatang. Oleh

188
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

karena penutur bahasa Culambatu beberapa penelitian yang dapat


masih dominan di desa-desa tersebut, dijadikan perbandingan dengan
para pendatang yang mau tidak mau penelitian ini. Yang pertama adalah
harus menyesuaikan diri dengan penelitian yang berjudul “Klausa
penutur setempat. Adverbial Temporal Bahasa Jawa
Kondisi desa-desa lainnya tidak (Kajian Struktur dan Semantik)” yang
seperti desa Lamonae Utama, desa dilakukan oleh Suwanto dan Indratmo
Wawonsangi, dan desa Culambatu. (2006). Penelitian ini mengkaji
Hampir keseluruhan penutur bahasa struktur, distribusi serta fungsi dan
Culambatu di desa-desa ini tidak hanya makna klausa adverbial temporal
menguasai bahasa Culambatu, tetapi bahasa Jawa. Penelitian ini lebih
mereka juga sudah menguasai bahasa khusus membahas klausa adverbial
daerah lain, seperti bahasa Tolaki dan temporal dengan memperhatikan
bahasa Bugis, untuk berkomunikasi tingkat tingkat tutur dalm bahasa Jawa,
dengan para pendatang yang yaitu ngoko, krama, maupun ngoko-
jumlahnya lebih dominan. Tidak krama.
sedikit juga penutur bahasa Culambatu Penelitian mengenai klausa juga
yang berasal dari desa Lamonae dapat dilihat dalam penelitian
Utama, desa Wawonsangi, dan desa Pomalingo, dkk. (2015) yang berjudul
Culambatu harus menguasai bahasa “Relasi Subjek dan Predikat dalam
Tolaki dan bahasa Bugis agar mereka Klausa Bahasa Gorontalo”. Dalam
dapat melakukan transaksi jika berada bahasa Gorontalo, subjek dapat berupa
di ibu kota kecamatan (Kelurahan nomina kata penunjuk, dan subjek
Lamonae). Bahkan, generasi muda yang berupa jawaban atas pertanyaan
(anak-anak pada umumnya) sudah apa dan siapa. Sementara itu, predikat
jarang menguasai bahasa ibunya dan dapat berupa verba dan kata-kata
cenderung lebih memilih aspek atau modalitas. Penelitian ini
menggunakan bahasa Indonesia, baik juga mendeskripsikan relasi subjek dan
untuk berkomunikasi dalam predikat dalam klausa bahasa
lingkungan keluarga maupun dalam Gorontalo yang dapat dipahami
pergaulan sosial. berdasarkan fungsi dan makna
Masih banyak kondisi dan situasi penempatan unsur subjek dan predikat
kebahasaan yang dapat menyebabkan yang terkandung pada klausa. Dengan
punahnya bahasa Culambatu yang ada demikian, subjek dan predikat dalam
di Kabupaten Konawe Utara. Kondisi- klausa bahasa Gorontalo memiliki
kondisi tersebut telah menempatkan relasi secara fungsional dan maknawi.
vitalitas bahasa ini dalam posisi bahasa Kedua penelitian tersebut dapat
yang sangat terancam karena jumlah menjadi bahan perbandingan dengan
penutur relatif banyak tetapi anak-anak hasil penelitian ini nantinya oleh
mereka sudah tidak menggunakan karena setiap bahasa memiliki sistem
bahasa tersebut. Untuk itu, perlu dan struktur tersendiri. Menurut
upaya-upaya perlindungan untuk pengetahuan peneliti, sampai sekarang
memelihara kelestarian bahasa ini masih sangat jarang penelitian yang
melalui penelitian dan pengembangan berkaitan dengan bahasa Culambatu.
(Sugiyono, 2015). Belum ada ahli bahasa yang secara
Dalam kaitannya dengan khusus meneliti bahasa Culambatu dari
penelitian mengenai klausa bahasa segi strukturnya. Penelitian mengenai
daerah yang ada di Indonesia, ada bahasa Culambatu yang pernah

189
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 187—204

dilakukan adalah “Fonologi Bahasa Berdasarkan rumusan masalah di


Culambatu” (2013) yang dilakukan atas, penelitian ini bertujuan untuk
oleh Asri dan “Morfologi Bahasa mendeskripsikan jenis-jenis klausa
Culambatu” (2013) oleh Laila bahasa Culambatu dan menganalisis
Kurniawaty. Ada juga upaya dari klausa tersebut menurut fungsi unsur-
Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi unsurnya, berdasarkan kategori kata
Tenggara pada tahun 2014 untuk atau frasa yang menjadi unsurnya, dan
menyusun tata bahasa Culambatu. berdasarkan makna unsur-unsurnya.
Namun, sampai saat ini penyusunan
tersebut belum rampung dilakukan. LANDASAN TEORI
Kedua penelitian mengenai bahasa
Culambatu tersebut belum Definisi klausa yang
mendeskripsikan secara lengkap dikemukakan oleh para pakar pada
struktur bahasa Culambatu. Para dasarnya memiliki kesamaan bahwa
peneliti ini hanya menggambarkan sebuah klausa biasanya terdiri atas
secara sekilas, tanpa deskripsi yang subjek dan predikat. Namun, unsur
rinci, mengenai struktur fonologi dan yang wajib ada dalam sebuah klausa
morfologi bahasa Culambatu. Yang adalah predikat. Klausa dapat hadir
menjadi alasan sehingga hasil-hasil dalam sebuah kalimat atau klausa
penelitian tersebut kurang mendalam berpotensi untuk menjadi sebuah
adalah terlalu luasnya kajian struktur kalimat. Berikut ini dikemukakan
bahasa yang dibahas dengan alokasi beberapa definisi klausa dari beberapa
waktu dan dana sangat terbatas. pakar bahasa.
Namun demikian, penelitian mengenai Chaer (2003) memberikan
bahasa Culambatu harus terus definisi klausa sebagai satuan sintaksis
dilakukan untuk menyempurnakan berupa runtunan kata-kata
penelitian yang sudah ada. berkonstruksi predikatif. Artinya, di
Bertolak dari hal tersebut, dalam konstruksi itu ada komponen,
penelitian ini dengan judul ”Klasifikasi berupa kata atau frasa, yang berfungsi
dan Analisis Klausa Bahasa sebagai predikat; dan yang lain
Culambatu” perlu dilakukan untuk berfungsi sebagai subjek, objek, dan
membahas struktur bahasa Culambatu sebagai keterangan.
secara rinci. Selain itu, penelitian Kridalaksana (2008) mendefinisikan
sistem sintaksis bahasa Culambatu klausa sebagai satuan gramatikal
penting untuk dilakukan karena jika berupa kelompok kata yang sekurang-
dilihat dari aspek yang sudah diteliti kurangnya terdiri atas subjek dan
ternyata masih sangat terbatas dan predikat, dan mempunyai potensi
belum ada yang mendeskripsiskan untuk menjadi kalimat. Hal yang
secara mendalam struktur sintaksis, senada juga dikemukakan oleh
khususnya klausa bahasa Culambatu. (Ramlan, 2005) bahwa klausa adalah
Permasalahan dalam penelitian satuan gramatik yang terdiri atas
ini mengambil bidang sintaksis yang subjek dan predikat baik disertai objek,
difokuskan pada struktur klausa bahasa pelaku. dan keterangan ataupun tidak.
Culambatu. Struktur klausa yang dikaji Sementara Ba’dulu dan Herman
meliputi jenis klausa dan analisis (2005) mengemukakan bahwa klausa
klausa yaitu fungsi unsur-unsurnya, dapat diartikan sebagai satuan
kategori kata atau frasa yang menjadi gramatikal yang terdiri atas subjek dan
unsurnya, dan makna unsur-unsurnya. predikat atau predikat saja tanpa

190
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

adanya intonasi final. Pengertian atau frasa yang menduduki fungsi


klausa mencakup induk kalimat dan predikat.
anak kalimat. Berdasarkan unsur internnya,
Definisi yang agak berbeda klausa dapat dibedakan menjadi dua
dikemukakan oleh Pike dan Pike kelompok, yaitu klausa lengkap dan
(dalam Soeparno, 2002) yang klausa tidak lengkap. Berdasarkan ada-
menyatakan bahwa klausa adalah tidaknya kata negatif yang secara
satuan gramatikal terkecil yang gramatikal menegatifkan predikat,
menyatakan proposisi. Klausa dapat klausa dapat dikelompokkan menjadi
saja tanpa subjek atau tanpa predikat, dua, yaitu klausa positif dan klausa
bahkan dapat juga tanpa subjek dan negatif. Berdasarkan kategori kata atau
predikat. Definisi ini agak luas frasa yang menduduki fungsi predikat,
cakupannya sehingga tidak menjadi klausa dapat digolongkan menjadi
dasar rujukan untuk digunakan dalam empat golongan, yaitu klausa nominal,
tulisan ini. klausa verbal, klausa bilangan, dan
Dengan demikian dapat klausa depan. Verhaar (2012) dalam
dikemukakan bahwa sebuah klausa kategori ini mengelompokkan klausa
pada dasarnya adalah sebuah rangkaian menjadi lima, yaitu klausa nominal,
kata atau frasa yang terdiri atas subjek klausa verbal, klausa adjektival, klausa
dan predikat, atau hanya predikat saja, adverbial, dan klausa preposisional.
yang memiliki potensi untuk menjadi Lebih lanjut, Ramlan (2005)
kalimat. Yang menjadi pembeda klausa secara rinci mengemukakan
dan kalimat adalah penekanan akhir penganalisisan klausa dapat dilakukan
(intonasi final). Jika sebuah klausa berdasarkan tiga dasar, yaitu:
yang terdiri atas subjek dan predikat 1. berdasarkan fungsi unsur-
diberi intonasi final, seperti intonasi unsurnya,
deklaratif, interogratif, atau interjektif, 2. berdasarkan kategori kata atau
secara satuan gramatikal dapat frasa yang menjadi unsurnya,
dikatakan sebagai kalimat minor. 3. berdasarkan makna unsur-
Berdasarkan strukturnya, klausa unsurnya.
dibagi menjadi dua jenis, yaitu klausa
bebas dan klausa terikat. Klausa bebas Untuk keperluan penganalisisan
adalah klausa yang memiliki potensi dan pembahasan dalam tulisan ini,
untuk menjadi sebuah kalimat. Oleh klausa bahasa Culambatu dianalisis
karena itu, unsur-unsurnya sekurang- dengan menggunakan dasar analisis
kurangnya terdiri atas subjek dan klausa yang dikemukakan oleh Ramlan
predikat. Sementara, klausa terikat tersebut.
adalah klausa yang tidak memiliki
unsur-unsur yang lengkap atau
konstruksi yang diikat oleh unsur lain METODE PENELITIAN
(Sidu, 2012).
Secara rinci, Ramlan (2005) Pendekatan yang digunakan
mengemukakan penggolongan klausa dalam melaksanakan penelitian adalah
berdasarkan tiga dasar, yaitu pendekatan sinkronis, yaitu
berdasarkan unsur internnya, mendeskripsikan atau memerikan jenis
berdasarkan ada-tidaknya kata negatif klausa dan analisis klausa bahasa
yang secara gramatikal menegatifkan Culambatu berdasarkan kenyataan
predikat, dan berdasarkan kategori kata pada saat ini. Oleh karena penelitian

191
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 187—204

ini lebih menitikberatkan pada mengenai pengklasfikasian klausa,


pendeskripsian, pemaparan secara yaitu berdasarkan struktur internnya,
kualitatif dianggap lebih sesuai. ada tidaknya kata negatif yang secara
Pendeskripsian secara kualitatif lebih gramatikal mengaktifkan predikat, dan
banyak menitikberatkan pada kategori kata atau frasa yang
pengumpulan data di lapangan. Data menduduki fungsi predikat.Hasil
dari informan dicatat serta pengklasifikasian atau penggolongan
dikumpulkan sebanyak-banyaknya, tersebut diuraikan secara rinci sebagai
kemudian diklasifikasi dan dianalisis berikut.
strukturnya berdasarkan kenyataan
yang berlaku di lapangan mengenai Penggolongan Klausa Berdasarkan
penggunaan klausa bahasa Culambatu. Struktur Internnya
Data diklasifikasi dan dianalisis
berdasarkan penggolongan klausa yang Klausa terdiri atas unsur inti
dikemukakan oleh Ramlan dan subjek dan predikat. Subjek sebagai
Verhaar dan penganalisisan klausa unsur inti terkadang dihilangkan,
merujuk pada pendapat Ramlan. contohnya dalam kalimat luas sebagai
Penulis mengumpulkan data dari akibat penggabungan klausa dan dalam
para penutur asli yang masih kalimat jawaban. Unsur yang wajib
menggunakan bahasa Culambatu ada pada sebuah klausa adalah
dalam kesehariannya di Desa predikat. Klausa yang terdiri atas
Wawonsangi dan sekitarnya. subjek dan predikat disebut klausa
Pengumpulan data dilakukan antara lengkap, sedangkan klausa yang tidak
bulan Mei dan Juni 2014. Dalam bersubjek atau tidak mempunyai
pengumpulan data, penulis melakukan subjek disebut klausa tidak lengkap.
observasi dan wawancara. Observasi Berdasarkan struktur internnya,
dilakukan dengan mencermati, klausa lengkap dalam bahasa
menelaah, dan memberikan perhatian Culambatu dapat dibedakan atas dua
kepada kelompok tertentu dari penutur kelompok dan kelompok lainnya
asli bahasa Culambatu. Sementara itu, adalah klausa tidak lengkap. Berikut
wawancara dilakukan dengan ini dijelaskan secara rinci mengenai hal
menentukan informan dari penutur asli tersebut.
bahasa Culambatu, yaitu Bapak
Nuriyamin (50 tahun), Bapak Umar Klausa Lengkap yang Berstruktur
(45 tahun), dan Ibu Jamiati (46 tahun). Subjek + Predikat
Dalam mendukung pengumpulan data
digunakan alat berupa perekam dan Klausa ini disebut juga sebagai
instrumen penelitian. klausa lengkap susun biasa. Klausa
lengkap ini berstruktur subjek+
PEMBAHASAN predikat atau klausa lengkap yang
unsur subjeknya terletak di depan
Klasifikasi Klausa Bahasa unsur predikat. Contohnya dapat
Culambatu dilihat sebagai berikut.
(1) andade mocuri
Hasil identifikasi klausa dalam ‘mereka tidur’
bahasa Culambatu, dapat dibagi atas (2) ongkude mocuri itonia
tiga klasifikasi, sebagaimana yang ‘saya tidur tadi’
dikemukakan oleh Ramlan (2005) (3) Hasan mocuri i kadera

192
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

‘Hasan tidur di kursi’ umarikomo mongkaa.


(4) tamangku lumako ‘sudah makan.’
‘ayah pergi’
(5) Ali asao patani Jika dianalisis lebih lanjut
‘Ali seorang petani’ mengenai klausa jawaban (13) dan (14)
(6) ongkude kelembasa yang berupa jawaban saja dapat diurai
‘saya lelah’ bahwa klausa (13) terdiri atas predikat
(melea) diikuti objek (i dara). Klausa
Klausa Lengkap Susun Balik yang (14) hanya terdiri atas predikat saja.
Berstruktur Predikat + Subjek
Penggolongan Klausa Berdasarkan
Klausa ini biasa disebut sebagai Ada-tidaknya Unsur Negatif yang
klausa lengkap susun balik (inversi). secara Gramatikal Menegatifkan
Klausa lengkap susun balik yang Predikat
berstruktur predikat + subjek atau
klausa lengkap yang unsur subjeknya Berdasarkan ada-tidaknya unsur
terletak di belakang unsur predikat negatif yang secara gramatikal
terlihat seperti contoh di bawah ini. menegatifkan atau mengingkarkan
predikat, klausa bahasa Culambatu
(7) mocuri andade dapat diklasifikasikan menjadi dua
‘tidur mereka’ bagian sebagaimana yang dijelaskan
(8) lumako ongkude alumo dara sebagai berikut.
‘pergi aku dengan kuda’
(9) mongkaa ika Tina Klausa Positif
‘makan ikan Tina’
(10) patani iao Klausa positif adalah klausa yang
‘petani dia’ tidak memiliki unsur negasi yang
(11) mahaki Ali iniwai secara gramatikal menegatifkan
‘sakit Ali kemarin’ predikat. Perhatikan contoh berikut ini.
(12) danopo umehe andade
‘masih senang mereka’ (15) andade i raha
‘mereka di rumah’
Klausa yang Tidak Berunsur Subjek (16) iao momparakai manu
‘dia memelihara ayam’
Klausa yang tidak berunsur (17) uluno terodo i luesa
subjek biasa ditemukan dalam kalimat ‘kepalanya terbentur tangga’
jawaban dan disebut klausa tidak
lengkap. Contohnya dapat dilihat Klausa Negatif
sebagai berikut.
Klausa negatif adalah klausa
(13) Ongkude melea hawa yang memiliki unsur negasi yang
lumako I asera? secara gramatikal mengaktifkan
‘Saya naik apa pergi ke predikat. Unsur negasi dalam bahasa
Asera? Culambatu adalah hilee, kulee (tidak),
Jawaban: pilee (belum), dan waio (jangan).
melea i dara. Perhatikan contoh berikut ini.
‘naik kuda’
(18) Bio hilee mododarasi lumako.
(14) Nova umarikomo mongkaa?
‘Bio tidak buru-buru pergi.’
‘Nova sudah makan?
(19) Hasan hilee tengkolaro
Jawaban:

193
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 187—204

‘Hasan tidak sedih’ ‘belum punya rumah’


(20) kulee cumuleo umalako. (31) sampe oleo ai pilee koa kadu.
‘tidak dapat memiliki’ ‘sampai saat ini belum cukup’
(21) cukakano hilee umeheo. (32) anano pilee opaa.
‘kakaknya tidak suka’ ‘anaknya belum empat’
(22) karuno pilee tende. (33) pilee i daoa.
‘kakinya belum sembuh’ ‘belum ke pasar’
(23) waio lalo mehohoa.
‘jangan terlalu ribut’. Ramlan (2005) mengemukakan
bahwa dengan kata negatif belum suatu
Dalam bahasa Culambatu unsur perbuatan atau peristiwa akan
negasi hilee atau kulee dalam sebuah dilakukan atau terjadi. Inilah yang
klausa digunakan untuk menegatifkan membedakannya dengan kata negatif
predikat yang terdiri atas verba dan tidak.
adjektivaatau frasa golongan nomina Unsur negatif waio (jangan)
dan frasa depan (istilah yang digunakan untuk melarang. Unsur ini
digunakan oleh Ramlan) atau frasa dapat menegatifkan predikat yang
perangkai sumbu, yaitufrasa yang terdiri atas verba, adjektiva, frasa
diawali oleh preposisi (istilah yang adjeketiva, atau frasa depan. Berikut
digunakan oleh Kridalaksana). dapat dilihat beberapa contohnya.
Perhatikan contoh berikut.
(34) waio cumutoro
(24) Rahma hilee eheo mehendero ‘jangan duduk’
‘Rahma tidak suka bekerja’ (35) waio mehohoa
(25) Hasan hilee tengkolaro ‘jangan ribut’
‘Hasan tidak sedih’ (36) waio lalo mehohoa
(26) iaohilee i kantoro ‘jangan terlalu ribut’
‘ia tidak di kantor’ (37) waio i pada
(27) andade i hita. ‘jangan di bawah’
‘mereka di atas’
Penggolongan Klausa Berdasarkan
Unsur negasi kulee khusus Kategori Kata atau Frasa yang
digunakan pada orang pertama tunggal, Menduduki Fungsi Predikat
misalnya:
Berdasarkan kategori kata atau
(28) ongkude kueheko, asi kulee
frasa yang menduduki fungsi predikat,
cumuleo umalako
klausa dalam bahasa Culambatu dapat
‘saya mencintai kamu,
dibagi atas lima kelompok, yaitu
tetapi tidak dapat memiliki’
klausa nomina, klausa verba, klausa
Unsur negatif pilee (belum) numeralia, klausa preposisi, dan klausa
digunakan untuk menegatifkan adjektiva.
predikat yang terdiri atas adjektiva,
Klausa Nomina
verba, adverbia, numeralia, ataufrasa
depan. Perhatikan contoh berikut ini. Klausa nomina ialah klausa yang
predikatnya berupa kata nomina atau
(29) karuno pilee tende. frasa golongan nomina. Misalnya:
‘kakinya belum sembuh’
(30) pilee ongko rahano. (38) Nova padangka

194
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

‘Nova pedagang’ Klausa verba pasif yaitu klausa


(39) ndoorua mia iso tama yang predikatnya berupa verba
‘kedua orang itu laki-laki’ transitif, seperti:
(40) luwuako kadera iso kadera
meamuwa kampok (49) kei antade hendero iso
‘semua kursi itu kursi pemuka iwehakono
agama’ ’kepada kita pekerjaan itu
(41) mia mololawu iso ana cina diserahkan’
‘orang gila itu seorang anak (50) iao tesingkolore i luesa
perempuan’ ‘ia terpeleset di tangga’

Klausa Verba Klausa refleksif adalah klausa


yang predikatnya berupa verba
Klausa verba ialah klausa yang refleksif, seperti:
predikatnya berupa verba atau frasa
golongan verba.Contohnya adalah (51) teni iso mepoai i teras
sebagai berikut. ‘kucing itu berjemur di teras’
(52) ana-ana cina iso meparakai
(42) iao lumako ‘gadis-gadis itu berhias’
‘ia berjalan’
(43) Eda mocuri Klausa resiprokal adalah klausa
‘Eda tidur’ yang predikatnya berupa verba
(44) tamano moasa-asa. resiprokal, seperti:
‘bapaknya berjualan.’
(53) orua pacidu iso meto cidu
Oleh karena adanya berbagai tipe ‘dua petinju itu saling
berbagai verba, klausa verba ini dapat memukul’
diklasifikasikan menjadi beberapa (54) ana ate era iso mekai-kai lima
kelompok sebagai berikut. Klausa ‘anak-anak itu bergandengan
transitif, yaitu klausa yang predikatnya tangan’
berupa verba transitif (Ramlan
Klausa Numeralia
menyebutnya klausa verbal aktif),
seperti: Klausa numeralia adalah klausa
yang predikatnya berupa kata atau
(45) andade mobinci wacu owose
frasa numeralia. Contohnya dapat
iso
dilihat sebagai berikut.
‘mereka mengangkat batu
besar itu’ (55) bukuno orua botoli/lewe
(46) tamano moasa bunga ‘bukunya dua buah’
‘bapaknya menjual bunga’ (56) puncino olima ita.
‘pisangnya lima sisir’
Klausa intransitif adalah klausa
(57) anano orua koa.
yang predikatnya berupa verba
‘anaknya dua saja’
intransitif, seperti:
Klausa Preposisi
(47) Udin walili
‘Udin pulang’ Klausa preposisi adalah klausa
(48) andade leu yang predikatnya berupa frasa yang
‘mereka datang.’ berkategori preposisi. Frasa ini diawali

195
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 187—204

dengan kata depan (preposisi) sebagai dan keterangan serta adakalanya terdiri
penanda. Misalnya: atas predikat saja. Dalam semua
bahasa, unsur fungsional yang
(58) Novi saba i Asera iniwai. cenderung selalu ada dalam klausa
‘Novi dari Asera kemarin’ ialah predikat.
(59) andade i raha.
‘mereka di rumah’ Subjek dan Predikat

Klausa Adjektiva Fungsi unsur subjek dan predikat


dapat dilihat dalam contoh berikut.
Klausa adjektiva adalah klausa
yang predikatnya berkategori (63) anaate iso mokua.
adjektiva, baik berupa kata maupun ‘anak itu rajin’
frasa. Klausa tersebut dapat dilihat (64) rahano mekinto
dalam contoh berikut. ‘rumahnya bersih’

(60) ongkude kelembasa Berdasarkan strukturnya, subjek


‘saya lelah’ dan predikat dapat dipertukarkan
(61) Alimahaki iniwai tempatnya. Maksudnya, subjek dapat
‘Ali sakit kemarin’ terletak di depan predikat, atau
(62) andade umehe sebaliknya predikat dapat terletak di
‘mereka senang’ depan subjek. Jadi, klausa-klausa
tersebut dapat diubah susunannya
menjadi:

Analisis Klausa Bahasa Culambatu (65) mokua anaate iso


‘rajin anak itu’
Klasifikasi klausa bahasa (66) mekintorahano
Culambatu dapat dianalisis ‘bersih rumahnya’.
berdasarkan tiga dasar, yaitu
berdasarkan fungsi unsur-usurnya, Objek dan Pelengkap
berdasarkan kategori kata atau frasa
yang menjadi unsurnya, dan Predikat kemungkinan dapat
berdasarkan makna unsur-unsurnya. terdiri atas golongan verba transitif,
atau mungkin terdiri atas golongan
Analisis Klausa Berdasarkan verba intransitif, dan mungkin pula
Fungsi Unsur-Unsurnya terdiri atas golongan-golongan lain.
Apabila terdiri atas golongan verba
Klausa terdiri atas unsur-unsur transitif diperlukan adanya objek yang
fungsional yang disebut subjek, mengikuti predikat itu. Ada verba
predikat, objek, pelengkap, dan transitif yang memerlukan dua objek,
keterangan. Kelima unsur tersebut misalnya kata mobukaakonoo
tidak selalu bersama-sama ada dalam ‘membukakan’, mooliyakono ‘membelikan’,
satu klausa. Adakalanya satu klausa dan wehoo ‘memberikan’. Objek yang
hanya terdiri atassubjek dan predikat, satu merupakan objek1, sedangkan
adakalanya terdiri atas subjek, satunya lagi adalah obejk2. Objek2
predikat, dan objek, adakalanya juga memiliki persamaan dengan objek1,
terdiri atas subjek, predikat, pelengkap, yaitu selalu terletak di belakang

196
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

predikat. Perbedaannya adalah apabila terdiri atas verba intransitif sehingga


klausa itu diubah menjadi klausa pasif, klausa itu tidak dapat diubah menjadi
objek1 menduduki fungsi subjek, klausa pasif. Frasa supeda sarai
sedangkan objek2 terletak di belakang ‘sepeda baru’ pada contoh (70) juga
predikat sebagai pelengkap. Perhatikan menduduki fungsi pelengkap karena
contoh berikut. frasa tersebut selalu terletak di
(67) Oheo mobukaakonoo cuaino belakang predikat dalam klausa pasif.
bale Frasa iniwai ‘kemarin’ menduduki
‘Oheo membukakan adiknya fungsi keterangan karena unsur ini
pintu’ mempunyai letak yang bebas yang
dapat terletak di depan subjek atau
Klausa dalam kalimat di atas predikat, bahkan dapat juga
terdiri atas empat unsur fungsional, dipindahkan ke tempat antara subjek
yaitu Oheo sebagai subjek, dan predikat. Perhatikan perubahan
mobukaakonoo ‘membukakan’ sebagai strukturnya dalam contoh berikut.
predikat, cuaino ‘adiknya’ sebagai
objek1, dan bale ‘pintu’ sebagai objek2. (71) Siti iniwai pinooliyako supeda
Apabila klausa tersebut diubah sarai
menjadi klausa pasif, yang menduduki ’Siti kemarin dibelikan sepeda
fungsi subjek ialah cuaino ‘adiknya’, baru’
bukan bale ‘pintu’. Berikut dapat (72) iniwai Siti pinooliyako supeda
dilihat bentuk pasifnya. sarai.
’kemarin Siti dibelikan sepeda
(68) cuaino pinobukaako bale i baru’
Oheo
‘adiknya dibukakan pintu oleh Keterangan
Oheo’
Unsur klausa yang tidak
Pelengkap memiliki persamaan menduduki fungsi subjek, predikat,
dengan objek, yaitu selalu terletak di objek, dan pelengkap dapat menduduki
belakang predikat. Perbedaannya ialah fungsi keterangan. Berbeda dengan
objek selalu hadir dalam klausa yang objek dan pelengkap yang selalu
dapat dipasifkan, sedangkan pelengkap terletak di belakang predikat, dalam
terdapat dalam klausa yang tidak dapat suatu klausa keterangan pada
diubah menjadi bentuk pasif atau dapat umumnya letaknya bebas. Artinya,
juga terdapat dalam klausa pasif. keterangan dapat terletak di depan
Perhatikan contoh berikut. subjekdanpredikat, dapat terletak di
(69) Ali ila saluarano antara subjek dan predikat, dan dapat
‘Ali kehilangan celana’ terletak di belakang sekali. Hanya saja,
(70) Siti pinooliyako supeda sarai keterangan tidak terletak di antara
iniwai predikat dan objek, predikat dan
’Siti dibelikan sepeda baru pelengkap, karena objek dan pelengkap
kemarin’ boleh dikatakan selalu menduduki
tempat langsung dibelakang predikat.
Kata saluarano ‘celana’ pada Perhatikan contoh berikut.
contoh (69) menduduki fungsi
pelengkap karena kataitu selalu (73) Tina cumotoro mengkau hiai
terletak di belakang predikat yang iniwai malo

197
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 187—204

‘Tina duduk lama di sini


kemarin malam’ Analisis klausa berdasarkan
(74) iniwai malo Tina cumotoro kategori kata atau frasa yang menjadi
mengkau hiai unsur-unsur klausa disebut juga
‘kemarin malam Tina duduk analisis kategorial. Analisis ini tidak
lama di sini’ terlepas darianalisis fungsional, bahkan
(75) Tina iniwai malo cumotoro merupakan lanjutan dari analisis
mengkau hiai fungsional (Ramlan, 2005). Sebagai
‘Tina kemarin malam duduk contoh dapat dilihat dalam struktur
lama di sini’ berikut.

Perhatikan frasa iniwai (76) Iaomonsoloribungainiwai


malo‘kemarin malam’ dalam tiga ‘ia menyiram bunga kemarin’
kalimat di atas yang dapat menduduki
posisi akhir, awal, dan posisi tengah Klausa kalimat (76) jika
dalam struktur di atas. dianalisis secara fungsional dan
kategorial, hasilnya dapat dilihat dalam
Analisis Klausa Berdasarkan tabel 1.
Kategori Kata atau Frasa yang
Menjadi Unsurnya
Tabel1
Analisis Fungsional dan Kategorial Klausa Bahasa Culambatu
iao ‘ia’ monsolori bunga ‘bunga’ iniwai ‘kemarin’
‘menyiram’
Fungsi S P O Ket
Kategori N V N Ket

Unsur iao ‘ia’ menduduki fungsi


subjek, unsur monsolori ‘menyiram’ (77) ndootolu anaate iso mekai-kai
menduduki fungsi predikat, unsur lima
bunga ‘bunga’ menduduki fungsi ‘ketiga anak itu bergandengan
objek, dan unsur iniwai ‘kemarin’ tangan’
menduduki fungsi keterangan. (78) karambau iso owose
Selanjutnya, jika kata atau frasa yang ‘kerbau itu besar’
menduduki fungsi itu diteliti, ternyata (79) badi iwawao i Husni.
bahwa kata yang menduduki fungsi ‘parang dibawa oleh Husni’
subjek termasuk kategori nomina, kata
yang menduduki fungsi Unsur predikat terdiri atas kata
predikattermasuk kategori verba, kata atau frasa kategori verba, nomina,
yang menduduki fungsi objek adjektiva, numeralia, preposisi, dan
termasuk kategori nomina, dan kata adverbia. Berikut dapat dilihat
yang menduduki fungsi keterangan, beberapa contohnya.
disebut sebagai kategori keterangan.
Berdasarkan analisis tersebut (80) Oheo molaha keu ponahu
dapat dikemukakan bahwa dalam ‘Oheo mencari kayu bakar’
bahasa Culambatu subjek selalu terdiri (81) mia mololawu iso ana cina.
atas kata atau frasa yang termasuk ‘orang gila itu seorang anak
kategori nomina. Contoh lain dapat perempuan’
dilihat sebagai berikut. (82) sala iso moholo

198
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

‘jalan itu sempit’ ‘Ketiga anak itu


(83) puncino olima ita bergandengan tangan’
‘pisangnya lima sisir’ (90) Ibae mompokondau monseu
(84) andade i raha ‘Ibu mengajar menjahit’
‘mereka di rumah’ (91) bagolino ongko olima wuku
(85) usa iniwai ‘kelerengnya ada lima biji’
hujan kemarin
Unsur pelengkap dalam contoh
Pada contoh di ataspredikatnya di atas adalah lima ‘tangan’, monseu
masing-masing terdiri atas verba (80), ‘menjahit’, dan olima wuku ‘lima biji.
frasa nomina (81), adjektiva (82), Unsur keterangan terdiri atas
numerial (83), preposisi (84), dan kata atau frasa keterangan, preposisi,
adverbia (85). dan juga dari golongan nomina.
Fungsi objek, baik objek1 Contohnya dapat dilihat sebagai
maupun objek2, selalu terdiri atas kata berikut,
atau frasa yang termasuk golongan
nomina. Berikut dapat dilihat (92) teile iao ta mokonao pae-
contohnya. paeno
‘besok ia akan memasang
(86) iao wehoo sawu ke baeno mainannya’
‘dia memberikan sarung (93) iao ta mokonao pae-paeno kai
kepada ibunya’ moi-moiko
(87) Oheo mooluakono baeno ‘ia akan memasang
inahu mia moasa mainannya dengan hati-hati’
‘Oheo memintakan ibunya (94) iao sanaa tou oleo ai
sayur kepada pedagang’ ‘ia sangat senang hari ini’
(88) Tina wekonoo laporano kei
Kapala Desa Pada kalimat di atas, yang
‘Tina menyerahkan menduduki fungsi keterangan adalah
laporannya kepada Kepala unsur teile ‘besok’ yang termasuk
Desa’ dalam kategori keterangan waktu, frasa
kai moi-moiko ‘dengan hati-hati’ yang
Unsur objek pada contoh di atas termasuk dalam kategori cara, dan
adalah sawu ‘sarung’, baeno ‘ibunya’, frasa oleo ai ‘hari ini’ yang termasuk
inahu ‘sayur’, dan laporano dalam kategori waktu.
‘laporannya’.
Sebagaimana yang telah Analisis Klausa Berdasarkan
dikemukakan sebelumnya, objek tidak Kategori Makna dan Unsur-
sama dengan pelengkap. Kalau objek Unsurnya
selalu terdiri atas kata atau frasa
nomina, pelengkap terdiri atas kata Untuk melengkapi analisis
atau frasa kategori nomina, verba, dan fungsidan kategori bahasa Culambatu
juga numeralia. Contohnya dapat dapat dilakukananalisis berdasarkan
dilihat sebagai berikut. makna dari unsur-unsur klausa
tersebut. Makna unsur pengisi fungsi
(89) ndootolu anaate iso mekai-kai berkaitan dengan makna yang
lima dinyatakan oleh unsur pengisi fungsi
yang lain.

199
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 187—204

Sebagaimana telah dikemukakan ‘anak itu rajin’


sebelumnya, pembahasan tulisan ini (98) iao sanaa tou oleo ai
difokuskan pada klausa. Yang menjadi ‘ia sangat senang hari ini’
pusat sebuah klausa adalah predikat (99) kantoro iso owose
karena unsur ini selalu ada atau hadir ‘kantor itu besar’
dan memiliki hubungan dengan unsur- (100) cuai mohewuku molee
unsur lain, seperti subjek, objek, sinaengi
pelengkap, dan keterangan. Oleh ‘adik bungsu saya merasa
karena itu, pada subbagian ini hanya disaingi’
dibahas makna yang dinyatakan oleh (101) rahano teondowio lere.
unsur pengisi predikat. Berikut ini ‘rumahnya tertutup ilalang’
dikemukakan beberapa kandungan
makna dari unsur pengisi predikat Kata-kata mokua ‘rajin’, sanaa
dalam klausa bahasa Culambatu. tou ‘sangat senang’, molee sinaengi
‘merasa disaingi’, dan teondowio
Unsur Pengisi Predikat Menyatakan ‘tertutup’ adalah kata-kata yang
Makna ‘Perbuatan’ bermakna keadaan. Umumnya kata-
kata tersebut digunakan untuk
Contoh makna unsur pengisi menjawab pertanyaan bagaimana.
tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Unsur Pengisi Predikat Menyatakan
(95) iao cumotoro. Makna ‘Keberadaan dan Kejadian’
‘dia duduk’
(96) Nova mompoai lambu alumo Contoh untuk pengisi predikat
mompoasi raha yang menyatakan makna ‘keberadaan
‘Nova menjemur baju lalu dan kejadian’ dapat dilihat di bawah
membersihkan rumah’ ini.
Pada contoh di atas kata
cumotoro ‘duduk’, mompoai (102) bae ongko i kantoro
‘menjemur’, dan mompoasi ‘ibu ada di kantor’
‘membersihkan’ menduduki fungsi (103) patani tepumpu i bale desa
predikat yang menyatakan makna ‘petani berkumpul di balai
‘perbuatan’, yaitu perbuatan yang desa’
dilakukan oleh ‘pelakunya’ yang (104) iao tesingkolore i luesa
terdapat pada subjek, yaitu kata iao ‘ia terpeleset di tangga’
‘dia’ dan Nova. Umumnya, kata yang
menyatakan makna perbuatan dapat Kata ongko ‘ada’ dan tepumpu
digunakan untuk menjawab pertanyaan ‘berkumpul’ pada contoh (102) dan
sedang apa. (103) yang menjadi unsur pengisi
predikat menyatakan makna
Unsur Pengisi Predikat Menyatakan ‘keberadaan’ subjek. Lain halnya
Makna ‘Keadaan’ dengan contoh (104), kata tesingkolore
‘terpeleset’ menyatakan makna
Berikut ini dikemukakan ‘kejadian’. Oleh karena itu, unsur yang
beberapa contoh pengisi predikat yang menyatakan makna ini digunakan
bermakna ‘keadaan’. untuk menjawab pertanyaan di mana.

(97) anaate iso mokua

200
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

Unsur Pengisi Predikat Menyatakan (114) taipano hopulu botoli


Makna ‘Pengenal’ ‘mangganya sepuluh buah’
(115) bagolino olima wuku
Unsur pengisi predikat yang ‘kelerengnya lima biji’
menyatakan makna ‘pengenal’ dapat
dilihat dalam beberapa contoh berikut. Kata dan frasa orua ‘dua’, hoalu
‘delapan’, olima ‘lima’, hopulu botoli
(105) Wati asao guru ‘sepuluh buah’, dan olima wuku ‘lima
‘Wati seorang guru’ biji’ termasuk golongan numerial yang
(106) Desi panani menyatakan makna ‘jumlah’. Unsur ini
‘Desi penyanyi’ dapat dikenali melaluijawaban untuk
(107) ndoorua mia iso tama pertanyaan berapa.
‘kedua orang itu laki-laki’
(108) Sapri mengkau homo dadi Unsur Pengisi Predikat Menyatakan
pegawai Makna ‘Pemerolehan’
‘Sapri sudah lama jadi
pegawai’ Makna ‘pemerolehan’ dapat
(109) meja iso wineweu saba iue dilihat dalam beberapa contoh berikut.
‘meja itu terbuat dari rotan’
(110) oto iso warna mopute (116) embere iso ihiako wonang
‘mobil itu berwarna putih’ karampini
‘ember itu berisi pakaian
Unsur pengisi kotor’
predikatberdasarkan contoh di atas (117) cukakano wehoo hadia
terdiri atas kata atau frasa golongan supeda sarai
nomina dan verba. Frasa atau kata pada ‘kakaknya memperoleh
contoh (105),(106), dan (107) hadiah sepeda baru’
tergolong nomina. Sementara untuk (118) andade menkau mona
contoh (108),(109), dan (110) rahano
tergolong ke dalam kata dan frasa ‘mereka sudah memiliki
kategori verba. Untuk menentukan rumah’
makna ‘pengenal’ ini dapat dikenali
melalui jawaban yang menggunakan Kata ihiako ‘berisi’, wehoo
pertanyaan siapa dan apa. ‘memperoleh’, dan mona ‘memiliki’
merupakan unsur pengisi predikat pada
Unsur Pengisi Predikat Menyatakan klausa-klausa tersebut yang
Makna ‘Jumlah’ menyatakan makna ‘pemerolehan’.
Kata-kata tersebut secara khusus
Contoh untuk pengisi predikat mengandung makna pemerolehan
yang menyatakan makna ‘jumlah’ kepunyaan, kandungan, atau manfaat
dapat dilihat di bawah ini. dari apa yang dinyatakan pada unsur
yang menjadi objeknya.
(111) potolono orua
‘pensilnya dua’ PENUTUP
(112) sawuno hoalu
‘sarungnya delapan’ Identifikasi klausa dalam bahasa
(113) kambino olima Culambatu dapat dibagi atas tiga
‘kambingnya lima ekor’ kelompok. Pertama, berdasarkan

201
Kandai Vol. 12, No. 2, November 2016; 187—204

struktur internnya yang dapat diurai DAFTAR PUSTAKA


dalam tiga kelompok, yaitu klausa
lengkap yang berstruktur subjek + Asri. (2013) Fonologi bahasa
predikat, klausa lengkap susun balik Culambatu. Hasil Penelitian.
yang berstruktur predikat + subjek, dan Kendari: Kantor Bahasa Provinsi
klausa yang tidak berunsur subjek. Sulawesi Tenggara. Kendari.
Kedua, berdasarkan ada-tidaknya kata Ba’dulu, A. M. & Herman. (2010).
negatif yang secara gramatikal Morfosintaksis. Jakarta: Rineka
mengaktifkan predikat, yang Cipta.
dideskripsikan ke dalam klausa positif Chaer, A. (2003). Linguistik umum.
dan klausa negatif. Ketiga, berdasarkan Jakarta: Rineka Cipta.
kategori kata atau frasa yang Hanna. (2012). Bahasa Culambatu di
menduduki fungsi predikat, yang Sulawesi Tenggara (dulu, kini,
terdiri atas klausa nominal, klausa dan masa depan). Dalam Masao
verbal, klausa numeral, klausa Yamaguchi (Ed.). Aspek-aspek
preposisional, dan klausa adjektival. bahasa daerah di Sulawesi
Berdasarkan hasil analisis klausa bagian selatan, (7-28). Kyoto:
bahasa Culambatu dapat diklasifikasikan Hokuto Publishing Inc.
berdasarkan tiga dasar. Pertama, Kridalaksana, H. 2008. Kamus
menurut fungsi unsur-unsurnya, yang linguistik. Jakarta: PT Gramedia
terbagi atas unsur subjek dan predikat, Pustaka Utama.
objek dan pelengkap, dan keterangan. Kurniawaty, L. (2013). Morfologi
Kedua, menurut kategori kata atau bahasa Culambatu. Hasil
frasa yang menjadi unsurnya. Dalam Penelitian. Kantor Bahasa Prov.
hal ini dapat dikemukakan bahwa Sultra. Kendari.
dalam klausa bahasa Culambatu unsur Pomalingo, N. N., Ntelu, A. & Sance
subjek selalu terdiri atas kata atau frasa A. L. (2015, 15 Januari). Relasi
yang termasuk kategori nomina; unsur subjek dan predikat dalam klausa
predikat dapat terdiri atas kata atau bahasa Gorontalo. Diperoleh dari
frasa kategori verba, nomina, http://kim.ung.ac.idindex.php.
adjektiva, numeralia, preposisi, dan Pusat Bahasa. (2008). Bahasa dan peta
adverbia; unsur objek selalu terdiri atas bahasa di Indonesia. Jakarta:
kata atau frasa yang termasuk kategori Pusat Bahasa, Departemen
nomina; unsur pelengkap terdiri atas Pendidikan dan Kebudayaan.
kata atau frasa kategori nomina, verba, Ramlan, M. (2005). Ilmu bahasa
dan numeralia; dan unsur keterangan Indonesia sintaksis (edisi
terdiri atas kata atau frasa keterangan, kesembilan). Yogyakarta: CV.
preposisi, dan golongan nomina. Karyono.
Ketiga, menurut makna unsur-unsur Sidu, L. (2012). Sintaksis bahasa
klausa, khususnya unsur predikatnya. Indonesia. Kendari: Unhalu
Makna yang terkandung dalam pengisi Press.
unsur predikat adalah menyatakan
Soeparno. (2002). Dasar-dasar
makna ‘perbuatan’, ‘keadaan’,
linguistik umum. Yogyakarta: PT
‘keberadaan dan kejadian’, ‘pengenal’,
Tiara Wacana.
‘jumlah’ dan unsur pengisi
Sugiyono. (2015). Menyelamatkan aset
predikatyang menyatakan makna
kebahasaan Indonesia. Prosiding.
‘pemerolehan’.
Kongres II Bahasa-Bahasa
Daerah Sulawesi Tenggara

202
Firman A.D.: Klasifikasi dan Analisis Klausa…

2014. Pemertahanan Bahasa temporal bahasa Jawa (Kajian


Daerah dalam Bingkai Struktur dan Semantik).
Keberagaman Budaya di Diperoleh dari http://
Sulawesi Tenggara: 12-22. sirine.uns.ac.id/penelitian.php.
Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Verhaar, J.W.M. (2012). Asas-asas
Sulawesi Tenggara. linguistik umum. Yogyakarta:
Suwanto, Y. & Indratmo, A. (2006, 15 Gadjah Mada University Press.
Januari). Klausa adverbial

203
204

You might also like