You are on page 1of 38

KOMUNIKASI BISNIS PADA ETNIS TIONGHOA

STUDI KASUS DI WARUNG KOPI ASIANG, KOTA PONTIANAK,


KALIMANTAN BARAT

Danny Triandana Wiwaha Johannes


Ilmu Komunikasi, Universitas Bunda Mulia
Alamat surel: dannyjohannes@gmail.com

Udung Noor Rasyid


Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Bunda Mulia
Alamat surel: Udungnoor@yahoo.co.id

Abstract
The Title of this research is “Business Communication on Tionghoa’s Etnic (case study at the “Warung
Kopi Asiang, Pontianak, Kalimantan Barat). The purpose of this research is to know the perception of the
consumer that’s in the point of view of the Tionghoas’s etnic business communication. The research
method that are used, the qualitative research method alongside with the case studies of fenomenology.
Fenomenology occurs to be a point of view that is emphasized based on man’s subjective experienced. In
this research study, the researcher attempted to know why and explain how the business communication
are at the “Warung Kopi Asiang” and with the uniqueness along with the actually that was done by the
owner including the customers of Warung Kopi Asiang. In this fenomenlogy groundwork, the researcher
does not have any assumptions about any of the business that was managed in Warung Kopi Asiang. The
researcher does not commit oneself about the business that was managed ata Warung Kopi Asiang before
investigating and composing it carefully. Phenomenology is a perspective that depends on human’s
highlight about their subjective experiences, and hermeneutics ends it as the hermeneutics
phenomenology that assumes that text consideration must stand alone without no prejudgment and other
perspectives from the interpreter. That’s why, interpreting a text means methodologically isolating texts
from all useless and not-related things, including subject biases of the interpreter and letting them
communicates their own definition on the subject.The conclusion of this research are the motives that
encouraged Warung Kopi Asiang owner alongside the customers in doing business interaction. Such as
the economic and social motives (customer satisfaction). The economic motives are based on man’s life
necessities need either in a short period nor a long period of time.
Keywords: Communication, Business, Etnic, Tionghoa

Abstrak
Penelitian ini berjudul “Komunikasi Bisnis pada Etnis Tionghoa (Studi Kasus di Warung Kopi Asiang,
Pontianak, Kalimantan Barat). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi yang
terbentuk dari konsumen yang datang dalam pandangan Komunikasi bisnis Etnis Tionghoa. Metode
Penelitian yang digunakan adalah Metode Penelitian Kualitatif dengan pendekatan studi kasus
fenomenologi dan hermeneutika. Fenomenologi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada
pengalaman subjektif manusia, dan hermeneutika melengkapinya sebagai hermeneutika fenomenologis,
yang beranggapan bahwa pemahaman teks harus dibiarkan berdiri sendiri tanpa adanya prasangka dan
perspektif dari dari penafsir. Oleh sebab itu, menafsirkan sebuah teks berarti secara metodologis
mengisolasikan teks dari semua hal yang tidak ada hubungannya, termasuk bias-bias subjek penafsir dan
membiarkannya mengomunikasikan maknanya sendiri pada subjek. Dalam studi penelitian ini, peneliti
berusaha untuk mengetahui kenapa dan menjelaskan bagaimana jalinan komunikasi bisnis di warung kopi
Asiang dan dengan keunikan serta aktivasi yang dilakukan oleh pemilik dan tamu dari Warung Kopi
Asiang. Dalam penelitian fenomenologi ini, peneliti tidak memiliki asumsi apa-apa mengenai bisnis yang
dijalankan di Warung Kopi Asiang, tidak menyimpulkan secara langsung mengenai bisnis yang
dijalankan di Warung Kopi tersebut sebelum meneliti dan mendialogkannya dengan cermat. Hasil dari
penelitian ini adalah motif-motif yang mendorong pemilik warung kopi Asiang dan tamunya dalam
melakukan interaksi bisnis antara lain adalah motif ekonomi dan motif sosial (kepuasan pelanggan).

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


118
Motif Ekonomi adalah motif yang didasari pada oleh pemenuhan kebutuhan hidup secara jangka pendek
maupun jangka panjang yang baik.
Kata Kunci: Komunikasi, Bisnis, Etnis, Tionghoa

PENDAHULUAN cukup besar adalah dari keturunan orang


Tiociu atau orang Kanton. Peranakan sendiri
Keberhasilan etnis Tionghoa dalam adalah keturunan ras campuran, sebagian
melakukan dan mengembangkan Tionghoa, sebagian Pribumi Nusantara
perdagangan ataupun bisnisnya di Indonesia, (Indonesia/Melayu).
menciptakan suatu perspektif bahwa etnis Masih banyak etnis Tionghoa
Tionghoa sangat piawai dalam berdagang Peranakan yang ditemukan di Indonesia
ataupun berbisnis. Hampir diberbagai tempat sampai saat ini. Dan sebagai orang yang
di tanah air dapat terlihat etnis Tionghoa lahir dalam dua etnis yang berbeda, tentunya
yang selalu ada di daerah atau sentra proses adaptasi selalu terjadi bagi mereka
perdagangan daerah setempat. Keberadaan ketika bersosialisasi dengan masing-masing
etnis Tionghoa merupakan bentuk etnis yang memiliki latar belakang yang jauh
keberagaman dari masyarakat Indonesia. berbeda dan kesenjangan yang besar.
Keberagaman penduduk Indonesia Masalah utama dalam komunikasi antar
merupakan kekayaan sosial dan budaya yang budaya adalah kesalahan dalam persepsi
sangat luar biasa. Keberagaman ini tidak sosial yang disebabkan oleh perbedaan-
terlepas dari keberagaman etnis atau suku perbedaan budaya yang mempengaruhi
yang ada di Indonesia. Menurut Tarmizi proses persepsi.
Taher, dalam bukunya yang berjudul Pemberian makna kepada pesan
“Masyarakat Cina”, bahwa “masyarakat dalam banyak hal dipengaruhi oleh budaya
Cina” maupun “masyarakat Indonesia” penyandi balik pesan. Akibatnya, kesalahan-
tidaklah homogen. Dalam “masyarakat kesalahan fatal dalam makna mungkin
Cina” maupun “masyarakat Indonesia” timbul yang tidak dimaksudkan oleh pelaku-
masih dapat diindentifikasi kelompok- pelaku komunikasi. Kesalahan-kesalahan ini
kelompok etnis yang berbeda satu dengan diakibatkan oleh orang-orang yang berlatar
lainnya. belakang berbeda dan tidak dapat
Di dalam “masyarakat Cina”, memahami satu sama lainnya dengan baik
misalnya ada suku Hokkian, suku Khe, suku dan benar. Banyaknya etnis di negara
Tiochiu, dan lain-lain. Sementara itu, dalam Indonesia, menjadikan sebagian besar
“masyarakat Indonesia” dikenal suku Jawa, masyarakat sangat sulit untuk memahami
suku Sunda, suku Batak, suku Minang, suku karakteristik dari masing-masing etnis secara
Ambon, suku Timor, suku Melayu, suku mendetail dan terperinci. Ditambah lagi
Bugis, dan lain-lain. Dari sudut kebudayaan, dengan adanya kecenderungan manusia
orang Tionghoa pada dasarnya dapat untuk membagi dunia dengan dua kategori,
dikategorikan ke dalam dua kelompok besar, yaitu kita dan mereka. Orang-orang yang
yaitu mereka yang disebut dengan peranakan dipersepsi sebagai kelompok di luar “kita”
dan totok (Tan, 2008:10; Suryadinata, dipandang lebih mirip satu sama lain, karena
2002:17). “kita” kekurangan informasi mengenai
Disebut peranakan karena setelah “mereka”, kita cenderung
mereka menetap selama beberapa waktu, menyamaratakannya dan menganggapnya
mereka akhirnya menikah dengan homogen, sehingga merujuk kepada
perempuan pribumi. Dan ketika mereka stereotype.
tinggal disuatu daerah dan memiliki Stereotype etnis Tionghoa yang
keturunan maka mereka disebut sebagai cukup dikenal adalah bahwa etnis ini pandai
Tionghoa Peranakan. Kebanyakan berbisnis dan berkomunikasi di ruang-ruang
Peranakan adalah dari keturunan orang tertentu seperti Warung Kopi Asiang,
Hoklo (Hokkien), meskipun sejumlah yang merupakan suatu fenomena dan

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


119
hermeneutika budaya yang sangat menarik pemikiran fenomenologis. Interprestasi
untuk diteliti. kadang dikenal sebagai pemahaman,
merupakan proses menentukan makna
TINJAUAN PUSTAKA dengan pengalaman. Intepretasi biasanya
membentuk apa yang nyata bagi seseorang.
Perspektif Teori Weber mendefinisikan tindakan
Perspektif interaksi simbolik sosial sebagai semua perilaku manusia
sebenarnya berada dibawah payung ketika dan sejauh indvidu memberikan suatu
perspektif yang lebih besar yang sering makna subyektif terhadap perilaku tersebut.
disebut perspektif fenomenologis atau Tindakan ini bisa terbuka atau tersembunyi,
perspektif interpretif. Maurice Natanson bisa merupakan intervensi positif dalam
menggunakan istilah fenomenologis sebagai suatu situasi tersebut. Menurut Weber,
suatu istilah generik yang merujuk kepada tindakan bermakna sosial sejauh,
semua pandangan ilmu sosial yang berdasarkan makna subyektifnya yang
menganggap kesadaran manusia dan makna diberikan oleh individu atau individu-
subyektif nya sebagai fokus untuk individu, tindakan yang mempertimbangan
memahami tindakan sosial, dan Nantanson perilaku orang lain dan karenanya
mengakui bahwa George Herbert Mead, diorientasikan dalam penampilannya. Bagi
William I. Thomas dan Charles H. Cooley, Weber, jelas bahwa tindakan manusia pada
selain mazhab Eropa yang dipengarui Max dasarnya bermakna melibatkan penafsiran,
Weber adalah representasi perspektif berpikir dan kesengajaan. Tindakan sosial
fenomenologis. Bogdan dan Taylor baginya adalah tindakan yang disengaja,
mengemukakan bahwa dua pendekatan disengaja bagi orang lain dan bagi pelaku itu
utama dalam tradisi fenomenologis salah sendiri, yang pikiran-pikirannya aktif saling
satunya adalah interaksionisme simbolik. menafsirkan perilaku orang lainnya,
Teori - teori dalam tradisi berkomunikasi satu sama lain dan
fenomenologis berasumsi bahwa orang mengendalikan perilaku dirinya masing-
orang secara aktif menginterpretasi masing sesuai dengan maksud
pengalaman pengalamannya dan mencoba komunikasinya.
memahami dunia dengan pengalaman Dan untuk melengkapinya, peneliti
pribadinya. Tradisi ini memperhatikan pada juga melihat dari sisi Hermeneutika Budaya,
pengalaman sadar seseorang. Fenomenologi yang beranggapan bahwa pemahaman teks
memberikan pengalaman nyata sebagai harus dibiarkan berdiri sendiri tanpa adanya
pokok realitas. Semua yang dapat anda prasangka dan perspektif dari dari penafsir.
ketahui adalah apa yang anda alami, Oleh sebab itu, menafsirkan sebuah teks
fenomenologi membiarkan segala sesuatu berarti secara metodologis mengisolasikan
menjadi jelas sebagaimana adanya, dalam teks dari semua hal yang tidak ada
penelitian ini adalah pengalaman dari hubungannya, termasuk bias-bias subjek
pengunjung Warung Kopi Asiang, yang penafsir dan membiarkannya
didasarkan pada tindakan sosial. Stanley mengomunikasikan maknanya sendiri pada
Deetz menyampaikan tiga prinsip dasar subjek.
fenomenologi yang menurut peneliti dapat Ada dua dimensi besar dalam
menjembatani penelitian ini dari hermeneutik yaitu hermeneutika
fenomenologi kedalam konteks komunikasi intensionalisme dan hermeneutika
bisnis yaitu asumsi pertama bahwa makna gadamerian. Intensioanalisme diawali sejak
benda terdiri atas kekuatan benda dalam hermeneutika romantisis dengan tokohnya
kehidupan seseorang dan asumsi berikutnya Schleiermacher. Pokok pikiran
bahwa bahasa merupakan kendaraan makna, Hermeneutika intensional ini adalah bahwa
kita mengalami dunia melalui bahasa verbal makna adalah maksud atau instensi
dan non verbal yang digunakan untuk produsernya. Dengan kata lain, makna kata
mengkspresikan dunia itu. Sehingga proses sesungguhnya telah ada di balik kata itu
interpretasi penting bagi kebanyakan sendiri. Makna telah menanti, dan tinggal

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


120
ditemukan oleh penafsirnya, dan itu adalah Hermeneutika secara etimologis,
tugas pembaca untuk mencarinya. berasal dari istilah Yunani dari kata kerja
Menurut hermeneutika hermenēuein yang berarti menafsirkan atau
intensionalisme, makna adalah niat atau menginterpretasi, kata benda hermēnia
kemauan yang diwujudkan dalam suatu diterjemahkan penafsiran atau interpretasi.
tindak atau produknya seperti teks misalnya, Kedua kata ini, diasosiasikan pada Dewa
sehingga makna sudah ada dan hanya akan Hermes seorang utusan yang mempunyai
keluar jika diinterpretasikan. Pengertian ini tugas menyampaikan pesan Jupiter kepada
didasarkan pada arti “makna” (meinen), manusia. Hermes adalah simbol seorang
yang menunjukkan arti bahwa makna suatu duta yang dibebani misi menyampaikan
teks, tindak, hubungan, dan seterusnya pesan sang dewa.
adalah sesuatu yang ada dalam pikiran Dalam mediasi dan proses
produsen, yang kemudian dikeluarkan penyampaian pesan yang ditugaskan pada
melalui suatu tindak seperti memproduk Hermes, dari kata kerja hermenēuein ditarik
teks. Dengan kata lain makna telah ada dan tiga bentuk makna dasar dalam pengertian
menanti untuk dipahami. Makna hanya aslinya, yaitu to express (mengungkapkan),
berasal dari aktifitas produsen teks, bukan to assert (menjelaskan), dan to say
dari aktifitas orang lain, termasuk aktifitas (menyatakan). Makna-makna tersebut bisa
interpretasi penafsir. Dengan kata lain, diwakilkan dengan bentuk kata kerja Inggris
pembaca atau penafsir harus memahami teks “to interpret”, yang membentuk makna
yang ia baca, dan pembaca atau penafsir independen dan signifikan bagi interpretasi.
dapat menangkap konsepsi pengarang Oleh karenanya, interpertasi mengacu ke 3
mengenai fakta situasinya, keyakinan, dan (tiga) persoalan berbeda yaitu pengucapan
keinginannya, namun dengan catatan lisan, penjelasan yang masuk akal, dan
penafsir harus menemukan alasan pelaku penerjemahan dari bahasa lain.
bersikap seperti yang diperlihatkan. Berhasil atau tidaknya misi
Sedangkan hermeneutika tergantung cara bagaimana pesan itu
gadamerian dengan tokohnya Hans-Georg disampaikan. Indikasi keberhasilan, manusia
Gadamer memberikan defenisi berbeda yang awalnya tidak tahu, menjadi
tentang makna. Makna dalam hermeneutika mengetahui makna pesan yang disampaikan.
gadamerian bukan terletak pada instensi Tugas menyampaikan pesan ini juga berarti
produsernya, melainkan pembacanya itu harus mengalihbahasakan ucapan para dewa
sendiri. Makna itu belum ada ketika sebuah ke dalam bahasa yang dapat ditangkap
kata diucapkan atau ditulis, dan segera intelegensia manusia. Pengalihbahasaan
muncul ketika kata itu didengarkan atau merupakan bentuk lain dari penafsiran. Dari
dibaca. sini kemudian pengertian kata hermeneutika
Konsep ini menemukan titik memiliki kaitan dengan sebuah penafsiran
kulminasinya pada Gadamer yang atau interpretasi.
menyatakan bahwa sekali teks hadir di ruang Kehadiran hermeneutika
publik, ia telah hidup dengan nafasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, dalam
sendiri. Hermeneutika tidak lagi bertugas analisis Werner, ada tiga sebab yang paling
menyingkap makna objektif yang mendominasi pengaruh terhadap
dikehendaki pengarangnya, tetapi adalah pembentukan hermeneutika, dari masa
untuk memproduksi makna yang seluruhnya interpretasi bibel hingga saat ini. Ketiga
memusat pada kondisi historisitas dan yang dimaksud Werner terbut yaitu
sosialitas pembaca. Gagasan ini dengan Masyarakat yang terpengaruh mitologi
sendirinya menyangkal origin. Dengan kata Yunani, Masyarakat Yahudi dan Kristen
lain ia menolak suatu realitas di balik yang mengalami masalah dengan teks kitab
fenomena, realitas sumber, realitas terakhir. “suci” agama mereka, dan Masyarakat Eropa
Dengan demikian, untuk memperoleh makna zaman pencerahan (Enlightenment) yang
sebuah kata, kalimat atau teks tidak berusaha lepas dari otoritas keagamaan dan
diperlukan lagi maksud original-nya.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


121
membawa hermeneutika keluar konteks Dan interaksi sosial dengan sesama manusia
keagamaan membuat manusia butuh untuk
berkomunikasi dan komunikasi dilaksanakan
Behavioristik untuk menjaga hubungan relasi antar satu
Akar dari Teori Interaksi Simbolik, individu dengan individu lain yang
banyak pakar setuju bahwa pemikiran menjadikannya ada relasi antar manusia.
George Herbert Mead sebagai tokoh penting Bagi Cooley dan Mead, diri muncul
dan sentral dari teori ini, dan yang berkenaan karena komunikasi, tanpa bahasa, diri tidak
dengan penelitian ini adalah Behaviorisme. akan berkembang. Manusia unik karena
Meskipun pandangan interaksi simbolik mereka memiliki kemampuan memanipulasi
sangat berbeda dengan behaviorisme, simbol-simbol berdasarkan kesadaran. Mead
pandangan Mead dipengaruhi oleh paham menekankan pentingnya komunikasi,
tersebut. Mead setuju dengan behaviorisme khususnya melalui mekanisme isyarat vocal
dalam arti manusia harus dipahami (bahasa) meskipun teorinya bersifat umum.
berdasarkan apa yang mereka lakukan. Menurut Deddy Maulana, simbol adalah
Namun manusia punya kualitas pembeda. suatu rangsangan yang mengandung makna
Mead mengatakan bahwa perilaku luar dan nilai yang dipelajari bagi manusia, dan
manusia semata menafikan kualitas penting respons manusia terhadap simbol adalah
manusia yang berbeda dari kualitas alam dalam pengertian makna dan nilainya alih
disekitarnya. Dan Mead berusaha untuk alih dalam pengertian stimulasi fisik dari alat
membedakan pandangannya dengan alat indranya. Makna suatu simbol bukanlah
behaviorisme radikal John B. Watson, tokoh pertama-tama ciri fisiknya namun apa yang
utama Behaviorisme dan Mead menyebut dapat orang lakukan mengenai simbol
pandangannya sebagai behaviorisme sosial tersebut.
(social behaviorism). Mead Simbol yang berarti menarik kesimpulan,
mengembangkan pandangannya dan pemberi pesan. Simbol dalam kamus filsafat,
memperluas teori Behavioristik ini dengan juga diartikan sebagai tanda kelihatan yang
memasukkan apa yang terjadi antara menggantikan gagasan atau obyek. Kata,
stimulus dan respons. Mead berterimakasih tanda, isyarat tersebut digunakan untuk
dan berhutang budi pada behaviorisme tetapi mewakili sesuatu yang lain (arti, kualitas,
sekaligus juga memisahkan diri darinya, obyek maupun gagasan). Simbol adalah
menurut Mead, manusia jauh lebih baik, karakter, huruf, angka, kata-kata, benda,
dinamis dan kreatif. orang atau tindakan yang berfungsi
mewakili sesuatu. Tanda yang kelihatan
Perspektif Teori Interaksionisme Simbolis tersebut diberi arti dengan persetujuan
(Symbolic Interactionism) umum dan/atau dengan kesepakatan atau
Simbol yang membuat manusia kebiasaan. Suatu simbol disebut signifikan
berinteraksi dalam Interaksi Simbolik Mead, atau memiliki makna apabila simbol itu
didalam penelitian ini setelah mengupas akar membangkitkan pada individu yang
dan tradisi dari Teori Interaksionisme menyampaikan respons yang sama seperti
Simbolis, peneliti masuk kedalam perspektif juga akan muncul pada individu yang dituju.
teori interaksionisme simbolik secara Kelebihan isyarat vokal adalah bahwa kita
mendalam menurut paparan dari Geoge mendengar diri kita sendiri, seperti juga
Herbert dan Herbert Blumer. Pada orang lain sebagai akibatnya isyarat vokal
prinsipnya komunikasi adalah proses dapat mempengaruhi pembicara
simbolik. Interaksi merupakan kebutuhan sebagaimana ia mempengaruhi pendengar.
manusia sebagai mahluk sosial. Dalam Dan kemampuan manusia yang unik untuk
interaksi ada komunikasi jalinan timbal melakukan komunikasi simbolik
balik, hubungan sebab-akibat, aksi dan dimungkinkan karena manusia memiliki
reaksi, baik secara verbal maupun non sarana vokal yang memungkinkan mereka
verbal. Demikian pula dalam komunikasi, menciptakan suara dalam jumlah besar dan
ada interaksi yang arahnya saling bergantian. beraneka ragam, dan juga karena manusia

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


122
memiliki sistem saraf yang mampu Komunikasi Bisnis
menyimpan makna dan nilai jutaan simbol. Pengertian Komunikasi Bisnis
Peneliti mencoba mengkaji hal ini lebih Dalam perjalanan organisasi bisnis, aspek
dalam dengan mengeksplorasi perspektif komunikasi menjadi salah satu faktor
Interaksi Simbolik George Herbert dan penentu dalam tercapainya tujuan organisasi.
Herbert Blumer. Tentunya hal tersebut dapat dicapai jika
komunikasinya dilakukan secara efektif.
Komunikasi Antarpersonal, serta Seorang pimpinan lazimnya memerintahkan
Motivasi dalam konteks Komunikasi atau memberi instruksi pada bawahannya
Bisnis untuk membuat surat pesanan barang,
Komunikasi Antar Personal adalah menjawab atau membuat surat pengaduan,
Suatu proses pertukaran makna antara surat edaran umum, kontrak kerjasama,
orang-orang yang saling berkomunikasi. membuat surat balasan dan sejenisnya
Komunikasi terjadi secara tatap muka (face merupakan hal yang rutin dalam dunia bisnis
to face) antara dua individu atau lebih atau dan semuanya membutuhkan komunikasi.
dengan perantaraan non media massa. Untuk memahami komunikasi bisnis secara
utuh, berikut ini peneliti uraikan sejumlah
Karakter Komunikasi Antar Personal pengertian komunikasi bisnis menurut para
Komunikasi antar personal menurut ahli.
Judy C. Pearson, yaitu komunikasi yang Pada penelitian ini, peneliti
terjalin dari dan ke personal atau dari satu mencoba menampilkan beberapa definisi
individu ke individu lain memiliki karakter komunikasi bisnis dari para ahli diantaranya:
sebagai berikut: Menurut Katz (1994:4), Komunikasi Bisnis
1. Dimulai dengan diri pribadi (self). didefinisikan sebagai adanya pertukaran ide,
Berbagai persepsi komunikasi yang pesan, dan konsep yang berkaitan dengan
menyangkut pemaknaan berpusat pencapaian serangkaian tujuan komersil.
pada diri kita, artinya dipengaruhi Komunikasi bisnis diartikan sebagai
oleh pengalaman dan pengamatan komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis
kita. dalam rangka mencapai tujuan dari bisnis
2. Bersifat transaksional. Anggapan ini tersebut.
mengacu pada pihak-pihak yang Menurut Rosenbaltt (1982:7),
berkomunikasi secara serempak dan pengertian komunikasi bisnis dikemukakan
bersifat sejajar, menyampaikan dan dalam pernyataan: Business Communication
menerima pesan are purposive interchange of ideas,
3. Mencakup aspek-aspek isi pesan dan opinions, information, instructions, and the
hubungan antar pribadi. Artinya isi like, presented personally or impersonally
pesan dipengaruhi oleh hubungan by symbols or signal as attain the goals of
antar pihak yang berkomunikasi. the organizations (Komunikasi Bisnis
4. Komunikasi antar pribadi merupakan pertukaran ide, opini, informasi,
mensyaratkan kedekatan fisik antar instruksi dan sejenisnya, yang disajikan
pihak yang berkomunikasi secara personal ataupun nonpersonal melalui
5. Melibatkan pihak-pihak yang saling simbol atau tanda untuk mencapai tujuan
bergantung satu sama lainnya dalam perusahaan).
proses komunikasi Menurut Persing
(1981:108); Business communication may be
Komunikasi Antar Personal tidak dapat defined as the spiraling process of the
diubah maupun diulang. Jika kita salah transaction of meanings through symbolic
mengucapkan sesuatu pada pasangan maka action involving all elements associated with
tidak dapat diubah. Bisa memaafkan tapi sending and receiving written, oral, and
tidak bisa melupakan atau menghapus yang nonverbal messages internal to
sudah dikatakan. organizations of paid people working
together to produce and market goods and

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


123
services for profit (Komunikasi bisnis dapat antara masyarakat sebagai pelanggan dengan
didefinisikan sebagai proses penyampaian produsen atau perusahaan yang
arti melalui lambang-lambang yang meliputi menyediakan berupa produk atau jasa yang
keseluruhan unsur yang berhubungan dibutuhkan oleh masyarakat. Kolektivitas
dengan proses penyampaian dan penerimaan sosial menurut Lawrence, Weber dan Post
pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan, selaras dengan teori sistem yang
maupun nonverbal yang dilakukan di dalam menggambarkan bahwa bisnis dan
suatu organisasi yang membayar orang yang masyarakat berjalan bersama dalam
secara bersama-sama memproduksi dan membentuk interactive social system –
memasarkan barang-barang dan jasa guna bisnis dan masyarakat berjalan bersama. Dan
memperoleh keuntungan) apabila ditinjau dari perspektif sistem, bisnis
Menurut Curtis (1992:6), adalah bagian dari masyarakat, dan
Komunikasi bisnis adalah komunikasi dalam masyarakat menembus jauh ke dalam
organisasi bisnis yang ditujukan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan
menyelesaikan masalah dan membuat bisnis. Didalam perkembangannya dimana
keputusan. Menurutnya, semakin tinggi komunikasi global tumbuh dengan cepat
kedudukan seseorang dalam bisnis, dia akan hubungan antar manusia menjadi lebih
semakin bergantung pada keahlian seseorang dekat.
dalam membuat keputusan dan memecahkan Tujuan bisnis memiliki tujuan yang
masalah untuk suatu keberhasilan. cukup luas, karena kegiatannya adalah usaha
untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan
Bisnis dan Komunikasi sebagai Fenomena hidup manusia yang tidak terbatas yang
Sosial. menggunakan sumber-sumber yang tak
Wirausahawan atau pebisnis terbatas pula serta saling berkompetisi.
mempunyai ciri-ciri (1) mengubah tantangan Namun, bila ditinjau dari pandangan sempit
menjadi peluang, (2) berani mengambil menurut Tan Tjong Sian (1985) tujuan bisnis
resiko, (3) percaya diri, (4) keberanian untuk adalah dipahami untuk mendapatkan
berhasil dalam usaha memenuhi kebutuhan keuntungan finansial. Dan secara luas tujuan
orang lain. (Purwanto, Zakaria Lantang bisnis menurut Tan Tjong Sian, bisnis
Sukirno 5-2014). Di masa kini bisnis telah adalah kegiatan untuk “menambah”,
menjadi salah satu institusi yang memiliki menambah keuntungan, menambah saham,
kekuatan dan memberi inspirasi kepada menambah penjualan, menambah produksi
masyarakat dalam upaya mengembangkan dan lain sebagainya.
serta meningkatkan kualitas kehidupan. Tiga Fungsi Bisnis menurut
Istilah bisnis menunjuk pada semua Poerwanto (2006), mengemukakan fungsi
organisasi yang membuat produk atau jasa bisnis dapat dibagi kedalam tiga aspek,
untuk memperoleh keuntungan. yaitu: (1) pemenuhan kebutuhan dam
Bisnis adalah proses kehidupan kepuasan masyarakat (2) memperoleh
dalam masyarakat yang terjadi antar satu keuntungan, serta (3) tanggung jawab sosial.
kelompok dengan kelompok lainnya yang Peneliti akan menitikberatkan pada fungsi
memiliki ketergantungan, baik pada tingkat yang ketiga yaitu tanggung jawab sosial,
lokal, regional maupun global, melalui artinya bahwa kegiatan bisnis harus dapat
komunikasi secara terus menerus, bisnis dan menjaga keseimbangan antara kebutuhan
komunikasi adalah fenomena sosial. Bisnis perusahaan dengan kebutuhan pihak-pihak
menurut Lawrence, Weber dan Post dalam yang berkepentingan, Sekalipun bisnis pada
bukunya Business and Society (2005), umunya adalah mencari keuntungan
menunjuk pada berbagai organisasi yang finansial, tetapi kegiatan bisnis juga harus
berusaha untuk membuat produk atau memperhatikan dan mempertimbangkan
menyediakan jasa untuk memperoleh kondisi lingkungannya. Sehingga pelaku
keuntungan. bisnis hidup dalam masyarakat yang mana
Bisnis merupakan sistem sosial yang kedua belah pihak merupakan satu kesatuan
terbuka yang menciptakan kolektivitas karena saling membutuhkan. Fenomena

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


124
tersebut dikatakan sebagai “social kepuasan sesuai dengan yang dicari oleh
responsibility in business”, oleh Hughes dan konsumen atau pasar sasaran.
Kapoor (1985) diartikan sebagai pengakuan Satu hal yang menarik terhadap
bahwa kegiatan bisnis mempunyai pengaruh komunikasi pemasaran adalah dapat
pada kehidupan masyarakat, dan menjangkau informasi kepada konsumen
mempengaruhi pertimbangan dalam dimanapun berada, dan biayanya dengan
pengambilan keputusan. Jelasnya tanggung kemajuan teknologi internet biaya
jawab sosial memerlukan uang, dan komunikasi pemasaran menjadi sangat
tanggung jawab sosial merupakan integral murah atau dengan kata lain biaya murah
dari kinerja perusahaan dalam berinteraksi dapat memberi pengaruh yang sangat besar
dalam lingkungannya dan mempunyai kaitan (low cost hight impact) terhadap eksistensi
dengan citra perusahaan. persaingan produk tersebut di pasar. Sesuai
dengan peran komunikasi pemasaran di
Komunikasi Pemasaran dalam pengembangan informasi suatu
Dalam komunikasi bisnis maka produk yang dipasarkan maka dapat
salah satu hal penting adalah bagaimana memperluas segmen pasar, sesuai dengan
pelaku bisnis dapat melakukan komunikasi target market yang dituju oleh produk
pemasaran dengan baik dan tepat. Kegiatan tersebut dalam memenuhi kebutuhan,
pemasaran yang diimplementasikan keinginan dan permintaan (needs, wants,
berdasarkan desain strategi yang telah demands) dari suatu pasar.
direncanakan berdasarkan pada hasil analisis
kondisi persaingan industri suatu produk Perilaku Konsumen (Consumer
pada berbagai tingkatan siklus hidup produk, Behaviour)
perlu kiranya dikomunikasikan antara Pengertian konsumen adalah setiap
perusahaan kepada pasar sasaran (target orang pemakai barang dan atau jasa yang
pasar). Dalam kegiatan ini komunikasi tersedia dalam masyarakat, baik bagi
pemasaran menjadi sangat penting, karena kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
melalui komunikasi pemasaran yang tepat lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak
sesuai dengan culture, life style, buying untuk diperdagangkan. Perilaku konsumen
habits, pola konsumsi konsumen, media adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
komunikasi, dan lain-lainnya konsumen berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
target sasaran atau pembeli akan dapat pembelian, penggunaan, serta
dengan mudah mengetahui produk yang pengevaluasian produk dan jasa demi
dicari. Bahkan dengan komunikasi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
pemasaran pembeli dapat dengan mudah Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mengetahui apakah kegunaan produk, dapat mendasari konsumen untuk membuat
dikonsumsi oleh siapa, bagaimana cara keputusan pembelian. Untuk barang
memperolehnya, dimana barang tersebut berharga jual rendah (low-involvement)
dapat diperoleh, seperti apa kulitasnya, proses pengambilan keputusan dilakukan
berapa harganya, kepada siapa berkonsultasi dengan mudah, sedangkan untuk barang
bila terjadi penyimpangan nilai, sehingga berharga jual tinggi (high-involvement)
konsumen merasa tidak salah mengunakan proses pengambilan keputusan dilakukan
produk tersebut. dengan pertimbangan yang matang. Perilaku
Strategi pemasaran pada dasarnya konsumen adalah perilaku yang konsumen
merupakan kegiatan yang harus dilakukan tunjukkan dalam mencari, menukar,
oleh seorang pemasar (marketer) bagaimana menggunakan, menilai, mengatur barang
seharusnya suatu produk itu dapat atau jasa yang mereka anggap akan
memenangkan persaingan industrinya di memuaskan kebutuhan mereka.
pasar, memenuhi kebutuhan, keinginan, dan Perilaku konsumen adalah
permintaan pasar sasarannya. Tidak hanya bagaimana konsumen mau mengeluarkan
sekedar memenuhi tetapi dapat memberikan sumber dayanya yang terbatas seperti uang,
waktu, tenaga untuk mendapatkan barang

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


125
atau jasa yang di inginkan. Selain itu dan hasil penelitian kualitatif lebih
Perilaku Konsumen juga merupakan tingkah menekankan makna dari pada generalisasi”.
laku dari konsumen, dimana mereka dapat Masih dalam buku yang sama Sugiyono
mengilustrasikan pencarian untuk membeli, (2007;3) menjelaskan,”Metode kualitatif
menggunakan, mengevaluasi dan digunakan untuk mendapatkan data yang
memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. mendalam, suatu data yang mengandung
Fokus dari perilaku konsumen adalah makna. Makna adalah data yang sebenarnya,
bagaimana individu membuat keputusan data yang pasti yang merupakan suatu nilai
untuk menggunakan sumber daya mereka dibalik data yang tampak”.
yang telah tersedia untuk mengkonsumsi Menurut Moleong (2010;6) dalam
suatu barang atau jasa. bukunya Metode Penelitian Kualitatif
Budaya adalah Keseluruhan menjelaskan bahwa, ”Penelitian kualitatif
kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang adalah penelitian yang bermaksud untuk
dipelajari yang membantu mengarahkan memahami fenomena tentang apa yang
perilaku konsumen para anggota dialami oleh subjek penelitian”. Iqbal Hasan
kemasyarakatan tertentu. Budaya ada untuk (2002;34) menjelaskan,”Studi kasus adalah
memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu penelitian mengenai status subyek penelitian
masyarakat, budaya memberikan aturan, yang berkenan dengan suatu fase spesifik
arahan dan pedoman disemua tahap atau khas dari keseluruhan personalitas.”
pemecahan masalah manusia. Budaya Robert K. Yin (2014;1) Penggunaan
mengatur kaidah seperti: Kapan harus setiap metode memiliki keuntungan dan
makan?, Dimana harus makan?, Apa yg kerugian tersendiri tergantung kepada tiga
cocok dimakan untuk sarapan pagi, makan hal yaitu 1) tipe pertanyaan penelitiannya 2)
siang, makan malam?? kontrol yang dimiliki peneliti terhadap
Konsumen memandang diri mereka peristiwa perilaku yang akan ditelitinya, 3)
pada konteks budaya dan bereaksi terhadap fokus terhadap fenomena penelitiannya
lingkungan mereka berdasarkan kerangka (fenomena kontemporer ataukah fenomena
budaya mereka. Setiap individu memandang historis). Robert K. Yin menambahkan studi
dunia berdasarkan sudut pandang budaya kasus merupakan strategi yang lebih cocok
masing-masing. bila pokok pertanyaan suatu penelitian
berkenaan dengan how atau why, bila
METODE PENELITIAN peneliti hanya memiliki sedikit peluang
untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang
Dalam penelitian ini, penulis akan diselediki, dan bilamana fokus
menggunakan metode yang relevan dengan penelitiannya terletak pada fenomena
tujuan penelitian yang sudah dijelaskan pada kontemporer (masa kini) didalam konteks
bab sebelumnya yaitu dengan menggunakan kehidupan nyata.
pendekatan penelitian kualitatif dengan Dari beberapa uraian diatas, peneliti
metode studi kasus. Metode studi kasus yang menginterpretasikan bahwa studi kasus
eksploratoris menjadi pilihan peneliti agar dalam penelitian kualitatif merupakan cara
mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya atau metode yang sesuai untuk menjawab
atas pertanyaan penelitian, why and how? fenomena suatu permasalahan penelitian
Atau mengapa dan bagaimana?. lebih mendalam terhadap suatu objek
Menurut Sugiyono (2007;1) dalam penelitian. Dalam kaitannya dengan
buku Memahami Penelitian Kualitatif, Prof. penelitian ini yaitu penulis ingin meneliti
Dr. Sugiyono menjelaskan bahwa,”Metode mengapa dan bagaimana komunikasi bisnis
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang terjalin di warung kopi Asiang Kota
yang digunakan untuk meneliti pada kondisi Pontianak. Penulis ingin meneliti secara
obyek yang alamiah dimana peneliti adalah intensif dengan tujuan untuk memberikan
sebagai instrument kunci, teknik gambaran-gambaran secara mendetail
pengumpulan data dilakukan secara tentang latar belakang mengapa warung kopi
triangulasi, analisis data bersifat induktif, Asiang bisa menjadi ramai, mengapa warung

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


126
kopi Asiang menjadi tempat orang kondisi latar belakang penelitian.” Selain itu
berkumpul, mengapa warung kopi Asiang Andi (2010;147) dalam buku Menguasai
yang jauh dari pelayanan terbaik bisa Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian
menjadi warung yang ramai, dan bagaimana Kualitatif menjelaskan bahwa, “Informan
warung kopi Asiang dapat memenangkan adalah orang yang diperkirakan menguasai
persaingan melalui sifat-sifat serta karakter dan memahami data, informasi, ataupun
dari kreatif-kreatif yang kemudian hasilnya fakta dari suatu objek penelitian.” Dari
dijadikan suatu hal yang bersifat umum. penjelasan tersebut penulis memahami
bahwa informan adalah atasan dan bawahan.
Desain Penelitian Dimana terjadi komunikasi yang
Menurut Ir. M. Iqbal Hasan (2002;21) dalam berlangsung terus menerus, karena informan
buku Pokok-Pokok Materi Metode adalah orang yang terlibat langsung dalam
Penelitian menjelaskan bahwa: kegiatan yang akan diteliti.
1. Desain penelitian adalah rencana
dan struktur penyelidikan yang Key Informan (Nara Sumber Kunci)
dibuat sedemikian rupa, sehingga Dalam buku Metode Riset
diperoleh jawaban atas pertanyaan- Kualitatif, Dayman dan Holloway
pertanyaan dalam penelitian. menyatakan bahwa,”Key informan adalah
2. Desain penelitian adalah cetak biru wakil kelompok yang diteliti, yang telah
(blue print) terhadap pengumpulan, berada cukup lama dalam kebudayaan,
pengukuran dan penganalisisan data. hingga memiliki pengetahuan setingkat
3. Desain penelitian adalah kerangka pakar meyangkut aturan-aturan, dan bahasa
kerja dalam suatu studi tertentu, kebudayaan tersebut.” Dengan demikian key
guna mengumpulkan, mengukur dan informan adalah orang yang dianggap
menganalisis data sehingga dapat penulis mampu dalam memberikan
menjawab pertanyaan-pertanyaan. informasi yang berkaitan dengan penelitian.
Orang yang bertanggung jawab besar dalam
Sedangkan menurut Maxfield yang jalannya proses produksi di lapangan.
dikutip oleh Moh. Nazir (2009;57) dalam Sehingga key informan haruslah memiliki
buku Metode Penelitian mengatakan, ”Studi kapabilitas dan kemampuan dalam berbagi
kasus atau penelitian kasus (case study) informasi kepada penulis untuk memberikan
adalah penelitian tentang status subjek informasi yang terkait.
penelitian yang berkenan dengan suatu fase
spesifik atau khas dari keseluruhan Teknik Pengumpulan Data
personalitas”. Subjek penelitian dapat saja Menurut Moleong (2007:234) pada
individu, kelompok, lembaga, maupun buku Metode Penelitian Kualitatif, ”Data
masyarakat. Tujuan studi kasus adalah untuk dapat dikumpulkan melalui wawancara,
memberikan gambaran secara mendetail pengamatan, dari dokumen atau secara
tentang latar belakang, sifat-sifat serta gabungan daripadanya.” Catherine Marshall
karakter-karakter yang khas dari kasus, dan Gretchen yang dikutip oleh Andi
ataupun status dari individu, yang kemudian Prastowo (2010;20) menjelaskan
dari sifat-sifat khas diatas akan dijadikan bahwa,”Metode-metode utama yang
suatu hal yang bersifat umum.” Moh.Nazir. digunakan oleh para peneliti kualitatif untuk
Peneliti akan meneliti masyarakat. mengumpulkan data dalam penelitiannya
adalah menggunakan pengamatan
Sumber Data partisipatif, wawancara mendalam, dan
penelitian dokumen”.
Informan (Nara Sumber) Sedangkan Raco (2010;111) dalam
Menurut Moleong (2006;132) dalam buku Metode Penelitian Kualitatif (Jenis,
buku Metode Penelitian Kualitatif,”Informan Karakteristik, dan Keunggulannya)
adalah orang yang dimanfaatkan untuk menjelaskan,”Data penelitian kualitatif
memberikan informasi tentang situasi dan diperoleh dengan berbagai macam cara:

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


127
wawancara, observasi, dokumen. Perolehan dan ide dengan tanya jawab secara lisan
data dengan berbagai macam cara ini disebut sehingga dapat dibangun makna dalam suatu
triangulasi (triangulation). Alasan topik tertentu. Dan wawancara bisa
menggunakan triangulasi adalah bahwa tidak dikatakan juga sebagai kegiatan mencari
ada metode pengumpulan data tunggal yang data secara mendalam melalui proses
sangat cocok dan benar-benar sempurna.” percakapan yang direkam oleh penulis
Dari penjelasan diatas, penulis mengerti dengan key informant dan informant. Dalam
maknanya. Maka dalam mengumpulkan data kaitannya dengan penelitian ini, penulis
penelitian ini penulis menggunakan teknik menggunakan teknik wawancara sebagai
triangulasi yaitu gabungan antara salah satu metode pengumpulan data yang
wawancara, observasi, dan dokumen. Dilihat digunakan untuk mendapatkan penjelasan
dari unsur 5W dan 1H maka untuk mengenai bagaimana komunikasi bisnis bisa
menjawab what, where, when, who penulis terjalin antara pemilik warung kopi Asiang
menggunakan teknik pengumpulan data dengan pengunjung dan komunikasi bisnis
berupa dokumen. Selain itu untuk menjawab dapat terjalin diantara pengunjung.
how dan why penulis akan menggunakan
teknik pengumpulan data melalui Jenis-Jenis Wawancara
wawancara mendalam (in depth interview) Dalam buku Studi Kasus Desain dan
dengan informan maupun key informan dan Metode, Robert K. Yin (2014;108) membagi
pengamatan (observasi) terhadap wawancara menjadi 3 tipe, yaitu:
komunikasi bisnis warung Kopi Asiang, 1. Wawancara Open-Ended, peneliti
Pontianak, Kalimantan Barat. dapat bertanya kepada responden
kunci tentang fakta-fakta suatu
Wawancara peristiwa disamping opini mereka
Mengutip Usman dan Akbar dalam mengenai peristiwa yang ada.
buku Menguasai Teknik-Teknik Koleksi 2. Wawancara Terfokus, responden
Data Penelitian Kualitatif (Andi 2010:145), diwawancarai dalam waktu yang
menjelaskan bahwa, ”Wawancara ialah pendek, satu jam misalnya. Dalam
tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih kasus semacam ini, wawancara
secara langsung. Pewawancara disebut tersebut bisa tetap open-ended dan
interviewer sedangkan orang yang mengasumsikan cara percakapan
diwawancarai disebut interviewee.” Menurut namun pewawancara tak perlu
buku Metode Penelitian Kuantitatif, mengikuti serangkaian pertanyaan
Kualitatif dan R & D Sugiyono (2012;137) tertentu yang diturunkan dari
menjelaskan bahwa,”Wawancara digunakan protokol studi kasusnya.
sebagai teknik pengumpulan data apabila 3. Wawancara Terstruktur Survei
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan seperti ini dapat didesain sebagi
untuk menemukan permasalahan yang harus bagian dari studi kasus. Tipe survei
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin ini akan meliputi prosedur sampling
mengetahui hal-hal dari responden yang maupun instrumen seperti yang
lebih mendalam dan jumlah responden digunakan dalam survei umumnya,
sedikit atau kecil.” Selain itu Bungin dan selanjutnya akan dianalisis
(2008;108) menjelaskan, ”Sebuah dengan cara yang sama.
wawancara terdapat beberapa unsur yang
membangunnya, yakni terdiri dari Penulis akan mewawancara nara
pewawancara, informan atau yang sumber utama secara mendalam, dengan
diwawancarai, dan materi wawancara.” ketiga metode diatas wawancara open-
Dari beberapa penjelasan diatas, ended, terfokus dan terstruktur survei serta
peneliti memahami bahwa wawancara kepada nara sumber memakai metode
merupakan suatu metode pengumpulan data wawancara terfokus dan wawancara
yang berupa pertemuan dua orang atau lebih terstruktur survey.
secara langsung untuk bertukar informasi

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


128
Observasi ini yang membahas tentang
Menurut Sugiyono (2012:145) pada bagaimana komunikasi bisnis
buku Metode Penelitian Kuantitatif terjalin di warung kopi Asiang, Kota
Kualitatif dan R&D menjelaskan bahwa, Pontianak Kalimantan Barat, penulis
“Teknik pengumpulan data dengan observasi lebih cenderung menggunakan
digunakan bila, penelitian berkenaan dengan observasi partisipatif. Penulis akan
prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala melibatkan diri secara langsung
alam dan bila responden yang diamati tidak kedalam situasi dan kondisi dalam
terlalu besar.” Mengutip Sutrisno Hadi waktu beroperasi dan
(dalam Andi 2010;27), ”Observasi diartikan berkunjungnya pelanggan pada saat
sebagai pengamatan dan pencatatan secara warung Kopi Asiang buka.
sisitematik terhadap suatu gejala yang
tampak pada objek penelitian.” Dokumen
Dari beberapa pendapat diatas Mengutip pernyataan Guba dan
peneliti memahami bahwa, observasi Lincoln dalam buku Menguasai Teknik-
merupakan salah satu teknik pengambilan Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif
data, dimana peneliti akan terjun langsung Andi (2010;191) dijelaskan
ke lapangan dan mengamati dengan seksama bahwa,”Dokumen merupakan setiap bahan
(melihat dan mendengarkan) gejala-gejala tertulis atau film yang tidak dipersiapkan
dari objek yang diteliti dan mencari data karena adanya permintaan seseorang
yang tidak bisa didapatkan melalui proses peneliti.”. Sedangkan Sugiyono (2008;82)
wawancara. dalam bukunya Memahami Penelitian
Menurut Prof. Dr. Sugiyono Kualitatif menjelaskan bahwa,”Definisi
observasi dapat dibedakan menjadi dua, dokumen yakni catatan peristiwa yang sudah
yaitu sebagai berikut: berlalu.” Dari beberapa pendapat diatas,
1. Observasi Berperan Serta penulis memahami isi dan maknanya. Dalam
(Participant Observation) Peneliti kaitannya dengan penelitian ini, peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari-hari menggunakan dokumen sebagai sumber data
orang yang sedang diamati atau yang mendukung dari sumber data
yang digunakan sebagai sumber data sebelumnya yaitu wawancara dan observasi.
penelitian. Dengan observasi Dapat dikatakan juga bahwa dokumen
partisipan seperti ini maka data yang merupakan rekaman yang bisa saja bersifat
diperoleh akan lebih lengkap, tajam, tulisan dan isinya merupakan peristiwa yang
dan sampai mengetahui pada tingkat sudah berlalu maupun berbentuk video.
makna dari setiap perilaku yang
nampak. Peneliti datang dan Uji Keabsahan Data
mengunjungi warung kopi Asiang Dalam buku Metode Penelitian
dari jam 2 pagi hari sampai dengan Kualitatif Moleong (2006:330) menjelaskan
jam 2 siang, dalam beberapa bahwa,”Tringulasi adalah teknik
kunjungan pemeriksaan keabsahan data yang
2. Observasi Nonpartisipan, Peneliti memanfaatkan sesuatu yang lain.” Masih
tidak terlibat dan hanya sebagai dalam buku yang sama, Dentzin (1978)
pengamat independen. Pengumpulan membedakan empat macam triangulasi
data dengan observasi nonpartisipan sebagai teknik pemeriksaan yang
ini tidak akan mendapatkan data memanfaatkan penggunaan:
yang mendalam dan tidak sampai 1. Sumber, Patton (1987;331)
pada tingkat makna (nilai-nilai membandingkan dan mengecek
dibalik prilaku yang tampak, yang kembali derajat kepercayaan suatu
terucapkan dan yang tertulis) Dari informasi yang diperoleh melalui
penjelasan diatas, peneliti waktu dan alat yang berbeda dalam
memahami isi dan maknanya. Maka penelitian kualitatif.
dalam kaitannya dengan penelitian Membandingkan data hasil

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


129
pengamatan dengan data hasil data, menjabarkan kedalam unit-unit,
wawancara. melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,
2. Metode, Patton (1987;329) memilih mana yang penting dan yang akan
pengecekan derajat kepercayaan dipelajari dan membuat kesimpulan yang
penemuan hasil penelitian beberapa dapat diceriterakan kepada orang lain.”
teknik pengumpulan data dan Berdasarkan penjelasan diatas
pengecekan derajat kepercayaan penulis dapat menyimpulkan bahwa analisis
beberapa sumber data dengan data adalah proses mencari dan menyusun
metode yang sama secara sistematis data yang diperoleh dari
3. Penyidik, memanfaatkan peneliti hasil wawancara, catatan dilapangan,
atau pengamat lainnya untuk dokumentasi dengan cara membagi-bagikan
keperluan pengecekan kembali data kedalam kategori yang berbeda-beda
derajat kepercayaan data. Pada dan setelah itu membuat kesimpulan dari
dasarnya penggunaan suatu tim semua data-data tersebut. Untuk mengetahui
penelitian dapat direalisasikan dan menjawab persoalan pokok penelitian
dilihat dari segi teknik. penulis tentang komunikasi bisnis di warung
4. Teori, berdasarkan anggapan bahwa kopi Asiang, Kota Pontianak, Kalimantan
fakta tidak dapat diperiksa derajat Barat, data dibagi menjadi 2 yaitu: data
kepercayaannya dengan satu atau primer dan sekunder.Data primer didapat
lebih teori. Lincoln dan Guba dari hasil wawancara, observasi, dan
(1981:307) Sedangkan, Patton dokumen. Sementara data sekunder
(dalam Moleong 2006:330-331) didapatkan dari studi kepustakaan sesuai
menjelaskan bahwa hal itu dapat dengan kebutuhan yang diperlukan
dilaksanakan dan hal itu
dinamakannya penjelasan banding HASIL DAN PEMBAHASAN
(rival explanation). Dalam hal ini
penulis memilih tringulasi sumber Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
karena informasi dapat dicapai Salah satu lokasi tempat minum
dengan jalan membandingkan dan kopi yang unik adalah Kopi Asiang di Jalan
mengecek kembali data hasil Merapi, Pontianak. Sosok pemilik sekaligus
pengamatan dengan data hasil peracik Kopi bernama Ko Asiang yang
wawancara ketika penulis meneruskan usaha kopi dari ayahnya yang
melakukan kegiatan penelitian. sudah berumur lebih dari 50 tahun usaha
kopi tersebut telah berjalan. Warung Kopi
Analisis Data yang terletak di Jalan Merapi Kota
Menurut Susan Stainback Pontianak, terletak di bibir jalan merapi,
sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono menempati dua buah ruko sempit ukuran
(2008;244) dijelaskan bahwa,”Analisis data pintu 4 meter.
merupakan hal yang kritis dalam proses Warung Kopi ini ramai di kunjungi
penelitian kualitatif. oleh berbagai kalangan, tua dan muda dan
Analisis digunakan untuk memahami yang menarik adanya berbagai etnis menjadi
hubungan dan konsep dalam data sehingga satu datang untuk menikmati dan
hipotesis dapat dikembangkan dan menyeruput kopi, dan sebagian besar
dievaluasi.” Selain itu Sugiyono (2008;244) kalangan yang datang adalah dari etnis
juga mengutip pernyataan Bogdan bahwa, Tionghoa. Dan jangan heran bila kita sedang
”Analisis data adalah proses pencarian dan menyeruput kopi di tempat ini akan
menyusun secara sistematis data yang terdengar beberapa tamu yang berbicara
diperoleh dari hasil wawancara, catatan bahasa asing seperti melayu ataupun inggris
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dan juga bahasa tiongkok, dikarenakan
dapat mudah dipahami dan temuannya dapat memang Warung Kopi ini sudah cukup
diinformasikan kepada orang lain. Analisa terkenal ke berbagai Negara tetangga.
data dilakukan dengan mengorganisasikan

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


130
Beberapa orang Tionghoa di berdagang, bahkan kini kelompok Teochiu
Kalimantan Barat hidup sederhana bahkan membentuk populasi terbesar etnis Tionghoa
banyak di antaranya adalah penduduk di kota Pontianak dan daerah Selatan
miskin. Seperti yang dikatakan Mary Pontianak. Kelompok Hakka sendiri
Somers, “orang Tionghoa di Kalimantan menempati daerah Utara kota Pontianak.
Barat bukan “penyinggah” atau orang-orang Sejak tahun 1811 Pontianak merupakan kota
yang hanya tinggal untuk sementara, karena transit orang-orang Tionghoa ketika datang
Orang Tionghoa di Kalimantan Barat ke Kalimantan Barat, yang nantinya akan
mempertahankan kebudayaan asli Tionghoa menyebar ke daerah-daerah pedalaman
mereka”. Selain itu mereka juga masih sekitarnya.
menggunakan bahasa Tionghoa secara turun Berdasarkan penelitian Burn yang
termurun. Hal ini lah yang membuat mereka dikutip oleh Mary Somers, menyatakan
berbeda dengan etnis Tionghoa lainnya bahwa Pontianak pada saat menjadi pusat
dalam segi penggunaan bahasa sehari-hari. perdagangan di pantai Barat merupakan kota
Dikarenakan kebanyakan etnis dengan banyak penyedia jasa. Orang
Tionghoa yang berada di pulau Jawa, Tionghoa memiliki peranan penting bagi
menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa kota Pontianak, namun tidak semua dari
daerah di tempat mereka bermukim untuk mereka adalah pekerja keras, atau sehemat
berkomunikasi dengan sesama etnis dan sekaya pedagang Bugis. Jumlah
Tionghoa. Awal kedatangan orang-orang populasi orang Bugis yang hidup bersama
Tionghoa pada abad ke-18 di Kalimantan dengan orang Tionghoa berkisar antara1000-
Barat dikarenakan paksaan dari pekerjaan an orang ditambah jumlah orang melayu
menjadi buruh tambang dan perkebunan. sekitar 3000-an orang dan 100-an orang
Para imigran Tionghoa ini mengatur sendiri Arab. Kebanyakan para buruh Tionghoa
jadwal kedatangan mereka sehingga menghabiskan uangnya untuk membeli
perbedaan antara etnis Tionghoa di makanan-makanan enak, berjudi dan
Kalimantan Barat dengan Tionghoa yang menghisap candu. Hanya sedikit buruh yang
berada di daerah lainnya berbeda. menabung hasil kerjanya untuk biaya
Kelompok imigran terbanyak di kepulangan mereka ke Tiongkok atau
Kalimantan Barat adalah orang Tionghoa mengirim uang kepada keluarganya di sana.
bukan dari kalangan suku lain Negara Etnis Tionghoa membentuk pusat
Indonesia. Hampir semua orang Tiongkok perdagangan di kota yang terletak di tepian
yang bermigrasi ke Kalimantan Barat sungai Kapuas ini. Selain sebagai tempat
berasal dari provinsi Guangdong, Tiongkok berdagang, pasar yang dibangun itu juga
selatan, sisanya orang-orang Hokkien dari digunakan sebagai tempat tinggal. Tidak
propinsi Fujian. Bahasa Tionghoa yang hanya di kota Pontianak, permukiman
mereka gunakan pun beragam diantaranya Tionghoa dan pusat perdangangan pun juga
ada Hakka, Teochiu, Kanton dan Hainan. ada di Kampung Baru (sekarang bernama
Dua kelompok etnis terbesar di Kalimantan Siantan). Pemilihan tempat tinggal juga
Barat adalah Teochiu dan Hakka. Orang- adalah bagian dari karakteristik para imigran
orang Teochiu berasal dari daerah pesisir etnis luar Indonesia. Seperti orang-orang
Timur Laut Guangdong dan orang Hakka Tionghoa yang tinggal terpisah dengan
berasal dari pedalaman Fujian datang ke orang-orang Melayu dan Arab Orang-orang
Kalimantan Barat dengan penggunaan Melayu dan Arab cenderung memilih
bahasa yang sama. bermukim dekat dengan istana sultan yang
Kelompok Hakka merupakan terletak di antara Sungai Kapuas dan Sungai
kelompok perintis yang tinggal di Landak.
perkampungan dan daerah pertambangan Hal ini tidak hanya terjadi di kota
untuk bekerja sebagai penambang, berladang Pontianak saja, melainkan di kota-kota kecil
dan juga menjadi pedagang kecil. Berbeda di Kalimantan Barat. Hingga saat ini pun
halnya dengan kelompok Teochiu yang lebih orang-orang Tionghoa di Kalimantan Barat
memilih untuk tinggal di perkotaan untuk khususnya kota Pontianak sendiri, masih

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


131
hidup secara berkelompok. Namun, tidak adanya lebih beragam kue pendampingnya.
jarang pula sebagian dari mereka sudah Pastinya yang paling special adalah pisang
dapat membaur dan tinggal di satu daerah serikaya dan keladi serikaya terkadang
dengan orang-orang Melayu, Arab dan menemukan kue tradisional seperti blodar
Bugis. Sampai saat ini pun mereka masih dan bingke.
bekerja sebagai pedagang dan penyedia jasa Banyak Warung Kopi yang dapat
yang sukses. ditemui di pingir pinggir jalan kota
Keberadaan etnis Tionghoa di Pontianak, disekitaran jalan Gajah Mada,
Pontianak dapat juga ditandai dengan jalan Diponegoro, jalan Hijas dan jalan
banyaknya toko-toko yang berada di Merapi, dan ada yang menarik adalah
sepanjang rumah toko atau ruko yang berada Warung Kopi ada untuk minum kopi pagi
hampir disetiap pinggir jalan di Pontianak. dan Warung Kopi untuk minum kopi malam.
Tidak ketinggalan jajaran kuliner khas Warung Kopi untuk malam hari biasanya
Pontianak yang merupakan kuliner budaya ada penganan khas yaitu Pisang Goreng
dari etnis Tionghoa. Ada bakmi kepiting Pasir Pontianak. Dan beberapa Warung Kopi
Akui, Bakmie kepiting Ahui, kwe cap, kwe sudah berumur cukup tua hingga puluhan
kia theng, juga bubur nasi, nasi kuning, tahun. Ditinjau dari hermenutika budaya
semua menghiasi jajaran rumah-rumah dan yang dilengkapi oleh fenomenologi
toko-toko. Dan hampir pemilik usaha ini di mengenai kebiasaan etnis Tionghoa minum
dominasi oleh etnis Tionghoa. kopi dan kongkow atau kumpul-kumpul
merupakan suatu cermin dari adanya
Keadaan Kehidupan dan Budaya Minum interaksi dari etnis tionghoa dalam
Kopi di Kota Pontianak kehidupan sehari-hari yang menjadi
Alois Nugroho dan Ati Cahyani kesepakatan bersama untuk berkumpul dan
dalam bukunya Multikulturalisme dalam berkomunikasi disuatu ruang komunikasi
Bisnis (2000:46) bahwa Ruang sebagai dalam kehidupan sehari hari.
Asumsi Penghubung Budaya, Ruang yang Warung kopi Legendaris ada
dimaksud disini bisa bersifat fisik (bangunan beberapa seperti yang peneliti kutip dari
ataupun gedung) atau Personal (hubungan laman Tribun Pontianak, Laporan Reporter
antar manusia), ruang dapat sangat tak Tribun Pontianak: Listya Sekar Siwi, 11 Juni
ternilai harganya atau malah sebaliknya 2016, menyampaikan ada 8 (delapan)
tidak bernilai. Ruang tersebut dapat Peneliti Warung Kopi yang wajib disambangi oleh
temui di Kota Pontianak. penyuka kopi diantaranya adalah Warung
Peneliti kerap kali berkunjung ke Kopi Winny, Warung kopi ini berlokasi di
kota Pontianak dari tahun 1995 hingga jalan Gajahmada No 159, Pontianak Selatan.
sekarang. Satu hal yang tidak pernah lepas Terletak tepat di depan kawasan perhotelan,
ketika berkunjung kekota ini adalah menjadikan warung kopi ini kerap menjadi
pemandangan orang-orang yang menikmati tempat nongkrong pelancong yang ingin
kopi baik di pagi hari maupun dimalam hari. merasakan sensasi ngopi di Pontianak. Di
Warung Kopi di Kota Pontianak menjadi warung kopi ini menyediakan berbagai
Ruang yang dimaksud oleh Alois Nugroho minuman seperti kopi dan teh, serta aneka
dan Ati Cahyani (2000:46). Dan semakin gorengan, termasuk pisang goreng khas
hari Warung Kopi di Pontianak mengalami Pontianak, dan tetap yg menarik adalah
perkembangan yang sangat pesat. Peneliti sebagian besar pengunjungnya ber etnis
merasa senang ketika melihat perkembangan Tionghoa.
warung kopi di Pontianak. Semula hanya Kafe Corner, Kawasan Gajahmada
warung kopi dengan menu terbatas, kopi memang terkenal dengan warung kopinya.
tubruk, kopi saring dan kopi susu dan ada Satu di antaranya adalah Kafe Corner. Meski
beberapa warung kopi yang menyediakan serupa dengan warung kopi ataupun kafe
menu minuman “three in one” (berisi kopi, lain yang menyajikan kopi, Kafe Corner
teh dan susu dalam satu cankir) seperti yang juga selalu menggelar nonton bareng
bisa ditemui di Warung Kopi Asiang, dan pertandingan bola. Sehingga tak jarang

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


132
Corner kerap menjadi pilihan bagi pecinta Serikaya Suka Hati, yang bisa Anda bawa
bola yang ingin merasakan sensasi nobar pulang sebagai oleh-oleh.
yang ramai. Kafe Corner berada di Jalan Warung kopi yang wajib dikunjungi
Gajahmada no 38, buka setiap harinya mulai ketika berada di Pontianak selanjutnya
pagi hingga malam, pengunjung warung adalah warung kopi Aming atau Aming
kopi ini didominasi oleh generasi muda, Coffee, yang berlokasi di jalan H Abbas 1
dengan rata-rata usia 15 sampai 25 tahun. No 157 dan juga cabangnya di Jalan Ilham.
Coffee Tone, Masih di kawasan Aming Coffee di jalan H Abbas tak pernah
Gajahmada, ada warung kopi yang menjadi sekalipun sepi pengunjung, dari pagi hingga
pilihan anak muda Pontianak, namanya tengah malam. Aming, kerap disebut,
Coffee Tone. Lokasinya tepat berada di menyediakan kopi terenak di Pontianak.
depan Kafe Corner. Sama seperti warung Selain dapat minum di tempat, kopi Aming
kopi lain, Coffee Tone menghadirkan juga dapat dibawa sebagai oleh-oleh. Dan
berbagai kopi dan cemilan. Namun ada yang menariknya Warung Kopi Aming
berbeda di Coffee Tone. Mereka memiliki menyediakan signal Wifi bagi konsumennya
sebuah panggung yang terletak di dalam. selama menikmati kopi di Warungnya, di
Panggung ini kerap digunakan oleh anak warung kopi ini pengunjung yang datang
muda Pontianak untuk menyalurkan pun beragam usia dan beragam etnis.
kreatifitasnya, apakah itu menyanyi maupun Warung Kopi Asiang, rasanya
stand up comedy. belum afdol kalau Anda belum pernah
Warung Kopi Jogja, Warung kopi singgah ke warung kopi yang satu ini.
ini berlokasi di Jalan Prof M Yamin, tepat Warung kopi ini merupakan warung kopi
berada di persimpangan antara jalan Sutan yang sudah sangat terkenal, baik di tingkat
Syahrir dan Prof M Yamin. Warung kopi ini nasional, maupun internasional. Meski
buka hampir 24 jam, sehingga bagi Anda berada di sudut jalan kecil kota Pontianak,
yang pada dini hari masih menginginkan yakni di jalan Merapi. Yang istimewa dari
untuk menikmati kopi, dapat datang ke Warung Kopi ini adalah sang peracik kopi
warung kopi Jogja. yaitu Asiang yang tak pernah mengenakan
Ada yang unik dengan namanya baju ketika sedang meracik kopi pesanan
walau terkesan sebagai minuman dari salah pelanggannya. Asiang hanya mengenakan
satu merek teh terkenal adalah Warung Kopi celana pendek. Meski begitu, kopi Asiang
Sariwangi, Warung kopi yang satu ini selalu memberi kesan mendalam saat anda
termasuk satu di antara warung kopi populer menikmatinya, terutama kopi susunya.
yang ada di Pontianak. Terletak di Jalan Kenikmatan perpaduan kopi dan
Tanjungpura, warung kopi ini menyediakan susu yang diracik Asiang, tentu tak mudah
berbagai minuman hangat dan dingin. Jika untuk anda lupakan. Asiang mulai berjualan
ingin makan berat, kadang ada gerobak sate sejak pukul 03.00 WIB dini hari dan akan
yang berjualan di sana. tutup jam 14.00 siang. Pas jika dikunjungi
Warung Kopi Suka Hati, memiliki sebelum Anda memulai aktivitas di Kota
kekhasan yaitu Serikaya Suka Hati yang Khatulistiwa ini. Dari beberapa Warung
cukup terkenal. Warung kopi yang berlokasi Kopi yang disambangi peneliti dapat dilihat
di Jalan Tanjung Pura No 17 ini sudah bahwa ada beberapa hal menarik yang bisa
sangat terkenal dengan selai serikayanya. dipelajari bahwa: Budaya minum kopi di
Warung kopi ini menyediakan roti, pisang Pontianak boleh dibilang sebagai bentuk
goreng, serta keladi/ talas goreng. Ketiganya asimilasi budaya tionghoa yang suka
akan jauh lebih nikmat jika diolesi serikaya. menghabiskan waktu di warung kopi untuk
Banyak warga Pontianak yang setuju, kalau sarapan dan berinteraksi sosial dengan
serikaya Suka Hati adalah yang terenak di sesama teman sebelum berangkat kerja.
Pontianak. Selain menyediakan serikaya Tidak lama hanya 10-15 menit lalu
yang dapat dimakan di tempat, warung kopi kemudian berlalu begitu saja. Itulah yang
ini juga menyediakan serikaya dengan merk akhirnya menjawab kenapa meja di warung
kopi kecil-kecil dan lebih bersifat personal.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


133
Dulu jika ingin minum kopi dan sarapan untuk semakin betah nongkrong berlama-
semua harus dikerjakan dengan cepat. Pada lama. Sekarang semua sudah berubah, kalau
saat sekarang dengan bentuk meja yang dulu diatas meja hanya ada kue pelengkap
hampir sama, ternyata Budaya minum kopi kopi, sekarang diisi dengan komputer jinjing
sudah menjadi ritual seperti kata Bapak Rico berbagai merk dengan kabel berseliweran
Sugioto, pengusaha Transportasi di dimana-mana. kalau dulu berteriak pesanan
Kalimantan Barat kopi dan dan kue sekarang ditambah dengan
“Saya setiap pagi pasti meluangkan menanyakan password WiFi.
waktu untuk datang ke warung Kopi, bisa ke Alois A Nugroho dan Ati Cahyani
Warung Kopi Aming, Warung Kopi Hijas (2000:52) Bahasa sebagai Asumsi
ataupun Warung Kopi Asiang” lalu Penghubung Suatu Budaya, adalah salah
menambahkan “Hal ini saya sudah lakukan satu sarana untuk melakukan pertukaran
lebih dari puluhan tahun, karena saya lahir informasi dan berbagi pengalaman. Ada 5
di Pontianak dan pernah hijrah ke Sulawesi dimensi dari komunikasi, yaitu komunikasi
tetapi ketika kembali lagi sekitar 15 tahun sebagai proses yang tidak berhenti,
yang lalu ritual minum kopi dipagi hari komunikasi sebagai sarana penyampai pesan
tetap saya lakukan” komunikasi dibentuk oleh banyak tanda,
“Dan setiap saya minum kopi dapat ketergantungan komunikasi terhadap
menghabiskan waktu satu hingga dua jam di kesamaan konteks dan ketergantungan
satu Warung Kopi. Karena akhinya sambil komunikasi terhadap kompetensi pelaksana
minum kopi saya juga ngobrol dan kompetensi. Didalam perkembangannya
berdiskusi dengan kawan-kawan mengenai terdapat fenomena beberapa “sebutan” atau
bisnis, ekonomi dan juga guyonan politik” kesamaan bahasa dalam pergaulan di
Semakin berkembangnya waktu, warung kopi.
tujuan orang ke warung kopi menjadi Banyak istilah yang terdengar
berubah. Kalau dulu sekedar sarapan, diwarung kopi, yang paling sering adalah
minum kopi makan kue dan ngobrol Kopi Pancong atau kopi setengah. Kopi ini
seadanya sekarang sudah bermetamorfosa disajikan hanya dalam setengah gelas kaca
menjadi tempat yang menyediakan kecil saja yang bisa diminum dalam 2
semuanya ada. Tidak bisa dipungkiri semua sampai 3 teguk. Ini terjadi akibat si
transaksi dan perbincangan yang ada disini peminum kopi biasanya memiliki janji untuk
melingkupi banyak hal, mulai dari nongkrong lagi di warung kopi lain.
perbincangan politik yang panas, gosip Ada lagi istilah yang cukup familiar
terbaru, jagoan sepak bola, jual tanah dan dan mulai populer di tahun 80an. Istilah
mobil hingga prostitusi dan narkoba. Kopi Pangku. Istilah ini merujuk sambil
Akhirnya, yang tadinya hanya butuh meminum kopi sambil memangku. Biasanya
waktu 15 menit untuk sarapan atau istirahat pelayan yang melayani di warung kopi ini
siang berubah menjadi nongkrong seharian wanita cantik, harga kopinya juga cukup
penuh tanpa henti. Beberapa warung kopi mahal. Dan peneliti pada kesempatan ini
buka 24 jam dan selalu setia melayani tidak akan menjelaskannya lebih lanjut
seluruh pelanggan. Bahkan ada warung kopi mengenai kopi pangku. Sekarang warung
yang memiliki pegawai lebih dari 20 orang kopi Pontianak sudah jadi tempat nongkrong
untuk melayani pelanggan. Bisa berbagai macam komunitas. Tua atau muda,
dibayangkan berapa omset satu hari yang sendiri atau bersama keluarga, pejabat atau
didapat. Kalau dulu sarapan hanya rakyat, pegawai negeri atau swasta.
mengandalkan kue melulu, sekarang Semuanya tumpah ruah menghabiskan
beberapa warung kopi sudah bertransformasi waktu di warung kopi. Warung kopi
menjadi restoran siap saji super lengkap. akhirnya punya konsumen masing-masing.
Beberapa Warung kopi yang dulu Semua perbincangan hangat terjadi disini
hanya menyediakan meja, sekarang juga apapun topiknya.
harus menyediakan WiFi dan colokan listrik
demi menggaet makin banyak pelanggan

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


134
Profil Penikmat dan Peminum Kopi di aroma lebih keluar lagi. Untuk kopi kelas A
Kota Pontianak maka tidak ada campuran tambahan tapi
Karena banyaknya warung kopi di untuk kelas dibawahnya biasanya
Jalan Gajahmada, maka sering kali jalan ini ditambahkan jagung atau beras. Dengan
di sebut sebagai coffee street dan menjadi banyaknya jenis kopi yang masuk ke
ikon wisata kuliner Pontianak. Lebih dari 60 Pontianak, saat ini beberapa warung kopi
warung kopi beroperasi disini. Ada yang tradisional sudah mulai mencampurkan
buka pagi-sore, siang-malam, hingga Arabika dan Robusta untuk
malam-subuh, semua punya konsumen dan menyeimbangkan rasa dan aroma. Kopi
selalu penuh. Waktu 24 jam sepertinya diisi berbagai daerah pun mulai dilirik untuk
hanya minum kopi oleh warga Pontianak. Ini dijual walaupun tidak banyak yang
sudah menjadi tradisi yang mengakar dan menyediakan karena terbentur masalah
menjalar. Rasanya kurang gaul kalau tidak harga jual. Kopi luwakpun termasuk kopi
pernah merasakan nongkrong di warung yang cukup laris dinikmati di berberapa
kopi menurut Agustianingsih, 20 tahun, warung kopi Pontianak.
Mahasiswi. Sebagian orang termasuk
Penikmat dan Peminum Kopi di narasumber kami Bapak Alek profesi
Kota Pontianak sudah memiliki beberapa pengemudi, mengatakan bahwa “kopi sudah
permintaan standar. Philip Kotler dan Kevin seperti candu, menghirup aromanya saja
Lane Keller (2007:177) menyebutkan 5 sudah membuat hari menyenangkan. Rasa
Faktor utama dalam Menentukan Tingkat pahit dan asam menjadi satu dalam
Kepuasan Konsumen adalah Kualitas kenikmatan tanpa ada gula. Rasa tertinggal
Produk, Kualitas Pelayanan, Emosional, dibelakang kecapan memberikan sensasi
Harga dan Biaya. berbeda”. “Saya termasuk orang yang lebih
Secara Produk maka kebanyakan banyak menikmati kopi sendiri sembari
warung kopi di Pontianak, menggunakan menunggu tamu-tamu saya. Dan sebagian
kopi berjenis Robusta, karena Kalimantan orang seperti Bapak Rico Sugioto
Barat sendiri kondisi tanahnya rata-rata menyampaikan bahwa “Bukan berarti saya
berada didataran rendah. Robusta sendiri tidak menikmati kopi sambil berinteraksi.
cenderung rasanya lebih tipis tapi aromanya Saya sudah menyatu dengan budaya kota
lebih harum sehingga peminum kopi disini Pontianak. “tadak gaul klo tadak nongkrong
lebih suka dengan kopi yang super kental di warung kopi”. Saya lebih suka dengan
dan super manis. Jika di analogikan 1 gelas kopi three in one untuk menemani obrolan
kopi kental Pontianak bisa jadi 2-3 gelas panjang. Menikmati kopi di warung kopi
kopi dengan tingkat kepekatan normal. tentu punya tujuan, selain menyapa teman-
Istilah kopi Melayu pun jadi melekat dengan teman tentu memperluas jaringan pergaulan”
kopi kental nan pekat ini. Kualitas Pelayanan yang diberikan,
Untunglah warung kopi sekarang peneliti melihat dan menganalisis serta
sudah punya standar kekentalan dan manis mendapatkan informasi bahwa pelayanan
yang lebih baik. Biasanya kopi di warung yang diberikan jauh dibawah standar
aromanya lebih wangi, dengan rasa pahit pelayanan yang ada di warung kopi modern
yang lebih kuat dari rasa asam. 3 jenis kopi atau “coffee shop” seperti starbucks coffee,
yang biasa disajikan, tubruk, saring dan kopi excelso coffe, maxx coffee. Bapak Rico
susu tubruk atau saring. Alat yang menambahkan “disini kualitas pelayanan
digunakan juga khas dengan teko tembaga yang diutamakan adalah kecepatan dan
tinggi dan disaring menggunakan kain ketepatan menghidangkan kopi tersebut
panjang yang bentuknya seperti kaus kaki. kepada konsumen”. Apabila melihat Warung
Cara memanggang (roasted) kopi di Kopi Asiang, Kualitas pelayanan akan jauh
Pontianak juga punya teknik tersendiri. dari sempurna, karena Asiang Sendiri
biasanya sedikit gosong karena berprinsip melayani konsumennya dengan bertelanjang
kopi harus hitam pekat. Biasanya dada. Kebersihan di warung kopi juga bukan
ditambahkan mentega agar lebih gurih dan hal yang penting buat konsumen, senyuman

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


135
dan tingkah ramah dari pelayanan menjadi peneliti agar mendapatkan gambaran yang
nomor dua, yang terpenting adalah sangat jelas dengan melakukan wawancara
kecepatan dan ketepatan. tatap muka yang mendalam ke lima nara
Dan ketika peneliti sempat sumber. Pemilihan nara sumber dengan
mengunjungi matahari mall untuk dapat rentang usia yang cukup jauh, akan
melihat situasi gerai starbucks coffee yang memberikan informasi yang lebih luas, serta
belum lama diresmikan, peneliti cukup kaget peneliti juga mengambil narasumber dengan
karena kunjungan yang dilakukan pada hari latar belakang pekerjaan yang berbeda. Dan
sabtu dan jam sibuk dari jam 12.00 sampai sebagai nara sumber sekunder, peneliti
13.00 tidak memperlihatkan pengunjung mewawancara Ko Asiang, pengunjung yang
yang cukup signifikan dibandingkan ada di warung kopi Asiang yang peneliti
pengunjung starbucks coffee yang ada di tidak kenal dan pengunjung warung kopi
Jakarta. Asiang yang peneliti kenal. Berikut profil.
Untuk Faktor yang ketiga yaitu kelima nara sumber tersebut:
Emosional, peneliti mendapatkan gambaran 1. Bapak Rico Sugioto sebagai pemilik PT.
khas adanya rasa kekeluaragaan yang kental Anugerah Harisma Barakah, sebuah
yang ditampilkan di warung-warung kopi, perusahaan yang bergerak di
seperti warung kopi Aming, Warung Kopi Pertambangan Nickel di desa Malapulu,
Asiang ataupun Warung Kopi Hijas, dengan dan beberapa perusahaan lainnya seperti
menyapa memakai bahasa etnis tionghoa PT. Sultra Sarana Bumi, PT. Wijaya
Pontianak, antara pembeli dan penjual Nikel Nusantara adalah perusahaan yang
melakukan transaksi sambil tersenyum. bergerak di Pertambangan Nickel
Menurut Bapak Rico, “kepercayaan terjalin (Nickel Ore) didesa Torobulu Sulawesi
antara penjual dan pembeli kopi ketika si Tenggara, dan PT.Intan Kembayan.
penjual kopi sudah tidak perlu Seorang warga Pontianak ber etnis
diinformasikan jenis pesanan kopi, tingkat Tionghoa. Pribadi yang menyenangkan
kematangan, tingkat kekentalan maupun mudah mengobrol dan ramah tamah,
tingkat kemanisan dari secangkir kopi yang dengan perawakan tinggi dan sedikit
dipesan. Cukup menyapa dan berbadan gempal, mudah sekali untuk
menganggukan kepala dan mengacungkan dapat menemui Bapak Rico Sugioto bila
jari telunjuk, maka si penjual kopi langsung dipagi hari, dibeberapa warung kopi di
mengerti apa yang dimaksud” kota Pontianak. “Saya kalau pagi hari
Terlebih di warung kopi Asiang, minimal ada tiga warung kopi yang
masih menurut pak Rico “Asiang hafal benar dimana sering bertemu dengan teman-
dengan pelanggan regulernya sehingga teman dan berjanji ataupun tanpa
pelanggan tidak perlu memberitahukan lagi berjanji langsung ketemuan di Warung
apa yang akan dipesannya, mata Asiang Kopi Aming, Warung Kopi Hijas
akan langsung mengikuti dan mengingat ataupun Warung Kopi Asiang”. Bapak
secara otomatis setiap pelanggan tetap yang Rico merupakan sosok peminum kopi
datang ke warung kopinya”. Jalinan sejati dan ber etnis Tionghoa, dan
emosional juga dapat terlihat pada saat melaksanakan ritual minum kopi hampir
peneliti berkunjung, yang menarik bahwa setiap hari di warung-warung kopi di
jalinan emosional tidak hanya terjadi kota Pontianak, sehingga peneliti
diantara penjual dan pembeli, tetapi diantara menjadikan Bapak Rico sebagai nara
pembeli. sumber utama.
2. Bapak Yandi Algresto, pada saat
Profil Fisik Informan Penikmat dan sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua
Peminum Kopi di Kota Pontianak Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat
Nara sumber yang dihimpun peneliti Daerah Kota Pontianak. Seorang yang
sebagai nara sumber utama adalah 5 (lima) ramah, pandai bergaul dan memiliki
orang dengan rentang usia 20 sampai dengan riwayat hidup yang sangat luar biasa.
50 tahun, rentang usia tersebut dimaksud Beliau mewakili Partai Gerindra di

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


136
DPRD Pemerintah Kota Pontianak. Pak yang mengendarai mobil rental dan
Yandi bila datang ke warung kopi atau hampir setiap hari mengantarkan
kedai kopi dipagi hari kerap dilakukan tamunya keliling untuk aktifitas di kota
bukan karena beliau seorang peminum Pontianak dan sekitarnya. Bapak Alek
kopi, melainkan bila ingin bertemu menceritakan bahwa hampir setiap tamu
orang maka beliau diwarung kopi hanya yang dibawanya pasti akan meminta
meminum secangkir teh Tarik dan untuk mampir atau mencicipi kopi
makan telur ayam kampong setengah Asiang di Warung Kopi Asiang kota
matang. “Saya kalau ke warung kopi Pontianak. Pria berbadan hitam dan
dikarenakan ingin bertemu dan janjian tinggi besar ini juga seorang peminum
dengan teman-teman atau orang-orang kopi yang sering minum kopi disela-sela
yang memang sedang ada perlu dan mau pagi hari ataupun di sore hari. Pribadi
bertemu dengan saya”. Cukup sulit yang ramah, senang mengobrol dan
untuk bertemu dan berbicara dengan Pak bersahaja. Dan hampir setiap peneliti
Yandi karena tangannya akan sigap melakukan kunjungan ke kota Pontianak
mengangkat telepon genggam yang atau Kalimantan barat, pasti akan diantar
hampir setiap saat berbunyi, telepon dan dan dilayani oleh Bapak Alek. “Minum
aduan dari masyarakat kerap didengar kopi buat saya sudah menjadi kebutuhan
oleh Pak Yandi sepanjang hari. sehari-hari, baik dipagi hari maupun
3. Aditya Pradewo, seorang pemuda khas pada saat mengantar tamu. Sekali
Pontianak, kelahiran Pontianak mendayung tiga pulau terlampaui,
Kalimantan Barat, sekolah dan lulus di artinya sambil mengantar tamu ke
Pontianak, aktif diberbagai kegiatan warung kopi, sayapun berkesempatan
kepemudaan dan budaya, penikmat kopi untuk menikmati kopi, tetapi minum
tapi bukan peminum kopi, minum kopi kopi yang saya lakukan tidaklah terlalu
disela sela bekerja, kata Aditya: “saya banyak”.
minum kopi disela sela pekerjaan, pada 5. Narasumber yang terakhir
saat malam hari atau tiba-tiba kantuk, Agustianingsih, seorang mahasiswi dari
minum kopi jak”. Kesenangannya pada Universitas Bunda Mulia semester 5,
ritual minum kopi sempat dilakukan kelahiran Putussibau, salah satu
dengan membuka usaha F & B dengan kabupaten yang berada di Kalimantan
nama Bubble Jazz hanya dikarenakan Barat. Kabupaten ini dapat dijangkau
kesibukannya yang begitu banyak, usaha dengan jalan darat sekitar 14 jam atau
tersebut tidak terurus dengan baik” naik pesawat sehari sekali dengan jarak
Aditya Pradewo adalah sosok anak tempuh hampir satu jam. Agustianingsih
muda gaul yang selalu hadir ditempat adalah keturunan etnis Tionghoa,
nongkrong untuk sekedar kongkow kelahiran 7 Agustus 1996, bersekolah
dengan teman-teman atau kerabatnya. SMP di SMPN 1 Putusibau, lalu
Anak muda Pontianak juga sudah mulai melanjutkan sekolah di Pontianak yaitu
menghabiskan waktunya di warung- SMA Santo Paulus Pontianak. Remaja
warung kopi yang buka hinggga 24 jam. yang aktif ketika sekolah di Pontianak.
Warung kopi yang banyak dikunjungi Agustianingsih memiliki nama
oleh anak-anak muda adalah tentunya panggilan Aling Chang. Menurut Aling
warung kopi yang menyediakan fasilitas “saya pernah minum kopi tapi dirumah
lebih seperti wifi dan layar lebar untuk kawan, sebenarnya saya tidak suka
menonton pertandingan bola atau film. minum kopi, tapi karena di pontianak
4. Alek, seorang Bapak yang berprofesi ada budaya bahwa apa yang disajikan
sebagai pengemudi lahir dan berasal dari tuan rumah ketika kita bertamu, maka
Pontianak, sudah menikah dan memiliki sebagai tamu kita wajib untuk mencoba,
dua buah hati, satu pria dan satu wanita, meminum ataupun memakannya”.
kelahiran 17 Mei 1976, seseorang yang Selama sekolah di Pontianak, Aling
ramah dan bersahaja. Dengan profesinya pernah pergi ketempat warung kopi di

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


137
sekitaran jalan Gajah Mada. Tetapi hampir semua warung kopi di Pontianak,
Aling tidak minum kopi disana. “saya bukan hanya pada pagi atau siang,
pernah pergi ke warung kopi di jalan melainkan juga malam hingga hari berganti.
Gajah mada bersama teman-teman, Pagi hari, orang datang ke warung
kesana untuk nongkrong dan mengobrol, kopi sebelum berangkat kerja atau masuk
kenapa di Jalan Gajah Mada karena di kekantor. Siang hari, giliran para pekerja
sore hari disini banyak anak-anak seusia dengan mobilitas tinggi, seperti salesman
nongkrong dan bermain”. Dan untuk dan pebisnis kelas menengah dan bawah
Warung Kopi Asiang saya tidak pernah yang memenuhi warung kopi. Malam
kesana karena waktu jam buka kopi harinya, orang-orang yang sudah suntuk
Asiang pada saat saya bersekolah dan dengan kesibukan siang hari melepas capek
memang jarang ada teman-teman yang dan penat di warung kopi.
mengajak ke warung kopi Asiang. Lalu Jalan Gadjah Mada dan Jalan
peneliti melontarkan pertanyaan apakah Tanjungpura yang telah peneliti sampaikan
tau dan kenal warung kopi Asiang? diatas, merupakan pusat warung kopi di
Jawab Aling “ya saya tahu dan kenal, Pontianak. Selain toko-toko yang buka sejak
pemilik warung kopinya tidak pakai baju pagi hingga dini hari, ada banyak pula
ketika melayani” lalu peneliti warung kopi yang buka pada malam hari
menanyakan lebih lanjut, bagaiman saja. Warung kopi juga mudah ditemui di
tanggapan kamu terhadap si penjual pelabuhan dan pasar-pasar tradisional.
yang tidak memakai baju?, menurut Pemilik Warung Kopi Winny,
Aling “menurut saya biasa saja, Heriwonoto (28) atau akrab dipanggil Heri,
mungkin dia ngak pakai baju karena mengatakan, kebiasaan minum kopi di
kepanasan. Dan pertanyaan penutup, Pontianak sudah menggejala pada awal
apakah Aling mau untuk pergi diajak tahun 2000-an. Ketika itu orang mulai betah
teman ke warung kopi Asiang dan akan berlama-lama di warung kopi. Melihat
pesan apa?, jawabnya, “wah karena peluang itu, Heri mengubah warung
terkenal banget dan kalau mood bagus, kelontong milik orangtuanya, yang mulai
aling akan pergi, dan aling akan pesan sepi karena bertambahnya pasar swalayan,
teh”. Menutup wawancara peneliti menjadi warung kopi. Dan warung kopi
dengan Aling Chang. Winny lalu menjadi salah satu warung kopi
terlaris di Jalan Gadjah Mada.
Minum Kopi menurut Penikmat dan ”Saya berangkat dari hobi minum
Peminum Kopi di Kota Pontianak kopi di beberapa warung kopi yang sudah
Menurut Agustinus Handoko, 14 ada dan melihat orang bisa betah berjam-jam
Maret 2012 di www.belumos.wordpress.com ngobrol di warung kopi. Saya tangkap
Sungai Kapuas pernah sibuk sebagai jalur fenomena itu dengan menyediakan banyak
transportasi air pada tahun 1960-an. Dan meja bagi pembeli dan tidak membatasi jam
dari sanalah lahir tradisi minum kopi di duduk mereka,” tutur Heri. Penyuka
sekitar Pelabuhan Pontianak, Kalimantan minuman kopi memang bisa menghabiskan
Barat. Tempat rehat transportasi air itu lalu waktu berjam-jam sambil ngobrol di warung
bersemi jadi penyangga kelas menengah di kopi. Obrolan di warung kopi bisa mulai dari
seluruh pelosok Kalbar. persoalan sehari-hari, isu terhangat, bisnis,
Minuman kopi dengan berbagai hingga perbincangan politik.
variannya bahkan telah merambah ke kafe- Suraji (37) mengaku dalam sehari
kafe dan hotel-hotel berbintang di Pontianak. bisa beberapa kali memesan kopi di Djaja,
Warung kopi telah bermetamorfosis sebagai warung kopi langganannya di Jalan
etalase sosial dan penggerak ekonomi Tanjungpura. ”Minum kopi sekaligus bisnis.
masyarakat sekaligus. Warung kopi di Saya membeli dan menjual emas. Sering
Pontianak adalah tempat berkumpul hampir juga saya bertransaksi di warung kopi Djaja,
semua kalangan dengan semua ragam tergantung kesepakatan dengan pembeli atau
karakternya. Riuh pembeli bisa dijumpai di penjual,” kata Suraji.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


138
Dari warung kopi bahkan bisa lahir services for profit. Komunikasi bisnis dapat
keputusan-keputusan politik. Wakil Wali didefinisikan sebagai proses penyampaian
Kota Pontianak Paryadi mengakui, arti melalui lambang-lambang yang meliputi
obrolannya di warung kopi ketika menjadi keseluruhan unsur yang berhubungan
anggota DPRD Kota Pontianak dengan proses penyampaian dan penerimaan
membuahkan peraturan daerah. Bahkan, pesan, baik itu dalam bentuk tulisan, lisan
sejumlah strategi kampanye ketika maupun nonverbal yang dilakukan didalam
mencalonkan diri menjadi wakil wali kota suatu organisasi yang membayar orang yang
Pontianak berpasangan dengan calon wali secara bersama-sama memproduksi dan
kota Sutarmidji pada tahun 2008 dirumuskan memasarkan barang dan jasa guna
oleh Paryadi di sebuah warung kopi. memperoleh keuntungan.
Dengan berbagai keunikan dan
Warung Kopi Asiang Kota Pontianak fenomena yang telah terjadi di Warung Kopi
Denyut kehidupan kota Pontianak, Asiang Pontianak, maka peneliti
tanpa terasa sudah dimulai dari jam 3 pagi menetapkan Warung Kopi Asiang sebagai
buta. Sebuah Warung Kopi sudah memulai lokasi Penelitian yang berada di Jalan
aktfitasnya pada jam tersebut, kesibukan Merapi, Pontianak Selatan, Benua Melayu
mewarnai atas dibukanya warung kopi Darat, Pontianak Sel., Kota Pontianak,
tersebut, terlihat sosok pria yang sudah Kalimantan Barat 78243.
memasuki usia senja, memberikan instruksi, Peneliti menambahkan beberapa
merapihkan cangkir, mempersiapkan resensi yang ada di laman Tribun
jerangan air panas di teko-teko dengan Pontinak.Com, Kompasiana.com dan juga
bentuk yang cukup khas untuk membuat Tribunnews.com mengenai Warung Kopi
kopi tarik. Tamu-tamu mulai berdatangan Asiang. Asiang adalah nama pemilik kedai
sebagian adalah warga kota Pontianak yang kopi di jalan Merapi Pontianak. Usianya kini
sudah berusia lanjut ada yang sebelum olah lebih dari 60 tahun dan dikaruniai dua putra
raga dan ada yang setelah melakukan olah dari satu istri. Ia adalah turunan ke-dua
raga pagi, mulai mengisi meja dan kursi pengelola warung kopi yang (salah satu)
persegi empat yang tersedia di warung kopi paling terkenal di Pontianak, Kalimantan
ini. Barat (Kalbar). Ia adalah turunan ke-dua
Deddy Mulyana dalam bukunya setelah ayahnya menyerahkan tongkat
Komunikasi Lintas Budaya menyampaikan estafet pengelolaan kedai tersebut sejak tiga
bahwa inti dari kegagalan komunikasi bisnis dekade terakhir.
di era global adalah kesulitan untuk Warung dan kopi Asiang memang
memahami etika komunikasi yang harus tampil beda. Beberapa hal yang
dihadapi pebisnis yang terlibat. Dalam hal membedakan kopi Asiang yang memiliki
ini peneliti menganalisis bahwa apa yang nama alias "Yohanes Fendi" ini antara lain
dilakukan Ko Asiang malahan tidak adalah : Warung kopi ini hanya buka dari
membuat Warung Kopinya sepi, malahan jam 03.00 pagi sampai pukul 13.00 siang
menjadi ramai, dan cara Ko Asiang saja. Setelah itu, jangan harap Asiang akan
melayani tamunya malah menjadi sebuah melayani tamunya meskipun mengemis
USP atau Unique Selling Point menurut dengan berbagai alasan. Belakangan para
Philip Kotler. tamu masi bisa berkunjung tetapi sudah
Persing (1981:108) menyampaikan dilayani oleh anak Ko Asiang, dan Ko
bahwa Business Communication may be Asiang sendiri sudah beristirahat.
defined as the spiraling process of the Selama menjalankan tugasnya
transaction of meaning through symbolic sebagai penjual kopi Asiang tidak
action involving all elements associated with menggunakan baju sama sekali meskipun ia
sending and receiving written, oral, and menggunakan celana pendek (boxer).
nonverbal messages internal to Asiang meracik sendiri kopinya sampai
organizations of paid people working menjadi bubuk kopi melalui resep sendiri
toghether to produce and market goods and yang tidak disebutkan apa rahasia resepnya.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


139
Asiang menggunakan gelas atau cawan yang Kopi three in one (paduan tiga macam
terbuat dari tanah liat dan dipesan khusus ke minuman yang terdiri dari kopi, teh dan susu
salah satu pabrik gelas di Johor, Malaysia. dalam satu cangkir), Asiang sudah sangat
Gelas unik bermotif aksara dan hafal dan mahir untuk menyajikan minuman
bercorak gaya Tiongkok itu bentuknya tersebut sesuai selera, disini baik Bapak
menarik, selain kuat dan tebal juga memiliki Rico maupun Asiang berkomunikasi hanya
tekstur seni dari Tiongkok. Warung kopi ini dengan cara: Asiang akan menatap Bapak
tidak menyediakan jaringan internet (wifi) Rico sambil menganggukkan kepala dan
untuk pengunjungnya sehingga kita tidak Bapak Rico membalas dengan anggukan dan
akan menemukan pengunjung yang mengacungkan jari telunjuk mewakili angka
membuka laptop atau apapun yang berkaitan satu.
dengan kebutuhan terhadap internet. Warung Peneliti mencoba menanyakan hal
kopi ini telah buka dari tahun 1958. Selama tersebut kepada Bapak Rico, apa artinya
54 tahun berkecimpung dalam bisnis ini anggukan tersebut:
Asiang mampu menahan gempuran pesaing “Ketika saya datang, Asiang sudah
di berbagai kedai atau warung yang banyak melihat saya dan sudah menyuruh
tersebar di sekitar lokasi warung Asiang. pelayannya untuk menyiapkan meja, dan
Resepnya adalah: Citarasa kopi yang untuk pelanggan regular Asiang sudah hafal
memang mampu membedakannya dengan di wajah pelanggannya dan minuman
warung lainnya. Layanan ramah dan kesukaannya, baik dari segi rasa, berapa
bersahabat istri dan Asiang sendiri terhadap banyak susu, panasnya dan kekentalan kopi
tamu-tamunya, Mereka tetap memberi atau minuman yang dipesan” lalu Bapak
senyuman dan memberi jawaban apapun Rico menambahkan:
yang ingin mengetahui sejarah dan latar “Komunikasi ini secara tidak
belakang warug kopi ini, kecuali satu hal: langsung terjalin dan dengan rasa saling
Resep atau Bumbu apa yang mereka percaya maka pada waktu kunjungan ketiga
gunakan. biasanya rasa ataupun produk yang diminta
akan pas sesuai selera pelanggan”.
Komunikasi Bisnis Etnis Tionghoa di Perspektif Interaksi simbolik
Warung Kopi Asiang Kota Pontianak menurut George Herbert Mead, tipe simbol
Diwarung kopi Asiang peneliti tertentu menyanggupkan manusia
menganalisis bahwa terjalin suatu menembus realitas dan memuat suatu
komunikasi bisnis antara Asiang dengan karakter hal yang disimbolkan, penggunaan
konsumennya dan komunikasi bisnis simbol bahasa dan bahasa simbolis
diantara konsumen. Peneliti akan membahas merupakan keunikan kemampuan manusia
satu persatu komunikasi bisnis yang terjadi. bila dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Poerwanto (2014:5) Bisnis adalah Dalam pemikiran Mead, setiap isyarat non
proses kehidupan dalam masyarakat yang verbal dan pesan verbal dimaknai
antara satu kelompok dan kelompok lainya berdasarkan kesepakatan bersama oleh
mempunyai ketergantungan, baik pada semua pihak yang terlibat dalam suatu
tingkat lokal, regional maupun global, interaksi. Dan interaksi sosial dalam
melalui komunikasi yang intens-bisnis dan masyarkat terjadi dalam bentuk percakapan,
komunikasi adalah fenomena sosial. percakapan isyarat dan penggunaan simbol-
Komunikasi bisnis yang terjalin simbol penting.
antara Ko Asiang dan konsumen atau Poerwanto (2014:77) Komunikasi
pelanggannya, Bapak Rico “menyatakan bisnis bisa dilakukan dalam dua bentuk
bahwa pada saat ini beliau tidak perlu verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal
memberitahukan secara detail kepada dikenal sebagai komunikasi lisan dan
Asiang maupun karyawannya mengenai tertulis, proses penyampaian dan penerimaan
minuman yang akan dipesan oleh Bp. Rico”, informasi dengan menggunakan kata-kata
Asiang sudah hafal betul dengan kesukaan atau ucapan-ucapan secara langsung atau
dan minuman regular Bapak Rico, yaitu tatap muka. Komunikasi non verbal adalah

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


140
proses penyampaian pesan dengan tidak melakukan wawancara mendalam kepada
menggunakan kata-kata, disampaikan lewat Bapak Rico dan Bapak Yandi dilokasi
gerakan tubuh atau biasa disebut dengan warung kopi Asiang, dan dikeempat
bahasa tubuh, raut wajah, jarak fisik antara kunjungan ini, peneliti selalu mendapatkan
pengirim dan penerima. Komunikasi pengalaman yang sama, dari datang sampai
nonverbal merupakan bagian penting dari dengan pulang, terjalin komunikasi bisnis
perilaku manusia dalam berinteraksi karena antara Asiang dengan pelanggan, pelayan
menyangkut sistem pesan yang menyatakan dengan pelanggan dan Asiang dengan
sikap, perasaan, dan emosi. pelayan.
Keunikan lainnya adalah semua Komunikasi bisnis lainnya yang
pesanan yang dilakukan oleh pengunjung terjalin baik langsung maupun secara tidak
tidak ada yang memakai nota, semuanya langsung adalah antara pelanggan yang
hanya didengar dan langsung dipesan, datang dilokasi warung kopi Asiang.
pesanan yang datang selama kami Komunikasi yang langsung, peneliti
melakukan kunjungan dan melakukan kategorikan karena memang beberapa
pengamatan disana tidak lebih dari 5 (lima) pelanggan sengaja berjanji untuk bertemu
menit, dapat dilihat di video yang telah kami dalam bentuk rapat informal di warung kopi
buat selama melakukan kunjungan. Keluarga Asiang. Dan yang tidak langsung kebetulan
Asiang, adalah keturunan etnis Tionghoa, sempat peneliti alami adalah pada saat
dan mereka berkomunikasi dengan bahasa peneliti sedang ngobrol mengenai kapal
ibu. tongkang, di meja sebelah langsung
Ketika pengunjung telah selesai dan menghampiri Bapak Rico dan menanyakan
akan meninggalkan tempat, maka pelayan apakah benar berusaha dan berkecimpung
yang notabene adalah istri atau anak dari Ko dalam pengadaan transportasi kapal
Asiang akan mendatangi meja dan mulai tongkang, diskusi dimulai dengan sangat
menghitung secara manual, bila pesanan dua sederhana, Pelanggan tersebut menghampiri
sampai tiga orang, dihitung tanpa Bapak Rico, tersenyum dengan mimik serius
menggunakan kalkulator tetapi kalau lebih dan menanyakan pertanyaan tadi, sambil
dari tiga orang akan menggunakan bersalaman dan sesekali memakai bahasa
kalkulator. Pada saat peneliti mengunjungi etnis tionghoa khas Pontianak.
bersama Bapak Yandi, Bapak Yandi berkata Di depan telah disinggung beberapa
bahwa “jarang terjadi kesalahan pada saat hal menarik yang peneliti dapatkan, malah
menghitung walaupun tidak dicatat dan sempat menggelitik peneliti kalau motif
secara manual”, “pernah suatu ketika ada sosial dan motif ekonomi sangat kental
pengujung yang iseng untuk mencek dengan dirasakan pada saat orang berkunjung ke
menghitung ulang, hasilnya tetap sama”. Warung Kopi Asiang. Beberapa hal
Peneliti sendiri selama pembuatan mengemuka diantaranya ada dalam cuplikan
tesis ini telah melakukan kunjungan reporter atau wartawan media online yang
sebanyak empat kali, pada saat kunjungan berhasil peneliti himpun seperti berikut ini:
pertama menimbulkan keingintahuan untuk ”Saya berangkat dari hobi minum kopi di
meneliti warung kopi yang cukup terkenal beberapa warung kopi yang sudah ada dan
ini, pada saat kunjungan kedua bersama melihat orang bisa betah berjam-jam ngobrol
teman-teman dari Jakarta mengunjungi dan di warung kopi. Saya tangkap fenomena itu
mencoba bersama-sama dengan memesan dengan menyediakan banyak meja bagi
pesanan minuman yang berbeda sehingga pembeli dan tidak membatasi jam duduk
peneliti ingin merasakan dan mengetahui mereka,” tutur Heri pemilik warung kopi
cita rasa produknya. Pada kunjungan ketiga Winny.
peneliti datang bersama Bapak Yandi dan Penyuka minuman kopi memang
bertemu Bapak Rico dilokasi Warung Kopi bisa menghabiskan waktu berjam-jam
Asiang dan mewawancara pelayan yaitu sambil ngobrol di warung kopi. Obrolan di
anaknya ko Asiang dan Ko Asiangnya warung kopi bisa mulai dari persoalan
sendiri. Pada kunjungan keempat Peneliti

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


141
sehari-hari, isu terhangat, bisnis, hingga keluhan yang didapat pun dapat diupdate
perbincangan politik. kembali di warung kopi tersebut. Dan
Suraji (37) mengaku dalam sehari menurut pak Yandi, apabila pemerintah mau
bisa beberapa kali memesan kopi di Djaja, sosialisasi berita ataupun kebijakan dengan
warung kopi langganannya di Jalan mudah dan cepat dapat dilakukan di Warung
Tanjungpura. ”Minum kopi sekaligus bisnis. Kopi di seantero kota Pontianak.
Saya membeli dan menjual emas. Sering
juga saya bertransaksi di warung kopi Djaja, Pembahasan Hasil Penelitian
tergantung kesepakatan dengan pembeli atau
penjual,” kata Suraji. Pemaknaan Peminum Kopi Etnis
Dari warung kopi bahkan bisa lahir Tionghoa di Warung Kopi Asiang Kota
keputusan-keputusan politik. Wakil Wali Pontianak.
Kota Pontianak Paryadi mengakui, Teori-teori dalam Tradisi
obrolannya di warung kopi ketika menjadi fenomenologis Stephen W. Littlejohn
anggota DPRD Kota Pontianak (Communication Theories: edisi 9:57)
membuahkan peraturan daerah. Bahkan, berasumsi bahwa orang-orang secara aktif
sejumlah strategi kampanye ketika mengintepretasi pengalaman-
mencalonkan diri menjadi wakil wali kota pengalamannya dan mencoba memahami
Pontianak berpasangan dengan calon wali dunia dengan pengalaman pribadinya.
kota Sutarmidji pada tahun 2008 dirumuskan Tradisi ini memperhatikan pada pengalaman
oleh Paryadi di sebuah warung kopi. sadar seseorang.
Ditambah hasil wawancara Pemaknaan peminum kopi etnis
mendalam dengan Bapak Rico Sugioto dan Tionghoa di warung Kopi Asiang adalah
Bapak Yandi, bahwa Pak Rico Sugioto sebagai suatu ritual yang telah dilakukan
hampir setiap hari pergi ke Warung Kopi, cukup lama yang menjadikannya sebagai
minimal tiga tempat yaitu Warung Kopi pengalaman pribadi si peminum kopi
Hijas, Warung Kopi Asiang dan Warung ataupun si pengunjung kopi.
Kopi Aming. Tidak melulu Pak Rico hadir Untuk mendapatkan pemaknaan dari
dikarenakan minum kopi, malah lebih sering peminum Kopi Etnis Tionghoa, peneliti
dikarenakan teman-temannya sudah melakukan tiga kali kunjungan, pada
menelpon Pak Rico atau memberikan pesan kunjungan pertama Peneliti datang dari jam
melalui media sosial untuk dapat bertemu 4 pagi sampai dengan jam 10 pagi pada hari
dan membicarakan beberapa kegiatan sabtu 1 Juli 2016 bertemu dengan Bp. Rico
bisnisnya. Dan kegiatan-kegiatan bisnisnya Sugioto di lokasi, peneliti datang bersama
kadang-kadang mendapatkan informasi dari dengan Bp. Yandi. Pada kunjungan kedua
ngobrol santai di warung kopi yang bersama beberapa kawan dari Jakarta,
didatangi. Jadi menurut Pak Rico, cukup peneliti berkunjung pada jam 9 pagi sampai
dengan Rp. 5,000,- maka berita seputar jam 11 pagi pada hari minggu 10 Oktober
Pontianak tidak perlu didapat dari beli 2016. Dan pada hari selasa, tanggal 10
beberapa Koran, tapi cukup dengan duduk, Januari 2017, peneliti berkunjung bersama
ngobrol, mendengar dan melihat di warung- Bp. Rico Sugioto dan Bp. Yandi dan Bp.
warung kopi tersebut. Alek pada jam 8 pagi hingga 10 pagi.
Pak Yandi menambahkan kadang- Pemaknaan yang mendalam bisa
kadang sebagai wakil rakyat Pak Yandi saya kutip dari hasil wawancara saya dengan
datang ke warung kopi, dan mendapatkan Bapak Rico Sugioto:
keluhan ataupun masukan di warung kopi “Saya datang ke warung kopi
dan pengunjung yang datang diwarung kopi. Asiang tidak melulu karena saya ingin
Hal itu dilakukan tanpa adanya sekat minum kopi, karena saya bisa minum kopi
pemisah, birokrasi harus melapor dan masuk dirumah, tapi bagi etnis tionghoa ritual
dalam daftar tunggu layaknya bila rakyat minum kopi sudah merupakan suatu
ingin bertemu anggota Dewan di kantor kewajiban yang dimulai dipagi hari untuk
DPRD Kota Pontianak. Masukan atau mendapatkan informasi yang diinginkan dan

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


142
bertukar informasi dengan kawan ataupun pembuktian diri agar dalam jalinan
kerabat” hubungan antar etnis tionghoa untuk
“Minum kopi sendiri adalah seperti mendapat pengakuan dalam hubungan
budaya yang kita ketahui kalau di tiongkok relasinya menajadikan minum kopi di
sana adalah budaya minum teh, di sini juga warung kopi Asiang menjadi suatu
budaya tersebut sangat kental terasa, apalagi kebutuhan yang mendapatkan pengakuan
disini ada suatu kepercayaan bahwa apa diantara etnis Tionghoa itu sendiri.
yang ditawarkan oleh tuan rumah maka kita Aspek isi pesan dan hubungan antar
harus mencicipi atau meminum atau pribadi, Artinya isi pesan dipengaruhi oleh
memakan yang disuguhkan, jadi apabila kita hubungan antar pihak yang berkomunikasi,
ke warung kopi asiang, ditawarin kopi, maka dalam obrolan dan kongkow etnis tionghoa,
kita harus memesan kopi dan meminumnya terbanyak adalah topik bisnis yang
bersama dengan tuan rumah” dibicarakan di warung kopi Asiang.
Menurut Deddy Mulyana Komunikasi antar pribadi
(Komunikasi Lintas Budaya (2015:109), mensyaratkan kedekatan fisik antar pihak
nilai budaya cina terpenting adalah harmoni yang berkomunikasi, inilah yang menarik
(Chen,2002) dan nilai lainnya adalah dimana generasi milenial gandrung untuk
paternalism, dan kolektivisme, gaya berkomunikasi melalui sosial media, etnis
komunikasi mereka samar-samar, dan tidak tionghoa lebih banyak melakukan
psati, tidak langsung, tujuannya untuk komunikasi diruang-ruang seperti warung
menciptakan dan menjaga harmoni dengan kopi Asiang, dimana mereka langsung
mitra bicara. Percakapan sebaiknya dimulai bertemu, bersenyum, bersalaman dan
dengan perbincangan basa-basi, mengenai bertegur sapa.
cuaca, makanan maupun hot topik. Buat Melibatkan pihak-pihak yang saling
orang tiongkok, senioritas cukup penting, bergantung satu sama lainnya dalam proses
pendekatan bisnis terhadap orang cina tidak komunikasi, disini kerabat, teman, kolega
mudah, karena prosesnya bersifat hirarkis, saling bergantung satu sama lain tanpa
dan bangsa tiongkok yang kolektivismenya terasa,bertemu hampir setiap hari untuk
tinggi, sangat memetingkan keluarga. mendapatkan berita, data maupun informasi,
Dan ritual minum kopi di warung baik karena janji untuk ketemu ataupunn
kopi Asiang sudah menjadi bagian dalam ketemu secara tidak sengaja karena
rangka untuk mengisi ruang komunikasi kebetulan memang mengunjungi warung
antar personal yang beretnis tionghoa kopi Asiang pada saat bersamaan.
dengan memulai perbincangan dimulai dari Komunikasi antar personal tidak
seremoni minum kopi, interaksi simbolis, dapat diubah maupun diulang, jika kita salah
adalah perspektif teori yang berusaha mengucapkan sesuatu pada pasangan
memahami perilaku manusia dari sudut ataupun lawan bicara maka tidak dapat
pandang subyek, perilaku manusia harus diubah, disinilah etnis tionghoa
dilihat sebagai proses yang memungkinkan mengedepankan kepercayaan antar etnis
manusia membentuk dan mengatur perilaku tionghoa yang berkumpul diwarung kopi
mereka dengan mempertimbangkan Asiang
ekspektasi orang lain yang menjadi mitra
interaksi mereka. Motif Minum Kopi Etnis Tionghoa di
Komunikasi Antar Personal menurut Warung Kopi Asiang Kota Pontianak
Judy C. Pearson, komunikasi terjalin dari Peneliti melihat ada beberapa motif
dan ke personal atau dari satu individu ke yang mengemuka pada saat etnis Tionghoa
individu lain memiliki karakter sebagai datang ke warung kopi Asiang kota
berikut: Self, berbagai persepsi komunikasi Pontianak. Setiap individu melakukan suatu
yang menyangkut pemaknaan berpusat pada tindakan dilatarbelakangi oleh adanya faktor
diri kita, artinya dipengaruhi oleh pendorong yang disebut dengan motif, pada
pengalaman dan pengamatan kita, secara saat etnis tionghoa datang kewarung kopi
gambling peneliti melihat bahwa ada konsep

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


143
Asiang ada dua motif yang mengemuka, Buzz atau topik pembicaraan mengenai
yaitu motif sosial dan motif ekonomi. keunikan warung kopi Asiang yang
Motif sosial disini ada beberapa hal penjualnya tidak memakai baju alias
yang mengemuka, yang pertama adalah bertelanjang dada dan kondisi yang
bahwa ketika orang haus maka dia akan mendukung yaitu kebetulan mereka pergi ke
minum, dan motif sosial etnis tionghoa Pontianak, maka mereka menyempatkan diri
disini adalah ketika haus mereka akan untuk melihat langsung dan merasakan
minum kopi dan dibarengi dengan motif sensasi keunikan dari warung kopi Asiang.
ekonomi untuk mendapatkan informasi Dalam kemajuan dunia maya, apabila
sebanyak-banyaknya dari rekan, atau sesama seorang akan mendapatkan like ataupun
pengunjung yang datang. share dari si pembaca berita maka konten
Pengunjung yang datang dan berita yang harus disampaikan haruslah
narasumber yang diwawancara peneliti, beda, inilah yang membuat mengapa berita
tidak menyatakan secara gamblang bahwa warung kopi Asiang cukup banyak di
mereka datang ke warung kopi Asiang untuk kunjungi dan dilihat karena adanya
mecari atau meminum kopi, dari hasil perbedaan yang dilakukan oleh Asiang
triangulasi yang peneliti lakukan dari Bapak selaku pemilik dan pelaku warung kopi
Rico, Bapak Yandi, Bapak Aditya dan dengan tampil tanpa baju dalam melayani
Bapak Alek adalah keinginan mereka untuk dan mebuat kopi untuk pelanggannya.
datang ke warung kopi Asiang lebih banyak Motif sosial dan ekonomi dari
dilatar belakangi karena keinginan bertemu kelima narasumber menjadi suatu magnet
dengan kawan-kawan atau keluarga untuk yang menarik bahwa mereka sama sekali
berkumpul, kongkow sambil mengobrol. tidak keberatan dengan penampilan ko
Kecuali narasumber ke lima yaitu Asiang yang tanpa baju hanya mengenakan
Aling (20 tahun) yang tidak memiliki motif celana boxer dalam melayani pelanggan,
khusus untuk datang ke warung kopi Asiang hanya sebagai “merek” atau “citra” yang
karena merasa tempat tersebut tidak cocok dibangun oleh warung kopi Asiang. Karena
dengan dirinya selain yang bersangkutan memang yang dicari oleh mereka adalah cita
dikarenakan tidak meminum kopi dan rasa produk, harga dan biaya, dan yang
sebagai mahasiswi yang pada saat sekolah di terpenting adalah jalinan emosional yang
SMA di kota Pontianak juga tidak suka terbentuk.
minum kopi, walaupun teman-temannya
sering mengajak nara sumber ini untuk main Komunikasi Bisnis Etnis Tionghoa di
atau berkunjung ke warung kopi di kota Warung Kopi Asiang Kota Pontianak
Pontianak. Edward T Hall (1973) berpendapat
Berdasarkan hasil wawancara bahwa budaya adalah komunikasi dan
dengan pengunjung lainnya, diantaranya komunikasi adalah budaya, atau singkatnya
adalah pengunjung yang ikut bersama “tidak mungkin memikirkan komunikasi
peneliti dari Jakarta, datang ke warung kopi tanpa memikirkan konteks dan makna
Asiang dikarenakan adanya faktor dari viral kulturalnya. Deddy Mulyana (Komunikasi
pemasaran yang dimulai dari pemasaran dari Lintas Budaya) menyampaikan bahwa inti
mulut ke mulut dan juga pemasaran yang dari kegagalan komunikasi bisnis dalam era
terjadi di sosial media. Viral disosial media, global adalah kesulitan untuk memahami
peneliti dapati di account youtube dan juga etika komunikasi yang harus dihadapi para
facebook. Dan yang cukup mengejutkan pebisnis yang terlibat, yang diakibatkan
liputan mengenai warung kopi Asiang juga perbedaan dalam ekspektasi budaya masing-
di tulis oleh beberapa foodblogger dan masing pebisnis. Disini peneliti melihat
travelblogger. Dalam hal ini ada tiga hal bahwa warung kopi Asiang dapat
penting dalam viral pemasaran yaitu, menempatkan diri sebagai ruang budaya,
konsumen, sebagai pemegang peranan ruang bertemu bagi pelanggannya untuk
penting, konsumenlah yang akan dapat berkomunikasi bisnis baik secara
menyampaikan kepada konsumen lainnya, langsung maupun tidak langsung.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


144
Dan warung kopi Asiang sendiri 5. Pasangan membolehkan yang lain
juga karena telah menjadi ruang pertemuan, untuk melakukan hal yang serupa.
maka bagi sebagian produsen seperti bank 6. Hubungan tolong-menolong ditandai
Mandiri yang peneliti lihat sangat cerdas oleh empati yang masing-masing
memaruh logo dan iklan bank mandiri mencoba untuk saling memahami
diantara peralatan yang ada di warung kopi perasaan masing-masing.
Asiang seperti tempat duduk, asbak, 7. Penolong memberima beragam segi
kalender, dan peralatan lainnya menjadi pengalaman orang lain ketika
ruang untuk dapat mempromosikan mereka dihubungkan oleh orang
mereknya kepada pelanggan yang datang ke lain.
warung kopi Asiang. 8. Pasangan merespons dengan
Dari hasil triangulasi juga didapat kepekaan yang memadai untuk
bahwa warung kopi Asiang sudah menjadi menicptakan sebuah lingkungan
suatu tempat untuk pelanggan bertemu dan yang aman bagi perubahan pribadi.
bertatap muka, dengan menggunakan 9. Pelaku komunikasi mampu
beberapa cara komunikasi verbal maupun membebaskan diri mereka dari
non verbal untuk berbicara atau disebut ancaman penilaian orang lain.
“kongkow” dikalangan etnis tionghoa dan
juga etnis lainnya yang datang. Ko Asiang Setiap pelaku komunikasi
dalam menjalankan bisnisnya juga menyadari bahwa orang lain berubah dan
mengedepankan 3 tiga hal dengan sangat cukup luwes untuk membolehkan orang
cerdas yaitu tetap mempertahankan yang lain berubah.
keunikannya tidak memakai baju selama
melayani pelanggannya, meningkatkan Konsep Diri Etnis Tionghoa di Warung
hubungan baik dengan pelanggannya dengan Kopi Asiang Kota Pontianak
mengedepankan ketepatan dan kecepatan, Pertanyaan kedua pada penelitian ini
dan selalu hadir sebagai pemimpin pada saat yaitu bagaimana proses interaksi menjadi
melayani pelanggannya dengan ucapan suatu persepsi yang menjadikan konsumen
ataupun instruksinya kepada pelayan yang diwarung kopi Asiang memiliki rasa
sedang dan atau akan melayani tamu atau persamaan sehingga menjadi komunitas
pelanggan yang datang. baru, dengan Teori Interaksi Simbolik, Mead
Peneliti memilih untuk mempelajari dalam setiap isyarat non verbal dan pesan
budaya melalui interaksi personal daripada verbal yang dimaknai berdasarkan
menggunakan tes, percobaan dan kusioner. kesepakatan bersama oleh semua pihak yang
Sehingga peneliti meneliti dari tradisi terlibat dalam suatu interaksi merupakan
fenomenologi, dengan proses penafsiran satu bentuk simbol yang mempunyai arti
secara hermeneutika. Dan menurut Carl yang sangat penting. Perilaku seseorang
Rogers: Teori Komunikasi: (2011:311), ada dipengaruhi oleh simbol yang diberikan oleh
sepuluh sifat dalam hubungan tolong- orang lain, demikian pula perilaku orang
menolong: tersebut. Melalui pemberian isyarat berupa
1. Pelaku komunikasi saling percaya simbol, maka kita dapat mengutarakan
dan dapat mengandalkan satu sama perasaan, pikiran, maksud, dan sebaliknya
lain dengan cara membaca simbol yang
2. Mereka mengungkapkan dirinya ditampilkan oleh orang lain.
dengan jelas Seperti yang disampaikan
3. Mereka memiliki sikap-sikap positif sebelumnya bahwa rata-rata etnis Tionghoa
akan kehangatan dan perhatian adalah individu yang kuat dan pejuang untuk
untuk orang lain mendapat meraih dan kesuksesan hidup,
4. Pasangan dalam hubungan tolong- dapat terlihat di sebagian etnis tionghoa
menolong menyimpan sebuah Pontianak, bahwa mereka berjuang untuk
identitas terpisah. mencapai kesuksesan yang diinginkan.
Sesuai dengan pemikiran-pemikiran Mead,

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


145
definisi singkat dari tiga ide dasar dari adalah hal yang paling utama dapat dilihat
interaksi simbolik adalah : pada etnis Tionghoa yang ada di warung
a. Mind (pikiran) - kemampuan untuk Kopi Asiang, dengan sikap saling
menggunakan simbol yang menghormati dan menghargai. Ditambahkan
mempunyai makna sosial yang oleh narasumber Bapak Yandi yang
sama, dimana tiap individu harus menyatakan bahwa orang China sangat
mengembangkan pikiran mereka mementingkan keluarga, di Warung Kopi
melalui interaksi dengan individu Asiang dapat terlihat bahwa Ko Asiang lebih
lain. mementingkan keluarganya yang ikut
b. Self (diri pribadi) - kemampuan melayani daripada pelayan-pelayan yang
untuk merefleksikan diri tiap hadir di warung kopinya.
individu dari penilaian sudut Terlihat pada saat peneliti datang ke
pandang atau pendapat orang lain, warung kopi Asiang, pada saat menghitung,
dan teori interaksionisme simbolis walaupun pelayan lain diminta menghitung,
adalah salah satu cabang dalam teori tetapi yang akan datang menghitung adalah
sosiologi yang mengemukakan anak dari ko Asiang atau istri dari ko
tentang diri sendiri (the-self) dan Asiang, dan menariknya mereka
dunia luarnya. berkomunikasi dengan bahasa Tiongkok.
c. Society (masyarakat) - hubungan Jadi simbol-simbol yang terjadi di warung
sosial yang diciptakan, di bangun, kopi Asiang, menurut peneliti adalah nilai-
dan dikonstruksikan oleh tiap nilai yang ditanamkan oleh sesama
individu di tengah masyarakat, dan pelanggan dan Ko Asiang berusaha terus
tiap individu tersebut terlibat dalam untuk memeliharanya dengan
perilaku yang mereka pilih secara mengedepankan kepercayaan dalam
aktif dan sukarela, yang pada pelayananan dan mengedepankan unsur
akhirnya mengantarkan manusia emosional dalam melayani pelanggannya.
dalam proses pengambilan peran di
tengah masyarakatnya. Konstruksi Kategori Peminum Kopi Etnis
Tionghoa di Warung Kopi Asiang
Simbol-simbol yang dihadirkan di Dan pada akhirnya peneliti mencoba
ruang warung kopi Asiang sangat menarik merumuskan beberapa hal yang menarik dari
untuk dielaborasikan, dimana setiap dipilihnya warung kopi Asiang sebagai
pelanggan yang hadir akhir mengedepankan lokasi penelitian dikarenakan beberapa hal
beberapa nilai-nilai yang dijunjung tinggi yang menarik yaitu: Ko Asiang sebagai
seperti diantaranya adalah menyapa, pemilik dan juga orang yang melayani tidak
menegur dan bersalaman terutama antara memakai baju. Dan bisa dibilang bahwa
yang muda kepada yang tua, kebiasaan tanpa dibekali pengetahuan mengenai
duduk bahwa orang tua akan dipersilahkan pemasaran yang baik, tapi Ko Asiang telah
untuk duduk terlebih dahulu, memulai membentuk citra atau merek terhadap
perbincangan dengan basa-basi, saling warung kopinya sendiri.
memperkenalkan diri, dan nada beberapa Yang kedua adalah ramainya
gerakan yang harus dilakukan pada saat pengunjung yang datang menggelitik
tertentu misalnya pada saat orang yang lebih peneliti untuk menelisik lebih jauh mengapa
tua mengambilkan makanan ataupun warung kopi ini ramai dikunjungi karena,
minuman. cukup banyak warung kopi sejenis yang
Konsep ini sangat kental di etnis berada dikota Pontianak, berdasar
tionghoa seperti yang disampaikan oleh komunikasi antar personal dari Martin
Deddy Mulyana (Lintas Budaya dan Buber, untuk menjawab pertanyaan
Komunikasi 109), Nilai budaya yang penelitian bagaimana etnis tionghoa
terpenting orang Tiongkok adalah harmoni, berkomunikasi di warung kopi Asiang?
Bapak Rico Sugito menyampaikan pada - Mind (pikiran) - kemampuan untuk
wawancara khusus bahwa “kepercayaan” menggunakan simbol yang

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


146
mempunyai makna sosial yang pelanggan yang datang ke warung kopi
sama, dimana tiap individu harus Asiang datang dikarenakan beberapa hal
mengembangkan pikiran mereka yang menarik, dan menjawab pertanyaan
melalui interaksi dengan individu penelitian yaitu, bagaimana etnis tionghoa
lain. Setiap pengunjung yang berkomunikasi di warung Kopi Asiang,
beretnis tionghoa yang datang ke sekaligus menjawab bagaimana komunikasi
warung kopi Asiang memiliki satu bisnis yang terjalin sehubungan terjadi dan
kesatuan pikiran sebagai individu terciptanya rasa saling percaya di warung
yang datang untuk dapat berkumpul, kopi Asiang, dijelaskan lebih detil bahwa
kongkow dan bersama-sama mereka mendapatkan suatu kesamaan dalam
melakukan kegiatan mengobrol rasa kepercayaan dikarenakan adanya tiga
sambil meminum kopi. faktor yang berhubungan dengan kepuasan
- Self (diri pribadi) - kemampuan pelanggan di warung kopi Asiang.
untuk merefleksikan diri tiap Kotler (2000) menyatakan ciri-ciri
individu dari penilaian sudut konsumen puas adalah konsumen yang puas
pandang atau pendapat orang lain, karena:
dan teori interaksionisme simbolis a. Loyal terhadap produk, konsumen
adalah salah satu cabang dalam teori yang puas cenderung loyal dimana
sosiologi yang mengemukakan mereka akan membeli ulang produk
tentang diri sendiri (the-self) dan atau jasa dari produsen yang sama.
dunia luarnya. Bahwa setiap etnis b. Adanya komunikasi dari mulut ke
tionghoa yang datang dapat mulut yang bersifat positif, yaitu
merefleksikan diri dan saling rekomendasi kepada calon
berinteraksi dengan nyaman, baik konsumen lain dan mengatakan hal-
dengan etnisnya sendiri maupun hal yang baik mengenai produk atau
dengan etnis lainnya didalam ruang jasa.
di warung kopi Asiang tanpa adanya c. Produsen akan menjadi
penyekat yang memisahkan mereka pertimbangan ketika membeli
- Society (masyarakat) - hubungan produk atau jasa dari merek atau
sosial yang diciptakan, dibangun, tempat lain, produsen pertama akan
dan dikonstruksikan oleh tiap menjadi pertimbangan bagi
individu ditengah masyarakat, dan konsumen untuk membeli dari
tiap individu tersebut terlibat dalam tempat atau merk lain.
perilaku yang mereka pilih secara
aktif dan sukarela, yang pada Peminum Kopi dikarenakan Loyalis
akhirnya mengantarkan manusia Ada 5 (lima) faktor yang
dalam proses pengambilan peran di mengakibatkan pelanggan itu loyal yaitu:
tengah masyarakatnya. Dan pada kualitas produk, kualitas pelayanan,
akhirnya setiap pengunjung sepakat emosional, harga dan biaya dan Assael
bahwa mereka adalah individu yang (1992) dalam buku Sutisna (2001:42)
dengan sukarela dengan rasa mengemukakan empat hal yang
percaya kepada Ko Asiang, warung menunjukkan kecenderungan konsumen
kopi Asiang dan kepada pengunjung yang loyal sebagai berikut:
lainnya sebagai suatu kesatuan yang 1. Konsumen yang loyal terhadap
berkomunikasi bisnis untuk merek cenderung lebih percaya diri
mencapai tujuannya yang telah terhadap pilihannya.
ditentukan sebelum mereka datang 2. Konsumen yang loyal lebih
ke warung kopi Asiang. memungkinkan merasakan tingkat
resiko yang lebih tinggi dalam
Dan untuk memperkuat pendapat ini pembeliannya.
ada hal penting yang peneliti tinjau dari segi 3. Konsumen yang loyal terhadap
kepuasan pelanggan, kalau memang ternyata suatu merek juga lebih

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


147
memungkinkan loyal terhadap dijalin antara Asiang dan
penjual. pelanggannya hubungan tersebut
4. Kelompok konsumen yang terjalin sangat baik. Dan hubungan
minoritas cenderung untuk lebih emosional yang luar biasa ini
loyal terhadap merk. menyebabkan pelanggannya rela
Dari kelima faktor, Peminum kopi di menjadi tenaga promosi yang
warung kopi Asiang termasuk kedalam mmepromosikan warung kopi
kategori loyalis dikarenakan 4 faktor yang Asiang dari mulut kemulut (word of
mendekati yaitu: mouth).
1. Kualitas produk seperti kata Bapak 3. Harga, dengan harga yang relatif
Rico Sugioto narasumber 1 yang murah dan terjangkau Asiang
menyatakan bahwa Asiang selalu membentuk pasarnya sendiri, bukan
menjaga kualitas produk yang menyasar pasar menengah bawah,
diberikan dengan memperhatikan tetapi pasar yang terbentuk
kualitas produk kopi yang dibuat, terbentang dari berbagai segment.
ukuran dan standar produk yang Suatu tindakan yang cerdas karena
diberikan kepada konsumen minum kopi adalah bagian dari
diperhatikan betul dengan seksama, ritual budaya, dan sudah berakar
serta kelengkapan produk yang juga dalam budaya terutama etnis
mendukung atas penyajian kopi tionghoa. Strategi harga ini peneliti
kepada konsumen, seperti pemilihan melihat merupakan sebagai suatu
cangkir dari bahan keramik tiongkok strategi yang lazim dijalankan di
yang dapat menahan panas dengan Pontianak dimana untuk produk atau
baik sehingga kopi dapat dinikmati jasa sejenis, mereka rata-rata akan
pada suhu yang sama selama berada menjual dengan kisaran harga yang
di warung kopi Asiang. Secara tidak jauh dari produsen atau toko
konsep diri, Bapak Rico sebelumnya. Hal ini juga terjadi di
menempatkan bahwa kedatangannya produk-produk kuliner yang ada dan
ke warung kopi Asiang adalah hadir berkonsep warung. Kecuali
sebagai suatu bentuk kebutuhan Café modern yang hadir dengan
akan gaya hidup, dan dengan memberikan pelayanan lebih dengan
didasarkan pada motif ekonomi dan pengunjung anak muda yang
sosial yang sangat tinggi. memang mencari suasana, tempat
2. Emosional, Asiang membangun dan kualitas pelayanan lebih baik.
emosional dengan pelanggannya 4. Biaya yang dikeluarkan oleh
dengan mengenal betul karakter pelanggan terhadap produk atau jasa
pelanggannya terutama pada saat yang ditawarkan diwarung kopi
pelanggan regular memesan kopi Asiang relatif ekonomis. Sehingga
dan jenis kopi yang diminum membuat pelanggan tidak merasa
dengan racikan dan rasa yang sudah “mahal” ketika datang dan
disepakati bersama antara si menikmati kopi di warung kopi
pelanggan dengan Asiang. Dan pada Asiang. Sesuai dengan yang
akhirnya Asiang seperti memiliki disampaikan oleh narasumber Bapak
memori yang kuat di pikirannya Rico dan Bapak Yandi serta Bapak
untuk menghafal satu persatu Alek.
minuman dari pelanggan regulernya.
Hubungan yang dibina Asiang Sehingga peneliti mendapatkan
dibilang cukup sederhana, tidak informasi yang sangat berharga bahwa
perlu terlalu berbasa-basi dan ramah peminum kopi di warung kopi Asiang
tamah sebagai bagian dari kualitas memang rata-rata adalah pengunjung tetap,
pelayanan, tetapi hanya dengan dan loyal terhdapa kualitas produk dan yang
suatu bentuk saling percaya yang terpenting adalah dapat bertemu dengan

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


148
kolega, kerabat ataupun rekan bisnis dengan menggambarkan ritual minum kopi dengan
biaya yang relatif murah dengan hasil yang suasana nyaman, tidak akan ditemui
menyenangkan. diwarung kopi Asiang.

Peminum Kopi dikarenakan Kepuasan Peminum Kopi dikarenakan Percaya


Menurut Kotler yang dikutip dari Kepercayaan merupakan kesediaan
buku Total Quality Management (Tjiptono, seseorang untuk bertumpu dan memiliki
2003:104), Kepuasan pelanggan dapat perasaan yakin yang kemudian diberikan
diukur dari sistem keluhan dan saran, Ghost orang lain dalam suatu situasi tertentu.
Shopping, Lost Customer Analysis, Survei Bagaimana kepercayaan ini didasari oleh
Kepuasan Pelanggan, tampaknya hal ini ketidakpaksaan atas perasaan menerima apa
tidak pernah dilakukan oleh Asiang di adanya. Kepercayaan merupakan kondisi
warung kopinya, terlihat Kepuasan mental yang didasarkan oleh situasi
pelanggan di dapat adanya dari viral seseorang dan konteks sosialnya. Secara
pemasaran yang kuat, komunikasi dari mulut umum kepercayaan menjadi dasar dari
ke mulut, oleh konsumen, dari konsumen hubungan jangka panjang antara penjual
dan untuk konsumen. Pelanggan yang dengan pembeli. Kepercayaan menjadi
datang ke warung kopi Asiang tidak pernah kompleksitas hubungan antar relasi manusia.
mengeluh tentang tempat yang sempit, Trust menurut Johnson & Johnson
panas, mereka ingin menjadi bagian (1997) merupakan aspek dalam suatu
pengakuan bahwa menjadi bagian dari etnis hubungan dan secara terus menerus berubah.
tionghoa yang datang dan duduk di warung Johnson (2006) kepercayaan merupakan
kopi Asiang, untuk mendapatkan status dasar dalam membangun dan
pengunjung regular yang yang selalu datang mempertahankan hubungan interpersonal,
dan mengetahui informasi dan menjadi dan hubungan interpersonal yang baik akan
pelanggan yang terlihat oleh banyak rekan menjadi peluang yang besar dalam menjalin
bisnis, dikenal oleh banyak orang. kelekatan dan dukungan sosial antara
Kepuasan pelanggan yang pembeli dan penjual.
dikedepankan Asiang adalah pemberian Di warung kopi Asiang, aspek
kepercayaan atas pelayanan yang cepat dan kepercayaan menjadi begitu dijunjung tinggi
tepat kepada konsumennya. Dengan antara penjual dan pembeli dalam hal ini
menggunakan komunikasi verbal dan non pemilik dan pelayanan warung kopi Asiang
verbal untuk mencapai tujuan yang bersama dengan pelanggannya. Jalinan
diiinginkan. Asiang berhasil memberikan kepercayaan ini tercipta karena adanya
kepuasan kepada pelanggannya walupun pengalaman yang berulang-ulang, ketika
dalam aspek kualitas pelayanan, selain cepat pelanggan datang dan mendapatkan
dan tepat, banyak faktor yang dilewatkan pelayanan yang selalu sama dengan
oleh Asiang seperti, suasana warung kopi kecepatan dan ketepatan yang diharapkan,
yang panas, tempat duduk yang jauh dari dengan menghasilkan standar kualitas
nyaman, letak meja yang kadang-kadang produk yang diinginkan.
karena penuhnya warung kopi tersebut Kepercayaan ini menurut Bapak
menyebabkan meja akan berjejer di bibir Rico Sugioto adalah kunci penting dalam
jalan, warung kopi yang jauh dari bersih, Asiang menjalankan bisnis warung kopinya
penyajian beberapa cangkir dan gelas yang di Pontianak yang sudah hampir berumur
digunakan sudah tidak dalam kondisi prima. 50-an tahun dan tetap sukses berjualan
Dan yang paling sensasional sampai sekarang. Dan secara tidak langsung
menurut pelanggan adalah, pelayanan yang kepercayaan ini-pun timbul atas komunikasi
dilakukan Asiang berjualan sambil interpersonal dari pelanggan-pelanggan yang
bertelanjang dada-merupakan hal yang hadir atau datang mengunjungi warung kopi
sesungguhnya jauh dari standar pelayanan Asiang untuk saling berbicara, ngobrol,
restoran ataupun gambaran yang jauh dari berdiskusi atau kongkow serta pembicaraan
Dee Lestari di Filosofi Kopi yang ringan dapat menjadi sebuah pembicaraan

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


149
serius ketika mulai masuk ke ranah bisnis Dalam hasil penelitian ini terlihat
yang diinginkan, sehingga sebenarnya bahwa ada tiga faktor utama yang
warung kopi Asiang adalah etalase mini diakibatkan dari cara Asiang memberikan
infromasi setiap hari mengenai informasi pelayanan kepada konsumen atau
dan berita yang dimiliki oleh seluruh pelanggannya. Aspek fenomenologi yang
pelanggan yang datang ke warung kopi terjadi dari cara Asiang melakukan
Asiang. pelayanan di warung kopi tanpa memakai
Rangkuman berita ini adalah hasil baju, tidak memengaruhi sama sekali
dari duduk-duduk ngobrol para pelanggan terhadap pelanggan yang datang. Fenomena
yang memang datang dengan motif ekonomi ini dianggap pelanggan yang datang sebagai
untuk mendapatkan informasi untuk sebuah citra atau merk yang dibangun oleh
bisnisnya, pada saat peneliti datang Asiang sendiri.
dikunjungan ke-empat ada beberapa Pelanggan tidak merasa keberatan
karyawan Bank Mandiri yang datang dan ketika dilayani oleh Asiang yang tidak
bertemu dengan klien-nya di warung kopi memakai baju, tetapi pelanggan lebih
ini, dan ternyata pegawai bank tersebut juga mengharapkan adanya kongkow dan
setelah peneliti menanyakan maksud pembicaraan yang terjadi antara pelanggan
kedatangannya ke warung kopi Asiang, dengan pelanggan lain, baik yang sudah janji
pegawai Bank tersebut juga menyatakan ketemu ataupun dikarenakan baru bertemu.
bahwa yang bersangkutan ada tugas untuk Pelanggan dengan bebasnya berbicara dalam
melihat dan mencek program branding dari konteks bisnis sambil minum kopi. Dalam
bank tersebut di warung kopi Asiang. hal ini peneliti mendapatkan hal menarik
Peneliti juga sempat menjumpai bahwa peminum kopi yang datang diwarung
beberapa wartawan dari Pontianak Post, kopi Asiang tidak semata-mata hanya
kehadiran mereka dapat terdeteksi dari minum kopi, tetapi lebih untuk mendapatkan
Bapak Rico Sugioto yang ternyata sudah adanya aktualisasi konsep mind dan self .
mengenal mereka, dan pak Rico Asiang berhasil menyihir
menambahkan bahwa wartawan itu kerap pelanggannya untuk datang hampir setiap
datang ke warung kopi Asiang, hampir hari dengan menghadirkan tiga hal yang
setiap pagi, untuk mencari berita atau sangat penting Yaitu Kepercayaan yang
mengkonfirmasi berita kepada pengunjung merupakan ikatan emosional yang berhasil
yang memang sebagian besar ada yang di jalin oleh Asiang kepada pelanggannya.
tokoh, pegawai pemerintah, pengusaha Konsep Interaksionisme Simbolik yang
besar, bupati sampai anggota dewan. terjadi menjadikan suatu bahasa verbal dan
non verbal yang membentuknya menjadi
Rangkuman Hasil dan Kontribusi suatu komunikasi bisnis yang dipahami
Penelitian secara bersama-sama oleh sesama pelanggan
Warung kopi Asiang menjadi maupun bersama dengan Asiang.
fenomena yang cukup mengejutkan karena Dan tujuan dari penelitian ini yang
seorang Ko Asiang yang tidak mengenyam ingin menjelaskan tentang kenapa dan
pendidikan formal dan mengerti pemasaran, bagaimana para konsumen atau pelanggan
cukup berhasil membuat warung kopinya yang datang di warung kopi Asiang
terkenal hingga manca Negara. Yang terjadi berinteraksi dan berkomunikasi dengan
adalah gabungan dari kekuatan cara etnis saling percaya dalam kunjungannya sehari-
tionghoa membangun komunikasi bisnisnya hari, memperlihatkan bahwa jalinan tersebut
dengan pelanggan dan viral pemasaran yang terbentuk dikarenakan adanya kebutuhan
terajadi karena kekaguman dari pelanggan dan keinginan dari masing-masing individu
sehingga terkajdi pembentukan citra ketika melakukan komunikasi personal,
“Warung Kopi Asiang yang unik tanpa dalam konteks komunikasi bisnis. Dan
memakai baju” melayani pelannggannya tersirat dalam suatu kepuasan pelanggan.
diwarung kopi. Konsumen yang percaya menjadi
unsur utama dalam pelayanan dan interaksi

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


150
yang dilakukan di warung kopi Asiang. Dan yang sudah hadir di bumi Nusantara
Kepuasan adalah menjadi unsur kedua yang dari dulu. Kebudayaan paternalis,
menjadikan pelanggan untuk datang lagi dan dan kekeluargaan sangat kental
datang lagi ke warung kopi Asiang, serta terasa dibangun diantara etnis
faktor ketiga adanya kepuasan terhadap cita tionghoa dengan cara berkomunikasi
rasa produk yang diberikan oleh Asiang tersamar, basa-basi dan dipenuhi
kepada pelanggannya yang dapat dengan gurauan dalam setiap
dipertahankan selama bertahun-tahun. percakapan yang terjadi.
Dan banyak pelanggan warung kopi - Kedua, Diwarung Kopi Asiang
Asiang yang puas dengan sensasi dan ataupun diruang publik bisa menjadi
suasana harmonis yang dibangun dalam sarana yang tepat untuk dapat
warung kopi Asiang yang kental dengan bertemu dan bersosialisasi serta
nuansa etnis tionghoa, yang penuh dengan mendapatkan kesempatan untuk
basa-basi dan kekeluargaan, pelanggan- dapat bersosialisasi dengan mudah
pelanggan tersebut melakukan juga aktivasi dengan mereka, seperti halnya ingin
promosi melalui word of mouth atau membicarakan bisnis bisa dilakukan
komunikasi dari mulut ke mulut dan dengan mengisi perut terlebih
beberapa dari mereka melakukan aktivasi dahulu, bisnis kemudian.
viral pemasaran dengan meng-unggah berita - Ketiga, Membangun bisnis dengan
mengenai warung Kopi Asiang di Sosial etnis Tionghoa harus
Media, dan cara Asiang melayani mengedepankan rasa kepercayaan
konsumen-nya dengan bertelanjang dada yang dibangun dari pembicaraan
menjadi gimmick pembeda sebagai kekuatan yang jujur dan komunikatif, seperti
dalam sosial media yaitu adanya keunikan di warung Kopi Asiang,
atau adanya pembeda. Kotler menyatakan kepercayaan menjadi unsur utama
citra merk memiliki tingkat brand ketika pelanggan berkumpul
awareness, brand recall atau brand diwarung kopi tersebut.
recognition dan top of mind. Kehebatan - Keempat, Membangun bisnis
Asiang dengan tidak memakai bajunya, warung Kopi, harus menyiapkan
membuat warung kopi Asiang masuk Tingkat Kepuasan dan menciptakan
kategori top of mind. loyalitas kepada pelanggan dengan
Terlihat bahwa ke lima narasumber memperhatikan kecepatan dan
datang ke warung kopi Asiang semua ketepatan dalam melakukan
memiliki motif sosial (Barkowitz (1969): pelayanan yang diberikan kepada
Motif sosial adalah motif yang mendasari pelanggannya.
aktivitas individu dalam mereaksi dengan
orang lain.), kelima narasumber menyukai KESIMPULAN DAN SARAN
suasana dan menyatakan citra merek dari
warung kopi Asiang masuk kategori Top of Kesimpulan
Mind. Seperti yang terlihat dalam hasil
analisis, komunikasi bisnis di warung kopi
Kontribusi Penelitian Asiang yang ditinjau dari perspektif teori
Hasil penelitian ini memberikan interaksi simbolik dan fenomenologi.
beberapa kontribusi penting diantaranya Terlihat memang jalinan komunikasi bisnis
adalah: yang terjadi di warung Kopi Asiang bisa
- Pertama, bahwa etnis tionghoa terlihat dengan jelas. Cara Asiang melayani
sangat kuat dalam menjalin pelanggannya dengan bertelanjang dada
komunikasi dalam bentuk kumpul- tidak menjadi hambatan bagi pelanggan
kumpul di ruang publik seperti untuk tetap datang dan menyambangi
Warung Kopi. Kumpul-kumpul ini warung kopi Asiang. Dari sisi hermeneutika
sesuai dengan tradisi dan budaya budaya dan fenomenologi Ko Asiang secara
yang telah ada dari etnis Tionghoa sadar membangun suatu interaksi dengan

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


151
meneruskan dan menghadirkan budaya negara asalnya Tiongkok, tapi inilah
kumpul kumpul ditingkahi dengan minum buktinya bahwa etnis Tionghoa telah
kopi di suatu tempat yang bernama warung terasimilasi kedalam budaya tanah
kopi Asiang, air dengan melakukan kegiatan
Dan tanpa disadari oleh Asiang, komunikasi bisnis diruang yang
bahwa apa yang dilakukannya adalah disepakati dan menjadi warung kopi.
membangun citra diri atau merk di mata Kedua, Etnis Tionghoa di Pontianak,
pelanggan sehingga apa yang dilakukannya bersatu dalam suatu budaya minum
lebih menjadi ikon menarik dan unik. kopi karena mereka menggunakan
Dimana keunikan ini yang membuat warung ruang minum kopi sebagai suatu
kopi Asiang dapat viral pemasaran sampai tempat untuk dapat bersosialisasi
ke luar negri sepeti Korea, Jepang dan dan bertemu, maka saran peneliti
Negara-negara Asean. adalah, apabila mau berbisnis
Peneliti melihat bahwa 3 hal utama dengan etnis tionghoa di Pontianak,
yang menyebabkan pelanggan datang lagi mulailah dengan berjanji dan
dan lagi yaitu yang pertama adalah bertemu dengan mereka di warung
Kepercayaan, Loyalitas dan Kepuasan. kopi disekitar kota Pontianak.
Kepercayaan adalah suatu jalinan - Rekomendasi Akademis:
komunikasi bisnis yang dilakukan berulang- Etnis Tionghoa sebagai etnis yang
ulang dan menjadi sebuah kekuatan ulet dan pekerja keras dapat menjadi
tersendiri. Kekuatan ini dikarenakan Asiang sumber penelitian terutama dalam
dapat memberikan Ketepatan dan kecepatan hal pembentukan manusia
dan pelayanan yang diberikan. Loyalitas berkarakter bisnis dan juga cara-cara
terbentuk karena adanya jalinan komunikasi mereka berkomunikasi. Sehingga
yang baik antara penjual dengan pembeli Penelitian kualitatif untuk
dan dihasilkan atas hasil pengalaman- mengeksplorasi keberadaan etnis
pengalaman yang didapat oleh pelanggan Tionghoa dan sepak terjangnya
yang datang ke warung kopi Asiang. dapat diperbanyak. Hal ini dapat
Kepuasan dikarenakan adanya pelayanan memberikan gambaran
yang cepat dan tepat, bukannya dikarenakan sesungguhnya dari stereotype yang
pelayanan dengan standar pelayanan seperti menempel kepada etnis Tionghoa,
ramah tamah dan kebersihan, mampu sehingga dapat menjadikan
membuat Warung Kopi Asiang sebagai penelitian ini sebagai salah satu
pemimpin pasar dan menjadi salah satu sumber untuk membuat penelitian
destinasi warung Kopi yang cukup favorit di sejenis lainnya.
Pontianak.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Menyusul adanya temuan dalam Alois A. Nugroho & Ati Cahyani. 2003.
penelitian ini, peneliti mengajukan berbagai Multikulturalisme dalam Bisnis.
saran sebagai berikut: Grasindo, Jakarta.
- Rekomendasi Praktis:
Pertama, Jalinan komunikasi bisnis Abadi, & Saka. 1994. Marketing Public
dengan etnis Tionghoa selalu Relations (Upaya Memenangkan
dimulai dengan kejujuran, basa-basi Persaingan Melalui Pemasaran
dan ramah tamah dalam balutan Yang Komunikatif). LMFEUI,
pembicaraan kekeluargaan, sehingga Jakarta.
dari situ etnis Tionghoa akan mulai
tumbuh rasa percaya kepada calon Alhaziri, W., & Onghokham. (n.d.). Anti
rekan atau calon rekan bisnisnya. Cina, Kapitalisme Cina dan
Etnis Tionghoa memang tidak Gerakan Cina, Sejarah Etnis Cina
memiliki budaya minum kopi di di Indonesia. Komunitas Bambu.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


152
Ardianto, E. 2004. Public Relations Suatu Hoskins, J. 2007. Word of Mouth Research:
Pendekatan Praktis. Pustaka Bani Principals and Applications. The
Quraisy, Bandung. Journal of Advertising Research.
ARF.
Ardianto, E., Erdinaya, & Komala, L. 2005.
Komunikasi Massa Suatu http://www.kompasiana.com/medialawas/ma
Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya, syarakat-tionghoa-
Bandung. pontianak_54f91b38a3331135028b4
72b
Bajari, A., & Saragih, S. S. (n.d.).
Komunikasi Kontekstual, Teori dan http://travel.kompas.com/read/2016/04/20/0
Praktik Komunikasi Kontemporer 71500727/Warung.Kopi.Asiang.Inil
ah.Penjual.Kopi.Tanpa.Baju.
Bobbit, R., & Sullivan, R. 2005. Developing
the Public Relations Campaign. http://www.kompasiana.com/abanggeutanyo
Pearson Education Inc, USA. /warung-kopi-asiang-warkop-ajaib-
dari-pagi-sampai-
Brannan, T. 2005. Integrated Marketing siang_551060418133119b36bc639e
Communications Memadukan
Upaya Public Relations, Iklan dan http://pontianak.tribunnews.com/2016/07/27
Promosi Untuk Membangun /ngopi-di-pontianak-ini-8-warung-
Identitas Merek. Penerbit PPM, kopi-favorit-kota-khatulistiwa
Jakarta.
http://www.cikopi.com/2016/05/pontianak-
Creswel, J. C. 2010. Research Design, karena-ngopi-itu-hukumnya-wajib/
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan Mixed. Pustaka Pelajar. http://nasional.news.viva.co.id/news/read/76
1574-kopi-telanjang-asiang-di-
Curtis, D. B., Floyd, J. J., & Windsor, J. L. pontianak
2000. Komunikasi Bisnis dan
Profesional. PT. Remaja https://id.foursquare.com/v/warung-kopi-
Rosdakarya, Bandung. asiang/4c3bb8244565e21e6d30576a

Denzin, N. K., & S, Y. 2009. Handbook of https://www.youtube.com/watch?v=qs04aLh


Qualitative Resarch. Lincoln. Msqw

Djoko Purwanto, M. (n.d.). Komunikasi https://www.youtube.com/watch?v=D0UfV


Bisnis. Erlangga. 9kLOwI

Duncan, T. 2002. IMC: Using Advertising https://dailymumble.wordpress.com/2016/08


and Promotion to Build Brands. The /08/ngopi-di-warung-kopi-asiang-
Mc Graw – Hill Companies Inc, pontianak/
New York.
https://olipeoile.wordpress.com/2014/06/25/
Dwiwanto, D. A. 09 Februari 2014. Jurnal berburu-kopi-nikmat-ke-warung-
Nasional. kopi-asiang-pontianak/

Harris, L. T. 1991. The Masketer’s Guide to http://bela-


Public Relations. John Willey da indonesia.blogspot.co.id/2014/09/tri
Sonc Inc, New York. o-kopi-pontianak.html

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


153
Huges, M. 2007. Buzzmarketing. PT Elex Morissan. (n.d.). 2014. Teori Komunikasi,
Media Komputindo, Jakarta. Individu hingga Massa.Kencana.

Jackman, A. 1995. How to Negotiate: Teknik Mulyana, D. 2010. Metodologi Peneitian


Sukses Bernegosiasi. Erlangga, Kualitatif, Paradigma Bary Ilmu
Jakarta. Komunikasi dan Ilmu Sosial
Lainnya.
Jefkins, F. 1995. Public Relations. Edisi
Keempat. Erlangga, Jakarta. Mulyana, D., & Rosda. 2015. Komunikasi
Lintas Budaya.
Kasali, R. 1994. Manajemen Public
Relations: Konsep dan Aplikasinya Nugroho , A. A., & Cahayani, A. (n.d.).
di Indonesia. Pustaka Utama Grafiti, 2003. Multikulturaisme dalam
Jakarta. Bisnis. Grasindo.

Keller, E. 2007. Unleashing the Power of Onong, U. E. 2001. Ilmu Komunikasi. PT.
Word of Mouth: Creating Brand Remaja Rosdakarya, Bandung.
Advocacy to Drive Growth. The
Journal of Advertising Research. Pickton, D., & Broderick, A. (n.d.).
ARF. Integrated Marketing
Commuunications. Financial Times
Kotler, P., & Keller, K. L. 2009. Marketing Prentice Hall, London.
Management. 13th
Edition.Erlangga, Jakarta. Prof. Dr. Alo Liliweri, M. (n.d.).
Komunikasi antar Personal.
Lattimore. 2004. Public Relations The
Profession and The Practice. Purwanto, D. (n.d.). Komunikasi Bisnis.
McGrow-Hill Companies Inc, New Erlangga.
York.
Rifon, N. J. 2004. Congruence Effect in
Liliweri, A. (n.d.). Komunikasi antar Sponsorship: The Mediating Role of
Personal. Sponsor Credibility and Consumer
Attributions of Sponsor Motive.
Littlejohn , S. W., & Floss, K. 2011. Teori Journal of Advertising, Spring.
Komunikasi, Theories f Human
Communication. Cengage Learning, Shimpi, T. A. 2000. Periklanan dan Promosi
Salemba Humanika. Aspek TamBahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Edisi Ke-lima
Mary Somers Heidhues. 2008. Penambang Jilid-1. Erlangga, Jakarta.
Emas, Petani dan Pedagang di
“Distrik Tionghoa” Kalimantan Silverman, G. 2001. The Secret of Word of
Barat. Yayasan Nabil, Jakarta. Mouth Marketing: How to Trigger
Exponential Sales Through
Meenakshi, G. D., & Kellner, D. M. (n.d.). Runaway Word of Mouth.
Media and Kultural Studies. AMACOM, New York.
Keyworks.
Sukirno, P., & Lantang, Z. 2014.
Moore, F. 2004. Humas Membangun Citra Komunikasi Bisnis, Perspektif
Dengan Komunikasi. PT Remaja Konseptual dan Kultural.
Rosdakarya, Bandung.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


154
Walker, O. C. 1999. Marketing Strategy Wenats, A. E., Yusuf, K., & Syarie, L. K.
Planning and Implementation Third (n.d.). 2012. Integrated Marketing
Edition. Irwin McGraw-Hill, Communications, Komunikasi
Singapore. Pemasaran di Indonesia. Gramedia.

Yin, R. K. 2002. Studi Kasus (Desain dan


Metode). PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.

Jurnal Bricolage Vol. 3 No. 2


155

You might also like