Professional Documents
Culture Documents
php/jmagr
Terakreditasi SK Menristek Dikti 12/M/Kp/II/2015 Nomor DOI: 10.17358/JMA.12.1.68
ABSTRACT
Freshbrew Mels Beverages is a small-sized packaged tea beverage company. The brand product
is "Mary Tea" which consists of two types of tea beverages. The company uses forwarding channel
in delivering its products to the markets in Central Java, Lampung and Bali. The current problems
faced by the company include the channel distribution which is not optimum in delivering its total
products and costs it has spent. This study was designed to analyze the optimum distribution system
and formulate the most cost-effective product delivery strategy. The methods used were descriptive
and quantitative approaches. The descriptive method included a method of benchmarking, and the
quantitative approach included analysis of the distribution margin, Data Envelopment Analysis
(DEA), Analytic Hierarchy Process (AHP), and financial analysis. The results show that: 1) a
forwarder was the only distribution system used by the company, 2) Central Java was ‘under-
performing group’, whereas Lampung and Bali were in ‘effectively managed but sales’ group,
3) the critical factor that affected the highest distribution costs was the number of authorized
distributors owned by the company, 4) the best alternative strategy was to expand sales locations in
the area of production, and 5) the investment for purchasing a container truck in order to minimize
cost was feasible with NET B/C of 4.88 for 5 years and 6 months. The recommended strategies for
solving the problem include developing markets, selecting transportation and expedition, having
authorized distributors, increasing sales, and creating coordinated management system.
ABSTRAK
Freshbrew Mels Beverages adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang minuman ringan
yang memproduksi teh dalam kemasan. Merek produknya adalah “Mary Tea” yang terdiri dari dua
jenis minuman teh. Freshbrew Mels Beverages menggunakan sistem distribusi “forwarder” dalam
mendistribusikan produk ke pasaran yaitu Jawa Tengah, Lampung dan Bali. Permasalahan yang
dihadapi oleh perusahaan adalah saluran distribusi yang tidak optimal dalam jumlah produk yang
dikirimkan dan biaya yang dikeluarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis sistem
distribusi yang digunakan oleh perusahaan dan merumuskan strategi untuk mendistribusikan produk
dengan biaya minimum. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Metode deskriptif meliputi benchmarking, sedangkan pendekatan kuantitatif meliputi
analisis marjin distribusi, Data Envelopment Analysis (DEA), Analytic Hierarchy Process (AHP),
dan analisis finansial. Hasil penelitian menunjukkan: 1) sistem distribusi “forwarder” adalah
sistem distribusi yang digunakan oleh perusahaan, 2) Jawa Tengah termasuk kelompok “under-
performing”, sedangkan Lampung dan Bali termasuk kelompok “effectively managed but sales”,
3) faktor kritis yang mempengaruhi tingginya biaya distribusi adalah jumlah distributor resmi
yang dimiliki oleh perusahaan, 4) alternatif strategi terbaik adalah memperluas lokasi pemasaran
di area produksi, dan 5) biaya investasi untuk membeli satu buah truk kontainer dapat dilakukan
dengan Net B/C 4,88 selama lima tahun enam bulan. Strategi yang direkomendasikan adalah
melalui pengembangan pasar, pemilihan transportasi dan jasa ekspedisi, kepemilikian distributor
resmi, peningkatan penjualan, dan sistem manajemen yang terkoordinasi.
1
Alamat Korespondensi:
Email: sallywiedjarnarko@gmail.com
Jenis data dan sumber data pada penelitian ini dibagi Mas sebagai perusahaan minuman rasa buah siap saji
menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data dalam kemasan cup pertama di Indonesia.
primer berupa hasil wawancara dan kuesioner, sumber
data berasal dari internal (satu orang general manager, Analisis margin distribusi digunakan untuk mengetahui
satu orang kepala divisi administrasi dan satu orang efisiensi kinerja saluran distribusi yang diukur dari
kepala divisi produksi) dan eksternal CV. Freshbrew rasio biaya distribusi terhadap penjualan masing-
Mels Beverages. Data sekunder yang dikumpulkan masing saluran distribusi, tanpa mempertimbangkan
berupa laporan bulanan CV. Freshbrew Mels Beverages variabel lainnya. Menurut Berman (1996), margin
tahun 2014 dan tahun 2015. Sumber data berasal dari distribusi dapat dihitung dengan cara membandingkan
internal CV. Freshbrew Mels Beverages dan studi antara biaya distribusi terhadap tingkat penjualan dari
literatur. Data sekunder yang dikumpulkan melalui masing-masing saluran distribusi yang bersangkutan,
studi literatur digunakan untuk analisis benchmarking, atau ditulis dalam rumus:
analisis margin distribusi, analisis DEA, dan analisis
finansial. Margin distribusi saluran X = Biaya distribusi saluran
X/Penjualan saluran X
Dalam penelitian ini, evaluasi distribusi dilakukan
dengan metode benchmarking terhadap sistem Data Envelopment Analysis (DEA) pertama kali
distribusi produk sejenis dalam kemasan cup ataupun dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes
market leader. Benchamarking dilakukan dengan pada tahun 1978 yang merupakan pengembangan
menganalisis sistem distribusi yang digunakan oleh dari konsep efisiensi teknikal yang dibuat oleh Farrel
perusahaan lain. Analisis benchmarking dilakukan pada tahun 1957. DEA adalah sebuah teknik analisis
umumnya sebagai alat perbandingan perusahaan tanpa efisiensi kinerja dari suatu saluran distribusi untuk
menurunkan kualitas data dan nilai analisis yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang. DEA
diperoleh (Ajodhia, 2010). mengukur efisiensi dari kinerja saluran distribusi
melalui kombinasi tingkat penjualan dengan efisien
Sistem distribusi yang diterapkan oleh perusahaan biaya distribusi yang dihasilkan oleh setiap saluran
dapat dilihat dari saluran distribusi yang digunakan. terhadap total penjualan dan total biaya distribusinya.
Saluran langsung atau zero level channels digunakan Menurut Palit et al. (2008), untuk mencapai tingkat
oleh produsen untuk menjual barang langsung ke efisiensi yang maksimum dari setiap unit maka setiap
konsumen dan tidak memiliki perantara. Salah satu unit memiliki pola untuk menetapkan bobot tinggi pada
cara yang dapat digunakan adalah dengan pembelian input yang sedikit digunakan. Hasil dari analisis DEA
alat transportasi atau kendaraan barang untuk berupa matriks DEA yang merupakan matriks dari
mengurangi pemakaian jasa ekspedisi, atau disebut gabungan antara ordinat rata-rata pangsa penjualan
dengan saluran distribusi canvassing. Perusahaan juga dengan axis rata-rata pangsa biaya distribusi. Pangsa
dapat menggunakan gudang-gudang di tiap-tiap daerah penjualan dan pangsa biaya distribusi dapat dihitung
pemasaran kemudian mengirimkan langsung barang melalui rumus:
tersebut ke konsumen. Sistem distribusi ini disebut
dengan warehousing. Saluran distribusi tidak langsung Pangsa penjualan = Jumlah penjualan saluran X di
adalah saluran dimana satu atau lebih perantara terlibat bulan Y /Total penjualan seluruh saluran di bulan Y
untuk memindahkan barang dari tempat produksi ke
konsumsi. Penggunaan jasa ekspedisi sebagai perantara Pangsa biaya distribusi = Biaya distribusi saluran X di
antara produsen dan konsumen disebut dengan sistem bulan Y /Total biaya distribusi seluruh saluran di bulan
distribusi forwarder. Y
Data yang diambil dalam analisis ini adalah data Matriks DEA dibagi dalam tiga wilayah, yaitu
mengenai bagaimana cara perusahaan mendistribusikan rendah, sedang, dan tinggi yang ditentukan dengan
produk sampai ke konsumen. Perusahaan yang menggunakan metode kuartil karena memungkinkan
digunakan sebagai benchmark adalah Orang Tua Group metode ini untuk digunakan. Semakin tinggi pangsa
sebagai market leader minuman teh siap saji dalam penjualan dan semakin rendah nilai pangsa biaya
kemasan, CV. Budi Djaya Pekalongan sebagai pesaing distribusi maka kinerja saluran tersebut semakin baik
utama CV. Freshbrew Mels Beverages, dan PT. Tang efisiensi nya. Hasil matriks DEA pada Gambar 1.
kemasan cup dan diproduksi oleh PT. Tang Mas Berbeda dengan hasil penelitian mengenai saluran
menggunakan sistem distribusi ‘warehousing’ dan distribusi yang telah dilakukan oleh Theng (2013),
‘distributor’. Sebaliknya, untuk CV. Freshbrew yang menyatakan bahwa di dalam saluran distribusi
Mels Beverages menggunakan saluran distribusi untuk jaringan distributor Air Minum Dalam Kemasan
‘forwarder’. (AMDK) dengan merek ‘‘Pristine“ terdapat saluran
distribusi yang dilakukan oleh perusahaan AMDK
Analisis benchmarking digunakan untuk mengukur dengan merek ‘‘Aqua‘‘. Perbedaan hasil analisis
kinerja perusahan yang dibandingkan dengan industri benchmarking terhadap market leader atau pesaing
yang sama ataupun yang berbeda untuk meningkatkan utama antara produk teh siap saji perusahaan CV.
kualitas pengambilan keputusan. Hasil analisis Freshbrew Mels Beverages dan produk AMDK merek
benchmarking menunjukkan bahwa terdapat perbedaan “Pristine” menyimpulkan bahwa tidak semua strategi
saluran distribusi yang diterapkan oleh perusahaan yang diterapkan oleh perusahaan pemimpin pasar
dengan perusahaan pesaing maupun market leader. dapat diterapkan pada perusahaan sejenis. Kondisi
Perusahaan Orang Tua Group dan PT. Tang Mas sebagai perusahaan sebaiknya dipertimbangkan agar strategi
perusahaan pemimpin pasar untuk jenis minuman siap yang diterapkan dapat berjalan dengan baik.
saji dalam kemasan cup memiliki sistem distribusi yang
mengandalkan gudang-gudang atau distributor sebagai Efisiensi Kinerja Wilayah Distribusi
strategi yang berhasil untuk meningkatkan penjualan
serta meminimumkan biaya distribusi. Strategi tersebut Analisis margin distribusi bertujuan mengetahui
belum dapat digunakan oleh perusahaan CV. Freshbrew efisiensi kerja saluran distribusi yang diukur dari rasio
Mels Beverages karena perbedaan skala perusahaan biaya distribusi terhadap prestasi penjualan saluran
yang dibandingkan dengan perusahaan pemimpin distribusi tanpa mempertimbangkan variabel lainnya.
pasar. Semakin rendah nilai margin distribusi menunjukkan
semakin baiknya kemampuan saluran distribusi tersebut
Pada tahun 2011, total penjualan produk Teh Gelas oleh dalam mengelola biaya distribusi, dan sebaliknya. Nilai
perusahaan pemimpin pasar Orang Tua Group mencapai margin distribusi per wilayah distribusi perusahaan
dua juta dus per bulan, dan pangsa penjualan produk tahun 2014 pada Tabel 1.
tersebut meningkat 25% setiap tahunnya (Laoli, 2011).
Produk Mary Teh yang terjual sebanyak 237,167 dus Dapat disimpulkan bahwa nilai margin distribusi paling
pada tahun 2014 menunjukkan perbandingan jumlah rendah terdapat pada wilayah Jawa Tengah, diikuti
dengan selisih penjualan yang besar dengan perusahaan dengan wilayah Lampung, dan Bali sehingga dapat
pemimpin pasar. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan disimpulkan bahwa wilayah distribusi dengan kinerja
skala perusahaan CV. Freshbrew Mels Beverages paling efisien adalah wilayah Jawa Tengah (Tabel 1).
dengan Orang Tua Group memengaruhi keberhasilan Hasil analisis ini sesuai dengan hasil analisis margin
penerapan strategi distribusi yang diterapkan oleh distribusi yang telah dilakukan oleh Lastiyah (2007),
masing-masing perusahaan. Pembangunan gudang yang menyatakan bahwa saluran dengan penjualan
(warehousing) atau memiliki distributor tunggal belum yang lebih dominan merupakan saluran dengan kinerja
memungkinkan untuk dilakukan perusahaan CV. yang lebih baik dan efisien karena rasio distribusi yang
Freshbrew Mels Beverages karena alternatif tersebut lebih kecil.
membutuhkan biaya yang besar. Dengan kondisi
perusahaan saat ini, strategi yang dapat diterapkan Untuk memperkecil nilai margin distribusi maka
selain dengan penggunaan jasa ekspedisi (forwarder) distributor harus mampu untuk meningkatkan
adalah penggunaan kendaraan barang milik pribadi penjualannya. Meskipun demikian, biaya distribusi
oleh perusahaan (canvassing) untuk mengirimkan yang dikeluarkan cukup tinggi, distributor tetap
produk ke konsumen akhir dengan jarak lokasi yang menunjukkan kinerja yang lebih baik melalui nilai
masih dapat dijangkau. margin distribusi yang rendah. Perusahaan dapat
memotivasi distributor agar mampu meningkatkan
kemampuan menjual produk dengan berbagai cara.
Salah satu cara yang dapat digunakan, yaitu dengan
memberikan penghargaan atau reward bagi distributor
dengan penjualan terbaik.
Perusahaan juga bisa memberikan potongan harga Hasil analisis Gambar 2 dapat disimpulkan wilayah
atau discount maupun penundaan pembayaran untuk Jawa Tengah termasuk kelompok under performing
pengambilan produk. Cara lain untuk meningkatkan dan wilayah Lampung serta Bali termasuk kelompok
efisiensi kinerja yang rendah adalah dengan mengurangi effectively managed but sales. Dengan demikian,
nilai input atau memaksimalkan nilai output dengan wilayah Jawa Tengah memiliki potensi untuk
cara menaikkannya (Sari SW et al. 2014). dikembangkan di masa yang akan datang karena
kelompok under performing ini menghasilkan penjualan
Analisis DEA merupakan suatu pendekatan non- yang cukup tinggi dengan kontribusi biaya yang cukup
parametrik yang pada dasarnya merupakan teknik tinggi pula. Pengembangan dapat dilakukan dengan
berbasis pemrograman linier (Umri et al. 2011) atau cara merubah strategi penjualan sehingga menambah
apabila diartikan secara luas. Analisis DEA dapat volume penjualan sehingga menekan biaya distribusi.
diartikan sebagai analisis data terbungkus karena
hasil dari perhitungan efisiensi yang didapatkan Hasil analisis DEA ini sesuai dengan hasil analisis
kemudian diplotkan dalam suatu grafik dan nilai-nilai DEA yang telah dilakukan oleh Lastiyah (2007) dan
yang terluar yang dihubungkan akan membungkus Handayani (2001). Mereka menyimpulkan bahwa
nilai-nilai tertentu (Manurung, 2009). Pengukuran meningkatkan volume penjualan dengan memilih
efisiensi distribusi dilakukan dengan pendekatan DEA saluran distribusi yang menghasilkan biaya minimum
untuk mengetahui wilayah distribusi yang efisien dan membuat saluran distribusi tersebut menjadi lebih
memperbaiki performa distribusi yang belum efisien efisien dan memiliki kinerja yang lebih baik dan cocok
(Shaooth et al. 2006). untuk dikembangkan di masa yang akan datang.
Analisis DEA digunakan untuk melihat kinerja dan Penetapan Prioritas Strategi Distribusi
untuk mengembangkan saluran distribusi di waktu
yang akan datang melalui pertumbuhan dan kombinasi Metode AHP yang digunakan dalam penelitian ini
tingkat volume penjualan dengan efisiensi biaya bertujuan menentukan alternatif strategi prioritas.
distribusi yang dihasilkan tiap saluran distribusi Alternatif strategi dengan menggunakan metode AHP
terhadap total penjualan dan biaya distribusinya. Dari memberikan peluang untuk pemecahan masalah yang
hasil perhitungan pangsa penjualan dan pangsa biaya lebih efisien dalam membuat keputusan (Dundar,
distribusi maka matriks DEA untuk tiga wilayah 2008).
distribusi CV. Freshbrew Mels Beverages dapat
digambarkan pada Gambar 2.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan untuk sekali pengiriman produk ke daerah penjualan
faktor yang diduga menjadi penyebab tingginya biaya maupun distribusi diperlukan beberapa kendala yang
distribusi yang dikeluarkan dianalisis menggunakan perlu dipertimbangkan, yaitu kapasitas truk dalam
AHP sehingga dapat diketahui strategi yang tepat untuk berat dan jumlah unit karton dalam setiap jenis produk
mengatasi permasalahan tersebut. dengan jenis kendaraan. Komposisi produk perlu
diperhitungkan dengan mempertimbangkan kapasitas
Data input untuk analisis AHP didapatkan dari truk yang digunakan untuk setiap kali pengiriman.
kuesioner yang disusun berdasarkan struktur hierarki Perencanaan pengiriman dan pemilihan kendaraan
AHP. Struktur hierarki berupa tujuan, faktor, dan barang dan juga jenis truk secara tertata dan terencana
alternatif strategi yang digunakan dalam analisis AHP akan memastikan kalkulasi biaya distribusi dan
ditetapkan dari hasil FGD. Hasil pengisian kuesioner transportasi secara tertata dan terencana dengan baik
oleh responden, Nasution (2013) menyimpulkan bahwa juga.
tidak semua jawaban yang diberikan oleh responden
merupakan jawaban konsisten. Kekonsistenan jawaban Alternatif dengan nilai tertinggi ketiga adalah dengan
dapat diukur melalui angka ketidak-konsistenan yang pemilihan jasa ekspedisi yang murah. Biaya yang
tertera pada software Expert Choice 2000 yang berkisar dikirimkan dengan menggunakan jasa ekspedisi
tidak lebih dari 10% (atau < 0,1) (Saaty, 1993). Struktur menjadi mahal karena komposisi produk tidak sesuai
hierarki AHP dapat dilihat pada Gambar 3. dengan komposisi truk untuk setiap kali pengiriman.
Hal ini diakibatkan karena jumlah pengiriman produk
Alternatif strategi yang memiliki nilai tertinggi dalam ke distributor disesuaikan dengan permintaan sehingga
pengolahan data menggunakan AHP adalah dengan tidak memiliki jumlah pengiriman yang tetap dan stabil
memperluas lokasi penjualan di daerah produksi untuk setiap pengiriman.
dengan nilai 0,271. Hasil alternatif ini sesuai dengan
perhitungan hasil faktor yang paling berpengaruh Keputusan Pembelian Kendaraan Barang
terhadap tingginya biaya distribusi yang dikeluarkan,
yaitu jarak lokasi dan distribusi. Jarak lokasi dan Hasil pemilihan strategi menggunakan AHP, didapatkan
distribusi yang jauh dapat diatasi dengan memperluas analisis strategi dengan nilai kedua tertinggi, yaitu
lokasi penjualan produk yang tidak hanya terbatas pada pemilihan kendaraan barang dan jenis truk yang
area Jawa Tengah, Lampung, dan Bali saja, tetapi juga terencana dengan baik (dengan nilai 0,266). Pemilihan
di daerah Jawa Barat maupun Jabodetabek. kendaraan barang dan jenis truk yang terencana
dengan baik salah satunya dapat dilakukan dengan cara
Pemilihan kendaraan barang dan jenis truk yang pembelian truk pribadi untuk perusahaan sesuai dengan
terencana menghasilkan nilai sebesar 0,266, tidak kapasitas pengiriman sehingga membantu mengurangi
memiliki selisih nilai yang signifikan dengan alternatif biaya yang dikeluarkan untuk jasa ekspedisi. Hasil
memperluas lokasi penjualan di daerah produksi. analisis yang telah dihitung, serta menurut beberapa
Dalam memilih jenis kendaraan barang atau jenis truk asumsi yang digunakan maka hasil analisis kelayakan
usaha untuk pembelian kendaraan barang baru dapat KESIMPULAN DAN SARAN
dilaksanakan atas dasar:
Kesimpulan
1. Net Benefit Cost Ratio
Sistem distribusi yang digunakan oleh perusahaan
Hasil perhitungan untuk pembelian truk container CV. Freshbrew Mels Beverages adalah forwarder.
baru menunjukkan nilai 4,88. Nilai ini menunjukkan Jawa Tengah merupakan wilayah dengan kinerja yang
bahwa perbandingan penerimaan dari usaha lebih paling efisien dibandingkan Lampung dan Bali, serta
besar daripada jumlah biaya yang dikelurkan untuk memiliki peluang lebih besar untuk dikembangkan di
memperolehnya, atau dengan kata setiap perngeluaran masa yang akan datang. Strategi distribusi ke daerah
Rp1 akan menghasilkan penerimaam sebesar Rp4,88. pemasaran untuk menghasilkan biaya minimum dapat
Nilai Net B/C yang lebih besar dari 1 (Net B/C > 1), dilakukan dengan cara mengembangkan jaringan pasar,
menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan. memilih alat transportasi dan jasa ekspedisi, memiliki
distributor resmi, meningkatkan penjualan (terutama di
2. Payback Period lokasi produksi), dan pembangunan sistem manajemen
yang terkoordinasi.
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai payback period
adalah sebesar lima tahun enam bulan. Hal ini berarti Hasil analisis gap, untuk membandingkan kondisi
usaha ini sudah dapat menutup biaya investasi yang distribusi saat ini dengan kondisi distribusi yang
dikeluarkan untuk pembelian satu buah truk container diharapkan, diketahui bahwa kinerja wilayah distribusi
yang baru sebelum umur usaha berakhir (delapan belum seluruhnya efisien. Dalam memperbaiki efisiensi
tahun). Pembelian dua buah atau lebih kendaraan kinerja wilayah distribusi yang belum efisien, strategi
barang tidak memungkinkan untuk dilakukan oleh yang dapat dilakukan adalah dengan cara melakukan
perusahaan, karena hasil perhitungan analisis payback peningkatan nilai output sehingga nilai input dapat
period menunjukkan nilai negatif yang dapat diartikan diturunkan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
bahwa perusahaan tidak dapat menutup biaya investasi perbaikan sistem distribusi, reward, atau pemberian
sebelum umur usaha berakhir. Hal ini disebabkan discount.
karena biaya ekspedisi yang dialihkan untuk pembelian
kendaraan barang lebih kecil dibandingkan dengan
harga dua unit atau lebih kendaraan barang.
Meminimalkan biaya
Tujuan
Inconsistency: 0,08
Nasution SR. 2013. Proses hierarki analitik dengan Shahooth K, Khalaf AD, Hussein B. 2006. Using data
Expert Choice 2000 untuk menentukan fasilitas envelopment analysis to measure cost efficiency
pendidikan yang diinginkan konsumen. Jurnal with an application on Islamic Banks. Scientific
Teknik FTUP 26(2): 68–80. Journal of Administrative Development 4:134–
Palit, Lienardo, Widyadana. 2008. Aplikasi kombinasi 156.
algoritma genetic dan data envelopment analysis Theng S. 2013. Analisis strategi distribusi melalui
pada penjadwalan flowshop multikriteria. Jurnal jaringan distributor produk AMDK Pristine
Teknik Industri 1: 86–89. [tesis]. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana, Institut
Saaty TL. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pertanian Bogor.
Pemimpin: Proses Hierarki Analitik untuk Umri N, Hidayat R, Utai ID. 2011. Kinerja efisiensi
Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang biaya dengan metode Data Envelopment Analysis
Kompleks. Jakarta: PT. Binaman Pressindo. (DEA). Jurnal Teknik Industri 1(2): 216–223.
Sari SW, Nurmalina R, Setiawan B. 2014. Efisiensi Wulan S. 2010. Studi kelayakan usaha pencucian mobil
kinerja rantai pasok ikan lele di Indramayu, Jawa otomatis pada perusahaan Auto Car Wash di
Barat. Jurnal Manajemen & Agribisnis 11(1): Bandar Lampung. Jurnal Manajemen dan Bisnis
12–23. 1(10): 21–32.