Professional Documents
Culture Documents
Industrial Work Practice Report Lessons Year 2013-2014 Hospital
Industrial Work Practice Report Lessons Year 2013-2014 Hospital
PRELIMINARY
OVERVIEW OF HOSPITAL
Picture No 1
Emblem RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
A. Dolphins:
1. The nature of dolphins live in groups, describes the work team.
2. Animals who likes to learn, illustrates that the hospital organization. Dr H.
Marzoeki Mahdi Bogor should always learn.
3. Can live in the sea and shallow sea, illustrates that we can adjust in any
circumstances, proved to still stand up today.
4. Animals who likes to help, describe devotion RS. Dr H. Marzoeki Mahdi Bogor
always serve the public.
The number of dolphins 4 (four) tail describe four (4) pillars of existing
services in the hospital. Dr H. Marzoeki Mahdi Bogor, is:
1. Service Life / Psychiatry
2. Drug Services
3. General Services
4. Education and Research or describe:
a. Core Services
b. Supporting Services
c. Management
d. Education and Research
B. Color:
Blue, yellow and green describe TRI EFFORTS OF SOUL, which
means mental health service covers three (3) areas of service, namely:
1. Preventive and Promotive Business
2. Curative Business
3. rehabilitative efforts.
Moto :
S : SIGAP
E : EMPATI
H : HARMONIS
A : ANTUSIAS
T : TERTIB
Vision :
" Being a mental hospital with a complete service,
comprehensive,
quality and equitable "
Mission :
Tabel No 1
Luas bangunan RS. H. Marzoeki Mahdi
2.2 Stuktur Organisasi badan layanan umum RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi
2.4.1 Ketenagaan kerja RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi
Ketenagaan yang bekerja di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi
diantaranya Dokter Spesialis, Dokter Umum ,Dokter Gigi spesialis,
Dokter Gigi, SMF/Apoteker/Apt Spesialis, Psikolog/S2 Psikolog,
Keperawatan/D3;S1;S2, Paramedis Non Keperawatan, S2 Manajemen
(MARS, MKes, MM, MSi), Administrasi, dan Tenaga Lainnya. Data
tersebut dapat dilihat di Tabel 2.2 berkut ini.
Tabel No 2
Ketenagaan Kerja RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi
JENIS JUMLAH
2.5.2 Tujuan
Visi:
“Terwujudnya layanan kefarmasian yang professional, bermutu dan
akuntabel.”
Misi:
1. Dihasilkannya perbekalan farmasi siap pakai bagi pasien rumah
sakit dengan memahami isi resep, meracik, menyediakan
perbekalan farmasi, menyerahkan dan memberikan informasi
penggunaan obat, mencatat, memantau serta menilai
penggunaan sediaan farmasi oleh pasien.
2. Tercapainya efektivitas, efisiensi dan mutu optimal layanan
kefarmasian.
Gambar No 3
Struktur Instalasi Farmasi RS. Dr.H. Marzoeki Mahdi
Tabel No 3
Tenaga Kerja disetiap Unit
5. Lenny A Tusyadi
9. Ratri
10. Rina
12. Rosmayati D
14. Tatik N
15. Yohanes
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan
1. Obat jadi, adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam
bentuk serbuk, tablet, pil, kapsul, suppositoria, cairan, salep, atau
bentuk lainnya yang mempunyai teknis sesuai dengan FI
(Farmakope Indonesia) atau buku resmi lain yang ditetapkan
pemerintah.
2. Obat paten, adalah obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar
atas nama si pembuat yang dikuasakannya dan dijual dalam
bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
3. Obat baru, adalah obat yang terdiri atas zat yang berkhasiat ataupun
tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, pembantu, atau
komponen lain, yang belum dikenal sehingga tidak diketahui
khasiat dan kegunaannya.
Mengingat peredaran obat saat ini jumlahnya lebih dari 5000 jenis obat,
maka perlu mengenal penggolongan obat yang beredar. Hal ini sangat
diperlukan karena seperti yang dikatakan dalam pengertian penggolongan
obat yang menyatakan bahwa penggolongan obat dimaksudkan untuk
peningkatkan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan
distribusi.
A. Obat bebas, adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter ( atau
disebut obat OTC = Over The Counter ) dan dijual secara bebas karena
aman untuk pengobatan sendiri, biasanya digunakan untuk penyakit ringan
misalnya diare, vitamin.
Tanda khusus untuk obat bebas yaitu bulatan berwarna hijau dengan
garis tepi warna hitam, seperti terlihat pada gambar berikut :
B. Obat bebas terbatas, adalah obat yang masuk dalam daftar “W”, menurut
bahasa Belanda “W” singkatan dari “Waarschuwing” artinya peringatan,
jadi maksudnya obat yang pada penjualannya disertai dengan tanda
peringatan.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI yang menetapkan obat-obatan
kedalam daftar obat “W” memberikan pengertian obat bebas terbatas
adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada pemakainya tanpa resep
dbkter, bila penyerahannya memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya
atau pembuatnya.
b. Pada penyerahannya oleh pembuat atau penjual harus mencantumkan
tanda peringatan yang tercetak sesuai contoh. Tanda peringatan
tersebut berwarna hitam, berukuran panjang 5cm, lebar 2cm, dan
memuat pemberitahuan berwarna putih
c. Tanda peringatan yaitu sebagai berikut:
Gambar No 6
Logo Obat Bebas Terbatas
C. Obat keras, adalah obat yang termasuk kedalam daftar “G” menurut
bahasa Belanda “G” singkatan dari “Gevaarlijk” artinya berbahaya,
maksudnya obat dalam golongan ini berbahaya jika pemakaiannya tidak
berdasarkan resep dokter.
Tanda khusus untuk obat keras yaitu bulatan berwarna merah dengan garis
Gambar No 7
Logo Obat Keras
D. Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.
Psikotropika dibagi menjadi 4 golongan yaitu :
1. Psikotropika golongan I, adalah psikotropika yang hanya dapat untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta
mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
2. Psikotropika golongan II, adalah psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi juga untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
3. Psikotropika golongan III, adalah psikotropika yang berkhasiat sebagai
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi juga untuk tujuan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
4. Psikotropika golongan IV, adalah psikotropika yang berkhasiat sebagai
pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi juga untuk tujuan
Gambar No 8
Logo Obat Psikotropika
Gambar No 9
Logo Obat Narkotika
3.6 Resep
Resep adalah permintaaan tertulis seorang dokter, dokter gigi, dokter
hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyiapkan dan
atau membuat, meracik, serta menyerahkan obat kepada pasien. Resep asli
tidak boleh diberikan kembali setelah obatnya diambil oleh pasien. Resep asli
tersebut harus disimpan diapotek dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang
lain kecuali diminta oleh :
Resep yang lengkap adalah resep yang memuat hal – hal sebagai
berikut :
a. Nama, alamat, dan nomor izin praktik dokter, dokter gigi, atau
dokter hewan.
Lanjutan
Tabel 4.1
Apoteker atau Asisten Apoteker menulis salinan resep apa bila salah
satu atau lebih obat tersebut tidak diambil oleh si pasien atau stok
obatnya sudah habis, maka pasien disarankan untuk membelinya di
Apotek lain.
c. Kebijakan Obat Wajib Apotek : Obat wajib Apotek adalah obat keras
yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA)
kepada pasien.
d. Pengenalan Alat-alat Kesehatan:
1. IV Catheter yang dimasukan kedalam pembuluh darah
vena. Kegunaannya : Berlaku sebagai vena tambahan (=
perpanjang vena) untuk pengobatan I.V jangka lama
yang lebih dari 48 jam. Pabrik-pabrik yang memproduksi
I.V Catheter dengan berbagai nama serta ukurannya,
misalnya:
a. ABBOCATH-T ukuran 16 sampai 24
b. Srflo I.V Catheter ukuran sampai 16 sampai 24
(TERUMO)
2. Non I.V Catheter
a. Foley Catheter atau Ballon Catheter
Kegunaannya : Untuk pengambilan air kencing
dalam sistem tertutup, bebas dari udara disekitarnya.
Biasanya dihubungkan dengan suaru Urinovolmeter
suatu urine bag untuk keperluan pemeriksaan klinis.
b. Oxygen Catheter
Kegunaannya : Untuk mengalirkan gas oxygen (o2)
Kedalam lubang hidung. Catheter ini spesifik
d. Suction Catheter
Kegunaannya : Untuk menyedot lendir dari trachea
bayi yang baru lahir, untuk menyedot cairan
amniotic.
3. Alat-alat penampungan
Yang terdapat di Apotek Bersama dan di Depo Askes
diantaranya:
a. Blood Bag
Kegunaannya : Untuk menampung darah
b. Urine Bag
Kegunaannya : Untuk menampung air kencing
c. Colostomy Bag
Kegunaannya : Untuk menampung kotoran feses.
Cairan dan gas yang keluar dari lubang usus buatan
hasil pembedahan melalui otot dan kulit perut. Hal
ini digunakan untuk mengganti fungsi normal dari
rectum
4. Alat-alat perawatan
Yang terdapat di Apotek Bersama dan di Depo Askes
diantaranya:
a. Blood set
Kegunaannya : Untuk mentransfusi darah
a. Lumpang + Alu
b. Blender
d. Sudip Puyer
e. Kapas
f. Kuas
g. Tissue
h. Kertas perkamen
j. Saringan
h. Kantung Puyer
b. Buku Defekta
Memeriksa dan mencatat jumlah stok barang (sediaan farmasi)
yang hampir habis atau sudah habis untuk dipesan ke PBF(
Pedagang Besar Farmasi).
c. Buku Kadaluarsa
PBF
Permintaan Unit
Depo Askes Gudang
Apotek bersama dan
Ruangan
Gambar No 10
Prosedur Pemesanan Sediaan Farmasi
h. Cara mengelola sediaan farmasi yang fast moving, slow moving dan
sediaan farmasi yang stagnan
1. Fast Moving: Persediaan sediaan ini lebih banyak dibandingkan
slow moving dan stagnan, karena obat ini sering diresepkan oleh
dokter. Contohnya: Haloperidol 5 mg (Generik), Trihexyphenidyl 2
mg (Generik) , chlorpromazine 100 mg (Generik), Sizoril 25 mg
(Paten), Neripros 2 mg, 1mg (Paten).
2. Slow Moving: Untuk sediaan farmasi yang slow moving dalam
persediaannya disediakan dengan jumlah yang lebih sedikit
dibanding yang fast moving, dan dalam pemesanannya biasanya
untuk sediaan farmasi yang termasuk kedalam slow moving dipesan
dengan jumlah yang lebih sedikit dibanding dengan sediaan farmasi
yang fast moving.
Contohnya : Tridex, Abilify Discmel, dan scopma
2. Menyimpan Resep : dus yang sudah berisi resep asli dan sudah
dilengkapi golongan resep (askes, jamkesmas, perorangan dkk), tanggal,
bulan dan tahun dimasukan kedalam gudang.
5.1 Kesimpulan
Melalui praktik dan pengamatan yang dilakukan di RS. DR. H. Marzoeki
Mahdi Bogor dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
5.2 Saran