Professional Documents
Culture Documents
Modul Stratmodel Dan Open Cut Minescape PDF
Modul Stratmodel Dan Open Cut Minescape PDF
TUTORIAL
2 - 4, 9 - 11 October 2006
By : John_deboer
Jhon_Deboer_Speaking
DAFTAR ISI
Jhon_Deboer_Speaking
C.1.4 REPORT FORM TABLE ................................................... 94
C.2. MINING RESERVE ............................................................ 96
C.3. RESERVE LEVEL BY LEVEL ................................................ 106
C.4. RESERVE BLOCK-STRIP AND LEVEL BY LEVEL.................... 109
C.4.1 GENERATE STRIP ...................................................... 109
C.4.2 STRIP INTERSECTION ................................................ 117
C.4.3 RESGRAPHYC ............................................................ 122
C.4.4 CREST-TOE............................................................... 138
C.4.4.1 CREATE FINAL CREST LINE .................................. 149
C.4.4.2 INTERSECT DESIGN/ELEMENT WITH SURFACE ....... 152
C.4.5 CREST-TOE AND RAMP ............................................... 155
C.4.5.1 CREATE RAMP SPEC ............................................ 155
C.4.5.2 RAMP SWITCHBACK ........................................... 161
Jhon_Deboer_Speaking
A. GENERAL MINESCAPE
1. CREATE PROJECTS
Tentukan X & Y dimana lokasi project kita, ambil saja kira2
dimana titik tengah dari project tersebut
Jhon_Deboer_Speaking
Letakkan kurson pada kolom isian Project path, ketikkan nama
Project Pama_bacth5, dibelakang D;\Projects\
Jhon_Deboer_Speaking
Click “Create Project”
CLICK “OK”
Jhon_Deboer_Speaking
2. CREATE DESIGN FILE
Bayangkan suatu rumah, dengan 2 lantai,
Dimana pada masing-masing lantai tersebut terdapat
kamar-kamar
Bayangkan didalam kamar-kamar tersebut terdapat
benda-benda yang sesuai dengan fungsi kamarnya
OK,
Jhon_Deboer_Speaking
”Block”, kamar ”Surface” yang secara default/otomatis kedua
kamar tersebut terbentuk pada saat project dibuat.
CARA PERTAMA
Jhon_Deboer_Speaking
Ketikkan nama design file yang akan kita buat, untuk spatial
orientation dapat kita abaikan karena origin terebut telah
mengikuti koordinate yang sama pada saat kita “create project”.
“OK”
CARA KEDUA
Jhon_Deboer_Speaking
Letakkan crusor pada kolom name / click kanan /create
Maka akan tampilah jendala yang sama seperti jendela pada
cara 1
Ketikkan nama design file yang akan kita buat, untuk spatial
orientation dapat kita abaikan karena origin terebut telah
mengikuti koordinate yang sama pada saat kita “create project”.
“OK”
3. CREATE LAYER
Pasti masih ingat dong, soal membayangkan kamar tidur
(design file) yang didalamnya ada wanita cantik ......
Jhon_Deboer_Speaking
Nah benda benda yang ada didalam kamar didalam
minescape kita sebut sebagai LAYER (lembar kertas
grafis)
Dalam kehidupan yang tertata rapi kita harus meletakkan
benda-benda kedalam kamar sesuai dengan fungsinya,
tidak meletakan guling (layer) kedalam kamar mandi atau
meletakkan sabun (layer) kedalam kamar tidur, begitu
juga dalam minescape jangan meletakkan layers yang
berhubungan dengan topografi kedalam design file dholes
atau sebaliknya.
CARA PERTAMA
CARA KEDUA
Melalui design file yang sedang aktif , hal ini berarti bahwa layer
akan tersimpan pada design file yang sedang aktif tersebut.
Jhon_Deboer_Speaking
LETAKKAN CURSON PADA KOLOM “CURRENT DESIGN LAYER / CLICK
KANAN / CREATE
Apa yang telah kita lakukan baik pada saat “Create Design file”
dan “Create Layer”, hasilnya nya dapat dilihat pada minescape
explorer
Jhon_Deboer_Speaking
4. IMPORT TOPOGRAPHY DATA
Bentuk data yang dapat di import kedalam minescape dapat
berupa ASCII file, DXF/DWG, SURPAC, dan lain sebagai nya
Jhon_Deboer_Speaking
Pilih tab divider “ASCII”
Pada Input :
File name : masukkan atau pilih nama data yang akan kita
import
Pada Output :
Design file : gambar dari data2 tersebut akan kita simpan di
design file apa.
Layer : lembar kertasnya kita kasih nama apa, krn data
tersebut merupakan data2 point topografi === maka lebih baik
kita kasih nama pnt_topo
Default Control
Perhatikan saja 2 hal yaitu : display definition & class
Display difinision : maksudnya mau kita kasih warna apa point-
point tersebut
Class ; karena data tersebut merupakan point survey topografi
maka kita pilih “point”
Jhon_Deboer_Speaking
Lalu “OK”
Jhon_Deboer_Speaking
5. GENERATE CONTOUR
Kontur dapat dibuat dari berbagai macam jenis input seperti dari
: data, design, expression, grid, surface, table dan triangle.
Untuk saat ini kita hanya akan membahas pembuatan kontur
dari data, design dan triangle.
INPUT
File name : click pada simbul segitiga, pilih nama file data
OUPUT
Design file : pilih nama design file nya
Jhon_Deboer_Speaking
Layer : ketik kan ingin diberi apa nama layernya, karena
merupakan contour, awali nama layer dengan Cnt_,
karena kontour nya kontur topo maka ikuti namanya
dengan topo, karena dibuatnya dari data ikuti dengan
data, sehingga nama layernya Cnt_topo_data.
Jhon_Deboer_Speaking
Akan tetapi untuk saat ini kita kosong kan saja, semua data
akan dibentuk konturnya.
Jhon_Deboer_Speaking
Hanya memilih warna,
Yang dimaksud design yaitu suatu data yang telah kita tuangkan
dalam bentuk grafis, contoh nya point-point topografi X,Y dan Z
(file XYZ_topo.prn) yang sebelumnya berupa data angka-angka,
lalu angka-angka itu setelah kita IMPORT maka menjadilah
sebuah design bentuk grafis dengan nama lembar grafis atau
layer “pnt_topo”
Nah dari lembar grafis / layer ini lah kontur tersebut dibentuk.
Jhon_Deboer_Speaking
INPUT
Design file : topo
Search layers : pnt_topo
OUPUT
Design file : pilih nama design file nya
Layer : ketik kan ingin diberi apa nama layernya, karena
merupakan contour, awali nama layer dengan Cnt_,
karena kontour nya kontur topo maka ikuti namanya
dengan topo, karena dibuatnya dari design ikuti dengan
dgn, sehingga nama layernya Cnt_topo_dgn.
Jhon_Deboer_Speaking
Guna membentuk kontur dari Triangle, maka sebelumnya kita
harus membentuk Triangle itu sendiri, Triangle adalah triangulasi
dari point-point data
Ilustrasi :
TRIANGLE
Triangle
file
CONTOUR
Jhon_Deboer_Speaking
5.3.1 GENERATE TRIANGLE
Seperti terlihat pada ilustrasi diatas, bahwasannya
membentuk Triangle dapat dilakukan dengan
mempergunakan sumber input dari data, design, table,
Triangles
File : Ingat kita menganggap Design file itu
kamar-kamar yang ada di tingkat 1, sedangkan triangle
file adalah juga kamar-kamar akan tetapi berada di tingkat
2, nah sekarang kita sudah punya nama suatu kamar
ditingkat 2 belum ? jawabnya belum, nah sekarang kita
bikin kamar ditingkat 2 tersebut dengan nama Topo_tri
yang nantinya kamar tersebut akan berisi layer-layer yang
berhubungan dengan trianglusi topografi.
Jhon_Deboer_Speaking
Layer : nah kalo di file tadi kita bicara
kamarnya, di layer ini kita masukkan apa nama layer /
lembar kertas untuk mengambarkan output
Surface name : Setiap kita melakukan proses
triangulasi kita dapat bersamaan membentuk suatu
surface/permukaan bidang dari data input tersebut
Contorls :
Convexity : mengatur sampai sejauh mana
triangulasi akan dibuat pada daerah dimana tidak ada
data, kirasan nilai 1 – 5
Jhon_Deboer_Speaking
Polygon Domains : berfungsi untuk membatasi
area yang akan diberi pengecualian, misalnya pada area
tertentu area tersebut tidak ingin kita buat triangulasinya.
CLICK “OK”
Jhon_Deboer_Speaking
Input : karena dari design file maka masukkan
dimana design file dan layer yang akan kita
bentuk triangulasinya.
Jhon_Deboer_Speaking
Dikarenakan kita belum memiliki Tabel nya, maka proses ini
tidak dapat kita lakukan,
Data. prn === kita ubah dalam minescape menjadi bentuk
“Tabel” == dari table ini lah kita proses membentuk
triangulasi.
Jhon_Deboer_Speaking
Maka keluar window pilihan seperti dibawah, click tanda
panahnya untuk memilih, pilih yang “sheet”
Jhon_Deboer_Speaking
Sheet name : mo kita beri apa nama sheet terebut, usahakan
nama sheet itu mewakili suatu nama project tersebut atau Pit
tertentu, missal “sheet_batch5” atau “sheet_pit1”
Jhon_Deboer_Speaking
Jhon_Deboer_Speaking
Click sebelah kiri atas dan kanan bawah dari batasaan sheet
tersebut
Secara otomatis, minescape akan mengisi kordinat batasan2
seperti dibawah ini
CLICK “OK”
Jhon_Deboer_Speaking
Judulnya aja “draw a sheet into design fie” artinya gambar kan
sheet kedalam design file…
Masukkan nama sheet spec yang baru saya kita buat, yaitu
Sheet_batch5
Jhon_Deboer_Speaking
Titik-tik pertemuan dari Grid tersebut beerfungsi untuk
menyimpan data, yang didalam minescape disebut sebagai
Node
OK…
Jhon_Deboer_Speaking
Grid Spec name ;
Kita mo kasih nama apa gridspec/ jaring2 kita
Umumnya nama gridspec ; harus mewakili suatu
sheet/kerangkan, dan dibelakang nama tersebut diikuti dengan
cellsize/ukuran jaring2 nya
Definition ;
OK
Jhon_Deboer_Speaking
MINESCAPE EXPLORER / GRID FILE / ICON CREATE
FILE SPEC :
Karena kita akan memproses gridfile sehubungan dgn topografi, maka
gridfile nya kasih nama topo_orig
GRID FILE : METRES
GRID DISTANCE : METRES
VALUE AT EACH NODE = pada colom Value : ketikan topo_orig,,,,
value topo_orig ini adalah nama Surface topografi yang nanti
terbentuk
GRID SPEC ; pilih girdspec / jaring2 mana yang akan kita pakai.
grd_batch5_25
OK,
Kita sudah membuat suatu gridfile, yaitu grid file dengan nama
topo_orig, akan tetapi isi dari gridfile tersebut masih kosong
Jhon_Deboer_Speaking
Selanjutnya kita akan memasukkan topografi tersebut kedalam
gridfile, data topografi tersebut dapat berasal dari data, design,
ataupun dari triangle (akan lebih baik jika mempergunakan triangle)
Nah ini adalah langkah dimana kita meng import atau memasukkan
data topografi kedalam gridfile yang telah kita buat sebelumnya.
INPUT ;
Triangle file : kamar triangle mana kita menyimpan layer
triangulasi topografi.
Layer ; masukkan nama layer nya.
OUTPUT ;
Jhon_Deboer_Speaking
Grid file : masukkan nama gridfile yang akan kita isi dengan
topografi
Value ; secara otomatis merupakan value dari gridfile tersebut
POLIGON DOMAINS ;
jika kita ingin membuat batasan dari pada suatu area
didalam/diluar polygon tersebut data t yang akan topogrfi tidak
dimasukkan kedalam gridfile
CONTROLS ….
OK…
Jhon_Deboer_Speaking
B. STRATMODEL
MAKSUD
TUJUAN
SCHEMA / CREATE
Jhon_Deboer_Speaking
Masukan / ketik apa nama Schema (seharusnya nama schema
menunjukan suatu lokasi or project tertentu)
Contoh : S_batch5
MODEL FILES
Tabel File : S_batch5
Grid File : S_batch5
Jhon_Deboer_Speaking
Pilih, Interpolator, Power/order serta search radius yang akan
kita gunakan
TAB LITHOLOGY
Jhon_Deboer_Speaking
TAB ELEMENT
Jhon_Deboer_Speaking
4. Relation dan continunity samakan seperti diatas
TAB COMPOUND
ELEMENT
COMPOUN A1
D
A ELEMENT
A2
Jhon_Deboer_Speaking
TAB SURVEY
TAB CONFORMABLE
Jhon_Deboer_Speaking
1. Untuk Name, no 1, sesuaikan dengan nama apa kode
weathering zone, lihat tab divider element
2. untuk nama, no 2, selalu tulis kan COAL
4. tren Coal, kita akan pilih seam mana yang akan kita
pergunakan sebagai tren dari model2 strukutur batara
Jhon_Deboer_Speaking
Jika kita ingin membatasi area tertentu tidak akan kita model
Jhon_Deboer_Speaking
tujuannya yaitu menentukan Model schema yang akan kita
pergunakan yang mana, serta design file yang berhubungan
dengan drillholes apa namanya, sehingga pada waktu proses
pemodelan mesin langsung menuju ke Setup yang kita tentukan.
Jhon_Deboer_Speaking
Pilih nama schema nya, secara otomatis mesin akan
membarikan nama Interval nya, kita hanya menentukan color
dan lain2nya, click kanan 2x maka akan tampil pilihan
Jhon_Deboer_Speaking
B.3 IMPORT DRILL HOLES DATA
Jhon_Deboer_Speaking
Lakukan hal yang sama, dan save dengan nama missal
lith_dh_batch5.prn
DRILLHOLES / IMPORT
Jhon_Deboer_Speaking
Schema : masukkan nama schemanya yang telah kita buat
INPUT :
Surv data file ; masukkan data format survey Surv_dh_batch5
Lithology data file ; masukkan data format lithology
Lith_dh_batch5
OUTPUT ;
Design file ; Ingat pada waktu setup model kita sudah
membuat design file yang akan kita pergunakan untuk urusan
drillholes, nama design file yg kita buat ; dholes
Jhon_Deboer_Speaking
CONTROL :
CONTOH;;
Berikut format Survey yang kita miliki,
Bahwa di kolom
Pertama adalah holename
Kedua adalah Easting
Ketiga adalah Northing
Keempat adalah Elevasi
Kelima adalah Todal depth
Jhon_Deboer_Speaking
Name tilis kan missal survin
Jhon_Deboer_Speaking
Setelah kita selesai menentukan format yang akan dipergunakan
Jhon_Deboer_Speaking
Survey display Definition ; adalah warna dari titik dholes
tersebut
Not Logged display Definition ; adalah warna dati titik2 bor yang
tidak mempunyai lithology nya
”OK”
Jhon_Deboer_Speaking
B.4 PROSES VALIDASI TABLE DAN GRID
TABLE ==
SCHEMA / PROCESS / BUILD TABLE
Jhon_Deboer_Speaking
Jhon_Deboer_Speaking
SCHEMA NAME ; MASUKKAN NAMA SCHEMA NYA
INPUT
Design file ; dholes
Search layer ; layer/lembar kertas dimana kita mengambarkan/ grafis
dari drillholes tersebut
OUTPUT ;
Report file ; ketikkan nama yang berfungssi si mesin akan
memberitahukan kita jika terjadi sesuatu sehub proses build table
tersebut contoh table_strat
OPTIONAL
Penetration file ; lewatkan saja
Constraint file ; lewatkan saja
Sheet Spec : masukkan batasan dari pit/or project kita , pada saat
kita create sheet Sheet_batch5
“OK”
GRID ==
SCHEMA / PROCESS / BUILD GRID
Jhon_Deboer_Speaking
SCHEMA NAME ; masukkan nama schema nya
GRID SPEC : pilih mo pake jaring2 yang mana , ingat pada saat
kita create gridspec
OK
Jhon_Deboer_Speaking
B.5.2 CREATE CROSS SECTION MODEL
TAB DIVIDER ; IO
Jhon_Deboer_Speaking
SCHEMA
Masukkan nama schema nya, pilih model type yang grid
Model dan drillholes di centang
INPUT
All surface & Use All Interval di Centang
Alternative topografi ; surface topografi dari grid ( step 8)
Drill holes design file : pilih design file / laci untuk menyimpan
gambar2 or lembar kertas or layer namanya apa
OUTPUT
Jhon_Deboer_Speaking
OK
Jhon_Deboer_Speaking
Letakkan curson pada kolom pertama, click kanan / pick, ==
pilih garis2 mana yang akan kita buat section nya
Jhon_Deboer_Speaking
Section Display : lewatkan saja, default
Model Display : lewatkan saja
Drill hole display : hanya memilih mo warna apa nama hole dan
warna nama lapisan
OK
Dan liat hasil nya
Buka design file : section2d dan pilih layer
Jhon_Deboer_Speaking
Nah lakukan deh korelasi disetiap drillhole nya, jika ada
perubahan nama lapisan batubara disuatu drillhole, maka ubah
dengan cara, DRILL HOLES / EDIT / PILIH NAMA BOR HOLE NYA
/ TAB DIVIDER DOWNHOLES = GANTI NAMA SEAM NYA,
Input ;
Masukkan nama2 seam batubara yang akan kita buat subcrop
line nya
Output :
Jhon_Deboer_Speaking
Design file ; kembali karena ini akan menghasilkan grafis /
lembar kertas yang sehub dengan structur, maka akan lebih baik
jika kita buat design file baru ; structure
Jhon_Deboer_Speaking
Kosongkan saja jika seluruh area garis subcropnya ingin kita
bentuk,
Lihat hasilnya,
Jhon_Deboer_Speaking
B.7 CREATE CONTOUR STRUCTURE
membuat kontur struktur roof atau floor dari masing-masing
lapisan
Jika kita ingin membuat satu persatu dari masing-masing lapisan
untuk kontur roof atau floor, maka pergunakan menu :
GRAPHIC / CONTOUR / MODEL
Jhon_Deboer_Speaking
Jika kita ingin membuat keseluruhan kontur struktur secara
bersamaan, maka pergunakan GRAPHIC / CONTOUR /
MULTY
RANGEOVERBURDEN('A','B')+RANGEINTERBURDEN('A','B')+RANGEPARTING('
A','B')
Jhon_Deboer_Speaking
expression untuk Coal adalah
(TOTALTHICK('A')+TOTALTHICK('B'))*1.3
Jhon_Deboer_Speaking
expression untuk RATIO adalah
Jhon_Deboer_Speaking
Lihat hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
B.9 QUALITY
Jhon_Deboer_Speaking
Melalui MINESCAPE EXPLORER / QUALITIES / QUALITY
DEFINITION / ICON CREATE atau melalui
QUALITIES/DEFINITION/CREATE
Jhon_Deboer_Speaking
Lakukan hal yang sama untuk tiap-tiap parameter kualiti, semua
parameter kuality First Quality Weigth nya adalah RD, kecuali
RD itu sendiri tidak kita bobotkan.
Jhon_Deboer_Speaking
B.9.2 CREATE KEY QUALITY
QUALITIES/DEFINITION/CREATE
QUALITIES/QUALITY MODEL/CREATE
Jhon_Deboer_Speaking
Maksudnya nanti setelah kita proses maka mesin akan
membentuk surface-surface dari masing-masing lapisan dan
parameter kualiti dengan prefix/ awalan Q_, contoh Q_Ash_A
QUALITIES/DEFAULT/CREATE
Pilih dengan tanda segitiga tersebut quality spec yang kita buat
sebelumnya. Seandainya kita mempunyai banyak model quality
Jhon_Deboer_Speaking
spec maka melalui quality default inilah kita menentukan quality
spec mana yang akan dipergunakan.
Schema
Name : pilih nama schema
Quality model : pilih qaulty_spec nya
Input
Data file : masukkan data quality yang berbentuk extention prn
tadi
Drillholes design file : kita letakkan di design file mana dholes
kita, ingat tadi kita letakkan di dholes
Output
Tabel file nya : ketikan qual_load
Report nya : ketikkan sama saja qual_load
Jhon_Deboer_Speaking
TAB DIVIDER FORMAT
OK
Jhon_Deboer_Speaking
B.9.6 CREATE QUALITY COMPOSITE
QUALITIES/COMPOSITE/Interval
Jhon_Deboer_Speaking
TAB DIVIDER QUALITIES
Jhon_Deboer_Speaking
Composite tables : outputnya isikan aja 1 nama table sebagai
output, contoh Qual_comp
OK
Berikut contoh table hasil Composite
Jhon_Deboer_Speaking
C. OPENCUT DESIGN
MAKSUD
TUJUAN
LAKUKAN :
Jhon_Deboer_Speaking
2. Copy duplicate line subcrop & batasan-batasa lainnya
Untuk line subcrop, dikarenakan berasal dari proses surface
stratmodel umumnya mempunyai vertex atau titik-titik yang
terlampau rapat, maka untuk itu setelah kita copy duplicate, kita
filter line subcrop tersebut.
Jhon_Deboer_Speaking
Selanjutnya kita ubah polygon tersebut menjadi polygon 3D atau
sering kita sebut dalam bahasa minescape sebagai Batterblock
dengan cara men tag (menandai) titik-titik polygon tersebut
dengan side definition
Jhon_Deboer_Speaking
Letakkan kursor pada kolom side definition, click kanan dan
create, maka akan tampilah jendela sebagai berikut ;
Input
Side Definition : ketikan wall45 (untuk dinding dengan sudut 45
derajat)
Display Definition : pilih warna
OK
Click OK
Jhon_Deboer_Speaking
Tandai line mana yg
akan kita beri bidang
wall 45
Pada kiri bawah perintah : tandai segment mana yang akan kita
beri bidang wall45
Jhon_Deboer_Speaking
Nah Sekarang kita telah memiliki batterblock dengan nama
Pit_shell_sr1p2, lalu kita projeksikan poligon tersebut agar
Bidang Wall
membentuk suatu 35
bangunan atau dalam istilah minescape
SOLID dengan sudut bidang seperti apa yang telah kita
tentukan
Bidang Wall 45
Jhon_Deboer_Speaking
INPUT :
Block names : letakkan kursor pada kolom block names, click 2
kali, dan pilih batter block yang kita buat sebelumnya
OUTPUT :
Design file : SELALU letakkan pada design file BLOCKS
Layer : awali dengan sol_ yang artinya solid, lalu ikuti dengan
nama batterbloknya, jadi missal namanya Sol_shell_sr1p2
Jhon_Deboer_Speaking
Definition name : ketikkan mo apa nama pit projection rule nya
Schema : lewatkan
OK
Lalu pilih lah pit projection rule yang telah kita buat
Name Construction :
Maksudnya solid yang nanti akan terbentuk akan diberi nama apa.
Jhon_Deboer_Speaking
Type : ada 3 pilihan, yaitu Strip_poligon, Counter, Constan
Type strip_poligon : akan mengacu pada karakter dari penamaan
batterbor, Contoh nama batterblock Shell_Sr6
Jika kita mengisi kan pada value 129, maka nama solid yang
akan terbentuk Sh6, jika value 3456789 maka nama solid
ell_sr6 == jadi ini sesuai dengan urutan karakter dari nama
batterblock.
Type Counter :
Controls
Perimeter sampling length :
Side sampling frequency :
Minimum projection angle : kosong kan saja
Lihat hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
C.1.3 CALCULATION RESERVE BY SOLID
Jhon_Deboer_Speaking
Schema
Nama : S_batch5
Model Type : Grid
Quality model : pilih qual_batch5
INPUT :
Solid names : letakkan kursor pada kolom, click 2 kali dan pilih
nama solid yang ingin kita hitung reserve nya
OUTPUT :
Table name : ketikkan nama sebagi outputnya, res_shell_sr1p2
Setup / Control :
Centang parameter yang ingin kita ketahui sebagai output dalam
table
Jhon_Deboer_Speaking
Contoh expression : mengatakan hitung jika ketebalan A lebih
besar dari 0.5
Jhon_Deboer_Speaking
Lewatkan saja
Jhon_Deboer_Speaking
Pada quality : masukkan parameter kualitas yang ingin kita
masukkan dalam table output
OK
Lihat hasilnya
Melalui table ini kita sulit untuk mengetahi berapa jumlah reserve
total dan berapa stripratio nya, untuk itu kita ubah table ini
menjadi bentuk report
Jhon_Deboer_Speaking
Input : Res_shell_sr1p2,
OK
Lihat hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
Nah…., dari langkah pekerjaan kita C.1 Simulation Pit Shell kita
dapat melakukan pendekatan penentuan batasan pit mana yang
ingin kita pergunakan.
NON COAL
10 Cm Atas
COAL
10 Cm Bawah
NON COAL
Jhon_Deboer_Speaking
RESERVE/ EVALUATE SAMPLES / MINING RESERVE
Pada :
Output
Table file : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri
notasi tambahan _n, yang artinya jika saya melihat nama table
tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah
Jhon_Deboer_Speaking
table hasil proses perhitungan tidak accumalasi,
res_shell_sr1p2_n
Jhon_Deboer_Speaking
INPUT : click segitiga dan pilih nama table hasil perhitungan
tidak accumulate diatas res_shell_sr1p2_n
OUTPUT : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri notasi
tambahan m, yang artinya jika saya melihat nama table
tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah
table hasil perhitungan Mining Reserve, res_shell_sr1p2_nm
Jhon_Deboer_Speaking
CONTROL
Pada quality basic to output : harus pilih yang INSITU
Kolom-kolom yang lainnya dapat kita kosongkan saja
Table Output : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri
notasi tambahan a, yang artinya jika saya melihat nama table
tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah
table hasil perhitungan Mining Reserve dan telah kita
accumalasi, res_shell_sr1p2_nma
Jhon_Deboer_Speaking
Jhon_Deboer_Speaking
Table Input : pilih table hasil mining reserve yang telah di
accumulasi diatas, res_shell_sr1p2_nma
Table Output : biasanya pada bagian akhir nama table saya beri
notasi tambahan r, yang artinya jika saya melihat nama table
tersebut saya dapat mengetahui bahwa table tersebut adalah
table hasil perhitungan Mining Reserve dan telah kita accumalasi
& telah di reformat, res_shell_sr1p2_nmar
Jhon_Deboer_Speaking
TAB DIVIDER OTHERS
Lihat Hasilnya :
Jhon_Deboer_Speaking
Guna keperluan data base reserve dan keperluan-keperluan
engineering lainnya, maka table file ini dapat kita Export
kedalam file berbentuk Excell, lotus dan lainnya
Jhon_Deboer_Speaking
Table Input : pilih table hasil mining reserve yang telah di
reformate diatas, res_shell_sr1p2_nmar
Columns
Click Kanan / Row fill down / pilih kolom-kolom yang ngin kita
export kedalam excell
OK
Lihat hasilnya :
Jhon_Deboer_Speaking
C.3. RESERVE LEVEL BY LEVEL
Katakan reserve yang akan kita hitung ber basis level by level
adalah solid seperti diatas, prosesnya secara umum sama hanya
saja pada perintah RESERVE/ SAMPLE / SOLID pada tab
divider TAB DIVIDER SURFSET kita definisikan Surface Level-level
yang ingin kita hitung.
Jhon_Deboer_Speaking
Pada surface name : ketikkan L50
Pada kolom expression : ketikkan 50
Lakukan hal yang sama untuk surface L40, L30 hingga LM40
Jhon_Deboer_Speaking
Untuk Tab divider – tab divider lainnya sama seperti C.1.3, kecuali tab
divider Surfset
OK
Lihat Hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
Jika kita ingin menghitung Mining Reserve nya, lakukan langkah-
langkah yang sama seperti catatan C.2
Setelah Kita menentukan Pit Shell – Batasan pit yang akan kita
tambang, maka selanjutnya guna keperluan urutan penambangan &
penjadwalan penambangan maka luasan Pit Shell tersebut kita bagi
menjadi penamaan menjadi Block – Strip, dimana luasan block – Strip
tersebut tergantung dari rencana kelas Unit-unit loading dan Hauling
yang akan dipergunakan.
Jhon_Deboer_Speaking
STRIP_DESIGN/ GENERATE STRIP
INPUT
Pada Icon Tanda Panah paling kiri (start line) : click dan pilih garis
tegak lurus yang telah kita buat yang bagian kiri,
Jhon_Deboer_Speaking
Pada Icon tanda Panah kanan (end line) : click dan pilih garis tegak
lurus yang telah kita buat yang bagian kanan,
Pada Icon Optional Boundary Poligon : click dan pilih polygon Pit_shell
kita.
OUTPUT
Pada Output element Type : HARUS dipilih yang Poligon, maka
secara outomatis Output design file langsung tidak dapat dipilih, ini
artinya bahwa layer tersebut oleh mesin outomatis langsung
ditempatkan pada design file Blocks
Control
Jhon_Deboer_Speaking
TAB DIVIDER SIDE DEFINITION
OK
Lihat hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
Selanjutnya buat hal yang sama akan tetapi untuk yang sejajar
dengan kemiringan batubara, untuk itu akan lebih baik kita
pergunakan trend dari kontur struktur batubara,
- Attach layer Kontur struktur
- Copy duplicate salah satu element garis kontur tersebut (lakukan
di current layer yang block strip)
- Pindahkan kearah luar dari pit shell
- Attach kontur
structur
- Copy duplicate
Hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
Setelah kita memiliki batas untuk Lowwall dan Highwall, lakukan
generate strip hal yang sama seperti kita melakukan untuk membuat
block
INPUT
Jhon_Deboer_Speaking
Pada Icon Tanda Panah paling kiri (start line) : click dan pilih garis
batas low wall,
Pada Icon tanda Panah kanan (end line) : click dan pilih garis batas
high wall
Karena pada saat kita membuat block kita telah membuat berdasarkan
boundary, maka pada saat kita membuat strip ini kita tidak perlu lagi
memasukkan boundary nya
OUTPUT
Pada Output element Type : HARUS dipilih yang Poligon, maka secara
outomatis Output design file langsung tidak dapat dipilih, ini artinya
bahwa layer tersebut oleh mesin outomatis langsung ditempatkan
pada design file Blocks
Jhon_Deboer_Speaking
TAB DIVIDER SIDE DEFINITION
OK
Lihat hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
C.4.2 STRIP INTERSECTION
INPUT :
Pada kolom Primary Blocks ; letakkan kursor pada kolom tersebut,
click kanan row fill down lalu pilih batterblock Blocks (B01, B02….).
Primary & Secondary list file : jika kita telah membuat list batterblock
dalam bentuk data, jika kita mengisikan pada kolom primary &
secondary Blocks maka list file tersebut kita kosongkan.
OUTPUT :
Jhon_Deboer_Speaking
Secara automatis ; langsung menuju ke design file Blocks, sedangkan
untuk layer : BB_batch5 (BB artinya Batterblock)
NAME CONTRUCTION :
Maksudnya perpotongan Blcok dan Strip kan akan membentuk
batterblock yang lebih kecil lagi, nah nama batterblock hasil
perpotongan tersebut kita difinisikan penamaan nya
Type : Contant : setiap nama block yang terbentuk diawali dengan
name value yang kita ketikkan di sini contoh Pit5_
OK
Lihat hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking
Selanjutnya untuk batterblock yang luasannya terlampau sempit, kita
gabungkan dengan batterblock di sebelahnya, dengan cara :
Minescape explorer / blocks/ icon palu – prosess
Jhon_Deboer_Speaking
INPUT
Pada kolom Block name : kita dapat memilih batterblock yang akan
kita gabungkan melaui daftar yang ada atau dengan cara click
kanan dan Pick (dengan memilih dari grafis nya)
OUTPUT
Pada New batter block : dari ke 2 batterblock yang akan kita
gabungkan akan kita beri nama batterblock barunya apa ?
Layer : letakkan saja bb yang baru tersebut pada layer yang sama
OK,
Jhon_Deboer_Speaking
Lakukan hal itu seterusnya hingga kita merasa sudah tidak ada lagi
yang perlu digabungkan.
Hasilnya lihat
Tabel hasil perhitungan Reserve block – strip yang juga telah kita
lakukan Mining reserve
Jhon_Deboer_Speaking
C.4.3 RESGRAPHYC
Jhon_Deboer_Speaking
Geser table nya sehinga kita dapat melihat kolom total volume
Jhon_Deboer_Speaking
Expression Nama : ketikkan missal Coal_vol
Jhon_Deboer_Speaking
Pada kolom Expression : ketikkan formula seperti di atas,
Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom
yang akan berjudul Coal_vol, yang mana isinya adalah formula MXL
Coal_vol
Jhon_Deboer_Speaking
INPUT : Biarkan
Colums Details :
New Column : nama-judul kolom nya, Coal_vol
Column Type : pilih yang Numeric
Column Unit Category : pilih decimal 2
Column Unit : Stnd Metric
Initialisation
Expression : kolom tersebut SELALU diawali dengan –f, lalu spasi
dan di ikuti nama MXL expression apa yang akan mengisi baris-
baris pada kolom Coal_vol
OK
Jhon_Deboer_Speaking
Selanjutnya hal yang sama untuk membuat kolom Non Coal Volume
Jhon_Deboer_Speaking
Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom
lagi yang akan berjudul nc_vol, yang mana isinya adalah formula
MXL nc_vol
OK
Jhon_Deboer_Speaking
Lihat hasilnya pada table tersebut, geser kearah kanan maka
terlihat kita telah menambahkan 1 kolom yang bernama nc_col
Selanjutnya hal yang sama lagi untuk membuat kolom Strip Ratio
Jhon_Deboer_Speaking
Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom
lagi yang akan berjudul sr, yang mana isinya adalah formula MXL sr
Jhon_Deboer_Speaking
OK
Jhon_Deboer_Speaking
Nah Selanjutnya yang terakhir kita akan menambahkan 1 kolom
yang bernama SR_colour
Jhon_Deboer_Speaking
Formula expression :
If sr>4 then
200
Else
100+(sr*20)
Endif
Yang artinya,
Pada SR, anda lihat di table tersebut secara keseluruhan reserve
block strip kita berada rata-rata di sr berapa, jika rata-rata nya di
sr 4, maka kita pakai nilai 4, jika sr rata-rata di 10 makan pakai
yang 10 jangan 4, jadi nilai 4 atau 10 ini tergantung dari nilai Sr
yang umumnya di table tersebut
Jhon_Deboer_Speaking
300 = Biru, dan lain sebagainya,
Nah nilai dari 200 – 300 akan terjadi gradual/ gradasi warna
100 + (sr*20), kan formula bilang jika lebih kecil dari 4 maka
mempergunakan warna 200, jika lebih besar dari 4 maka
pergunakan nilai dengan formula katakan 100 + (sr*20), contoh
sr 6 maka warna yang akan dipergunakan 100 + (6*20) = 220,
Formula ini tidak mutlak harus seperti 100 + (sr*20) terserah
kita yang penting nanti hasilnya jika nilai SR tersebut kita
masukkan kedalam formula nilainya disekitar 200.
Setelah itu kita berada di table nya, kita akan tambahkan 1 kolom
lagi yang akan berjudul sr_colour, yang mana isinya adalah formula
MXL sr_colour
Jhon_Deboer_Speaking
OK
Jhon_Deboer_Speaking
Setelah kita selesai seluruhnya mempersiapkan kolom-kolom pada
table tersebut, sekarang kita akan proses resgraphic nya dengan
mengacu pada table tersebut.
Jhon_Deboer_Speaking
OUTPUT :
Design file : kita taruh di design file Blocks
Graphics layer : katakana layer nya kita beri nama Resgrap_sr
CONTROLS
Reserve Table File : pilih table yang telah kita persiapkan
sebelumnya (yaitu table yang telah kita tambahkan kolom-kolom
Coal_vol, nc_vol, sr, cr_colour)
Block type ; pilih adja yang solid
Block name : pilih yang name
Surface typr ; pilih yang Bottom
COLUMN TO DISPLAY
Jhon_Deboer_Speaking
Nama nya juga column to display yang arti kolom-kolom mana aja
yang akan ditampilan sebagai bentuk grafis, pilih lah dikolom-kolom
isian tersebut
OK
Lihat hasilnya
Hal dan konsep yang sama juga dapat kita lakukan regraphic untuk
Qualitas CV, TS atau parameter qualitas lainnya
C.4.4 CREST-TOE
Jhon_Deboer_Speaking
Drape kan batter block tersebut ke suatu surface totalfloor
EDIT / DRAPE
OK atau CAD Apply, pilih click batterblock yang akan kita drape
kan
Jhon_Deboer_Speaking
Pada output layer : tambahkan aja akhiran _d,
Jhon_Deboer_Speaking
STRIP_DESIGN/ RAMP / PROJECT AND OFFSET
Jhon_Deboer_Speaking
Pada tab divider Offset
OK,
Selanjutnya kita mulai lah proses membuat Crest & Toe dengan
mempergunakan proyeksi dan offset
Jhon_Deboer_Speaking
Install method yang akan kita pergunakan adalah yang “Element”,
jika kita click pada kolom start value dan target value disitu nilainya
masing kosong, oleh karena itu kita perlu men “Setting” terlebih
dahulu bench spec, jadi kita isi aja dulu apa-apa yang diperlukan di
tab divider “setting”
Layers
Pada Layer, ditanyakan, crest lines, toe lines, Ramp dan Rays akan
diletakkan delayer mana, letakkan saja pada layer yang sama
Jhon_Deboer_Speaking
Controls
Bench Spec : kita buat lah spesifikasi bench nya mo gimana, nah
click kanan lalu create,
Definition Name : ketikkan mo kita beri nama apa bench spec itu,
bench_batch5
Bench name prefix : masukkan awalan dari nama bench kita, missal
bch
Start Bench number : kita akan memulai nomer bench pada level
paling rendah nomer berapa, katakan 1,
Jhon_Deboer_Speaking
End Bench number : perkirakan dari elevasi lantai dasar tambang
hingga ke level paling tinggi topografi, akan terbentuk berapa
bench, katakan 20,
Setelah isian Calculate Benches terisi maka kita lakukan Click icon
Calculate, maka si mesin akan automatis menghitung dan mengisi
kolom-kolom pada isian bench definition,
Hasilnya ;
Jhon_Deboer_Speaking
Jika kita merasa bahwa bench definition telah seperti yang kita
harapkan….. OK
Kita masukkan bench spec yang kita buat pada kolom bench
spec pada tab divider settings
Jhon_Deboer_Speaking
TAB DIVIDER OPERATIONS
Agar tampil Pilihan Start Method, maka alihkan dulu kursor click
bench dan kembali lagi ke element, maka akan tampilah start
method, pilih start method pada urutan bench
Jhon_Deboer_Speaking
Target value : pilih bench paling tinggi, melebih topo tidak
apa-apa
Start & Target vaule ini ada pilihannya dikarenakan kita telah men
setting bench spec pada tab divider setting
Setelah kita pick SELALU nilai pada start value hilang, untuk itu pilih
lagi
Biasanya Jika kita lihat hasilnya batterblock tidak ada atau hilang,
maka lebih baik kita UNDO, click yang Major, lalu kita keluar dulu dari
applikasinya kita tutup,
Lalu kita panggil lagi applikasinya dan kita ulangi perintah strip_design
/ Ramp / Project and Offset
Jhon_Deboer_Speaking
C.4.4.1 CREATE FINAL CREST LINE
Membuat garis final crest, yaitu garis yang terbentuk dari perpotongan
antara design pit dan topografi nya
Garis tersebut akan kita dapat melalui perpotongan triangle design
dengan triangle topografi, untuk itu maka kita buat dulu triangle nya
design
Jhon_Deboer_Speaking
INPUT : pilih nama layer apa yang ingin kita bentuk triangle nya dan
layer tersebut berada di design file apa
TRIANGLES
Triangle file : letakkan di design, untuk surface name & layer nya
beri nama yang sama aja
Jhon_Deboer_Speaking
Jhon_Deboer_Speaking
Selanjutnya pilih Tab Divider ; Intersection
INPUT :
TOP ; Pilih Triangle file & search layer dari topografi
Bottom : Pilih triangle file & search layer dari design kita
OUTPUT :
Design file dan layer : akan diberi apa nama layernya dan akan
diletakkan didesign file apa,
OK
Jhon_Deboer_Speaking
MINESCAPE EXPLORER / SURFACE / ALL SURFACE / ICON
PALU – PROCESS / INTERSECT SURFACE
INPUT/OUTPUT GRAPHICS
Masukkan layer design bukaan tambang kita yang ingin kita
potongkan, berada di design file apa layer tersebut, layer yang ingin
kita potongkan Dgn_P_Shell, berada di design file Blocks
Jhon_Deboer_Speaking
INPUT SURFACE TO INTERSECT
Masukkan - ketikkan nama surface yang akan kita pergunakan
untuk memotong design bukaan tambang tersebut, jika anda lupa
anda dapat melihat melalui minescape explorer lalu surface dan all
surface
CONTROLS
PASTI kan Clip Element dan Clip above kita Centang, artinya
element-elemet dari designs kita yang berada di atas dari surface
topografi akan di clip dan di delete
CLICK OK
Jhon_Deboer_Speaking
C.4.5 CREST-TOE AND RAMP
Pada dasarnya maksud tujuan dan pengerjaan nya sama dengan pada
saat kita mengerjakan C.4.4, hanya saja disini kita akan lebih detail
kita akan memasukan design jalan masuk tambang atau sering kita
sebut sebagai RAMP
ATAU
Jhon_Deboer_Speaking
Definition Name : bikin namanya ramp dan diikuti dengan nilai %
grade nya, sehingga melalui nama itu sendiri kita atau orang lain
mengerti bahwa kita memakai % grade berapa, Ramp10
Ramp offset
CLICK OK
Jhon_Deboer_Speaking
Buat layer baru : missal Poly_pit_shell_r,
Selanjutnya kita copy duplicate batterblock Poly_pit_shell_D
(ingetkan layer tersebut sebagai layer cadangan jika terjadi sesuatu
yang tidak kita inginkan), setelah kita copy kita off kan layer
Poly_pit_shell_D
Karena layer yang kita copy duplicate yaitu batterblock yang telah
kita drape kan, maka tidak perlu kita drape lagi.
Jhon_Deboer_Speaking
Pilih ingin di sisipkan dimana ramp tersebut
Jhon_Deboer_Speaking
TAB DIVIDER SETTING
Output Layer baik untuk crest, toe ramp dan rays samakan saja
biar terbentuk dalam 1 layer, missal Dgn_P_Shell_R
Untuk Control, pilih bench spec nya, dan yang lainnya lewatkan
saja
Jhon_Deboer_Speaking
Install method yang akan kita pergunakan adalah yang “Element”,
Agar tampil Pilihan Start Method, maka alihkan dulu kursor click
bench dan kembali lagi ke element, maka akan tampilah start
method, pilih start method pada urutan bench
Setelah kita pick SELALU nilai pada start value hilang, untuk itu pilih
lagi
Jhon_Deboer_Speaking
C.4.5.2 RAMP SWITCHBACK
Jhon_Deboer_Speaking
Setelah Switchback kita lanjutkan
Setelah kita pick SELALU nilai pada start value hilang, untuk itu pilih
lagi
Jhon_Deboer_Speaking
Lalu Click Apply
Lihat hasilnya
Jhon_Deboer_Speaking