Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
At this time the various sectors of the State foreign exchange earners are increasing in one of which is
the tourism sector. Authors interested in taking the material on Hygiene and Sanitation Inna Garuda
Yogyakarta for its role in Maintaining Quality food and drink at the hotel as part of the hotel services.
This study intends to provide an overview of the F & B depaertemen task in maintaining the
cleanliness and hygiene of food served to guests. Method used in preparing this paper is descriptive
quantitative research. Data collection was intended to determine how the application of hygiene and
sanitation in food processing hygiene, storage of equipment and supplies the correct storage of food
materials, and presentation of the food is served to guests. From the results of a study and discussion
suggests that the role of hygiene and sanitation of food to maintain the quality of food in the kitchen
coffee shop is necessary for food produced can be presented perfectly. Perhaps the trainees held
periodically for employees, especially kitchen staff about the role of hygiene and sanitation to further
improve the quality of the product produced by the food and beverage department. By properly
processing in accordance with the standard operating procedure is right it will produce good quality
food and decent served to guests
Keyword : Hygiene and sanitation, quality food, service guests
1
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
industri yang paling tahan terhadap guncangan memperoleh pelayanan dan penginapan
krisis ekonomi (Mangkuwerdoyo, 2000:63). berikut makan dan minum”. Jadi pengertian
Akhir-akhir ini jumlah permintaan SDM hotel secara umum dapat dikatanan sebagi
pariwisata naik cukup tajam. Keadaan ini suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara
disebabkan oleh semakin bertambahnya komersial yang disediakan bagi setiap orang
jumlah hotel baru yang dibangun diseluruh untuk memperoleh pelayanan berikut makan
wilayah Indonesia. Situasi politik dalam negeri dan minumya dengan membayar sejumlah
yang belum stabil tidak menjadi hambatan uang tertentu.
bagi pengelola bisnis perhotelan untuk
meningkatkan jumlah hunian. Salah satu upaya 2.2. Food and Beverage Department
yang dilakukan adalah dengan adanya Bagian makanan dan minuman (food &
kerjasama antara dunia perhotelan dan biro beverage) merupakan satu bagian dalam hotel
perjalanan wisata dalam berpromosi baik yang mempunyai fungsi melaksanakan
didalam maupun diluar negeri. penjualan makanan dan minuman disamping
Hotel sebagai salah satu sarana kegiatan kompleks lainnya seperti
akomodasi bagi wisatawan harus dapat pengembangan produk makanan dan
menyediakan fasilitas yang memadai untuk minuman, perencanakan kegiatan-kegiatan
kepentingan dan kepuasan tamu. Diperlukan yang dapat menarik tamu makan dan minum,
adanya kerja sama yang baik antar departemen melakukan pembelian bahan-bahan makanan
dalam satu hotel untuk meningkatkan dan minuman, pengolahan, penyajian serta
pelayanan tamu. F & B Produk merupakan penghitungan harga produk (Sulastiyono,
departemen yang menyediakan makanan dan 2011:189).
minuman yang dibutuhkan tamu sehingga Peranan food & beverege department ini
hygiene and sanitasi harus diperhatikan untuk sangat penting bagi sebuah hotel, karena
menjaga kesehatan bagi para tamu. Main adanya fasilitas-fasilitas restoran yang
kitchen sebagai bagian dari F & B Produk pengelolaannya berada di bawah tanggung
pada hotel memiliki peranan yang sangat jawab departemen ini. Bagian ini akan
penting dalam menyediakan makanan mulai memudahkan para tamu untuk memenuhi
dari bahan mentah menjadi makanan siap saji. kebutuhan makan dan minumannya. Pada
Untuk menjaga kesehatan para tamu maka akhirnya tentu hasil penjualan makanan dan
main kitchen harus selalu menjaga kebersihan minuman ini akan menguntungkan pihak hotel
dan kesehatan di lingkungan kitchen mulai apalagi bila departemen ini ditangani secara
dari kebersihan peralatan, bahan makanan, professional baik mengenai pelayanan maupun
maupun para pengolah makanan itu sendiri product makanan dan minumannya. Dengan
sebelum memulai memproduksi bahan memperhatikan hygiene dan sanitasinya
makanan tersebut. produk yang dihasilkan maka citra baik
hotelpun dapat terjaga di mata konsumen.
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hotel 2.3. Hygiene dan Sanitasi
Pengklasifikasian sebuah hotel dapat 2.3.1 Pengertian Hygiene
ditinjau dari berbagai faktor, antara lain faktor Diantara banyak aspek, dalam dunia
tingkatan atau bintang dari hotel, faktor tujuan perhotelan pariwisata, sanitasi dan hygiene
pemakaian, faktor lokasi hotel, faktor daya merupakan aspek mutlak yang harus dikuasai
jual dan perencanaan penggunaan (hotel plan karena berbagai alasan. Pertama, adanya sikap
usage), faktor jumlah kamarnya, faktor ukuran kritis konsumen yang makin meningkat.
hotel dan faktor lamanya tamu menginap. Kedua, pada umumnya owner atau manajemen
Hotel merupakan satu jenis akomodasi paling menuntut hal yang serupa pada karyawannya.
banyak digunakan orang yang melakukan Ketiga karyawan pun membutuhkan tingkat
perjalanan baik tugas kantor, bisnis, seminar, kesehatan dan keselamatan kerja.
rapat, wisata dan lain sebagainya. Selama ini, nampaknya pengertian
Pengertian hotel sesuai SK Menteri hygiene dan sanitasi masih sering dibaurkan
Perhubungan No.PM.10/Pw.301/Phb.77 dalam begitu saja. Mungkin dikarenakan sangat
Arief (2005:10), adalah “suatu bentuk dekatnya kaitan dua istilah tersebut dalam
akomodasi yang dikelola secara komersial, praktik sehari-hari. Karenanya perlu kita
disediakan bagi setiap orang untuk bedakan keduanya agar jelas dimana
2
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
perbedaan dan pemakaiannya. Menurut khususnya bagi para konsumen yang sangat
Ensiklopedi Indonesia (1982) dalam peka terhadap masalah-masalah tersebut.
Purnawijayanti (2001 : 41), istilah hygiene
adalah “ilmu yang berhubungan dengan 2.3.3. Sasaran Hygiene
masalah kesehatan dan berbagai usaha untuk
mempertahankan atau untuk memperbaiki Sasaran hygiene yang harus benar-benar
kesehatan”. Arti pentingnya hygiene adalah tercapai sebagai berikut (Sihite, 2000) :
untuk menjaga kesehatan makanan mulai
pengolahan sampai penyajiannya. Sehingga
konsumen tetap terjaga kesehatannya dari 1. Hygiene personal
penyebaran penyakit melalui makanan dan
minuman yang diolah. Yang penting adalah agar pelaksanaan
menyiapkan diri sebaik mungkin agar
Karena merupakan suatu ilmu, maka higienis, baik badan maupun pakaian
hygiene berdiri sebagai suatu ilmu sejajar kerjanya. Misalnya:
dengan ilmu-ilmu yang relevan dengan hidup
sehat yang lain seperti ilmu gizi dan dengan a) Kuku jari potong pendek sehingga
sendirinya mendapat porsi khusus untuk bersih dan tidak hitam
dipelajari, di lembaga pendidikan dasar, b) Rambut dipotong rapi, tidak
menengah dan tinggi seperti tingkat perguruan gondrong dan tidak jatuh kemakanan
tinggi. Dengan tercapainya kondisi higienis c) Memakai topi pelindung agar rambut
tersebut, diharapkan akan tercapai tidak jatuh
kenyamanan hidup, keamanan pada waktu d) Memakai scarf untuk keringat di
makan, kesehatan alat makan, dan bebasnya leher
manusia dari bahaya-bahaya keracunan e) Memakai baju rangkap dan apron
makanan. Kondisi ini harus dipertahankan untuk keselamatan kerja
secara terus-menerus, dikontrol, dievaluasi, f) Memakai safety shoes untuk kaki
dan dibuat sedemikian rupa sehingga tetap g) Kebersihan pribadi sangat penting
pada tingkat kualitas tertentu. bagi setiap food handle sebab
kebanggaan dalam penampilan dari
2.3.2. Pengertian Sanitasi seseorang akan meningkatkan standar
kebersihan dan kesehatan fisik
seseorang. Orang yang sakit-sakitan
Pengertian sanitasi menurut Labensky atau tidak bias bersih seharusnya
dkk (1994) dalam Purnawijayanti (2001:2), tidak menjadi food handler
adalah suatu penciptaan atau pemeliharaan
h) Mandi setiap hari setidaknya dua kali
kondisi yang mampu mencegah terjadinya
sehari. Bakteri dipindahkan dari
kontaminasi makanan atau terjadinya penyakit
pakaian terus ke makanan.
yang disebabkan oleh makanan. Jadi sanitasi
2. Peralatan
lebih mengarah kepada usaha kongkret dalam
mewujudkan kondisi higienis dan usaha ini
dinyatakan dengan gerakan dilapangan berupa Menyangkut peralatan kitchen baik itu
pembersihan, penataan, sterilisasi, preparation, processing, holding, maupun
penyemprotan hama dan sejenisnya. serving, serta kereta-kereta milik kicthen
3
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
d) Tempat sampah dalam jumlah yang merupakan makanan dan minuman yang
memadai antara sampah yang basah terhindar dari pencemaran yang berasal dari
dan kering harus dipisahkan. faktor-faktor lingkungan mulai dari
e) Insatalasi listrik, air,gas, dan alat- pencemaran bahan, penyimpanan, pengeluaran
alat yang selalu dirawat dari gudang, penyiapan, pengolahan,
kebersihannya. penyajian, sampai tahap proses pembersihan
f) Sirkulasi udara yang cukup bekas makanan dan minuman
sehingga ruangan tidak panas
g) Langi-langit (ceiling) pada langit- Hygiene makanan menurut Sihite
langit biasanya terdapat cerobong (2000:51) adalah suatu usaha pencegahan
asap yang berfungsi sebagai penyakit yang menitik beratkan kegiatannya
penghisap asap dan udara kotor dari kepada usaha kebersihan/kesehatan dan
dapur keutuhan makanan itu sendiri (whole some
4. Hygiene Makanan enness of the job). Sedangkan sanitasi
makanan adalah suatu usaha pencegahan untuk
Berkaitan dengan system pembuatan dan membebaskan makanan dan minuman dari
penyimpanan sehingga makanan bersih segala bahaya yang dapat mengganggu
dan sehat. Berbagai tindakan dapat kesehatan, mulai dari makanan itu sebelum
diambil seperti: diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan, sampai kepada
a) Menyingkirkan makanan yang basi penyajian/pendistribusian sehingga makanan
b) Menyimpan makanan dengan dan minuman tersebut siap dikonsumsi kepada
stainless container bertutup konsumen (Sihite, 2000:91).
c) Menyimpan secara terpisah
makanan tersebut agar tidak Disamping istilah hygiene (food hygiene)
dikontaminasi oleh bahan lain juga dikenal sanitasi atau kebersihan makanan
d) Menyimpan pada suhu yang tepat (food sanitation). Kedua bidang ini
sesuai prosedur penyimpanan menyangkut masalah yang berbeda walaupun
e) Memasak makanan secara tepat dan saling berkaitan. Sanitasi makanan
tidak terlalu lama jaraknya dengan berhubungan dengan kebersihan makanan
saat disantap oleh tamu kebersihan didalam pengolahan, kebersihan
f) Penyortiran bahan pada waktu area, kebersihan juru masak, kebersihan bahan
preparation, penyiangan, dan mise makanan.
en place
g) Tidak membiarkan makanan diluar Syarat-syarat sanitasi makanan adalah:
tempat penyimpanannya sehingga
dapat dicemari bakteri atau 1. Bahan makanan bersih, segar dan sehat
mikroorganisme lain atau hewan-
2. Proses pembuatan yang benar dan baik
hewan berpenyakit.
3. Bahan dan campuran bahan yang sesuai
2.3.4. Hygiene Makanan Dan Sanitasi dan benar
Makanan 4. Pembuatan hidangan makanan yang sesuai
dengan standar processing
5. Dapur yang bersih dan terawatt
Kitchen merupakan tempat dimana para 6. Peralatan yang bersih dan sanitair
juru masak melakukan kegiatan menyimpan, 7. Tenaga penjamah yang bersih
mengolah dan menyajikan makanan serta
minuman. Setiap tamu yang menikmati Prinsip sanitasi makanan (the principle of food
makanan berharap untuk mendapatkan sanitation)
makanan dan minuman yang sehat. Untuk
mewujudkan semua itu menjadi tanggung
jawab semua karyawan yang terlibat 1. Kebersihan bahan makanan/bahan baku
didalamnya. Persyaratan kesehatan makanan 2. Cara penyimpanan peralatan dan
dan minuman yang disajikan harus memenuhi perlengkapan
tiga aspek yaitu: sehat, aman dan hygiene. 3. Cara pengolahan makanan
Makanan dan minuman yang hygiene
4
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
5
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
Tamu restoran sebuah hotel akan membangun sebuah hotel di sebuah lokasi
mengatakan bahwa mereka berharap restoran yang strategis yaitu di tengah kota Yogyakarta,
yang memuaskan adalah restoran yang Malioboro. Hotel yang berbentuk cottage ini
mempunyai menu yang baik. Namun yang dibangun pada tahun 1908 dan merupakan
namanya baik masih perlu digali lebih jauh hotel termewah dan terbesar di Yogyakarta
karena pengertian yang multidimensi, intinya dengan nama “Grand Hotel De Djokja”. Hotel
dengan cara ini hotel harus mampu menggali tersebut dioperasikan pada tahun 1911 dan
atribut harapan konsumen sedemikian rupa hanya menampung tamu-tamu Gubernur
sehingga hotel akan tahu persis yang menjadi Belanda saja. Tahun 1938 hotel tersebut
faktor kepuasan pelanggan (Irawan, 2009 :32- diubah bentuknya yaitu terdiri dari dua buah
33). Food and beverage Department sebagai sayap. Sayap utara dan sayap selatan serta
bagian yang menyediakan pelayanan makanan bangunan utama di tengah.
dan minuman dengan sentuhan keramahan Tahun 1942 Jepang masuk menguasai
serta suasana yang nyaman diharapkan dapat Indonesia, tidak terkecuali Yogyakarta dimana
memenuhi segala keinginan dan kebutuhan “Grand Hotel De Djokja” berada. Jepang
tamu sehingga tamu puas dan akan datang merubah nama hotel tersebut menjadi “Hotel
kembali. Asahi”. Dengan pengorbanan yang teramat
berat dan titik darah penghabisan pada tanggal
17 Agustus 1945 para pejuang Indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya. “Hotel
Asahi” diambil alih oleh bangsa Indonesia dan
III. METODE PENELITIAN
sesuai dengan keadaan serta semangat pada
masa itu hotel tersebut berganti nama menjadi
Metode penelitian yang digunakan dalam “Hotel Merdeka”.
menyusun tulisan ini adalah metode diskriptif Tahun 1946 karena keadaan politik serta
kualitatif dan untuk memperoleh data serta untuk mengamankan Republik, kota
informasi yang dapat mendukung tulisan ini Yogyakarta menjadi ibu Kota Republik
agar sesuai dengan kebutuhan, maka penulis Indonesia untuk sementara waktu. Kembali
menggali data melelui : kota Yogyakarta mengukir sejarah. Pada tahun
1. Observasi (Observation) 1950 “Hotel Merdeka” berganti nama menjadi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan “Hotel Garuda” oleh pemerintah Indonesia.
dengan cara mengamati secara langsung Tahun 1975 pengelolaan hotel oleh pemerintah
obyek penelitian diserahkan kepada PT.NATOUR, kemudian
2. Wawancara (Interview) pada tahun 1982 PT.NATOUR merenovasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan “Natour Garuda” dan ditingkatkan dari hotel
dengan cara Tanya Jawab secara bebas berbintang satu menjadi hotel berbintang
untuk memperoleh data yang lengkap empat. Pelaksanaan renovasi menelan biaya 9
3. Dokumentasi (Documentation) milyar rupiah dan selesai pada akhir tahun
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan 1984.
dengan cara mencatat dari semua Guna mempertahankan citra sebagai
dokumen-dokumen yang berhubungan hotel yang penuh sejarah, maka bentuk sayap
dengan permasalahan yang nantinya utara dan sayap selatan tetap dipertahankan,
memperkuat dalam penulisan laporan. tetapi bangunan yang ditengah dijadikan
4. Kepustakaan bertingkat tujuh. “Natour Garuda” yang
Pengumpulan data dengan cara menyewaa berstatus BUMN melaksanakan Trial opening
dan membaca buku yang baik ada dari awal tahun 1985 dan memiliki 120 kamar.
perpustakaan ataupun dari media yang Upacara Agung Grand Opening Ceremony
lainnya. dilaksanakan pada tanggal 6 juni 1985 (hari
sabtu pahing, merupakan hari baik, hari
IV. PEMBAHASAN kelahiran Sri Sultan Hamengku Buwono IX),
dan diresmikan oleh beliau yang pada saat itu
4.1. Sejarah Singkat Berdirinya Hotel Inna menjabat sebagai Gubernur DIY. Pada tahun
Garuda 1987 secara resmi “Natour Garuda”
Pada masa kependudukan Belanda di dikukuhkan oleh pemerintah melalui
Indonesia, Pemerintah penjajah ini
6
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
Depparpostel sebagai hotel berkategori bintang keamanan rakyat pimpinan panglima besar
empat. Jend.Sudirman. untuk mengenang peristiwa
Bersamaan dengan berkembangnya sejarah tersebut maka diresmikan “Prasasti
kepariwisataan yang semakin pesat di Panglima Besar Jend.Sudirman” pada tanggal
Indonesia pada umumnya dan di kota 30 Desember 1996, di Natour Garuda oleh
Yogyakarta khususnya, PT.NATOUR pimpinan pusat Paguyuban WEHRKREISE
melaksanakan perluasan “Natour Garuda” Yogyakarta (Daerah perlawanan III). Ketua
dengan menambah sebanyak 120 kamar umum bapak Jend.Soesilo Sudarman.
menjadi 240 kamar siap jual. Yang terdiri dari Pada tahun 1993 PT.NATOUR bergabung
1 President Suite, 8 Executive, 25 Junior Suite, dengan PT.Hotel Indonesia Internasional dan
199 kamar standard perluasan “Natour menjadi PT.HII – Natour. Pada 19 maret 2001
Garuda” ini diresmikan pada tanggal 29 juni secara legalitas PT.Natour bergabung/merger
1991 oleh Sri Paduka Paku Alam VIII- dengan PT. hotel Indonesia Internasional
Gubernur DIY saat itu. Merupakan menjadi PT. Hotel Indonesia Natour dengan
kebanggaan tersendiri bahwa di dalam nama Inna sebagai nama bisnis korporat
sejarahnya “Natour Garuda” diresmikan oleh sekaligus nama komersial. Mulai saat itu,
dua Raja yang sekaligus menjabat sebagai seluruh hotel dan catering dibawah naungan
Gubernur DIY. Inna Group menggunakan Inna sebagai nama
Sejak bulan Desember 1945 sampai pengikat (united name). dengan kantor yang
maret 1964 “Hotel Merdeka (Natour Garuda) berpusat di Hotel Internasional Graha Inna, Jl.
kamar 911 dan 912 digunakan sebagai kantor Warung Buncit Raya Jakarta yang memiliki 15
MBO (Markas Besar Oemoem) tentara anak cabang yaitu:
b. Fasilitas Penunjang
4.2. Fasilitas Hotel Inna Garuda a) Banquet and convention
Sebagai salah satu hotel berbintang 1) Borobudur ballroom menampung
empat dan sekaligus sebagai hotel convention 600 orang
and business di Yogyakarta hotel Inna Garuda 2) Mendut meeting room
memiliki fasilitas yang cukup menunjang bagi menampung 300 orang
para businessman atau kantor-kantor 3) Prambanan meeting room
pemerintahan maupun swasta yang ingin menampung 200 orang
meeting. Mengenai fasilitas-fasilitas yang 4) Kalasan meeting room
berada di hotel Inna Garuda dapat dijelaskan menampung 200 orang
sebagai berikut: 5) Nakula meeting room menampung
a. Fasilitas kamar 100 orang
Hotel Inna Garuda memiliki jumlah 233 6) Arjuna meeting room menampung
kamar yang terdiri dari 1 President suite, 8 80 orang
excecutive suite, 25 yunior suite dan 199 7) Bima meeting room menampung
kamar standar 50 orang
7
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
8
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
9
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
1) Coffee shop
Fasilitas hotel yang berupa
ruangan/tempat yang disewakan kepada
perorangan atau perusahaan untuk Adalah bagian yang memproduksi
menyelenggarakan pertemuan (meeting), makanan panas atau makanan pokok
seminar, exhibition, workshop, wedding, yang dipesan oleh tamu hotel,
wisuda dan lain-lain. Yang biasanya menyiapkan dan membuat makanan
dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain untuk breakfast
seperti alat-alat meeting dan perlengkapan
lainnya serta makanan dan minuman, 2) Banquet
kemudian pihak penyelenggara membayar
sejumlah uang yang sudah disepakati oleh
kedua belah pihak
10
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
4.4. Standard Operating Procedure Safety 4.5. Hygiene dan Sanitasi Kebersihan Tenaga
and Hygiene Regulations in Preparing Pengolahan Makanan
Dalam bidang perhotelan persaingan Mengelola fasilitas hotel khususnya pada
F & B produk yang ditawarkan secara
dalam kualitas makanan yang mencakup
professional haruslah sesuai dengan standar
kebersihan sebagai jaminan kesehatan
SOP yang berlaku. Kondisi ini perlu
seringkali faktor hygiene dan sanitasi dianggap
diwujudkan untuk menjamin kebersihan dan
sepele atau bahkan dilupakan. Sebelum
kesehatan makanan yang ditawarkan kepada
makanan dihidangkan di setiap hotel, dibuat
tamu. Peran F & B produk dalam menjaga
hygiene regulations in standard operating
hygiene dan sanitasi tidak saja terpaku pada
procedure safety and preparing agar hasil yang
pengolahan makanan dan minuman saja
dicapai bisa maksimal. Adapun standard
namun Inna Garuda hotel juga menerapkan
operating procedure yang ada di hotel Inna
kebersihan dan kesehatan pada tenaga
Garuda adalah untuk menjaga keselamatan dan
pengolah produk/juru masak yang meliputi
kebersihan dalam menyiapkan makanan
beberapa hal yaitu :
mentah dan makanan jadi, meliputi :
1. Pakaian harus bersih dan rapi
1. Alat kerja meliputi sink / water, soap,
towel, tong dan trolley 2. Mandi secara teratur sebelum memulai
kerja
11
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
12
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
a) Semua peralatan yang kontak dengan Berbagai macam bentuk, rasa, warna
makanan harus disimpan dalam dan aroma hidangan dihasilkan para juru
keadaan kering dan bersih masak dari berbagai cara memasak makanan
b) Cangkir, mangkuk, gelas dan sebagai proses pengolahan makanan yang
sejenisnya cara penyimpanannya disajikan. Penyajian makanan yang telah
harus dibalik diolah juru masak harus dengan hati-hati agar
c) Rak-rak penyimpanan peralatan makanan yang disajikan oleh waitress yang
dibuat anti karat, rat dan tidak diambil dari dapur tiba sampai ke tamu tetap
aus/rusak terlihat menarik, tetap bersih dan sehat.
d) Laci-laci penyimpanan peralatan Standar operasional prosedur penyajian
terpelihara kebersihannya makanan pada Hotel Inna Garuda antara lain :
e) Ruang penyimpanan peralatan tidak 1. Cara penyajian makanan harus terhindar
lembab, terlindungi dari sumber dari pencemaran
pengotoran/kontaminasi dan binatang 2. Peralatan yang digunakan untuk
perusak menyajikan harus terjaga kebersihannya
3. Makanan jadi siap disajikan harus
4.8. Hygiene dan Sanitasi Penyimpanan diwadahi dan dijamah dengan peralatan
Bahan Makanan yang bersih
Dalam meningkatkan kualitas makanan 4. Makanan jadi yang disajikan dalam
di food and beverage department hotel Inna keadaaan hangat ditempatkan pada
Garuda Yogyakarta kebersihan pada waktu fasilitas penghantar makanan
penyimpanan sangatlah penting. Prosedur 5. Penyajian dilakukan dengan perilaku yang
penyimpanan bahan makanan yang baik dan sehat dan pakaian bersih
benar pada hotel Inna Garuda, antara lain : 6. Penyajian makanan harus memenuhi
1. Tempat penyimpanan bahan makanan persyaratan sebagai berikut:
harus terpelihara dan dalam keadaan a) Di tempat yang bersih
bersih b) Meja di mana makanan disajikan
2. Penempatannya terpisah dengan makanan harus tertutup kain putih atau tutup
jadi. Namun dalam operasionalnya plastic berwarna menarik kecuali bila
seorang cook lupa, terburu-buru karena meja dibuat dari formica, taplak tidak
kesibukan seseorang dalam menghandle mutlak ada
order menempatkan tidak sesuai dengan c) Tempat-tempat bumbu/merica,
tempatnya. garam, cuka, tomato sauce, kecap,
3. Penyimpanan bahan makanan diperlukan sambal, dan lain-lain perlu dijaga
untuk setiap makanan jenis bahan kebersihannya terutama mulut-
makanan: mulutnya
a) Dalam suhu yang sesuai d) Asbak tempat abu rokok yang
b) Ketebalan makanan padat tidak tersedia di atas meja makan setiap
lebih dari 10 cm saat dibersihkan
c) Kelembaban penyimpanan dalam e) Peralatan makan dan minum yang
ruangan 80 % telah dipakai paling lambat 5 menit
4. Bila bahan makanan disimpan di gudang, sudah harus di cuci
cara penyimpanan tidak menempel pada
lantai, dinding atau langit-langit 4.10. Peranan Hygiene dan sanitasi
5. Bahan makanan disimpan dalam aturan Makanan Untuk Menjaga Kualitas
sejenis, disusun dalam rak-rak sedemikian Makanan Dan Kepuasan Tamu Hotel
rupa sehingga tidak mengakibatkan Inna Garuda
rusaknya bahan makanan Secara moral tidak seorang pun
6. Pemeriksaan temperature suhu yang menghendaki dirinya menderita sakit. Hotel
teratur. Hal ini sering terjadi kesalahan sebagai usaha yang bergerak dalam bidang
atau kelalaian dalam pengaturan suhu, akomodasi, makanan dan minuman tidak dapat
sehingga mempengaruhi ketahanan terlepas dari keharusan untuk menjaga dan
makanan tersebut dalam penyimpanannya memperbaiki kesehatan, baik yang
4.9. Hygiene dan Sanitasi Dalam Penyajian menyangkut masalah lingkungan, makanan
Makanan dan minuman serta karyawan atau tamu yang
13
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
menggunakan jasa ini. Maka bahwa secara 3. Penerapan hygiene dan sanitasi dalam
bisnis masalah kesehatan sangat berpengaruh kebersihan pengolahan makanan sudah
terhadap kelangsungan hidup sebuah hotel. mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan
Peranan hygiene dan sanitasi sangatlah oleh dinas kesehatan sehingga
penting di dalam menjaga kualitas makanan penerapannya sudah sesuai dengan
dengan tujuan akhir untuk mencapai kepuasan prosedur standar kesehatan yang
tamu. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk diharuskan.
menjaga kualitas makanan di Hotel Inna 4. Penyimpanan bahan makanan sudah
Garuda adalah: mengikuti aturan yang ditetapkan dapam
1. Bahan makanan bersih, segar dan sehat SOP hotel Inna Garuda sehingga bahan
2. Proses pembuatan yang benar dan baik makanan dapat ditempatkan sesuai dengan
3. Bahan dan campuran bahan yang sesuai jenisnya dan tidak tercampur.r
dan benar 5. Dalam melaksanakan tugasnya juru masak
4. Pembuatan hidangan makanan yang sesuai berpedoman pada prosedur pelayanan
dengan standard processing yang telah ditetapkan. Hal ini akan
5. Dapur yang bersih dan terawatt berdampak positif bagi mutu pelayanan
6. Peralatan yang bersih dan sanitair yang akan diberikan kepada tamu dan
7. Tenaga penjamah yang bersih mampu mengangkat citra hotel melalui
Peranan hygiene dan sanitasi dalam kualitas makanan dan minuman yang
menjaga kualitas makanan di hotel Inna disajikan untuk kepuasan tamu.
Garuda adalah:
1. Untuk menjamin kesehatan dan kebersihan 4.2. Saran
makanan dari penyakit serta kebersihan 1. Adanya trainee secara berkala bagi
lingkungan hotel karyawan (staff kitchen) tentang hygiene
2. Untuk menjamin kepuasan tamu dalam dan sanitasi untuk lebih meningkatkan
memenuhi kebutuhannya dan juga agar kualitas product yang dihasilkan di food
para karyawan merasa bersemangat dalam and beverage department
melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga 2. Manajemen perlu memberikan bimbingan
tamu merasa terpenuhi kebutuhannya. kepada mahasiswa/siswa baru yang
3. Image suatu hotel yang ditentukan dan sedang training di hotel tentang hygiene
dipengaruhi oleh kualitas makanannya dan sanitasi baik secara perorangan
yang terhindar dari penyakit dengan maupaun kelompok.
menerapkan hygiene dan sanitasi yang
benar DAFTAR PUSTAKA
4. Untuk menjaga terjadinya complaint tamu.
Arief, Abd. Rachmad, 2005, Pemgantar Ilmu
V. PENUTUP Perhotelan Dan Restoran, Yogyakarta :
Graha Ilmu
5.1. Kesimpulan
Bartono. 2000. Pengantar Pengolahan
1. Hygiene dan Sanitasi sangat penting bagi
Makanan. Jakarta : PT. Pertja
perkembangan sebuah hotel khususnya
dalam memberikan keamanan dan
Irawan D, Handi, 2009, 10 Prinsip Kepuasan
kenyamanan serta kesehatan tamu dari
Pelanggan, Jakarta : PT Elek media
berbagai hal yang tidak diinginkan
Komputindo
melalui kesehatan dan kebersihan
makanan dan minuman yang disajikan
Mangkuwerdoyo, Sudiarto, 2000,
pada tamu.
Perkembangan Pengelolaan Industri
2. Penerapan standar operating procedure
Akuomodasi & Restoran, Jakarta :
safety and hygiene regulations in
Lembaga penerbit fak. Ekonomi UI
preparating terkadang masih diabaikan
oleh pegawai sehingga diperlukan kontrol
Sihite, Richard. 2000. Sanitation and Hygiene
atau pengawasan yang ketat agar prosedur
(Sanitasi dan Hygiene). Surabaya: SIC
standar yang telah ditetapkan dapat terus
berjalan demi tercapainya visi-misi hotel.
14
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
15
Peranan Hygiene Dan Sanitasi Untuk Menjaga Kualitas Makanan
16
Junal Khasanah Ilmu Vol. 4 No. 2 September 2013
17