You are on page 1of 14

SISTEM INFORMASI SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH (SKPI)

(STUDI KASUS : FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS


YARSI)
1,1
Indriyani, 1,2Herika Hayurani
1
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Yarsi, Jakarta/Indonesia
1
indriyani.f82@gmail.com, 2herika.hayurani@yarsi.ac.id

Abstract

Diploma Supplement accompanies (SKPI) is an educational product that cannot be


separated from the Indonesian National Qualifications framework (KKNI). SKPI is a
document that contains the competencies possessed by graduates. With the SKPI, it is
expected that prospective graduate users (stakeholders) know more about what skills
(competencies) they have. YARSI University as one of the universities that has applied SKPI
data processing is still manual in recording or obtaining the competencies possessed by
prospective graduates. This causes the slow process of collecting data, and the data can be
lost or damaged. To overcome these shortcomings, a SKPI system was designed by utilizing
an information system. The development of the SKPI system uses the SDLC model (System
Development Life Cycle) with the waterfall method because it can adjust user requests.
This system has been tested for 30 students and 4 people from the academic side (Dean,
Admin, Head of Study Program (KPS), and TU / SBAAK) using the Post-Study System
Usability Questionnaire (PSSUQ) technique. PSSUQ is a package of questionnaires that
can be used to measure system usability. The results of this test, for academic parties
obtained an average score of 85%, Sysuse 87%, Infoqual 86%, and Interqual 79%.
Whereas for students, the average score was 83%, Sysuse 81%, Infoqual 83%, and
Interqual 85%. Based on the results of the average value, this system can be said to be
feasible to be used.

Keywords: Information Systems, SKPI, PSSUQ

Abstrak

Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) merupakan produk pendidikan yang tidak bisa
dilepaskan dari kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). SKPI merupakan
dokumen yang memuat kompetensi yang dimiliki oleh lulusan. Dengan adanya SKPI
diharapkan calon pengguna lulusan (stakeholder) lebih mengetahui kecakapan (kompetensi)
apa yang dimiliki. Universitas YARSI sebagai salah satu perguruan tinggi yang sudah
menerapkan SKPI pengolahan datanya masih bersifat manual dalam mendata atau
mendapatkan kompetensi yang dimiliki oleh calon lulusan. Hal ini menyebabkan lambatnya
proses pengumpulan informasi data, serta data tersebut dapat hilang ataupun rusak. Untuk
mengatasi kekurangan tersebut, maka dirancang sebuah sistem SKPI dengan memanfaatkan
sistem informasi. Pengembangan sistem SKPI ini menggunakan model SDLC (System
Development Life Cycle) dengan metode waterfall karena dapat menyesuaikan permintaan
user. Sistem ini telah diujicobakan kepada 30 orang mahasiswa dan 4 orang dari pihak
akademik (Dekan, Admin, Kepala Programm Studi (KPS), dan TU/SBAAK) menggunakan
teknik PSSUQ (Post-Study System Usability Questionnaire). PSSUQ adalah salah satu
paket kuesioner yang dapat digunakan untuk mengukur usability sistem. Hasil pengujian
ini, untuk pihak akademik memperoleh nilai rata-rata Overall 85%, Sysuse 87%, Infoqual
86%, dan Interqual 79%. Sedangkan untuk mahasiswa memperoleh nilai rata-rata Overall
83%, Sysuse 81%, Infoqual 83%, dan Interqual 85%. Berdasarkan dari hasil nilai rata-rata
tersebut, maka sistem ini dapat dikatakan layak untuk dapat digunakan.

Kata Kunci: Sistem Informasi, SKPI, PSSUQ


1. Pendahuluan faktor utama yang dihadapi perguruan tinggi
dalam mengeluarkan SKPI. Perguruan tinggi yang
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun sudah menggunakan SKPI pengolahan datanya
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, masih bersifat manual, yaitu mahasiswa mengisi
didalamnya terdapat Bab II mengenai Dasar, formulir yang disediakan dan mengumpulkan
Fungsi dan Tujuan. Dalam Bab II Pasal 3 hasil fotocopy sertifikat yang dimiliki, hal ini
disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi menyebabkan lambatnya proses pengumpulan
mengembangkan kemampuan dan membentuk informasi data, serta data tersebut dapat hilang
watak serta peradaban bangsa yang martabat ataupun rusak. Permasalahan tersebut dapat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, menyebabkan kerugian bagi perguruan tinggi
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta ataupun calon lulusan.
didik agar menjadi manusia yang beriman dan Sejalan dengan kemajuan teknologi saat ini,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setiap aspek kehidupan dapat dilakukan
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, pengontrolan yang lebih efektif dengan
mandiri, dan menjadi warga negara yang memanfaatkan kemajuan teknologi.
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk meminimalisir permasalahan di atas
Untuk memberikan bukti tertulis lulusan dapat dibuat sistem untuk mengolah data kompetensi
perguruan tinggi memiliki kompetensi yang mahasiswa menjadi SKPI, serta memberikan
dibutuhkan oleh masyarakat atau lapangan kerja, kemudahan kepada pihak akademik dan mahasiswa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mengumpulkan data kompetensi calon
mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 81 lulusan. Salah satu sistem yang dapat dibuat adalah
tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat Profesi dan dengan memanfaatkan teknologi informasi berbasis
Sertifikat Kompetensi Perguruan Tinggi. Dalam website yaitu membuat Sistem Informasi Surat
PP No. 81 tahun 2014 Bab I mengenai Ketentuan Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), dengan
Umum, pada Pasal 1 Ayat 4 disebutkan bahwa menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis
Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang data MySQL.
selanjutnya disingkat SKPI, adalah dokumen yang Berdasarkan latar belakang di atas, maka
memuat informasi tentang pencapaian akademik penulis membangun sistem SKPI untuk mengelola
atau kualifikasi dari lulusan pendidikan tinggi data kompetensi mahasiswa dan data SKPI, pada
bergelar. Jadi, dengan adanya SKPI semua penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Surat
kegiatan mahasiswa selama perkuliahan dapat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)”.
digambarkan dalam SKPI. Kegiatan mahasiswa
tersebut, akan dikelompokkan ke dalam bidang 2. Tinjauan Pustaka
kegiatan Satuan Kredit Kegiatan Ekstrakurikuler
(SKKE). SKKE adalah nilai kredit yang 2.1. Sistem Informasi
ditetapkansebagaipenghargaankepada Sistem informasi merupakan gabungan dari
mahasiswa setelah mengikuti kegiatan empat bagian utama. Keempat bagian utama
kemahasiswaan, baik kegiatan ekstrakurikuler tersebut mencakup perangkat lunak (software),
maupun kurikuler. Bidang kegiatan yang dapat perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan
diikuti oleh mahasiswa meliputi: (a) bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih
kegiatan penalaran dan pengembangan keilmuan, (Ladjamudin, 2013).
(b) bidang kegiatan organisasi dan kepemimpinan, Pendapat lain mengatakan bahwa sistem
(c) bidang kegiatan minat, bakat dan kerohanian, informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
dan (d) bidang kegiatan pengabdian masyarakat. organisasi yang mempertemukan kebutuhan
Dalam SKPI juga terdapat data Capaian pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
Pembelajaran Lulusan (CPL). CPL berdasarkan bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
Permendikbud No. 44 Tahun 2015, lulusan organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
Program Studi Teknik Informatika/Ilmu Komputer dengan laporan-laporan yang diperlukan
harus memenuhi aspek: sikap, (Jogiyanto, 2005).
pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus sesuai Kerangka Kualifikasi 2.2. Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Nasional Indonesia (KKNI). CPL harus dimiliki (SKPI)
oleh lulusan untuk bisa mencapai profil lulusan
yang diharapkan. Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
Pada perguruan tinggi khususnya di Fakultas atau Diploma Supplement adalah surat pernyataan
Teknologi Informasi Universitas YARSI masih resmi yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi,
ditemukan kesulitan mendapatkan data tentang berisi informasi tentang pencapaian akademik
kompetensi calon lulusan menjadi salah satu atau kualifikasi dari lulusan pendidikan tinggi
bergelar, diatur dalam Peraturan Pemerintah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 membuat cetak biru (blueprint) atas visi mereka
tahun 2014. dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta
Kualifikasi lulusan diuraikan dalam bentuk dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk
narasi deskriptif yang menyatakan capaian berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan
pembelajaran lulusan pada jenjang Kerangka rancangan mereka dengan yang lain (Fowler,
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang 2004).
relevan, dalam suatu format standar yang mudah
dipahami oleh masyarakat umum. 2.6. Waterfall Model
SKPI bukan sebagai pengganti dari ijazah Untuk membangun sistem yang baik
ataupun transkrip akademik. SKPI juga bukan diperlukan tahapan-tahapan yang harus ditempuh.
sebagai media yang secara otomatis memastikan Dalam software engineering atau rekayasa
pemegangnya mendapatkan pengakuan, perangkat lunak, tahapan dalam pengembangan
dikeluarkan oleh institusi pendidikan tinggi yang sistem menggunakan model System Development
berwenang mengeluarkan ijazah sesuai dengan Life Cycle (SDLC). Model SDLC mempunyai
peraturan perundang-undangan yang berlaku, banyak varian metode dalam pengembangan
hanya diterbitkan setelah mahasiswa dinyatakan sistem. Penerapan model SDLC dalam
lulus dari suatu program studi secara resmi oleh perancangan sistem informasi SKPI ini
Perguruan Tinggi. menggunakan metode Waterfall. Metode
SKPI diterbitkan dalam Bahasa Indonesia Waterfall adalah metode yang menyarankan
dan Bahasa Inggris yang diterbitkan sebuah pendekatan yang sistematis dan sekuensial
menggunakan kertas khusus (barcode/hologram melalui tahapan-tahapan yang ada pada SDLC
security paper) berlogo Perguruan Tinggi, serta untuk membangun sebuah perangkat lunak
diterbitkan secara khusus oleh Perguruan Tinggi (Sommerville, 2011).
(Kementerian Ristek Dikti, 2014).
2.7. Usability Testing
2.3. Hypertext Preprocessor (PHP) Usability testing atau uji ketergunaan adalah
PHP merupakan bahasa pemrograman script mengukur efisiensi, kemudahan dipelajari, dan
yang membuat dokumen HTML secara on the fly kemampuan untuk mengingat bagaimana
yang dieksekusi pada web server, dokumen berinteraksi tanpa kesulitan ataupun kesalahan
HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan (Lewis, 1992).
dokumen HTML yang dibuat dengan Uji ketergunaan sistem merupakan
menggunakan editor teks atau editor HTML kombinasi dari lima aspek yaitu:
(Sidik, 2014:4). 1. Easy of learning (mudah dipelajari)
2. Efficiency of use (efisien dalam penggunaan)
2.4. MySQL 3. Memorability (mudah diingat)
MySQL adalah sebuah perangkat lunak 4. Error frequency and severity (frekuensi
sistem manajemen basis data SQL atau DBMS kesalahan dan kesederhanaan)
yang multithread dan multiuser. MySQL adalah 5. Subjective satisfaction (kepuasan subjektif
Relational Database Management System bagi pengguna)
(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di Inti utama usability adalah menjawab
bawah lisensi GPL (General Public License) pertanyaan, apakah produk tersebut sesuai dengan
(Solichin, 2010). kebutuhan user. Pada umumnya, pengukuran
Pendapat lain mengatakan bahwa MySQL usability dilakukan menggunakan serangkaian
adalah nama database server. Database server kuesioner.
adalah server yang berfungsi untuk menangani Post-Study System Usability Questionnaire
database. Database adalah suatu (PSSUQ) adalah salah satu paket kuesioner yang
pengorganisasian sata dengan tujuan memudahkan dapat digunakan untuk mengukur usability.
penyimpanan dan pengaksesan data. Dengan PSSUQ merupakan instrumen penelitian yang
menggunakan MySQL, data dapat disimpan dan dikembangkan untuk digunakan dalam evaluasi
diakses dengan cara yang mudah dan cepat (Kadir, usability, terdiri dari 19 item yang ditujukan
2013:15). untuk menilai 5 sistem karakteristik usability.
Dari 19 item kuesioner, dapat dikelompokan
2.5. Unified Modelling Language (UML) menjadi empat tanggapan PSSUQ, yaitu: Skor
Unified Modelling Language (UML) adalah kepuasan secara keseluruhan (OVERALL),
salah satu alat bantu yang sering digunakan untuk kegunaan sistem (SYSUSE), kualitas informasi
pengembangan sistem yang berorientasi objek. (INFOQUAL), dan kualitas antarmuka
UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang (INTERQUAL).
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk
3. Metodologi Penelitian 1. Requirements Definition
Pada tahap ini peneliti menentukan apa saja
3.1. Jenis Penelitian yang dibutuhkan untuk membangun sistem
Jenis penelitian pada perancangan Sistem informasi SKPI. Peneliti mendatangi pihak yang
Informasi SKPI adalah penelitian kualitatif dan berhubungan dengan penelitian ini yaitu Fakultas
kuantitatif. Data penelitian kualitatif bersifat Teknologi Informasi Universitas YARSI,
deskriptif, yakni data yang diperoleh bersumber melakukan wawancara dengan KPS TI, serta
pada studi literatur, hasil wawancara dengan KPS melakukan studi literatur. Kegiatan tersebut
TI serta dari dokumen yang terkait dengan bertujuan untuk mengumpulkan data yang
penelitian ini. Sedangkan penelitian kuantitatif berkaitan dengan pembuatan sistem informasi
dilakukan dengan metode kuesioner untuk SKPI. Data yang diperoleh yaitu desain SKPI
pengujian sistem. Fakultas Teknologi Informasi versi 2.0, buku
kurikulum mengacu kepada KKNI milik Fakultas
3.2. Pengumpulan Data Teknologi Informasi Universitas YARSI, Capaian
Metode pengumpulan data yang dilakukan Pembelajaran Lulusan (CPL) Prodi TI, pedoman
dalam penelitian ini adalah adalah observasi, dan tabel ikhtisar perhitungan Satuan Kredit
wawancara, dan studi literatur. a. Wawancara Kegiatan Ekstrakurikuler (SKKE) Universitas
YARSI, Undang-Undang No. 20 tahun 2003
Penulis mendatangi pihak yang berhubungan tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bab II
dengan data-data yang diperlukan, yaitu pihak mengenai Dasar, Fungsi dan Tujuan), Peraturan
KPS TI Fakultas Teknologi Informasi Universitas Pemerintah (PP) No. 81 tahun 2014 tentang
YARSI. Metode ini dilakukan dengan cara tanya Ijazah, Sertifikat Profesi dan Sertifikat
jawab atau wawancara, sehingga informasi yang Kompetensi Perguruan Tinggi, serta proses bisnis
untuk sistem informasi SKPI yang berlaku di
diperoleh dapat dipertanggungjawabkan atas
Universitas YARSI.
pertanyaan yang diajukan. b. Observasi
2. System and Software Design
Penulis mempelajari dan menganalisis sistem Pada tahap ini peneliti melakukan
yang akan dibangun dengan melihat contoh- perancangan sistem berdasarkan design interface
contoh sistem informasi SKPI yang sudah ada di yang diminta oleh user, merancang use case
institusi/ lembaga lain. c. Studi Literatur diagram untuk menjelaskan hubungan antar aktor
dengan sistem, merancang flowchart untuk
Penulis mempelajari sumber-sumber yang menggambarkan alur sistem, merancang ERD dan
mendukung penelitian ini. Sumber tersebut dapat class diagram untuk desain database sistem, serta
berupa buku dan hasil penelitian, terutama tentang membuat deskripsi detail sistem untuk
sistem informasi akademik ataupun SKPI. Untuk menggambarkan hak akses masing-masing user.
sumber hasil penelitian dapat berupa laporan
penelitian, jurnal ilmiah dan skripsi. 3. Implementation and Unit Testing
Pada tahap ini seluruh rancangan sistem
3.3. Metode Pengembangan Perangkat Lunak yang telah dibuat pada tahap sebelumnya,
Dalam perancangan sistem informasi SKPI ini kemudian diimplementasikan menjadi sistem
menggunakan metode waterfall. Tahap-tahap berbasis website. Untuk mengembangkan sistem
waterfall dapat dilihat pada Gambar 1. menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS,
JavaScript, serta server MySQL digunakan untuk
pendataan database sistem informasi SKPI.
Dalam pengembangan sistem dilakukan dengan
mengikuti permintaan user, sehingga setiap
terdapat kemajuan pada sistem akan
dikonsultasikan kepada user untuk menentukan
apakah sistem sudah sesuai dengan keinginan
user.

4. Integration and System Testing


Pada tahap ini dilakukan pengujian
menggunakan teknik PSSUQ. Pengujian ini
dilakukan dengan pengukuran usability untuk
menilai apakah interaksi antara pengguna dengan
sistem dapat berjalan dengan baik. Pengukuran
Gambar 1. Metode Waterfall
dilakukan mengikuti konsep user testing, dengan
penekanan pada pengukuran sebagai berikut:
a. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi
pertanyaan.
b. Memilih paradigma dan teknik pengukuran.
c. Merancang task yang akan menjadi sarana
pengukuran.
d. Memilih partisipan untuk menjalankan sistem.
e. Mempersiapkan kondisi pengukuran.
f. Merencanakan jalannya pengukuran.
g. Melakukan evaluasi, analisis dan penyajian
data.

5. Operation and Maintenance


Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam
metode Waterfall. Pada tahap ini dilakukan
penerapan dan pemeliharaan sistem, apabila
terjadi error akan dievaluasi dan diperbaiki.
Kemudian dilakukan pengembangan dan
penambahan fitur baru pada sistem, tetapi tahap
ini tidak dilakukan oleh penulis.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Perancangan Sistem


Perancangan sistem ini bertujuan untuk
memudahkan pihak akademik dan mahasiswa Gambar 2. Use Case Diagram
dalam hal pengumpulan data kompetensi calon
lulusan khususnya data kompetensi mahasiswa Sistem informasi SKPI ini terdapat 5 aktor,
Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI. yaitu Mahasiswa, Admin, Dekan, KPS, dan TU/
Proses perancangan sistem merupakan SBAAK. Pada sistem ini, hanya Admin yang
serangkaian kegiatan yang dimulai sebelum tahap dapat mengelola data user. Admin dan KPS dapat
construction (implementasi program ke dalam memasukkan data profil lulusan, data capaian
code), kegiatan ini bertujuan untuk tercapainya pembelajaran lulusan, data SKKE, dan SKKE
sebuah sistem yang diinginkan. minimum angkatan.
Mahasiswa melakukan registrasi terlebih
4.1.1. Use Case Diagram dahulu, kemudian mahasiswa melakukan login.
Use case diagram menggambarkan Setelah berhasil login mahasiswa dapat mengisi
fungsional dalam sistem yang menggunakan data magang, data skripsi, data kegiatan SKKE,
beberapa aktor, dimana aktor tersebut serta mengunggah scan sertifikat. Apabila
menerangkan bagaimana sistem berinteraksi mahasiswa telah mengisi data kegiatan SKKE dan
kepada pengguna. Use case diagram dapat dilihat mengunggah scan sertifikat, mahasiswa dapat
pada Gambar 2. melihat total nilai KKE. Apabila mahasiswa telah
mengisi semua data, maka data mahasiswa yang
telah memenuhi total bobot akan diproses oleh
Admin ataupun KPS menjadi SKPI. Data SKPI
mahasiswa dapat dilihat oleh Admin, KPS,
Dekan, serta TU/SBAAK. SKPI mahasiswa dapat
dicetak apabila telah diproses oleh Admin ataupun
KPS. SKPI tiap mahasiswa dan hasil rekap SKPI
mahasiswa yang layak mendapatkan SKPI dapat
dicetak oleh Admin, KPS, Dekan, dan
TU/SBAAK.

4.1.2. Flowchart
Flowchart merupakan bagan yang
menunjukkan alur proses suatu sistem secara
keseluruhan dan menjelaskan urutan dari
prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. Sistem
SKPI ini terdapat 5 flowchart, flowchart ini
menjelaskan alur proses sistem berdasarkan
pengguna sistem SKPI. Flowchart dapat dilihat
pada Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5, Gambar 6,
dan Gambar 7.

a. Flowchart Admin

Gambar 4. Flowchart KPS

c. Flowchart Mahasiswa

Gambar 3. Flowchart Admin

Flowchart pada Gambar 3, merupakan bagan


yang menunjukkan alur kerja yang dilakukan oleh
Admin. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan
Admin melakukan login terlebih dahulu, apabila
login berhasil Admin melakukan pengisian data
profil lulusan, capaian pembelajaran lulusan (data
CPL), data SKKE, data SKKE angkatan.
Kemudian data SKKE dan SKPI yang telah
dikelola oleh Admin akan tersimpan ke dalam
database SKPI. Admin juga dapat mengelola
semua user.

b. Flowchart KPS
Flowchart pada Gambar 4, merupakan bagan
yang menunjukkan alur kerja yang dilakukan oleh
KPS. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan KPS
melakukan login terlebih dahulu, apabila login
berhasil KPS melakukan pengisian data profil
lulusan, capaian pembelajaran lulusan (data CPL),
data SKKE, data SKKE angkatan. Kemudian data
SKKE dan SKPI yang telah dikelola oleh KPS
akan tersimpan ke dalam database SKPI.
Gambar 5. Flowchart Mahasiswa

Flowchart pada Gambar 5, menggambarkan


bagan alur proses yang dilakukan oleh mahasiswa
dan TU/SBAAK. Dari gambar tersebut dapat
dijelaskan mahasiswa melakukan login terlebih
dahulu, apabila login berhasil mahasiswa dapat
mengisi data magang, data skripsi, serta mengisi
data SKKE. Data yang telah diisi oleh mahasiswa
akan tersimpan ke dalam database SKPI.
Kemudian mahasiswa dapat melihat bobot dari
masing-masing sertifikat yang telah diunggah,
serta mahasiswa juga dapat melihat total nilai
KKE. Apabila total nilai KKE belum memenuhi
total minimum SKKE angkatan, maka mahasiswa
dapat mengisi data SKKE lainnya. Mahasiswa
akan mendapatkan SKPI setelah pihak
TU/SBAAK mencetak SKPI.

d. Flowchart Dekan

Gambar 7. Flowchart TU/SBAAK

4.1.3. Entity Relationship Diagram (ERD)


Desain basis data dalam sistem
menggunakan model Entity Relationship
Diagram
(ERD) yang menggambarkan kebutuhan
informasi yang akan disimpan dalam basis data.
ERD sistem SKPI dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 6. Flowchart Dekan

Flowchart pada Gambar 6, merupakan bagan


yang menunjukkan alur kerja yang dilakukan oleh
Dekan. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan
Dekan melakukan login terlebih dahulu, apabila
login berhasil Dekan dapat melihat SKPI
mahasiswa, rekap SKPI, serta mencetak rekap
SKPI.
e. Flowchart TU/SBAAK

Flowchart pada Gambar 7, merupakan bagan


yang menunjukkan alur kerja yang dilakukan oleh
Admin, KPS, dan TU/SBAAK. Dari gambar
tersebut dapat dijelaskan Admin/ KPS melakukan
login terlebih dahulu, apabila login berhasil
Dekan dapat melihat SKPI mahasiswa, melihat
rekap SKPI, mencetak SKPI tiap mahasiswa, serta
mencetak rekap SKPI. Kemudian hasil rekap
SKPI akan disimpan di bagian arsip SKPI
mahasiswa, rektor dan arsip Fakultas Teknologi
Informasi Universitas YARSI. Gambar 8. Entity Relationship Diagram (ERD)
4.2. Hasil Implementasi Sistem Informasi mahasiswa dengan mengklik tombol ikon view.
SKPI Tampilan halaman untuk melihat kegiatan-
kegiatan tiap mahasiswa dapat dilihat pada
Hasil implementasi sistem informasi Surat Gambar 11.
Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) berupa
screenshot proses sistem penggunaannya.

4.2.1. Halaman Pihak Akademik

Gambar 11. Halaman Kegiatan Setiap Mahasiswa

Gambar 11, terdapat beberapa kegiatan-


kegiatan mahasiswa, jenis kegiatan untuk tiap
Gambar 9. Halaman Login Pihak Akademik kegiatan, bobot masing-masing kegiatan, prestasi
kegiatan, tingkat kegiatan dan jumlah bobot yang
Gambar 9, menggambarkan tampilan login telah diperoleh. Admin/ KPS dapat melihat detail
untuk user pihak akademik. Pihak akademik setiap kegiatan dengan mengklik ikon view,
tersebut terdiri dari user Admin, KPS, Dekan dan mengubah data setiap kegiatan dengan mengklik
TU/SBAAK. Untuk login ke dalam sistem SKPI, ikon edit, serta dapat menghapus data kegiatan
user harus memasukkan username dan password. tersebut dengan mengklik ikon delete.
Setelah melakukan login, user akan masuk ke Apabila Admin/ KPS sudah memasukkan
dalam halaman Beranda. Admin dan KPS dapat semua data inti ke dalam sistem dan mahasiswa
mengakses semua fitur, sedangkan Dekan dan sudah melakukan pengisian data kegiatan SKKE
TU/SBAAK hanya dapat mengakses fitur SKPI. pada halaman SKPI mahasiswa, maka Admin/
Admin dan KPS dapat mengelola data SKKE KPS dapat mengolah data SKPI masing-masing
mahasiswa pada menu Data SKKE. Dapat dilihat mahasiswa pada menu SKPI. Dekan, dan
pada Gambar 10. TU/SBAAK juga dapat mengakses menu ini.
Dalam menu SKPI terdapat 3 sub bab menu, yaitu
Info SKPI Mahasiswa, Mahasiswa Layak SKPI
dan Cetak SKPI. Tampilan halaman sub bab menu
Informasi SKPI Mahasiswa dapat dilihat pada
Gambar 12.

Gambar 10. Tampilan Menu Data SKKE

Gambar 10, menjelaskan tentang data


mahasiswa yang telah mengisi data kegiatan
SKKE, pada menu ini Admin/ KPS dapat
mengetahui siapa saja mahasiswa yang sudah
memenuhi ataupun belum memenuhi total bobot Gambar 12. Tampilan Menu Informasi SKPI Mahasiswa
SKKE. Admin/ KPS dapat melihat kegiatan-
kegiatan apa saja yang telah diisi oleh tiap Gambar 12, menjelaskan tentang daftar
mahasiswa yang telah terdaftar di sistem SKPI. tanggal terbuat. Sebelum mencetak SKPI, Pihak
Pada halaman ini Admin/ KPS dapat melihat akademik mengisi detail data yang diperlukan
beberapa informasi yaitu NPM, nama mahasiswa pada lembar SKPI terlebih dahulu. Tampilan
dan prodi. Pihak akademik juga dapat melihat data halaman penambahan detail data SKPI dapat
magang pada tombol magang, data SKKE pada dilihat pada Gambar 15.
tombol SKKE dan data skripsi tiap mahasiswa
pada tombol Skripsi.
Apabila pihak akademik ingin melihat data
mahasiswa yang sudah bisa mendapatkan SKPI,
pihak akademik dapat melihat data tersebut pada
sub bab menu Mahasiswa Layak SKPI. Dapat
dilihat pada Gambar 13.

Gambar 15. Halaman Penambahan Detail Data SKPI

Gambar 15, menjelaskan penambahan detail


data pada SKPI. Pada halaman tersebut terdapat
kolom yang otomatis sudah terisi yaitu NPM dan
tanggal terbuat. Sedangkan data yang diisi manual
yaitu nomor SKPI, tahun lulus, nomor ijazah,
Gambar 13. Tampilan Menu Mahasiswa Layak SKPI
gelar dan lama studi. Apabila semua data telah
diisi, data tersebut disimpan. Kemudian klik
Gambar 13, menjelaskan tentang daftar tombol Download SKPI untuk download SKPI
mahasiswa yang sudah bisa mendapatkan SKPI. yang akan dicetak. Dapat dilihat pada Gambar 16.
Pada halaman ini pihak akademik dapat melihat
beberapa informasi yaitu NPM, nama mahasiswa
dan prodi. Pihak akademik juga dapat melihat data
magang pada tombol magang, data SKKE pada
tombol SKKE, data skripsi tiap mahasiswa pada
tombol Skripsi, serta dapat mencetak SKPI.
Apabila akan mencetak SKPI tiap
mahasiswa, pihak akademik dapat mencetak SKPI
pada sub bab menu Cetak SKPI. Dapat dilihat
pada Gambar 14.

Gambar 16. Download SKPI yang Akan Dicetak

Gambar 16, download SKPI yang akan


dicetak. Sebelum dicetak, SKPI ini akan disimpan
terlebih dahulu ke dalam file .pdf.
Tampilan SKPI dari hasil pengembangan
sistem ini dapat dilihat pada Gambar 17, Gambar
18 dan Gambar 19.

Gambar 14. Halaman Cetak SKPI

Gambar 14, menjelaskan tentang daftar


NPM mahasiswa yang sudah bisa mencetak SKPI.
Pada halaman ini pihak akademik dapat melihat
beberapa informasi yaitu NPM, nomor SKPI dan
Gambar 18, terdapat beberapa informasi
mengenai identitas penyelenggara program.

Gambar 17. Tampilan SKPI Halaman 1

Gambar 17, terdapat beberapa informasi


yaitu logo universitas, nama universitas, nama Gambar 19. Tampilan SKPI Halaman 3
surat, penjelasan SKPI, serta informasi tentang
identitas diri pemegang SKPI. Gambar 40, terdapat beberapa informasi
tambahan yaitu spesifikasi skripsi, pengalaman
magang, kegiatan SKKE yang diikuti oleh
mahasiswa, tanggal cetak SKPI, serta tanda
tangan oleh Dekan.
SKPI pada sistem ini masih memiliki
kekurangan karena belum terdapat konten dalam
bahasa Inggris dan background SKPI masih
menggunakan background putih, karena SKPI ini
dapat dicetak dalam kertas blanko tertentu.
Pihak akademik juga dapat mencetak rekap
SKPI berdasarkan filter tahun, seperti pada
Gambar 20.

Gambar 18. Tampilan SKPI Halaman 2 Gambar 20. Fitur Filter Tahun untuk Halaman Cetak
SKPI
Gambar 20, menjelaskan pada halaman cetak
SKPI juga dapat mencetak rekap SKPI
berdasarkan filter tahun lulus mahasiswa. Cetak
rekap dapat dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21. Tampilan Cetak Rekap SKPI


Gambar 23. Halaman Login Mahasiswa
Gambar 21, menggambarkan informasi yang
terdapat pada cetak rekap SKPI. Informasi Gambar 23, menjelaskan halaman login
tersebut yaitu nama, NPM, tahun masuk, prodi, dimana mahasiswa harus login dengan
nomor SKPI, tanggal terbuat, tahun lulus, nomor menggunakan NPM dan password. Mahasiswa
ijazah, gelar dan lama studi. Kemudian klik dapat melakukan login apabila sudah melakukan
tombol cetak untuk mencetak data rekap SKPI registrasi.
tersebut. Mahasiswa harus melakukan pengisian pada
3 menu, yaitu Data Magang, Data SKKE, dan
4.2.2. Halaman Mahasiswa Data Skripsi. Tampilan halaman Tambah Data
Hal pertama yang harus dilakukan oleh magang dapat dilihat pada Gambar 24.
mahasiswa adalah melakukan registrasi pada
menu Registrasi, seperti pada Gambar 22.

Gambar 24. Halaman Tambah Data Magang

Gambar 24, menjelaskan pada tambah data


Gambar 22. Halaman Registrasi
magang terdapat beberapa kolom yang harus diisi
oleh mahasiswa, yaitu judul kegiatan, tempat
Gambar 22, menjelaskan pada menu
kegiatan magang, tanggal mulai magang, tanggal
Registrasi terdapat 7 kolom yang harus diisi oleh
selesai magang, serta mengunggah surat ataupun
mahasiswa, yaitu NPM, nama, tempat lahir,
sertifikat magang. Bagi mahasiswa yang tidak
tanggal lahir, program studi (terdiri dari 2 prodi
mempunyai surat ataupun sertifikat magang, file
yaitu Teknik Informatika dan Ilmu Perpustakaan),
lampiran dapat dikosongkan.
tahun masuk, dan password.
Setelah mengisi data magang, mahasiswa
Setelah mahasiswa melakukan registrasi,
dapat mengisi data SKKE pada menu Data
mahasiswa login terlebih dahulu pada menu Login
SKKE. Data kegiatan SKKE yang boleh
SKPI. Tampilan halaman menu Login SKPI dapat
dimasukkan oleh mahasiswa, hanya kegiatan yang
dilihat pada Gambar 23.
dilakukan selama masa perkuliahan.
Gambar 27. Halaman Tambah Data Skripsi

Gambar 27, menjelaskan pada input data


skripsi terdapat beberapa kolom yang harus diisi
oleh mahasiswa, yaitu judul skripsi, deskripsi
skripsi, tanggal surat tugas, tanggal lulus sidang,
Gambar 25. Halaman Data SKKE serta mengunggah surat tugas skripsi dan surat
lulus sidang skripsi. Bagi mahasiswa yang belum
Gambar 25, menjelaskan data-data kegiatan mempunyai surat tugas skripsi dan surat
yang telah ditambahkan oleh mahasiswa. keterangan lulus, file lampiran dapat dikosongkan
Mahasiswa dapat mengubah, melihat detail tiap terlebih dahulu.
kegiatan (dapat dilihat pada Gambar 26), dan
menghapus data SKKE pada kolom Action. 4.3. Pengujian Sistem

Pengujian usability sistem informasi SKPI


dilakukan kepada 34 responden, yaitu pihak
akademik yang terdiri dari seorang Admin, KPS
TI, Dekan, TU/SBAAK, dan 30 orang mahasiswa.
Pengujian dilakukan pada sistem dengan
memberikan kuesioner kepada responden. Salah
satu paket kuesioner yang dapat digunakan untuk
mengukur usability pada sistem ini adalah
PSSUQ (Post-Study System Usability
Quetionnaire). PSSUQ merupakan instrument
penelitian yang dikembangkan untuk digunakan
dalam evaluasi usability. Untuk mengukur tingkat
Gambar 26. Detail Data Setiap Kegiatan SKKE
persetujuan pengguna terhadap 19 pertanyaan
Gambar 26, menjelaskan detail data kegiatan yang terdapat pada kuesioner, digunakan bentuk
yang telah diisi oleh mahasiswa. Untuk melihat score tujuh point dengan model skala Likert.
lampiran file sertifikat yang telah diunggah, Dari 19 item kuesioner dapat
mahasiswa dapat mengklik tombol File Upload. dikelompokkan menjadi empat tanggapan
Pada Gambar 25, mahasiswa juga dapat PSSUQ, yaitu skor kepuasan secara keseluruhan
melihat bobot dari masing-masing kegiatan, serta (Overall), kegunaan sistem (Sysuse), kualitas
melihat total bobot yang telah diperoleh. informasi (Infoqual) dan kualitas antarmuka
Mahasiswa yang telah mencapai total bobot (Interqual). Berikut adalah Tabel 1, menjelaskan
minimum, maka sistem akan menampilkan aturan perhitungan score PSSUQ.
pemberitahuan bahwa mahasiswa tersebut sudah
berhak memperoleh SKPI, dan mahasiswa dapat Tabel 1. Aturan Perhitungan Score PSSUQ
mengambil SKPI pada bagian TU/SBAAK. Nama Score Rata-Rata Item Respon
Apabila mahasiswa sudah mengisi data pada Overall Nomor item 1 – 19
magang dan SKKE, maka mahasiswa dapat Sysuse Nomor item 1 – 8
mengisi data skripsi. Tampilan halaman tambah Infoqual Nomor item 9 – 15
Skripsi dapat dilihat pada Gambar 27. Interqual Nomor item 16 – 19

Nilai untuk masing-masing tanggapan


didapat dengan cara menghitung rata-rata skor
untuk setiap tanggapan. Tabel 2, menunjukkan
hasil rata-rata nilai pengujian untuk setiap masing- pihak akademik masih dirasa kurang karena
masing tanggapan, serta berdasarkan dua jenis terdapat nilai yang di bawah 80%.
responden yaitu pihak akademik yang terdiri dari
4 responden dan mahasiswa yang terdiri dari 30 5. Penutup
responden. Berikut ini tabel hasil rata-rata nilai
dari pengujian PSSUQ, dapat dilihat pada Tabel 2. 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembuatan dan pengujian
Tabel 2. Hasil Rata-Rata Nilai Pengujian PSSUQ sistem yang telah dilakukan pada bab-bab
Jenis Responden sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Tanggapan 1. Penelitian ini telah menghasilkan sistem
PSSUQ Pihak Mahasiswa
Akademik informasi SKPI untuk menyimpan data
Overall 85% 83% kompetensi mahasiswa dengan tingkat
usability yang baik. Hasil pengujian terhadap
Sysuse 87% 81% mahasiswa, memperoleh nilai rata-rata
Overall 83%, Sysuse 81%, Infoqual 83%, dan
Infoqual 86% 83% Interqual 85%.
2. Penelitian ini telah menghasilkan sistem
Interqual 79% 85% informasi SKPI untuk memudahkan pihak
akademik dalam mengelola data kompetensi
mahasiswa dan data SKPI. Hasil pengujian
Tabel 2, merupakan hasil rata-rata kuesioner
terhadap pihak akademik, memperoleh nilai
berdasarkan pengujian PSSUQ. Pada Tabel 2
rata-rata Overall 85%, Sysuse 87%, Infoqual
menunjukkan hasil rata-rata untuk skor kepuasan
86%, dan Interqual 79%.
secara keseluruhan (Overall), dari pihak akademik
85% dan mahasiswa 83%. Nilai tersebut 3. Sistem informasi SKPI dipandang sejalan
menunjukkan tingkat kepuasan yang cukup tinggi dengan syari’at Islam karena merupakan
terhadap sistem yang telah dikembangkan. ibadah dan amal saleh dengan memberikan
manfaat kepada pihak akademik dan
Untuk kegunaan sistem (Sysuse), hasil rata-
rata dari pihak akademik 87% dan mahasiswa mahasiswa. Seperti dalam surah Ar-Rahman
Ayat 60 bahwa berbuat kebaikan kepada orang
81%. Rata-rata nilai pihak akademik
lain, maka balasan kebaikan tersebut adalah
menunjukkan tingkat persetujuan yang lebih
kebaikan yang ia lakukan.
tinggi dibandingkan responden mahasiswa. Hal ini
menunjukkan bahwa kegunaan dari sistem ini
dapat membantu pihak akademik, serta mudah 5.2. Saran
untuk digunakan. Namun, dari rata-rata nilai Saran penulis untuk pengembangan sistem
mahasiswa menunjukkan bahwa responden selanjutnya sebagai berikut:
mahasiswa kurang dapat memahami dari 1. Penulis berharap sistem ini nantinya bisa
penggunaan sistem ini dengan mudah. dikembangkan untuk program studi Ilmu
Perpustakaan.
Untuk kualitas informasi (Infoqual), hasil
rata-rata dari pihak akademik 86% dan mahasiswa 2. Sistem ini dapat dilengkapi dengan konten
83%. Nilai ini menunjukkan tingkat persetujuan bahasa Inggris untuk setiap data yang masuk
yang cukup tinggi terhadap kualitas informasi. ke dalam SKPI.
Namun, dari rata-rata nilai mahasiswa 3. Sistem ini dapat menghasilkan SKPI yang
sesuai dengan design SKPI versi 4.0.
menunjukkan bahwa mahasiswa dirasa merasa
kurang mendapatkan informasi yang dibutuhkan. 4. Pada fitur Data SKKE halaman mahasiswa
dapat dikembangkan lagi, sehingga mahasiswa
Sedangkan untuk kualitas antarmuka
merasa mudah saat menggunakan fitur
(Interqual), hasil rata-rata dari pihak akademik
tersebut.
79% dan mahasiswa 85%. Rata-rata nilai
5. Sistem ini dapat dikembagkan ke versi mobile.
mahasiswa menunjukkan tingkat persetujuan yang
lebih tinggi dibandingkan responden pihak
akademik. Hal ini menunjukkan bahwa Referensi/Daftar Pustaka
mahasiswa lebih menyukai kualitas antarmuka
sistem ini, dibandingkan dengan pihak akademik. Fowler, Martin. 2004. UML Distilled (3rd ed.).
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta: Andi.
sistem ini memiliki nilai yang besar pada user Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem
mahasiswa karena memperoleh nilai secara Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
keseluruhan di atas 80%, sedangkan untuk user Dan Praktik Aplikasi Bisnis Andi Offset.
Yogyakarta.
Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Web Usability Questionnaire.
Dinamis MenggunakanPHP. Yogyakarta : Sidik, Betha. 2014. Pemrograman Web dengan
Andi. PHP. Bandung: Informatika Bandung.
Ladjamudin, A. B. Bin. (2013). Analisis dan Solichin, A. (2016). Pemrograman web dengan
Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha PHP dan MySQL. Penerbit Budi Luhur.
Ilmu. Sommerville, I. (n.d.). 2011. Ninth Edition.

Lewis. 1992. R. James. Post-Study System

You might also like