Professional Documents
Culture Documents
66 146 1 SM PDF
66 146 1 SM PDF
02 (2018) 50-60
Artikel penelitian
INFORMASI ARTIKEL A B S T R A C T
Sejarah Artikel: Indonesia often suffers from disasters triggered by natural damage caused by
Diterima Redaksi: 08 Agustus 2018 human actions such as floods and landslides. The difficulty of finding victims
Revisi Akhir: 24 September 2018 of natural disasters is the cause of the slow process of evacuation of victims.
Diterbitkan Online: 29 Oktober 2018 Because the time required to perform a search is relatively long, it causes a
large number of unsaved victims. The availability of camera and UAV
equipment and image processing and control technologies can be used to
KATA KUNCI facilitate the search for victims of natural disasters. Image processing is an
image processing technique that converts the input image into another better
Image
quality image. An image processing device mounted on a UAV that can fly at
Processing a certain height can search with missions that have been entered on the
software mission planner. This tool is also more accurate because it comes
UAV
with a GPS that reports the coordinates of the UAV. From the tests conducted
Deteksi with three high variations of 5 meters, 10 meters and 15 meters, obtained an
average photo of 28, 51 and 85 photos for each height respectively. This
Manusia
identification system works well. It is known from that detected objects can be
KORESPONDENSI captured images. There are differences of number images being captured in
each height, this happens because the camera specification is not supporting,
E-mail: zulkifliamin@ft.unand.ac.id
as well as the influence of wifi router signal is disconnected at a certain
distance. The distance between the UAV and the wifi router will affect the
process of detecting objects as well as image capture.
Awalnya UAV adalah pesawat yang dikendalikan dapat mengambil informasi dari suatu citra maka
dari jarak jauh untuk kebutuhan militer. Seiring aplikasi image processing tidak dapat dipisahkan
dengan perkembangan zaman, penggunaan UAV dengan bidang computer vision.
sudah mulai ditingkatkan seperti pengawasan
infrastruktur fisik (pabrik, pelabuhan, jaringan
listrik), pengiriman barang, pemadaman kebakaran Pengolahan citra digital merupakan proses yang
hutan, eksplorasi lokasi tambang, minyak dan bertujuan untuk memanipulasi dan menganalisis
mineral, pemetaan batas serta kontur wilayah. citra dengan bantuan komputer. Pengolahan citra
digital dapat dikelompokkan dalam dua jenis
Indonesia merupakan negara yang mempunyai kegiatan:
struktur alam yang terdiri dari pertemuan lempeng
tektonik. Hal tersebut menjadikan kawasan 1. Memperbaiki kualitas suatu gambar,
Indonesia memiliki kondisi geologi yang sangat sehingga dapat lebih mudah diinterpretasi
kompleks. Kondisi ini mengakibatkan banyak
oleh mata manusia.
daerah-daerah di Indonesia yang sangat rawan
terhadap bencana alam seperti gempa bumi, 2. Mengekstrak informasi yang terdapat pada
tsunami, serta letusan gunung berapi. Selain suatu gambar untuk keperluan pengenalan
bencana alam yang diakibatkan oleh faktor objek secara otomatis.
geologi, Indonesia juga sering mengalami bencana
yang dipicu oleh kerusakan alam akibat perbuatan Bidang aplikasi kedua yang sangat erat
manusia seperti banjir dan tanah longsor. hubungannya dengan ilmu pengenalan pola
Berdasarkan data dari Badan Nasional (pattern recognition) yang umumnya bertujuan
Penanggulangan Bencana (BNPB), pada tahun mengenali suatu objek dengan cara mengekstrak
2017 ini saja, Indonesia harus mengalami 884 informasi penting yang terdapat pada suatu citra.
peristiwa bencana [2]. Sulitnya melakukan
pencarian korban bencana alam menjadi penyebab
lambatnya penyelamatan korban. Waktu yang lama Bila pengenalan pola dihubungkan dengan
untuk mengevakuasi menyebabkan banyaknya pengolahan citra, diharapkan akan terbentuk suatu
korban yang tidak terselamatkan. Apabila suatu sistem yang dapat memproses citra masukan
teknologi bisa dimanfaatkan disini, mungkin akan sehingga citra tersebut dapat dikenali polanya.
mengurangi jumlah korban yang tidak Proses ini disebut pengenalan citra atau image
terselamatkan.
recognition. Proses pengenalan citra ini sering
Oleh karena itu, maka diangkatlah penelitian ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
untuk menghasilkan suatu sistem
pengidentifikasian manusia berbasis image Pengolahan citra dan pengenalan pola menjadi
processing menggunakan kamera yang terpasang bagian dari proses pengenalan citra. Kedua aplikasi
pada UAV jenis multirotor untuk mencari korban ini akan saling melengkapi untuk mendapatkan ciri
bencana alam di darat sehingga dapat membantu khas dari suatu citra yang hendak dikenali. Secara
pencarian dan pengevakuasian korban.
umum tahapan pengolahan citra digital meliputi
akusisi citra, peningkatan kualitas citra, segmentasi
2. TINJAUAN PUSTAKA citra, representasi dan uraian, pengenalan dan
interpretasi [3].
2.1. Image Processing
2.1.1. Pengertian Image Processing 2.1.2. Software Image Processing
Pengolahan citra atau Image processing adalah Untuk memaksimalkan kerja dari image processing
suatu sistem dimana proses dilakukan dengan maka dibutuhkan software penunjang pengerjaan,
masukan berupa citra dan hasilnya juga berupa yaitu:
citra. Pada awalnya pengolahan citra ini dilakukan OpenCV
untuk memperbaiki kualitas citra. Dengan
berkembangnya dunia komputasi, serta munculnya OpenCV adalah program open source yang saat ini
ilmu-ilmu komputer yang memungkinkan manusia banyak digunakan sebagai program Computer
Zulkifli Amin 51
ZULKIFLI AMIN / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 50-60
52 Zulkifli Amin
ZULKIFLI AMIN / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 50-60
Zulkifli Amin 53
ZULKIFLI AMIN / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 50-60
Selain itu, karena daya angkat yang didapat berasal landing pada tempat yang sempit. Keuntungan ini
dari udara yang bergerak pada permukaan- juga yang membuat UAV jenis ini cocok untuk
permukaan sayapnya, maka UAV fixed wing tidak pekerjaan inspeksi dan pemetaan dengan hasil
dapat berada pada posisi konstan atau yang sering yang sangat detail dan teliti. Adapun
disebut dengan hovering. UAV tersebut harus kekurangannya adalah UAV jenis ini membutuhkan
selalu pada posisi maju ke depan untuk tetap daya yang lebih besar untuk terbang daripada UAV
mengudara, sehingga kurang cocok untuk aplikasi fixed wing, sehingga waktu terbangnya biasanya
seperti inspeksi, maupun survei yang tidak begitu lama.
membutuhkan ketelitian.
Dalam penelitian ini digunakanlah UAV jenis
hexacopter yang masuk kategori Rotary Wing UAV.
b. Rotary Wing UAV Hexacopter adalah salah satu jenis robot UAV
Rotary wing UAV adalah UAV yang terdiri dari dua (Unmanned Aerial Vehicle) micro. Hexacopter
hingga lebih baling-baling yang selalu berputar memiliki karakteristik yaitu dengan memiliki 6
pada porosnya. Rotary wing sendiri dibagi menjadi buah motor baling-baling sebagai penggeraknya
sub-kategori 1 hingga 2 baling-baling (helicopter), dimana 3 buah motor berputar searah jarum jam
3 baling-baling (tricopter), 4 baling-baling dan 3 motor lainnya bergerak berlawanan dengan
(quadcopter), 6 baling-baling (hexacopter) dan arah jarum jam. Kelebihan hexacopter adalah
8 baling-baling (octocopter). kemampuannya yang dapat bermanuver dengan
fleksibel, dapat bergerak ke 8 arah mata angin
tanpa perlu memutar terlebih dahulu, dapat
terbang secara vertical sehingga tidak
mermerlukan landasan pacu dan kemampuan
yang mendasar hexacopter adalah dapat berhenti
(hover) di suatu titik lokasi di udara.
Sangat jelas sekali, Raspi tidak akan memiliki VNC adalah platform independent dan compatible
kekuatan atau tidak se-powerfull seperti desktop dengan operating system apapun. Komputer harus
PC. Karena harganya yang jauh lebih murah, maka berada di jaringan TCP/IP dan memiliki port yang
Raspberry PI bisa dimodifikasi tanpa memikirkan terbuka untuk traffic dari IP address suatu alat
cost. yang akan mengontrol.
Raspberry Pi juga bagus dalam melakukan banyak VNC dikembangkan di AT&T Laboratories.
hal yang tidak membutuhkan komputer mahal Source code VNC aslinya adalah open source
untuk membuatnya. Seperti berjalan sebagai NAS dibawah GNU General Public License dan jenis
(Network Attached Storage), web server, router, yang lainnya juga ada secara komersial [11].
media center, TorrentBox dan masih banyak lagi.
b. Putty
Sistem operasi utama untuk Pi adalah Raspbian OS
Putty adalah sebuah program open source yang
dan didasarkan dari Debian. Sistem operasi ini
dapat digunakan untuk melakukan protokol
adalah distribusi Linux sehingga akan sedikit
jaringan SSH (Secure Shell), Telnet dan Rlogin.
berbeda jika sering menggunakan komputer
Protokol ini dapat digunakan untuk menjalankan
Windows. Meskipun sistem operasi yang didukung
sesi remote pada sebuah komputer melalui sebuah
utama adalah Raspbian, Raspberry Pi juga dapat
jaringan, baik itu LAN (Local Area Network),
menginstal sistem operasi lain seperti Ubuntu core
maupun internet. Program ini banyak digunakan
dan Ubuntu mare, Pirate OS, OSMC, RIS OS,
oleh para pengguna komputer tingkat menengah
Windows 10 IOT dan banyak lagi [10].
atas, yang biasanya digunakan untuk
menyambungkan, mensimulasi atau mencoba
berbagai hal yang terkait dengan jaringan. Program
ini juga dapat digunakan sebagai tunnel di suatu
jaringan. Putty adalah software remote
console/terminal yang digunakan untuk me-remote
komputer dengan terhubungnya menggunakan port sistem, sedangkan pada skema kerja alat dijelaskan
SSH atau sebagainya [12]. proses alat yang akan bekerja.
Selesai
56 Zulkifli Amin
ZULKIFLI AMIN / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 50-60
Zulkifli Amin 57
ZULKIFLI AMIN / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 50-60
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdeteksi. Misi ini dilakukan dengan mode
alat sudah berfungsi dengan baik dan menunjukan autonomous sesuai misi pada mission planner.
performa alat dalam melakukan pendeteksian
objek.
58 Zulkifli Amin
ZULKIFLI AMIN / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 50-60
berhentinya proses penangkapan foto di satu Dari data pengujian tiga ini dapat dilihat bahwa
waktu. jumlah foto yang diperoleh berbeda-beda dari
pengujian satu dan dua dengan rata-rata foto
Tabel 4. Data pengujian ke-2 sebanyak 85 foto Hal ini terjadi karena masalah
Koordinat (˚) yang sama yaitu penangkapan foto yang lambat
Titik Jumlah Jumlah
akibat respon kamera yang tidak cepat tanggap.
Pengujian Objek Foto
Longitude (˚) Latitude (˚) Altitude Selain itu penyebab lainnya adalah daya pancar
dari router wifi sebagai penghubung antara UAV
1 1 93 100,4587609 -0,9165069 10 meter
dan laptop yang rendah mengakibatkan
2 1 63 100,4593275 -0,9161245 10 meter
berhentinya proses penangkapan foto di satu
waktu.
3 1 53 100.4592721 -0,9160530 10 meter
4.1.3. Grafik Hasil Pengujian
4 1 53 100,4587063 -0,9164348 10 meter
Setelah dilakukan pengujian sebanyak tiga kali.
5 1 45 100,4586517 -0,9163628 10 meter Diperoleh data dari tiga jenis ketinggian tersebut.
Untuk mengetahui perbandingan jumlah foto
6 1 43 100,4592167 -0,9159815 10 meter
berdasarkan variasi ketinggian dibuatlah grafik
7 1 35 100,4591613 -0,9159100 10 meter hasil pengujian. Variasi ketinggian terdiri dari
ketinggian 5 meter, 10 meter dan 15 meter.
8 1 26 100,4585972 -0.9162907 10 meter
200
Tabel 5. Data pengujian ke-3 Dari grafik dapat diketahui bahwa jumlah foto per
Koordinat titik uji paling banyak berada pada ketinggian 15
Titik Jumlah Jumlah
Pengujian Objek Foto meter. Hal ini terjadi karena luasan tangkapan
Longitude (˚) Latitude (˚) Altitude
kamera pada ketinggian tersebut semakin besar
1 1 146 100,4587609 -0,9165069 15 meter sehingga kamera akan cepat menangkap ketika
objek sudah terdeteksi oleh kamera dan akibat
2 1 132 100,4593275 -0,9161245 15 meter
delay yang sama antar pengujian sehingga
3 3 125 100.4592721 -0,9160530 15 meter memungkinkan jumlah foto di ketinggian 15 meter
lebih banyak dibanding yang lain. Pada titik
4 2 88 100,4587063 -0,9164348 15 meter
pengujian ke 7 pada ketinggian 15 meter jumlah
5 2 79 100,4586517 -0,9163628 15 meter
foto yang tertangkap lebih sedikit dibandingkan
dengan ketinggian 10 meter akibat sinyal router
6 3 57 100,4592167 -0,9159815 15 meter yang tidak terlalu kencang di titik tersebut
7 2 31 100,4591613 -0,9159100 15 meter
dikarenakan jarak router ke UAV sudah terlalu
jauh, begitupun di titik 8 yang nilainya sama antara
8 2 26 100,4585972 -0.9162907 15 meter ketinggian 15 meter dan 10 meter.
Zulkifli Amin 59
ZULKIFLI AMIN / METAL: JURNAL SISTEM MEKANIK DAN TERMAL - VOL. 02 NO. 02 (2018) 50-60