You are on page 1of 12

EFEKTIFITAS E-LEARNING BERBASIS WEB SEBAGAI PENDUKUNG

IN HOUSE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI


PERAWAT DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Suratmi, Suwardi

Program S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan


Email: suratmistikesmuhla@gmail.com

Abstract

Three domains nurse competention have been identified as cognitif, affective and psichomotor.
One of the methods for improving nurse competention in hospital is by using inhouse training
conventional or distance learning (e-learning) methods. The aim of this study were to determine the
efficacy of nurse e-learning based on web for supporting inhouse training to improve competention
of nurse Muhammadiyah Lamongan Hospital. This pre-experimental study using one group pre-
posttest design and sampling methods using proportionate stratified random sampling. 31 responden
were selected as on experiment. Duration of intervention is 1 week. The data were take by application
based on web. This study showed improvement efficacy of nurse e-learning based on web for
supporting inhouse training to improve competention of nurse in Muhammadiyah Lamongan
Hospital. Level of significance (p)=0,00<α(0.05). Efficacy level at moderate-high, index gain value
0,6. Due to the result of this study, e-learning based on web can be used for supporting inhouse
training, to improve competention of nurse in Muhammadiyah Lamongan Hospital.

Keywords: Inhouse Training, E-learning based on web, Nurse Competency

Abstrak

Kompetensi meliputi kognitif, afektif dan psikomotor. Salah satu metode untuk meningkatkan
kompetensi perawat di rumah sakit adalah menggunakan metode inhouse training baik konvensional
maupun non konvensional (E-Learning). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas e-
learning berbasis web sebagai pendukung in house training dalam upaya meningkatkan kompetensi
perawat Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Desain penelitian pre-experimental dengan
pendekatan one group pre-posttest design. Metode sampling menggunakan proportionate-stratified-
random-sampling. Sampel yang diambil sebanyak 31 responden. Intervensi dilakukan selama 1
minggu. Data penelitian diambil dengan aplikasi berbasis web. Hasil penelitian menunjukkan adanya
efektifitas e-learning berbasis web sebagai pendukung inhouse training dalam meningkatkan
kompetensi perawat di RS Muhammadiyah Lamongan, tingkat kemaknaan p = 0,001 (p < 0.05),
tingkat efektifitas berada pada kategori sedang-tinggi. Melihat hasil penelitian ini maka perlu
dianjurkan penggunaan e-learning berbasis web sebagai pendukung inhouse training untuk lebih
meningkatkan efektifitas peningkatan kompetensi perawat di RS Muhammadiyah Lamongan.

Kata Kunci: Inhouse Training, E-Learning Berbasis Web, Kompetensi Perawat.

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 109


PENDAHULUAN 77% rumah sakit yang rasio perawat dengan
Pelayanan keperawatan yang bermutu pasien tidak sesuai, 22% perawat melakukan
perlu didukung dengan tersedianya kebijakan, tindakan yang tidak sesuai prosedur, 58%
standar dan pedoman. Standar kompetensi perawat ICU belum mendapatkan pelatihan dan
merupakan ukuran/pedoman yang disepakati 65% perawat bekerja tidak sesuai dengan
untuk mengetahui kemampuan seseorang yang kemampuannya.
dapat diobservasi mencakup pengetahuan, Banyak hambatan yang harus dilalui
keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan dalam upaya meningkatkan kompetensi
suatu pekerjaan atau tugas dengan standar perawat yang bekerja di rumah sakit, baik
kinerja (performance) yang ditetapkan1. hambatan teknis maupun non teknis. Rumah
Kompetensi perawat sangat dipengaruhi sakit dapat melakukan upaya peningkatan
oleh karakteristik perawat itu sendiri. kompetensi dengan cara pelatihan internal
Karakteristik tersebut antara lain : 1) Usia, 2) (inhouse training) maupun pelatihan eksternal.
Jenis kelamin, 3) Pendidikan, 4) Pelatihan dan Kendala utama pelaksanaan pelatihan internal
Pengalaman (Masa kerja)1. Hal ini selaras di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
dengan hasil penelitian Elizabeth, bahwa untuk adalah kurangnya informasi mengenai
meningkatkan kompetensi pengetahuan dan bagaimana mendapatkan materi yang telah
ketrampilan dapat dilakukan dengan pelatihan, disampaikan untuk dipelajari kembali,
sekalipun terdapat perbedaan latar belakang keterbatasan cakupan peserta sehingga
pendidikan dan pengalaman2. kesempatan mendapatkan materi yang tidak
Data Kemenristekdikti menunjukkan sama, belum terstandarisasinya evaluasi yang
peserta uji kompetensi pada tahun 2015 periode dipakai untuk menentukan dampak atau
pertama sebanyak 129.877. Pada periode I tahun pengaruh in house training sesuai dengan
2015, persentase kelulusan untuk DIII domain kompetensi sehingga efektifitas
Keperawatan 29,49%, DIII Kebidanan 36,03% pelaksanaan in house training dalam
dan Profesi Ners 45,45%. Pada periode II tahun meningkatkan kompetensi perawat di Rumah
2015, terjadi peningkatan persentase kelulusan Sakit Muhammadiyah Lamongan masih
menjadi 64,38 % untuk DIII Keperawatan, kurang.
71,78% untuk D III Kebidanan, dan 53,61% Distance learning berbasis teknologi
untuk Profesi Ners3. Berdasarkan hasil evaluasi merupakan salah satu upaya peningkatan
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan pengetahuan bagi tenaga perawat, tidak hanya
Keteknisan Medik Kemenkes RI tahun 2007, 18 untuk pendidikan formal, tetapi juga sebagai
RS di 9 propinsi pusat regional, diketahui ada pusat pelatihan, pusat konsultasi, pusat riset, dan

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 110


pusat sharing komunikasi antar perawat. menyusun konsep penilitian yang akan kami
Distance learning atau lebih umum disebut e- sebut sebagai sebuah efektifitas sistem e-
learning merupakan salah satu metode learning keperawatan berbasis web terhadap
pembelajaran pelatihan berbasis teknologi pengembangan kompetensi perawat RS
informasi, sangat sesuai dengan era teknologi Muhammadiyah Lamongan. Sebuah sistem
informasi saat ini. E-Learning sebagai salah satu yang ditawarkan sebagai salah satu solusi
metode pembelajaran jarak jauh dapat pendukung in house training dalam
digunakan untuk mengadaptasi kebutuhan- pengembangan belajar dengan proses dan
kebutuhan pembelajaran yang mendukung evaluasi terukur sekaligus dapat dipakai sebagai
pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran assesment kompetensi.
konvensional ditemukan keterbatasan waktu,
jarak, biaya dan cakupan peserta didik. E- METODE PENELITIAN
Learning mengubah hambatan tersebut menjadi Penelitian ini menggunakan desain One
sebuah peluang dalam memudahkan proses Group Pre Test-Post Test Design, dimana jenis
pembelajaran, pendidikan maupun pelatihan4. penelitian ini dilakukan dengan cara sebelum
Dalam e-learning, smartphone dapat berfungsi diberikan perlakuan, subyek di observasi/diukur
sebagai media yang efektif untuk dapat kompetensinya terlebih dahulu (pre-test) setelah
menghasilkan elearning yang mudah, menarik itu dilakukan intervensi/perlakuan dan setelah
dan diminati5. intervensi dilakukan pengukuran kompetensinya
Berdasarkan hasil penelitian yang kembali (post-test)7. Penelitian di lakukan di
dilakukan oleh Mawar Ramadhani menunjukkan Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
bahwa efektivitas media pembelajaran e- Penelitian di lakukan pada Bulan September
learning berbasis web masuk dalam kriteria 2016 sampai dengan Bulan Mei 2017. Populasi
sedang yaitu dengan indeks normalized gain dalam penelitian ini adalah seluruh perawat
sebesar 0.54, efektivitas media pembelajaran Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
konvensional masuk dalam kriteria sedang yaitu sebanyak 239 orang. Sampel dalam penelitian
dengan indeks normalized gain sebesar 0.30 dan ini berjumlah 31 orang yang diambil dengan
peningkatan hasil belajar dengan media menggunakan proportionate Stratified Random
pembelajaran e-Learning lebih baik Sampling. Uji statistik yang digunakan dalam
dibandingkan dengan peningkatan hasil belajar penelitian ini adalah paired t-test.
metode pembelajaran konvensional6.
Berdasarkan pemikiran ini, pemanfaatan
media e-learning menjadi konsen peneliti dalam

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 111


HASIL DAN PEMBAHASAN 2 tahun sebanyak 14 (45,2%). Rata-rata masa
Hasil Penelitian kerja responden adalah 2,8 tahun.
1. Umur Responden 3. Jenis Kelamin
Tabel 1. Distribusi Umur Responden Pada E- Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
Learning Keperawatan Dalam Jenis Kelamin E-Learning
Meningkatkan Kompetensi Perawat RS Keperawatan Dalam Meningkatkan
Muhammadiyah Lamongan Pada Kompetensi Perawat RS
Bulan April 2017 Muhammadiyah Lamongan Pada
Bulan April 2017
Kategori umur Frekuensi Persentase
20 – 25 Tahun 14 45,16 Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
26 – 30 Tahun 12 38,71 Laki-laki 9 29
31 – 35 Tahun 5 16,13 Perempuan 22 71
Total 31 100,00 Total 31 100,00

Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa


Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat dijelaskan
sebagian besar responden yang mengikuti e-
bahwa umur responden dalam penelitian
learning berjenis kelamin perempuan, dengan
sebanyak 45,16 % berusia antara 22-25 tahun,
rincian responden berjenis kelamin laki-laki
38,71% berusia antara 26-30 tahun dan 16,13 %
sebanyak 9 (32%) dan responden perempuan
berusia 31-35 tahun.
sebanyak 22 (68%).
2. Masa Kerja
4. Tingkat Pendidikan
Tabel 2 Distribusi Masa Kerja Responden E-
Learning Keperawatan Dalam Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan
Meningkatkan Kompetensi Perawat RS Tingkat Pendidikan E-Learning
Muhammadiyah Lamongan Pada Keperawatan Dalam Meningkatkan
Bulan April 2017 Kompetensi Perawat RS
Muhammadiyah Lamongan Pada
Masa Kerja Frekuensi Persentase Bulan April 2017
0 – 2 tahun 21 67,74
3 – 5 tahun Tingkat
4 12,90 Frekuensi Persentase
6 – 8 tahun Pendidikan
3 9,68
9 - 12 tahun 3 9,68 DIII Keperawatan 24 77,42
S1 Keperawatan 7 22,58
Total 31 100,00
Total 31 100,00
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat
dijelaskan bahwa masa kerja responden Berdasarkan Tabel 4 di atas dijelaskan
bervariasi, responden dengan masa kerja bahwa responden dengan tingkat pendidikan
terendah 0 tahun dan tertinggi 12 tahun. DIII Keperawatan sebanyak (77,42%)
Sebagian besar responden memiliki masa kerja responden dan responden berpendidikan S1
Keperawatan sejumlah 7 (22,58%).

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 112


5 Kompetensi Responden E-Learning

Tabel 5 Kompetensi Responden Pra dan Pasca E-Learning Perawat RS Muhammadiyah


Lamongan Bulan April 2017

Variabel Mean Med SD Min Max


Kompetensi Responden Pra E-learning 52,13 50 ± 1,23 30 73
Kompetensi Responden Pasca E-learning 79,8 83 ± 1,47 40 100

Berdasarkan Tabel 5 didapatkan hasil psikomotor. Kompetensi pra e-learning sangat


bahwa rerata kompetensi perawat RS dipengaruhi oleh karakteristik responden antara
Muhammadiyah Lamongan pra e-learning lain faktor usia, jenis kelamin, pendidikan,
sebesar 52,13 (kategori cukup). Nilai hasil pelatihan sebelumnya dan masa kerja atau
penilaian kompetensi terendah 30 dan nilai pengalaman seseorang. Berdasarkan fakta hasil
tertinggi 73. Pasca e-learning responden rata- pre test rata-rata responden mendapatkan nilai
rata sebesar 79,8 ( Baik+). Penilaian kompetensi 53 telah memberikan informasi bahwa
terendah 40 dan nilai tertinggi 100. kompetensi dasar responden sebelum e-learning
Berdasarkan Tabel 5 diatas dapat berada pada kisaran cukup menurut standar
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang penilaian pembelajaran nasional. Sistem
signifikan antara kompetensi responden pra E- penilaian tersebut mengacu pada Peraturan
Learning dengan kompetensi responden pasca Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49
E-Learning. tahun 2014 bagian kelima, antara lain memuat
penilaian mutu pembelajaran dengan rentang 0-
Pembahasan 100 dan dirumuskan dalam bentuk angka mutu
1. Kompetensi Responden Pra E-Learning dan indeks prestasi.
Tabel 5 memberikan gambaran data dasar 2. Kompetensi Pasca E-Learning
responden sebelum mengikuti proses e-learning. Berdasarkan Tabel 5 menggambarkan
Gambaran kompetensi responden pra e-learning kompetensi responden pasca e-learning
berada pada kelompok cukup. Kompetensi menunjukkan hasil rerata mengalami
responden pra e-learning hampir sama dan peningkatan nilai. Nilai posttest yang tinggi
mempunyai varian yang homogen. Gambaran didapatkan pada kategori soal kognitif,
kompetensi tersebut sudah mencakup tiga sementara hasil posttest kategori soal afektif dan
domain kompetensi menurut teori Bloom. psikomotor/pengetahuan prosedural mengalami
Domain kompetensi tersebut meliputi tiga hal, peningkatan relatif sama.
yaitu kompetensi kognitif, afektif dan

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 113


Dalam pembelajaran termasuk e-learning, 3. Analisis Perbedaan Kompetensi
proses evaluasi merupakan unsur penting untuk Responden Pra E-Learning dengan
mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar Kompetensi Pasca E-Learning
mengajar sekaligus sebagai umpan balik proses Fakta menunjukkan bahwa hasil posttest
8
pembelajaran selanjutnya . Hasil evaluasi lebih baik dari pretest. Perbedaan hasil pretest
tersebut digunakan guru sebagai alat evaluasi dan posttest dapat dilihat pada nilai gain (selisih
untuk mengetahui apa saja yang perlu diperoleh pretest dan posttest). Nilai rata-rata pretest 52,13
siswa dalam proses bimbingan untuk mencapai dan rata-rata nilai posttest 79,8. Gain/progress
ketuntasan belajar secara maksimal. Evaluasi pretest-posttest tidak ada nilai yang menurun,
dapat dilaksanakan melalui teknik tes dan non terdapat 1 responden yang mendapatkan nilai
9
tes . Mengukur sampel yang representatif dari stagnan yaitu mendapatkan rerata pretest dan
hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah posttest yang sama. Efektivitas media
diajarkan adalah sulit. Kita telah mengetahui pembelajaran E-Learning dalam meningkatkan
bahwa bahan pelajaran yang telah diajarkan kompetensi perawat salah satunya dapat
dalam kurun waktu tertentu baik dalam satu jam dianalisis dengan cara mengadaptasi teori Hake
pertemuan ataupun beberapa lama tidak
mengenai gain ternormalisasi. Gain adalah
mungkin dapat diukur atau dinilai selisih antara nilai posttest dan pretest. Gain
keseluruhannya. Atau dengan kata lain hasil menunjukkan peningkatan pemahaman atau
belajar yang diperoleh peserta, hanya dapat penguasaan konsep siswa setelah proses
diambil beberapa sample dari hasil belajar yang pembelajaran. Mawar Ramadhani (2012)
dianggap penting dan dapat “mewakili” seluruh menyatakan dalam hasil analisa indeks gain
kinerja yang telah diperoleh selama peserta didik sebesar 0,6 artinya bahwa tingkat efektifitas e-
9
mengikuti seluruh mata ajaran . learning adalah sedang. Walaupun berada pada
Berdasarkan fakta dan teori bahwa kategori sedang, akan tetapi niliai indeks 0,6
evaluasi kompetensi pasca e-learning tidak sudah mendekati kategori tinggi. Kategori tinggi
dapat menggambarkan kompetensi secara jika nilai indeks lebih dari 0,7. Untuk melihat
keseluruhan yang didapat oleh responden. efektifitas e-learning selain dengan indeks gain
Metode evaluasi yang dilakukan adalah juga dilakukan uji parametric dengan paired t-
menggunakan tes menggunakan soal-soal yang test. Uji paired t-test dipilih karena skala data pre
telah dibuat berdasarkan standar uji kompetensi dan post test adalah skala rasio dan berdistribusi
yang dikeluarkan organisasi profesi Persatuan normal. Hasil uji paired t-test dengan tingkat
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam blue kepercayaan 95% dan α = 0,05 adalah p-value
print uji kompetensi10. 0,001. Karena P = 0,001 (P < 0,05) maka

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 114


perbedaan pre dan posttest signifikan, berarti Ha juga konten-konten yang sangat berpengaruh
diterima, artinya bahwa penelitian ini pada siswa dalam menyerap nilai-nilai tentang
membuktikan adanya efektifitas e-learning materi PAI baik aspek kognitif, aspek afektif,
sebagai pendukung in house training dalam maupun aspek psikomotor12.
meningkatkan kompetensi perawat Rumah Sakit Banyak sekali penelitian yang menyatakan
Muhammadiyah Lamongan. bahwa E-Learning merupakan metode yang
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian efektif dalam pembelajaran karena internet
Mawar Ramadhani yang menyimpulkan bahwa sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Sebagian
Efektivitas penggunaan media pembelajaran E- besar penelitian dilakukan pada sekolah-sekolah
Learning berbasis web lebih tinggi daripada dan perguruan tinggi dengan sasaran siswa dan
penggunaan media pembelajaran konvensional mahasiswa sebagai responden yang homogen
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas X dari segi umur, lingkungan, tujuan belajar
SMA Negeri 1 Kalasan pada mata pelajaran maupun tingkat pendidikan sebelumnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi6. Begitu Berdasarkan hasil penelitian ini, ternyata e-
juga hasil penelitian yang dilakukan oleh Shinta learning juga dapat dilakukan dan efektif untuk
menunjukkan bahwa E-learning efektif dapat meningkatkan kompetensi responden yang
meningkatkan prestasi siswa pada mata merupakan perawat RS Muhammadiyah
pelajaran TIK di SMA Negeri 1 Depok karena Lamongan dengan varians yang lebih heterogen,
rata-rata peningatan nilai mata pelajaran ini yang baik dari segi tingkat pendidikan, usia,
diajarkan dengan E-learning lebih tinggi (7,5) pengalaman dan masa kerja maupun riwayat
dibanding dengan rata-rata peningatan nilai pelatihan yang didapatkan.
yang diajar bukan dengan konvensional11.
Penerapan media e-learning dalam SIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran PAI dinyatakan efektif terhadap Simpulan
prestasi belajar siswa. Menurut siswa SMA 1. Kompetensi Perawat RS Muhammadiyah
Negeri 1 Yogyakarta melalui angket yang Lamongan Pra E-Learning berada pada
disebarkan oleh peneliti menunjukkan bahwa e- kategori cukup.
learning sangat bermanfaat sebagai media 2. Kompetensi Perawat RS Muhammadiyah
pendukung dalam embelajaran PAI. Karena Lamongan Pasca E-Learning berada pada
dengan adanya media e-learning siswa dapat kategori baik sekali.
mempelajari materi PAI secara lebih intensif dan 3. Terdapat efektifitas E-Learning Berbasis
mandiri. Selain mudah untuk digunakan e- Web sebagai pendukung In House Training
learning juga memberikan wadah diskusi dan dalam meningkatkan kompetensi perawat

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 115


Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Pendidikan Tinggi Kesehatan. Jakarta:
Efektifitas e-learning berada pada kategori Ristekdikti; 2016 [updated 2016; cited
sedang mendekati tinggi. 2017]; Available from:
Saran http://ristekdikti.go.id/impelementasi.
1. Sebelum pelaksanaan pembelajaran 4. Winarno SJ. Penerapan E-Learning pada
menggunakan media ini, wajib disediakan Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah
materi kemudian soal pretest dan posttest (Homeschooling). ULTIMA Infosys. 2013.
yang mengacu pada domain kompetensi 5. Muhammad Y. E learning sebagai media
sesuai dengan tingkatan dalam Taksonomi pembelajaran interaktif berbasis teknologi
Bloom yang meliputi soal kognitif, afektif informasi. Jurnal Ilmiah Foristek. 2:146.
dan psikomotor 2012.
2. Perlunya penelitian lanjutan dengan control 6. Ramadani M. Efektifitas Penggunaan
dan responden yang lebih luas dan banyak. Media Pembelajaran E-LLearning Berbasis
3. Penyempurnaan aplikasi yang dapat diakses Web Pada Pelajaran Teknologi Informasi
melalui halaman antarmuka android dan Komunikasi Terhadap Hasil Belajar
sehingga akan lebih mudah dalam Siswa Kelas X SMA Negeri I Kalasan. In
mengakses e-learning tersebut. press. 2012.
4. Perlunya pengembangan aplikasi ini untuk 7. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu
dapat menilai kompetensi sehingga dapat Keperawatan Pendekatan Praktis. Jakarta:
digunakan sebagai media untuk menilai Salemba Medica. 2015.
kredensial perawat. 8. Rosenberg MJ. E-learning: Strategies for
delivering knowledge in the digital age.
REFERENSI
New York: McGraw-Hill; 2001.
1. Fatikhah. Studi fenomenologi pengalaman
9. Nursalam. Pendidikan Dalam
komite keperawatan dalam pelaksanaan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
kredential keperawatan. In Press. 2016.
2008.
2. Elysabeth, G L. S N. Hubungan Tingkat
10. Kariasa, Masfuri, Yupi, H T. Blueprint Uji
Pendidikan Perawat Dengan Kompetensi
Kompetensi Perawat. Jakarta: 2HPEQ
Aplikasi Evidence Based Practice. Jurnal
Project. 2009.
Skolastik Keperawatan. 2015.
11. Dewi SK. Efektivitas E-learning Sebagai
3. Ristekdikti. Siaran Pers: Implementasi Uji
Media Pembelajaran Mata Pelajaran TIK
Kompetensi Nasional bidang Kesehatan
Kelas XI Di SMA Negeri 1 Depok
sebagai Langkah Konkrit Penjaminan Mutu
Yogyakarta: Universitas Negeri

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 116


Yogyakarta; 2011 [updated 2011 cited
2017]; Available from:
http://eprints.uny.ac.id/21296/1/Shinta%20
Kurnia%20Dewi%2007520241026.pdf.
12. Hastomo. Efektifitas Media E-Learning
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di SMA
Negeri 1 Yogyakarta. In press. 2013.

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 117

You might also like