Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Companies always want to show that they are in good financial conditions. Companies sometimes commit
financial statements fraud to make its financial conditions look good. This study aims to find out how many
manufacturing sector companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2016-2017 commit fraudulent
financial statements and analyzed the loopholes used in conducting fraud. This research is a descriptive study
with a quantitative approach. The indicators that used were eight variables of Beneish ratio index and M-
score based on Beneish's 1999 findings in his journal "The Detection of Manipulation Earning". That eight
variables is consist of DSRI,/GMI,/AQI,/SGI,/DEPI,/SGAI, LVGI, and TATA. These eight variables are used
to determine the value of M-Score and detect companies that manipulate or commit fraudulent financial
statements. The results of the research stated that of the 66 companies studied, 25 companies were indicated
as manipulators, 38 companies indicated as non-manipulators and 3 companies indicated as gray companies.
The percentage of each company indicated as manipulators, non-manipulators and gray companies were
37.88%, 57.58%, and 4.55% respectively. The company that has the highest M-Score value is PT Kabelindo
Murni Tbk. (KBLM), while the lowest is PT Polychem Indonesia Tbk. (ADMG).
ABSTRAK
Perusahaan selalu ingin menampilkan kondisi keuangan yang baik. Ketika menampilkan kondisi keuangan
yang baik tersebut, perusahaan kadangkala melakukan kecurangan dengan cara memanipulasi laporan
keuangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak perusahaan sektor manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016-2017 yang terindikasi melakukan kecurangan laporan
keuangan dan menganalisis celah yang digunakan dalam melakukan kecurangan tersebut. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Indikator yang digunakan adalah delapan
variabel Beneish ratio index dan M-score berdasarkan hasil penemuan Beneish tahun 1999 dalam jurnalnya
“The Detection of Manipulation Earning”. Beneish ratio index tersebut adalah DSRI,/GMI,/AQI,/SGI,/DEPI,
SGAI,/LVGI, TATA. Delapan variabel tersebut digunakan untuk mengetahui nilai M-Score dan mendeteksi
perusahaan yang memanipulasi atau melakukan kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian menyatakan
dari 66 perusahaan yang diteliti, sebanyak 25 perusahaan terindikasi sebagai manipulator, 38 perusahaan
terindikasi sebagai,non-manipulator dan 3 perusahaan terindikasi sebagai grey,company. Persentase masing-
masing perusahaan terindikasi manipulator, non-manipulator dan grey company berturut-turut adalah 37,88%,
57,58%, dan 4,55%. Nilai M-Score paling tinggi dimiliki oleh PT Kabelindo Murni Tbk. (KBLM), sedangkan
nilai M-Score terendah dimiliki oleh PT Polychem Indonesia Tbk. (ADMG).