You are on page 1of 20

JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap Fraudulent Financial Reporting


Marsheilla Aisyah Rezianti1, Sri Wibawani Wahyuning Astuti2, dan Agung Prasetyo
Nugroho Wicaksono3*

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah


Malang, Malang, Indonesia1,2,3

Abstract. This study is a quantitative study that aims to analyze the effect of the fraud pentagon on fraudulent
financial reporting. Pentagon fraud is measured by financial target (ROA), financial stability (ACHANGE),
external pressure (LEV), financial need (OSHIP) as a proxy for pressure. Nature of industry (RECEIVABLE)
and ineffective monitoring (BDOUT) as proxies for opportunity. Change in auditor as a proxy for
rationalization. Change in director (Variable Dummy) as a proxy for competence (ability). Duality of CEO
(Variable Dummy) and frequent number of CEO picture (CEOPIC) as proxies for arrogance and fraudulent
financial reporting are measured by the M-Beneish Score and Dummy based on the results of the M-Beneish
Score. The sampling method is a purposive sample consisting of 132 companies from 180 manufacturing
companies in 2018-2019. Data analysis method using Partial Least Square (PLS). This study uses a
significance level of 0.1. The results of this study indicate that only the opportunity variable has a positive
effect on fraudulent financial reporting. Meanwhile, the variables of pressure, rationalization, competence,
and arrogance have no effect on fraudulent financial reporting.
Keywords: arrogance ; competence ; pressure; opportunity; rationalization

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh fraud
pentagon terhadap fraudulent financial reporting. Fraud pentagon diukur dengan financial target (ROA),
financial stability (ACHANGE), external pressure (LEV), financial need (OSHIP) sebagai proksi dari
pressure (tekanan). Nature of industry (RECEIVABLE) dan ineffective monitoring (BDOUT) sebagai proksi
dari opportunity (peluang). Change in auditor sebagai proksi dari rationalization (rasionalisasi). Change in
director (Variable Dummy) sebagai proksi dari competence (kemampuan). Duality of CEO (Variable
Dummy) dan frequent number of CEO picture (CEOPIC) sebagai proksi arrogance (arogansi) dan
fraudulent financial reporting diukur dengan M-Beneish Score dan Dummy berdasarkan hasil M-Beneish
Score. Metode pengambilan sampel yaitu purposive sampel yang terdiri atas 132 perusahaan dari 180
perusahaan manufaktur tahun 2018-2019. Metode analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS).
Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel
opportunity yang berpengaruh positif terhadap fraudulent financial reporting. Sedangkan variabel pressure,
rationalization, competence, dan arrogance tidak berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting.
Kata kunci: arrogance; competence; pressure; opportunity; rationalization
Corresponding author. E-mail: marsheillaaisyahr@gmail.com1, sriwibawani@umm.ac.id2,
agungpnw@umm.ac.id3
How to cite this article. Rezianti, M. A. & Astuti, S. W. & Wicaksono, A. P. (2022). Pengaruh Fraud
Pentagon Terhadap Fraudulent Financial Reporting. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, 10(3) 471-490.
History of article. Received: Oktober 2022, Revision: November 2022, Published: Desember 2022
Online ISSN: 2541-061X.Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/jrak.v10i3.43463
Copyright©2022. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI

PENDAHULUAN acuan unuk kinerja manajemen


perusahaan dan akan berpengaruh untuk
Laporan keuangan adalah bentuk
keputusan yang akan datang (Darmawan,
tanggung jawab perusahaan atas data
2021). Perusahaan wajib menyajikan
keuangan dan kegiatan operasional
laporan keuangan secara akurat agar
perusahaan yang berguna sebagai
dapat meminimalisir tindak kejahatan
informasi bagi pengguna laporan
keuangan. Laporan keuangan menjadi berupa kecurangan pada laporan
keuangan. Pentingnya laporan keuangan
471 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

bagi perusahaan terkadang membuat korupsi dengan persentase sebesar 69,9%,


pihak manajemen menutupi keadaan penyalahgunaan aset atau kekayaan
sebenarnya pada laporan keuangan agar negara dan perusahaan dengan persentase
kinerja perusahaan terlihat baik yaitu sebesar 20,9%, dan fraud laporan
dengan melakukan kecurangan pada keuangan sebesar 9,2%. Namun, jika
laporan keuangan (Yanti & Munari, dilihat dari besarnya kerugian akibat
2021). Terdapat faktor yang dapat fraud, fraud pada laporan keuangan
membedakan antara kekeliruan dan menempati posisi pertama dengan nilai
kecurangan, yaitu tindakan yang akan kerugian di bawah Rp 10.000.000 atau
mengakibatkan salah saji dan tindakan sebesar 67,4% dan memiliki nilai
yang disengaja maupun tidak (Sulkiyah, kerugian lebih dari Rp 10 miliar dengan
2016). Banyaknya kasus keuangan pada persentase sebesar 5,0% (ACFE
perusahaan sangat merugikan bagi Indonesia Chapter, 2019).
masyarakat dan menjadi salah satu Perusahaan manufaktur
kelalaian akuntan publik (Elen et al., mempunyai tanggung jawab tak terbatas
2021). yang berarti bahwa kekayaan eksklusif
Kecurangan merupakan suatu pemilik perusahaan bisa dijadikan agunan
tindakan yang dilakukan dengan sengaja terhadap seluruh hutang perusahaan.
dan memiliki keinginan untuk Berdasarkan Survei Fraud Indonesia
menyalahgunakan sesuatu yang tahun 2019 sektor manufaktur menempati
merupakan milik bersama demi posisi ke-5 dengan prosentase 4,2%
kesenangan pribadi dan dalam sebagai jenis industri yang paling
menyajikan informasi tidak benar untuk dirugikan akibat adanya fraud. Sektor
menutupi penyalahgunaan tersebut. Fraud manufaktur menempati posisi ke-2
adalah perbuatan yang menyimpang dari dengan prosentase 18% untuk
kebijakan akuntansi yang seharusnya kecurangan pada laporan keuangan dari
diterapkan oleh perusahaan (Christian & 177 kasus kecurangan, yaitu sekitar 32
Julyanti, 2021). Proses fraud terdiri dari 3 kasus kecurangan pada laporan keuangan
macam yaitu pencurian (theft) yaitu (ACFE, 2020).
tindakan mencuri dari sesuatu yang
Selain itu perbedaan kepentingan
berharga (cash, inventory, tools, suppliers, antara pihak pemegang saham (principal)
equipment), konversi (conversion) yang dan manajer (agent) dapat memicu
berarti suatu aset yang dicuri kedalam masalah keagenan yang dapat
cash, dan pengelabuan (concealment) mempengaruhi kualitas laba. Tindakan
yaitu suatu tindakan kriminal agar tidak manajemen untuk memenuhi kepentingan
dapat terdeteksi (Rahayu, 2014). pribadi tersebut tidak sejalan dengan
Kecurangan pada laporan keuagan dapat
ditindak lanjuti dengan prosedur perusahaan
kepentingan pemegang saham. Konflik
yang disebut dengan corporate governance kepentingan diperkenalkan sebagai teori
(Insani & Sulhani, 2020). Tindakan keagenan (agency theory) oleh Jensen
kecurangan pada laporan keuangan dan Meckling tahun 1976 (Fabiolla et al.,
semakin meningkat dan dampaknya tidak 2021). Teori ini membahas korelasi
pada investor saja namun pada stabilitas antara pemegang saham dengan
ekonomi secara global (Faradiza, 2019) manajemen dimana pemegang saham
hanya akan memantau jalannya
Berdasarkan hasil Survei Fraud perusahaan yang dikelola oleh
Indonesia tahun 2019 terdapat 239 kasus manajemen dan memastikan manajemen
fraud di Indonesia. Fraud yang paling melakukan pekerjaannya untuk
banyak terjadi di Indonesia adalah kepentingan perusahaan (Renata &

472 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Yudowati, 2020). Pihak principal dan kecurangan yang dapat mendeteksi


agent akan memaksimalkan kebutuhan seseorang dalam melakukan kecurangan
mereka masing-masing dan pada laporan keuangan. Teori kecurangan
memungkinkan bahwa agent tidak selalu (fraud theory) merupakan teori yang
bertindak sesuai dengan kebutuhan menjelaskan tentang pendeteksian fraud
principal (Nursiva & Widyaningsih, di lingkungan perusahaan. Terdapat tiga
2020). Seringkali, informasi yang teori yang dapat mendeteksi kecurangan.
dilaporkan tidak sesuai dengan keadaan Teori yang pertama dalam menjelaskan
yang sebenarnya. Contohnya, apabila faktor-faktor penyebab seseorang
terjadi kecurangan pada laporan melakukan tindakan kecurangan adalah
keuangan, ketika manajemen (agent) fraud triangle dengan indikator pressure,
tidak menyatakan perusahaan merugi, opportunity, dan rationalization (Kassem
agen akan mencari cara agar perusahaan & Higson, 2012). Selanjutnya terdapat
tetap untung. Selain itu, dorongan dan pandangan baru tentang fraud, yaitu
motivasi manajemen perusahaan untuk fraud diamond yang dikemukakan oleh
menyajikan laporan keuangan agar Wolfe dan Hermanson. Menurut Wolfe
terlihat baik mengakibatkan manipulasi and Hermanson (2004) fraud triangle
dan merugikan para pengguna laporan dapat diperluas untuk meningkatkan
keuangan tersebut (Sari & Lestari, 2020). pencegahan dan deteksi kecurangan
dengan mempertimbangkan elemen
Fraudulent Financial Reporting
keempat, yaitu capability. Selanjutnya,
merupakan masalah sosial ekonomi yang
teori terbaru yaitu fraud pentagon. Teori
serius dan menimbulkan kekhawatiran.
ini muncul pertama kali diungkapkan
Hal ini merupakan masalah kritis bagi
oleh Crowe Howart pada tahun 2011
auditor eksternal karena adanya tanggung
(Kartikawati et al., 2020). Fraud
jawab hukum atas kegagalan dalam
pentagon merupakan pengembagan dari
mendeteksi Fraudulent Financial
teori fraud triangle dan fraud diamond
Reporting (Kaminski et al, 2004).
(Kusumawati et al, 2021). Jadi, fraud
Fraudulent Financial Reporting adalah
pentagon terdiri dari lima indikator yaitu
perbuatan sengaja dan penghilangan
pressure, opportunity, rationalization,
penyajian data yang tidak sesuai dengan
capability, dan arrogance.
standar akuntansi yang berlaku dan hal
tersebut akan mempengaruhi keputusan Terdapat penelitian terdahulu
pihak-pihak yang berkepentingan (Susilo yang meneliti tentang faktor-faktor
et al., 2021). Penyimpangan tersebut pendorong terjadinya fraud menggunakan
timbul sewaktu adanya pencatatan harta teori fraud pentagon, pertama penelitian
atau laba yang dimiliki perusahaan dari Fabiolla et al. (2021) menunjukkan
melebihi realitanya (overstates), atau hasil. Hasil dari penelitian ini yaitu
kewajiban dan biaya yang dilaporkan variabel target keuangan, pengawasan
oleh perusahaan lebih rendah dari yang tidak efektif, perubahan KAP,
realitanya (understates) (Fabiolla et al., perubahan direktor, dan jumlah foto
2021). direktur utama tidak berpengaruh
terhadap kecurangan pelaporan keuangan.
Kasus kecurangan pada laporan
Penelitian yang dilakukan oleh Rukmana
keuangan seringkali terjadi pada
(2018) yang menunjukkan hasil bahwa
perusahaan publik. Hal ini menyebabkan
bahwa faktor pressure, opportunity,
manajemen mendapat tekanan dari pihak
competence, arrogance mempengaruhi
pemegang saham dalam meningkatkan
kecurangan laporan keuangan,
kinerja perusahaan (Carla & Pangestu,
2021). Untuk itu, terdapat teori rationalization tidak mempengaruhi
kecurangan laporan keuangan dan
473 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

kecurangan laporan keuangan Sedangkan personal financial need,


mempengaruhi nilai perusahaan. ineffective monitoring dan quality of
Sementara penelitian yang dilakukan external audit tidak berpengaruh terhadap
oleh Utama (2018) menunjukkan bahwa fraudulent financial reporting.
pressure financial stability, external Adanya perbedaan dari hasil
pressure, dan personal financial need penelitian terdahulu mendorong penulis
berpengaruh positif pada fraudulent untuk melakukan penelitian ulang tentang
financial reporting. Opportunity fraudulent financial reporting
(organizational structure) berpengaruh menggunakan teori fraud pentagon pada
negatif pada fraudulent financial perusahaan manufaktur dan tujuan dari
reporting. Rationalization (auditor penelitian ini adalah untuk menganalisis
switching) berpengaruh positif pada
apakah pressure, opportunity,
fraudulent financial reporting. rationalization, competence, dan
Sedangkan financial targets, nature of arrogance berpengaruh terhadap
industry, dan ineffective monitoring tidak fraudulent financial reporting serta
berpengaruh. Penelitian yang dilakukan mengingat bahwa kecurangan laporan
Siddiq et al. (2017) menunjukkan hasil keuangan dapat terjadi karena adanya
variabel financial stability, financial faktor pendorong untuk melakukan
target, nature industry, change in auditor, kecurangan maka tertarik untuk
change in director, dan frequent number melakukan penelitian mengenai
of CEO picture, berpengaruh terhadap “Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
fraudulent financial reporting. Fraudulent Financial Reporting”.

Perumusan Hipotesis
Pengaruh Pressure terhadap Opportunity (kesempatan)
fraudulent financial reporting merupakan syarat dimana
seseorang dapat dengan mudah
Pressure (tekanan) dapat terjadi
melakukan suatu tindak
karena adanya tujuan atau batasan
kejahatan. Pernyataan ini juga
waktu yang memberikan tekanan
didukung dengan hasil penelitian
pada karyawan untuk melakukan
dari Rukmana (2018) menunjukkan
kecurangan pada pelaporan
bahwa opportunity berpengaruh
keuangan. Terlebih lagi apabila
terhadap fraudulent financial
tekanan yang dialami karyawan
reporting.
tinggi maka akan memperburuk
perilaku kecurangan (Pratomo et H2: Opportunity berpengaruh
al., 2021). Pernyataan ini juga terhadap fraudulent financial
didukung dengan hasil penelitian reporting.
dari Rukmana (2018) menunjukkan Pengaruh Rationalization terhadap
bahwa pressure berpengaruh fraudulent financial reporting
terhadap fraudulent financial
reporting. Rationalization (rasionalisasi)
adalah kondisi dimana tindakan
H1: Pressure berpengaruh seseorang yang tidak benar
terhadap fraudulent financial dianggap wajar. Pernyataan ini
reporting. juga didukung dengan hasil
Pengaruh Opportunity terhadap penelitian dari Siddiq et al. (2017)
fraudulent financial reporting menunjukkan bahwa

474 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

rationalization berpengaruh H4: Competence berpengaruh


terhadap fraudulent financial terhadap fraudulent financial
reporting. reporting.
H3: Rationalization Pengaruh Arrogance terhadap
berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting
fraudulent financial reporting. Arrogance (kesombongan)
Pengaruh Competence terhadap merupakan sikap superioritas atas
fraudulent financial reporting hak seseorang dan adanya
persepsi bahwa kebijakan
Competence (kompetensi)
perusahaan tidak berlaku untuk
merupakan sifat dari individu
dirinya. Pernyataan ini juga
yang memiliki kemampuan yang
didukung dengan hasil penelitian
diperoleh untuk melakukan
dari Siddiq et al. (2017)
tindakan penipuan. Pernyataan ini
menunjukkan bahwa arrogance
juga didukung dengan hasil
berpengaruh terhadap fraudulent
penelitian dari Siddiq et al. (2017)
financial reporting.
menunjukkan bahwa
rationalization berpengaruh H5: Arrogance berpengaruh
terhadap fraudulent financial terhadap fraudulent financial
reporting. reporting.

Gambar 1. Model Penelitian


METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah digunakan adalah perusahaan
penelitian asosiatif kausal. Penelitian manufaktur yang terdaftar di BEI
asosiatif kausal memiliki tujuan dengan jumlah 180 perusahaan.
untuk menganalisis hubungan sebab Teknik pengambilan sampel dalam
akibat antara satu variabel dengan penelitian ini menggunakan
variabel lain (Ulum et al., 2021). purposive sampling, yaitu penetapan
Penelitian ini menggunakan sampel dengan berdasarkan pada
pendekatan kuantitatif. Pengumpulan kriteria-kriteria tertentu yang telah
data menggunakan teknik ditetapkan.
dokumentasi. Tingkat signifikansi Teknik analisis yang digunakan
dalam penelitian ini peneliti dalam penelitian ini adalah Partial
menggunakan 0,1. Populasi yang Least Square (PLS) yang merupakan
475 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

teknik analisis data statistik yaitu model struktural yang


multivariat yang dapat digunakan menunjukkan hubungan atau
untuk memproses berbagai variabel kekuatan antar variabel laten dan
respon dan eksplanatori sekaligus konstruk. Penelitian ini
dan melalui alat bantu SmartPLS menggunakan uji R-square, F-square,
dengan melihat hasil model Path Coefficient, dan Outer Weight.
struktural (inner model). Inner model
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel
Jumlah
No Kriteria Pemilihan Sampel
Perusahaan
Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2018-
1. 180
2019
Data yang diperlukan terkait variabel-variabel
2. (40)
yang digunakan kurang lengkap
Data annual report pada periode observasi
3. (6)
tidak tersedia
Data annual report pada periode observasi
4. (2)
tidak dapat diakses
Jumlah Sampel 132
Periode Observasi 1
Jumlah Observasi (n) 132

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


Variabel Independen (X)
Tabel 2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Independen
Variabel Indikator Konsep Pengukuran Skala

Financial Risiko kecurangan ROA= laba Rasio


target muncul karena adanya setelah pajak t /
tekanan dari total asset t
manajemen untuk (Jurnal & Mea,
mencapai target 2021)
keuangan yang telah
ditentukan (Jurnal &
Mea, 2021)

Pressure Financial Keadaan dimana ACHANGE= Rasio


stability menggambarkan (Total asset t -
kondisi dari stabilitas total asset t-1) /
keuangan perusahaan. total asset t-1
(Fabiolla et al.,
2021)
External Kondisi dimana LEV= total debt Rasio
pressure perusahaan / total asset
mendapatkan tekanan (Skousen &

476 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Variabel Indikator Konsep Pengukuran Skala

dari pihak external. Twedt, 2009)

Financial Kondisi kebutuhan OSHIP= jumlah Rasio


need keuangan yang dialami saham yang
oleh individu. dimiliki
perusahaan /
jumlah saham
yang beredar
(Carla &
Pangestu, 2021)
Nature of Kondisi ideal yang REC= Rasio
industry dialami perusahaan dan (receivable t /
menjadi acuan bagi sales t) /
perusahaan untuk (receivable t-1 /
memperbesar atau sales t-1)
memperkecil laba. (Skousen &
Twedt, 2009)
Opportunity Ineffective Kondisi dimana BDOUT= Rasio
monitoring lemahnya sistem jumlah
pengawasan komisaris
perusahaan. independen /
jumlah
komisaris
(Jurnal & Mea,
2021)
Change in Kondisi dimana Variabel Nominal
auditor perusahaan berusaha dummy
menghilangkan jejak 2: ada
kecurangan yang telah
Rationalizatio perubahan KAP
ditemukan oleh auditor
n 1: tidak ada
tahun sebelumnya.
perubahan KAP
(Skousen &
Twedt, 2009)
Change in Kondisi dimana adanya Variabel Nominal
director urusan pribadi yang dummy
Competence
dilakukan oleh jajaran 2: ada
tinggi perusahaan. perubahan
477 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

Variabel Indikator Konsep Pengukuran Skala

direktur
1: tidak ada
perubahan
direktur
(Siregar et al.,
2019)
Duality of Kondisi dimana Variabel Nominal
CEO seorang menduduki 2 dummy
jabatan sebagai dewan 2: ada
komisaris dan dewan hubungan
direksi. Tetapi di
Indonesia menganut 1: tidak ada
sistem two-tier board hubungan
maka duality of CEO (Carla &
dapat diartikan Pangestu, 2021)
Arrogance memiliki hubungan
keluarga atau tidak
antara CEO dan COB.
Frequent Kondisi dimana CEOPIC= Nominal
number of direktur menampilkan jumlah foto
CEO gambar dirinya agar CEO
picture masyarakat mengetahui (Fabiolla et al.,
bahwa dia menjabat di 2021)
posisi tertinggi
perusahaan.

Variabel Dependen (Y) 0,115𝐷𝐸𝑃𝐼 − 0,172𝑆𝐺𝐴𝐼 −


0,327𝐿𝐸𝑉𝐼 + 4.697𝑇𝐴𝑇𝐴
Fraudulent financial
reporting merupakan kesalahan Selain itu, dalam penelitian
pada penyajian laporan keuangan. ini terdapat pengukuran dengan
Penelitian ini mendeteksi variabel dummy berdasarkan hasil
fraudulent financial reporting perhitungan M-Score. Dimana
melalui perhitungan Model hasil M-Score >-2,22 maka ada
Beneish yang diperkenalkan tahun indikasi bahwa laporan keuangan
1999 oleh Messod D. Beneish dimanipulasi dan diberikan nilai 2
yang terdapat pada jurnal (Carla serta sebaliknya, apabila hasil M-
& Pangestu, 2021) dengan Score <-2,22 maka tidak ada
rumus: 𝑀𝑆𝑐𝑜𝑟𝑒 = −4.840 + indikasi bahwa laporan keuangan
0,920𝐷𝑆𝑅𝐼 + 0,528𝐺𝑀𝐼 + dimanipulasi dan diberikan nilai 1
0,404𝐴𝑄𝐼 + 0,892𝑆𝐺𝐼 + (Rachmi et al., 2020).

478 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Keterangan:
Days Sales in Receivable Index (DSRI)
(𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑡/𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡)
𝐷𝑆𝑅𝐼 =
(𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑡 − 1/𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡 − 1)
Gross Margin Index (GMI)
[( 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡−1 − 𝐶𝑂𝐺𝑆𝑡−1 )/𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡]
𝐺𝑀𝐼 =
[( 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠𝑡 − 𝐶𝑂𝐺𝑆𝑡 )/𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡]
Asset Quality Index (AQI)
(1 − ((𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡 + 𝑃𝑃𝐸 𝑡)/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑡)))
𝐴𝑄𝐼 =
(1 − (( 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑡−1 + 𝑃𝑃𝐸𝑡−1 )/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑡−1 )))
Sales Growth Index (SGI)
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡
𝑆𝐺𝐼 =
𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡 − 1
Depreciation Index (DEPI)
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡 − 1
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑡−1 + 𝑃𝑃𝐸𝑡−1
𝐷𝐸𝑃𝐼 =
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡
𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑐𝑖𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑡 + 𝑃𝑃𝐸𝑡
Sales General and Administrative Expenses Index (SGAI)
(𝑆𝐺𝐴 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒𝑠 𝑡/𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡)
𝑆𝐺𝐴𝐼 =
(𝑆𝐺𝐴 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒𝑠 𝑡 − 1/𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑡 − 1)
Leverage Index (LVGI)
𝐿𝑇𝐷 𝑡 + 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑡
𝐿𝑉𝐺𝐼 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡
𝐿𝑇𝐷𝑡−1 + 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠𝑡−1
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡 − 1
Total Accrual to Total Assets (TATA)
(𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝑡 + 𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑡 +
𝐶ℎ𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑖𝑛 𝑠ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑑𝑒𝑏𝑡 𝑡 − 𝐷𝑒𝑝𝑟 𝑎𝑚𝑜𝑟 exp 𝑡)
𝑇𝐴𝑇𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa kuatnya variabel
independen menjelaskan variabel dependen (Santosa, 2018).
Tabel 3. Hasil Uji R Square
R Square
R R Square
Squar Adjusted
e
fraudulent 0,191 0,165
financial reporting
Sumber: Data diolah, 2021
479 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

Hasil pengolahan data pada uji R Square Adjusted adalah 0,165 atau 16,5% yang
artinya bahwa kontribusi pemodelan variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
16,5% dan 83,5% sisanya tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Tabel 4. Hasil Uji F Square
f Square
fraudulent financial
reporting
arrogance 0,016
fraudulent
financial
reporting
opportunity 0,170
pressure 0,015
rationalization 0,004
and competence

Sumber: Data diolah, 2021


Hasil pengolahan data pada uji F Square dapat disimpulkan bahwa variabel opportunity
merupakan variabel utama dalam mempengaruhi fraudulent financial reporting dengan
nilai 0,1.

Uji Inner Model


Uji inner model dapat menjawab <0,1. hasil pengolahan hipotesis dapat
hipotesis dalam penelitian ini. dalam dilihat pada tabel path coefficient yang
melihat hasil dari uji inner model pada berada pada bootstrapping dan outer
penelitian ini dapat dilakukan dengan weight. berikut diagram jalur analisis
melihat hasil dari t hitung dan p value. smartPLS:
hipotesis dapat diterima apabila p value

Gambar 2. Diagram Jalur Analisis SmartPLS

480 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Tabel 5. Hasil Path Coefficient


Origin T P Kesimpu
al Statisti Value lan
Sampl cs s
e (O) (|O/ST
DEV|)
arrogance -> -0,115 1,394 0,164 Ditolak
fraudulent financial
reporting
opportunity -> 0,385 2,580 0,010 Diterima
fraudulent financial
reporting
pressure -> 0,113 0,629 0,530 Ditolak
fraudulent financial
reporting
rationalization and 0,063 0,452 0,651 Ditolak
competence ->
fraudulent financial
reporting
Sumber: Data diolah, 2021
Tabel 5 menunjukkan bahwa hanya variabel opportunity (peluang) yang berpengaruh
positif terhadap fraudulent financial reporting dengan p value < 0,1 dan t tabel > 1,657.

Tabel 6. Hasil Outer Weight


Original T P Values
Sample Statistics
(O) (|O/STD
EV|)
M_SCORE -> fraudulent 1,014 3,875 0,000
financial reporting
M_SCORE_DUMMY -> -0,043 0,101 0,920
fraudulent financial reporting
change_in_auditor -> 0,888 1,204 0,229
rationalization and competence
change_in_director -> -0,582 0,885 0,376
rationalization and competence
duality_of_ceo -> arrogance 0,742 1,576 0,116
external_pressure -> pressure -0,330 0,713 0,476
financial_need -> pressure 0,117 0,231 0,818
financial_stability -> pressure 0,895 2,368 0,018
financial_target -> pressure 0,052 0,126 0,900
frequent_number_of_ceo 0,696 1,279 0,202
_picture -> arrogance
ineffective_monitoring -> 0,617 1,829 0,068
opportunity
nature_of_industry -> 0,662 2,004 0,046
opportunity
Tabel 6 menunjukkan bahwa hanya indikator M score, financial stability, ineffective
monitoring, dan nature of industry memiliki p value < 0,1 dan t tabel > 1,657 serta
menunjukkan bahwa indikator-indikator tersebut valid sebagai pengukur konstruk.

481 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

HASIL DAN Pembahasan


Pengaruh pressure (tekanan) terhadap manajemen atau seseorang di lingkungan
fraudulent financial reporting perusahaan tidak dapat melakukan
tindakan fraudulent financial reporting.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
Hasil penelitian ini selaras dengan
bahwa pressure (tekanan) tidak
penelitian yang dilakukan Fabiolla et al.
berpengaruh terhadap terhadap fraudulent
(2021) yang menyatakan bahwa pressure
financial reporting dikarenakan p value
(tekanan) tidak berpengaruh terhadap
0,530 > 0,1 dan t hitung 0,629 < t tabel
fraudulent financial reporting.
1,657. Artinya, adanya kondisi tekanan
atau insentif yang berlebih pada pihak
Tetapi hasil penelitian ini bertentangan weight p value 0,900 > 0,1 dan t
dengan yang dilakukan oleh Rukmana hitung 0,126 < t tabel 1,657.
(2018), Utama (2018), dan Siddiq et al. Kontribusi indikator financial target
memiliki mean 0,04 yang dimana
(2017) yang menyatakan bahwa pressure
dari 132 perusahaan terdapat 78
(tekanan) berpengaruh terhadap perusahaan yang nilainya lebih kecil
fraudulent financial reporting. Variabel dari 0,04 dan 54 perusahaan nilainya
pressure menggunakan proksi financial lebih besar dari 0,04. Hal ini
target, financial stability, external menunjukkan bahwa tekanan yang
pressure, dan financial need. diterima pihak manajemen untuk
mencapai target keuangan yang telah
Pengaruh financial target (target ditentukan oleh pimpinan termasuk
keuangan) terhadap fraudulent target upah yang diterima dari
financial reporting penjualan atau profit tidak
menimbulkan kecurangan pada
Pada indikator financial target
laporan keuangan.
tidak valid sebagai pengukur
konstruk karena pada hasil outer
Pengaruh financial stability menimbulkan kecurangan pada
(stabilitas keuangan) terhadap laporan keuangan.
fraudulent financial reporting Pengaruh external pressure
Pada indikator financial stability (tekanan eksternal) terhadap
valid sebagai pengukur konstruk fraudulent financial reporting
karena pada hasil outer weight p Pada indikator external pressure
value 0,018 < 0,1 dan t hitung 2,368 valid sebagai pengukur konstruk
> t tabel 1,657. Kontribusi indikator
karena pada hasil outer weight p
financial stability memiliki mean value 0,476 > 0,1 dan t hitung 0,713
0,12 yang dimana dari 132 < t tabel 1,657. Kontribusi indikator
perusahaan terdapat 102 perusahaan external pressure memiliki mean
yang nilainya lebih kecil dari 0,12 0,51 yang dimana dari 132
dan 30 perusahaan nilainya lebih perusahaan terdapat 81 perusahaan
besar dari 0,12. Hal ini menunjukkan yang nilainya lebih kecil dari 0,51
bahwa apabila manajemen dan 51 perusahaan nilainya lebih
mendapatkan tekanan pada stabilitas besar dari 0,51. Hal ini menunjukkan
keuangan yang tidak stabil para bahwa tekanan dari pihak luar atau
dewan komisaris perusahaan kreditur yang takut kehilangan uang
kemungkinan bertindak langsung yang mereka berikan kepada pihak
memonitor manajemen agar tidak perusahaan mendorong manajemen

482 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

untuk segera membayar hutang penelitian ini bertentangan dengan yang


tersebut dan manajemen tidak dilakukan oleh Fabiolla et al. (2021),
memiliki kesempatan dalam Siddiq et al. (2017), dan Utama (2018)
menyimpang dari free cash flow serta yang menyatakan bahwa opportunity
kemungkinan kecil manajemen (peluang) tidak berpengaruh terhadap
melakukan kecurangan pada laporan fraudulent financial reporting. Variabel
keuangan. opportunity menggunakan proksi nature
of industry dan ineffective monitorig.
Pengaruh financial need
(kebutuhan keuangan) terhadap Pengaruh nature of industry (sifat
fraudulent financial reporting industri) terhadap fraudulent
financial reporting
Pada indikator external pressure
valid sebagai pengukur konstruk Pada indikator nature of industry
karena pada hasil outer weight p valid sebagai pengukur konstruk
value 0,818 > 0,1 dan t hitung 0,231 karena pada hasil outer weight p
< t tabel 1,657. Kontribusi indikator value 0,046 < 0,1 dan t hitung
financial need memiliki mean 0,45 2,004 > t tabel 1,657. Kontribusi
yang dimana dari 132 perusahaan indikator nature of industry
terdapat 85 perusahaan yang nilainya memiliki mean 1,12 yang dimana
lebih kecil dari 0,45 dan 47 dari 132 perusahaan terdapat 94
perusahaan nilainya lebih besar dari perusahaan yang nilainya lebih
0,45. Hal ini menunjukkan bahwa kecil dari 1,12 dan 38 perusahaan
manajemen selaku agen tidak lebih nilainya lebih besar dari 1,12. Hal
mementingkan dirinya sendiri dan ini menunjukkan bahwa peluang
mereka lebih mementingkan pada kondisi perusahaan yang
kepentingan perusahaan serta tidak semakin ideal dalam menghasilkan
mengabaikan tugasnya demi keuntungan dapat menarik para
kepentingan pribadinya. Maka, investor dan dapat membuat pihak
kemungkinan kecil manajemen manajemen melakukan kecurangan
melakukan kecurangan pada laporan laporan keuangan agar perusahaan
keuangan. tetap terlihat ideal.
Pengaruh opportunity (peluang) Pengaruh ineffective monitoring
terhadap fraudulent financial reporting (pengawasan tidak efektif)
terhadap fraudulent financial
Hasil pengujian hipotesis
reporting
menunjukkan bahwa opportunity
(peluang) berpengaruh positif terhadap Pada indikator ineffective
terhadap fraudulent financial reporting monitoring valid sebagai pengukur
dikarenakan p value 0,010 < 0,1 dan t konstruk karena pada hasil outer
hitung 2,580 > t tabel 1,657. Artinya, weight p value 0,068 < 0,1 dan t
adanya peluang dapat memungkinkan hitung 1,829 t tabel 1,657.
pihak manajemen atau seseorang dalam Kontribusi indikator ineffective
melakukan tindakan fraudulent financial monitoring memiliki mean 0,41
reporting. Hasil penelitian ini selaras yang dimana dari 132 perusahaan
dengan penelitian yang dilakukan terdapat 79 perusahaan yang
Rukmana (2018) dan dimana menyatakan nilainya lebih kecil dari 0,41 dan 53
bahwa opportunity (peluang) perusahaan nilainya lebih besar dari
berpengaruh terhadap fraudulent 0,41. Hal ini menunjukkan bahwa
financial reporting. Tetapi hasil semakin lemahnya sistem

483 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

pengawasan perusahaan maka akan Pengaruh competence (kompetensi)


semakin meningkatnya kecurangan terhadap fraudulent financial reporting
laporan keuangan. Hasil pengujian hipotesis
Pengaruh rationalization (rasionalisasi) menunjukkan bahwa competence
terhadap fraudulent financial reporting (kompetensi) tidak berpengaruh terhadap
terhadap fraudulent financial reporting
Hasil pengujian hipotesis
dikarenakan p value 0,651 > 0,1 dan t
menunjukkan bahwa rationalization
hitung 0,452 < t tabel 1,657. Artinya,
(rasionalisasi) tidak berpengaruh terhadap
adanya kompenten pada diri seorang
terhadap fraudulent financial reporting
direksi tidak dapat memungkinkan untuk
dikarenakan p value 0,651 > 0,1 dan t
melakukan tindakan fraudulent financial
hitung 0,452 < t tabel 1,657. Artinya,
reporting. Hasil penelitian ini selaras
adanya rasionalisasi tidak memungkinkan
dengan Fabiolla et al. (2021) yang
perusahaan melakukan pergantian auditor
menyatakan bahwa competence
untuk menghilangkan jejak kecurangan.
(kompetensi) tidak berpengaruh terhadap
Hasil penelitian ini selaras dengan
fraudulent financial reporting. Tetapi
penelitian yang dilakukan Fabiolla et al.
hasil penelitian ini bertentangan dengan
(2021) dan Rukmana (2018) yang
yang dilakukan oleh Rukmana (2018) dan
menyatakan bahwa rationalization
Siddiq et al. (2017) dimana menyatakan
(rasionalisasi) tidak berpengaruh terhadap
bahwa rationalization (rasionalisasi)
fraudulent financial reporting. Tetapi
berpengaruh terhadap fraudulent
hasil penelitian ini bertentangan dengan
financial reporting. Indikator dari
yang dilakukan oleh Utama (2018) dan
variabel competence adalah change in
Siddiq et al. (2017) yang dimana
director (pergantian direksi). Variabel
menyatakan bahwa rationalization
competence menggunakan proksi change
(rasionalisasi) berpengaruh terhadap
in director.
fraudulent financial reporting. Indikator
dari variabel rationalization adalah Pada indikator change in director
change in auditor (pergantian auditor). tidak valid sebagai pengukur konstruk
Variabel rationalization menggunakan karena pada hasil outer weight p value
proksi change in auditor. 0,376 > 0,1 dan t hitung 0,885 < t tabel
1,657. Kontribusi indikator change in
Pada indikator change in auditor
director memiliki mean 1,15 yang
tidak valid sebagai pengukur konstruk
dimana dari 132 perusahaan terdapat 112
karena pada hasil outer weight p value
perusahaan yang nilainya lebih kecil dari
0,229 > 0,1 dan t hitung 1,204 < t tabel
1,657. Kontribusi indikator change in 1,15 dan 20 perusahaan nilainya lebih
besar dari 1,15. Hal ini menunjukkan
auditor memiliki mean 1,22 yang dimana
bahwa kompeten pada perubahan direksi
dari 132 perusahaan terdapat 101
tidak menimbulkan indikasi adanya
perusahaan yang nilainya lebih kecil dari
kecurangan pada laporan keuangan.
1,22 dan 31 perusahaan nilainya lebih
Kemungkinan susunan perubahan direksi
besar dari 1,22. Hal ini menunjukkan
berubah dikarenakan adanya
bahwa rasionalisasi atau tindakan
pengunduran diri, pensiun, dan
pembenaran pada perubahan auditor tidak
perusahaan ingin meningkatkan
selalu untuk menghilangkan jejak
kinerjanya.
kecurangan tetapi dapat dikarenakan hasil
kinerja KAP sebelumnya yang kurang Pengaruh arrogance (arogan) terhadap
baik. fraudulent financial reporting

484 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Hasil pengujian hipotesis adanya hubungan keluarga antara


menunjukkan bahwa arrogance (arogan) CEO dan COB tidak menimbulkan
tidak berpengaruh terhadap fraudulent sikap arogan dan mereka tetap
financial reporting dikarenakan p value menjaga profesionalitas dalam
0,164 > 0,1 dan t hitung 1,394 < t tabel melaksanakan tugasnya dan hal
1,657. Artinya, adanya arogan pada diri tersebut tidak dapat dijadikan
seorang direksi atau CEO tidak dapat indikasi adanya kecurangan pada
memungkinkan untuk melakukan laporan keuangan.
tindakan fraudulent financial reporting. Pengaruh frequent number of
Hasil penelitian ini selaras dengan CEO picture (jumlah foto CEO)
Fabiolla et al. (2021) yang menyatakan terhadap fraudulent financial
bahwa arrogance (arogan) tidak reporting
berpengaruh terhadap fraudulent
financial reporting. Tetapi hasil Pada indikator frequent number of
penelitian ini bertentangan dengan yang CEO picture tidak valid sebagai
dilakukan oleh Rukmana (2018) dan pengukur konstruk karena pada
Siddiq et al. (2017) dimana menyatakan hasil outer weight p value 0,202 >
bahwa arrogance (arogan) berpengaruh 0,1 dan t hitung 1,279 < t tabel
positif terhadap fraudulent financial 1,657 . Kontribusi indikator
reporting.Varibel arrogance frequent number of CEO picture
menggunakan proksi duaality of CEO memiliki mean 2,00 yang dimana
dan frequent number of CEO picture. dari 132 perusahaan terdapat 104
perusahaan yang nilainya lebih
Pengaruh duality of CEO (dualias kecil dari 2,00 dan 28 perusahaan
CEO) terhadap fraudulent nilainya lebih besar dari 2,00. Hal
financial reporting ini menunjukkan bahwa banyaknya
Pada indikator duality of CEO foto atau gambar dari CEO
tidak valid sebagai pengukur bertujuan untuk mengenalkan
konstruk karena pada hasil outer kepada para pengguna laporan
weight p value 0,116 > 0,1 dan t keuangan dan ingin menampilkan
hitung 1,576 < t tabel 1,657. prestasi dan berbagai kegiatan
Kontribusi indikator duality of perusahaan maka, hal tersebut tidak
CEO memiliki mean 1,4 yang dapat dijadikan indikasi adanya
dimana dari 132 perusahaan kecurangan pada laporan keuangan.
terdapat 79 perusahaan yang KESIMPULAN DAN
nilainya lebih kecil dari 1,4 dan 53
REKOMENDASI
perusahaan nilainya lebih besar dari
1,4. Hal ini menunjukkan bahwa Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah Artinya, adanya kondisi
dikumpulkan dan hasil pengujian tekanan atau insentif yang
terhadap permasalahan dengan metode berlebih pada pihak
partial least square, maka dapat manajemen atau seseorang di
disimpulkan sebagai berikut: lingkungan perusahaan tidak
dapat melakukan tindakan
Pressure (tekanan) tidak
fraudulent financial reporting.
berpengaruh terhadap
Selain itu, pada indikator
fraudulent financial reporting
financial target, financial
karena p value 0,530 > 0,1 dan
stability, external pressure, dan
t hitung 0,629 < t tabel 1,657.
financial need dimana dari
485 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

hasil outer weight tidak valid variabel proksi tersebut tidak


sebagai pengukur konstruk. valid sebagai pengukur
Sedangkan indikator financial konstruk.
stability valid sebagai Competence (kompetensi)
pengukur konstruk. tidak berpengaruh terhadap
Opportunity (peluang) fraudulent financial reporting
memiliki pengaruh positif dan karena p value 0,164 > 0,1 dan
signifikan terhadap fraudulent t hitung 0,452 < t tabel 1,657.
financial reporting karena p Artinya, adanya kompeten
value 0,010 < 0,1 dan t hitung pada perubahan direksi tidak
2,580 > t tabel 1,657. Artinya, menimbulkan indikasi adanya
adanya peluang dari lemahnya kecurangan pada laporan
pengawasan dan kondisi keuangan. Selain itu, pada
perusahaan yang semakin ideal indikator change in director
dalam menghasilkan dimana dari hasil outer weight
keuntungan dapat menarik para tidak valid sebagai pengukur
investor dan dapat membuat konstruk.
pihak manajemen melakukan Arrogance (arogan) tidak
kecurangan laporan keuangan. berpengaruh terhadap
Selain itu, pada indikator fraudulent financial reporting
nature of industry dan karena p value 0,164 > 0,1 dan
ineffective monitoring dimana t hitung 1,394 < t tabel 1,657.
dari hasil outer weight valid Artinya, adanya arogan pada
sebagai pengukur konstruk.
diri seorang direksi atau CEO
Rationalization tidak dapat memungkinkan
(rasionalisasi) tidak untuk melakukan tindakan
berpengaruh terhadap fraudulent financial reporting
fraudulent financial reporting karena mereka tetap menjaga
p value 0,651 > 0,1 dan t profesionalitas dalam
hitung 0,452 < t tabel 1,657. melaksanakan tugasnya. Selain
Artinya, adanya rasionalisasi itu, pada indikator duality of
tidak memungkinkan ceo dan frequent number of
perusahaan melakukan ceo picture yang dimana dari
pergantian auditor untuk hasil outer weight kedua tidak
menghilangkan jejak valid sebagai pengukur
kecurangan. Selain itu, pada konstruk.
indikator change in auditor Keterbatasan
dimana dari hasil outer weight
Penelitian ini memiliki diperlukan terkait variabel masih
keterbatasan, yaitu dari 180 kurang lengkap.
perusahaan hanya 132 perusahaan Saran
yang memenuhi kriteria dikarenakan
terdapat beberapa perusahaan yang Saran untuk penelitian selanjutnya
masih belum mengeluarkan annual dapat melakukan penelitian pada sektor
report (laporan tahunan) lengkap industri lain selain industri manufaktur.
selama periode penelitian dan
banyak data perusahaan yang

486 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Implikasi penelitian Darmawan, A. . (2021). Fraud Pentagon


Dan Fraudulent Financial Reporting
Berdasarkan kesimpulan yang diatas,
di Property, Real Estate and
maka hasil penelitian ini memiliki
Building Construction. Conference
implikasi penelitian, yaitu:
on Economic and Business
Bagi Perusahaan Manufaktur yang Innovation, 35, 1–20.
Terdaftar di BEI
Elen, T., Prasetio, M. A., Dewi, K. S.,
Penelitian mengenai pengaruh fraud Akuntansi, P. S., Ekonomi, F., &
pentagon terhadap fraudulent financial Moestopo, U. P. (2021). Analisa
reporting ini dapat menjadi bahan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
masukan bagi perusahaan manufaktur Kualitas Audit. 9(3), 467–476.
yang terdaftar di BEI agar perusahaan https://doi.org/10.17509/jrak.v9i3.28
dapat terhindar dari kecenderungan yang 322
dianggap melakukan fraudulent financial
Fabiolla, R. G., Andriyanto, W. A., &
reporting.
Julianto, W. (2021). Pengaruh Fraud
Bagi Peneliti Selanjutnya Pentagon Terhadap Fraudulent
Penelitian ini diharapkan menjadi Financial Reporting. Prosiding
acuan dan sebagai bahan masukan untuk Konferensi Riset Nasional Ekonomi,
mendukung peneliti selanjutnya. Manajemen, Dan Akuntansi, 2, 981–
995.
Faradiza, S. A. (2019). Fraud Pentagon
DAFTAR PUSTAKA Dan Kecurangan Laporan Keuangan.
EkBis: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,
2(1), 1.
ACFE. (2020). Report The Nation 2020 https://doi.org/10.14421/ekbis.2018.
Global Study Occupational Fraud 2.1.1060
and Abuse.
Insani, Y. S., & Sulhani. (2020). Apakah
ACFE Indonesia Chapter. (2019). Survei Spesialisasi Industri Auditor
Fraud Indonesia. Berperan dalam Pencegahan
Carla, C., & Pangestu, S. (2021). Deteksi Kecurangan? Jurnal Riset Akuntansi
Fraudulent Financial Reporting Dan Keuangan, 8(1), 53–70.
Menggunakan Fraud Pentagon. Kaminski, K. A., Sterling Wetzel, T., &
Ultimaccounting : Jurnal Ilmu Guan, L. (2004). Can financial ratios
Akuntansi, 13(1), 125–142. detect fraudulent financial reporting?
https://doi.org/10.31937/akuntansi.v Managerial Auditing Journal, 19(1),
13i1.1857 15–28.
Christian, N., & Julyanti. (2021). Analisis https://doi.org/10.1108/0268690041
teori fraud pentagon dalam 0509802
mendeteksi fraudulent financial Kartikawati, T. S., Mahyus, & Zulfikar.
report pada perusahaan terdaftar di (2020). Pengaruh Fraud Pentagon
BEI tahun 2015-2019. CoMBInES - dalam Mendeteksi Fraudulent
Conference on Management, Financial Reporting dengan
Business, Innovation, Education and Menggunakan Beneish Model.
Social Sciences, 1(1), 1426–1435. Jurnal Ekonomi Dan Sosial, 16(1),
https://journal.uib.ac.id/index.php/co 20–36.
mbines/article/view/4576
Kassem, R., & Higson, A. (2012). Froud
487 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN
AGUNG PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap
Fraudulent Financial Reporting

Triangle. Journal of Emerging Rukmana, H. S. (2018). Pentagon Fraud


Trends in Economics and Affect on Financial Statement Fraud
Management Sciences, 3(3), 191– and Firm Value Evidence in
195. Indonesia. South East Asia Journal
of Contemporary Business, 16(5),
Kusumawati, E., Yuliantoro, I. P., &
118–122.
Putri, E. (2021). Pentagon Fraud
Analysis in Detecting Fraudulent Santosa, P. I. (2018). Metode Penelitian
Financial Reporting. Jurnal Riset Kuantitatif Pengembangan
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, Hipotesis dan Pengujiannya
6(1). Menggunakan SmartPLS. Andi.
Nursiva, K., & Widyaningsih, A. (2020). Sari, T. P., & Lestari, D. I. T. (2020).
Financial Distress in Indonesia: Pentagon Fraud Analysis in
Viewed from Governance Structure. Detecting Fraudulent Financial
Jurnal Riset Akuntansi Dan Reporting Using F-Score Model.
Keuangan, 8(2), 205–220. Jurnal Riset Akuntansi Keuangan,
5(2), 121.
Pratomo, D., Kurnia, & Maulani, A. J.
(2021). Fraudulent financial Siddiq, R., Achyani, F., & Zulfikar.
reporting through the lens of the (2017). Fraud Pentagon Dalam
fraud pentagon theory. Jurnal Mendeteksi Financial Statement.
Akuntansi Aktual, 8(2), 107–114. Seminar Nasional Dan the 4Th Call
Syariah Paper, ISSN 2460-0784, 1–
Rachmi, F. A., Supatmoko, D., &
14. http://hdl.handle.net/11617/9210
Maharani, B. (2020). Analisis
Financial Statement Fraud Sulkiyah. (2016). Pengaruh Ineffective
Menggunakan Beneish M-Score Monitoring Terhadap Financial
Model Pada Perusahaan Statement Fraud (Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI).
Bursa Efek Indonesia. E-Journal Journal Ilmiah Universitas Gunung
Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 7(1), Rinjani, 3, 129–140.
7. Susilo, A., Masitoh, E., & Suhendro, S.
https://doi.org/10.19184/ejeba.v7i1. (2021). Fraud Pentagon in The Act
16091 of Cheating Financial Statements
Rahayu, E. U. (2014). Oleh Eva Ulfa With The M-Score Method.
Rahayu ., SE Dosen STIE Syariah Jambura Science of Management,
Bengkalis. 794–803. 3(1), 36–45.
https://doi.org/10.37479/jsm.v3i1.71
Renata, M. P., & Yudowati, S. P. (2020).
42
PENDETEKSIAN KECURANGAN
LAPORAN KEUANGAN Ulum, I., Ahmad, J., & Driana, L. (2021).
MENGGUNAKAN FRAUD Metodologi Penelitian Akuntansi
PENTAGON (Studi Pada (3rd ed.). Baskara Media.
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Utama. (2018). Analisis Faktor-Faktor
Makanan dan Minuman yang Dalam Perspektif Fraud Triangle
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sebagai Prediktor Fraudulent
Periode 2016-2018). Jurnal Mitra Financial Reporting I Gusti Putu
Manajemen, 4(8), 1208–1223. Oka Surya Utama 1 Fakultas
https://doi.org/10.52160/ejmm.v4i8. Ekonomi Dan Bisnis Universitas
446 Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia

488 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


JURNAL RISET AKUNTANSI DAN KEUANGAN, 10 (3), 2022, 471-490

Email : Gbokasurya@Gmail.Com T. and Hermanson, D. R. The CPA


Fakultas Ekonomi. E-Jurnal Journal, 74(12), 38–42.
Akuntansi Universitas Udayana, Yanti, D. D., & Munari. (2021). Analisis
7(1), 251–278. Fraud Pentagon Terhadap Perusahan
Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R. (2004). Manufaktur Yang Terdaftar Di
The FWolfe, D. T. and Hermanson, Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah
D. R. (2004) ‘The Fraud Diamond : Manajemen Ubhara, April 2021,
Considering the Four Elements of 153–168.
Fraud: Certified Public Accountant’,
The CPA Journal, 74(12), pp. 38–42.
doi: DOI:raud Diamond :
Considering the Four ElemWolfe, D.

489 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022


MARSHEILLA AISYAH REZIANTI1, SRI WIBAWANI WAHYUNING ASTUTI2, DAN AGUNG
PRASETYO NUGROHO WICAKSONO3/ Pengaruh Fraud Pentagon Terhadap Fraudulent Financial
Reporting

490 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022

You might also like