You are on page 1of 11

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 2, No. 4, (2017) Halaman 136-145 E-ISSN 2581-1002

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, PENERAPAN SISTEM INFORMASI


AKUNTANSI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP
KECURANGAN AKUNTANSI STUDI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT
(BPR) DI KOTA BANDA ACEH

Ryan Muhammad*1, Ridwan*2


1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
e-mail: Ryan113093@gmail.com*1, ridwan.ibrahim@unsyiah.ac.id*2

Abstrak
The purpose of this study was to study the effect of compensation suitability, the application of accounting
information system, and the effectiveness of internal control to the accounting fraud studies at rural banks in banda
aceh city. Independent variables consist of compensation suitability (X1), application of accounting information
system (X2) and effectiveness of internal control (X3) and dependent variable that is fraud accounting (Y). The
population of the study were all those who received the delegation of authority and responsibility to engage in the
use of budgeted funds, accounting executives, and possible employees to commit frauds occurring to the Banda Aceh
City Rural Bank. The respondents of this research are branch head, finance, accounting and internal audit at Banda
Aceh BPR, amounting to 32 (thirty two), the reason for the election is due to the Head of branch, finance, accounting
and internal audit Working in the field has links to record keeping, financial reporting as well as evaluations and
supervision so there is considerable opportunity to commit fraud. This research uses census method. The test results
show that (1) compensation appropriateness, application of accounting information system and effectiveness of
internal control together affect fraud at BPR Kota Banda Aceh, (2) Compensation suit affects fraud in Banda Aceh
City Rural Bank, (3) Implementation Accounting information system influences fraud on BPR Kota Banda Aceh, (4)
Internal Control affects fraud at BPR Kota Banda Aceh

Keywords: Compensation Compliance, Application of Accounting Information System, Effectiveness of Internal


Control and Accounting Fraud.

1. Pendahuluan mengakibatkan tidak disajikannya laporan keuangan


Fraud selalu terjadi akhir-akhir ini di Indonesia, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
di mana hal tersebut menjadi fokus pada semua media umum di Indonesia.
di Indonesia maupun di dunia. Pada sektor publik Kecurangan akuntansi sebagai salah saji yang
Fraud dilakukan dalam bentuk kebocoran Anggaran menimbulkan kecurangan dalam pelaporan keuangan
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan di yaitu menimbulkan transaksi negatif atau dengan
sektor swasta bentuk fraud terjadi dalam bentuk yang sengaja menghapus penyajian dan pengungkapan
sama yaitu ketidaktepatan dalam membelanjakan dalam laporan keuangan seperti penyalahgunaan atau
sumber dana (Thoyibatun, 2009:2). Wilopo penggelapan dengan tujuan menipu pemakai eksternal
(2006) menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai laporan keuangan. Dalam hal dengan penggelapan
salah saji yang menimbulkan kecurangan dalam aktiva perusahaan yang mengakibatkan tidak
pelaporan keuangan yaitu menimbulkan transaksi disajikannya laporan keuangan yang sesuai dengan
negatif atau dengan sengaja menghapus penyajian dan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
pengungkapan dalam laporan keuangan seperti Dampak dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh
penyalahgunaan atau penggelapan dengan tujuan kecurangan akuntansi tidak dapat dihindarkan.
menipu pemakai eksternal laporan keuangan. Dalam Perusahaan akan menderita kerugian yang signifikan
hal dengan penggelapan aktiva perusahaan yang karena hal tersebut. Kecurangan akuntansi biasanya

1
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 4, (2017)

dipicu oleh perusahaan yang ingin agar laporan Kecurangan tersebut terjadi karena masih
keuangannya terlihat baik (Wilopo, 2006). rendahnya sistem pengendalian internal maupun masih
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank kurangnya skandal kecurangan akuntansi di Indonesia
yang melaksanakan kegiatan usaha secara dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa bank,
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang diajukannya oleh manajemen BUMN dan swasta
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu kepengadilan, adanya kasus kejahatan perbankan, dan
lintas pembayaran. Fungsi utama BPR adalah manipulasi pajak (Soselisa dan Mukhlasin, 2008).
memberikan bantuan kredit baik berupa kredit
investasi maupun kredit eksploitasi dalam skala kecil
2. LANDASAN TEORI
dengan jaminan kepada rakyat yang berada didaerah
KECURANGAN AKUNTANSI
(Eko Sujatmiko, 2014:28). Kecurangan akuntansi adalah istilah yang
Fenomena berkaitan dengan terjadinya bersifat umum, dimana kecerdasan manusia
kecurangan pada BPR, erat kaitan nya dengan peran dipaksakan yang dilakukan oleh satu individu untuk
pengendalian internal BPR yang kurang pengawasan dapat menciptakan cara agar mendapatkan manfaat
secara sistematik dari pihak pimpinan dalam dari pihak lain dari representasi yang salah, Albrecht
melakukan pemantauan, pengawasan, evaluasi dan (2012:6).
pelaporan terhadap seluruh proses dan tahapan ACFE (Association of Certified Fraud
kegiatan. Disamping itu, faktor kesesuaian kompensasi Examiners) mendefinisikan kecurangan akuntansi
juga dapat berpengaruh terhadap penyimpangan (fraud) sebagai tindakan penipuan atau kekeliruan
keuangan perusahaan, karena disebabkan dalam yang dibuat oleh seseorang atau badan yang
melakukan pekerjaan dan adanya kecendrungan untuk mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat
berbuat curang dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. mengakibatkan beberapa manfaat yang tidak baik
Salah satu contoh kasus yang menjadi dampak dan kepada individu atau entitas atau pihak lain. (ACFE,
konsekuensi yang ditimbulkan oleh kecurangan 2008)
akuntansi tidak dapat dihindarkan, perusahaan akan
mengalami kerugian yang signifikan karena hal
PENGENDALIAN INTERNAL
tersebut. Seperti kasus dalam penggelapan uang pada Pengendalian Intern adalah suatu cara untuk
BPR Nusamba, dimana salah seorang karyawan yang mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya
bertugas memungut tabungan dan angsuran kredit suatu organisasi (Valery G. Kumaat 2011:15). Ia
menggelapkan uang nasabah yang seharusnya berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi
disetorkan kepada kas BPR Nusamba, jumlah uang penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya
yang digelapkan sejak bulan November 2011 sampai organisasi baik yang berwujud maupun tidak (seperti
Mei 2012 mencapai Rp.115.429.909,- (http://lokal– reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek
zone.com/2013/01). Menurut Arifiyani (2012) dagang). ”Secara umum, bagian dari sistem yang
tindakan kecurangan dapat diminimalisir oleh adanya dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
sistem pengendalian internal dan monitoring oleh operasional perusahaan atau organisasi tertentu disebut
atasan. sebagai pengendalian internal. Sistem Pengendalian
Kasus lainnya terjadi pada tahun Oktober 2014 Internal pada umumnya digunakan perusahaan untuk
yaitu kasus dugaan korupsi Rp 20 miliar pada Bank mengarahkan operasi perusahaan dan mencegah
Perkreditan Rakyat (BPR) Sabee Meusampe Aceh terjadinya penyalahgunaan sistem (Firna, 2010). Oleh
Utara yang bersumber dari APBK 2007. Seperti karena pentingnya program-program pada BPR maka
diketahui, Rp 20 miliar dana Pemberdayaan Ekonomi perlu adanya suatu sistem pengendalian yang baik dari
Rakyat (PER) pada bank itu diperuntukkan bagi pihak pimpinan BPR terhadap program-program yang
warga, tapi pembagiannya tak sesuai keputusan dilaksanakan.
Pemkab setempat, Kerugian itu bersumber dari dana Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian
kredit fiktif bank milik Pemkab Aceh Utara tersebut Sistem Pengendalian Internal: Menurut Committee of
(Harian Serambi Indonesia). Sponsoring Organizations (COSO) dari Treadway
Commision dalam Azhar Susanto (2013:95),

2
Pengendalian Intern adalah suatu proses yang karyawan harus sesuai dengan kontribusi yang
dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan diberikan karyawan kepada organisasi. Pemberian
karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan kompensasi yang sesuai kepada karyawan dapat
yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat memberikan kepuasan dan motivasi kepada karyawan
dicapai melalui: efisiensi dan efektifitas operasi, dalam bekerja, sehingga mendorong mereka untuk
penyajian laporan keuangan uang dapat dipercaya, memberikan yang terbaik bagi perusahaan tempat
ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang mereka bekerja (Gibson, dkk. 1997:150).
berlaku.
KERANGKA PEMIKIRAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap
Sistem informasi akuntansi didefinisikan oleh Kecurangan Akuntansi.
(Jogiyanto, 2005: 17), sistem informasi akuntansi Kesesuaian kompensasi juga merupakan faktor
adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang mempengaruhi perilaku tidak etis dan terjadinya
yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi kecurangan akuntansi. Kompensasi merupakan hal
keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi yang berpengaruh terhadap perilaku karyawan,
data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer seseorang cenderung akan berperilaku tidak etis dan
untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan berlaku curang untuk memaksimalkan keuntungan
sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan untuk dirinya sendiri. Biasanya karyawan akan
eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan melakukan kecurangan karena ketidakpuasaan atau
pihak-pihak luar lainnya. kekecewaan dengan hasil atau kompensasi yang
Sistem informasi akuntansi adalah sebuah system mereka terima atas apa yang telah dikerjakan. Dengan
pengolahan data-data dengan penerapan teknologi kompensasi yang sesuai diharapkan dapat
computer baik ‘hardware’ maupun ’software’. Konsep meminimalisasikan perilaku tidak etis dan tindakan
pengembangan system dalam suatu organisasi atau kecurangan akuntansi. Karyawan diharapkan telah
perusahaan, perkembangan system harus dilakukan mendapatkan kepuasan atas hasil atau kompensasi
untuk menggantikan sistem lama yang tidak efisien yang telah diperolehnya dan tidak melakukan perilaku
menjadi lebih efisien. Pengembangan sistem (system tidak etis serta tidak melakukan tindakan kecurangan
development) dapat berarti menyusun suatu sistem untuk memaksimalkan keuntungan pribadinya
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama (Prekanida, 2015).
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang Kompensasi mempunyai pengaruh yang
telah ada (Al-Bahra, 2005: 39). signifikan terhadap tindakan kecurangan, pemberian
kompensasi yang tidak sesuai akan membuat
KESESUAIAN KOMPENSASI karyawan memiliki dorongan untuk melakukan
Kompensasi menurut Edwin B. Flippo dalam kecurangan demi memenuhi kebutuhan dan tekanan
Hasibuan (2003:119), didefinisikan sebagai balas jasa yang mereka rasakan akibat kompensasi yang tidak
yang adil dan layak diberikan kepada pegawai atas sesuai. Semakin tidak sesuai kompensasi yang
jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi. diberikan maka akan semakin tinggi kemungkinan
Sependapat dengan Edwin, Andrew F. Sikula dalam karyawan untuk melakukan kecurangan. Sebaliknya
Hasibuan (2003: 119) mendefinisikan kompensasi ketika karyawan merasa kebutuhan mereka terpenuhi
adalah segala sesuatu yang konstitusikan atau dengan kompensasi yang mereka terima maka
dianggap sebagai balas jasa/ekuivalen. Kesesuaian karyawan tersebut akan lebih termotivasi untuk
dapat didefinisikan sebagai “keselarasan, kecocokan melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan mereka
terhadap.....” (Ali.2007:433). Kesesuaian kompensasi merasa pekerjaannya dihargai oleh pihak perusahaan,
adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh sehingga secara tidak langsung juga akan
pegawai sebagai akibat dari pelaksanaaan di organisasi meningkatkan loyalitas mereka kepada perusahaan.
dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa
gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan lainnya
(Harianja, 2005:244). Kompensasi yang diterima
Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (Studi empiris Kantor Cabang Bank Pemerintah dan
terhadap Kecurangan Akuntansi Swasta di Kota Padang). Hasil penelitian
Sistem informasi akuntansi ini dirancang menunujkkan bahwa, 1) efektivitas pengendalian
sedemikian rupa oleh suatu perusahaan sehingga dapat intern berpengaruh signifikan negatif terhadap
memenuhi fungsinya yaitu menghasilkan informasi kecendrungan kecurangan akuntansi, 2) asimetri
akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat informasi berpegaruh signifikan positif terhadap
dipercaya. Dalam suatu sistem informasi akuntansi kecendrungan kecurangan akuntansi, 3) kesesuaian
terkandung unsur-unsur pengendalian, maka baik kompensasi berpengaruh signifikan negatif terhadap
buruknya sistem informasi akuntansi sangat kecendrungan kecurangan akuntansi.
mempengaruhi fungsi manajemen dalam melakukan Maka dari pengertian tersebut penulis dapat
pengendalian internal, karena informasi yang menyimpulkan bahwa pencegahan Kecurangan
dihasilkannya akan dijadikan salah satu dasar dalam Akuntansi (Fraud) dapat dipengaruhi oleh
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengendalian internal. Semakin baik pengendalian
aktivitas perusahaan. Mengingat begitu pentingnya internal yang diterapkan, semakin mudah bagi kita
penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu untuk mencegah terjadinya Kecurangan Akuntansi
perusahaan, maka tidak dapat dibayangkan bagaimana (Fraud), sebaliknya semakin buruk pengendalian
jadinya kalau suatu perusahaan tidak memiliki sistem internal yang diterapkan, maka semakin sulit untuk
informasi akuntansi yang memadai. Perusahaan mencegah terjadinya Kecurangan Akuntansi (Fraud).
tersebut mungkin tidak dapat memproses transaksinya Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah
secara jelas, terinci dan terstruktur. Kemudian dikemukakan, maka skema kerangka pemikiran
perusahaan tersebut mungkin tidak akan memperoleh pengaruh kesesuaian kompensasi, penerapan sistem
informasi yang relevan dan dapat dipercaya yang informasi dan efektivitas pengendalian internal
diperlukannya untuk dijadikan dasar dalam mengambil terhadap kecurangan akuntansi (Fraud) dapat dilihat
keputusan yang menyangkut aktivitas dan pada Gambar berikut:
kelangsungan hidup perusahaan.

Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal


terhadap Kecurangan Akuntansi
Pengendalian Internal merupakan pengolahan
dasar bagi perusahaan yang dapat melindungi aktiva
perusahaan dari penyalahgunaan, memastikan bahwa
informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan
bahwa hukum serta peraturan telah diikuti.
Pengendalian internal akan melengkapi pengendalian
eksternal yang sudah ditegakkan pemerintah, seperti
melalui lembaga kepolisian, kejaksaan, pemberantas
korupsi, pengawas keuangan maupun lembaga
peradilan lainnya. Yang membedakan sistem
pengendalian intern ini adalah mekanisme
pengendaliannya yang lebih menjamin kualitas dan
kinerja pemerintahan secara keseluruhan. Prakondisi
ini selanjutnya akan menghindarkan penyelenggara
negara dari tuntutan hukum administrasi, perdata
maupun pidana.
Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Zainal
(2013), mereka meneliti Pengaruh efektivitas
pengendalian internal, asimetri informasi dan
kesesuaian kompensasi terhadap kecurangan akuntansi
Variabel Independen: Kesesuaian Kompensasi (X1)

Variabel Dependen: Kecurangan Akuntansi (Y)


Variabel Independen: Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (X2)

Variabel Independen: Efektivitas Pengendalian Internal (X3)

Gambar 1.1
Skema Kerangka
Pemikiran

HIPOTESIS PENELITIAN
Merujuk pada kerangka pemikiran yang telah
diuraikan sebelumnya, maka kecurangan akuntansi
diperkirakan baik secara langsung maupun tidak
langsung akan dipengaruhi oleh beberapavariabel
independen yaitu keseuaian kompensasi, penerapan
sistem informasi akuntansi, dan efektivitas
pengendalian internal, dengan uraian sebagai berikut:
H1: Kesesuaian kompensasi, penerapan sistem sumber yang telah ada baik berupa data kualitatif
informasi akuntansi, dan efektivitas pengendalian maupun data kuantitatif”.
internal secara bersama-sama berpengaruh Penelitian ini menggunakan data primer yang di
terhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada BPR ambil dari populasi melalui kuisioner (questionnaire),
Kota Banda Aceh. dan dilengkapi data sekunder dari data yang sudah
H2: Kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap tersedia berupa jurnal, literature dan studi pustaka,
kecurangan akuntansi (fraud) pada BPR Kota alasan menggunakan data-data tersebut karena perlu
Banda Aceh adanya data yang lengkap sehingga memudahkan
H3: Penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh peneliti dalam memperoleh data dan informasi
terhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada BPR sehingga dapat membuat suatu kesimpulan yang
Kota Banda Aceh. bermanfaat.
H4: Efektivitas pengendalian internal berpengaruh
terhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada TEKNIK PENGUMPULAN DATA
BPR Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Penelitian ini
3. METODE PENELITIAN menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dengan
POPULASI PENELITIAN mengggunakan kuisioner (questionnaire) untuk
Populasi menurut Sugiyono (2006:55) adalah mengumpulkan data. Dalam menggunakan teknis
wilayah umum yang terdiri atas objek/subjek yang dokumentasi, studi ini memiliki rumusan tujuan
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang penelitian dan direncanakan secara sistematis dengan
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian melakukan studi dokumentasi terstruktur
ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian adalah (direncanakan sebelumnya) dengan investigator
semua pihak yang menerima delegasi wewenang dan sebagai pengamatan non partisipan (tidak terlibat
tanggung jawab untuk terlibat dalam penggunaan dana langsung ke dalam lingkungan penelitian) terhadap
yang dianggarkan, pelaksana akuntansi, dan karyawan dokumentasi dan mencatat permasalahan-
yang memungkinkan dapat melakukan kecurangan permasalahan keuangan pada BPR Kota Banda Aceh,
yang terjadi pada BPR Kota Banda Aceh, yaitu sehingga hasil yang diperoleh memungkinkan penulis
Kepala cabang, karyawan keuangan (finance), untuk membuat keputusan terhadap hasil penelitian.
accounting dan audit internal yang bekerja pada
bidang tersebut memiliki keterkaitan dengan METODE ANALISIS
pencatatan, pelaporan keuangan serta pengevaluasian Data yang diperoleh melalui kuesioner harus
dan pengawasan sehingga terdapat kesempatan yang dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan uji
cukup besar untuk melakukan tindak kecurangan. reliabilitas. Kedua uji perlu dilakukan untuk
mengetahui apa alat ukur yang digunakan sesuai
SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN dengan yang diukur dan juga melihat konsistensi data
DATA yang dikumpulkan, untuk maksud tersebut digunakan
SUMBER DATA program software statistical package for social
Sumber data merupakan segala sesuatu yang scrence (SPSS) yang berfungsi untuk menganalisis
memberikan informasi dari suatu data. Menurut data sebagai berikut:
Arikunto (2006:129) sumber data dalam penelitian
adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh”. Teguh Uji Validitas
(1999:121-122) menjelaskan “sumber data terdiri dari Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
data primer dan data sekunder. Data primer adalah valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan
data yang diperoleh dan digali sumber utamanya, baik valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk
berupa data kualitatif maupun data kuantitatif, mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh kusioner tersebut (Ghozali, 2005).
dan digali melalui pengolahan pihak kedua dari hasil Untuk uji validitas dalam penelitian ini,
digunakan factor analysis yang menjelaskan korelasi
(hubungan) diantara sejumlah variable dengan yang ada. Instrument dalam penelitian ini dikatakan
menggunakan satu set dimensi yang disebut faktor. reliable apabila memiliki koefisien keandalan atau
Untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan alpha sebesar: (a) <0.6 tidak reliabel, (b) 0.6-0.7
validitas atau tidak, maka akan dilakukan pengujian acceptabel, (c) 0.7-0.8 baik dan (d) >0.8 sangat baik
statistic dengan menggunakan uji person product (sekaran, 2006:94).
moment.
Teknis analisis korelasi Pearson atau Product Model Penelitian
Moment digunakan dalam penelitian ini karena mudah Model penelitian yang digunakan dalam
dipahami dan langsung menggunakan data yang ada penelitian ini sebagai berikut :
tanpa perlu adanya modifikasi. Korelasi product 𝑌 = 𝛼 + 𝛽1𝑥1 + 𝛽2𝑥2 + 𝛽3𝑥3 + 𝖼
moment melukiskan hubungan antara dua gejala Keterangan:
interval, seperti tinggi badan dan berat badan, jauh Y : Kecurangan (Fraud)
loncatan dan tinggi loncatan, prestasi matematika dan KI : Kesesuain Kompensasi
prestasi statistik dan sebagainya. Dengan demikian SIA : Sistem Informasi akuntansi
teknik ini bisa diterapkan dalam suatu penelitian PI : Pengendalian Internal
apabila data yang digali atau diselidiki itu merupakan α : Konstanta
data kontinum yakni kedua data tersebut merupakan β1-β3 : Koefisien regresi
gejala interval atau data interval. Analisis korelasi ԑ : Error term
Pearson digunakan untuk jenis statistik parametrik.
Ukuran data dianggap valid apabila nilai korelasi lebih
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
besar dari nilai kritis pada tingkat keyakinan 95%.
Hasil Pengujian Hipotesis
Kesesuaian Kompensasi, penerapan sistem
Uji Reliabilitas (Kehandalan)
informasi akuntansi dan efektivitas Internal,
Reliabitas mengandung pengertian bahwa suatu
berpengaruh terhadap fraud pada BPR Kota Banda
instrument yang dapat dipercaya untuk digunakan
Aceh. hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data
sebagai alat pengumpul data. Salah satu teknik yang
dengan menggunakan peralatan statistic regresi linier
digunakan untuk mengukur konsistensi ini yaitu
berganda seperti terlihat dari bagian output SPSS pada
melalui Cronbach’s Alpha (α) yang dapat menafsirkan
tabel berikut.
korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel
Tabel 1.1
Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 33,606 13,647 2,463 ,020
X1 -,600 ,201 -,062 -,301 ,001 ,807 1,240
1
X2 -,262 ,302 -,283 -,866 ,004 ,323 3,099
X3 -,580 ,134 -,136 -,431 ,008 ,349 2,868

a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Hasil persamaan regresi tersebut dapat diketahui
Berdasarkan output SPSS pada Tabel tersebut bahwa nilai konstanta (ɑ) sebesar 33,606, artinya jika
menjelaskan bahwa, kesesuaian kompensasi, kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi
penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas dan efektivitas pengendalian internal dianggap nol
pengendalian internal sebagai fungsi dari fraud pada (tidak ada), maka fraud pada BPR Kota Banda Aceh
BPR Kota Banda Aceh., dapat dituliskan dalam adalah 336,06%. Berdasarkan hasil pengolahan data
persamaan dibawah ini : juga dapat diketahui hubungan antara variabel
Y = 33,606 - 0,600X1 - 0,262X2 - 0,580X3 + ɛ independen (kesesuaian kompensasi, penerapan sistem
informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian sebanyak 80,5% variasi variabel fraud pada BPR
internal) dengan fraud pada BPR Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh dapat dijelaskan oleh variabel
kesesuain kompensasi, penerapan sistem informasi
Hasil Pengujian Secara Bersama-sama akuntansi dan efektivitas pengendalian internal,
Untuk menguji apakah kesesuaian kompensasi, sedangkan sisanya sebesar 19,5% dipengaruhi oleh
penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas variabel lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti
pengendalian internal secara bersama-sama partisipatif penganggaran, komitmen organisasi, dan
berpengaruh terhadap fraud pada BPR Kota Banda sistem akuntansi manajemen.
Aceh, didasarkan pada ketentuan (syarat) bahwa jika
paling sedikit ada satu βi(i=1 dan 2) ≠ 0 , maka secara Hasil Uji Secara Parsial
bersama-sama kesesuaian kompensasi, penerapan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
sistem informasi akuntansi dan efektivitas secara parsial variabel independen mempunyai
pengendalian internal berpengaruh terhadap fraud pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel
pada BPR Kota Banda Aceh. independen dikatakan mempunyai pengaruh terhadap
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa variabel dependen apabial β1 dan β2 ≠ 0. Hasil
semua koefisien variabel independen (baik kesesuaian pengujian secara parsial menggunakan analisis regresi
kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi linear berganda dapat dilihat pada Tabel tersebut.
maupun efektivitas pengendalian internal)
berpengaruh negatif dan tidak sama dengan 0 (β 1 = - Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Fraud
0,600 , β2 = -,262 β3 = -,580). Jadi hasil penelitian ini pada BPR Kota Banda Aceh.
menolak H0 (Hipotesis nol). Dengan demikian dapat Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah
dikatakan bahwa kesesuaian kompensasi, penerapan disajikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi akuntansi dan efektivitas kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap
pengendalian internal secara bersama-sama fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh, hal ini berarti
berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR Kota hipotesis yang menyatakan kesesuaian kompensasi
Banda Aceh. berpengaruh negatif terhadap fraud (Y) pada BPR
Berdasarkan hasil pengolahan data juga dapat Kota Banda Aceh dapat diterima. Dengan demikian
diketahui koefisien korelasi (R) yang digunakan untuk semakin tinggi pemberian kesesuaian kompensasi akan
melihat keeratan hubungan antara variabel independen semakin meminimalisir fraud (Y) pada BPR Kota
(kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi Banda Aceh.
akuntansi dan efektivitas pengendalian internal) Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
dengan fraud pada BPR Kota Banda Aceh. penelitian yang dilakukan oleh Prekanida (2015)
Tabel 1.2 melakukan penelitian tentang pengaruh keefektifan
Koefisien determinasi dan Korelasi pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi dan
Model Summaryb
kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan
Model R R Adjusted R Std. Error of the
kecurangan akuntansi dengan perilaku tidak etis
Square Square Estimate
1 ,292a ,805 ,013 2,29313 sebagai variabel intervening pada universitas negeri
yogyakarta. Hasil dari penelitiannya juga menunjukan
Berdasarkan Tabel tersebut menjelaskan bahwa Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara
hubungan kesesuaian kompensasi, penerapan sistem Kesesuaian Kompensasi dengan Kecenderungan
informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian Kecurangan Akuntansi.
internal dengan fraud pada BPR Kota Banda Aceh Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,292 semakin sesuainya kompensasi yang diberikan instansi
angka ini menujukkan bahwa keeratan hubungan kepada karyawan maka akan semakin menurunkan
antara variabel independen dan variabel dependen Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yang
sebesar 29,2%. dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada
Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R2) di dalamnya.
sebesar 0,805. Angka ini menunjukkan bahwa,
Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi keamanan aplikasi online, pemisahan tugas juga dapat
terhadap Fraud pada BPR Kota Banda Aceh. ditingkatkan yaitu dengan basis data dan sistem
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah operasi (Elderet al :2013).
disajikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Akuntan perusahaan dapat menyediakan
penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen,
negatif terhadap fraud (Y) pada BPR Kota Banda para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para
Aceh, hal ini berarti hipotesis yang menyatakan pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang
penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan
negatif terhadap fraud (Y) pada BPR Kota Banda ekonomi, dengan adanya sistem akuntansi dengan
Aceh dapat diterima. Dengan demikian semakin tinggi teknologi informasi yang memadai, dapat menjadikan
penerapan sistem informasi akan semakin hal-hal tersebut dapat meningkat jika ditunjang oleh
meminimalisir fraud (Y) pada BPR Kota Banda Teknologi Informasi yang baik.
Aceh.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Fraud
penelitian yang dilakukan oleh Claudia (2015) pada BPR Kota Banda Aceh.
melakukan penelitian tentang dampak teknologi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah
informasi dalam pengendalian internal untuk disajikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
mengantisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi. efektivitas pengendalian internal berpengaruh negatif
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Teknologi terhadap fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh, hal
informasi memiliki risiko terhadap keamanan dan ini berarti hipotesis yang menyatakan pengendalian
kehilangan data, sehingga perusahaan harus internal berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR
menerapkan pengendalian IT khusus seperti Kota Banda Aceh. dapat diterima. Dengan demikian
pengaturan fungsi IT, pengembangan sistem dan semakin tinggi penggunaan pengendalian internal akan
pengemanan fisik dan online. semakin berkurang pula fraud pada BPR Kota Banda
Penerapan sistem informasi akuntansi entitas Aceh.
secara signifikan dapat memberikan pengaruh Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
timbulnya risiko salah saji material dalam laporan penelitian yang dilakukan oleh Wilopo (2006)
keuangan. Secara khusus, sistem informasi yang melakukan penelitian tentang pengaruh pengendalian
dirancang dengan baik dan secara efektif beroperasi internal birokrasi pemerintah serta perilaku tidak etis
harus menyediakan data akuntansi yang dapat dari birokrasi terhadap kecurangan akuntansi di Badan
dipercaya, sementara sistem yang dirancang dengan Pengawas Keuangan (BPK). Data responden yang
buruk akan memberikan hasil sebaliknya. Ketika digunakan pada penelitian ini adalah para pejabat
berkembangnya suatu bisnis perusahaan dan auditor yang bekerja sebagai pengawas dan pemeriksa
meningkatnya kebutuhan akan informasi, biasanya pada Badan Pengawas Keuangan (BPK).
sistem TI dalam perusahaan akan ditingkatkan. Menunjukkan hasil pengendalian internal dan Perilaku
Keunggulan dari teknologi informasi adalah setiap tidak etis berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi.
masalah dalam transaksi bisnis yang kompleks dan Dari penelitian tersebut relevansi dengan penelitian ini
dalam jumlah yang besar dapat diatasi secara efisien. adalah mempunyai persamaan pada objek penelitaian
Selain itu dapat menyediakan teknologi informasi yang akan diteliti yaitu pada sektor lembaga
yang berkualitas. pemerintahan, metode yang digunakan penelitian ini
Salah satu dapat diminimalisir dengan sistem TI menggunakan data primer dalam bentuk kuisioner.
dengan mengganti prosedur yang biasanya dilakukan Perbedaan pada penelitian ini yaitu dalam penelitian
secara manual dengan pengendalian-pengendalian tersebut menggali persepsi auditor pemerintahan,
yang terprogram yang menerapkan fungsi saling sedangkan penelitian ini menggali persepsi Pimpinan,
mengawasi dan mengontrol untuk setiap transaksi karyawan keuangan (finance), accounting dan audit
yang diproses. Kesempatan untuk melakukan internal untuk mengetahui bagaimana fraud terjadidi
kecurangan, dapat dilakukan dengan pengendalian, BPR tersebut.
yaitu pengendalian yang berhubungan dengan
Penelitian ini membuktikan teori Arens BPR Kota Banda Aceh, dapat dijelaskan oleh
(2009:379) yang menyatakan bahwa salah satu variabel kesesuaian kompensasi, penerapan
komponen dalam Pengendalian Internal yaitu sistem informasi akuntansi dan efektivitas
Penilaian Risiko atas pelaporan keuangan adalah pengendalian internal, sedangkan sisanya sebesar
tindakan yang dilakukan manajemen untuk 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang diteliti dalam penelitian ini.
relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang SARAN
sesuai dengan Generally Accepted Accounting Untuk menambah referensi penelitian selanjutnya,
Principles (GAAP) atau prinsip-prinsip akuntansi yang ada beberapa saran yang dikemukakan sebagai berikut:
berterima umum. Penilai Risiko tersebut sebagai 1. Saran akademisi, variabel yang digunakan dalam
bagian dari perancangan dan pelaksanaan penelitian ini masih sangat terbatas. Oleh karena
pengendalian internal untuk meminimalkan kekeliruan itu, peneliti selanjutnya dapat memperluas
serta kecurangan, auditor menilai risiko untuk penelitian tentang fraud dengan menambah
memutuskan bukti yang dibutuhan dalam audit. variabel lainnya sehingga menghasilkan
Keefektifan Pengendalian Internal dalam penelitian yang lebih baik dari penelitian
penelitian ini memberikan indikasi bahwa penerapan sebelumnya serta jumlah sampel yang digunakan
dalam instansi semakin efektif akan semakin dapat diperbanyak dan diperluas.
menurunkan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi 2. Saran Praktis, diharapkan para manajemen pada
yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang BPR Kota Banda Aceh, dalam menurunkan
berada di dalamnya. fraud, agar dapat memperhatikan kearah yang
lebih baik lagi mengenai kesesuaian kompensasi,
5. KESIMPULAN penerapan sistem informasi akuntansi dan
1. Kesesuaian kompensasi, penerapan sistem efektivitas pengendalian internal sangat berperan
informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian dalam membantu manajemen dan para karyawan
internal secara bersama-sama berpengaruh negatif yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan
terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh. aktivitas- aktivitas perencanaan,
2. Kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif pengorganisasian, pengarahan serta pengambilan
terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh. keputusan yang berkualitas Untuk maksud
3. Penerapan sistem informasi akuntansi tersebut diperlukan kesesuaian kompensasi,
berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR penerapan sistem informasi akuntansi dan
Kota Banda Aceh. efektivitas pengendalian internal secara optimal
4. Pengendalian Internal berpengaruh negatif sehingga fraud dapat diatasi dan adanya solusi
terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh dari aktivitas perencanaan, pengorganisasian,
KETERBATASAN pelaksanaan, pengarahan, koordinasi dan
Hasil penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal sebagai pengawasan (controlling).
berikut :
1. Penelitian ini hanya meneliti pada pada BPR Daftar Pustaka
Kota Banda Aceh sehingga hasilnya tidak dapat American Institute of Certified Public Accountant dan
digeneralisasikan untuk perusahaan-perusahaan Association of Certified Fraud Examiners. 2009.
lainnya yang ada di Kota Banda Aceh khususnya, Managing The Business Risk of Fraud: A
maupun perusahaan lainnya yang berada di luar Practical Guide.
Banda Aceh. Arifiyani dan, Sukirno. 2012. Pengaruh Pengendalian
2. Variabel independen yang diteliti terdiri dari 3 Intern, Kepatuhan dan Kompensasi Manajemen
variabel independen yang memiliki pengaruh Terhadap Perilaku Etis Karyawan. Jurnal
secara bersama-sama terhadap fraud pada BPR Nominal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Kota Banda Aceh, dimana koefisien determinasi Yogyakarta.
(R2) sebesar 0,805. Angka ini menunjukkan Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke, 2000.
bahwa sebanya 80,5% variasi variabel fraud pada Auditing An Integrated Approach, Alih Bahasa
Amir Abadi Jusuf, Eighth, Jilid 1, Prentice – Hall Sekaran, Uma. 2006. Research Method for Business,
International, Inc, New York. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku
Al Bahra, Bin Ladjamudin. 2005. “Analisis dan 1 dan 2. Salemba Empat. Jakarta.
Desain Sistem Informasi” Graha Ilmu, Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alpha
Tangerang. Beta. Bandung.
Claudia, W. M. Korompis, 2014. Dampak Teknologi Soselisa dan Mukhlasin. 2008. Pengaruh Faktor Kultur
Informasi dalam Pengendalian Internal untuk Organisasi Manajemen Strategik Keuangan dan
Mengantisipasi Kecenderungan Kecurangan Auditor Terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntani. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik Di
vol: 9. ISSN 1907- 9737. Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi, XI:
Elder,Randal J, Beasley, Mark S, Arens, Alvin A, Unika Atmajaya.
Jusuf , Amir Abadi. 2013. Jasa Audit dan Thoyibatun, Siti. 2009. Analysing The Influence of
Assurance. Salemba Empat. Jakarta. Internal Control Compliance and Compensation
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Jurusan System Against Unethical Behavior and
Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknik Accounting Fraud Tendency. Universitas Negeri
Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Malang.Hal 1-19.
Skripsi, Banda Aceh. Wilopo. 2006. “Analisis Faktor-Faktor Yang
Firna, Anita. 2010. Pengaruh Sistem Pengendalian Berpengaruh Terhadap Kecenderungan
Intern dan Audit Kinerja Terhadap Efektivitas Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan
Pelaksanaan Program Kegiatan pada SKPD Publik dan Badan Usaha Milik Negara Di
pemerintah kota Banda Aceh. Pasca Sarjana Indonesia.” Proceeding Simposium Nasional
Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. Akuntansi IX Padang. 23-26 Agustus 2006.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat
dengan Program SPSS. Edisi 3. Universitas
Diponegoro. Semarang.
Guy, M. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters, 2002.
Auditing, Edisi kelima, alih Bahasa Sugiyarto, SE,
M.Si, Ak. Auditing, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Professional
Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Pemeriksaan
Akuntan Publik. SA Seksi 316. Pertimbangan
Atas Kecurangan Dalam Audit Laporan
Keuangan.
. 2001. Standar Pemeriksaan
Akuntan Publik. SA Seksi 319. Perimbangan Atas
Pengendalian Internal Dalam Audit Laporan
Keuangan.
Jogiyanto. 2005. “Analisis & Desain” Andi.
Yogyakarta.
Kanakan, Paradiredja & Mulyadi. 2002. Auditing.
Edisi ke-6. Salemba Empat. Jakarta.
Mulyadi. 2002. Auditing, Buku 1, Edisi Enam,
Salemba Empat. Jakarta.
Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 2000. Prinsip-
Prinsip Akuntansi, Edisi 19, Penerjemah:
Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan, Jilid I,
Erlangga. Jakarta.

You might also like