You are on page 1of 15

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN

KOMPENSASI, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI,


DAN PERILAKU TIDAK ETIS TERHADAP
KECENDERUNGAN KECURANGAN
AKUNTANSI
(Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Bengkalis)

Oleh :
Chindy Kurnia Rahma Dewi
Pembimbing : R. Adri Setiyawan Surya dan Mudrika Alamsyah Hasan

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : chindykurnia17@gmail.com

The Influence Of Internal Control, Compansation Suitability,


Compliance To Accounting Rules, Unethical Behavior
Toward Tendency Of Accounting Fraud An
(Empirical Studies On SKPD Districk Of Bengkalis)

ABSTRACT

This research aimed to examine the influence of internal control,


compansation suitability, compliance to accounting rules, and unethical behavior
on tendency of accounting fraud. Populations of this research are SKPD Districk of
Bengkalis. The technical sampling of this research uses total sampling. Data of this
research obtained from at officer accounting and accounting staff. Type of data
used are primary data. Data collection method used is survey, usingquestionnaire.
Analysis used multiple linear regression. Analiysis statistical finding of statistical
test provide following result : 1) internal control has effect on tendency of
accounting fraud where the significant value 0,000 < 0,05 (H1 accepted), 2)
compansation suitability has effect on tendency of accounting fraud where the
significant value 0,017 < 0,05 (H2 accepted), 3) compliance to accounting rules
has effect on tendency of accounting fraud where the significant value 0,009 < 0,05
(H3 accepted), 4) unethical behavior has effect on tendency of accounting fraud
where the significant value 0,008 < 0,05 (H4 accepted). The results of the research
indicates that internal control, compansation suitability, compliance to accounting
rules effect significant negative on tendency of accounting fraud, while unethical
behavior effect significant positif on tendency of accounting fraud.
Keywords: Control, compansation, Rules, Behavior, Fraud

PENDAHULUAN sangat besar hampir diseluruh sektor.


Kasus kecurangan akuntansi di
Kecurangan akuntansi telah Indonesia terjadi secara berulang-
berkembang di berbagai negara, ulang. Menurut Wilopo (2006), pada
termasuk di Indonesia, kecurangan umumnya kecurangan akuntansi
akuntansi berkembang secara luas berkaitan dengan korupsi. Dalam
yang menimbulkan kerugian yang korupsi, tindakan yang lazim

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1443


dilakukan adalah memanipulasi, memberikan keyakinan yang
pencatatan, penghilangan dokumen, memadai dalam pencapaian
dan mark-up yang merugikan efektivitas, efesiensi, ketaatan
keuangan atau perekonomian negara. terhadap peraturan perundang-
Kecenderungan kecurangan undangan yang berlaku, dan
akuntansi dapat dikatakan sebagai keandalan penyajian laporan
tendensi korupsi dalam definisi dan keuangan.
terminologi karena keterlibatan
beberapa unsur yang terdiri dari Menurut Arens (2008),
fakta-fakta menyesatkan, pengendalian internal meliputi lima
pelanggaran aturan atau elemen yaitu lingkungan
penyalahgunaan kepercayaan, dan pengendalian, penilain resiko,
omisi fakta kritis (Soepardi, 2007). aktivitas pengendalian informasi dan
komunikasi, dan pemantauan.
Indonesia termasuk negara Elemen-elemen tersebut membantu
yang memiliki tingkat korupsi perusahaan untuk mencapai
tertinggi di dunia yaitu peringkat 88 tujuannya.
dari 168 negara (transparency
international, 2015), sedangkan hasil Pengendalian internal
Failed State Index, (2012), Indonesia merupakan suatu tindakan atau
berada di urutan 100 dari 182 aktivitas yang dilakukan manajemen
negara.Kondisi ini menunjukkan untuk memastikan (secara memadai,
bahwa korupsi di Indonesia belum bukan mutlak) tercapainya tujuan
banyak berubah. dan sasaran organisasi. Dengan
pengendalian internal yang efektif
Teori Atribusi (Green and diharapkan pemimpin berperilaku
Mitchel, 1979) dalam Gifandi mencapai tujuan organisasi. Jadi
(2011), menjelaskan bahwa tindakan dapat dikatakan bahwa dengan
yang dilakukan seseorang pengendalian internal yang efektif
disebabkan oleh atribut penyebab. akan mencegah terjadinya
Maka tindakan seorang pemimpin kecurangan akuntansi.
atau orang yang diberi kewenangan
atau kekuasaan dipengaruhi oleh Pemberian kompensasi
atribut penyebab. Tindakan merupakan salah satu faktor yang
kecurangan dapat dipengaruhi berpengaruh terhadap kecenderungan
adanya sistem pengendalian internal kecurangan akuntansi. Kompensasi
dan monitoring oleh atasan. menurut Hasibuan (2003) adalah
semua pendapatan yang berbentuk
Teori Fraud Triangle yang uang, barang langsung atau tidak
dijbarkan Cressey (1953) dalam langsung yang diterima karyawan
Tuannakotta (2007), menyatakan sebagai imbalan atas jasa yang
bahwa korupsi juga disebabkan diberikan perusahaan. Biasanya
karena adanya 3 faktor yaitu: tekanan karyawan akan melakukan
(pressure), peluang (opportunity), kecurangan karena ketidakpuasaan
rasionalisasi (rationalization). atau kekecewaan dengan hasil atau
kompensasi yang mereka terima atas
Menurut PP No. 8 Tahun apa yang telah dikerjakan. Salah satu
2006 pengendalian internal adalah akibat fatal dari ketidaksesuaian
suatu proses yang dipengaruhi oleh
manajemen yang diciptakan untuk
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1444
kompensasi adalah kecurangan dan kekecewaan karyawan dengan
akuntansi. hasil atau kompensasi yang diperoleh
di dalam suatu perusahaan atas apa
Faktor lain yang menyebabkan yang telah mereka kerjakan, dan
maraknya tindak kecurangan ketidaktaatan pada aturan akuntansi
akuntansi di Indonesia adalah juga dapat memicu terjadinya
ketaatan aturan akuntansi. Aturan perilaku tidak etis. Untuk
akuntansi memberikan pedoman bagi mengantisipasi dan meminimalkan
manajemen bagaimana melakukan terjadinya perilaku tidak etis tersebut
kegiatan akuntansi dengan baik dan sebaiknya perusahaan mendorong
benar sehingga menghasilkan karyawannya untuk menanamkan
laporan keuangan yang efektif dan sikap dan perilaku etis baik di dalam
mampu menghasilkan informasi maupun di luar instansi.
yang handal kepada pihak yang Adapun fenomena yang
berkepentingan. IAI (2002), terjadi saat ini, Kinerja Pemerintah
menyatakan bahwa masyarakat akhir-akhir ini menjadi sorotan
membutuhkan kredibilitas informasi, masyarakat khususnya dalam
untuk mendapatkan kredibilitas mengelola dana publik. Pada tahun
informasi tersebut manajemen harus 2016 mantan Bupati Bengkalis
melaksanakan aturan akuntansi yang periode 2010 - 2015 ditahan karena
berlaku umum. diduga ikut menikmati uang haram
Perilau tidak etis juga dana hibah dan bantuan sosial
disebabkan oleh hal yang substansial (bansos) Kabupaten Bengkalis
yaitu sikap dan tanggung jawab sebesar Rp272 miliar pada tahun
moral perusahaan. Perusahaan anggaran 2012. Kasus korupsi
memiliki tanggung jawab moral dan bansos Bengkalis yang merugikan
sosial (Keraf, 1998) dalam Wilopo uang rakyat hingga Rp272 miliar ini
(2006), yang pada tingkat telah menyebabkan mantan Ketua
operasional, tanggung jawab moral DPRD Bengkalis divonis 8 tahun
diwakili oleh manajemen. Menurut penjara. Terungkap aliran dana
Tang et al (2003) dalam Wilopo korupsi yang diduga dilakukan
(2006:4), Perilaku tidak etis dapat sejumlah anggota DPRD dan
berupa penyalahgunaan beberapa pejabat penting yang ada di
kedudukan/posisi (abuse position), Pemkab Bengkalis mengalir ke
penyalahgunaan kekuasaan (abuse anggota DPRD dari partai PAN yang
power), penyalahgunaan sumber sekarang ketua baru dikantor wakil
daya organisasi (abuse resources) rakyat DPRD Kabupaten Bengkalis.
serta perilaku yang tidak berbuat Selain itu adanya
apa-apa (no action). permasalahan lain terkait ketidak
Penyebab terjadinya perilaku patuhan terhadap ketentuan peraturan
tidak etis adalah kurangnya perundang ± undangan antara lain:
pengawasan manajemen di mana hal pengadaan kapal speedboat tidak
tersebut dapat memberikan sesuai ketentuan; kelebihan
kesempatan karyawan untuk pembayaran pada empat pekerjaan
melakukan tindakan tidak etis yang pembangunan gedung dan arena di
dapat merugikan instansi atau dinas pekerjaan umum dan biaya
lembaga itu sendiri, ketidakpuasaan instalasi elevator belum layak

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1445


dibayarkan; terdapat klaim jaminan berpengaruh terhadap kecenderungan
terkait pemutusan kontrak belum kecurangan akuntansi? 2) Apakah
dicairkan ke kas daerah dan klaim kesesuaian kompensasi berpengaruh
yang tidak dapat dicairkan; belanja terhadap kecenderungan kecurangan
kegiatan pendaftaran, penyelesaian akuntansi? 3) Apakah ketaatan aturan
administrasi penyampaian akuntansi berpengaruh terhadap
SKPD/SPTPD pada dinas kecenderungan kecurangan
pendapatan daerah tidak memberikan akuntansi? 4) Apakah perilaku tidak
manfaat; belanja sewa kendaraan etis berpengaruh terhadap
roda empat pada bagian keuangan kecenderungan kecurangan
sekretariat daerah tidak didukung akuntansi?
dokumen pertanggung jawaban yang Adapun tujuan dari penelitian
memadai; honorarium tim pelaksana adalah untuk mengetahui : 1) Untuk
kegiatan dan honorarium PPTK dan menguji pengaruh pengendalian
PPAKK pemerintah kabupaten internal terhadap kecenderungan
bengkalis lebih dibayarkan; biaya kecurangan akuntansi. 2) Untuk
langsung personil jasa konsultasi menguji pengaruh kesesuaian
tidak dapat diyakini kewajarannya kompensasi terhadap kecenderungan
dan terdapat kelebihan pembayaran. kecurangan akuntansi. 3) Untuk
menguji pengaruh ketaatan aturan
Mengacu pada penelitian- akuntansi terhadap kecenderungan
penelitian yang pernah dilakukan kecurangan akuntansi. 3) Untuk
sebelumnya, penelitian ini bertujuan menguji pengaruh perilaku tidak etis
untuk mengetahui pengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
Pengendalian Internal, Kesesuaian akuntansi
Kompensasi, Ketaatan Aturan
Akuntansi dan Perilaku Tidak Etis
TINJAUAN PUSTAKA
terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi.
Pengertian Kecenderungan
Penelitian ini merupakan kecurangan akuntansi
pengembangan dari penelitian Vani Kecurangan (Fraud) menurut
Adelin (2013) tentang Pengaruh Black Low Dictionary dalam Tungga
Pengendalian Internal, Ketaatan (2010) adalah kesengajaan atau salah
Aturan Akuntansi, Dan Perilaku pernyataan terhadap suatu kebenaran
Tidak Etis Terhadap Kecenderungan atau keadaan yang disembunyikan
Kecurangan Akuntansi (Studi dari sebuah fakta material yang dapat
Empiris Pada Bumn Di Kota mempengaruhi orang lain untuk
Padang). Perbedaan penelitian ini melakukan perbuatan atau tindakan
dengan penelitian sebelumnya adalah yang merugikannya, biasanya
menggabungkan variable independen merupakan kesalahan namun dalam
tentang kesesuaian kompensasi beberapa kasus (khususnya
dengan objek yang berbeda yaitu dilakukan secara sengaja)
SKPD Kabupaten Bengkalis. memungkinkan merupakan suatu
kejahatan.
Berdasarkan uraian pada latar Kecurangan menurut The
belakang, maka rumusan masalah dalam
Institute of Internal Auditor Amerika
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)
dalam Amin Widjaja (1992:17)
Apakah pengendalian internal
mendefenisikan kecurangan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1446


mencakup suatu kesatuan jaminan bahwa sasaran hasil
ketidakberesan (irregulations) dan pengendalian manajemen akan
tindakan illegal yang bercirikan terpenuhi, komponen pengendalian
penipuan yang disengaja, ia dapat internal menurut Arens (2008)
dilakukan untuk manfaat dan/atau adalah:
kerugian organisasi oleh orang diluar a. Lingkungan Pengendalian
atau didalam organisasi. b. Penilaian Resiko
Terdapat empat faktor c. Aktivitas Pengendalian
pendorong seseorang untuk d. Informasi dan Komunikasi
melakukan kecurangan, yang disebut e. Pemantauan
juga dengan teori GONE dalam Petra
(2013) yaitu: Kesesuaian Kompensasi
a. Greed (Keserakahan) Menurut Kamus Besar
b. Opportunity ( Kesempatan) Bahasa Indonesia (KBBI) kesesuaian
c. Need ( Kebutuhan) adalah perihal sesuai, keselarasan
d. Exposure ( Pengungkapan) atau kecocokan. Hariandja (2002:
244) Kompensasi adalah keseluruhan
Pengendalian Internal balas jasa yang diterima oleh
Pengendalian internal adalah pegawai sebagai akibat dari
suatu proses, yang dijalankan oleh pelaksanaan pekerjaan di organisasi
dewan komisaris, manajemen, dan dalam bentuk uang atau lainnya,
personil lain entitas yang didesain yang dapat berupa gaji, upah, bonus,
untuk memberikan keyakinan yang dan tunjangan lainnya seperti
memadai tentang pencapaian tiga tunjangan kesehatan, hari raya, uang
golongan tujuan berikut ini: makan dll.
efektivitas dan efisiensi operasi; Menurut Werther dan Davis
kehandalan pelaporan keuangan; dan (1982) dalam Kadarisman (2012:1)
ketaatan pada peraturan serta kompensasi adalah apa yang seorang
perundangan yang berlaku (Standar karyawan/pegawai/pekerja terima
Profesional Akuntan Publik, SA sebagai balasan dari pekerjaan yang
Seksi 319). diberikannya baik upah perjam
Menurut COSO dalam ataupun gaji periodik yang didesain
Sawyer (2006) Sistem Pengendalian dan dikelola oleh bagian personalia.
Internal adalah sebuah proses yang Dengan demikian Kesesuaian
dipengaruhi oleh dewan direksi Kompensasi adalah kecocokan dan
perusahaan, manajemen, dan kepuasan karyawan/pegawai/pekerja
karyawan lainnya, untuk atas apa yang diberikan instansi
memberikan keyakinan yang wajar kepada mereka baik berupa upah
mengenai pencapaian tujuan dalam perjam maupun gaji secara periodik
kategori berikut: sebagai balasan dari pekerjaan yang
1. Efektivitas dan efisiensi operasi telah dilaksanakan. Dan dengan
2. Keandalan pelaporan keuangan adanya kesesuaian kompensasi
3. Ketaatan dengan hukum dan diharapkan dapat mencegah dan
aturan yang berlaku meminimalisasikan tindakan
Pengendalian internal kecurangan akuntansi di dalam
meliputi lima kategori yang instansi.
dirancang dan diimplementasikan
oleh manajemen untuk memberikan Ketaatan Aturan Akuntansi

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1447


Menurut Rahmawati (2012), 1. Perilaku yang menyalahgunakan
aturan merupakan tindakan atau kedudukan atau posisi (abuse
perbuatan yang harus dijalankan. position)
Aturan akuntansi dibuat sedemikian 2. Perilaku yang menyalah gunakan
rupa sebagai dasar dalam kekuasaan (abuse power)
penyusunan laporan keuangan. 3. Perilaku yang menyalahgunakan
Ada dua kebutuhan yang sumber daya organisasi (abuse
berkepentingan terhadap hasil resources)
laporan keuangan yaitu pihak 4. Perilaku yang tidak berbuat apa-
pemakai (pihak ekstern) dan apa (no action).
pimpinan selaku pihak pengelola aset
dan penyaji laporan keuangan Hipotesis
Thoyibatun (2009). Dari pihak Berdasarkan penelitian
ekstern, pemakai laporan keuangan terdahulu serta kerangka pemikiran
terdiri atas: investor, karyawan, di atas, maka hipotesis penelitiannya
pemberi pinjaman, pemasok, adalah:
kreditor, pelanggan, pemerintah, dan H1 : Pengendalian internal
masyarakat. Agar menghasilkan berpengaruh terhadap kecenderungan
informasi yang berkualitas, maka kecurangan akuntansi.
penyajian laporan keuangan harus H2 : Kesesuaian kompensasi
sesuai dengan prosedur dan prinsip mempunyai pengaruh terhadap
serta aturan kerja yang sesuai dengan kecenderungan kecurangan
prinsip akuntansi.Prinsi-prinsip akuntansi.
akuntansi merupakan sejumlah H3 : Ketaatan aturan akuntansi
aturan yang menjadi pedoman berpengaruh terhadap kecenderungan
betindak dalam melaksanakan kecurangan akuntansi.
akuntansi di perusahaan. H4 : Perilaku tidak etis
berpengaruh terhadap kecenderungan
Perilaku Tidak Etis kecurangan akuntansi
Etika merupakan keyakinan
mengenai tindakan yang benar dan METODE PENELITIAN
yang salah atau tindakan yang baik
dan yang buruk yang mempengaruhi Populasi dari penelitian ini
hal lainnya (Ricky w griffin dan adalah Satuan Kerja Perangkat
Ronald,J. Ebert, 2006). Buckley et Daerah di Kabupaten Bengkalis
al., (1998) dalam Fauwzi (2012), dengan jumlah 35 SKPD. Sampel
menjelaskan bahwa perilaku tidak dalam penelitian ini adalah kepala
etis merupakan suatu yang sulit bagian keuangan dan staf bagian
untuk dimengerti, yang jawabannya keuangan pada SKPD di Kabupaten
tergantung pada interaksi yang Bengkalis yang berjumlah 70 orang.
kompleks antara situasi serta Data penelitian ini adalah data
karakteristik pribadi pelakunya. primer.Metode yang digunakan
Tang et al.,(2003) dalam untuk pengumpulan data adalah
Fauwzi (2012), menjelaskan perilaku survey dengan menggunakan
yang menyimpang atau tidak etis kuesioner Peneliti mengantarkan
dalam perusahaan yaitu: langsung ke alamat responden.
Demikian pula dengan pengembalian
kuesioner dijemput sendiri oleh

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1448


peneliti, sesuai dengan janji yang berbagai indikator yang
dibuat dengan responden dikonfirmasikan kepada mereka.

Metode Analisis Data Reliabilitas


Mengenai metode dan Reliabilitas menunjukkan
Analisis data yang digunakan penulis pada suatu pengertian bahwa sebuah
adalah dengan mengunakan metode instrumen dapat dipercaya untuk
regresi linear berganda, yaitu suatu digunakan sebagai alat pengumpul
metode statistik yang digunakan data karena instrumen tersebut sudah
untuk mengetahui hubungan antara baik. Reliabel artinya dapat
empat variabel bebas dan satu dipercaya dan diandalkan karena
variabel terkait. Yang mana variabel memiliki sifat yang konsisten
bebas tersebut terdiri dari Menurut Rochaety (2007: 99)
pengendalian internal, kesesuaian dikatakan bahwa nilai koefisien
kompensasi, ketaatan aturan reliabilitas dapat diketahui dengan
akuntansi, dan perilaku tidak etis, model DOSD FURQEDFK¶V. Koefisien
sedangkan yang menjadi variabel yang reliabilitasnya tergolong baik
terikat yaitu kecenderungan adalah yang berada antara 0,70-1,00.
kecurangan akuntansi. Pengaruh
antara variabel bebas dengan variabel Normalitas
terikat ditunjukkan dengan fungsi Uji Normalitas bertujuan
persamaanan alisis deskriptif regresi untuk menguji apakah dalam model
linier berganda. regresi, variabel dependen dan
Untuk membantu dalam independen keduanya mempunyai
pengolahan data tersebut digunakan distribusi normal atau tidak (Ghozali
program SPSS (Statistical Package 2005). Uji normalitas pada penelitian
For Social Science). Sedangkan alat ini dilakukan dengan menggunakan
uji yang digunakan untuk menguji kurva penyebaran P-Plot, dimana
persamaan regresi serta koefisien suatu variabel dikatakan normal jika
determinasi dan standar errornya dan gambar distribusi titik-titik data
untuk melihat pengaruh dari menyebar di sekitar garis diagonal
variabel-variabel bebas (independen) dan penyebaran titik-titik data searah
terhadap variabel terikat (dependen) mengikuti garis diagonal.
di dalam penulisan ini adalah : Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi
Teknik Analisis Data klasik atas data ini, maka peneliti
Analisis Deskriptif melakukan uji multikolonieritas dan
Analisis deskriptif digunakan uji heteroskedastisitas.
untuk mengukur kecenderungan
tanggapan responden terhadap setiap 1. Uji Multikolinearitas
indikator. Untuk mengukur secara Uji multikolinearitas
pasti nilai skor tiap indikator maka bertujuan untuk menguji dalam
digunkan skala penilaian. model regresi ditemukan adanya
Dengan adanya rentang skala korelasi antar variabel-variabel bebas
maka dapat dijadikan sebagai acuan (Ghozali, 2011). Uji
untuk menilai hingga seberapa tinggi multikolinearitas ini digunakan
tanggapan para responden terhadap karena pada analisis regresi terdapat
asumsi yang mengisyaratkan bahwa

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1449


variabel independen harus terbebas
dari gejala multikolinearitas atau Definisi Operasional Variabel
tidak terjadi korelasi anatara variabel
independen. Cara untuk mengetahui Kecenderungan Kecurangan
apakah terjadi multikolinearitas atau Akuntansi (Y)
tidak yaitu dengan melihat nilai Kecuarangan (Fraud)
tolerance dan Variance Inflation menurut Black Low Dictionary
Faktor (VIF). dalam Tungga (2010) adalah
kesengajaan atau salah pernyataan
2. Uji Heteroskedastisitas terhadap suatu kebenaran atau
Dasar analisis keadaan yang disembunyikan dari
heteroskedastisitas dapat dilakukan sebuah fakta material yang dapat
dengan grafik scatterplot, jika titik- mempengaruhi orang lain untuk
titik menyebar secara merata di atas melakukan perbuatan atau tindakan
dan di bawah atau sekitar angka 0, yang merugikannya, biasanya
maka tidak terjadi merupakan kesalahan namun dalam
heteroskedastisitas. Sedangkan jika beberapa kasus (khususnya
titik-titik data membentuk pola dilakukan secara sengaja)
bergelombang melebar kemudian memungkinkan merupakan suatu
menyempit atau mengumpul di satu kejahatan.
titik, maka telah terjadi
heteroskedastisitas. Pengendalian Internal (X1)
Pengendalian Internal adalah
Analisis Regresi Linear Berganda suatu proses yang dipengaruhi oleh
Pengaruh antara variabel manajemen yang diciptakan untuk
bebas dengan variabel terikat memberikan keyakinan yang
ditunjukkan dengan fungsi memadai dalam pencapaian
persamaan regresi. efektivitas, efesiensi, ketaatan
Dengan adanya persamaan terhadap peraturan perundang-
regresi yang dihasilkan, maka akan undangan yang berlaku, dan
dapat dilakukan prediksi/peramalan keandalan penyajian laporan
berdasarkan elastisitas yang bisa keuangan (Sawyer, 2006).
ditafsirkan dalam persamaan
tersebut. Dengan langkah ini maka Kesesuaian Kompensasi (X2)
organisasi dapat menentukan strategi Kompensasi adalah
apa yang paling baik untuk dilakukan keseluruhan balas jasa yang diterima
dalam rangka untuk meningkatkan oleh pegawai sebagai akibat dari
kinerja Karyawan. pelaksanaan pekerjaan di organisasi
dalam bentuk uang atau lainnya,
Uji Koefisien Determinasi yang dapat berupa gaji, upah, bonus,
Koefisien Determinasi dan tunjangan lainnya seperti
Yaitu pengujian yang bertujuan tunjangan kesehatan, hari raya, uang
menilai berapa persen pengaruh dari makan dan lain - lain (Hariandja,
variabel independen yang ada dalam 2002: 244).
model berpengaruh terhadap variabel
independen, sedangkan sisanya Ketaatan Aturan Akuntansi (X3)
adalah pengaruh dari variabel lain Ketaatan Aturan Akuntansi
adalah suatu kewajiban dalam

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1450


organisasi untuk mematuhi segala bahwa seluruh nilai alpha
ketentuan atau aturan akuntansi FURQEDFK¶V pada semua indikator
dalam melaksanakan pengelolaan lebih tinggi dari batas minimum 0,6
keuangan dan pembuatan laporan sebagaimana yang disyaratkan untuk
keuangan agar tercipta transparansi bisa dikatakan reliabel. Dengan
dan akuntabilitas pengelolaan demikian seluruh indikator baik
keuangan dan laporan keuangan yang variabel independen maupun variabel
dihasilkan efektif, handal serta akurat dependen pada penelitian bisa
informasinya. digunakan dalam proses pembahasan
selanjutnya.
Perilaku Tidak Etis (X4)
Perilaku Tidak Etis adalah Uji Normalitas
perilaku atau sikap menyimpang Uji noormalitas data
yang dilakukan seseorang untuk bertujuan untuk menguji apakah
mencapai suatu tujuan tertentu, tetapi dalam model regresi variabel
tujuan tersebut berbeda dari tujuan dependen maupun variabel
yang telah disepakati sebelumnya. independen mempunyai distribusi
yang normal atau tidak. Uji
HASIL PENELITIAN DAN normalitas dapat dilihat dari
PEMBAHASAN penyebaran data yang mengikuti
garis normal seperti yang dapat
Reliabilitas dilihat pada gambar 4.1 (Indrianto
Koefisien yang reliabilitasnya dan Supomo, 2009).
tergolong baik adalah yang berada Gambar 1
antara 0,60 ± 1,00. Berdasarkan hasil Hasil Uji Normalitas
pengujian reliabilitas diperoleh
informasi sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Nil
Cronb Kesi
ai
Variabel DFK¶V mpul
Kr
Alpha an
itis
Pengendalian 0,76 Relia Dari gambar Normal PP Plot
0,6
Internal 1 bel diatas terlihat data menyebar
Kesesuaian 0,89 Relia disekitar dan mengikuti garis
0,6 diagonal. Dengan demikian dapat
Kompensasi 5 bel
diartikan bahwa model regresi
Ketaatan Aturan 0,92 Relia
0,6 memenuhi asumsi normalitas.
Akuntansi 3 bel
Perilaku Tidak 0,78 Relia Uji Multikolinearitas
0,6
Etis 5 bel Uji multikolinearitas
Kecenderungan dilakukan dengan melihat tolerance
0,85 Relia
Kecurangan
7
0,6
bel
value dan VIF. Uji multikolinearitas
Akuntansi tidak terjadi bila nilai tolerance value
Sumber: Data olahan, 2016. diatas 0,10 atau nilai VIF dibawah 10
Berdasarkan hasil pengujian (Indrianto dan Supomo, 2009). Hasil
reliabilitas di atas dapat dilihat
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1451
uji multikolinearitas disajikan dalam
tabel berikut ini:
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics Berdasarkan tabel Scatterplot
Toleran VIF diatas dapat dilihat bahwa titik-titik
ce tidak membentuk pola tertentu dan
(Constant) menyebar secara acak diatas dan
Pengendalian ,529 1,892 dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Internal Dapat diartikan tidak terdapat
Kesesuaian ,465 2,150 heterokedastisitas dalam model
1 Kompensasi regresi penelitian ini.
Ketaatan Aturan ,421 2,373
Akuntansi
Pengujian Hipotesis
Perilaku Tidak ,571 1,751
Etis Prosedur yang dilakukan
a. Dependent Variable: Kecenderungan dengan tujuan untuk memutuskan
Kecurangan Akuntansi apakah menerima atau menolak
hipotesis yang dihasilkan selanjutnya
Dari hasil perhitungan hasil untuk menganalisis pengaruh
analisis data diatas, diperoleh nilai pengendalian internal, kesesuaian
VIF untuk seluruh variabel bebas < kompensasi, ketaatan aturan
10 dan tolerance > 0,10. Hal ini akuntansi, dan perilaku tidak etis
dapat disimpulkan bahwa model terhadap kecenderungan kecurangan
regresi tersebut bebas dari akuntansi, dilakukan dengan
multikolinearitas. pengujian regresi berganda yang
menghasilkan informasi sebagai
Uji Heteroskedastisitas berikut:
Heterokedastisitas ini dapat Tabel 4
dideteksi dengan melihat ada Hasil Pengujian Regresi
tidaknya pola tertentu pada grafik Coefficientsa
scatterplot. Jika titik ± titik pada Model Unstanda Stand T Sig.
rdized ardiz
scatterplot membentuk pola tertentu Coefficie ed
berarti regresi mengalami gangguan. nts Coeff
Sebaliknya jika diagram pencar tidak icient
s
membentuk suatu pola tertentu B Std Beta
(menyebar) berarti regresi tidak .
mengalami gangguan Err
or
heterokedastisitas (Indrianto dan
(Constan 78, 5,9 13,26 ,00
Supomo, 2009). Hasil pengujian t) 728 36 4 0
heterokedastisitas dapat dilihat pada Pengend - ,19 -,360 - ,00
grafik scatterplot dibawah ini: alian ,82 4 4,241 0
1 Internal 4
Gambar 2 Kesesuai - ,15 -,222 - ,01
Hasil Uji Heteroskedastisitas an ,36 0 2,455 7
Kompen 8
sasi

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1452


Ketaatan - ,11 -,257 - ,00 Artinya adalah bahwa setiap
Aturan ,32 9 2,705 9 peningkatan perilaku tidak etis
Akuntan 2
si sebesar 1 satuan maka akan
Perilaku ,39 ,14 ,224 2,747 ,00 meningkatkan kecenderungan
Tidak 0 2 8 kecurangan akuntansi sebesar
Etis
0,390 dengana sumsi variabel lain
a. Dependent Variable: Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi tetap.
Sumber: Data olahan, 2016. 6. Standar error (e) merupakan
persamaan Regresi Berganda variabel acak dan mempunyai
Berdasarkan hasil pengujian distribusi probabilitas yang
sebagaimana yang ditunjukkan pada mewakili semua faktor yang
Tabel 4 dapat ditarik sebuah mempunyai pengaruh terhadap Y
persamaan regresi. tetapi tidak dimasukan dalam
1. Nilai konstanta (a) sebesar persamaan.
78,728. Artinya adalah apabila
variabel independen diasumsikan Uji Koefisien Determinasi
nol (0), maka kecenderungan Koefisien determinasi (R2)
kecurangan akuntansi sebesar pada intinya mengukur seberapa jauh
78,728. kemampuan model dalam
2. Nilai koefisien regresi variabel menerangkan variasi variabel
SHQJHQGDOLDQ LQWHUQDO VHEHVDU í dependen.
0,824. Artinya adalah bahwa Tabel 5
setiap peningkatan pengendalian Hasil Uji Koefisien Determinasi
internal sebesar 1 satuan maka Model Summaryb
akan menurunkan kecenderungan M R R Adjust Std. Durbi
od Squ ed R Error n-
kecurangan akuntansi sebesar el are Square of the Watso
0,824 dengana sumsi variabel lain Estima n
tetap. te
3. Nilai koefisien regresi variabel 1
,88 ,776 ,761 3,0804 1,750
NHVHVXDLDQ NRPSHQVDVL VHEHVDU í 1a 4
0,368. Artinya adalah bahwa a. Predictors: (Constant), Perilaku Tidak
Etis, Ketaatan Aturan Akuntansi,
setiap peningkatan kesesuaian
Pengendalian Internal, Kesesuaian
kompensasi sebesar 1 satuan Kompensasi
maka akan menurunkan b. Dependent Variable: Kecenderungan
kecenderungan kecurangan Kecurangan Akuntansi
akuntansi sebesar 0,368 dengana Sumber: Data olahan, 2016.
sumsi variabel lain tetap. Diperoleh nilai R Square
4. Nilai koefisien regresi variabel sebesar 0,776. Artinya adalah bahwa
ketaatan aturan akuntansi sebesar sumbangan pengaruh variabel
í $UWLQ\D DGDODK EDKZD independen terhadap variabel
setiap peningkatan ketaatan aturan dependen adalah sebesar 77,6 %.
akuntansi sebesar 1 satuan maka Sedangkan sisanya 22,4 %
akan menurunkan kecenderungan dipengaruhi oleh variabel lain yang
kecurangan akuntansi sebesar tidak dimasukkan dalam model
0,322 dengana sumsi variabel lain regresi ini.
tetap.
5. Nilai koefisien regresi variabel Pembahasan
perilaku tidak etis sebesar 0,390.
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1453
Pengaruh Pengendalian Internal pada aturan akuntansi pada
Terhadap Kecenderungan perusahaan maka semakin rendah
Kecurangan Akuntansi kecenderungan kecurangan
Hasil penelitian ini perusahaan untuk melakukan
menyimpulkan bahwa semakin bagus kecurangan akuntansi.
pengendalian internal yang dimiliki Pengaruh Perilaku Tidak Etis
oleh instansi maka semakin rendah Terhadap Kecenderungan
tingkat kecurangan akuntansi yang Kecurangan Akuntansi
dilakukan. Hal ini bahwa
kecenderungan kecurangan akuntansi Hasil penelitian
dapat dikurangi jika sistem menyimpulkan bahwa perilaku tidak
pengendalian internal yang efektif etis berpengaruh signifikan dan
diterapkan dalam perusahaan. Hal ini positif terhadap kecenderungan
mengindikasikan jika pimpinan dan kecurangan akuntansi. Semakin
staf akuntansi dapat menerapkan tinggi perilaku tidak etis pada
sistem pengendalian internal yang perusahaan maka semakin tinggi pula
efektif dalam perusahaan akan kecenderungan kecurangan
mencegah kecenderungan perusahaan untuk melakukan
kecurangan akuntansi. kecurangan akuntansi.

Pengaruh Kesesuaian Kompensasi KESIMPULAN DAN SARAN


Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi Kesimpulan
Hasil penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
menyimpulkan bahwa kesesuaian menguji Pengaruh Pengendalian
kompensasi berpengaruh signifikan Internal, Kesesuaian Kompensasi,
negatif terhadap kecenderungan Ketaatan Aturan Akuntansi, Dan
kecurangan akuntansi. Semakin Perilaku Tidak Etis Terhadap
tinggi kesesuaian kompensasi maka Kecenderungan Kecurangan
kecenderungan kecurangan akuntansi Akuntansi studi empiris pada SKPD
juga akan semakin turun. Ini berarti Kabupaten Bengkalis. Hasil evaluasi
di dalam perusahaan pimpinan dan model penelitian dan pengujian
staf akuntansi telah memberikan hipotesis yang dilakukan dalam
maupun menerima kompensansi penelitian ini menghasilkan beberapa
yang sesuai sehingga dapat simpulan antara lain:
menurunkan kecenderungan 1. Pengendalian internal
kecurangan akuntansi. berpengaruh signifikan negatif
terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi, artinya
Pengaruh Ketaatan Aturan
semakin efektif pengendalian
Akuntansi Terhadap
internal perusahaan, semakin
Kecenderungan Kecurangan
rendahnya kecenderungan
Akuntansi
Hasil penelitian kecurangan akuntansi perusahaan.
menyimpulkan bahwa bahwa 2. Semakin tinggi kesesuaian
ketaatan aturan akuntansi kompensasi maka kecenderungan
berpengaruh signifikan negatif kecurangan akuntansi juga akan
terhadap kecenderungan kecurangan semakin turun. Ini berarti di
akuntansi. Semakin tinggi ketaatan dalam perusahaan pimpinan dan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1454


staf akuntansi telah memberikan memastikan bahwa responden
maupun menerima kompensansi mengerti maksud dari kuesioner
yang sesuai sehingga dapat yang akan diisi, misalnya dengan
menurunkan kecenderungan cara peneliti memberikan
kecurangan akuntansi. penjelasan secara langsung
3. Taat terhadap aturan akuntansi kepada responden agar data yang
dapat memperkecil perilaku diperoleh nantinya tidak bias dan
curang, bahwa kegagalan sesuai dengan apa yang
penyusunan laporan keuangan diharapkan dalam penelitian .
yang disebabkan karena ketidak 4. Jumlah sampel yang digunakan
ketaatan pada aturan akuntansi, dalam penelitian ini terlalu sedikit
akan menimbulkan kecurangan penelitian selanjutnya
perusahaan yang tidak dapat diharapkan dapat memperbanyak
dideteksi oleh para auditor jumlah sampel yang akan
4. Perilaku Tidak Etis dapat digunakan, sehingga akan
memberikan pengaruh terhadap mendapatkan hasil yang
terjadinya Kecenderungan signifikan dan lebih mendekati
Kecurangan Akuntansi di dalam kondisi yang sebenarnya.
suatu manajemen. Hasil 5. Variabel yang digunakan untuk
penelitian ini mengindikasikan penelitian ini hanya meliputi
bahwa semakin karyawan Pengendalian Internal, Ketaatan
melakukan tindakan atau perilaku Aturan Akuntansi, Kesesuaian
yang tidak etis maka akan Kompensasi dan Perilaku Tidak
semakin tinggi juga Etis. Peneliti selanjutnya
Kecenderungan Kecurangan diharapkan dapat menambah
Akuntansi yang dilakukan variabel yang berhubungan
karyawan maupun manajemen dengan Kecenderungan
yang berada di dalamnya. Kecurangan Akuntansi sehingga
akan mendapatkan hasil yang
Saran lebih banyak dan luas mengenai
Berdasarkan hasil penelitian dan faktor-faktor yang mempengaruhi
kesimpulan di atas, maka disarankan: Kecenderungan Kecurangan
1. Untuk meningkatkan Akuntansi.
pengendalian internal pada SKPD
Kabupaten Bengkalis hendaknya DAFTAR PUSTAKA
setiap karyawan lebih menaati
peraturan yang berlaku agar dapat Abdul Halim.2003. Auditing (Jilid
mencegah dan mengurangi 1). Yogyakarta: UPP AA
Kecurangan Akuntansi yang YKPN.
mungkin dapat terjadi.
2. Pada penelitian selanjutnya Amin Widjaya. 1992. Pemeriksaan
diharapkan dapat memperluas Kecurangan (Fraud
area penelitian, tidak hanya pada Auditing). Rineka Cipta:
dua SKPD Kabupaten Bengkalis Jakarta.
saja, sehingga lebih dapat Ananda Aprishella.2014. Pengaruh
digeneralisasikan. Keefektifan Pengendalian
3. Ketika membagi kuesioner kepada Internal Dan Kepuasan
responden, sebaiknya peneliti Kerja Terhadap
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1455
Kecenderungan Ikatan Akuntan Indonesia. 2001.
Kecurangan Akuntansi Standar Pforesional
Pada Dinas Pendapatan Akuntan Publik. Salemba
Pengelolaan Keuangan Aset Empat: Jakarta.
Daerah Istimewa Nirmala, Swastia. 2012. Analisis
Yogyakarta. Skripsi. Pengaruh Profitabilitas,
Universitas Negeri Ukuran Perusahaan, Laju
Yogyakarta. Pertumbuhan dan
Kompleksitas Transaksi
Arens A. Alvin. Ellder j. Ronald & Terhadap Kelemahan
Beasley Mark s. 2008. Pengendalian Internal.
Auditing dan jasa Skripsi Sarjana. FEB UNDIP.
Assurance Pendekatan Semarang.
Terintegrasi. Jakarta:
Erlangga. Puspitasari, Titus. 2013. Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi,
Arens. 2012. Auditing and Assurance Pendapatan Asli Daerah
Services and The Integrity (PAD), dan Kompleksitas
of Financial Reporting, 8th Pemerintah Daerah (Jumlah
Edition. United States of SKPD) Terhadap Kelemahan
America: John Wiley & Pengendalianj Intern (Studi
Sons Inc. Empiris Pada Pemerintah
Arifyani, Hesti Arlich. 2012. Daerah di Indonesia). Skripsi
Pengaruh Pengendalian Sarjana. FEB Universitas
Internal, Kepatuhan, dan Islam Negri Syarif
Kompensasi Manajemen Hidayatullah. Jakarta.
terhadap Perilaku Etis Rahmawati, Ardiana Peri. (2012).
Karyawan Pada PT ADI Analisis Pengaruh Faktor
SATRIA ABADI. Jurnal Internal dan Moralitas
Nominal/Volume 1/Nomor Manajemen Terhadap
1. Kecenderungan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Kecurangan Akuntansi.
Lembaga Keuangan 2006. Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Hall, James A. 2001. Sistem
Informasi Akuntansi. PT Ricky w griffin dan Ronald j Ebert.
Salemba Empat: Jakarta. 2006. Binis Edisi
Kedelapan. Jakarta:
Hariandja, Marihot Efendi Tua. Erlangga.
(2002). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Standar Profesional Akuntan Publik,
Grasindo. SA Seksi 319.

Hasibuan, H. Melayu. 2003. Sugiyono. (2012). Statistika untuk


Manajemen Sumber Daya Penelitian. Bandung: CV.
Manusia. Bumi Aksara: Alfabeta.
jakarta. Theodorus M. Tuanakotta. (2007).
Akuntansi Forensik dan

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1456


Audit Investigatif. Jakarta: Wilopo.2006. Analisis Faktor-Faktor
Lembaga Penerbit Fakultas yang Berpengaruh Terhadap
Ekonomi Universitas Kecenderungan Kecurangan
Indonesia (LPFE UI) Akuntansi: Studi Pada
Perusahaan Pubik dan Badan
Usaha Milik Negara di
Thoyibatun, Siti.2009. Faktor-Faktor Indonesia. Simposium
yang Berpengaruh Terhadap Nasional Akuntansi 9.
Perilaku Tidak Etis Dan Wilopo. 2009. Analisis Faktor-
Kecenderungan Kecurangan Faktor yang Berpengaruh
Akuntansi Serta Akibatnya terhadap Terhadap
Terhadap Kinerja Kecenderungan Kecurangan
Organisasi. Jurnal Ekonomi Akuntansi. Padang:
dan Keuangan. Simposium Nasional
Tuanankotta, Theodorus.M. 2007. Akuntansi 9 Padang.
Akuntansi Forensik dan Audit Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 08
Investigasi Seri Departemen tahun 2006 tentang Standar
akuntansi. FE UI : Jakarta. Akuntansi Pemerintah
Veithzal Rivai. (2011). Manajemen (www.HARIANBERANTAS.com)
Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta: PT. (www.detikpertama.com)
Rajagrafindo Persada.

JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017 1457

You might also like