You are on page 1of 15

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, ASIMETRI INFORMASI,

KESESUAIAN KOMPENSASI DAN IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE


GOVERNANCE TERHADAP KECENDERUNGAN
KECURANGAN AKUNTANSI
(Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta yang ada di Pekanbaru)

Oleh :
Indra Ramadhany
Pembimbing : Novita Indrawati dan Al Azhar L

Faculty of Economic Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : indra.ramadhany@yahoo.com

The Effect of Internal Control System, Information Asymetry, Suitability


Compensation And Good Corporate GovernanceImplementation
Of Fraud
(Empirical studies at a private hospital in Pekanbaru)

ABSTRACT

This study aimed to obtain empirical evidence about the influence of


internal control system, information asymetry, suitability compensation and good
corporate governance implementation to the tendency of accounting fraud. This
study used primer data with quitonaiers. The population of this study was
obtained from a sample of all hospital in Pekanbaru. The sample was determined
using the saturated samples with unit of analysis of this study is a division of
financial and procuremen, and respondent as many as 80, so the questionnaire is
returned as many 52 pieces. The analysis technique used multiple linear
regression analysis using SPSS ver. 17 computer program. The result of the study
showed that (1) partially the internal control affected the accounting fraud, (2)
partially the informational asymmetrical affected the accounting fraud, (3)
partially the compliance compensation affected to the accounting fraud, (4)
partially the good corporate governance implementation contributed the
accounting fraud and (5) simultaneously the internal control system, the
informational asymmetry, compliance compensation, and the implementation
good governance significantly affected the tendency of the accounting fraud.

Keyword : fraud, internal, asymetry, compensation and corporate

PENDAHULUAN kecurangan akuntansi membuat


organisasi atau lembaga yang
Seiring dengan berkembangnya dikelola menjadi rugi. Sebagai
kompleksitas bisnis dan semakin contoh, volume produktivitas
terbukanya peluang usaha dan organisasi melemah, belanja sosial
investasi menyebabkan risiko organisasi semakin sedikit,
terjadinya kecurangan pada kepercayaan masyarakat yang
perusahaan semakin tinggi. dilayani beralih ke organisasi lain,
Terjadinya kecenderungan dan mitra kerja tidak selera lagi
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1253
untuk tetap bekerja sama. Di sisi lain jasa di rumah sakit sering terjadinya
kasus kecenderungan kecurangan kecurangan yang sehingga akan
akuntansi tidak terlepas dari mengakibatkan kerugian yang sangat
pemberitaan media massa. Jika besar, baik itu dari segi kuantitas,
demikian yang terjadi, reputasi dan kualitas barang/jasa maupun biaya
citra organisasi yang terbangun yang akan dikeluarkan. Bahkan
selama ini menjadi sulit untuk hampir sebagian besar di
dijadikan daya saing dalam meraih perusahaan-perusahaan sering
persaingan pasar yang semakin ditemui adanya penyimpangan yang
tajam. disebabkan adanya kecurangan pada
Kecurangan akuntansi telah proses pengadaan barang dan jasa
berkembang di berbagai negara, yang menimbulkan kerugian yang
termasuk di Indonesia. Tingginya cukup signifikan. Auditor yang
intensitas praktik kecurangan, memahami aspek risiko dengan baik,
penipuan, dan penggelapan yang akan selalu menjadikan kegiatan
terjadi pada suatu institusi publik pengadaan ini sebagai obyek audit
maupun privat, dengan segala yang memerlukan pengujian lebih
modusnya, dari yang sederhana mendalam. Sehubungan dengan
sampai yang sangat canggih dan risiko yang sangat besar dalam
rumit, seharusnya menyadarkan proses pengadaan barang dan jasa
semua pihak untuk membangun ini, maka perlu adanya upaya dan
komitmen terhadap penerapan tata strategi yang tepat untuk mencegah,
kelola yang baik secara konsisten mendeteksidan mengungkapkan
dan meluas pada semua lapisan kecurangan yang sangat mungkin
karena tanpa adanya kesadaran dan sekali terjadi pada pengadaan barang
komitmen akan mengakibatkan tidak dan jasa.
tercapainya kinerja keuangan yang Sebagai entitas pelayanan
baik pada rumah sakit (Hermiyetti, umum, rumah sakit tetap dituntut
2010). untuk tetap survive dan
Rumah Sakit (RS) adalah memperlihatkan kinerjanya dengan
sebuah institusi perawatan kesehatan baik, walaupun kondisi krisis global
profesional yang pelayanannya memberikan dampak pada hampir
disediakan oleh dokter, perawat, dan seluruh lini sektor perekonomian,
tenaga ahli kesehatan lainnya. termasuk rumah sakit. Pengelolaan
Industri rumah sakit adalah industri rumah sakit yang baik tentunya akan
yang padat karya dan padat modal. memberikan acuan ataupun
Padat karya ditandai banyaknya gambaran bagaimana rumah sakit
tenaga kerja terlibat dalam aktivitas terkelola secara transparan, mandiri,
rumah sakit, padat modal bisa dilihat akuntabel, bertanggungjawab dan
dari aktiva rumah sakit berupa wajar sehingga kinerja keuangan
peralatan medis yang nilainya sangat pada rumah sakit dapat dicapai
material dan juga persediaan obat sesuai dengan visi dan misi rumah
dengan perputaran yang tinggi, oleh sakit yang telah ditentukan
karena itu perlu diperhatikan pada sebelumnya, namun demikian
saat proses pengadaan pada dua harapan di atas belum sepenuhnya
faktor tersebut, karena pada dalam dapat dirasakan. Hal ini disebabkan
proses pengadaan barang maupun karena belum memadainya instrumen
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1254
organisasi untuk menciptakan tindakan penipuan yang disengaja
pengelolaan yang baik dan belum dilakukan yang menimbulkan
terbangunnya komitmen yang tinggi kerugian pihak lain dan memberikan
dari para pengelola rumah sakit. keuntungan bagi pelaku kecurangan
Akibatnya muncul berbagai dan atau kelompoknya. Menurut
penyimpangan, penyelewengan, teori Fraud Triangle yang
penyelundupan dan korupsi. menyatakan bahwa pada dasarnya
Fenomena kecurangan menjadi kecurangan terjadi karena adanya
sesuatu yang lumrah di rumah sakit. tekanan (pressure), peluang
Intensitas pembicaraan (opportunity) serta rasionalitas
mengenai kecurangan di Rumah (Cressey, 1953). Sementara itu,
Sakit semakin tinggi, sama halnya menurut Amrizal (2004)terdapat tiga
yang terjadi di sektor publik lainnya, jenis kecurangan yaitu penyalah
utamanya sektor pemerintah yang gunaan asset (assets
menangani masalah pelayanan umum misappropriation), kecurangan
pada masyarakat. Sebenarnya niat laporan keuangan (fraud statement)
pemerintah mulai terlihat dan dan korupsi (corruption).
memperhatikan program untuk Kecurangan akuntansi sangat
mengeliminasi kecurangan yang erat hubungannya dengan etika.
dilakukan oleh aparat pemerintahan. Kecurangan akuntansi merupakan
Hal ini diindikasikan dengan suatu tindakan ilegal. Menurut
peningkatan peran Komisi Puspasari (2012), secara umum
Pemberantasan Korupsi (KPK), perilaku ilegal adalah bagian dari
kejaksaan, kepolisian, atau perilaku tidak etis, oleh karena itu
pengadilan Tindak Pidana Korupsi ada hukum yang harus ditegakkan
atau koruptor (Tipikor). Namun sebagai bagian dari usaha
sayangnya, hal ini sepertinya belum penegakkan standar moral. Penelitian
menjadi semacam komitmen untuk ini mengenai faktor-faktor yang
dijalankan bersama-sama secara mepengaruhi kecenderungan
konsisten di semua lini. kecurangan akuntansi dalam laporan
Menurut berita yang ditulis keuangan telah banyak dilakukan
Rudhy dalam tribunnews.com pada 9 namun menunjukan hasil yang tidak
September 2012, mantan Direktur konsisten.
Rumah Sakit Padjonga Daeng Ngalle Salah satu faktor yang dapat
Kabupaten Takalar terbukti mempengaruhi kecurangan akuntansi
melakukan tindak pidana korupsi yaitu pengaruh Sistem pengendalian
penyalahgunaan jabatan yang internal (internal control sistem).
melekat pada dirinya dengan Sistem pengendalian internal
melakukan korupsi pengadaan 85 merupakan proses yang dijalankan
unit ranjang elektronik di RS Takalar untuk memberikan keyakinan
dengan merugikan keuangan negara memadai tentang pencapaian
senilai Rp. 375 juta rupiah. (Rudy, keandalan laporan keuangan,
2012) menurut Association of kepatuhan terhadap hukum, dan
certified Fraud Examinations efektivitas dan efisiensi operasi.
(ACFE-2000). Faktor lain yang dapat
Hall (2009) mendefinisikan mempengaruhi kecurangan akuntansi
kecurangan (fraud) sebagai suatu yaitu Asimetri informasi. Asimetri
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1255
informasi adalah situasi ketika terjadi secara parsial berpengaruh signifikan
ketidakselarasan informasi antara negatif terhadap fraud dan (4) secara
pihak yang menyediakan informasi simultan efektivitas sistem
dengan pihak yang membutuhkan pengendalian internal, asimetri
informasi. informasi dan implementasi good
Selain faktor-faktor yang telah governance berpengaruh signifikan
diuraikan sebelumnya, kesesuaian terhadap kecenderungan kecurangan
kompensasi juga merupakan salah (fraud) akuntansi.
satu faktor yang mempengaruhi Perbedaan penelitian ini
kecenderungan akuntansi. dengan penelitian terdahulu yaitu,
Kompensasi sering kali disebut salah satunya peneliti mengganti
penghargaan dan dapat didefinisikan objek penelitian. Penelitian yang
sebagai setiap bentuk penghargaan dilakukan oleh Saftarini (2015)
yang diberikan kepada karyawan mengambil objek penelitian di
sebagai balas jasa atas kontribusi Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang mereka berikan kepada (SKPD), sedangkan peneliti
organisasi (Panggabean, 2002). mengambil sampel di Rumah Sakit.
Faktor lain yang dapat Perbedaan lainnya, peneliti
mencegah terjadinya kecurangan, menambah variabel kesesuaian
diantaranya yaitu penerapan Good kompensasi.
Corporate Governance (GCG). Rumusan masalah dalam
Menurut Sutoyo (2005:12), Badan penelitian ini adalah: 1) Apakah
Pengelola Pasar Modal di banyak Sistem Pengendalian Intern
negara menyatakan bahwa penerapan berpengaruh terhadap
good corporate governance di Kecenderungan Kecurangan
perusahaan- perusahaan publik Akuntansi? 2) Apakah Asimetri
secara sehat telah berhasil mencegah Informasi berpengaruh terhadap
praktek pengungkapan laporan Kecenderungan Kecurangan
keuangan perusahaan kepada Akuntansi? 3) Apakah Kesesuaian
pemegang saham, investor, dan Kompensasi berpengaruh terhadap
pihak lain yang berkepentingan Kecenderungan Kecurangan
secara tidak transparan. Akuntansi? 4) Apakah Implementasi
Penelitian ini merupakan Good Corporate Governance
replikasi dari penelitian Saftarini berpengaruh terhadap
(2015) yang meneliti pengaruh Kecenderungan Kecurangan
efektivitas pengendalian internal, Akuntansi?
asimetri informasi dan implementasi Dari rumusan masalah yang
good governance terhadap ada, maka tujuan penelitian ini antara
kecenderungan kecurangan (fraud). lain : 1) Untuk mengetahui apakah
Hasil penelitian yang ditemukan oleh Sistem Pengendalian Intern
Saftarini (2015) yaitu secara parsial berpengaruh terhadap Kecenderung-
efektivitas pengendalian internal an Kecurangan Akuntansi. 2) Untuk
berpengaruh signifikan negatif mengetahui apakah Asimetri
terhadap fraud, (2) asimetri Informasi berpengaruh terhadap
informasi secara parsial berpengaruh Kecenderungan Kecurangan Akun-
signifikan positif terhadap fraud, (3) tansi. 3) Untuk mengetahui apakah
implementasi good governance Kesesuaian Kompensasi berpengaruh
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1256
terhadap Kecenderungan Kecurang- dari kebijakan dan proses yang
an Akuntansi. 4) Untuk mengetahui dirancang untuk memberikan
apakah Implementasi Good manajemen jaminan yang wajar
Corporate Governance berpengaruh bahwa perusahaan mencapai tujuan
terhadap Kecenderungan Kecurang- dan sasarannya. Krismadji
an Akuntansi. (2010:219) mengatakan bahwa
sistem pengendalian intern adalah
TELAAH PUSTAKA metode yang digunakan untuk
menjaga atau melindungi aktiva,
Kecenderungan Kecurangan menghasilkan informasi yang dapat
Akuntansi dipercaya, memperbaiki efisiensi dan
Menurut Hall (2009:135) untuk melindungi kebijakan
kecurangan menunjuk pada manajemen.
penyajian fakta yang bersifat
material secara salah yang dilakukan Asimetri Informasi
oleh suatu pihak kepada pihak lain, Asimetri informasi adalah
dengan tujuan untuk membohongi situasi di mana terjadi
dan mempengaruhi pihak lain untuk ketidakselarasan informasi antara
bergantung kepada fakta tersebut, pihak yang memiliki atau
fakta yang akan merugikan. menyediakan informasi dengan pihak
Kecurangan menurut Institut of yang membutuhkan informasi (Scott,
Internal Auditors (IIA) adalah meliputi 2011:7-8). Anthony dan
serangkaian tindakan-tindakan tidak Govindarajan (2001), menyatakan
wajar dan ilegal yang sengaja
bahwa kondisi asimetri informasi
dilakukan untuk menipu (Sawyer,
2006: 339). muncul dalam teori keagenan
IAI (2012 : 316) menjelaskan (agency theory), yaitu principal
bahwa, kecurangan akuntansi (pemilik/atasan) memberikan
sebagai (1) salah saji yang timbul wewenang kepada agen
dari kecurangan dalam pelaporan (manajer/bawahan) untuk mengatur
keuangan yaitu salah saji atau perusahaan yang dimilikinya.
penghilangan secara sengaja jumlah Pendelegasian wewenang akan
atau pengungkapan dalam laporan menyebabkan manajer sebagai
keuangan untuk mengelabuhi para pengelola perusahaan akan lebih
pemakai laporan keuangan, (2) salah mengetahui prospek dan informasi
saji yang timbul dari perlakuan tidak perusahaan sehingga menimbulkan
semestinya terhadap aktiva (sering ketidak seimbangan informasi antara
kali disebut sebagai penyalahgunaan manajer dengan pemilik yang disebut
atau penggelapan) berkaitan dengan dengan asimetri informasi. Asimetri
pencurian aktiva entitas yang informasi antara manajer (agen) dan
berakibat laporan keuangan tidak pemilik (principal) inilah yang dapat
disajikan sesuai dengan prinsip memberikan kesempatan kepada
akuntansi yang berlaku umum di manajer untuk melakukan tindakan-
Indonesia. tindakan kecurangan yang dapat
menguntungkan dirinya.Asimetri
Sistem Pengendalian Intern informasi merupakan suatu keadaan
Menurut Arens (2003:396) suatu dimana manajer memiliki akses
sistem pengendalian intern terdiri informasi atas prospek perusahaan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1257
yang tidak dimiliki oleh pihak luar pembagian tugas, tanggung jawab,
perusahaan. dan pengawasannya.

Kesesuaian Kompensasi Pengaruh Sistem Pengendalian


Kompensasi menurut Hasibuan Interen Dengan Kecenderungan
(2011:118), Kesesuaian kompensasi Kecurangan Akuntansi
adalah semua pendapatan yang Sistem pengendalian interen
berbentuk uang, barang langsung merupakan kebijakan dan prosedur
atau tidak langsung yang diterima yang dirancang memberikan
karyawan sebagai imbalan atas jasa manajemen kepastian yang layak
yang di berikan ke perusahaan. bahwa perusahaan telah mencapai
Hasibuan (2011:119) tujuan dan sasaran yaitu : reliabilitas
mendefenisikan kompensasi adalah pelaporan keuangan, efisiensi, dan
segala sesuatu yang di konstitusikan efektivitas operasional, dan ketaatan
atau dianggap sebagai balas jasa/ pada hukum dan aturan (Arens,
ekuivalen. Kompensasi menurut 2006:370). Tunggal (2010:231)
Veithzal (2004:357) juga diartikan menyatakan bahwa faktor-faktor
sebagai sesuatu yang diterima yang mempengaruhi kecurangan
karyawan sebagai pengganti jasa yaitu membangun struktur
mereka dalam perusahaan. pengendalian intern yang baik,
Kompensasi bisa berupa fisik mengefektifkan aktifitas
maupun non fisik dan harus dihitung pengendalian, meningkatkan kultur
dan diberikan kepada karyawan organisasi yang dapat dilakukan
sesuai dengan pengorbanan yang dengan mengimplementasikan
telah diberikannya kepada organisasi prinsip-prinsip Good Corparate
tempat ia bekerja. Governance, mengefektifkan fungsi
internal audit. Tingginya tingkat
Implementasi Good Corporate penerapan sistem pengendalian
Governance
intern kas dan dan telah
Faktor lain yang dapat mencegah
diterapkannya good corporate
terjadinya kecurangan, diantaranya
governance akan mengurangi
yaitu penerapan Good Corporate
tingkat kecurangan dalam
Governance (GCG). Menurut Sutojo
perusahaaan.
(2008:12), Badan Pengelola Pasar
Modal di banyak negara menyatakan Manajemen merancang struktur
bahwa penerapan good corporate pengendalian intern yang memadai
governance di perusahaan- agar dapat mencapai tujuan. Dengan
perusahaan publik secara sehat telah adanya pengendalian intern seperti
berhasil mencegah praktek ini maka pengendalian dan
pengungkapan laporan keuangan pengawasan akan terjadi secara
perusahaan kepada pemegang saham, otomatis terhadap pekerjaan
investor, dan pihak lain yang seseorang oleh orang lain, hal ini
berkepentingan secara tidak dapat mencegah terjadinya
transparan. Penerapan good kecurangan dan mengalokasikan
corporate governance juga membuat kesalahan. Hipotesis yang dapat
pengelolaan perusahaan menjadi dibuat berdasarkan penjelasan di atas
lebih fokus dan lebih jelas dalam adalah sebagai berikut:

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1258


H1 : Sistem Pengendalian Intern manajemen untuk melakukan
berpengaruh terhadap kecurangan yang memberikan
Kecenderungan Kecurangan keuntungan pribadi. Hipotesis yang
Akuntansi. dapat dibuat berdasarkan penjelasan
di atas adalah sebagai berikut:
Pengaruh Asimetri Informasi H2 : Asimetri Informasi berpengaruh
Dengan Kecendrungan terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi Kecurangan Akuntansi.
Menurut Rahmawati (2006),
adanya asimetri informasi antara Pengaruh Kesesuaian Kompensasi
manajer sebagai (agent) dan pemilik Dengan Kecenderungan Akuntansi
(principal) menyebabkan Kompensasi adalah
kesenjangan pengetahuan keuangan “Penghargaan atau ganjaran kepada
internal perusahaan sehingga pihak para pekerja yang telah memberikan
manajer bisa melakukan rekayasa kontribusi dalam mewujudkan
demi meningkatkan laba untuk tujuannya melalui kegiatan yang
mendapat kompensasi atau imbalan disebut bekerja” (Nawawi,
dari pemilik. Karena perbedaan 2008:315). Seseorang cenderung
kepentingan ini masing-masing pihak akan melakukan suatu hal untuk
berusaha memperbesar keuntungan mendapatkan kompensasi. Jika
bagi diri sendiri. Pemilik kompensasi diberikan kepada
menginginkan pengembalian yang manajemen, maka manajemen
sebesar-besarnya dan secepatnya atas cenderung bertindak sesuai
investasi yang salah satunya keinginan instansi dan menghindari
dicerminkan dengan kenaikan porsi tindakan menyimpang agar tetap
deviden dari tiap saham yang mendapatkan kompensasi.
dimiliki. Sedangkan manajer Kecurangan yang dilakukan
menginginkan kepentingannya seseorang disebabkan oleh keinginan
diakomodir dengan pemberian untuk memaksimalkan keuntungan
kompensasi atau bonus yang pribadi. Tindakan tersebut tidak lain
“memadai” dan sebesar-besarnya didorong oleh ketidakpuasan
atas kinerjanya. individu atas imbalan yang mereka
Untuk meminimalisir terjadinya peroleh dari pekerjaan yang mereka
kecenderungan kecurangan akuntansi kerjakan. Sistem kompensasi yang
yang dilakukan oleh manajemen, sesuai diharapkan dapat membuat
maka pengendalian intern individu merasa tercukupi sehingga
perusahaan juga harus ditingkatkan, individu tidak melakukan tindakan
apabila pengendalian intern sudah yang merugikan instansi atau
baik, maka kesempatan terjadinya pemerintah termasuk melakukan
asimetri informasi akan dapat kecurangan akuntansi. Hipotesis
diminimalisir yang akan bermuara yang dapat dibuat berdasarkan
pada penghentian tindakan penjelasan di atas adalah sebagai
kecurangan dalam perusahaan. berikut:
Apabila sistem pengendalian intern H3 : Kesesuaian Kompensasi
lemah maka akan semakin tinggi Berpengaruh Terhadap
tingkat terjadinya asimetri informasi Kecenderungan Kecurangan
dan semakin besar kesempatan Akuntansi.
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1259
Pengaruh Implementasi Good Gambar 1
Coporate Governance Dengan Model Penelitian
Kecenderungan Akuntansi
Menurut Eddie (2010) good Sistem Pengendalian
corporate governance adalah sistem Intern (X1)
dan struktur untuk mengelola Asimetri Informasi
perusahaan dengan meningkatkan nilai (X2) Kecenderungan
pemegang saham (shareholders value) Kecurangan
Kesesuaian Akuntansi (Y)
serta mengakomodasi berbagai pihak Kompensasi (X3)
yang berkepentingan dengan
perusahaan. Good Coorporate }}}}}}
Good Corporate
Governance (X4)
Governance (GCG) sendiri
merupakan kaidah, norma ataupun Sumber : Data Olahan, 2016
pedoman harus digunakan oleh
pimpinan perusahaan dan para METODOLOGI PENELITIAN
pegawai agar segala tindakan
maupun keputusan yang Populasi dalam penelitian ini
dilakukannya adalah dalam rangka adalah seluruh rumah sakit di
mendukung kepentingan perusahaan Pekanbaru yang berjumlah 20 rumah
dan pemegang saham, sedangkan sakit. Sedangkan sampel dalam
fraud terkait dengan perilaku penelitian ini seluruh rumah sakit
penyimpangan dan tindakan illegal swasta yang ada di Pekanbaru.
yang ditandai dengan penipuan yang Unit analisis penelitian ini
disengaja, yang dapat dilakukan oleh adalah rumah sakit. Sedangkan
dan untuk keuntungan bagi responden dari penelitian ini adalah
organisasi dan atau individu baik di kepala keuangan, staff keuangan,
dalam maupun di luar organisasi. kepala bagian pengadaan barang dan
Implementasi GCG pada staff pengadaan barang dari 20
hakikatnya adalah menjadi corporate Rumah Sakit Swasta di Pekanbaru.
culture. Lemahnya implementasi Jadi terhitung 4 responden dari setiap
GCG menunjukkan bukti bahwa rumah sakit, jumlah keseluruhannya
GCG baru sampai tataran adalah 80 reponden.
compliance driven, belum menjadi Penelitian ini merupakan
culture. Tidak menjadi culture pada penelitian explanatory, penelitian
hakikatnya membuka peluang explanatory adalah suatu metode
terjadinya perilaku fraud. Hipotesis penelitian yang bermaksud untuk
yang dapat dibuat berdasarkan mendapatkan kejelasan fenomena
penjelasan di atas adalah sebagai yang terjadi secara empiris dan
berikut: berusaha untuk mendapatkan
H4: Good Corporate Governance jawaban hubungan kausal antar
Berpengaruh Terhadap variabel melalui pengujian hipotesis.
Kecenderungan Kecurangan Metode penelitian yang
Akuntansi.
digunakan adalah metode survey.
Metode survey adalah suatu
Model Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran penyelidikan yang diadakan untuk
diatas, maka model penelitian dapat memperoleh fakta-fakta dari gejala-
digambarkan sebagai berikut: gejala yang ada, mencari keterangan-

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1260


keterangan secara faktual, baik variabel dependen yaitu
tentang institusi sosial, ekonomi atau kecenderungan kecurangan akuntansi
politik dari suatu kelompok ataupun diukur dengan menggunakan skala
suatu daerah. likert 1-7. Untuk pernyataan positif
Adapun teknik pengumpulan alternatif jawaban (1-7) dan
data yang digunakan adalah pernyataan negatif alternatif jawaban
pengumpulan data dapat dilakukan (1-7).
dengan berbagai sumber maupun
Metode Analisis Data
cara. Dilihat dari sumber datanya,
UjikAsumsikKlasik
maka pengumpulan data dapat
Uji aUji asumsi klasik terdiri dari uji
menggunakan sumber primer. normalitas, uji heteroskedastisitas,
Sedangkan dilihat dari cara atau uji multikolinearitas dan uji
teknik pengumpulan data dapat autokolerasi.
dilakukan dengan interview
(wawancara), kuesioner (angket), Koefisien Determinasi (R2)
observasi (pengamatan), dan Koefisien determinasi (R2)
gabungan ketiganya. Penelitian adalah sebuah koefisien yang
Lapangan (Field Research) dan menunjukkan persentase semua
Penelitian Kepustakaan (Library pengaruh variabel independen dan
Research). variabel moderating terhadap
Sedangkan, jenis kuesioner dependen. Persentase tersebut
yang digunakan adalah kuesioner menunjukkan seberapa besarnya
tertutup, yaitu kuesioner yang sudah variabel independen dan variabel
disediakan jawabannya dengan moderating dapat menjelaskan
alasan memberikan kemudahan variabel dependen.
kepada responden dalam menjawab.
Sumber data yang dipakai HASIL PENELITIAN DAN
adalah data primer, data yang PEMBAHASAN
diperoleh secara langsung dengan
mengadakan wawancara langsung Statistik Deskriptif
dan kuisioner pada perusahaan Statistik deskriptif mempunyai
tujuan untuk memberikan gambaran
sebagai subjek penelitian.
mengenai variabel-variabel
penelitian. Hasil statistik deskriptif
Defenisi Operasional dan
dengan menggunakan bantuan
Pengukuran Variabel
Variabel independen dalam program SPSS dapat dilihat pada
penelitian ini adalah sistem tabel 1 berikut ini :
pengendalian intern, asimetri
informasi, kesesuaian kompensasi Tabel 1
dan implementasi good corporate Hasil Statistik Deskriptif
Mini Maxim Std.
governance yang diukur dengan N mum um Mean Deviation
menggunakan skala likert 1-7. Untuk Kecenderungan 52 32.00 46.00 40.1923 3.73136
pernyataan positif alternatif jawaban Kecurangan
Akuntansi
(1-7) dan pernyataan negatif
alternatif jawaban (1-7). Sedangkan

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1261


Sistem 52 37.00 53.00 43.6346 5.02554 Hasil Uji Multikolinearitas
Pengedalian
Internal Uji multikolinearitas dilakukan
Asimetri 52 30.00 42.00 34.0385 3.79350 dengan melihat tolerance value dan
Informasi VIF. Multikolinearitas tidak terjadi
Kesesuaian 52 44.00 63.00 51.5000 4.91297
Kompensasi bila nilai tolerance value diatas 0,1
GCG 52 40.00 56.00 47.3269 4.03281 atau nilai VIF dibawah 10. Hasil uji
Valid N 52 multikolinearitas disajikan dalam
(listwise) Tabel 2 berikut ini.
Sumber : Data Olahan, 2016.
Tabel 2
Hasil Uji Kualitas Data Collinearity Statistics
Model
Hasil pengujian validitas dan tolerance VIF
reliabilitas untuk variabel Sistem pengendalian
.423 2.362
internal
Kecenderungan Kecurangan
Asimetri Informasi .425 2.351
Akuntansi, Sistem Pengendalian
Kesesuaian Kompensasi .203 4.936
Intern, Asimetri Informasi,
GCG .214 4.677
Kesesuaian Kompensasi dan
Implementasi GCG sudah valid dan Sumber : Data Olahan, 2016.
reliable. Berarti variabel yang
digunakan sudah konsisten dan dapat Dari Table 2 diatas, diperoleh
dipercaya. nilai VIF untuk seluruh independen <
10 dan tolerance > 0,10. Hal ini
Hasil Uji Normalitas dapat disimpulkan bahwa model
Uji normalitas dapat dilihat regresi tersebut bebas dari
dari uji dengan menggunakan multikolinearitas.
gambar normal probability plot yang
dapat dilihat pada Gambar 2 berikut Uji Autokorelasi
Jika angka D-W diantara -2
ini .
sampai dengan +2, berarti tidak ada
Gambar 2
autokorelasi. Autokorelasi dapat
Hasil Uji Normalitas
dilihat pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson
1 1.922
Sumber : Data Olahan, 2016.

Dari tabel di atas diketahui


nilai dhitung (Durbin Watson) terletak
antara -2 dan +2 = -2< 1,922<+2.
Sumber : Data Olahan, 2016.
Dapat disimpulkan bahwa tidak
ditemukannya autokorelasi dalam
model regresi.
Dari gambar Normal PP Plot
diatas terlihat bahwa data menyebar Uji Heterokedastitas
Hasil pengujian
di sekitar garis diagonal. Dapat
heterokedastisitas dapat dilihat pada
diartikan bahwa model regresi
grafik scatterplot dibawah ini.
memenuhi asumsi normalitas.
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1262
Gambar 3 Persamaan Regresi Berganda:
Hasil Uji Heteroskedastisitas Nilai konstanta (a) sebesar
83,019. Artinya adalah apabila
variabel independen diasumsikan nol
(0), maka Kecendrungan Kecurangan
Akuntansi sebesar 83,019. Nilai
koefisien regresi variabel Sistem
Pengendalian Internal sebesar 0,152.
Artinya adalah bahwa setiap
peningkatan sistem pengendalian
internal sebesar 1 satuan maka akan
Sumber : Data Olahan, 2016. meningkatkan kecenderungan
kecurangan akuntansi sebesar 0,152
Dari gambar Scatterplot dengan asumsi variabel lain tetap.
terlihat bahwa data tidak membentuk Nilai koefisien regresi variabel
pola tertentu dan menyebar secara Asimetri Informasi sebesar 0,176.
acak di atas dan di bawah titik 0 pada Artinya adalah bahwa setiap
sumbu Y. Dapat diartikan bahwa peningkatan Asimetri Informasi
model regresi bebas dari sebesar 1 satuan maka akan
heterokedastisitas meningkatkan kecenderungan
kecurangan akuntansi 0,176 dengan
Hasil Analisis Regresi Linear asumsi variabel lain tetap. Nilai
Berganda koefisien regresi variabel Kesesuaian
Model yang dirancang dalam Kompensasi sebesar 0,207. Artinya
penelitian ini melibatkan 5 variabel adalah bahwa setiap peningkatan
Kecenderungan Kecurangan Kesesuaian Kompensasi sebesar 1
Akuntansi, Sistem Pengendalian satuan maka akan meningkatkan
Intern, Asimetri Informasi, kecenderungan kecurangan akuntansi
Kesesuaian Kompensasi dan sebesar 0,207 dengan asumsi
Implementasi GCG variabel lain tetap. Nilai koefisien
regresi variabel Implementasi Good
Y = a + b1X1 +b2X2 +b3X3 + b4X4 + e Corporate Goverance sebesar 0,412.
Artinya adalah bahwa setiap
Tabel 4 peningkatan Implementasi Good
Hasil Uji Regresi Linier Berganda Corporate Goverance l sebesar 1
Standar
dized satuan maka akan meningkatkan
Unstandardized Coeffic kecenderungan kecurangan akuntansi
Coefficients ients
Std.
sebesar 0,412 dengan asumsi
Model B Error Beta T Sig. variabel lain tetap.
(Constant) 83.019 2.074 40.032 .000
Sistem -.152 .051 -.205 -3.012 .004 Hasil Pengujian Koefisien
Pengedalian
Internal Determinasi
Asimetri -.176 .067 -.179 2.640 .011 Hasil koefisien determinasi
Informasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kesesuaian -.207 .075 -.273 -2.768 .008
Kompensasi
GCG -.412 .089 -.455 -4.647 .000
Tabel 5
Hasil Koefisien Determinasi
Sumber : Data Olahan, 2016.
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1263
Durbi (2010:231) menyatakan bahwa
R Adjust Std. Error n-
Squa ed R of the Wats
faktor-faktor yang mempengaruhi
Model R re Square Estimate on kecurangan yaitu membangun
.953a .908 .900 1.18120 1.922 struktur pengendalian intern yang
Sumber : Data Olahan, 2016. baik, mengefektifkan aktifitas
pengendalian, meningkatkan kultur
Berdasarkan perhitungan nilai organisasi yang dapat dilakukan
koefesien determinasi diperoleh nilai dengan mengimplementasikan
sebesar 0,900. Hal ini menunjukkan prinsip-prinsip Good Corparate
bahwa variabel independen Governance, mengefektifkan fungsi
memberikan pengaruh sebesar 90 % internal audit. Tingginya tingkat
penerapan sistem pengendalian
terhadap dependen dan sisanya
intern kas dan dan telah
dipengaruhi oleh variabel-variabel
diterapkannya good corporate
lain yang tidak termasuk ke dalam
governance akan mengurangi
penelitian ini. tingkat kecurangan dalam
perusahaaan. Manajemen merancang
Pembahasan struktur pengendalian intern yang
memadai agar dapat mencapai
Pengaruh Sistem Pengendalian tujuan. Dengan adanya pengendalian
Internal Terhadap Kecendrungan intern seperti ini maka pengendalian
Kecurangan Akuntansi dan pengawasan akan terjadi secara
Hipotesis pertama dari otomatis terhadap pekerjaan
penelitian ini adalah untuk menguji seseorang oleh orang lain, hal ini
apakah terdapat pengaruh sistem dapat mencegah terjadinya
pengendalian internal terhadap kecurangan dan mengalokasikan
kecendrungan kecurangan akuntansi. kesalahan.
Hasil penelitian dapat membuktikan
bahwa sistem pengendalian internal Pengaruh Asimetri Informasi
yang efektif berpengaruh terhadap Terhadap Kecenderungan
kecendrungan kecurangan akuntansi Kecurangan Akuntansi
di Rumah Sakit Kota Pekanbaru. Hasil penelitian dapat
Suhardjono (2006) menyatakan membuktikan bahwa asimetri
bahwa untuk mendapatkan fungsi informasi berpengaruh terhadap
yang baik, pengendalian intern pada kecenderungan kecurangan akuntansi
perusahaan perbankan dilakukan di Rumah Sakit Kota Pekanbaru.
berlapis-lapis, yaitu pengendalian
Anthony dan Govindarajan
interen melalui sitem, dan
(2007), menyatakan bahwa kondisi
pengendalian interen melalui
prosedur. Sistem pengendalian asimetri informasi muncul dalam
interen merupakan kebijakan dan teori keagenan (agency theory), yaitu
prosedur yang dirancang principal (pemilik/atasan)
memberikan manajemen kepastian memberikan wewenang kepada agen
yang layak bahwa perusahaan telah (manajer/bawahan) untuk mengatur
mencapai tujuan dan sasaran yaitu : perusahaan yang dimilikinya.
reliabilitas pelaporan keuangan, Menurut Rahmawati (2006), adanya
efisiensi, dan efektivitas operasional, asimetri informasi antara manajer
dan ketaatan pada hukum dan aturan sebagai (agent) dan pemilik
(Arens, 2006:370). Tunggal (principal) menyebabkan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1264
kesenjangan pengetahuan keuangan tingkat kesejahteraan, sedangkan
internal perusahaan sehingga pihak bagi instansi atau pemerintah
manajer bisa melakukan rekayasa kompensasi merupakan komponen
demi meningkatkan laba untuk biaya yang mempengaruhi tingkat
mendapat kompensasi atau imbalan efisiensi dan kinerja. Oleh karena itu,
dari pemilik. Karena perbedaan diperlukan pertimbangan yang baik
kepentingan ini masing-masing pihak dalam pemberian kompensasi.
berusaha memperbesar keuntungan
bagi diri sendiri. Pemilik Pengaruh Implementasi Good
menginginkan pengembalian yang Corporate Governance Terhadap
sebesar-besarnya dan secepatnya atas Kecenderungan Kecurangan
investasi yang salah satunya Akuntansi
dicerminkan dengan kenaikan porsi Hipotesis keempat dari
deviden dari tiap saham yang penelitian ini untuk menguji apakah
dimiliki. Sedangkan manajer terdapat pengaruh Implementasi
menginginkan kepentingannya Good Corporate Governance
diakomodir dengan pemberian terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntasi. Hasil
kompensasi atau bonus yang
penelitian dapat membuktikan bahwa
“memadai” dan sebesar-besarnya
implementasi good corporate
atas kinerjanya. governace berpengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntasi
Pengaruh Kesesuaian Kompensasi di Rumah Sakit Kota Pekanbaru.
Terhadap Kecenderungan Menurut Sutojo (2005:12),
Kecurangan Akuntansi
Badan Pengelola Pasar Modal di
Hipotesis ketiga dari penelitian
banyak negara menyatakan bahwa
ini adalah untuk menguji apakah
penerapan good corporate
terdapat pengaruh Kesesuaian
governance di perusahaan-
Kompensasi terhadap
perusahaan publik secara sehat telah
Kecenderungan Kecurangan
berhasil mencegah praktek
Akuntansi. Hasil penelitian dapat
pengungkapan laporan keuangan
membuktikan bahwa kesesuaian
perusahaan kepada pemegang saham,
kompensasi berpengaruh terhadap
investor, dan pihak lain yang
kecenderungan kecurangan akuntasi
berkepentingan secara tidak
di Rumah Sakit Kota Pekanbaru.
transparan. Penerapan good
Tujuan manajemen
corporate governance juga membuat
kompensasi secara umum menurut
pengelolaan perusahaan menjadi
Rivai (2010:743) adalah untuk
lebih fokus dan lebih jelas dalam
membantu perusahaan mencapai
pembagian tugas, tanggung jawab,
tujuan keberhasilan strategi
dan pengawasannya. Menurut Batara
perusahaan dan menjamin
(2014) Badan Usaha Milik Negara
terciptanya keadilan internal dan
(BUMN) salah satunya PT
eksternal. Kompensasi merupakan
Pegadaian (Persero), sebagai pilar
hal yang berpengaruh terhadap
perekonomian berkewajiban
tindakan maupun perilaku seseorang
melaksanakan GCG di mana
dalam sebuah instansi. Bagi
perusahaan publik menuntut agar
karyawan kesesuaian kompensasi
setiap pimpinan dan seluruh
merupakan faktor yang menentukan
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1265
karyawannya dapat menunjukkan Corporate Governance berpengaruh
tindakan yang terpuji kepada terhadap kecenderungan kecurangan
stakeholder dan dapat akuntansi.
bertanggungjawab atas semua
tindakan dan keputusannya dalam Saran
mengelola perusahaan. Guna Berdasarkan evaluasi dari
meningkatkan performansi keterbatasan yang ada atas hasil
perusahaan ke arah yang lebih baik, penelitian, beberapa saran yang
maka perusahaan harus dikelola diharapkan dapat menjadi bahan
secara profesional dengan pertimbangan untuk peneliti
mengindahkan prinsip-prinsip Good selanjutnya, antara lain: 1) Untuk
Coorporate Governance . peneliti selanjutnya diharapkan bisa
Implementasi GCG pada mencakup wilayah yang lebih luas
hakikatnya adalah menjadi corporate seperti tingkat provinsi. 2)Untuk
culture. Lemahnya implementasi penelitian selanjutnya dapat
GCG menunjukkan bukti bahwa dilakukan penambahan variabel
GCG baru sampai tataran independen yang lainnya agar dapat
ditemukan prediksi yang lebih baik
compliance driven, belum menjadi
untuk memprediksi nilai dari
culture. Tidak menjadi culture pada
variabel independen seperti variabel
hakikatnya membuka peluang
ketaatan aturan akuntansi, dan
terjadinya perilaku fraud.
moralitas manajemen. 3) Untuk
peneliti selanjutnya diharapkan bisa
SIMPULAN DAN SARAN mencakup Rumah Sakit Umum
Daerah.
Simpulan
Penelitian ini meneliti tentang DAFTAR PUSTAKA
pengaruh sistem pengendalian
internal, asimetri informasi, Arens, Alura.A, 2008, Auditing dan
kesesuaian kompensasi, dan Layanan Verifikas, Gramedia,
implementasi good corporate Jakarta.
governance terhadap kecendrungan
kecurangan akuntansi. Berdasarkan Artini, Eka Ari, 2014, Pengaruh
hasil penelitian ini, maka dapat Budaya Etis Organisasi dan
diambil kesimpulan sebagai berikut: Efektivitas Pengendalian
1) Hasil penelitian menunjukkan Internal terhadap
bahwa Sistem Pengendalian Internal Kecenderungan Kecurangan
berpengaruh terhadap kecenderungan Akuntansi pada Satuan Kerja
kecurangan akuntansi. 2) Hasil Perangkat Daerah (SKPD)
penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Jembrana, Skripsi.
Asimetri Informasi berpengaruh Universitas Pendidikan
terhadap kecenderungan kecurangan Ganesha, Singaraja.
akuntansi. 3) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kesesuaian Bastian, Indra, 2010, Akuntansi
Kompensasi berpengaruh terhadap Sektor Publik Suatu Pengantar,
kecenderungan kecurangan akuntasi. Edisi 3, Erlangga, Yogyakarta.
Eddie Wibowo, dkk, 2010,
4) Hasil penelitian menunjukkan
Memahami Good Government
bahwa Implementasi Good
JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1266
Governance & Good Praktek Manajemen Laba
Corporate Governace, Pada Perusahaan Perbankan
Yayasan Pembaruan Publik yang Terdaftar di BEJ.
Administrasi Publik Indonesia. SNA IX. Universitas Padang.
h. 85. Yogyakarta.
Saftarini. 2015. “Pengaruh
Hall, James. A. 2009. Sistem Efektivitas Pengendalian
Informasi Akuntansi, Internal, Asimetri Informasi
Penerjemah Amir Abadi Dan Implementasi Good
Yusuf, PT Salemba Empat, Governance Terhadap
Jakarta. Kecenderungan Kecurangan
(Fraud) Akuntansi”,
Hasibuan, H. Melayu, 2011. Universitas Pendidikan
Manajemen Sumber Daya Ganesha Singaraja, Indonesia.
Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian
Pendidikan. Alfabeta.
Hermiyetti, 2010. Penerapan Bandung.
Pengendalian Internal
Terhadap Pencegahan Sutojo, Siswanto dan E. Jhon
Kecurangan Pengadaan Aldrige. 2008. Good
Barang“Jurnal Akuntansi dan Corporate Governance Tata
Auditing Indonesia Vol.14 Kelola Perusahaan yang Sehat,
No.2, 2010”.Jakarta: STEKPI. PT Damar Mulia Pustaka,
(3, 39, 104) Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Tunggal, Amin Widjaja. 2010.


Standar Pforesional Akuntan Dasar-Dasar Audit Internal
Publik, Salemba Empat, Pedoman untuk Auditor Baru.
Jakarta, Irditkesad, Kutiyono. Harvarindo, Jakarta.

Krismadji. 2010. Sistem Informasi Veithzal, Rivai. 2014. Manajemen


Akuntansi. AMP YKPN, Sumber Daya Manusia
Yogyajarta. Manusia untuk Perusahaan.
PT Raja Grafindo Persada:
Puspasari, Novita dan Eko Suwardi. Jakarta.
2012. Pengaruh Moralitas
Individu Dan Pengendalian Wilopo, 2006. Analisis Faktor-
Internal Terhadap Faktor yang Berpengaruh
Kecenderungan Kecurangan Terhadap Kecenderungan
Akuntansi: Studi Eksperimen Kecurangan Akuntansi Studi
Pada Konteks Pemerintahan pada Perusahaan Publik dan
Daerah. Jurnal Akuntansi vol. Perusahaan Badan Usaha
9 hal 2. Universitas Gajah Milik Negara. SNA IX :
Mada. Padang.

Rahmawati. 2006. Pengaruh


Asimetri Informasi Terhadap

JOM Fekon Vol.4 No.1 (Februari) 2017 1267

You might also like