You are on page 1of 5

Melting of Ice at the North and South Poles

Melting of Ice at the North Pole and South Pole of the Earth is one of the planets in the solar
system with a round shape with a magnetic center on both axes. Each earth's axis is located on two
poles of the earth, namely the North Pole and the South Pole. Both poles have important roles.
Lately it has been rumored that more and more ice in the North Pole and South Pole has melted.

National Geographic Map shows what will happen to Europe if all polar ice melts. London will
only be a memory. Map of the Asian Continent if the ice on both poles of Planet Earth melts

The melting of ice at both poles can result in cities in Europe including London in England and
Vanesia in Italy will be lost submerged in sea water. Even the entire Netherlands and Denmark will
certainly sink. One example of a country that has been affected by the sale of ice at both poles is in
Greenland. The only area that will survive when the ice on both poles melts is the mountains that
stretch along the Caribbean and Central American Beaches.

Factors causing melting of ice at both poles are: Increasing temperatures in the region. As we
know that the freezing point of water is 0 degrees Celsius, then if the temperature of the North Pole
is above 0 degrees Celsius, the ice at the pole will melt. This temperature increase occurs because:

a- Global Warming Global Warming or in English called global warming is a process of increasing the
average temperature of the atmosphere, the sea, and the surface of the earth. causes of global
warming include: - Greenhouse effect - Feedback effect - Solar variation

b- Atmospheric Damage The atmosphere is the layer of air that protects the earth from ultraviolet
and meteor rays and reflects radio waves. Atmospheric damage occurs because of the release of
freon substances into the air and pollution from aircraft fuels which damage the atmosphere. In fact,
pollution from aircraft fuel is 8 times more dangerous.
The effects of melting ice at the Pole include:
• Rising sea levels up to 40 m
• Loss of small islands
• Sinking of cities around the coast such as Jakarta
• Loss of beaches in the world due to being covered in water the north is threatened with extinction.
However, we need not worry, we can overcome this natural disaster. Ways to reduce the
impact of melting polar ice, among others, are not excessive in using cooling machines such as air
conditioners, reducing houses or buildings with glass walls, because glass can reflect heat so the air
temperature increases, increasing public awareness about global warming and its impact on humans
and the environment . As long as we want and try to be friends with nature, we will also make peace
with us. Therefore, let's take care of our nature so that natural disasters can slightly reduce the
occurrence of these natural disasters.

Artinya:
Mencairnya Es di Kutub Utara dan Selatan

Mencairnya Es di Kutub Utara dan Kutub Selatan Bumi adalah salah satu planet yang ada di
sistem tata surya berbentuk bulat dengan pusat magnet berada di kedua sumbu. Sumbu bumi
masing-masing terletak di dua kutub bumi, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan. Kedua
kutub tersebut memiliki peranan yang cukup penting. Akhir-akhir ini dikabarkan jika es di
Kutub Utara dan Kutub Selatan sudah semakin banyak mencair.

National Geographic Peta menunjukkan apa yang akan terjadi pada Eropa bila semua es
kutub meleleh. London akan tinggal kenangan. Peta Benua Asia jika es di kedua kutub Planet
Bumi mencair

Mencairnya es di kedua kutub dapat mengakibatkan kota-kota di Eropa termasuk London di


Inggris dan Vanesia di Italia akan hilang terendam air laut. Bahkan seluruh Negara Belanda
dan Denmark dipastikan akan tenggelam. Salah satu contoh Negara yang telah terkena akibat
mencainya es di kedua kutub yaitu di Greenland. Satu-satunya daerah yang akan bertahan
ketika es di kedua kutub mencair adalah pegunungan yang membentang di sepanjang Pantai
Karibia dan Amerika Tengah.

Faktor- faktor penyebab mencairnya es di kedua kutub adalah: Suhu yang meningkat
diwilayah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa titik beku air adalah 0 derajat celcius,
maka apabila suhu dikutub utara diatas 0 derajat celcius es di kutub tersebut akan mencair.
Kenaikan suhu tersebut terjadi karena :

a- Pemanasan Global Pemanasan Global atau dalam bahasa inggris disebut global
warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata – rata atmosfer , laut , maupun
permukaan bumi. penyebab pemanasan global antara lain : -Efek rumah kaca -Efek umpan
balik -Variasi matahari

b- Kerusakan Atmosfir Atmosfir adalah lapisan udara yang melindungi bumi dari sinar
ultraviolet maupun meteor serta memantulkan gelombang radio. Kerusakan atmosfir terjadi
karena terjadinya pelesan zat freon ke udara serta polusi dari bahan bakar pesawat yang
merusak lapisan atmosfir. Bahkan, polusi dari bahan bakar pesawat lebih berbahaya 8 kali
lipat.

Dampak yang ditimbulkan akibat mencairnya es di Kutub antara lain : • Naiknya permukaan
air laut hingga 40 m • Hilangnya pulau-pulau kecil • Tenggelamnya kota-kota disekitar pantai
seperti Jakarta • Hilangnya pantai-pantai didunia karena tertutup air • Hewan-hewan yang
berhabitat dikutub utara terancam punah.

Namun, kita tidak perlu khawatir, bencana alam ini dapat kita atasi. Cara untuk mengurangi
dampak mencairnya es di kutub antara lain, tidak berlebihan dalam menggunakan mesin
pendingin seperti AC, mengurangi rumah atau gedung yang dindingnya kaca, karena kaca
dapat memantulkan panas sehingga suhu udara meningkat, meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pemanasan global dan dampaknya bagi manusia dan lingkungan. Asalkan
kita mau dan berusaha untuk bersahabat dengan alam, alampun juga akan berdamai dengan
kita. Oleh karena itu, mari kita jaga alam kita agar bencana alam dapat sedikit mengurangi
terjadinya bencana alam tersebut.

Kawasan kutub
Kawasan kutub kini mengalami pemanasan global lebih cepat dari kawasan lain di dunia.
Dalam tiga dekade terakhir, lapisan es di lautan sekitar kutub menyusut sekitar 990 ribu
kilometer persegi

Sejak beberapa dekade terakhir, para pakar iklim terus mencemaskan dampak pemanasan
global, khususnya yang menimpa kedua kutub bumi. Yang terutama diamati dan diteliti
adalah kawasan Kutub Utara. Pasalnya, lapisan es di Kutub Utara terus menyusut drastis
dalam 30 tahun terakhir ini.
Lapisan Es Terus Menipis
Pengukuran yang dilakukan 300 pakar iklim dari delapan negara yang lokasinya berbatasan
dengan Kutub Utara menunjukan, dalam tiga dekade terakhir, lapisan es di lautan sekitar
kutub menyusut sekitar 990 ribu kilometer persegi. Disebutkan, kawasan kutub kini
mengalami pemanasan global lebih cepat dari kawasan lain di dunia. Para pakar iklim juga
yakin, pemicu pemanasan drastis di kawasan kutub, adalah aktivitas manusia. Dalam
beberapa dekade terakhir, emisi gas rumah kaca ke atmosfir terus meningkat drastis.
Tidak Ada Lagi Es Pada Musim Panas di Kutub Utara
Sinyal apa yang dilontarkan dari penyusutan drastis lapisan es di lautan Kutub Utara itu?
Tentunya bukan pertanda yang baik bagi ekosistem. Karena itulah, dalam sebuah konferensi
ilmiah di Hamburg, sekitar 500 pakar iklim mendiskusikan kemungkinan dampak yang bakal
muncul dari penyusutan lapisan es di Kutub Utara tersebut.
Peneliti iklim dari Institut Max-Planck untuk meteorologi di Hamburg, Jochem Marotzke
mengatakan, menurut perhitungan, sekitar akhir abad ini, lapisan es itu pada setiap musim
panas akan mencair seluruhnya. Memang di musim dingin lapisan es kembali terbentuk.
Akan tetapi, di musim panas berikutnya seluruhnya kembali mencair.
Apa yang diungkapkan Marotzke, tentu saja bukan berita bagus. Jika ramalannya tepat,
artinya sekitar tahun 2080 mendatang, setiap musim panas di Kutub Utara tidak akan
ditemukan lagi hamparan padang es. Sekarang saja, para peneliti dari institut penelitian kutub
Alfred-Wegener di Bremerhaven, mencatat bahwa lapisan es di lautan sekitar kutub juga
semakin tipis, setiap musim panas, menyusut sekitar 20 persen dalam 30 tahun terakhir.
Demikian dikatakanChristian Haas, peneliti dari Bremerhaven.
Permukaan Laut Akan Meningkat
Laju penyusutan lapisan es di lautan sekitar kutub, diperkirakan akan terus berlanjut hingga
tahun 2080 mendatang, sampai semuanya mencair. Dampaknya adalah meningkatnya
permukaan air laut global. Dalam 20 tahun terakhir ini, permukaan air laut sudah naik rata-
rata delapan centimeter. Jika semua lapisan es mencair, diperkirakan permukaan air laut akan
naik rata-rata 90 centimeter. Pemicu drastisnya penyusutan lapisan es adalah pemanasan
global yang dipicu aktivitas manusia.
Pemanasan Global Terus Berlanjut
Lebih lanjut peneliti iklim Jochem Marotzke meramalkan terus berlanjutnya pemanasan
global. Perhitungan menunjukan, Kutub Utara memanas dua kali lebih cepat, ketimbang
kawasan lainnya di dunia. Diperhitungkan adanya pemanasan antara 8 sampai 10 derajat
Celsius, di kawasan lintang Kutub Utara.
Dampaknya bagi manusia akan sangat besar. Dalam jangka panjang, artinya sampai abad
mendatang, jika suhu rata-rata global naik antara tiga sampai empat derajat Celsius, lapisan
es abadi di Greenland akan mencair seluruhnya. Sebagai akibatnya, permukaan air laut global
akan naik rata-rata tujuh meter. Semua negara kepulauan kecil akan tenggelam. Kota-kota
besar di kawasan pantai, sebagian juga akan lenyap.
Para peneliti iklim memperkirakan, akibat perubahan drastis selama beberapa dekade,
kerusakan yang terjadi pada sebagian ekosistem akan menetap. Sebagian lagi dapat
dipulihkan atau paling tidak efeknya diminimalkan secara siginifikan. Tapi syaratnya,
tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca juga dilaksanakan lebih efektiv lagi.
Kutub Selatan Berbeda
Jika di Kutub Utara diamati penyusutan drastis lapisan es, bagaimana kondisi di Kutub
Selatan? Diketahui di kawasan Antartika terdapat iklim serta arus laut yang berbeda dari
sistem yang mempengaruhi Kutub Utara. Karena itulah dampak pemanasan global di Kutub
Selatan tidak sekuat seperti yang melanda Kutub Utara. Sejauh ini dapat diamati, di Kutub
Selatan relatif tidak terjadi pencairan laisan es. Peneliti dari Institut Alfred Wegener di
Bremerhaven, Christian Haas bahkan mengamati dampak sebaliknya. Menurut data, dalam
30 tahun terakhir ini, terjadi peningkatan lapisan es di lautan sekitar Antartika.
Suhu Juga Akan Naik di Kutub Selatan
Akan tetapi dalam dekade mendatang, suhu di kawasan Kutub Selatan juga akan meningkat.
Apakah fenomena ini juga akan mencairkan lapisan es di Antartika? Menanggapi pertanyaan
ini, para pakar iklim melontarkan pendapat yang berbeda-beda. Penyebabnya, kawasan
antartika amat besar, dengan persyaratan iklim yang berbeda-beda untuk setiap bagian
kawasannya.
“Kawasan timur antartika lebih tebal dan tinggi. Karena itu, salju di kawasan tersebut dapat
terakumulasi lebih banyak, dan menyebabkan peningkatan volume lapisan es. Sementara
kawasan barat Antartika, sangat terpengaruh oleh arus Circum-Antartika, yang mengangkut
air dengan suhu lebih hangat. Jadi di sana, terdapat kaitan lebih erat, antara pemanasan
samudra dengan mencairnya lapisan es.“ Demikian dijelaskan Christian Haas.
Lapisan Es di Kutub Selatan Stabil
Juga Jochem Marotzke, pakar iklim dari Institut Max Planc untuk Meteorologi di Hamburg,
mengatakan sulit untuk memperkirakan secara akurat, bagaimana dampak dari pemanasan
global di Kutub Selatan. Hal ini dikarenakan terdapatnya proses yang saling bertolak
belakang. Jika suhu lebih hangat, diperhitungkan volume hujan salju akan meningkat. Akan
tetapi, diperkirakan juga, lapisan es di kaki gletsyer akan mencair. Proses mana yang akan
menang belum diketahui. Tapi menurut model perhitungan, tidak diharapkan adanya
perubahan drastis pada lapisan es di Kutub Selatan. Akan tetapi di sana, masih terjadi situasi
yang sulit diramalkan.
Hancurnya Ekosistem
Tapi juga diingatkan, pemanasan global dan efek rumah kaca tetap akan berdampak besar,
juga pada ketinggian muka air laut global. Jika ramalan pakar iklim terbukti, dalam 80 tahun
mendatang di setiap musim panas, lapisan es Kutub Utara akan mencair seluruhnya, pastilah
terdapat konsekuensi drastis bagi flora dan fauna di kawasan Kutub Utara. Akan terjadi
kerusakan drastis pula bagi ekosistem yang khas untuk banyak organisme. Misalnya habitat
kehidupan plankton, ikan, anjing laut atau beruang es. Demikian diungkapkan Iris Werner,
biolog dari Universitas Kiel. Sebab organisme itu amat tergantung dari habitat lautan es di
sekitar kutub. Jika setiap musim panas lapisan es mencair seluruhnya, artinya binatang-
binatang ini kehilangan ruang hidupnya dan juga makanannya. Pada akhirnya banyak
binatang khas kutub akan musnah.
Apa dampak dari musnahnya sejumlah organisme kutub ini bagi kehidupan manusia, masih
terus diteliti oleh para pakar. Tapi yang jelas, simulasi iklim yang dibuat para pakar
menunjukan, jika lapisan es di kawasan kutub terus menipis, kawasan Eropa akan mengalami
dampak yang tidak menyenangkan. Musim panas nantinya akan lebih kering, sementara
musim dingin lebih hangat. Bahkan dalam cuaca yang tidak terlalu fluktuativ sekalipun, tetap
saja kehidupan manusia di Eropa akan berubah drastis.

Polar regions
Polar regions are now experiencing global warming faster than other regions in the world. In
the past three decades, the sea ice around the poles has shrunk by around 990 thousand square
kilometers
Default
Since the last few decades, climate experts have continued to worry about the effects of
global warming, especially those that hit the two poles of the earth. What is mainly observed
and examined is the North Pole region. Because the ice sheet in the Arctic has continued to
shrink dramatically in the last 30 years.
The layer of ice continues to thin out
Measurements made by 300 climate experts from eight countries whose location borders the
North Pole show, in the last three decades, the ice sheet in the ocean around the poles has
shrunk by around 990 thousand square kilometers. Mentioned, the polar region is now
experiencing global warming faster than other regions in the world. Climate experts also
believe that the trigger for drastic warming in the polar regions is human activity. In the past
few decades, greenhouse gas emissions into the atmosphere have increased dramatically.
No More Summer Ice at the North Pole
What signal was raised from the drastic shrinkage of the ice sheet in the Arctic sea? Certainly
not a good sign for the ecosystem. For this reason, at a scientific conference in Hamburg,
around 500 climate experts discussed the possible effects of the shrinking of the ice sheet at
the North Pole.

Climate researcher from the Max-Planck Institute for meteorology in Hamburg, Jochem
Marotzke said, according to calculations, around the end of this century, the ice sheet will
melt every summer. Indeed, in winter the ice sheet is formed again. However, in the
following summer everything is completely melting again.

What Marotzke said, of course is not good news. If the forecast is right, it means that around
the year 2080, every summer in the North Pole will not be found in the stretch of ice fields.
Now, researchers from the Alfred-Wegener polar research institute in Bremerhaven, note that
the ice cover in the oceans around the poles is also getting thinner, every summer, shrinking
by about 20 percent in the past 30 years. As stated by Christian Haas, researcher from
Bremerhaven.
Sea Level Will Increase
The rate of shrinking of the ice sheet in the oceans around the poles, is expected to continue
until the next 2080, until everything melts. The impact is increasing global sea levels. In the
last 20 years, sea levels have risen by an average of eight centimeters. If all the ice sheets
melt, it is estimated that sea levels will rise by an average of 90 centimeters. The trigger for
the drastic shrinkage of the ice sheet is global warming triggered by human activity.
Global Warming Continues
Furthermore climate researcher Jochem Marotzke predicted continued global warming.
Calculations show that the North Pole is warming twice as fast, compared to other regions in
the world. It is calculated that there is a warming between 8 to 10 degrees Celsius, in the
latitude of the North Pole.

The impact on humans will be very large. In the long run, that means until the next century, if
the global average temperature rises between three and four degrees Celsius, the eternal ice
sheet in Greenland will melt completely. As a result, global sea levels will rise by an average
of seven meters. All small island countries will sink. Major cities in the coastal area, some
will also disappear.

Climate researchers estimate that, due to drastic changes over several decades, damage to
some ecosystems will persist. Some can be recovered or at least the effect is minimized
significantly. But the condition is that measures to reduce greenhouse gas emissions are also
carried out more effectively.
The South Pole Is Different
If the North Pole is observed to have drastically reduced ice cover, what are the conditions at
the South Pole? It is known in the Antarctic region that there are different climates and ocean
currents from systems that affect the North Pole. That's why the impact of global warming at
the South Pole is not as strong as that which hit the North Pole. So far, it can be observed, in
the South Pole there is relatively no melting of ice sheets. Researchers from the Alfred
Wegener Institute in Bremerhaven, Christian Haas even observed the opposite effect.
According to data, in the last 30 years, there has been an increase in the sea ice around
Antarctica.
Temperature Will Also Rise at the South Pole
But in the coming decade, temperatures in the South Pole region will also increase. Will this
phenomenon also melt the ice sheet in Antarctica? Responding to this question, climate
experts made different opinions. The reason is that the Antarctic region is very large, with
different climate requirements for each part of the region.

"East Antarctica is thicker and taller. Therefore, snow in the area can accumulate more, and
cause an increase in volume l

You might also like