You are on page 1of 3

Tugas Komunikasi Bisnis

Nama : Khoirul Anam


NIM : 023001918028
Dosen : RR. Ovy Noviati Nuraini Magetsari, SE, MSM

Test Your Knowledge Chapter 3


3.1 Apa keuntungan potensial dari lingkungan kerja yang beragam?
a. Memperliuas jangkauan pandangan dan ide
b. Pemahaman yang lebih baik terhadap perbedaan dan pasar khusus
c. Lebih banyak dan beragamnya calon tenaga kerja yang dapat direkrut.
d. membantu memahami bisnis dan mengidentifikasi pasar.
e. memungkinkan perusahaan untuk mendapat keuntungan dari keragaman tenaga kerja
yang dimiliki.

3.2 Apa itu kompetensi budaya?


Kompetensi budaya adalah integrasi dan transformasi pengetahuan tentang individu atau
sekelompok orang atau kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan bertindak
dengan cara yang mengakui, menghormati, dan membangun keberagaman etnis, sosial
budaya, dan Bahasa.
Singkatnya, kompetensi budaya merupakan kompetensi yang dimiliki seseorang atau
kelompok berupa kapasitas, keterampilan, dan pengetahuan atas orang lain yang berbeda
kebudayaannya.
Kompetensi budaya membutuhkan kombinasi sikap, pengetahuan dan keahlian, sehingga
dapat menjadi kemampuan dalam menghargai perbedaan budaya yang dapat memengaruhi
kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi yang baik dibutuhkan untuk
memastikan proses pengiriman dan penerimaan pesan lintas budaya tidak terhambat dan
dapat berjalan sukses.

3.3 Apa kelebihan cultural pluralism dari cultural stereotype?


Dengan cultural pluralism, kita dapat menghormati budaya yang berbeda antara lain
dengan
a. mempelajari bahasa dan preferensi budaya lain,
b. menghilangkan asumsi, dan sebagainya, sehingga meminimalisasi munculnya
argumen dalam komunikasi yang disebabkan karena perbedaan budaya.
Cultural stereotyping merupakan sifat di mana kelompok dari kultur tertentu yang merasa
eksklusif dan memiliki pandangan bias terhadap kultur lain.
3.4 Bagaimanakah perbedaan antara konteks budaya tinggi dari konteks budaya rendah?
a. Dalam budaya konteks tinggi, orang lebih sedikit mengandalkan komunikasi verbal
dan lebih pada konteks sinyal nonverbal dan lingkungan untuk menyampaikan makna.
b. Sebagai contoh, seorang pembicara Tionghoa sering mengharapkan penerima untuk
menemukan esensi pesan dan menggunakan gaya tidak langsung dan metafora untuk
menyediakan jaringan yang berarti gaya tidak langsung dapat menjadi sumber
kebingungan selama diskusi dengan orang-orang dari budaya konteks rendah, yang
lebih terbiasa menerima jawaban langsung.
c. Adapun, dalam budaya konteks tinggi, aturan kehidupan sehari-hari jarang eksplisit;
sebaliknya, ketika individu tumbuh dewasa, mereka belajar bagaimana mengenali
isyarat situasional seperti gerakan dan nada suara dan bagaimana merespons seperti
yang diharapkan.
d. Peran utama komunikasi dalam budaya konteks tinggi adalah membangun hubungan,
bukan bertukar informasi. Dalam budaya konteks rendah seperti Amerika Serikat,
orang lebih mengandalkan komunikasi verbal dan lebih sedikit pada keadaan dan
isyarat untuk menyampaikan makna. Dalam budaya seperti itu, aturan dan harapan
biasanya dijabarkan melalui pernyataan eksplisit.

3.5 Apa tujuh bidang perbedaan nonverbal yang diperlukan?


a. Greetings. apakah orang orang berjabat tangan ketika memperkenalkan diri atau setiap
mengatakan “hai” atau “sampai bertemu kembali”?
b. Personal space, ketika orang berbicara, apakah mereka berdiri lebih dekat atau lebih
jauh dari yang biasa anda lakukan?
c. Touching. Apakah orang saling menyentuh satu sama lain untuk menunjukkan
ketertarikannya?
d. Facial expressions. Apakah orang-orang menggelengkan kepala untuk menunjukkan
"tidak" dan mengangguk untuk menunjukkan "ya"?
e. Eye contact. Apakah orang sering melakukan kontak mata atau menghindarinya?
Kontak mata yang sering sering diambil sebagai tanda kejujuran dan keterbukaan.
f. Posture, Apakah orang-orang membungkuk dan bersantai di kantor dan di depan
umum, atau apakah mereka duduk dan berdiri tegak?
g. Formality, Secara umum, apakah budaya itu tampak lebih atau kurang formal daripada
budaya Anda?

3.6 Bagaimana rasa humor berguna selama berkomunikasi yang melibatkan antar budaya?
Ketika bisnis menjadi semakin luas dan mencakup tingkat global, rasa humor merupakan
aset yang sangat membantu, yang memungkinkan semua orang untuk dapat beralih dari
perasaan canggung dan momen yang memalukan. Ketika kita melakukan kesalahan, cukup
minta maaf dan, jika perlu, minta lawan bicara untuk menjelaskan cara yang diterima; lalu
lanjutkan percakapan.

3.7 Tujuh langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan keterampilan komunikasi antar
budaya:
a. mempelajari budaya lain;
b. mempelajari bahasa lain;
c. menghormati preferensi rekan bisnis dalam gaya komunikasi;
d. menulis sejelas mungkin;
e. berbicara sejelas mungkin;
f. mendengarkan dengan cermat dan menggunakan penerjemah, dan perangkat lunak
terjemahan bila perlu; dan
g. membantu orang lain beradaptasi dengan budaya anda sendiri.
3.8 Mengapa penting menghindari slang, idiom, jargon, dan humor dalam komunikasi
interkultural?
a. slang, idiom, jargon, dan humor memiliki sensitivitas budaya dimana mungkin di
suatu kelompok dianggap wajar, namun di kelompok lain di anggap tidak wajar.
b. tidak bersifat universal, tidak semua kelompok menggunakan slang, idiom, jargon
yang sama serta tidak semua kelompok memiliki selera humor yang sama, sehingga
ketika disampaikan dikhawatirkan akan terjadi distorsi informasi dan komunikasi
tidak berjalan dengan lancar.

You might also like