You are on page 1of 12

PERBAIKAN MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN

DESAIN PRODUK KERAJINAN UKIR BATU


UNTUK
MENINGKATKAN PASAR EKSPOR DAN PASAR DOMESTIK

Oleh: Yuni Pratiwi dan


Ismanto Universitas Janabadra

Abstract
Gunungkidul as mountain area of chalk have the availibility of white
stone raw material very abundance. This condition push society creativity to de-
velop white stone become carve product valuable stone economics and have sell
value highly. Carve stone product of Gunungkidul in this time have been mar-
keted in country and abroad. Some constraint in developing the effort white
stone the limited production appliance, quality of product is optimal yet, and
management whichstill is traditional, so that development walk slowgoingly. To
develop effort carve white stone Gunungkidul need development of desain, re-
pair of management especially in accuracy of solving of order, ability to fulfill
amount ordered, fix of bookkeeping administration and making of financial sta-
tement. Other important matter to develop market export and domestic market.
Some activity to develop the effort of white stone Gunungkidul cover
making of cutter machine - square, making of jacking appliance - conveyor,
training of product quality and desain. Cutter machine - square, can quicken
completion task of cut the stone materials carve with quality of result better
form and cutting. Result of cutting by manual previously can only yield five
cutting/ hour, mechanically cutter - square can yield thirtieth cut / hour. Jacking
machine - conveyor can improve capacitiy lifting of materials, a quarter semi
truck / day become four truck / day. Repair of management with training of pro-
duction management, training of goods exporting, training of compilation of
Financial statement and bookkeeping of company. To reach market which is
broader, it will be marketing by WEB so that the small enterprise can commu-
nicate with its market directly.

Keyword : design, management, exporting market, domestic market, marketing

A. PENDAHULUAN mempunyai peluang pasar yang cukup


1. Analisis Situasi baik untuk pasar ekspor dan domestik.
Industri kerajinan batu putih di Masyarakat Semanu dan Semin ba-
Gunungkidul merupakan salah satu nyak yang menekuni usaha kerajinan
industri yang tahan terhadap krisis dan batu putih ini sebagai usaha yang

122
123

mampu menjadi mata pencaharian memotong hanya 5 potong bahan batu


yang dapat memberikan penghasilan ukir per jam. Proses memindahkan
yang layak bagi masyarakat setempat. bahan batu gelondhongan seberat 1 –
Pengelolaan usaha kerajinan 2 ton dari lokasi penumpukan bahan
batu putih ini masih dilaksanakan de- ke mesin pemotong selama ini dilaku-
ngan cara tradisional dengan design kan dengan cara menggelindingkan
yang masih terbatas. Kualitas produk batu itu beramai-ramai oleh 10 – 15
dan kapasitas produksi belum optimal orang karyawan untuk setiap kali pe-
sehingga tidak mampu memenuhi per- mindahan (pengangkatan dan peng-
mintaan. Alat produksi belum mema- angkutan). Dengan cara pemindahan
dai, proses produksi lamban dan kua- (pengangkutan) manual seperti yang
litas produk kurang baik. Permodalan dilakukan saat ini, setiap harinya
yang terbatas juga menjadi kendala UKM-2 hanya mampu mengangkut
yang selalu dihadapi para pengrajin. sebanyak ¼ truk ukuran sedang.
Ekspor masih dilaksanakan oleh pihak UKM belum melakukan pen-
ketiga sehingga pembayarannya tidak catatan keuangan dengan baik dan be-
tepat waktu, bahkan dengan tempo lum membuat laporan keuangan yang
yang cukup lama. Untuk mengatasi teratur. Keuangan perusahaan masih
berbagai permasalahan yang dihadapi tercampur antara keuangan pribadi
pengrajin, perlu dilakukan perbaikan dan perusahaan. Permodalan usaha
manajemen dan desain produk. Per- sering mendapatkan kesulitan karena
baikan manajemen produksi, Keuang- belum melakukan ekspor mandiri.
an, SDM dan pemasaran serta inovasi Pemasaran produk UKM saat
desain dan perbaikan kualitas produk ini sudah merambah pasar LN, seperti
diharapkan akan meningkatkan per- Australia, Korea, Amerika, Singapura,
mintaan ekspor dan permintaan do- dan Belgia. pasar Dalam Negeri meli-
mestik produk batu putih. puti: Jakarta, Solo, Jogja, Bali, Sema-
Perbaikan manajemen produk- rang, Jateng, Medan, dan Bandung.
siyang diperlukan UKM-1 adalah per- Kendala pemasaran yang dihadapi
baikan potongan dan bentuk siku ba- saat ini adalah sulitnya menembus
han batu ukir serta peningkatan ke- pasar baru karena tidak dimilikinya
mampuan memindahkan batu glon- akses langsung dengan pembeli LN.
dhongan yang beratnya antara 1 – 2 UKM belum melakukan ekspor sen-
ton dari lokasi penumpukan bahan ke diri secara langsung, tetapi masih di-
mesinpemotonganuntuk UKM-2. Pro- lakukan oleh pihak ke-3. Hal ini di-
ses pengerjaan potongan dan pemben- sebabkan UKM belum paham dan be-
tukan siku bahan batu ukir dilakukan lum mampu melaksanakan ekspor
dengan cara manual, yaitu dengan mandiri. Persaingan harga yang tidak
menggunakan gergaji potong biasa. sehat antarpengrajin sering mengaki-
Akibatnya, potongan menjadi tidak batkan kerugian pada pengrajin. Hal
standart dan tidak siku. Kemampuan ini terjadi karena tidak adanya asosiasi
pengrajin batu putih sehingga
Perbaikan Manajemen dan Pengembangan Desain Produk Kerajinan Ukir Batu
124
harga jual sering transfer tek- e. Memperluas batu yang dapat
dipermainkan nologi dari pasar, baik meme- nuhi atau
oleh tengku- perguruan pasar do- melebihi harapan
lak/eksportir tinggi secara mestik pelanggan.
langsung. langsung maupun Standar
SDM kepada pasar Kualitas adalah
yang masyarakat, ekspor. penetapan
berkecimpung khu- susnya kualitas oleh
da- lam produksi kepada dua 3. Landasan pengrajin yang
batu ukir ini UKM di atas. Teori dapat memenuhi
sebagian besar Transfer Untuk atau melebihi
berpendidikan teknologi meningkatkanp harapan pe-
SMP yang cukup melalui asar eks- por langgan.
rendah aplikasi mesin dan pasar Manajemen
pengetahuan dan produksi dan domestik, perlu adalah penca-
kemampuan- nya transfer ilmu dilaku- kan paian tujuan
tentang pengetahuan perbaikan- organisasi
produksi. melalui perbaikan dengan cara
pelatihan – dalam design yang efektif dan
2. Tujuan pelatihanguna produk, dan efisien melalui
Kegiatan memperbaiki manajemen pe- rencanaan,
PPm design, pengelolaan pengorganisasia
a. Meningkatka kualitas produk usaha. Design n, peng- arahan,
n kemampuan dan Produk dan
mana- jemen manajemen merupakan ran- pengendalian
usaha. dalam upaya cangan sumber da- ya
b. Meningkatka meningkatkan mengenai organisasi (Daft,
n kemampuan pasar domestik produk, baik 2006:6).
design dan dan pasar ben- tuk, Manaje- men
inovasi ekspor. dimensi dan yang dimaksud
produk. d. Mempercepat kehalusan dalam hal ini
c. Membantu proses produk me- liputi
memecahkan produksi, me- kerajinan ukir manajemen
masalah, ningkatkan batu serta produksi,
design, kapasitas presisi dan siku pemasar- an dan
kualitas produk dan dari potongan keuangan.
produk, meningkatkan batu. Kualitas Gambaran
proses pro- kualitas produk kerangka teoritis
duksi dan produk. meliputi program PPM
manajemen kesesuaian kali ini adalah
yang diha- produk sebagai berikut.
dapidenganm kerajinan ukir
elakukan
Inotek, Volume 16, Nomor 2, Agustus 2012
125

Peningkatan Desain Produk (inovasi desain)

Peningkatan Pasar Ekspor dan


Perbaikan Manajemen (produksi, SDM, keuangan dan pemasaran)

Gambar 1 : Kerangka
Teoretis

Perbaikan Manajemen dan Pengembangan Desain Produk Kerajinan Ukir Batu


B. METODE PELAKSANAAN 1. Desain dan Rekayasa Alat Pro-
Untuk memecahkan permasa- duksi
lahan yang dihadapi UKM terdapat Untuk meningkatkan desain
beberapa kegiatan yang dilakukan produk, kapasitas produk dan kualitas
oleh tim. produk, tim melakukan rekayasa me-
sin produksi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing UKM. Mesin pemo-
tong – penyiku untuk UKM-1 dan alat
pengangkat-pengangkut untuk UKM-
2.

Gambar 2: Desain Mesin Pemotong – Penyiku


Gambar 3 : Desain Alat Pengangkat – Pengangkut

2. Melakukan Kegiatan Pelatihan c. Melakukan pelatihan manajemen


a. Melakukan pelatihan desain ukir produksi, khususnya pelatihan ten-
untuk meningkatkan kemampuan tang kualitas produk
inovasi design baru serta untuk d. Melakukan pelatihan manajemen
meningkatkan kualitas produk ukir keuangan untuk memberikan pe-
b. Melakukan pelatihan manajemen mahaman mengenaipengelolaan
pemasaran untuk meningkatkan ke- ke- uangan yang benar, pelatihan
mampuan di bidang pemasaran, pe- nyusunan laporan keuangan
menimbulkan kreatifitas untuk me- dan pembuatan proposal kredit.
masuki pasar yang baru. Di sam- Lapor- an keuangan merupakan
ping itu, juga untuk meningkatkan indikator terpenting yang
kemampuan promosi dan komuni- digunakan oleh perbankan dalam
kasi dengan pasar yang lebih luas. penilain pengaju- an kredit
perbankan.
e. Melakukan pelatihan ekspor – im-
por agar UKM bisa melakukan
ekspor mandiri dan tidak tergan- khas produk yang diciptakan sendiri
tung pada pihak ke-3. Karena para dan tidak dimiliki pengusaha lainnya.
eksportir langsung tersebut sering Pelatihan design produk menghasilkan
melakukan penundaan dalam pem- produk-produk dengan inovasi baru
bayaran sehingga menghambat ke- dalam aneka bentuk dengan meng-
lancaran modal kerja gunakan bahan baku batu putih yang
dikombinasikan dengan batu hitam,
C. HASIL DAN PEMBAHASAN dan kaca. Produk limbah yang selama
1. Design Produk ini tidak dimanfaatkan dan terbuang,
UKM membuat produk de- dengan mencetak bubuk batu putih
ngan design yang di-download dari menjadi aneka produk bernilai jual
internet atau design yang dibawa sen- tinggi menjadi pot, penyangga pot, ce-
diri oleh konsumen. Kelemahannya, cekan rokok, dan sebagainya. Pelatih-
design yang diambil dari internet ini an design produk ini disamping mam-
sudah menyebar sehingga UKM tidak pu meningkatkan kemampuan dan ke-
memiliki spesifikasi produk tertentu. trampilan untuk membuat inovasi pro-
Design yang dibawa konsumen tidak duk yang menghasilkan aneka produk
boleh diperbanyak dan hanya dipro- yang bervariasi juga sekaligus me-
duksi untuk konsumen yang bersang- ningkatkan kualitas produk. Produk
kutan. Akibatnya, design produk cen- yang semula datar, dengan pelatihan
derung monoton dan tidak ada ino- design produk dihasilkan produk-pro-
vasi. Untuk mengatasi hal ini, tim me- duk yang lebih berdimensi. Berikut
lakukan pelathan design produk guna ditampilkan hasil inovasi produk 2
meningkatkan kemampuan inovasi de- UKM.
sign sehingga UKM memiliki ciri

a. Hasil inovasi UKM-1

Gb.4: Gb.4a: Gb 4b. : Gb 4c : Gb 4d: Gb.4e : Gb. 4f :


Rooster Relief Patung Guci Lampion Lampu Ornamen
Gajah Tempel pagar
b. Hasil Inovasi UKM-2

Gb. 5a : Gb. 5b : Gb.5c Gb. 5d : Gb 5e : Gb 5f : Gb 5g :


Kap Kap : Kap Batu Batu Batu Base
Lampu Lampu lampu tempel tem-pel tempel kontem-
pagoda kaca variasi alur polos alur porer
hitam

Gb.5h : Gb. 5i : Gb.5j :Gb.5k : Gb.5l :Gb 5m :


Relief LabuhanAir AirBowl bulat BowlInovasi tempayan produk dr
Mancur 1 Mancur 2 limbah

2. Kualitas Produk produksi yang selama ini berjalan


Produk ukir yang dihasilkan lamban karena masalah mesin dan alat
oleh UKM kurang baik, masih datar yang tidak dimiliki. Proses pemotong-
dan tidak berdimensi. Hal ini disebab- an batu persegi pada UKM-1 dilaku-
kan karena pengetahuan dasar dan kan secara manual dan hanya mampu
kemampuan para pengrajin dalam seni memotong 5 buah batu persegi per
kriya/seni ukir sebenarnya sangat ku- jam. Produk batu potongan yang diha-
rang. Pelatihan design akan memberi- silkan UKM-1 selama ini memiliki
kan pengetahuan untuk meningkatkan kualitas rendah, tidak presisi dan tidak
kemampuan inovasi produk dan kua- siku. Dengan mesin pemotong – pe-
litas ukiran. Hasil produk batu ukir nyiku hasil potongan lebih baik, lebih
tidak lagi datar, tetapi memiliki di- siku dan memiliki presisi yang baik.
mensi dan lekukan yang lebih baik Di samping itu, dengan mesin pemo-
dan lebih halus. tong – penyiku bisa dihasilkan 30 po-
tong batu potongan per jam. Pengen-
3. Manajemen dalian dan pengawasan proses pro-
a. Manajemen Produksi duksi menjadi lebih mudah dilakukan
Perbaikan manajemen Prod- karena dari setiap bahan yang diproses
uksi terutama dilakukan pada proses
tingkat kerusakan dan tidak sikunya UKM-2 memiliki kendala pada
potongan bisa ditekan hingga 0%. proses pengangkatan dan pengangkut-
an bahan baku batu putih yang berat- kup lama dan menggunakan tenaga
nya 1 – 2 ton dari penumpukan bahan kerja cukup banyak. Untuk memper-
ke mesin pemotong. Proses pengang- mudah proses pengangkatan-pengang-
katan dan pengangkutan yang dilaku- kutan bahan baku ini tim melakukan
kan selama ini adalah dengan meng- rekayasa alat pengangkat-pengangkut
angkat beramai-ramai oleh 10 – 15 untuk mempermudah pengangkutan
orang karyawan, dengan cara mengge- dan untuk mengurangi penggunaan
lindingkan batu dari tumpukan bahan tenaga kerja yang terlalu banyak. Per
ke mesin pemotongan. Pemindahan hari semula hanya bisa diangkut ¼
dengan cara ini memakan waktu cu- truk ukuran sedang, dengan mesin
pengangkat – pengangkut per hari bisa
diangkut 4 truk ukuran sedang dengan
tenaga 4 orang.

Gb. 6 Gb. 7
Mesin Pemotong – penyiku Alat Pengangkat – Pengangkut

b. Manajemen Keuangan akibatkan sulitnya UKM untuk men-


1) Penyusunan Laporan keuangan cari pendanaan dari perbankan dan
Laporan keuangan belum baik. kesulitan saat harus menghitung bera-
Para pengrajin belum menyusun la- pa sebenarnya keuntungan yang di-
poran keuangan dan belum membuat capai. Oleh karena itu, dilakukan pe-
catatan pembukuan atas usaha yang latihan pembukuan dan akuntansi agar
dilakukan. Neraca dan Laporan Laba/ UKM dapat menyusun pembukuannya
Rugi belum disusun. Pengelolaan ke- dengan baik dan dengan standar akun-
uangan perusahaan masih campur de- tansi yang benar. Di samping itu, juga
ngan keuangan pribadi. Hal ini meng- harus ada pemisahan keuangan antara
keuangan pribadi dan keuangan per- uangan yang berupa Neraca dan La-
usahaan. Hasil dari pelatihan diharap- poran Laba/Rugi. Laporan Keuangan
kan dapat segera disusun Laporan Ke- yang baik, akan memudahkan UKM
untuk mendapatkan akses pendanaan bertambahnya pesanan LN yang di-
dari perbankan. terima. Kecuali pasar yang selama ini
ada bagi kedua UKM seperi Australia,
2) Pelaksanaan Ekspor Amerika Serikat, Korea, Singapura,
Ekspor masih dilakukan oleh Belgia, Thailand, Philipina, dan Ma-
pihak ke-3 yang pembayarannya di- laysia, untuk pasar LN, dan Jakarta,
lakukan setelah 6 bl – 1 th. Hal ini Medan, Jogja, Solo, Jateng lainnya,
sering mengakibatkan kesulitan modal Bali, dan Bandung untuk pasar DN,
kerja bagi UKM karena pada saat pembukaan pasar baru di LN yang
diperlukan dana hasil penjualan sebe- berhasil dilakukan adalah, Brasilia,
lumnya belum terbayar. Untuk meng- Canada, dan Selandia Baru serta Pon-
atasi hal ini, timmemberikan pelatihan tianak Kalimantan untuk pasar DN.
ekspor – impor agar UKM mampu
melakukan ekspor mandiri sehingga 2) Harga Produk
hasil penjualan dapat diterima sesuai Persaingan harga antar peng-
dengan jangka waktu jatuh temponya rajin cenderung tidak sehat karena ti-
L/C. dak adanya asosiasi pengrajin batu
putih. Kondisi ini kalau dibiarkan da-
c. Manajemen Pemasaran pat menghancurkan industri batu putih
1) Promosi dan Komunikasi Pasar sehingga perlu adanya Asosiasi Peng-
Komunikasi dan promosi de- rajin Batu Putih. Dengan difasilitasi
ngan pasarnya di LN terkendala kare- oleh Disperindagkop Gunungkidul te-
na tidak adanya sarana komunikasi lah berhasil dibentuk Asosiasi Pengra-
yang sewaktu-waktu dapat digunakan jin dan Penambang Batu Putih Gu-
dengan cepat. Hal ini disebabkan ka- nungkidul untuk menghindari terjadi-
rena jauhnya jangkauan internet bagi nya perang harga. Karena melalui aso-
kedua UKM dengan jarak tempuh 30 siasi inilah akan diambil kesepakatan
km – 40 km. Oleh karena itu, pada harga antar pengrajin.
program ini dilakukan pemasangan
internet dan pembuatan Web. Dengan d. Implikasi dan Dampak
pemasangan internet, komunikasi dan Semua temuan permasalahan
promosi dengan pasar LN dan DN pada analisis situasi yang dihadapi
menjadi lebih lancar, dan dengan UKM telah dipecahkan oleh tim, dan
pembukaan Web terbukti memberikan pada akhir periode memberikan dam-
dampak positif bagi UKM dengan pak naiknya pasar ekspor ke sejumlah
negara, yaitu Brasilia, Canada dan Se-
landia Baru, dan untuk pasar domistik
masuk ke Kalimantan dengan distri-
butor di Pontianak. Peningkatan pasar
ekspor dan pasar domestik ini mampu
meningkatkan arus kas dan Irr
perusahaan. Arus kas UKM-1 meng- alami kenaikan dari th 2009 sebesar
Rp252,0 menjadi Rp358,9 juta. Pada baik, lebih presisi, dengan proses
th 2010 Irr sebesar 13,38%, lebih pengerjaan yang lebih cepat. Kapa-
besar dari bunga pinjaman sebesar sitas pemotongan naik dari 5 po-
9% per tahun. UKM-2 sudah merintis tong/jam menjadi 30 potong/jam
ekspor mandiri pada akhir 2010, se- 4. Dengan rekayasa alat pengangkat
hingga LC yang diterima dapat digu- dan pengangkut, pengangkutan
nakan sebagai alternatif pendanaan. naik dari ¼ truk per hari menjadi 4
Arus kas dari th 2009 ke th 2010 truk per hari, penggunaan tenaga
meningkat sangat signifikan, yaitu 2 x kerja turun dari 15 orang/pengang-
lipat lebih. Rp665,6 juta untuk th katan menjadi 4 orang/pengangkat-
2009 dan Rp1.339,5 juta untuk th an.
2010, karena kenaikan penjualan eks- 5. Dengan pelatihan penyusunan la-
por batu tempel alur. Irr sebesar poran keuangan, UKM mampu me-
13,56%, lebih besar dari bunga pin- nyusun laporan keuangan, pelatih-
jaman yang hanya 9% per tahun, se- an ekspor agar UKM mampu me-
hingga masih menguntungkan lakukan ekspor mandiri dan pela-
tihan penyusunan proposal kredit
D. SIMPULAN DAN SARAN agar UKM mampu mengakses pen-
1. Dengan pelatihan desain produk, danaan dari perbankan.
UKM mampu melakukan pengem- 6. Dengan pembuatan web UKM
bangandesignproduk dengan mem- mampu melakukan komunikasi dan
buat inovasi design produk. Variasi promosi ke pasar yang lebih luas,
produk meningkat, dengan membu- baik pasar DN maupun LN. Hal ini
at kombinasi produk batu putih de- dilakukan dengan pemasangan in-
ngan bahan lain seperti kaca, batu ternet dan pembuatan alat promosi
hitam dan pembuatan produk dari berupa WEBSITE bagi kedua
limbah yang menjadi ciri khas pro- UKM. www.whitestoneart.com un-
duk. Kualitas desain produk me- tuk UKM-1 dan www.stonecraft-
ningkat, yang semula datar dan ti- studio.com untuk UKM-2.
dak memiliki dimensi, kini menjadi 7. Denganpembentukanasosiasipeng-
produk ukir batu yang memiliki rajin dan penambanag batu putih,
dimensi dalam lekukan dan keda- persaingan harga yang tidak sehat
laman ukirannya sehingga produk dapat dihindari sehingga terlepas
menjadi lebih baik dan lebih men- dari tekanan para tengkulak.
dekati bentuk aslinya.
2. Dengan alih teknologi yaitu dengan SARAN
rekayasa mesin pemotong dan pe- 1. Diharapkan UKM selalu melaku-
nyiku, kualitas potongan batu dan kan inovasi produk sehingga akan
kehalusan potongan menjadi lebih selalu tercipta produk baru.
2. Limbah produk yang berupa po-
tongan-potongan batu kecil yang
belum dimanfaatkan dapat dikem- bangkan menjadi produk yang ber-
nilai ekonomi. Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pe-
3. UKM sebaiknya berusaha untuk masaran. Edisi 12, PT. Indeks.
selalu melakukan ekspor mandiri
agar dapat mengatasi kesulitan per- Render, Barry & Jay Heizer. 2001.
modalan Prinsip-prinsip Management
4. Agar UKM bisa Bankable, maka Operasi. Jakarta: Salemba Em-
pembuatan laporan keuangan per pat.
tahun mutlak harus dilakukan.
Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-Da-
DAFTAR PUSTAKA sar Pembelanjaan Perusahaan,
Brighham F. Eugene. 1999. Interme- Edisi 4. Yogyakarta: Penerbit
diate Financial Management, BPFE.
Sixth Ed. The Dryden Press.
Rudianto. 2008. Pengantar
Dikti. 2010. Panduan Program Pe- Akuntansi, Konsep dan Teknik
ngabdian Kepada Masyarakat, Penyusunan Laporan
Direktorat Penelitian dan Peng- Keuangan. Penerbit Erlangga
abdian Kepada Masyarakat.
Stoner F.A. James. 1995. Manage-
Dikti. 2008. Materi Pelatihan Penu- ment. Sixth Edition Prentice
lisan Artikel Ilmiah Terpusat, Hall, Inc, International Edition,
Direktorat Penelitian dan Pe-
ngabdian Kepada Masyarakat Situs pribadi; www.stevan777.word-
Bekerja Sama dengan Univer- press.com.
sitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Sumarno & Indarti, 2008,
Gaspersz, Vincent. 1997. Managemen Operational.
Management Kualitas – Malang: Malang- kucecwara,
Penerapan Konsep- Konsep
Kualitas, Elex Jakarta: Media Sumber dari majalah CHIP edisi 10
Komputindo. Oktober 2008, Grasindo, Jakar-
ta.
Halim, Abdul. 2007. Manajemen Ke-
uangan Bisnis. Penerbit Ghalia Tjiptono, Fandy & Anastasia Diana,
Indonesia 1995, Total Quality Manage-
ment. Yogyakarta: Andi Offset,
Kinnear C.Thomas. 1988. Marketing
Research. Jakarta: Erlangga. www.gunungkidulkab.go.id, didown-
load tanggal 13 Maret 2010.

You might also like