You are on page 1of 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/330993566

KAJIAN REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG

Article · January 2017

CITATIONS READS

0 2,324

2 authors:

Rr Diah Nugraheni Setyowati Misbakhul munir Munir


UIN Sunan Ampel Surabaya UIN Sunan Ampel Surabaya
7 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

STUDY OF SELECTING REVEGETATION PLANTS FOR MINE USED LAND RECLAMATION SUCCESS View project

All content following this page was uploaded by Rr Diah Nugraheni Setyowati on 10 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


KLOROFIL Vol. 1 No. 1, 2017: 11-16 ISSN 2598-6015

KAJIAN REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG DI JAMBI,


BANGKA, DAN KALIMANTAN SELATAN

MISBAKHUL MUNIR, RR DIAH NUGRAHENI SETYOWATI

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Jl. Jendral A. Yani 117 Surabaya
*Corresponding author: diahnugraheni@uinsby.ac.id

ABSTRACT

Reclamation is an activity aimed at improving or managing the use of disturbed land as a result of mining
business activities, in order to be functional and efficient according to its allocation. Mining reclamation
activities should be carefully planned so that the land can be utilized optimally by the government and
communities around the mine. Reclamation in Indonesia has been done in several mining areas. Reclamation
activities that have been carried out, among others, exist in three regions in Indonesia, namely in Jambi,
Bangka and South Kalimantan are considered less effective, due to lack of public participation and errors of
reclamation technology. To avoid obstacles from reclamation, an effective reclamation activity is required. In
general, reclamation can be done in three stages: land preparation, planting and maintenance.

Keywords: effective, reclamation, land, mining


__________________________________________________________

PENDAHULUAN menguasai ratusan ribu hektar lahan dan juga


hutan.
Indonesia merupakan negara yang kaya Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27
dengan beberapa potensi sumber daya alam. tahun 1980, bahan galian di Indonesia dalam
Kekayaan alam tersebut menjadikan Indonesia dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: Golongan A
sebagai salah satu negara yang memiliki lahan (bahan galian strategis, sebagai contoh: minyak
pertambangan begitu luas. Lahan bumi, gas alam, batubara, nikel, timah, dll),
pertambangan tersebut tersebar diberbagai Golongan B (bahan galian vital, sebagai
pulau di Indonesia, dimana kekayaan alam contoh: tembaga, emas, besi, dll), dan
tersebut dieksplorasi untuk memenuhi Golongan C (bahan galian non strategis dan
kebutuhan manusia. Berbagai masalah timbul non vital, sebagai contoh: fosfat, batu permata,
akibat kegiatan pertambangan mulai dari bentonit, pasir kuarsa, granit, pasir, batu kapur,
munculnya berbagai penyakit akibat limbah marmer, dll).
pertambangan yang tidak terkendali, terjadinya Masalah lingkungan dan keselamatan kerja
pencemaran yang mengakibatkan menurunnya dalam usaha pertambangan di duniainiselalu
kualitas lingkungan dan punahnya beberapa menjadi isu yang paling penting.Masalah utama
flora fauna yang menjadi karakter daerah yang timbul pada wilayah bekas tambang
setempat. Keberadaan usahapertambangan antaraberupa perubahan lingkungan, yang
memberikan sumbangan yang besar kepada meliputi perubahan kimiawi, perubahan fisik
perekonomian negara, mulai dari usaha galian dan perubahan biologi. Perubahan kimiawi
C dengan luasan dan volume yang kecil, sampai berdampak terhadap keberadaan air tanah dan
pada keberadaan usaha kontrak karya yang air permukaan, berlanjut secara fisik yaitu
menghasilkan bahan galian jutaan ton dan mengakibatkan perubahan morfologi dan
topografi lahan. Lebih jauh lagi adalah

11
KLOROFIL Vol. 1 No. 1, 2017: 11-16

perubahan iklim mikro yang disebabkan oleh masyarakat (community development) serta
perubahan kecepatan angin, gangguan habitat Penutupan tambang. Perencanaan tambang,
biologi berupa flora dan fauna, serta adanya sejak awal sudah melakukan upaya yang
penurunan produktivitas tanah dengan akibat sistematis untuk mengantisipasi perlindungan
tanah menjadi tandus atau gundul (Sabtanto, lingkungan dan pengembangan pegawai dan
2008). masyarakat sekitar tambang (Arif, 2007).
Mengacu kepada adanya beberapa Kegiatan pertambangan pada umumnya
perubahan tersebut, maka kegiatan reklamasi memiliki tahap-tahap kegiatan sebagai berikut
menjadi satu kebutuhan yang sangat penting (Sabtanto, 2011) (a) Eksplorasi, (b) Ekstraksi
untuk dilakukan. Selain bertujuan untuk dan pembuangan limbah batuan, (c)
mencegah timbulnya erosi atau mengurangi Pengolahan bijih dan operasional pabrik
kecepatan aliran air limpasan, reklamasi pengolahan, (d) Penampungan tailing,
dilakukan untuk menjaga lahan agar tidak labil pengolahan dan pembuangannya, (e)
dan lebih produktif. Reklamasi diharapkan akan Pembangunan infrastuktur, jalan akses
dapat menghasilkan nilai tambah bagi dansumber energi, dan (f) Pembangunan kamp
lingkungan dan menciptakan keadaan yang jauh kerja dan kawasan pemukiman.
lebih baik dibandingkan dengan keadaan Pengaruh pertambangan pada aspek
lingkungan sebelumnya. lingkungan terutama berasal dari tahapan
Reklamasi adalah kegiatan yang ekstraksi dan pembuangan limbah batuan, dan
bertujuanmemperbaiki atau menata kegunaan pengolahan bijih serta operasional pabrik
lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan pengolahan. Selain itu, kegiatan pertambangan
usaha pertambangan, agar dapat berfungsi dan mempunyai daya ubah lingkungan yang besar,
berdaya guna sesuai peruntukannya. sehingga memerlukan perencanaan total yang
Pembangunan berwawasan lingkungan menjadi matang sejak tahap awal sampai pasca tambang.
suatu kebutuhan penting bagi setiap bangsa dan Pada saat membuka tambang, sudahharus
negara yang menginginkan kelestarian difahami bagaimana menutup tambang.
sumberdaya alam. Oleh sebab itu, sumberdaya Rehabilitasi/reklamasi tambang bersifat
alam perlu dijaga dan dipertahankan untuk progresif, sesuai rencana tata guna lahan pasca
kelangsungan hidup manusia kini, maupun tambang.
untuk generasi yang akan datang (Arif, 2007). Program reklamasi lahan bekas tambang
Kegiatan pertambangan merupakan merupakan program wajib yang harus
kegiatan usaha yang kompleks dan sangat dilakukan oleh setiap perusahaan baik swasta
rumit, sarat risiko, merupakan kegiatan usaha maupun non swasta, dimana peraturan
jangka panjang, melibatkan teknologi tinggi, kewajiban reklamasi tambang sudah di atur
padat modal,dan aturan regulasi yang oleh UU No. 4 Tahun 2009 pasal 96 dan diikat
dikeluarkan dari beberapa sektor. Tahapan oleh Perpu No. 78 Tahun 2010 pasal 2 ayat 1
kegiatan perencanaan tambang meliputi tentang Reklamasi Pasca Tambang. Kewajiban
penaksiran sumberdaya dan cadangan, melakukan reklamasi untuk lahan bekas
perancangan batas penambangan (final/ultimate tambang telah berjalan di beberapa daerah di
pitlimit), pentahapan tambang, penjadwalan Indonesia, beberapa diantaranya adalah di
produksi tambang, perancangan tempat Provinsi Jambi, Kabupaten Bangka dan
penimbunan (wastedump design), perhitungan Kalimantan Selatan. Daerah-daerah tersebut
kebutuhan alat dan tenaga kerja, perhitungan merupakan daerah yang telah melaksanakan
biaya modal dan biaya operasi, evaluasi program reklamasi.
finansial, analisis dampak lingkungan, tanggung
jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility) termasuk pengembangan

12
KLOROFIL Vol. 1 No. 1, 2017: 11-16

METODE PENELITIAN reklamasi PT Timah Tbk dan adanya kegiatan


illegal loging yang dilakukan oleh masyarakat
Metode penelitian yang digunakan dalam setempat, menyebabkan tidak efektifnya
penelitian ini adalah metode kualitatif analisis, program reklamasi yang dijalankan oleh PT
yaitu dengan cara memilah data yang paling Timah. Tingkat pengetahuan masyarakat
penting dari beberapa jurnal yang. mengenai kerusakan lingkungan yang
Pengumpulan data melalui studi literatur yang diakibatkan oleh kegiatan penambangan masih
diperoleh dari beberapa jurnal maupun buku, sangat kurang. Tingkat pengetahuan
sekaligus menyesuaikan data terbaru pada masyarakat ini mempengaruhi kegiatan
kondisi lokasi yang sesungguhnya. Teknik reklamasi yang dilaksanakan oleh PT Timah
pengambilan data menggunakan metode Tbk. Kendala lain yang menyebabkan tidak
analisis komparatif dengan membandingkan efektifnya program reklamasi adanya masalah
berbagai jurnal maupun literatur lain. status kepemilikan lahan.
Pelaksanaan reklamasi lahan bekas
tambang di Kalimantan Selatan juga belum
HASIL PENELITIAN
sepenuhnya berhasil, salah satunya adalah PT
Jambi merupakan salah satu provinsi yang Arutmin Indonesia. Perusahaan batu bara
menjadi lokasi penambangan batu bara dimana tersebut telah berusaha melaksanakan kaidah
di lokasi tersebut telah dilakukan reklamasi. pertambangan yang berwawasan lingkungan,
Untuk menguji keberhasilan kegiatan reklamasi, yakni dengan melaksanakan kegiatan reklamasi
Hendri dan Purnama (2016) melakukan pasca penambangan. Namun, erosiyang terjadi
penelitian dengan melakukan uji kualitas tanah pada lahan yang sudah direklamasi masih
dengan karakteristik kimia. Hasil penelitian menjadi masalah utama yang dihadapi,
yang diperoleh adalah kriteria kesuburan tanah khususnya dalam upaya konservasi dan
pada lahan reklamasi tambang batubara muda rehabilitasi lahan. Berdasarkan penelitian
di Kabupaten Muaro Jambi dan Batanghari (Yamani, 2012), ditemukan tingkat erosi pada
tergolong rendah hingga sangat rendah. lahan yang telah direklamasi tersebut. Erosi
Kandungan unsur hara makro yaitu N, P, dan tertinggi terjadi pada Unit Lahan I sebesar
K semuanya bekisar sangat rendah di lapisan 39,11 ton/ha/tahun.
atas dan lapisan bawah kecuali K tersedia. Selain itu, ada juga PT Madhani Talatah
Reaksi tanah masam serta kapasitas tukar Nusantara di Kabupaten Banjar, Provinsi
kationnya rendah hingga sangatrendah. Kalimantan Selatan belum sepenuhnya berhasil
Umumnya topografi pada areal bekas dalam melakukan reklamasi. Penelitian (Putri et
penambangan yang telah direklamasi berupa al.., 2017) menunjukkan bahwa reklamasi yang
berbukit dengan lereng > 8% kecuali pada areal dilakukan oleh PT Madhani Talatah Nusantara
galian yang ditutup rata-rata datar,berombak tidak berhasil dalam bidang penutupan tajuk
dan landai. (penutupan tajuk di PT Madhani Talatah
Berbeda dengan Provinsi Jambi, Nusantara tidak direncanakan, tajuk dibiarkan
Kabupaten Bangka merupakan daerah yang sendiri tumbuh berupa tumbuhan semak
menjadi lokasi pertambangan biji timah. belukar) serta erosi dan sedimentasi.
Kegiatan reklamasi pasca tambang yang Berdasarkan beberapa studi kasus yang
dilakukan oleh PT. Timah Tbk, berdasarkan telah disebutkan di atas, reklamasi yang
penelitian dari Dian Permata Sari dan Imam dilakukan di lahanbekas tambang dinilai tidak
Buchori (2015) dinilai tidak efektif,dikarenakan efektif dengan beberapa faktor, diantaranya:
masih terdapatnya kegiatan TI (Tambang 1. Tidak ada partisipasi dari masyarakat.
Inkonvensional) yang ditemukan di lahan Partisipasi masyarakat dalam kegiatan
reklamasi menjadi hal yang sangat penting,

13
KLOROFIL Vol. 1 No. 1, 2017: 11-16

dikarenakan dengan partisipasi tersebut flora dan fauna yang ada di lahan eks
kegiatan reklamasi diharapkan berhasil. pertambangan. (Schmidt et al.., 2009) yang
Partisipasi masyarakat yang diharapkan menyatakan bahwa keanekaragaman pohon
berupa tidak adanya masyarakat yang pada flora di atas tanah memiliki pengaruh
melakukan penambangan di sekitar lokasi yang lebih besar terhadap komposisi jenis
reklamasi selama proses reklamasi cadangan biji di dalam tanah.
berlangsung. Pemberdayaan masyarakat Secara umum proses revegetasi dalam
menjadi tanggung jawab perusahaan. melakukan reklamasi untuk lahan bekas
Reklamasi lahan pascatambang merupakan tambang dibagi menjadi 3 tahap persiapan
tanggungjawab yang timbul karena Undang- lahan, pelaksanaan penanaman, dan
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang pemeliharaan.
Mineral dan Batubara mewajibkan 1. Persiapan lahan
melaksanakan reklamasi dan pascatambang Dalam persiapan lahan terdapat tiga hal
bagi pemegang IUP dan IUPK. yang dilakukan:pengolahan tanah,
Kewenangan yang diberikan undang- pembuatan drainase, dan perbaikantanah.
undang tersebut diberikan kepada Yang menjadi perhatian utama pada saat
Pemerintah berupa pembuatan peraturan pengolahantanah adalah keberadaan tanah
daerah, pemberian izin pelaksaaan pucuk (topsoil) dan tingkat kepadatan tanah
reklamasi, pengembangan dan (bulk density). Perlakuan dalam mengelola
pemberdayaan masyarakat setempat dalam tanah pucuk pada saat proses
usaha pertambangan dengan penambangan sangat menentukan
memperhatikan kelestarian lingkungan, keberhasilan revegetasi. Tanah pucuk
pembinaan dan pengawasan. Wewenang merupakan elemen paling penting pada
pemerintah yang demikian luasnya perlu ada saat pelaksanaan reklamasi area bekas
antara perusahaan tambang, masyarakat, tambang. Tanah pucuk yang tecampur
LSM dan perguruan tinggi/lembaga dengan tanah penutup (overburden), yang
penelitian. biasanya bersifatasam, dapat menyebabkan
2. Kesalahan teknologi dalam melakukan tanah pucuk kehilangan kesuburannya.
reklamasi. Pemilihan teknologi yang tepat Kemerataan penaburan tanah pucuk
guna perlu dilakukan sebelum melakukan denganketebalan yang baik (70 cm) akan
reklamasi. Pengamatan terhadap kondisi memudahkan dan meminimalkan biaya
pertambangan harus dilakukan terlebih pada saat proses penanaman kembali.
dahulu yang bertujuan untuk mengetahui 2. Pelaksanaan penanaman
teknologi yang cocok untuk digunakan Idealnya, pelaksanaan penanaman pohon
reklamasi sesuai dengan kondisi di lapangan dilakukan di awal atau selama musim
sehingga reklamasi berjalan sesuai dengan penghujan. Pada kondisi iklim saat
yang direncanakan dan tidak ada kerugian ini,dimana musim penghujan dan kemarau
baik kerugian materi maupun non materi. tidak lagi teratur, maka penanaman harus
Aktivitas rehabilitasi lahan kritis memperhatikan perkiraan cuaca dari
pascatambang pada prinsipnya antara lain harus BMKG. Pada saat ini, BMKG
bersifat konservatif, yakni kegiatan untuk memberikan informasi kecenderungan
membantu mempercepat proses suksesi secara musim tergantung dari adanya El Nino
alami ke arah peningkatankeanekaragaman atau LaNina. Tahun 2016 dan 2017 adalah
flora lokal, serta penyelamatan dan musim yang basah, karenahadirnya La
pemanfaatan jenis flora potensial yang telah Nina. Sedangkan tahun 2015 dan prediksi
langka. Kesuksesan reklamasi dapat dilihat dari untuktahun 2018 merupakan musim
RTH, fungsi hidrologi dan keanekaragaman kering yang disebabkan oleh El Nino.

14
KLOROFIL Vol. 1 No. 1, 2017: 11-16

Setiap perusahaan tambang biasanya teknologi dalam pelaksanaan reklamasi lahan


membuatRencana Kerja Tahunan yang bekas tambang. Untuk menghindari hambatan
memuat rencana reklamasi dan revegetasi. yang mungkin terjadi dari kegiatan reklamasi
Dengan adanya perkembangan teknologi, lahan bekas tambang, maka perlu dilakukan
walaupun pada saat musim kering kegiatan reklamasi lahan bekas tambang yang
perusahaan dapat tetap melakukan efektif. Secara umum, reklamasi dapat
penanaman sesuai dengan jadual yang dilakukan dengan 3 tahap, yaitu persiapan
disusun. Perusahaan perkebunan dan lahan, penanaman dan pemeliharaan.
hutan tanaman telah lama menggunakan Persiapanlahan, meliputi: pengolahan tanah,
Alcosorb sebagai penahan air pada lubang pembuatan drainase, dan perbaikantanah.
tanam. Dalam penelitiannya, Sivapalan Pelaksanaan penanaman pohonterbaik
(2001) menyatakan bahwa Alcosorb dapat dilakukan di awalatau selama musim
menambah kelembaban tanah sampai penghujan. Untuk mempermudah pelaksanaan
dengan 2 kali lipat dan menahan pemeliharaan, pengawasan, dan evaluasi,
penguapan kandungan air di dalam tanah pemasangan papan informasi di lokasi tanam
sampai dengan 40 hari sejak tanggal harus dilakukan. Dengan demikian reklamasi
penanaman. terlaksana secara efektif.
3. Pemeliharaan
Untuk mempermudah pelaksanaan REFERENSI
pemeliharaan, pengawasan, dan evaluasi,
pemasangan papan informasi di lokasi Ardiyanto, A. E. 2009. Pengaruh Pemberian Bahan
Amelioran Senyawa Humat, Bahan Organik dan
tanam harus dilakukan. Paling tidak, papan Kapur Terhadap Pertumbuhan Koro Benguk (Mucuna
informasi tersebut berisi tentang luasan prurirens) pada Lahan Bekas Tambang Batubara
area tanam, jarak tanam, daftar jenis Tambang Batulicin Kalimantan Selatan. Skripsi
pohon yang ditanam, dan rasio jenis Dept. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB.
Arif, I., 2007. Perencanaan Tambang Total Sebagai
pohon yang ditanam (pionir, klimaks,
Upaya Penyelesaian Persoalan Lingkungan Dunia
MPTS). Pada periode pemeliharaan, Pertambangan, Universitas Sam Ratulangi,
petugas lapangan hendaknya juga Manado.
melakukan identifikasi jenis-jenis tanaman Hendri, J., dan Purnama, H., 2016. Karakteristik
yang tumbuh alami di area penanaman. Kimia Tanah Lahan Reklamasi Tambang Batubara di
Provinsi Jambi. Prosiding Seminar Nasional Lahan
Identifikasi ini berguna untuk mengetahui
Suboptimal 2016, Palembang 20-21 Oktober
tanaman apa saja yang dapat beradaptasi 2016.
dengan baik pada lahan tersebut. Irdika, Mansur. 2011. Teknik Silvikultur “untuk lahan
Pelaksanaan identifikasi ini juga berguna bekas tambang”. Bogor: Seamea Biotrop.
untuk mendapatkan bibit-bibit tanaman Sari, D. P., dan Buchori, I. 2015. Efektivitas
hasil permudaan alami yang nantinya bisa Program Reklamasi Pasca Tambang Timah
DiKecamatan Merawang Kabupaten Bangka.
dipakai untuk penanaman di area. Biro Penerbit Planologi Undip Volume 11 (3): 299-
312.
KESIMPULAN Sivapalan, S., 2001. Effect of Polymer on Soil Water
Berdasarkan beberapa studi kasus yang Holding Capacity and Plant Water Use
Efficiency.
telah disebutkan di atas, reklamasi yang
Suprapto, S. J. 2011. Tinjauan Reklamasi Lahan Bekas
dilakukan di lahan bekas tambang di Provinsi
Tambang Dan Aspek Konservasi Bahan Galian.
Jambi, Bangka dan Kalimantan Selatan dinilai Kelompok Program Penelitian Konservasi dan
kurang efektif. Beberapa faktor yang Pusat Sumber Daya Geologi.
mengakibatkan ketidak-efektifan reklamasi Ed. W.B. Saunders Company, Philadelphia.
tersebut diantaranya adalah tidak adanya Schmidt, I., Leuschner C., Molder, A. And
Schmidt,W., 2009. Structure and Composition
partisipasi dari masyarakat dan kesalahan

15
KLOROFIL Vol. 1 No. 1, 2017: 11-16

of the Seed Bank in Monospecific and Tree Putri, A., Widayati, S., Usman, D. N. 2017. Kajian
Species rich Temperate Broad-leaved Forests. Penilaian Kebehasilan Reklamasi Lahan Bekas
Forest Ecology and Management 257: 695–702. Penambangan Batubara di PT Madhani Talatan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nusantar Desa Rantau Nangka, Kecamatan Sungai
Nomor 04 Tahun 2012 Tentang Indikator Pinang, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan
Ramah Lingkungan Untuk Usaha dan Selatan. Prosiding Teknik Pertambangan. Vol.3.
atauKegiatan Penambangan Terbuka Batubara. No.2. ISSN: 2460-6499.
Permen ESDM Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Yamani, Ahmad. 2012. Studi Besarnya Erosi Pada
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Areal Reklamasi Tambang Batubara di PT.
Pertambangan Mineral dan Batubara. Arutmin Indonesia Kabupaten Kotabaru. Jurnal
Hutan Tropis. Vol. 13. No. 1. ISSN: 1412-4645.

16

View publication stats

You might also like