Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Study of the comparison wet destruction methods open and closed systems to the analysis of lead metal (Pb)
in soil samples at the former mining site in Samarinda with AAS has been done. The resultant destruction
solution was obtained from wet destruction with open and closed systems with temperature and time
variation using concentrated HNO3 acid solvent and aqua regia acid. The resultant destruction solution
obtained was dissolved with aquadest and tested by Atomic Absorption Spectrophotometer at wavelength
283.3 nm. The result obtained in this research is the concentration of lead metal (Pb) that contained in the
soil samples at the former mining site in Samarinda are 13.565 mg/kg with recovery percentage of 100.53%
in wet destruction closed methods with the use of concentrated HNO3 acid at temperature 250°C during 2
hours and 15.723 mg/kg with recovery percentage of 100.48% in wet destruction closed methods with the
use of concentrated HNO3 acid at temperature 250°C during 3 hours.
Keywords: Wet destruction methods, lead metal (Pb), concentrated HNO3, aqua regia, Atomic Absorption
Spectrophotometer.
77
Suci Andriyaningrum
Kimia FMIPA UNMUL
disebut juga perombakan, yaitu dari bentuk hingga tanda tera dan dihomogenkan sehingga
organik logam menjadi bentuk logam-logam diperoleh larutan standar Pb dengan konsentrasi
anorganik. Pada dasarnya ada dua jenis destruksi 100 mg/L. Selanjutnya diambil 5 mL larutan
yang dikenal dalam ilmu kimia yaitu destruksi standar Pb 100 mg/L ke dalam labu ukur 100 mL,
basah (oksida basah) dan destruksi kering (oksida kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda
kering). Kedua destruksi ini memiliki teknik tera dan dihomogenkan sehingga diperoleh larutan
pengerjaan dan lama pemanasan atau standar Pb dengan kadar 5 mg/L.
pendestruksian yang berbeda [5]. Destruksi basah
terdapat dua sistem yaitu sistem destruksi basah Pembuatan Sampel Adisi
terbuka dan sistem destruksi basah tertutup. Sebanyak 1 gram sampel dimasukkan ke
Sistem destruksi basah terbuka merupakan dalam cawan atau labu Erlenmeyer. Kemudian
campuran sampel dan reagen asam dipanaskan ditambahkan larutan standar Pb 5 mg/L sebanyak
secara terbuka dengan hot plate. Sedangkan 1 mL lalu dihomogenkan. Selanjutnya sampel siap
sistem destruksi basah tertutup merupakan reaksi untuk dianalisis.
pelarutan dan pemecahan dilakukan dalam wadah
tertutup yang lebih aman terhadap penguapan dan Destruksi Basah Sistem Terbuka
pemuaian dari bahan [6]. Variasi Asam
Dari uraian di atas maka penulis tertarik Metode destruksi basah sistem terbuka
untuk melakukan penelitian mengenai dengan menggunakan alat hot plate dilakukan
perbandingan metode destruksi basah sistem dengan cara menimbang 1 gram sampel pada labu
terbuka dan tertutup terhadap analisis logam Erlenmeyer lalu ditambahkan masing-masing
timbal (Pb) dalam sampel tanah pada daerah pelarut asam HNO3 pekat sebanyak 4 mL dan
bekas pertambangan di Samarinda dengan AAS. aqua regia 4 mL. Destruksi dengan menggunakan
hot plate sampai kesat lalu ditambahkan pelarut
METODOLOGI PENELITIAN yang dilakukan sebanyak 3 kali pemberian
Alat pelarut. Kemudian setelah kesat ditambahkan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian pelarut lalu dipanaskan sampai pelarut tinggal
ini yaitu: beaker glass, labu Erlenmeyer, spatula, setengah bagian dan didinginkan. Selanjutnya
batang pengaduk, labu takar 1000 L, labu takar ditambahkan dengan aquadest lalu disaring
100 mL, pipet mikro, neraca analitik, ayakan 60 dengan mengunakan kertas saring. Kemudian
mesh, pipet tetes, lemari asam, oven, hot plate, dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan
seperangkat alat wet digester B-440 dan encerkan sampai tanda batas lalu diukur
seperangkat alat Atomic Absorption absorbansi logam timbal dengan AAS.
Spectrophotometer (AAS).
Destruksi Basah Sistem Tertutup
Bahan Variasi Asam
Bahan-bahan yang digunakan dalam Metode destruksi basah sistem tertutup
penelitian ini yaitu: sampel tanah, larutan HCl dengan menggunakan alat wet digester dilakukan
pekat, larutan HNO3 pekat, aquadest, kertas saring dengan cara menimbang 1 gram sampel pada
dan larutan standar Pb 1000 mg/L. cawan lalu ditambahkan masing-masing pelarut
asam HNO3 pekat sebanyak 4 mL dan aqua regia.
Pembuatan Larutan Destruksi dengan menggunakan wet digester pada
Larutan Induk Pb 1000 mg/L suhu 190°C selama 2 jam. Keluarkan sampel dari
Larutan induk timbal (Pb) dibuat dari wet digester lalu didinginkan. Kemudian
Pb(NO3)2 yang memiliki massa molekul relatif ditambahkan pelarut lalu dipanaskan pada suhu
331.21 g/mol. Sebanyak 0.6 gram Pb(NO3)2 100°C selama 20 menit dan didinginkan.
dilarutkan dengan aquadest ke dalam beaker glass Selanjutnya ditambahkan dengan aquadest lalu
50 mL, kemudian dipindahkan ke dalam labu ukur disaring dengan menggunakan kertas saring.
1000 mL dan ditambahkan aquadest sampai tanda Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100
batas sehingga diperoleh larutan induk timbal mL dan encerkan sampai tanda batas lalu diukur
dengan konsentrasi 1000 mg/L. absorbansi logam timbal dengan AAS.
Larutan Standar Pb 5 mg/L Variasi Suhu
Larutan induk Pb 1000 mg/L dipipet Ditimbang 1 gram sampel pada cawan, lalu
sebanyak 10 mL dan dimasukkan ke dalam labu ditambahkan pelarut asam sebanyak 4 mL.
ukur 100 mL, kemudian ditambahkan aquadest Selanjutnya didestruksi dengan menggunakan wet
78
Prosiding Seminar Nasional Kimia 2018 ISBN 978 602 50942 1 7
Kimia FMIPA UNMUL
digester pada variasi suhu 190°C, 250°C, dan Penentuan akurasi dilakukan dengan
350°C selama 2 jam. Keluarkan sampel dari wet metode uji pungut ulang (recovery) dengan
digester lalu didinginkan. Kemudian ditambahkan penambahan standar adisi. Persen Recovery
pelarut lalu dipanaskan pada suhu 100°C selama dihitung dengan rumus:
20 menit dan didinginkan. Selanjutnya ( ⁄ )
( ) ( )
ditambahkan dengan aquadest lalu disaring ( ⁄ )
dengan menggunakan kertas saring. Kemudian
dimasukkan ke dalam labu takar 100 mL dan HASIL DAN PEMBAHASAN
encerkan sampai tanda batas lalu diukur Pengukuran Standar Menggunakan
absorbansi logam timbal dengan AAS. Spektrofotometer Serapan Atom
Variasi Waktu
Ditimbang 1 gram sampel pada cawan, lalu
ditambahkan pelarut asam sebanyak 4 mL. 0,14
Selanjutnya didestruksi dengan menggunakan wet 0,12
digester pada suhu 190°C dengan variasi waktu y = 0,0218x
0,1
Absorbansi
selama 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Keluarkan sampel R² = 0,992
0,08
dari wet digester lalu didinginkan. Kemudian
ditambahkan pelarut lalu dipanaskan pada suhu 0,06
100°C selama 20 menit dan didinginkan. 0,04
Selanjutnya ditambahkan dengan aquadest lalu 0,02
disaring dengan menggunakan kertas saring. 0
Kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 0 2 4 6 8
mL dan encerkan sampai tanda batas lalu diukur Konsentrasi (mg/L)
absorbansi logam timbal dengan AAS.
Gambar 1. Kurva Standar logam Timbal (Pb)
Penentuan Kurva Kalibrasi Standar
Sebanyak 10 mL larutan standar Pb 1000 Dari Gambar 1 tersebut diperoleh nilai
mg/L dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL, persamaan garis y = 0.0218x + 0.00000.
kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda Persamaan garis tersebut digunakan untuk
tera sehingga diperoleh larutan standar Pb 100 menghitung konsentrasi logam timbal (Pb) dalam
mg/L. Selanjutnya dipipet sejumlah 0, 0.5, 1, 2, 3, sampel tanah. Dari persamaan garis tersebut y
4, dan 6 mL larutan standar Pb 100 mg/L dan menyatakan absorbansi, sedangkan x menyatakan
dimasukkan masing-masing ke dalam labu ukur konsentrasi.
100 mL. Kemudian ditambahkan aquadest sampai
tanda tera sehingga diperoleh larutan standar Pb Uji Akurasi
dengan konsentrasi 0, 0.5, 1, 2, 3, 4, dan 6 mg/L. Destruksi Basah Sistem Tertutup Terhadap
Masing-masing larutan standar tersebut diukur Variasi Waktu
sebanyak 20 mL dan diukur absorbansinya dengan
AAS pada panjang gelombang 283.3 nm. 120
100,53 93,72 104,25
Persen Recovery (%)
79
Suci Andriyaningrum
Kimia FMIPA UNMUL
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa 100% yang menandakan bahwa penyerapan
garis yang mendekati 100% adalah garis 2 jam logam timbal pada saat destruksi tidak terjadi
dan 3 jam pada suhu 250°C dengan asam HNO3 secara maksimal.
sedangkan garis 4 jam tidak mendekati 100%. Hal
ini berarti selama 2 jam dan 3 jam adalah yang 200 177,94
81