You are on page 1of 18

YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.

T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan


Nilai Perusahaan

Sustainibility Rreporting: Analisis Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan


Yane Devi Anna1, Dita Rari Dwi R.T2
Program Studi S1 Akuntansi, STIE Ekuitas, Bandung, Indonesia12
Jl. P.H.H. Mustofa No. 31, Neglasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40124

Abstract. As more companies in Indonesia publish sustainability reports, the trend of research on the relationship
between sustainability reports and financial performance has increased in recent years. The purpose of this study is
to examine the effect of sustainability report which was described as economic performance, environmental
performance, and social performance disclosure on corporate financial performance and its implications for
company value. We studied a sample composed of 42 winner companies based on NCSR categories and also listed
on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2015-2017. The results obtained from Partial Least Square
(PLS) show that Sustainability reporting has an effect on the profitability of disclosures related to aspects of
economic performance and environmental performance, while aspects of social performance have no effect on
profitability. Sustainability reporting based on aspects of economic, environmental and social performance has an
effect on company value. Financial performance cannot mediate the effect of sustainability reporting based on
aspects of economic performance, social performance and environmental performance on firm value.

Keywords. Sustainibility Reporting; Financial Performance; Firm Value

Abstrak. Seiring dengan semakin banyaknya perusahaan di Indonesia yang mempublikasikan sustainability report,
maka tren penelitian tentang hubungan antara sustainability report dan kinerja keuangan mulai banyak dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sustainability report yang dijabarkan menjadi economic
performance disclosure, environmental performance disclosure, dan social performance disclosure terhadap kinerja
keuangan perusahaan serta implikasinya terhadap nilai perusahaan yang dilakukan Sampel penelitian ini pada 42
perusahaan sebagai winner berdasarkan kategori dari NCSR dan tercatat pula sebagai emiten pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) selama 2015 -2017. Hasil penelitian dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) menunjukan
bahwa Sustainability reporting yang berpengaruh terhadap profitabilitas pengungkapan yang berkaitan dengan aspek
kinerja ekonomi dan kinerja lingkungan, sedangkan aspek kinerja sosial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Sustainability reporting berdasarkan aspek kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Kinerja keuangan tidak dapat memediasi pengaruh sustainability reporting berdasarkan aspek kinerja
ekonomi, kinerja sosial dan kinerja lingkungan terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci. Sustainibility Reporting; Kinerja Keuangan; Nilai Perusahaan

Corresponding Author. yanedevianna@yahoo.com; ditarari@gmail.com


How to Cite This Article. Yane Devi Anna, Dita Rari Dwi R.T. (2019). Sustainibility Rreporting: Analisis Kinerja
Keuangan dan Nilai Perusahaan (Studi Empiris terhadap Perusahaan yang terdaftar di National Center for
Sustainability Reporting). Jurnal ASET (Akuntansi Riset), 11 (2), 238-255.
History of Article. Received : Juli 2019, Revision: Desember 2019 Published: Desember 2019
Online ISSN: 2541-0342. Print ISSN: 2086-2563. DOI : 10.17509/jaset.v11i2.18804
Copyright©2019. JurnalASET (Akuntansi Riset) Program Studi Akuntansi FPEB UPI

PENDAHULUAN penghuninya. Semuanya bisa dicapai dengan


Dalam upaya menciptakan Sustainable mengkapitalisasi elemen-elemen dasar
Development Goals (SDGs), maka negara dan akuntansi dan pelaporan keuangan, dengan
perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memasukkan elemen yang komprehensif
mengukur kemajuan, memantau dampak dari seperti penggunaan sustainability reporting,
perkembangan yang terjadi, serta melaporkan yang mencakup aktivitas penting dalam
pencapaian di bidang-bidang terkait perusahaan seperti sosial, ekonomi dan
pengentasan kemiskinan, melindungi bumi lingkungan.
dari risiko hilangnya sumber daya dan Hasil survey yang dilakukan PWC
memastikan kemakmuran bagi semua terhadap 470 perusahaan di 17 negara,

238 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

menjelaskan 62% perusahaan dunia telah Development Council (IIRC)


menyebutkan SDGs dalam laporan mereka, Goals,
namun hanya 37% perusahaan yang Integrated
benar-benar serius menetapkan prioritas target Thinking and
the Integrated
SDGs yang menjadi sasaran perusahaan
Reporting
mereka. Selebihnya, masih banyak 3 GRI General
perusahaan yang tidak bener-benar . UNGC Business Reporting Initiatives
mentautkan target-target Reporting onand United Nation
perusahaan dengan SDGs (Price Water House SDGs Global Compact
Coopers, 2017). 4 UC Core United
Sustainability reporting menyajikan . Indicators Nations Conference
bagaimana perusahaan mengkonsolidasi on Trade and
faktor non keuangan yang berkaitan dengan Development
sosial, lingkungan dan isu governance (UNCTAD),
perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja Intergovernme
ntal Working Group
dan reputasi perusahaan di masa yang akan
of Experts on
datang. Corporate sustainability merupakan International
pendekatan keseimbangan antara Standards of
perkembangan sosial, ekonomi dan Reporting and
manajemen lingkungan, bukan hanya Accounting (ISAR)
bagaimana mengurangi polusi dan Sumber: ACCA (2017)
penggunaan sumber daya tetapi merupakan
transformasi dimana penggunaan sumber daya GRI dengan versi yang pertama
untuk keseimbangan tujuan ekonomi, menggunakan karakteristik mengenai
mengharmonisasikan kesehatan dan ekonomi perusahaan, sosial dan lingkungan.
keamanan (Koh, Morris, Ebrahimi, & Obayi, Saat ini ada pembaharuan mengenai standar
2016). GRI dengan menyajikan multi-stakeholder
Saat ini semakin banyak perusahaan processes, dimana hubungan dengan
yang menyajikan sustainability report. Global stakeholder dapat terindentifikasi yang
Reporting Initiative (GRI) menjadi sifatnya material. GRI menjadi popular karena
pengukuran yang popular baik level nasional komprehensif atau lebih dikenal “the most
maupun internasional. Berikut ini framework credible sources for extraction of CSR
yang akan memudahkan perusahaan indicators” (Rahdari and Rostami, 2015).
memasuki SDGs ke dalam strategi Pengukuran kinerja atas sustainability
perusahaan: reporting sangat penting untuk menganalisis
dan memonitor perusahaan dalam proses
Tabel 1 Framework SDGs dengan Strategi pengambilan keputusan dan manajemen yang
Perusahaan berkaitan dengan sosial dan lingkungan.
Mengingat pentingnya sustainability
N Framewo Penerbit report dalam dunia bisnis dan ekonomi pada
o rk/Standar/Mod masa sekarang ini, pemerintah telah
el menunjukkan keseriusan serta perhatian
1 SDG The World terhadap tanggung jawab sosial dan
Compass Business Council for lingkungan bisnis. Hal ini diwujudkan secara
Sustainable yuridis formal, melalui pemberlakuan UU No.
Development 40 Tahun 2007, yang mana dalam
(WBSCD), The UM
undang-undang tersebut pemerintah
Global Compact and
GRI
mewajibkan perusahaan berbadan hukum
2 The International Perseroan Terbatas (PT) untuk membuat
. Sustainable Integrated Reporting laporan pertanggungjawaban sosial dan

239 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

lingkungan. Selain itu, Badan Pengawas Pasar pengungkapan sustainability reporting


Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- terhadap kinerja keuangan perusahaan dan
LK) juga mengeluarkan peraturan serupa nilai perusahaan.
dalam peraturan Bapepam-LK nomor X.K.6. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
Dengan adanya peraturan ini, menurut dirumuskan permasalahan penelitian sebagai
National Center for Sustainability Reporting berikut: (1) Apakah sustainability reporting
(NCSR), sustainability reporting di Indonesia berdasarkan aspek kinerja ekonomi, kinerja
terus berkembang. Namun demikian, jumlah lingkungan dan kinerja sosial berpengaruh
perusahaan di Indonesia yang melaporkan terhadap kinerja keuangan?; (2) Apakah
sustainability report masih sangat sedikit bila sustainability reporting berdasarkan aspek
dibandingkan dengan negara-negara maju. kinerja ekonomi kinerja lingkungan dan
NCSR memandang kesadaran kinerja sosial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan di Indonesia untuk melaporkan perusahaan?; (3) Apakah kinerja keuangan
sustainability report masih rendah (L. Josua dapat memediasi pengaruh sustainability
& Tarigan, 2014). Sedangkan pelaporan reporting berdasarkan aspek kinerja ekonomi,
kegiatan keberlanjutan (sustainability kinerja sosial dan kinerja lingkungan terhadap
activities) dalam sustainability report terbukti nilai perusahaan?.
berkolerasi positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan (Weber, Koellner, Habegger,
Steffensen, & Ohnemus, 2008). Selain itu, LANDASAN TEORI
pengungkapan sustainability reporting juga Berbagai studi empiris menunjukkan
dapat meningkatkan kinerja keuangan pada bahwa teori yang mendasari framework
sisi profitabilitas dan likuiditas perusahaan. sustainability reporting adalah teori
Penelitian terkait sustainability report stakeholder, legitimacy, signaling, dan
terhadap kinerja keuangan perusahaan telah institutional. Diantara teori-teori tersebut,
banyak dilakukan. Namun demikian, hasil teori institutional berkaitan dengan aturan,
penelitian masih menunjukkan adanya regulasi, ide dan kebudayaan perusahaan yang
perbedaan. Adams et al (2012) dalam menunjukkan konteks sosial dimana
penelitiannya, menyatakan bahwa perusahaan beroperasi (Hahn & Kunhen,
sustainability report tidak memiliki pengaruh 2013)
signifikan terhadap kinerja keuangan Teori stakeholder menggambarkan
perusahaan dalam jangka pendek namun kepada pihak mana saja perusahaan
memiliki pengaruh yang signifikan dalam bertanggungjawab (Freeman, 2001). Dalam
jangka panjang. Hal ini sejalan dengan hal ini, keberadaan suatu perusahaan sangat
penelitian yang dilakukan oleh (Movassaghi dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan
& Bramhandkar, 2012). Sedangkan Adhima oleh stakeholder perusahaan (Chariri &
& Hariadi (2012) yang melakukan penelitian Nugroho, 2009). Menurut (Gray, R; Adam,
sustainability report secara lebih detail, C.; Owen, 2014) kelangsungan hidup
menyatakan bahwa environmental perusahaan tergantung pada dukungan
performance disclosure memiliki pengaruh stakeholder dan dukungan tersebut harus
positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah
sementara social performance disclosure untuk mencari dukungan tersebut. Stakeholder
memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja memiliki kepentingan terkait dengan
keuangan perusahaan. Hal ini sejalan dengan sustainability reporting perusahaan, misalnya
penelitian oleh Soelistyoningrum (2011). produk yang dihasilkan perusahaan haruslah
Penelitian ini bertujuan untuk merupakan produk yang ramah lingkungan
menganalisis sustainability reporting dengan sehingga tidak merugikan lingkungan serta
menggunakan pengukuran GRI pada masyarakat (Soelistyoningrum, 2011).
perusahaan di Indonesia yang termasuk dalam Teori legitimacy menegaskan bahwa
NCSR, serta bagaimana dampaknya perusahaan terus berupaya untuk memastikan

240 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

bahwa mereka beroperasi sesuai dengan Praktek pelaporan aktivitas tanggung


norma yang ada dalam masyarakat atau jawab sosial dan lingkungan yang
lingkungan dimana perusahaan berada. diungkapkan melalui sustainability report
Perusahaan berusaha untuk memastikan membutuhkan pedoman. Salah satu pedoman
bahwa aktifitas perusahaan diterima oleh yang dapat digunakan adalah Global
pihak luar sebagai suatu yang “legal” Reporting Initiative (GRI). Di Indonesia,
(Deegan, 2002). Apabila perusahaan pedoman ini digunakan oleh NCSR, sebagai
melakukan pengungkapan sosial, maka lembaga independen yang secara berkala
keberadaan perusahaan dan aktivitasnya akan memberikan penilaian pengungkapan
mendapat “pengakuan” dari masyarakat atau sustainability report yang disampaikan
lingkungan dimana perusahaan tersebut perusahaan-perusahaan (T. Josua & Hatane,
beroperasi. Dengan kata lain perusahaan 2014).
terlegitimasi Sustainability Report memiliki 2
Teori signaling pada dasarnya concern tujuan utama; (1) menilai kinerja perusahaan
dengan penurunan asimetri informasi di antara mengenai keberlanjutam dan (2) memberikan
dua pihak. Teori ini menekankan pada informasi kepada stakeholders mengenai
pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan
perusahaan terhadap keputusan investasi (Lozano, 2006). Sustainability Report dapat
pihak di luar perusahaan. Informasi yang digunakan sebagai dasar informasi bagi
lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu stakeholders (Hedberg, C.J; Von Malmborg,
sangat diperlukan oleh investor di pasar 2003).
modal sebagai alat analisis untuk mengambil Alasan perusahaan menyajikan
keputusan investasi (Ulum, 2015). sustainability report antara lain dapat
Berdasarkan teori signaling, suatu membantu perusahaan dalam mengawasi
pengumuman yang mempunyai kandungan operasional perusahaan dan efisiensi (Ahmad,
informasi akan membuat pasar bereaksi Pati, & Tafasszy, 2016), dapat meningkatkan
(Zenovia & Anca, 2009). Reaksi pasar dalam transparansi baik secara internal maupun
intensitas pengungkapan sustainabilitas eksternal sehingga dapat membuat karyawan
dipengaruhi oleh perspektif stakeholders rk, menjadi loyal dan meningkatkan hubungan
(Matten et al., 2003). Reaksi tersebut muncul yang baik dengan stakeholders (Daub, 2007).
karena perusahaan yang mengungkapkan Selain itu sustainability report sangat
sustainability reporting, dapat meningkatkan bermanfaat bagi reputasi perusahaan (Kolk,
kepercayaan stakeholders, yang dapat dilihat 2010).
dari kinerja keuangan perusahaan. Economic Performance Disclosure
menunjukkan dampak operasi perusahaan
Sustainability Reporting Berdasarkan terhadap lingkungan ekonomi mikro maupun
Aspek Kinerja Ekonomi terhadap makro. Aspek-aspek ekonomi yang
Profitabilitas diungkapkan perusahaan menjadi sinyal yang
Sustainability report merupakan laporan penting bagi para investor. Dengan adanya
yang didalamnya memuat informasi kinerja sutainability report yang memunculkan
keuangan juga informasi non keuangan, yang dimensi ekonomi berkelanjutan, dapat
terdiri dari informasi aktivitas sosial dan memberikan penjelasan mengenai dampak
lingkungan yang memungkinkan perusahaan organisasi pada kondisi ekonomi stakeholder
dapat bertumbuh secara berkesinambungan serta pada sistem ekonomi di tingkat lokal,
(sustainable performance) (Elkington, nasional maupun global. Aspek yang
1997). Implementasi sustainability report di dilaporkan pada ekonomi berkelanjutan lebih
Indonesia saat ini, didukung oleh aturan pada kontribusi perusahaan terhadap besar
pemerintah, yakni Undang-Undang Perseroan sistem ekonomi.
Terbatas (PT) nomer 40 tahun 2007. Hasil penelitian (Cahyandito, 2009),
mengungkapkan bahwa kinerja ekonomi

241 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

dalam sustainability report perusahaan akan perusahaan, masih sangat beragam sehingga
meningkatkan transparansi perusahaan yang masih menarik untuk dikaji lebih lanjut.
dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder Penelitian oleh (Branco & Rodrigues, 2006),
dan investor, sehingga image perusahaan akan (Coffman & Umemoto, 2010), serta (Deloof,
meningkat. Melalui pengungkapan 2003) yang menyatakan bahwa intensitas
sustainability report dengan aspek ekonomi, pengungkapan aspek lingkungan berpengaruh
maka perusahaan akan terdorong untuk positif pada profitabilitas perusahaan. Mereka
memproduksi produk-produk yang peduli berpendapat bahwa perusahaan yang
lingkungan dan sosial. Sehingga produk mengungkapkan intensitas lingkungannya
tersebut dapat diterima di masyarakat, serta dengan baik akan membuat stakeholders
dapat meningkatkan image perusahaan yang percaya dan menaruh perhatian lebih akan
diikuti juga dengan meningkatnya kesadaran perusahaan dalam memperhatikan
profitabilitas perusahaan (Natalia & Tarigan, lingkungan. Adhima & Hariadi (2012) juga
2014). Berdasarkan uraian tersebut, maka menyatakan hal yang senada bahwa
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai environmental performance disclosure
berikut: memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Berdasarkan penjelasan
H1: Sustainability reporting berdasarkan tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini
aspek kinerja ekonomi berpengaruh terhadap adalah:
profitabilitas.
H2: Sustainability reporting
Sustainability Reporting Berdasarkan berdasarkan aspek kinerja lingkungan
Aspek Kinerja Lingkungan terhadap berpengaruh terhadap profitabilitas.
Profitabilitas
Pengungkapan kinerja lingkungan Sustainability Reporting Berdasarkan
menjadi hal yang sangat penting guna Aspek Kinerja Sosial terhadap
menunjukkan eksistensi dan keikutsertaan Profitabilitas
perusahaan dalam menangani masalah Dalam sustainability report, dimensi
lingkungan sebagai bentuk tanggungjawab sosial menyangkut dampak organisasi
perusahaan secara moril terhadap lingkungan perusahaan terhadap masyarakat dimana
dimana perusahaan tersebut beroperasi sesuai mereka beroperasi, serta menjelaskan risiko
dengan yang dinyatakan dalam teori dari interaksi dengan institusi sosial lainnya
legitimasi. Perusahaan perlu menunjukkan hal yang mereka kelola, seperti kepedulian
tersebut, untuk mendapatkan kepastian bahwa perusahaan dalam mengantisipasi isu-isu
perusahaan telah beroperasi sesuai dengan terkait masyarakat seperti komunitas, korupsi,
norma, kaidah, dan peraturan yang berlaku. kebijakan publik, anti kompetitif misalnya
Perusahaan yang telah mendapatkan anti trust dan monopoli (Natalia & Tarigan,
kepastian tersebut akan memperoleh citra dan 2014). Dimensi sosial ini dibagi dalam empat
predikat yang baik dimata publik. Predikat ini aspek, yakni hak asasi manusia, masyarakat,
akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan di tanggungjawab produk serta tenaga kerja dan
mata para stakeholder. Semakin tinggi nilai pekerjaan layak.
tambah suatu perusahaan, maka semakin Guthrie & Parker (1989) dalam Chariri
dipercaya dan menarik hati para stakeholder. & Nugroho (2009) menyatakan bahwa
Ketika perusahaan sudah dipercaya oleh perusahaan melakukan social performance
stakeholder, perusahaan akan memiliki disclosure dengan tujuan untuk memperoleh
hubungan yang baik dengan para pemangku legitimasi sebagai respon atas tekanan publik.
kepentingannya. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat
Terkait dengan pengaruh environmental (legitimasi) maka diharapkan dapat
performance disclosure terhadap kinerja meningkatkan nilai perusahaan sehingga
keuangan, khususnya dengan profitabilitas image perusahaan dapat meningkat yang pada

242 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

akhirnya dapat mempengaruhi penjualan Sustainability Reporting Berdasarkan


sehingga laba perusahaan pun dapat Aspek Kinerja Lingkungan terhadap Nilai
meningkat (Soelistyoningrum, 2011). Perusahaan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Perspektif keberlanjutan memberikan
yang dilakukan (Burhan & Rahmanti, kerangka kerja dari mana kita dapat
2012)1, dimana hasilnya menyatakan bahwa mempelajari praktik-praktik yang diadopsi
intensitas pengungkapan sosial berpengaruh untuk menciptakan nilai. Penciptaan nilai
positif pada profitabilitas perusahaan, karena mengacu pada pencapaian laba yang cukup
dengan mengungkapkan aspek sosial dapat dan untuk memenuhi permintaan berbagai
memberikan informasi tanggung jawab sosial kelompok pemangku kepentingan. Perusahaan
kepada klien, karyawan, serta masyarakat. dan investor menyadari bahwa berinvestasi
Penelitian ini bertujuan untuk menegaskan sesuai dengan prinsip keberlanjutan memiliki
kembali hasil penelitian tersebut. Berdasarkan kapasitas untuk menciptakan nilai jangka
uraian tersebut, maka hipotesis dalam panjang (Bebbington & Rob Gray, 2001;
penelitian ini adalah: Lopez, Garcia, & Rodriguez, 2007). Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
H3 : Sustainability reporting oleh Bartlet (2012) terkait pengaruh
berdasarkan aspek kinerja sosial berpengaruh sustainability reporting terhadap nilai
terhadap Profitabilitas. perusahaan, dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa selain aspek ekonomi
Sustainability Reporting Berdasarkan dalam sustainability reporting, aspek kinerja
Aspek Kinerja Ekonomi terhadap Nilai lingkungan juga berpengaruh terhadap
Perusahaan penciptaan nilai perusahaan di masa depan.
Secara umum, penelitian terkait dampak Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
sustainability reporting terhadap nilai dalam penelitian ini adalah:
perusahaan merupakan bidang yang relatif
baru dan terus tumbuh dengan cepat karena H5 : Sustainability reporting
semakin pentingnya sustainability reporting berdasarkan aspek kinerja lingkungan
bagi perusahaan. Mengingat pertimbangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
para pemangku kepentingan lebih Sustainability Reporting Berdasarkan
menekankan pada laporan-laporan tersebut. Aspek Kinerja Sosial terhadap Nilai
Disamping itu, jumlah perusahaan yang Perusahaan
merilis laporan ini semakin berkembang Pengungkapan kinerja sosial sangat
pesat. penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Hal
Sustainibility reporting dimungkinkan ini karena pengungkapan tersebut akan
memiliki efek yang jauh lebih besar pada nilai memberikan kesan yang positif di mata publik
perusahaan di masa depan. Hal ini sejalan seperti halnya pengungkapan kinerja
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh lingkungan. Dengan demikian, maka di mata
(Bartlet, 2012) yang menyebutkan bahwa publik perusahaan akan mendapat predikat
sustainability reporting berdasarkan aspek sebagai perusahaan yang memiliki simpati
kinerja ekonomi berpengaruh positif dan empati pada masyarakat terkait hal-hal
signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan apa yang dilakukan perusahaan demi
demikian, maka hipotesis yang diajukan kemaslahatan masyarakat, sehingga
dalam penelitian adalah: kepercayaan dari masyarakat pada perusahaan
akan terbentuk semakin kuat. Dampaknya
H4: Sustainability reporting loyalitas akan meningkat.
berdasarkan aspek kinerja ekonomi Konsumen-konsumen yang dimiliki
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. perusahaan akan menjadi konsumen yang
setia dan terus menggunakan produk
perusahaan. Kesetiaan konsumen menjadi

243 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

jaminan penting akan terus berlangsungnya Penelitian yang dilakukan oleh


operasi perusahaan. Dengan demikian, maka Soelistyoningrum (2011) berkaitan dengan
nilai perusahaan di masa depan akan semakin pengaruh pengungkapan sustainability report
baik. terhadap kinerja keuangan perusahaan
Hal tersebut sejalan dengan penelitian menunjukkan hasil bahwa pengungkapan
(Guthrie & Parker, 1989) dalam Chariri & sustainability report berpengaruh positif
Nugroho (2009) yang menyatakan bahwa signifikan terhadap ROA. Hal ini didukung
melalui praktik pengungkapan kinerja sosial, pula oleh Cahyandito (2009) dalam
perusahaan bertujuan untuk memperoleh penelitiannya, yang mengungkapkan bahwa
legitimasi sebagai respon atas tekanan publik. kinerja ekonomi dalam sustainability report
Dengan adanya legitimasi dari masyarakat, perusahaan akan meningkatkan transparansi
maka akan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan pula
perusahaan sehingga image perusahaan pun kepercayaan stakeholder dan investor yang
akan meningkat serta mempengaruhi nilai akhirnya akan meningkatkan image
penjualan dan meningkatkan laba perusahaan perusahaan. Dengan demikian, maka hipotesis
(Soelistyoningrum, 2011). Berdasarkan uraian dalam penelitian ini adalah:
tersebut, maka hipotesis yang dalam
penelitian ini adalah: H7 : Profitabilitas mampu
memediasi pengaruh sustainability reporting
H6 : Sustainability reporting berdasarkan aspek kinerja ekonomi
berdasarkan aspek kinerja sosial berpengaruh berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas Dalam Memediasi Pengaruh
Profitabilitas Dalam Memediasi Pengaruh Sustainability Reporting Berdasarkan
Sustainability Reporting Berdasarkan Aspek Kinerja Lingkungan terhadap Nilai
Aspek Kinerja Ekonomi terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan Sustainability reporting merupakan
Pengungkapan aspek kinerja ekonomi, laporan yang mengutamakan transparansi
menunjukkan dampak operasi perusahaan sebagai salah satu bentuk CSR. Hal ini akan
terhadap lingkungan ekonomi secara mikro meningkatkan image perusahaan serta
maupun makro. Aspek-aspek ekonomi yang kepercayaan stakeholder terhadap perusahaan,
diungkapkan oleh perusahaan, akan menjadi sehingga stakeholder termasuk investor tetap
sinyal yang penting bagi para investor. akan menjaga hubungan baik dengan
Sinyal-sinyal tersebut dapat diketahui perusahaan (Cahyandito, 2009).
oleh investor melalui pengungkapan kinerja Selain itu dengan adanya sustainability
ekonomi yang terdapat dalam sustainability report oleh perusahaan, para investor semakin
report perusahaan. Dengan demikian, maka memiliki keinginan untuk berinvestasi di
dapat memberikan pengaruh besar terhadap perusahaan yang melakukan praktek-praktek
peningkatan ekonomi mikro maupun makro terkait dengan sosial dan lingkungan yang
sehingga mengundang minat investor dan baik (Burhan & Rahmanti, 2012). Perusahaan
pelanggan untuk bergabung menjadi dan para investor menemukan bahwa investasi
penyokong dana maupun pengguna produk yang dilakukan dalam hal menerapkan prinsip
perusahaan. Dukungan dana dari para investor sustainability, memiliki kapasitas untuk
akan meningkatkan modal kerja perusahaan menciptakan nilai dalam jangka panjang
sehingga membuat perusahaan mampu untuk (Natalia & Tarigan, 2014). Hal ini
meningkatkan aktivitas operasionalnya. menunjukkan bahwa sustainability reporting
Dengan demikian, diharapkan perusahaan akan terus meningkat. Dengan demikian,
akan memiliki kinerja keuangan yang baik hipotesis dalam penelitian ini adalah:
(Natalia & Tarigan, 2014).

244 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

H8 : Profitabilitas mampu penjualan serta tingkat laba perusahaan.


memediasi pengaruh sustainability reporting Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis
berdasarkan aspek kinerja lingkungan dalam penelitian ini adalah:
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H9: Profitabilitas mampu memediasi
Profitabilitas dalam Memediasi Pengaruh pengaruh sustainability reporting berdasarkan
Sustainability Reporting Berdasarkan aspek kinerja sosial berpengaruh terhadap
Aspek Kinerja Sosial terhadap Nilai nilai perusahaan
Perusahaan
Faktor yang menyebabkan
perkembangan sustainability dari waktu ke METODE PENELITIAN
waktu adalah adanya tuntutan bagi perusahaan Terdapat dua pendekatan yang
untuk dapat membangun suatu digunakan dalam penelitian ini yakni
pertanggungjawaban terhadap lingkungan dan pendekatan deskriptif (descriptive) dan
sosial. Dimensi kinerja sosial dalam pendekatan kausalitas (causality). Pendekatan
sustainability report menyangkut dampak deskriptif merupakan pendekatan yang
organisasi terhadap masyarakat dimana berupaya untuk menjelaskan gambaran fakta
perusahaan beroperasi, serta menjelaskan empiris dari objek yang diteliti berdasarkan
risiko dari interaksi dengan institusi sosial data penelitian yang diperoleh (Kothari,
lainnya yang mereka kelola. 2004:2). Dan pendekatan kausalitas
Penelitian yang dilakukan oleh Burhan merupakan pendekatan penelitian yang
& Rahmanti (2012), menyatakan bahwa berupaya untuk menjelaskan hubungan
sustainability report secara simultan kausalitas dari variabel – variabel yang
berpengaruh terhadap kinerja keuangan diteliti.
perusahaan, akan tetapi apabila ditinjau secara Sesuai dengan hipotesis yang telah
parsial hanya social performance disclosure diuraikan, variabel yang akan diteliti terdiri
yang memiliki pengaruh terhadap kinerja dari variabel eksogen dan variabel endogen.
keuangan perusahaan. Dalam kaitannya Variabel eksogen dalam penelitian ini yakni
dengan nilai perusahaan, hasil penelitian yang sustainability reporting. Mengacu kepada
dilakukan oleh Soelistyoningrum (2011), pendapat Global Sustainability Standard
menyatakan bahwa dengan adanya Board yang menggunakan indeks G4 yang
pengungkapan kinerja sosial dalam terdiri tiga aspek yakni aspek ekonomi,
sustainability report, dapat meningkatkan lingkungan, dan aspek sosial sebagaimana
legitimasi perusahaan di masyarakat sehingga yang tampak pada tabel berikut:
diharapkan akan meningkatkan nilai
perusahaan dan mempengaruhi tingkat

245 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

Tabel 2 Kategori dan Aspek G4 Sumber: Global Sustainability Standard Board


(2013)
Category Economic Environment
Aspects  Econo  Materials Pemberian kode yang digunakan
mic Performance  Energy merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh
 Market  Water
Presence  Biodiversity (Yi An, Davey, & Eggleton, 2011) yang mana
 Indirect  Emissions dalam menilai jumlah pengungkapan, setiap
Economic Impact  Effluent and
 Procure waste item diberi kode dengan menggunakan
ment Practicies  Products and pembobotan six-point scale dari 0-5, yaitu: (a)
services
 Compliance
point 5: jika informasi SR diungkapkan dalam
 Transport bentuk kuantitatif/moneter dengan narasi; (b)
 Overall point 4: jika informasi SR diungkapkan dalam
 Supplier
environmental assessment bentuk kuantitatif/moneter saja, tanpa narasi;
 Environmental (c) point 3: jika informasi SR diungkapkan
Grievance Mechanism
Category Social dalam bentuk narasi; (d) point 2: jika
Sub Labor Human S Product informasi SR diungkapkan dan didiskusikan
Category Practice Right ociety Responsibility
s and dengan referensi yang terbatas, atau hanya
Aspects  E I  L  Custo disajikan sekilas ketika membahas informasi
mploym nvesme ocal mer health and
ent nt commu safety lain; (e) point 1: jika perusahaan menyatakan
 L nities
N  Produc bahwa pengungkapan item SR adalah tidak
abor/ma on-  tAand service
nageme discrim nti- labeling
material; (f) point 0: jika informasi SR tidak
nt ination corrupt  Market diungkapkan.
relation  ion
F ing
s reedom  communication
P
Formulasi dalam menentukan indeks
 Oof ublic  Custo pada masing – masing aspek dalam menilai
ccupati associa policy mer privacy
onal tion  A  Compli
pengungkapan sustainability report adalah:
Health and nti anc
and collecti compet
safety ve itive
(1)
 Tbargain behavi
raining ing or Variabel endogen dalam penelitian ini
and  C  C
educati hild omplia adalah kinerja keuangan dengan
on labor nce menggunakan ukuran profitabilitas berupa
 D F  S
iversity orced upplier Return on Assets (ROA) dan Return on Equity
and of assess (ROE). Hal ini sebagaimana dilakukan dalam
equal compul ment
 Esorylab for penelitian Adhima & Hariadi (2012) dan
qual or impact Movassaghi & Bramhandkar (2012).
remuner  sSon
ation ecurity society Formulasi masing – masing ukuran ROA dan
for practic  G ROE adalah sebagai berikut:
women es rievanc
and  eI
men ndigen mecha (2)
 Sous nism
upplier rights for
assessm  impact
A
ent for ssessm for
labor ent society
practice  S (3)
s uplier
 Lhuman
abor rights Selain kinerja keuangan, variabel
practice assess
s ment
endogen berikutnya adalah nilai perusahaan.
grievan  H Nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai
ce uman
mechan
pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas
rights
isms grievan perusahaan yang beredar. Formulasi nilai
ce perusahaan yang digunakan dalam penelitian
mecha
nism ini adalah:

246 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

(4) tahunan yang diterbitkan satu tahun setelah


penerbitan sustainability report. Berdasarkan
Ringkasan mengenai penjelasan kriteria tersebut, sampel terpilih yang akan
variabel yang diteliti diuraikan sebagaimana diteliti terdiri dari:
tertuang pada operasionalisasi variabel
Tabel 4 Sampel Penelitian
sebagai berikut:
No. Perusahaan yang mendapatkan penghargaan pada
Tabel 3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Tahun
2015 2016 2017
Variabel Pengukuran Skala Sumber 1. PT.ANTAM PT. Perusahaan PT. Bank
Variabel Data Data (Persero)Tbk Gas Negara Negara Indonesia
(Persero) Tbk (Persero) Tbk
Eksogen:
2. PT. Indo PT. Bank Negara PT. Bank
Indeks G4 - Ekonomi = Rasio Laporan
Tambang Raya Indonesia (Persero) Maybank
SustainabilityRe Item aspek ekonomi Tahunan
Megah Tbk Tbk Indonesia Tbk
port-Aspek yang Perusahaa
3. PT. PT. Bank PT. vale
Ekonomi diungkapkan/Total n
Perusahaan Danamon Indonesia Tbk
(SRESCO) item aspek ekonomi
Gas Negara Indonesia Tbk
Indeks G4 – Lingkungan = Rasio Laporan
(Persero) Tbk
Sustainability Item aspek Tahunan
4. PT. Unilever PT. ANTAM PT.
Report – Aspek lingkungan yang Perusahaa
Indonesia Tbk (Persero) Tbk Indocement
Lingkungan diungkapkan/Total n
Tunggal Prakarsa
(SRENT) item aspek
Tbk
lingkungan
5. PT. Wijaya PT. Timah PT.
Indeks G4 – Sosial = Item Rasio Laporan
Karya (Persero) Tbk Timah (Persero)
Sustainability aspek social yang Tahunan
(Persero) Tbk Tbk
Report – Aspek diungkapkan/Total Perusahaa
6. PT. United PT. Perusahaan PT.
Sosial (SRSOC) item aspek sosial n
Tractors Tbk Gas Negara Perusahaan Gas
Endogen:
(Persero) Tbk Negara (Persero)
Profitabilitas ROA = Laba bersih Rasio  L
Tbk
(ROA) setelah pajak/Total aporan
7. PT. Telkom PT. Wijaya Karya PT.
Aset posisi
Indonesia (Persero) Tbk Telekomunikasi
keuangan
(Tbk) Persero Indonesia
 L 8. PT. Bank PT. United PT.
aporan Negara Tractors Tbk United Tractors
laba rugi Indonesia Tbk
Nilai PBV = Harga per Rasio  L (Persero) Tbk
Perusahaan lembar saham/Nilai aporan 9. PT.Bank PT.Telekomunika PT.
(PBV) buku saham posisi Danamon si Indonesia Wijaya Karya
keuangan Indonesia Tbk (Persero) Tbk
10. PT. Bank PT. Bank BNI PT.
Maybank Syariah Phapros Tbk
Adapun Populasi dalam penelitian ini Indonesia Tbk
adalah perusahaan yang masuk dalam kategori 11. PT. TIMAH PT. Bank Permata PT.
(Persero) Tbk Tbk ANTAM
winner versi NCSR dan sekaligus terdaftar di (Persero) Tbk
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tahun 12. PT. - PT. Bank
Indocement Rakyat Indonesia
pengamatan selama tahun 2015-2017. Sampel Tunggal (Persero) Tbk
penelitian, dipilih menggunakan metode Prakarsa Tbk
13. PT. Bank - PT. Bank
purposive sampling dengan menerapkan CIMB Niaga CIMB Niaga Tbk
kriteria sebagai berikut: (1) Perusahaan yang Tbk
14. PT. Bank - -
dijadikan sampel adalah perusahaan yang Rakyat
terdaftar secara terus menerus di Bursa Efek Indonesia
(Persero) Tbk
Indonesia dan di NCSR selama periode 2015- 15. PT. Vale - -
2017, (2) Perusahaan yang dijadikan sampel Indonesia Tbk
16. PT. Semen - -
telah menerbitkan laporan keberlanjutan Indonesia
(sustainability report) sekurang-kurangnya (Persero) Tbk
17. PT. Medco - -
dua kali dalam periode 2015-2017, (3) Energi
Perusahaan telah menerbitkan laporan Internasional
Tbk
keuangan atau laporan tahunan dua kali dalam 18. PT. Bukit - -
periode 2015-2017, (4) Laporan keuangan Asam
(Persero) Tbk
ataupun laporan tahunan yang digunakan Sumber: https://www.ncsr.id.org/id/sustainability-reporting
adalah laporan keuangan ataupun laporan

247 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Berdasarkan hasil perancangan inner
dalam penelitian ini, maka teknik analisis data model dan outer model tersebut, selanjutnya
yang dinilai relevan adalah analisis Partial full model dalam penelitian ini adalah sebagai
Leas Square (PLS). PLS adalah suatu teknik berikut:
statistik multivariat yang bisa untuk
menangani banyak variabel respon serta
variabel eksplanatori sekaligus. Analisis ini
merupakan alternatif yang baik untuk metode
analisis regresi berganda dan regresi
komponen utama, karena metode ini bersifat
lebih robust atau kebal. Robust artinya
parameter model tidak banyak berubah ketika
sampel baru diambil dari total populasi
(Carrey et al., 1986). PLS suatu teknik
prediktif yang bisa menangani banyak
variabel independen, bahkan sekalipun terjadi
multikolinieritas diantara variabel-variabel
tersebut (Sarstedt, Henseler, & Ringle, 2011).
Perancangan model struktural hubungan
antar variabel laten pada PLS didasarkan pada
rumusan masalah atau hipotesis penelitian.
Inner model dan outer model dalam penelitian
ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3 Full Model Penelitian

Metode pendugaan parameter (estimasi)


di dalam PLS adalah metode kuadrat terkecil
(least square methods). Proses perhitungan
dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi
akan berhenti jika telah tercapai kondisi
konvergen. Pendugaan parameter di dalam
PLS meliputi 3 hal, yaitu: (1) Weight estimate
digunakan untuk menciptakan skor variabel
laten; (2) Estimasi jalur (path estimate) yang
menghubungkan antar variabel laten dan
Gambar. 1 Inner Model Penelitian estimasi loading antara variabel laten dengan
indikatornya; (3) Means dan lokasi parameter
(nilai konstanta regresi, intersep) untuk
indikator dan variabel laten.
Pengujian hipotesis (β, γ, dan λ)
dilakukan dengan metode resampling
Bootstrap yang dikembangkan oleh Geisser &
Stone. Statistik uji yang digunakan adalah
statistik t atau uji t, dengan hipotesis statistik
sebagai berikut:
Hipotesis statistik untuk outer model
adalah:

Gambar 2 Outer Model Penelitian

248 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan gambar 4 menunjukan
bahwa informasi yang berkaitan dengan aspek
Sedangkan hipotesis statistik untuk kinerja ekonomi yang diungkapkan oleh
inner model: pengaruh variabel laten eksogen perusahaan yang terdaftar NSCR sebesar
terhadap endogen adalah: 51,5%. Informasi mengenai kinerja ekonomi,
seluruh perusahaan mengungkapkan kinerja
keuangan seperti ROI, harga saham
diungkapkan baik secara kuantitatif maupun
narasi. Sebesar 43,6% perusahaan yang
Sedangkan hipotesis statistik untuk mengungkapkan sebagian besar secara narasi
inner model: pengaruh variabel laten endogen mengenai informasi mengenai posisi industri
terhadap endogen adalah: dan pesaing. Perusahaan yang
mengungkapkan informasi mengenai dampak
ekonomi secara tidak langsung, seperti
sumbangsih perusahaan terhadap negara
sebesar 57% dan umumnya mengungkapkan
secara naratif, sedangkan informasi mengenai
Penerapan metode resampling, praktik pengadaaan hanya 4.6%, yaitu hanya
memungkinkan berlakunya data terdistribusi 3 perusahaan yang mengungkapnya secara
bebas (distribution free), tidak memerlukan naratif mengenai informasi tersebut.
asumsi distribusi normal, serta tidak Gambar 5 menunjukan bahwa
memerlukan sampel yang besar pengungkapan mengenai aspek kinerja
(direkomendasikan sampel meinimum 30). lingkungan sebesar 30,2%. Pengungkapan
Pengujian dilakukan dengan t-test, bilamana dengan presentasi tertinggi yaitu informasi
diperoleh p-value ≤ 0,05 (alpha 5 %), maka mengenai energi, sebesar 61,5%, sedangkan
disimpulkan signifikan, dan sebaliknya. informasi emisi dan limbah merupakan
Bilamana hasil pengujian hipotesis pada outer informasi yang sebagian besar diungkapkan
model signifikan, hal ini menunjukkan bahwa baik secara kuantitatif maupun naratif, yaitu
indikator dipandang dapat digunakan sebagai sebesar 55,9% dan 54,4%. Hanya satu
instrumen pengukur variabel laten. Sedangkan perusahaan yang mengungkapkan informasi
bilamana hasil pengujian pada inner model mengenai penilaian lingkungan pemasok,
adalah signifikan, maka dapat diartikan bahwa selain itu hanya 8,2% dan 9,2% yang
terdapat pengaruh yang bermakna variabel mengungkapkan mengenai transportasi dan
laten terhadap variabel laten lainnya. produk dan layanan.

249 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

Gambar 4 Sustainability Reporting berdasarkan Aspek Kinerja Ekonomi

Gambar 5 Sustainability Reporting berdasarkan Aspek Kinerja Lingkungan

Informasi mengenai aspek sosial secara informasi mengenai kepeduliannya kepada


keseluran diungkapkan sebesar 27,8%, dalam masyarakat sekitar baik secara narasi maupun
Gambar 6 yang menunjukkan bahwa kuantitatif, sedangkan informasi yang paling
informasi mengenai karyawan dan pelatihan sedikit yaitu sebesar 1,5% yang
dan pendidikan adalah informasi yang hampir mengungkapkan informasi mekanisme
semua perusahaan menjelaskan baik secara keluhan untuk dampak bagi masyarakat.
kuantitatif maupun narasi. Informasi yang Informasi yang berkaitan dengan product
berkaitan dengan human right sebagian besar responsibility didominasi dengan
perusahaan informasi yang berkaitan dengan pengungkapan mengenai kesehatan dan
investasi, tanpa diskriminasi, kebebasan keselamatan pelanggan.
berserikat. Informasi yang berkaitan dengan
society, 71,8% perusahaan mengungkapan

250 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

Gambar 6 Sustainability Reporting

Aspek Kinerja Sosial Berdasarkan gambar 7, ikhtisar hasil


perhitungan Warp-PLS versi 6.0 untuk
Tabel 5 Descriptive Analysis Profitabilitas melakukan pengujian hipotesis, ditampilkan
dan PBV pada tabel 6 berikut:

Variabel Min Max Mean Stdev Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis


ROA -0,064 0,165 0,041 0,054 Hubunga E P- R2
n Antar Variabel stimasi Value
ROE -0,336 0,292 0,084 0,121 SRECO 0 0.46
→ ROA .014 5
PBV 0,412 22,014 3,591 5,690 SRENT 0 0.03 0.20
→ ROA .266 5b),c) 5
SROC → 0 0.02
ROA .290 3b), c)
Berdasarkan data pada tabel 5 tersebut SRECO 0 0.06
di atas menunjukkan bahwa dari sampel yang → PBV .227 3c)
diteliti, rata-rata profitabilitas dinilai dari SRENT 0 0.08
→ PBV .205 5C) 0.18
ROA 39 perusahaan adalah 0,041. Jika dinilai SROC → 0 0.01 0
dari ROE rata-ratanya sebesar 0,084 dan Nilai PBV .324 3b), c)
PBV dengan nilai rata-rata 3,591. ROA → 0 0.14
PBV .162 2
Model penelitian empirik secara SRECO 0 0.04
individual dilakukan pengujian dengan → ROA → PBV .002 9
menggunakan uji t atau dengan melihat p- SRENT 0 0.35
→ ROA → PBV .043 0
value yang dihasilkan. Berikut ini visualisasi SROC → 0 0.33
dari hasil perhitungan analisis jalur dengan ROA → PBV .047 7
Keterangan: a). signifikan pada α1%, b). signifikan pada α
menggunakan Warp-PLS versi 6.0: 5%, c). signifikan pada α 10%.

Dari tabel 6, menunjukan bahwa nilai


probabilitas SRECO terhadap ROA lebih
besar dari tingkat kesalahan alpha 1%, 5%,
dan 10%, yang berarti hipotesis sustainability
reporting berdasarkan aspek kinerja ekonomi
berpengaruh terhadap profitabilitas, ditolak.
Nilai probabilitas SRENT terhadap ROA
lebih kecil dari tingkat kesalahan alpha 5%
dan 10% yang berarti hipotesis sustainability
reporting berdasarkan aspek kinerja
lingkungan berpengaruh terhadap
profitabilitas, dapat diterima.
Nilai probabilitas SROC terhadap ROA
lebih kecil dari tingkat kesalahan alpha 5%
dan 10% yang berarti hipotesis sustainability
reporting berdasarkan aspek kinerja sosial
berpengaruh terhadap profitabilitas, dapat
diterima. Dari hasil tersebut dapat
Gambar 7 Hasil Estimasi Model Jalur disimpulkan bahwa sustainability reporting
Berdasarkan WarpPLS yang berpengaruh terhadap kinerja keuangan
hanya aspek kinerja ekonomi dan lingkungan.

251 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

Jika dilihat dari pengungkapan dalam lingkungan adalah aspek yang secara rata-rata
sustainability reporting, aspek ekonomi dan perusahaan mengungkapkan aspek kinerja
ekonomi dan lingkungan baik secara dalam memediasi SRENT terhadap PBV
naratif maupun kuantitatif, terutama lebih besar dari tingkat kesalahan alpha 1%,
informasi yang berkaitan dengan produk 5%, dan 10%, yang artinya profitabilitas
perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan mampu memediasi pengaruh sustainability
penelitian Natalia & Tarigan (2014) yanga reporting berdasarkan aspek kinerja
menyatakan bahwa produk yang diterima di lingkungan terhadap nilai perusahaan, ditolak.
masyarakat dapat meningkatkan profitabilitas Nilai probabilitas ROA dalam memediasi
perusahaan. SROC terhadap PBV lebih besar dari tingkat
Tabel 6 menunjukkan nilai probabilitas kesalahan alpha 1%, 5%, dan 10%, yang
SRECO terhadap PBV lebih kecil dari tingkat artinya profitabilitas mampu memediasi
kesalahan alpha 5% dan 10% yang berarti pengaruh sustainability reporting berdasarkan
hipotesis sustainability reporting berdasarkan aspek kinerja sosial terhadap nilai
aspek kinerja ekonomi berpengaruh terhadap perusahaan, ditolak. Maka dapat disimpulkan
nilai perusahaan, dapat diterima. Nilai bahwa profitabilitas tidah dapat memediasi
probabilitas SRENT terhadap PBV lebih kecil pengaruh sustainability reporting baik aspek
dari tingkat kesalahan alpha 10% yang berarti kinerja ekonomi, lingkungan, maupun sosial
hipotesis sustainability reporting berdasarkan terhadap nilai perusahaan.
aspek kinerja lingkungan berpengaruh Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
terhadap nilai perusahaan, dapat diterima. secara individual, secara matematis model
Nilai probabilitas SROC terhadap PBV lebih penelitian dituliskan sebagai berikut:
kecil dari tingkat kesalahan alpha 5% dan
10% yang berarti hipotesis sustainability
reporting berdasarkan aspek kinerja sosial (5)
berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dapat
diterima.
(6)
Hasil di atas menunjukan bahwa
seluruh aspek pengungkapan dalam
Persamaan 1 memperlihatkan bahwa
sustainability reporting yaitu aspek kinerja
pengaruh secara simultan dari variabel
ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja
eksogen terhadap variabel endogen adalah
sosial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
0,205 yang artinya profitabilitas dipengaruhi
Perusahaan yang terdapat NSCR menunjukan
oleh sustainability reporting berdasarkan
bahwa perusahaan tersebut menunjukKan
aspek kinerja ekonomi, lingkungan, dan
kepeduliannya terhadap lingkungan, dengan
sosial sebesar 20,5%, dan dengan demikian
upaya untuk menciptakan dan memenuhi
79,5% dipengaruhi oleh variabel – variabel
permintaan stakeholders. Hal tersebut sejalan
lainnya. Pengaruh secara simultan variabel
dengan penelitian (Bartlet, 2012) yang
eksogen terhadap variabel endogen yang
menyatakan bahwa perusahaan yang
diperlihatkan pada persamaan 2 adalah 0,180
mengungkapkan aspek kinerja ekonomi,
yang artinya nilai perusahaan dipengaruhi
lingkungan dan sosial dapat meningkatkan
oleh sustainability reporting berdasarkan
nilai perusahaan.
aspek kinerja ekonomi, lingkungan, sosial,
Dari hasil penelitian menunjukan nilai
dan profitabilitas sebesar 18,0%, dan dengan
probabilitas ROA dalam memediasi SRECO
demikian 82,0% dipengaruhi oleh variabel–
terhadap PBV lebih besar dari tingkat
variabel lainnya.
kesalahan alpha 1%, 5%, dan 10%, yang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
artinya profitabilitas mampu memediasi
dekomposisi pengaruh antar variabel eksogen
pengaruh sustainability reporting berdasarkan
terhadap variabel endogen diperlihatkan pada
aspek kinerja ekonomi terhadap nilai
tabel 7 berikut:
perusahaan, ditolak. Nilai probabilitas ROA

252 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

mengungkapan informasi sosial, lingkungan


dan sosial sangat berpengaruh terhadap nilai
perusahaan terutama dapat meningkatkan
kinerja keuangan perusahaan, hal tersebut
menunjukan bahwa perusahaan beroperasi
Tabel 7 Hasil Perhitungan Dekomposisi Pengaruh secara efektif.
antar Variabel

Pengaruh
SIMPULAN
Hasil Dari hasil uji hipotesis yang dilakukan,
Langsung Tidak
Pengaruh Antar Pengaruh Uji
Variabel
Langsung
Total Hipote maka dapat disimpulkan bahwa sustainability
Melalui
sis reporting yang berpengaruh terhadap
ROA
SRECO →ROA 0.014 - 0.014 Ditola profitabilitas pengungkapan, berkaitan
k
SRENT → 0.266 - 0.266 Diteri dengan aspek kinerja ekonomi dan kinerja
ROA ma lingkungan, sedangkan aspek kinerja sosial
SROC → ROA 0.290 - 0.290 Diteri
ma tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
SRECO → PBV 0.227 - 0.277 Diteri Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan
ma
SRENT → PBV 0.205 - 0.205 Diteri bahwa sustainability reporting berdasarkan
ma aspek kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial
SROC → PBV 0.324 - 0.324 Diteri
ma berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil
ROA → PBV 0.162 - 0.162 Ditola penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja
k
SRECO →ROA 0.227 0.002 0.229 Ditola keuangan tidak dapat memediasi pengaruh
→PBV k sustainability reporting berdasarkan aspek
SRECO →ROA 0.205 0.043 0.248 Ditola
→PBV k kinerja ekonomi, kinerja sosial dan kinerja
SRECO →ROA 0.324 0.047 0.371 Ditola lingkungan terhadap nilai perusahaan.
→PBV k
Sumber: Keluaran WarpPLS versi 6.0, tahun 2018 Sustainability reporting di perusahaan
yang terdaftar dalam NCSR masih belum
Hasil penelitian pada tabel 7 maksimal diungkapkan, sebaiknya
memperlihatkan bahwa profitabilitas tidak perusahaan dapat mengungkapkan secara
dapat memediasi pengaruh sustainability lengkap informasi tersebut, tidak hanya untuk
reporting berdasarkan aspek kinerja ekonomi, meningkatkan kualitas informasi keuangan
lingkungan, dan sosial terhadap nilai perusahaan sehingga pihak yang
perusahaan. Dengan demikian interaksi antara berkepentingan dapat membuat keputusan
sustainability reporting berdasarkan aspek yang lebih baik, selain itu dapat
kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial meningkatkan nilai perusahaan.
terhadap profitabilitas maupun nilai Untuk penelitian selanjutnya dapat
perusahaan hanya berpengaruh langsung. menggunakan waktu yang lebih panjang
Berdasarkan pertimbangan tersebut, dan sehingga mendapatkan gambaran yang lebih
menelaah informasi pada tabel 7 nilai baik dengan menggunakan pendekatan
pengaruh yang paling besar dalam analisis yang berbeda. Selain itu dapat pula
menentukan perubahan profitabilitas oleh dilakukan penelitian dengan membandingkan
sustainability reporting ditunjukkan oleh perusahaan yang terdaftar di NSCR dengan
aspek lingkungan (0.266), dan aspek ekonomi yang tidak terdaftar di NCSR.
(0.014). Sedangkan nilai pengaruh yang
paling besar dalam menentukan perubahan DAFTAR PUSTAKA
profitabilitas oleh sustainability reporting
ditunjukkan oleh aspek sosial (0.324) yang Adams, M., Thornton, B., & Sepehri, M.
diikuti aspek ekonomi (0.227), dan aspek (2012). The Impact of The Pursuit of
lingkungan (0.205). Hal ini sejalan dengan Sustainability on The Financial
penelitian (Reddy, Krishna; Gordon, 2010) Performance of The Firm. Journal of
yang menyatakan bahwa perusahaan yang Sustainability and Green Business,

253 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


YANE DEVI ANNA, DITA RARI DWI R.T / Sustainibility Reporting: Analisis Kinerja Keuangan Dan
Nilai Perusahaan

1(1), 1–14. Pendidik.


Adhima, M. F., & Hariadi, B. (2012). Coffman, M., & Umemoto, K. (2010). The
Pengaruh Pengungkapan Sustainability Triple Bottom Line Framing of Trade
Report terhadap Profitabilitas Offs in Sustainability Planning Practice.
Perusahaan: Studi Kasus pada The Jornal of Technology Transfer, 12,
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar 597–610.
dalam Bursa Efek Indonesia. Jurnal Daub, C. . (2007). Assersing the Quality of
Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(1), 1–22. Sustainability Reporting: an Alternative
Ahmad, W. N. K. W., Pati, M., & Tafasszy, Methodological Approach. Journal of
L. A. (2016). Sustainable Supply Chain Cleaner Production, 15(1), 75–85.
Management in the Oil and Gas Deegan, C. (2002). Introduction:
industry: A Review Corporate TheLegitimising Effect of Social and
Sustainability Reporting Practices. Environmental Disclosures – A
Benchmarking: An International Theoretical Foundation. Accounting,
Journal, 23(6), 1423–1444. Auditing & Accountability Journal,
Bartlet, B. D. (2012). The Effect of Corporate 15(3), 282–311.
Sustainability Reporting on Firm Deloof. (2003). Does Working Capital
Valuation. Claremont Colleges. Management Affect Profitability of
Bebbington, J., & Rob Gray. (2001). An Belgian Firms. Journal of Business,
account of sustainability: Failure, Finance and Accounting, 30, 573–587.
Success And a Reconceptualization. Elkington, J. (1997). Cannibals with Forks
Critical Perspective on Accounting, The Sustainability Ability and Social
12(5), 557–587. Science. Round Table Proceeding.
Branco, M. C., & Rodrigues, L. L. (2006). Capstone Publishing U.K.
Communication of Corporate Social Freeman, R. E. (2001). A Stakeholder Theory
Responsibility by Portuguese Banks a of the Modern Corporation.
Legitimacy Theory Perspective. Perspectives in Business Ethics Sie, 3,
Corporate Communications An 38–48.
Imternational Journal, 11(3), 232–248. Gray, R; Adam, C.; Owen, D. (2014).
Burhan, A. H. N., & Rahmanti, W. (2012). Accountability and Sustainability-
The Impact of Sustainability reporting Related Behaviors. Business and
on Company Performance. Journal of Society, 50(2), 315–349.
Economics, Business, and Accountancy Guthrie, J., & Parker, L. (1989). Corporate
Ventura, 15(2), 257–272. Social Reporting a Rabuttal of
Cahyandito, M. F. (2009). The MIPS Concept Legitimacy Theory. Accounting and
(Material Input Per Unit of Service) a Business Research, 19(76), 343–352.
Measure for an Ecological Economy. Hahn, R., & Kunhen, M. (2013). Deteminant
Carrey, W. P., R, K., Beebe, Sanchez, E., of Sustainability Reporting a Review of
Geladi, P., & Kowalski, B. R. (1986). Result: Trends, Theory and
Chemometric Analysis of Multisensor Opportunities in an Expanding Field of
Arrays. Sensors and Actuators, 9(3), Research. Journal of Cleaner
223–234. Production, 59, 5–12.
Chariri, A., & Nugroho, F. A. (2009). Hedberg, C.J; Von Malmborg, F. (2003). The
Retorika dalam Pelaporan Corporate Global Reporting Initiative and
Social Responsibility: Analisis Corporate Reporting in Swedish
Semiotik atas Sustainability Reporting Companies. Corporate Social
PT. Aneka Tambang, Tbk. Simposium Responsibility and Environmental
Nasional Akuntansi XII, 1–24. Management, 10(3), 153–164.
Palembang, Indonesia: Ikatan Akuntan Josua, L., & Tarigan, Y. (2014). Pengaruh
Indonesia Kompartemen Akuntan Sustainability Reporting Terhadap

254 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 11 (2), 2019, 238-255

Kinerja Keuangan Perusahaan Publik Lozano, R. (2006). A Tool for Graphical


dari Sisi Asset Management Ratios. Assessment of Sustainability in
Business Accounting Review, 2(1), 101– Universities. Journal of Cleaner
110. Production, 14(9), 963–972.
Josua, T., & Hatane, S. (2014). Matten, D., Crane, A., & Chapple, W. (2003).
Pengungkapan Sustainability Report Behind the Mask Revealing the True
dan Kinerja Keuangan. Jurnal Face of Corporate Citizenship. Journal
Akuntansi Dan Keuangan, 16(2), 88– of Business Ethics, 45(1/2), 109–120.
101. Movassaghi, H., & Bramhandkar, A. (2012).
Koh, S. C. L., Morris, J., Ebrahimi, S. M., & Sustainability Strategies of Leading
Obayi, R. (2016). Integrated Resource Global Firms and Their Financial
Efficiency: Measurement and Performance: A Comparative Case
Management. Integrated Resource Based Analysis. Journal of Applied
Efficiency: Measurement and Business and Economics, 13(5), 21–34.
Management, 36(11), 1576–1600. Natalia, R., & Tarigan, J. (2014). Pengaruh
Kolk, A. (2010). Trajectories of Sustainability Sustainability Reporting terhadap
Rreporting by MNCs. Journal of World Kinerja Keuangan Perusahaan Publik
Business, 45(4), 367–374. dari Sisi Profitability Ratio. Business
Kothari, C. R. (2004). Researche and Accounting Revew, 2(1), 111–120.
Metodology Methodes and Techniques Price Water House Coopers. (2017). SDG
(Second Rev). New Age International Reporting Challenge 2017: Exploring
(P) Ltd. business communication on the global
Lopez, M. V., Garcia, A., & Rodriguez, L. goals. Retrieved from
(2007). Sustainable Development and https://www.pwc.com/gx/en/sustainabil
Corporate Performance A Study Based ity/SDG/pwc-sdg-reporting-challenge-
on The Dow Jones Sustainability Index. 2017-final.pdf
Jorunal of Business Ethics, 70(3), 285– Reddy, Krishna; Gordon, L. W. (2010). The
300. Effect of Sustainability Reporting on
Financial Performance: An Empirical Study The relation between the GRI indicators
Using Listed Companies. Journal of and the financial performance of firms.
Asia Entreoreneurship and Progress InIndustrial Ecology – An
Sustainability, VI(2), 19–42. International Journal, 5(3), 236–254.
Sarstedt, M., Henseler, J., & Ringle, C. M. Yi An, Davey, H., & Eggleton, I. R. C.
(2011). Measurement and Research (2011). The Effects of Industry Type,
Methods in International Marketing. Company Size and Performance on
Soelistyoningrum, J. . (2011). Pengaruh Chinese Companies’ IC Disclosure: A
Pengungkapan Sustainability Report Research Note. Australasian
terhadap Kinerja Keuangan. Accounting Business and Finance
Universitas Diponegoro, Semarang- Journal, 5(3), 107–116.
Indonesia. Zenovia, G. M., & Anca, B. (2009).
Ulum, I. (2015). Intellectual Capital Theoretical Aspects of Firm Financing
(Pertama). Malang: UMM Press. Decisions. The International
Weber, O., Koellner, T., Habegger, D., Conference on Economics and
Steffensen, H., & Ohnemus, P. (2008). Administration, 122–129.

255 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.11 | No.2 | 2019

You might also like