You are on page 1of 18

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No.

1 Maret 2020

PENGARUH DEWAN DIREKSI, DEWAN KOMISARIS


INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, PROFITABILITAS, DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN
SUSTAINABILITY REPORT (STUDI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2017)

Faizah Naila Sofa


Novita WeningTyas Respati
s.faizahnaila@yahoo.com
nwrespati@ulm.ac.id

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Abstract,
The topics of this research is the disclosure of sustainability
reports. The topics of this research is the disclosure of sustainability
reports. This study aims to determine board of directors, independent
board of commissioners, audit committee, profitability, and firm’s size on
the sustainability report disclosure in manufacture companies listed in
IDX period 2017. Sustainability report disclosure are measured by using
indeks global reporting initiative (GRI).
The sample is determined based on purposive sampling method
this totaling 85 companies. The data used in this research is secondary
data. Analysis technique of data is multiple linear regression.
The result showed that the independent board of commissioners,
audit committee, and profitability does not influential positive on the
extent of sustainability report whereas the board of directors and firm
size has influential positive on the extent of sustainability report. The
result of this study also showed that the companies expected to disclose
the sustainability report through the meeting of the board of directors
and do disclosure in accordance with index GRI.

Keywords: board of directors, independent board of commissioners,


audit committee, profitability, firm’s size, sustainability
report.

Abstrak,
Pengungkapan laporan keberlanjutan merupakan topik yang
diteliti. Tujuan penelitian menguji pengaruh dewan direksi, dewan
komisaris independen, komite audit, profitabilitas, dan ukuran
perusahaan terhadap pengungkapan sustainability report pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2017. Sustainability
report pada penelitian ini diukur dengan menggunakan Indeks Global
Reporting Initiative (GRI).

32
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

Seleksi sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah


sampel 85 perusahaan. Data sekunder digunakan dalam riset ini. Teknik
analisis data menggunakan regresi linear berganda.
Hasil riset membuktikan dewan komisaris independen, komite
audit, dan profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report sebaliknya dewan direksi dan ukuran perusahaan
yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report.
Perusahaan diharapkan dapat mengungkapkan sustainability report
melalui kinerja dewan direksi yang tercermin dalam rapat yang
diselenggarakan dan pengungkapan yang dilakukan sesuai dengan indeks
GRI.

Kata Kunci: Dewan Komisaris Independen; Dewan Direksi; Komite


Audit; Ukuran Perusahaan; Profitabilitas; Sustainability
Report.

Pandangan tentang tingkat Prakteknya, meski


keberhasilan perusahaan kini kian pengungkapan sustainability report
bergeser menjadi semakin luas, yang terus meningkat setiap tahun tetapi
dulunya hanya dilihat sebatas aspek masih ada saja perusahaan yang
ekonomi dan sekarang para investor melanggar aturan tersebut. Terbukti
juga memprioritaskan perusahaan dari 158 perusahaan manufaktur
yang bertanggung jawab dalam masih terdapat 13 perusahaan yang
aspek sosial dan lingkungan. Ketiga tidak mengungkapkan sustainability
aspek tersebut tercermin dalam report (BEI, 2018). Dua dari tiga
laporan keberlanjutan dan sesuai belas perusahaan tersebut yaitu PT
dengan konsep triple bottom line Sekar Laut dan PT Siantar Top
yang terdapat dalam pedoman pernah diberitakan melakukan
Sustainability Report yang pencemaran lingkungan yaitu
dikeluarkan oleh GRI (Effendi, pembuangan limbah cair ke sungai,
2016:213). Berdasarkan Peraturan namun penyelesaiannya hanya
OJK Nomor 51 Tahun 2017 sebatas pembayaran kompensasi dan
pengungkapan sustainability report menyebabkan protes masyarakat
wajib hukumnya bagi LJK, Emiten, kembali terjadi.
dan Perusahaan Publik. Berdasarkan fenomena yang
terjadi perusahaan diwajibkan

33
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

memiliki komitemen sosial dan 40 Tahun 2007). Menurut Effendi


lingkungan serta penerapan bisnis (2016), proporsi komisaris
yang berkelanjutan, melalui Good independen harus minimal 30%
Corporate Governance (GCG) karena komisaris independen yang
berupaya memberi keuntungan besar jumlahnya diduga mampu
kepada pemegang saham dan tetap meningkatkan objektifitas serta
memperhatikan keinginan pemangku memberikan tekanan kepada
kepentingan (stakeholder). Dewan perusahaan untuk membuka
direksi sebagai pengelola perusahaan informasi yang seluas-luasnya
bertanggung jawab dalam (Pujiastuti, 2015).
penyusunan pedoman GCG Komite audit berfungsi untuk
perusahaan, menjamin kepatuhan menunjang dewan komisaris
perusahaa terhadap aturan serta mengawasi direksi melalui audit
regulasi yang berlaku (Brooks dan laporan keuangan, pelaksanaan
Dunn, 2011:18). Penelitian Raharjo manajemen risiko serta perwujudan
(2016) menunjukkan bahwa dewan GCG (IKAI dalam Effendi,
direksi mempengaruhi sustainability 2016:48). Raharjo telah melakukan
report melalui jumlah rapat yang penelitian dan menemukan bahwa
diselenggarakan dalam satu tahun seringnya penyelenggaraan rapat
maka diindikasikan semakin efektif komite audit akan meningkatkan
komunikasi yang dilakukan untuk efektivitas pengendalian internal dan
mengupayakan penerapan GCG dan pengawasan terhadap dewan direksi
luasnya keterbukaan informasi. dalam menerapkan GCG termasuk
Komisaris independen mengenai keterbukaan informasi
berperan penting dalam keterbukaan berupa sustainability report.
informasi perusahaan karena Profitabilitas mampu
bertugas secara umum dan/atau mencerminkan kinerja finansial suatu
khusus untuk mengawasi dewan perusahaan yang biasanya menjadi
direksi serta sebagai penengah agar perhatian para investor karena
tidak terjadi benturan kepentingan mampu menggambarkan
dengan pemegang saham (UU No. kemampuan perusahaan dalam

34
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

mencapai keuntungan. Penelitian Teori stakeholder


Raharjo (2016:31) menyebutkan memberikan pandangan bahwa
bahwa tingginya profitabilitas diduga perusahaan harus peduli terhadap
mampu meningkatkan kepercayaan keinginan berbagai pihak yang
diri perusahaan untuk terikat dengan perusahaan, di mana
mengungkapkan informasi yang luas “dalam mencapai tingkat
guna menarik perhatian para pengembalian yang menguntungkan
investor. bagi pemegang saham, manajer harus
Besarnya ukuran perusahaan mencermati adannya batasan yang
mencerminkan banyaknya sumber timbul dalam lingkungan dimana
daya yang dimiliki serta aktivitas mereka beroperasi, seperti masalah
yang dilakukan, sehingga perusahaan etika dan moral, hukum, kebijakan
akan berhubungan dengan lebih pemerintah, lingkungan hidup,
banyak stakeholder (Raharjo, 2016; sosial, budaya, politik, serta
Leimena, 2015). Banyaknya ekonomi” (Sutedi, 2012:43). Solihin
stakeholder memotivasi perusahaan (2014) mengemukakan bahwa dalam
untuk menyampaikan sustainability mengelola perusahaan, selain
report secara lebih luas, bukti memperhatikan dampak terhadap
responsibilitas perusahaan (Larassati, lingkungan hidup, perusahaan perlu
2017). memperhatikan kepentingan seluruh
Berdasarkan fenomena dan pemangku kepentingan, yaitu pihak
tidak konsistennya hasil penelitian, dalam maupun luar perusahaan yang
akan diuji kembali pengaruh organ memiliki peranan dalam perusahaan
pelaksana GCG, kinerja finansial, yang akan mendapatkan imbas dari
dan ukuran perusahaan terhadap pengambilan keputusan dan tindakan
pengungkapan laporan keberlanjutan. yang dibuat perusahaan.
Riset ini merupakan replikasi riset Stakeholder menurut Arijanto
Adila dan Syofyan (2016). Adapun (2011) terbagi atas eksternal
perbedaannya, ditambahkan dewan stakeholder dan internal stakeholder.
direksi sebagai variabel independen. Internal stakeholder adalah
Teori Stakeholder karyawan, pemegang saham dan

35
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

direksi, sedangkan eksternal perusahaan, diduga meningkatkan


stakeholder adalah konsumen, kontribusi yang akan diberikan
pemasok, pemerintah, serikat stakeholder (Purwanto, 2011 dalam
pekerja, pesaing, dan pihak-pihak Raharjo, 2016).
lain yang berkepentingan. Pengertian Sustainability Report
Perusahaan akan mendapatkan Sustainability report atau
dukungan dari seluruh stakeholder laporan keberlanjutan menurut
ini apabila perusahaan dapat Global Inititative Reporting (2018)
memberikan imbalan sepadan atau adalah “laporan tentang dampak
lebih besar dari partisipasi yang ekonomi, lingkungan, dan sosial
mereka berikan. Kompensasi yang disebabkan oleh kegiatan
tersebut dapat berupa tanggung sehari-hari yang diterbitkan oleh
jawab sosial perusahaan perusahaan atau organisasi”.
menggunakan pendekatan model Sustainability report bisa disebut
sosial ekonomi. dengan berbagai istilah yaitu
Pendekatan ini memberikan corporate social responsibility
pandangan di mana perusahaan (CSR), laporan non-keuangan,
memiliki kewajiban pada pemegang laporan triple bottom line, dan yang
saham, pelanggan, karyawan, lainnya.
pemasok, serta masyarakat umum Selain ekonomi, sosial, serta
(Pride, Hughes, dan Kapoor, lingkungan, laporan keberlanjutan
2014:58). Tanggung jawab yang menyajikan nilai-nilai dan model tata
dilakukan perusahaan kemudian kelola perusahaan dan keterikatan
diungkapkan melalui sustainability terhadap ekonomi global yang
report dan akan memeberikan berkelanjutan (Global Initiative
beberapa kontribusi berupa Reporting, 2018). Akibatnya konsep
kemampuan, keahlian, modal, dan pertanggung jawaban single bottom
lain-lain yang akan dibutuhkan line (nilai perusahaan diukur dari
perusahaan dalam kegiatan kinerja keuangan saja) tidak
operasional. Maka dari itu digunakan kembali, melainkan
meningkatnya imbalan dari menerapkan teori triple bottom line

36
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

di mana melibatkan aspek keuangan, Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017


sosial dan lingkungan. Kemajuan berupa sanksi administratif.
perusahaan secara berkelanjutan Ada 5 mekanisme yang
tidak hanya diukur dari kondisi dilakukan dalam proses penyajian
keuangan saja (Arijanto, 2011:138). sustainability report, yaitu pertama
Sustainability report menurut perusahaan harus membuat kebijakan
GRI “diajukan oleh perusahaan dan mengenai pengembangan yang
organisasi dari semua jenis, ukuran berkelanjutan dan kemudian
dan sektor dari setiap sudut dunia”. mengungkapkannya. Kedua,
Pemerintah Indonesia juga telah masyarakat mengharapkan barang
menghasilkan beberapa peraturan dan jasa ramah lingkungan sehingga
mengenai kewajiban pengungkapan perusahaan harus menentukan
laporan keberlanjutan, yaitu standar kinerja serta sustainability
“Undang-Undang No. 40 tahun 2007 reporting untuk rantai pemasok
tentang Perseroan Terbatas, (supply chain). Ketiga,
Peraturan Pemerintah No. 47 tahun mengungkapkan keterlibatan
2012 tentang Tanggung Jawab Sosial pemangku kepentingan. Keempat,
dan Lingkungan Perseroan Terbatas perusahaan diminta mengembangkan
serta Peraturan OJK Nomor 51 dan melaporkan aspek-aspek kinerja
/POJK.03/2017 tentang Penerapan sustainability dan harus memberikan
Keuangan Keberlanjutan Bagi penjelasan jika belum
Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, melakukannya. Kelima, rating,
dan Perusahaan Publik”. Banyak benchmarking, pajak, subsidi, izin-
manfaat yang akan perusahaan izin yang dapat diperdagangkan,
dapatkan jika melakukan kewajiban, serta larangan (Effendi,
pengembangan keberlanjutan dan 2016:212).
mengungkapkannya, sedangkan jika Panduan untuk melakukan
perusahaan tidak membuat pelaporan keberlanjutan atau
pengungkapan laporan keberlanjutan tanggung jawab sosial adalah GRI
akibatnya ada sanksi yang diberikan Sustainability Reporting Guidelines
berlandaskan Peraturan Otoritas Jasa dari Global Reporting Initiative.

37
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

Rerangka kerja Global Reporting pemerintah, memastikan ketaatan


Initiative diperbaiki secara periodik perusahaan terhadap hukum serta
dan pada tahun 2015, The Fourth regulasi yang berlaku (Brooks dan
Generation (G4) dari rerangka kerja Dunn, 2011:18). Dewan direksi juga
keberlanjutan Global Reporting memiliki kewajiban dalam
Initiative telah dikeluarkan di penyusunan pedoman perusahaan
Amsterdam, Belanda. Global dalam menerapkan GCG (Effendi,
Reporting Initiative G4 Guideliness 2016:26). Secara berkala dewan
(Global Reporting Initiative, 2018) direksi mengadakan rapat dalam
meliputi 3 indikator kinerja ekonomi, rangka melaksanakan koordinasi dan
sosial, serta lingkungan yang terdiri melancarkan komunikasi. Menurut
dari beberapa komponen. Total Raharjo (2016) “kinerja direksi yang
indikator kinerja berdasarkan GRI bagus akan dapat menciptakan good
G4 adalah 91 meliputi 9 indikator corporate governance bagi
kategori ekonomi, 34 indikator perusahaan”. Bertambah baik kinerja
kategori lingkungan, dan 48 dewan direksi, akan semakin kuat
indikator kategori sosial yang GCG yang diterapkan oleh
mencakup 4 sub-kategori yaitu perusahaan sehingga diduga
praktik ketenagakerjaan dan meningkatkan upaya perusahaan
kenyamanan bekerja sebanyak 16 melakukan kewajiban sosial dan
indikator, hak asasi manusia dengan mengungkapkannya (Awalia,
12 indikator, masyarakat dengan 11 Anggraini, dan Prihatni, 2015).
indikator, serta tanggung jawab atas H1: Dewan Direksi Berpengaruh
produk/barang dengan 9 indikator. Terhadap Pengungkapan
Pengaruh Dewan Direksi Sustainability Report
Terhadap Pengungkapan Pengaruh Dewan
Sustainability Report KomisarisTerhadap
Tugas pokok dewan direksi Pengungkapan Sustainability
selain mengelola perusahaan secara Report
menyeluruh adalah membuat laporan Peraturan OJK No.
untuk pemegang saham dan 33/POJK/0.4/2014 telah mengatur

38
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

mengenai keanggotaan dewan perantara dewan direksi dengan


komisaris yang mana jumlah dewan auditor internal, auditor eksternal,
komisaris independen minimal 30% dan anggota independen, yang
dari seluruh anggota dewan bekerja memonitor aktifitas direksi
komisaris (Effendi, 2016:37). agar sesuai dengan hukum dan
Menurut Adila dan Syofyan (2016) regulasi (Raharjo, 2016).
“keefektifan pengendalian aktivitas Tujuan peyusunan komite
perusahaan dipengaruhi dengan audit berdasarkan Komite Nasional
bagaimana dewan komisaris Good Corporate Governance
independen dibentuk dan (KNGCG) dalam Effendi (2016:55)
diorganisir”. Semakin besar proporsi yakni melaksanakan
dewan komisaris independen menyelenggarakan pengawasan
diindikasikan semakin kritis dan independen terhadap laporan
berdaya guna pengendalian yang keuangan dan audit eksternal, proses
dilaksanakan direksi, kemudian hal risiko dan kontrol, serta tata kelola
ini diduga akan meningkatkan perusahaan. Komite audit juga
tuntutan mengenai pengungkapan bertanggung jawab dalam
sustainability report (Adila dan pengawasan terkait kualitas
Syofyan, 2016). keterbukaan perusahaan baik
H2: Dewan Komisaris Independen informasi keuangan maupun non-
Berpengaruh Terhadap keuangan (Adila dan Syofyan, 2016).
Pengungkapan Sustainability “Keputusan Bapepam Nomor
Report Kep-24/PM/2004 menerangkan
Pengaruh Komite Audit Terhadap bahwa komite audit
Pengungkapan Sustainability meyelenggarakan rapat sekurang-
Report kurangnya sama dengan ketetapan
Tugas komite audit yaitu minimal rapat dewan komisaris yang
mendukung dan menguatkan fungsi ditentukan anggaran dasar
dewan komisaris dalam melakukan perusahaan” (Raharjo, 2016).
pengawasan (Effendi, 2016:48). Meningkatnya frekuensi rapat
Komite audit diposisikan sebagai diindikasikan meningkatnya

39
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

komunikasi dan koordinasi komite Pengungkapan Sustainability


audit, sehingga diduga semakin Report
tinggi pengawasan terhadap tata Perusahaan yang lebih besar
kelola perusahaan dan manajemen biasanya mempunyai sumber daya
risiko termasuk didalamnya dan aktivitas yang banyak sehingga
mengenai keterbukaan informasi berhubungan dengan lebih banyak
yaitu pengungkapan sustainability stakeholder. Banyaknya pihak yang
report (Raharjo, 2016). terkait dengan perusahaan
H3: Komite Audit Berpengaruh menyebabkan dorongan kepada
Terhadap Pengungkapan perusahaan untuk melakukan
Sustainability Report transparansi informasi menjadi lebih
Pengaruh Profitabilitas tinggi, hal tersebut dianggap sebagai
Berpengaruh Terhadap bentuk pertanggungjawaban
Pengungkapan Sustainability perusahaan pada segenap
Report stakeholder-nya sehingga semakin
Rasio profitabilitas mampu besar perusahaan diduga
menggambarkan efektivitas kinerja meningkatkan luas pengungkapan
manajemen perusahaan dari aspek SR (Raharjo, 2016).
keuangan. Profitablitas yang tinggi H5: Ukuran Perusahaan Berpengaruh
memikat perhatian para investor dan Terhadap Pengungkapan
kreditor, sebab menunjukkan Sustainability Report
kemampuan keuangan yang baik.
Peningkatan profitabilitas, diduga METODE
meningkatkan informasi yang Seleksi sampel memakai
diungkapkan perusahaan dengan purposive sampling. Sampel untuk
sustainability report (Raharjo, 2016). analisis data sebanyak 89 perusahaan
H4: Profitabilitas Berpengaruh manufaktur yang terdaftar di Bursa
Terhadap Pengungkapan Efek Indonesia tahun 2017.
Sustainability Report Perusahan manufaktur paling banyak
Pengaruh Ukuran Perusahaan berinteraksi dengan stakeholder
Berpengaruh Terhadap khususnya masyarakat dan

40
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

lingkungan. Penentuan sampel berdasarkan beberapa kriteria:

Sumber: Diolah penulis (2019)

Sumber: Diolah penulis (2019)

Teknik Analisis Data DD Dewan Komisaris


mengunakan Pengujian hipotesis DKI Dewan Komisaris
mengapliksikan model regresi Independen
berganda: KA Komite Audit
P Profitabilitas
Keterangan: UP Ukuran Perusahaan
Sri Pengungkapan Sustainability α Konstanta
Report e Error

41
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

heteroskedastisitas, dan autokorelsi)


HASIL PENELITIAN DAN untuk menjamin persamaan regresi
PEMBAHASAN mempunyai ketepatan estimsi, tidak
Hasil Penelitian bias dan konsisten.
Regresi berganda menguji Normalitas diuji
pengaruh dewan direksi, proporsi mengguanakan Kolmogorov-Smirnov
komisaris independen, komite audit, dengan nilai 0,713 dan
profitabilitas dan ukuran perusahaan signifikansinya senilai 0,689 yang
terhadap pengungkapan mana >0,05, kesimpulan data
sustainability report. Uji asumsi residual dapat secara normal
klasik (normalitas, multikolonieritas, terdistribusi.

Berdasarkan Tabel 6, nilai nilai VIF tidak lebih dari 10, maka
tolerance dari seluruh variabel tidak terjadi korelasi (Ghozali,
independen adalah lebih dari 0,1 dan 2016).

42
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

Sebagaimana dasar heteroskedastisitas. Tingkat


pengambilan keputusan pada uji signifikansi dari seluruh variabel
park, tidak terjadi gejala adalah >0,05. (Ghozali, 2016).

Tabel 8. menunjukkan bahwa 2,005>1,7754 dan 2,005<2,22


nilai DW 2,005 dan diketahui bahwa sehingga didapat kesimpulan model
nilai dU adalah 1,7754, maka dari itu regresi bebas autokorelasi.

43
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

Bukti empiris menunjukkan data, PT. Astra Internasional, Tbk


dewan direksi dan size berpegaruh yang menyelenggarakan rapat dewan
terhadap pengungkapan sustainalility direksi sebanyak 32 kali
report, dengan melihat taraf mengungkapkan SR sebesar nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05. 0,30, PT. Indofarma, Tbk
Sebaliknya komisaris independen, menyelenggarakan rapat dewan
komite audit, serta profitabilitas tidak direksi sebanyak 26 kali
mempengaruhi pengungkapan mengungkapkan SR sebesar nilai
sustainalility report karena 0,31, PT. Kimia Farma, Tbk
signifikansi >0,5. menyelenggarakan rapat dewan
direksi sebanyak 51 dan
Pembahasan
mengungkapkan SR sebesar nilai
Pengaruh Dewan Direksi
0,33 serta PT. Semen Indonesia, Tbk
Terhadap Pengungkapan
yang menyelenggarakan rapat dewan
Sustainability Report
direksi sebanyak 56 kali
Riset menunjukkan H1
mengungkapkan SR sebesar nilai
diterima, didukung dengan nilai
0,27. Sebaliknya PT. Inti Agri
koefisien dari dewan direksi yaitu
Resources, Tbk yang
0,002 dan tingkat signifikansinya
menyelenggarakan rapat dewan
0,027<0,05. Seringnya rapat yang
direksi sebanyak 5 kali hanya
diadakan dewan direksi terbukti akan
mengungkapkan SR sebesar nilai
meningkatkan efektivitas komunikasi
0,07 dan PT. Sepatu Bata, Tbk yang
antar anggota direksi sehingga GCG
menyelenggarakan rapat dewan
yang diterapkan dan keterbukaan
direksi sebanyak 4 kali hanya
informasi perusahaan juga
mengungkapkan SR sebesar nilai
meningkat. Tingginya frekuensi
0,08.
jumlah rapat dewan direksi akan
Pengaruh Dewan Komisaris
meningkatkan efektivitas komunikasi
Terhadap Pengungkapan
antar anggota direksi sehingga GCG
Sustainability Report
yang diterapkan dan keterbukaan
Uji H2 ditolak karena nilai
informasi perusahaan juga
koefisien dari komisaris independen
meningkat. Hal ini didukung dengan

44
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

0,006 dan nilai signifikansinya Hasil uji H3 ditolak karena


0,930. Pengujian menunjukkan signifikansi 0,374>0,05 dan
dewan komisris tidak mempengaruhi koefisiennya sebesar 0,001. Komite
sustainability report. Dewan audit sebagai komite yang berfungsi
komisaris sebagai dewan pengawas memperkuat pengawasan komisaris
berdasarkan Peraturan OJK Nomor terhadap perusahaan memiliki tugas
33 Tahun 2014 memiliki tugas utama utama yaitu menindak lanjuti temuan
melindungi kepentingan pemegang auditor internal yang berhubungan
saham dan mengawasi kinerja direksi dengan pelaporan keuangan
melalui aspek keuangan sehingga (Peraturan OJK No 55 Tahun 2015).
tidak dapat dibuktikan berpengaruh Komite audit dalam menjalankan
langsung terhadap luasnya tugasnya berfokus menyelesaikan
pengungkapan sustainability report. temuan-temuan audit serta menelaah
Proporsi komisaris independen PT. pengaduan dalam perusahaan dan
Unilever Indonesia, Tbk dan PT. tidak berfokus pada luas
Suparma, Tbk adalah sebesar 80% pengungkapan sustainability report
dan nilai SR yang diungkapkan secara langsung. Bukti empiris
hanya sebesar 0,15 dan 0,05. Hal ini menunjukkan PT. Waskita Beton
dikarenakan tugas utama dewan Precast, Tbk yang menyelenggarakan
komisaris PT. Unilever Indonesia, rapat komite audit sebanyak 24 kali
Tbk dan PT. Suparma, Tbk adalah hanya mengungkapkan sustainability
menjamin pelaksanaan strategi report dengan nilai 0,13 dikarenakan
perusahaan, melakukan pengawasan dalam agenda rapatnya banyak
manajemen risiko dan direksi dalam membahas mengenai laporan
pengelolan perusahaan berupa keuangan, laporan rutin SPI, serta
rekomendasi perbaikan berdasarkan tindak lanjut atas temuan SPI, begitu
temuan komite audit. juga dengan PT. Martina Berto, Tbk
Pengaruh Komite Audit Terhadap yang menyelenggarakan rapat komite
Pengungkapan Sustainability audit sebanyak 20 kali hanya
Report mengungkapkan sustainability report
dengan nilai 0,11.

45
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

Pengaruh Profitabilitas Terhadap ROA sebesar -38% dapat


Pengungkapan Sustainability mengungkapkan sustainability report
Report sebesar nilai 0,12.
Bukti empiris Pengaruh Ukuran Perusahaan
memperlihatkan nilai koefisien ROA Terhadap Pengungkapan
adalah -0,041 dengan tingkat sig. Sustainability Report
0,532 sehingga disimpulkan bahwa Uji hipotesis H5 diterima
H4 ditolak. Tinggi rendahnya didukung tingkat signifikansi
profitabilitas perusahaan tidak 0,000403<0,05 dan nilai
mempengaruhi SR dikarenakan koefisiennya 0,038. Perusahaan besar
hukum dari pengungkapan laporan yang memiliki banyak aset dan
ini adalah wajib sehingga baik banyak aktivitas serta berhubungan
perusahaan dengan ROA tinggi dengan lebih banyak stakeholder
maupun rendah, semuanya terbukti mengungkapkan laporan
melakukan pengungkapan SR. keberlanjutan secara lebih luas
Tinggi rendahnya profitabilitas tidak sebagai alat komunikasi dan bentuk
berdampak pada pengungkapan responsibilitas perusahaan kepada
sustainability report dikarenakan semua stakeholder. Hal tersebut
pengungkapan sustainability report membuktikan bahwa perusahaan
hukumnya adalah wajib sehingga besar yang memiliki banyak aset dan
perusahaan dengan profitabilitas banyak aktivitas serta berhubungan
yang rendah pun juga dengan lebih banyak stakeholder
menginfrmasikan sustainability berpengaruh terhadap pengungkapan
report. Data memperlihatkan PT. sustainability report yang merupakan
Kalbe Farma, Tbk yang memiliki alat komunikasi dan bentuk
ROA sebesar 14% serta PT. Merck, komitmen perusahaan kepada
Tbk dengan nilai ROA 17% hanya seluruh pemangku kepentingan. Hal
mengungkapkan sustainability report tersebut didukung dengan data PT.
sebesar nilai 0,08 dan 0,05 Astra Internasional, Tbk yang
sedangkan PT. Central Proteina mempunyai aset terbanyak secara
Prima, Tbk yang nilai memiliki nilai keseluruhan Rp.

46
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

295.646.000.000.000
Saran
mengungkapkan sustainability report
Peneliti yang akan datang
sebesar nilai 0,30 dan PT. Indofarma,
diharapkan:
Tbk sebesar Rp. 1.529.875.000.000
1. Menambahkan periode
mengungkapkan sustainability report
penelitian atau melakukan
sebesar nilai 0,31, sebaliknya PT.
penelitian pada perusahaan
Yanaprima Hastapersada, Tbk yang
selain manufaktur seperti
hanya memiliki total aset
perusahaan pertambangan, real
keseluruhan sebesar 303.543.000.000
estate, dan lain sebagainya.
hanya mengungkapkan sustainability
2. Menggunakan content analysis
report sebesar nilai 0,10.
untuk pengukuran sustainability
report sehingga dapat dilihat
SIMPULAN DAN SARAN
atau dinilai tingkat keluasan dan
Simpulan
kedalaman pengungkapan
Uji empiris membuktikan
sustainability report.
Dewan direksi dan ukuran
perusahaan mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA
pengungkapan sustainability report.
Adila, W., & Syofyan, E. (2016).
Komisris independen, komite audit,
Pengaruh Corporate
dan profitabilitas tidak Governance dan Karakteristik
Perusahaan Terhadap
mempengaruhi pengungkapan
Pengungkapan Sustainability
sustainability report. Terdapat Report: Studi Empiris pada
Perusahaan yang Terdaftar di
keterbatasan riset, diantaranya: (1)
BEI tahun 2010-2014. Jurnal
adanya unsur subjektivitas yang WRA, Vol 4, No 2.
tinggi dalam pengukuran indeks
Anggiyani, S. W., & Yanto, H.
pengungkapan, (2) penggunaan (2016). Determinan
Pengungkapan Sustainability
sistem checklist dalam penentuan
Report pada Perusahaan yang
indeksi pengungkapan menyebabkan Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Accounting
kurangnya penilaian terhadap
Analysis Journal, Vol.5, No.
kualitas pengungkapan sustainability 2, Hal. 1-10.
report.

47
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 13 No. 1 Maret 2020

Arijanto, A. (2011). Etika Bisnis Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi


bagi Pelaku Bisnis: Cara Analisis Multivariete dengan
Cerdas dalam Memahami Program IBM SPSS 23.
Konsep dan Faktor-Faktor Semarang: Badan Penerbit
Etika Bisnis dengan Universitas Diponegoro.
Beberapa Contoh Praktis.
Jakarta: Rajawali Pers. Hasanah, N., Syam, D., & Jati, A. W.
(2015). Pengaruh Corporate
Awalia, E. N., Anggraini, R., & Governance terhadap
Prihatni, R. (2015). Pengaruh Pengungkapan Sustainability
Dewan Direksi, Dewan Report pada Perusahaan di
Komisaris Independen, Indonesia. Jurnal Reviu
Leverage, dan Aktivitas Akuntansi dan Keuangan,
Perusahaan Terhadap Vol. 5 No.1, Hal 711-720.
Pengungkapan Sustainability
Report. Jurnal Ilmiah Ikhsan, A., Muhyarsyah, Tanjung,
Wahana Akuntansi, Vol. 10, H., & Oktaviani, A. (2014).
No. 2. Metodologi Penelitian Bisnis:
Untuk Akuntansi dan
Brooks, L. J., & Dunn, P. (2012). Manajemen. Bandung:
Etika Bisnis dan Profesi: Citapustaka Media.
Untuk Direktur, Eksekutif,
dan Akuntan (Edisi 5) Buku Larassati, M. (2017). Pengaruh
2. Jakarta: Salemba Empat. Current Ratio, Ukuran
Perusahaan, dan Return on
Bursa Efek Indonesia. (2018, Asset Terhadap
Oktober 10). Diambil Pengungkapan CSR. Skripsi.
kembali dari Universitas Lambung
http://www.idx.id Mangkurat.
Leimena, Y. Y. (2015). Pengaruh
Effendi, M. A. (2016). The Power of Corporate Governance dan
Good Corporate Karakteristik Perusahaan
Governance: Teori dan terhadap Pengungkapan
Implementasi (Edisi 2). Sukarela dalam Laporan
Jakarta: Salemba Empat. Tahunan. Skripsi. Universitas
Lambung Mangkurat.
Fahminuddin, M. (2015). Pengaruh
Kinerja Keuangan dan Good Marwati, C. P., & Yulianti. (2015).
Corporate Governance Analisis Pengungkapan
Terhadap Sustainability Sustainability Report. Jurnal
Report pada Perusahaan Dinamika Akuntansi, Vol. 7,
BUMN yang Listed di BEI. No. 2, Hal. 167-181.
Skripsi. Universitas
Brawijaya. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 33/POJK.04/2014

48
Faizah Naila Sofa, dan Novita WeningTyas Respati. Pengaruh Dewan Direksi …

tentang Direksi dan Dewan Karakteristik Perusahaan


Komisaris Emiten. Terhdadap Pengungkapan
Sustainability Report.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Skripsi. Universitas Negeri
Nomor. 51/POJK.03/2017 Syarif Hidayatullah.
tentang Penerapan Keuangan
Berkelanjutan Bagi Lembaga Sutedi, A. (2012). Good Corporate
Jasa Keuangan, Emiten, dan Governance. Jakarta: Sinar
Perusahaan Publik. Grafika.

Raharjo, F. D. (2016). Pengaruh Undang-Undang No. 40 tahun 2007


Corporate Governance dan tentang Perseroan Terbatas.

49

You might also like