Professional Documents
Culture Documents
Siska Anggraini-NPM:0911031072
087899533964 / siskablouing@gmail.com
Pembimbing I: Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt.
Pembimbing II: Ninuk Dewi K, S.E., M.Sc., Akt.
This study aimed to analyze the effect of firm characteristics (activity, leverage,
liquidity, profitability and company size), and the practice of good corporate
governance (size of the audit committee, members of independent commisioners
ratio and the frequency of meeting of the board of commisioners) toward
disclosure of sustainability report.
This study used secondary data, the population of the entire mining companies
listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2008-2012. The company
became the sample based on the purposive sampling method chosen with some
spesific criteria. After the data are collected and then carried out the data
analysis using logistic regression analysis.
Based on the results of the analysis carried out show that variable profitability,
company size, members of independent commisioners ratio and the frequency of
meeting of the board of commisioners influence the disclosure of sustainability
report. While the variable of activity, leverage, liquidity and size of the audit
committee not influence the disclosure of sustainability report.
Keywords: activity, leverage, liquidity, profitability and company size, size of the
audit committee, members of independent commisioners ratio, the frequency of
meeting of the board of commisioners and the sustainability report.
PENDAHULUAN
Teori Stakeholder
Menurut Gray, et al. (1995) dalam Ghozali dan Chariri (2007), kelangsungan
hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut
harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan
tersebut. semakin powerful stakeholder, maka semakin besar usaha perusahaan
untuk beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai bagian dari dialog
antara perusahaan dengan stakeholder-nya.
Seperti yang dikatakan oleh Luthfia (2012), SR adalah sebagai bukti bahwa telah
adanya komitmen dari pihak perusahaan terhadap lingkungan sosialnya yang
dapat dinilai hasilnya oleh para pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
Selain itu SR merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan oleh suatu
organisasi baik pemerintah maupun perusahaan dalam berdialog dengan warga
negara ataupun stakeholder-nya sebagai salah satu upaya penerapan pendidikan
pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu penyusunan SR pada saat sekarang
ini menempati posisi yang sama pentingnya juga dengan pengungkapan informasi
seperti yang diungkapkan dalam laporan keuangan.
Dengan ukuran komite audit yang semakin besar diharapkan akan mendukung
terwujudnya pelaksanaan corporate governance yang lebih baik yang selanjutnya
akan mendukung perusahaan untuk cenderung melakukan pengungkapan
sustainability report. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut maka hipotesis yang
diajukan adalah :
H6 = Ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sustainability report.
Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh
secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat
diperoleh dari ICMD, mengunduh di website Bursa Efek Indonesia (BEI):
www.idx.co.id, website Indonesia Sustainability Report Award (ISRA): isra.ncsr-
id.org, dan website resmi perusahaan.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik simpulan (Sugiono, 2009). Variabel-variabel yang
dalam penelitian ini terdiri dari 1 variabel terikat dan 8 variabel bebas.
Variabel Dependen
5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran mengenai besar kecilnya suatu perusahaan.
Ukuran perusahaan dapat ditentukan dari jumlah karyawan, total aktiva, total
penjualan, atau peringkat indeks (Hackston dan Milne (1996) dalam Ratnasari
(2011)). Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
ukuran perusahaan adalah total aktiva karena ukuran perusahaan merupakan
cerminan besar kecilnya perusahaan yang tampak dalam nilai total asset
perusahaan pada neraca akhir tahun. Hackston dan Milne (1996), Hannifa dan
Cooke (2005), Said et al. (2009) dalam Ratnasari (2011) mengemukakan ukuran
perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut:
¿ Logaritma Natural Total Asset
6. Ukuran Komite Audit
Komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi
dan audit ekternal, internal auditor serta anggota independen, yang memiliki tugas
untuk memberikan pengawasan auditor, memastikan manajemen melakukan
tindakan korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi (Jati, 2009). Dalam
penelitian ini, pelaksanaan corporate governance untuk ukuran komite audit
diproksikan dengan menghitung jumlah anggota komite audit dalam suatu
perusahaan yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan (Widianto, 2011).
UKA=Jumlah Anggota Komite Audit
7. Rasio Anggota Komisaris Independen
Pengukuran rasio anggota komisaris independen ini dapat diperoleh dengan cara
menjumlahkan anggota komisaris independen kemudian dibagi dengan jumlah
anggota dewan komisaris (Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Informasi mengenai
jumlah komisaris independen diperoleh dari laporan tahunan perusahaan dan dari
pengumuman yang dikeluarkan oleh BEI.
komisaris independen
KOMIN =
dewan komisaris
8. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris (BOARDMEET)
Keefektifan dari dewan dapat dipengaruhi oleh frekuensi meeting, frekuensi rapat
yang tinggi dapat menghasilkan monitoring yang lebih baik. Dalam penelitian ini,
frekuensi rapat dewan komisaris diukur dengan jumlah meeting khusus Dewan
Komisaris yang diselenggarakan selama satu tahun (Yatim et al, 2006).
Kerangka Teoritis
Model penelitian atau kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1
Aktivitas
Leverage
Likuiditas
Profitabilitas
Pengungkapan Laporan
Keberlanjutan (Sustainability
Report)
Ukuran Perusahaan
Corporate Governance
(Ukuran Komite Audit)
Corporate Governance
(Rasio Anggota Komisaris Independen)
Corporate Governance
(Frekuensi Rapat Dewan Komisaris )
Keterangan :
α : Konstanta
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
diperoleh dari laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Table 4.1 berikut ini menyajikan prosedur
pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah
Populasi:
Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI 20
periode 2008-2012.
Perusahaan yang tidak masuk sebagai sampel:
1. Perusahaan pertambangan yang selama tahun penelitian (0)
2008-2012 mengalami delisting
2. Perusahaan pertambangan yang tidak lengkap
mempublikasikan laporan keuangan selama tahun (4)
penelitian 2008-2012
3. Perusahaan pertambangan yang menggunakan mata uang (5)
asing
4. Perusahaan pertambangan yang tidak memiliki data
mengenai informasi dewan komisaris, frekuesi rapat dewan (2)
komisaris dan informasi komite audit selama tahun
penelitian 2008-2012
Total Sampel penelitian 9
Sumber : www.jsx.co.id
Tabel 4.1 Perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2008-
2012 adalah 20 Perusahaan, dan selama tahun penelitian 2010-2012 tidak ada satu
pun perusahaan yang mengalami delisting. Perusahaan pertambangan yang tidak
lengkap mempublikasikan laporan keuangan selama tahun penelitian 2008-2012
berjumlah 4 perusahaan. Perusahaan pertambangan yang menggunakan mata uang
asing berjumlah 5 perusahaan. Perusahaan pertambangan yang memiliki data
mengenai informasi dewan komisaris, frekuesi rapat dewan komisaris dan
informasi komite audit selama tahun penelitian berjumlah 3 perusahaan. Jadi
perusahaan yang diambil sebagai sampel 9 perusahaan dan jumlah observasi yang
dilakukan selama tahun 2008-2012 adalah 45 item observasi.
Descriptive Statistics
Pengujian regresi logistik juga akan diuji terhadap ketepatan antara prediksi
model regresi logistik dengan data hasil observasi yang dinyatakan dalam uji
kelayakan model (goodness of fit). Pengujian ini diperlukan untuk memastikan
tidak adanya kelemahan atas kesimpulan dari model yang diperoleh. Model
regresi logistik yang baik adalah apabila tidak terjadi perbedaan antara data hasil
observasi dengan data yang diperoleh dari hasil prediksi.
Pengujian tidak adanya perbedaan antara prediksi dan observasi ini dilakukan
dengan uji Hosmer Lemeshow dengan pendekatan metode Chi square. Dengan
demikian apabila diperoleh hasil uji yang tidak signifikan, maka tidak terdapat
perbedaan antara data prediksi model regresi logistik dengan data hasil observasi.
Hasil pengujian Hosmer Lemeshow test diperoleh sebagai berikut:
Dari tabel 4.3 menunjukkan hasil pengujian kesamaan prediksi model regresi
logistik dengan data hasil observasi yang diperoleh dari nilai chi square sebesar
14,374 dengan nilai signifikan sebesar 0,136 yang lebih besar dari 0,05 maka
tidak diperoleh adanya perbedaan antara prediksi model regresi logistik dengan
data hasil observasi. Hal ini berarti bahwa model mampu memprediksi nilai
observasinya atau dapat dikatakan model diterima karena model sesuai dengan
hasil observasinya.
Untuk memperjelas gambaran atas prediksi model regresi logistik dengan data
observasi, dapat ditunjukkan dengan tabel klasifikasi yang berupa tabel tabulasi
silang antara prediksi model regresi logistik dan hasil observasi. Tabulasi silang
sebagai konfirmasi tidak adanya perbedaan yang signifikan antara prediksi model
regresi logistik dengan data observasi yang dapat dilihat pada tabel ini:
Classification Tablea
Predicted
SR
Tidak
Melakukan Melakukan
Pengungk Pengungk Percentage
Observed apan apan Correct
Step 1 SR Tidak Melakukan
21 4 84.0
Pengungkapan
Melakukan
5 15 75.0
Pengungkapan
Overall Percentage 80.0
a. The cut value is .500
Dari tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 45 sampel data pengamatan, yang
tidak melakukan pengungkapan SR sebanyak 4 atau 84% secara tepat dapat
diprediksikan oleh model regresi logistik dan 15 data pengamatan yang tidak tepat
diprediksikan oleh model, sedangkan dari 20 sampel data pengamatan yang
melakukan pengungkapan SR, atau 75% yang dengan tepat dapat diprediksi oleh
model regresi logistik, sedangkan 5 data pengamatan tidak cocok dengan hasil
observasi. Secara keseluruhan berarti bahwa 4 + 15 = 19 data pengamatan dari 45
sampel data pengamatan atau 80% dapat diprediksi dengan tepat oleh model
regresi logistik ini.
Nilai –2 log likelihood akhir diperoleh nilai -2 log likelihood sebesar 86,603. Hal
ini memungkinkan adanya hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikatnya. Selain itu pada Tabel 4.5 ada dua ukuran R square yaitu Cox & Snell R
Square dan Nagelkerke R Square. Cox & Snell R Square menggunakan nilai
maksimum kurang dari 1 sehingga sulit untuk diinterpretasikan. Nagelkerke R
Square merupakan modifikasi dari Cox & Snell R Square dengan nilai yang
bervariasi dari 0 sampai dengan 1. Nilai dari Nagelkerke R Square sebesar 0,574,
hal ini berarti 57,40% pengungkapan sustainability report dapat dipengaruhi oleh
karakteristik perusahaan dan coorporate governance tahun sebelumnya sedangkan
sisanya sebesar 42,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 25.223 8 .001
Block 25.223 8 .001
Model 25.223 8 .001
Hasil pengujian omnibus test of model coefficient diperoleh bahwa nilai chi
square (penurunan nilai -2 log likelihood) sebesar 25,223 dengan nilai signifikan
sebesar 0,001. Dengan nilai –2 Log Likelihood Value block number = 0 lebih
besar dari nilai –2 Log Likelihood Value block number = 1 maka model regresi
semakin baik. Dengan nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama pengungkapan sustainability report
dapat dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan dan coorporate governance tahun
sebelumnya. Hal ini berarti bahwa penggunaan variabel bebas dalam penelitian
secara bersama-sama dapat menjelaskan terjadinya pengungkapan sustainability
report.
Pengujian Hipotesis
Tabel 4.7 menunjukan hasil pengujian parsial dengan menggunakan alat analisis
regresi logistik, kemaknaan pengaruh masing-masing variabel tersebut dapat
terlihat pada tabel diatas dan mempunyai kemaknaan sebagai berikut:
Ha diterima
Ha diterima
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian ukuran komite audit yang diproksikan dengan jumlah
anggota komite audit dalam perusahaan (UKA) terhadap terjadinya pengungkapan
sustainability report, dapat diketahui bahwa nilai signifikan variabel UKA sebesar
0,207 lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukan bahwa variabel UKA tidak
mempunyai pengaruh terhadap terjadinya pengungkapan sustainability report.
Oleh karena itu, hipotesis ke-enam yang menyatakan bahwa ukuran komite audit
berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report ditolak.
Kesimpulan
Keterbatasan Penelitian
a. Populasi penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan pertambangan yang
terdaftar di BEI Periode 2008-2012.
b. Meskipun penelitian ini sudah berusaha untuk melihat faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan SR dalam model yang komprehensif, namun
penelitian ini masih belum memperhatikan kualitas pengungkapan SR.
c. Tingkat aktivitas, tingkat leverage dan tingkat likuiditas suatu perusahaan
mempunyai banyak ukuran dalam mengukurnya, dalam penelitian ini penulis
hanya menggunakan 1 proksi untuk masing-masing variabel.
Saran
a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan lebih banyak variabel lain,
seperti variabel-variabel baru yang diidentifikasi sebagai variabel pendeteksi
pengungkapan sustainability report.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan lebih banyak perusahaan
yang menjadi sampel penelitian.
c. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggali lebih dalam tentang
pengungkapan SR dengan melihat kualitas SR, dan format pelaporan SR.
DAFTAR PUSTAKA
Fisher, Richard., Oyelere, Peter., and Laswad, Fauzi. 2004. Corporate Reporting
On The Internet Audit Issues And Content Analysis Of Practices.
Managerial Auditing Journal, Vol. 19 No. 3, pp. 412-439.
Ghozali, Imam. dan A, Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadiningsih, Murni. 2007. Analisis Dampak Jangka Panjang Merger dan Akuisisi
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi dan Perusahaan
Diakuisisi di BEJ. Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi. UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Yatim, Puan., Pamela Kent dan Peter Clarkson. 2006. Governance Structures,
Ethnicity, dan Audit Fees of Malaysian Listed Firms. Business Paper
School of Business. Bond University.