Professional Documents
Culture Documents
Muhammad Khafid
muh_khafid@yahoo.com
Mulyaningsih
Universitas Negeri Semarang
PD. BPR Bank TGR Kabupaten Tegal
ABSTRACT
Sustainability report is a voluntary report to present corporate responsibility on social, economy, and
environment aspects. There are about 47.1% of the company's mining industry makes voluntary sustainability
reporting. The purpose of this study was to determine the effect of profitability, leverage, size of the company, the
board of directors, audit committee, and governance committee toward sustainability report publication. The
population of the study is the entire mining industry companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2011
to 2013. Using purposive sampling technique, the study collected data from 17 companies. There are 51
annual reports as unit of analysis in 2011-2013. This study used logistics regression as an analysis method.
The results show that the variable profitability, firm size, and governance committee, contribute positively to the
publication of sustainability report. Leverage, the board of directors and audit committee does not affect the
sustainability report publication. Future research should pay attention to the quality of sustainability report
disclosure based on GRI guidelines. And then use a different measurements as a proxy of variables or consider
economic factors, such as exchange rate, interest rate, or the rate of inflation to produce better research.
ABSTRAK
Sustainability report adalah laporan sukarela untuk menyajikan laporan tanggung jawab perusahaan
aspek sosial, ekonomi, lingkungan. Tercatat ada sekitar 47,1% perusahaan industri pertambangan
yang membuat laporan keberlanjutan secara sukarela. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dewan direksi, komite audit, dan
governance committee terhadap publikasi sustainability report. Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan industri pertambangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013. Teknik pengambilan
sampel dengan purposive sampling. Sampel yang masuk kriteria sebanyak 17 perusahaan. Unit analisis
sampel untuk tahun 2011-2013 sebanyak 51 annual report. Metode analisis data penelitian ini yaitu
regresi logistik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, dan
governance committee, berperan positif terhadap publikasi sustainability report. Leverage, dewan direksi,
dan komite audit tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report. Saran untuk penelitian
selanjutnya dengan memperhatikan kualitas isi pengungkapan dari publikasi sustainability report
sesuai pedoman GRI. Selain itu sebaiknya menggunakan pengukuran yang berbeda sebagai proksi
dari variabel atau mempertimbangkan faktor ekonomi, seperti perubahan kurs tingkat bunga, atau
tingkat inflasi untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik.
nomi. Oleh karena itu, perusahaan di sam- rakat setempat secara luas untuk me-
ping menjalankan aktivitas untuk mem- ningkatkan kualitas hidupnya. Lebih lanjut,
peroleh laba atau keuntungan juga harus Aggarwal (2013) menyatakan bahwa “corpo-
memiliki tanggung jawab sosial untuk mem- rate sustainability means creating long-term
bantu memecahkan masalah-masalah sosial shareholder value by embracing opportunities
terkait di mana perusahaan itu berada. Hal and managing risk arising from social, environ-
itu karena masyarakat semakin menyadari mental and economic factors”. Berdasarkan
dampak sosial dan lingkungan menuntut pernyataan di atas, faktor sosial, lingkungan,
perusahaan agar berupaya mengatasinya. dan ekonomi merupakan faktor yang amat
Hampir 70% kerusakan lingkungan di diperhatikan pada konsep keberlangsungan
Indonesia disebabkan oleh perusahaan per- suatu perusahaan.
tambangan (Bangkapos.com, 28 September Isu lingkungan memang beberapa
2012). waktu terakhir ini terlihat begitu seksi.
Data mengenai menurunnya kualitas Sampai-sampai, sejumlah perusahaan yang
lingkungan menunjukkan sedikitnya aktivi- bisnisnya bersinggungan langsung dengan
tas sepuluh perusahaan pertambangan di- aspek lingkungan menamakan dirinya
duga telah merusak dan mencemari sungai- dengan gerakan menjaga kelestarian alam.
sungai di Kalimantan, Jawa Timur, Papua, Mereka mengemasnya melalui kegiatan
dan Sumatra Selatan. Lima di antaranya Corporate Social Responsibility (CSR). Ini kalau
adalah perusahaan tambang berskala rak- perusahaannya menyadari persoalan sosial
sasa (Kabar24.com, 28 Mei 2012). Beberapa dan lingkungan merupakan bagian tang-
kasus tersebut, mengindikasikan kurangnya gung jawab kelangsungan perusahaan di
kepedulian perusahaan terhadap lingkung- masa depan. Perkembangan pelaksana-
an, serta informasi mengenai tanggung an Corporate Social Responsibility (CSR)
jawab sosial perusahaan terhadap masya- tampaknya merupakan konsekwensi logis
rakat sekitar. Informasi mengenai dampak dari implementasi praktik Good Corporate
aktivitas ekonomi, sosial dan lingkungan Governance (GCG). Corporate Social Respon-
perusahaan dapat diungkapkan melalui sibility (CSR) yang dilakukan oleh per-
sustainability report sebagai laporan sukarela usahaan juga memberikan manfaat bagi
yang disajikan secara terpisah dari annual perusahaan berupa keberterimaan masya-
report. rakat sekitar terhadap perusahaan tersebut.
Sustainability report merupakan alat Hal ini senada dengan pernyataan Agustia
untuk memenuhi kewajiban perusahaan (2013) yang menyatakan bahwa dengan
yang melaporkan kinerjanya dalam tiga menerapkan CSR, diharapkan perusahaan
aspek yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. akan memperoleh manfaat berupa legitimasi
Aggarwal (2013) mendefinisikan corporate sosial dan memaksimalkan kekuatan ke-
sustainability sebagai beriku: corporate uangannya dalam jangka panjang, sehingga
sustainable as the commitment of business to akan mempengaruhi nilai penjualan saham
contribute to sustainable economic development, perusahaan.
and to work with empolyees, their families, the Kegiatan Corporate Social Responsibility
local community and society at large to imporove (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan di
their quality of life. Berdasarkan definisi sisi lain juga didukung oleh pemerintah
tersebut dapat dipahami bahwa corporate dengan diterbitkannya Undang-undang
sustainable merupakan komitmen perusaha- Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
an untuk berkontribusi terhadap pe- Terbatas (PT) yang mengungkap berbagai
ngembangan tingkat ekonomi yang ber- ketentuan tentang pendirian PT. Pasal 74
kelanjutan, dan bekerja dengan karyawan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
beserta keluarganya, komunitas dan masya- tentang Perseroan Terbatas (PT) membahas
342 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359
tentang tanggung jawab sosial dan lingku- merintah, masyarakat, organisasi lingku-
ngan dengan tujuan mewujudkan pem- ngan, media massa, khususnya para inves-
bangunan ekonomi berkelanjutan guna tor dan kreditor (bank) karena investor
meningkatkan kualitas kehidupan dan maupun kreditor (bank) tidak mau me-
lingkungan yang bermanfaat bagi PT itu nanggung kerugian yang disebabkan oleh
sendiri, komunitas setempat dan masyarakat adanya kelalaian perusahaan tersebut ter-
pada umumnya (Adistira, 2012). hadap tanggung jawab sosial dan lingku-
Menurut UU No 40 Tahun 2007 tentang ngannya (Adistira, 2012).
Perseroan Terbatas, perusahaan harus Menurut National Center for Sustainabi-
melakukan tanggung jawab sosial sebagai lity Reporting/NCSR (2014), tercatat ada
bentuk pertanggungjawaban atas aktivitas sekitar 42 perusahaan yang membuat
perusahaan. Aktivitas tersebut juga perlu laporan keberlanjutan dengan mengacu
dilaporkan melalui laporan tanggung jawab pada standar pelaporan yang dikeluarkan
sosial yang disajikan dalam annual report, oleh the Global Reporting Initiative (GRI). Bila
atau perusahaan dapat menyajikan laporan dilihat berdasarkan sektor industri, pem-
tanggung jawabnya melalui sustainability buat laporan keberlanjutan oleh perusahaan
report sebagai laporan yang terpisah dari dari sektor tambang masih relatif kecil.
annual report. Masih banyak perusahaan tambang yang
The Global Reporting Initiative (GRI) tidak membuat laporan keberlanjutan,
yang berlokasi di Belanda dan pemegang padahal perusahaan dari sektor manu-
otoritas lain di dunia, berusaha me- faktur, jasa dan perbankan sudah mulai
ngembangkan “framework for sustainability membuat laporan keberlanjutan.
reporting”, dan versi terakhir dari pedoman Banyak hal harus dilakukan untuk
pelaporan yang telah dihasilkan dinamakan dapat mewujudkan pembangunan yang
G3 Guidelines (Dilling, 2009). Semakin me- bertanggung jawab terhadap lingkungan
ningkatnya jumlah organisasi-organisasi dan berkelanjutan. Perkembangan penge-
maupun perusahaan-perusahaan global tahuan dan teknologi tidak hanya dituntut
yang mengadopsi G3 Guidelines. Perusaha- untuk memberikan kontribusi terhadap
an-perusahaan yang telah menerbitkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat
sustainability report berdasar G3 guidelines membantu dalam memecahkan masalah ter-
disyaratkan memenuhi tipe-tipe standar kait risiko dan ancaman keberlanjutan dari
pelaporan, yakni: profil organisasi, indi- hubungan sosial, lingkungan dan per-
kator kinerja, dan pendekatan manajemen ekonomian (GRI, 2006).
(GRI 2009B). Pengungkapan laporan keberlanjutan
Pengungkapan sustainability report me- (sustainability report) semakin mendapat
rupakan bentuk komitmen perusahaan perhatian dalam praktek bisnis global dan
dalam mempublikasikan laporan keber- menjadi salah satu kriteria dalam menilai
lanjutan perusahaan. Laporan ini memberi- tanggung jawab sosial suatu perusahaan.
kan informasi tentang pertanggungjawaban Para pemimpin perusahaan-perusahaan
perusahaan terhadap lingkungan dan so- dunia semakin menyadari bahwa peng-
sial. Laporan ini disusun berdasarkan ungkapan laporan yang lebih komprehensif
Pedoman Sustainability Report Global Report- (tidak hanya sekedar laporan keuangan)
ing Initiative (GRI). Sustainability report akan mendukung strategi perusahaan.
mempunyai standar pengungkapan yang Selain itu dapat menunjukkan komitmen
mencerminkan keseluruhan aktivitas sosial mereka terhadap sustainable development
perusahaan. Dalam hal ini, sustainability (CSR Quest dalam Dilling, 2009).
report berbeda dengan laporan keuangan. Publikasi sustainability report di Indo-
Melalui sustainability report, kinerja per- nesia dan beberapa negara lain masih
usahaan bisa langsung dinilai oleh pe- bersifat voluntary, artinya tidak ada aturan
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 343
yang mewajibkan seperti halnya pada Sustainability Report bagi perusahaan. Reddy
penerbitan financial reporting (Utama dalam dan Gordon (2010) yang melakukan pe-
Adistira, 2012). Di tengah sulitnya kondisi nelitian mengenai pengaruh publikasi
perekonomian, manajemen sebuah per- Sustainability Report terhadap kinerja ke-
usahaan mungkin akan memilih untuk uangan di New Zealand Stock Exchange (NZX)
mengesampingkan masalah keberlanjutan memperoleh hasil bahwa publikasi Sustain-
(sustainability). Semua upaya difokuskan ability Report berpengaruh secara signifikan
agar perusahaan dapat bertahan hidup terhadap kinerja keuangan perusahaan.
dalam kondisi pasar dimana permintaan Pratiwi dan Sumaryati (2014) menemukan
menurun dan biaya keuangan semakin bukti empiris bahwa pengungkapan sustain-
tinggi. Oleh karena itu, sustainability sebuah ability report mempengaruhi kinerja keuang-
perusahaan “tidak hanya‟ terbatas pada an perusahaan. Temuan ini setidaknya
memperhatikan dampak dari operasi per- memberikan bukti dan inspirasi bagi per-
usahaan terhadap lingkungan dan masya- usahaan. Walaupun di satu sisi publikasi
rakat. Sustainability harus menjadi bagian Sustainability Report merupakan voluntary,
integral dari perencanaan jangka pendek namun mengingat manfaat dari publikasi
dan perancangan strategi jangka panjang tersebut justru amat baik bagi perusahaan,
sebuah perusahaan. Krisis ekonomi global maka publikasi Sustainability Report menjadi
telah membuat masyarakat menjadi lebih satu hal yang perlu dipertimbangkan untuk
curiga terhadap perusahaan. Perusahaan- dilakukan oleh perusahaan. Sun et.al (2010)
perusahaan yang mengabaikan norma- meneliti pengaruh Corporate Environmental
norma sosial akan kehilangan niat baik dari Disclosure (CED) terhadap manajemen laba,
para konsumen, pekerja dan pihak regulator. serta dampak Corporate Governance terhadap
Terdapat beberapa penelitian yang mekanisme pengaruh antara Corporate
menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Environmental Disclosure (CED) terhadap
publikasi Sustainability Report. Dilling (2009) manajemen laba (dengan menempatkan
menganalisis apakah terdapat perbedaan Corporate Governance sebagai variabel mode-
antara perusahaan yang mempublikasikan rating).
sustainabilty report dengan yang tidak, me- Tujuan penelitian ini adalah menguji
lalui karakteristik-karakteristik perusahaan. dan menganalisis pengaruh karakteristik
Karakteristik-karakteristik perusahaan da- perusahaan dan corporate governance ter-
lam penelitian Dilling (2009) adalah tipe hadap publikasi sustainability report pada
industri, kinerja keuangan, pertumbuhan perusahaan industri pertambangan. Karakte-
jangka panjang, struktur modal, corporate ristik perusahaan yang dimaksud dalam
governance, serta lokasi perusahaan-per- penelitian ini terdiri atas: profitabilitas,
usahaan didirikan. Selanjutnya, Yu Yi (2010) leverage, dan ukuran perusahaan, sedangkan
menguji pengaruh profitabilitas, ukuran corporate governance dalam penelitian ini
perusahaan, leverage, pertumbuhan, dan tipe dilihat dari pendekatan struktur yang terdiri
industri terhadap publikasi Sustainability atas: dewan direksi, komite audit, dan
Report di Hongkong. Hasil penelitian ter governance committee.
sebut menunjukkan ukuran perusahaan dan Pemilihan perusahaan industri per-
leverage berpengaruh terhadap publikasi tambangan sebagai obyek penelitian di-
sustainability report, sedangkan profitabilitas, dasari pemikiran bahwa perusahaan-per-
pertumbuhan, dan tipe industri berpe- usahaan pada industri pertambangan di
ngaruh positif terhadap publikasi Sustainabi- pandang dekat dan bersinggungan lang-
lity Report. sung dengan isu mengenai kerusakan
Beberapa penelitian lain mencoba me- lingkungan. Undang-Undang Nomor 40
nguji manfaat atau dampak dari publikasi Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
344 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359
(UUPT) dalam Pasal 74 ayat (1) telah jelas sosial yang lebih besar di mana perusahaan
menyatakan bahwa perseroan yang men- merupakan dari sistem sosial tersebut.
jalankan kegiatan usaha di bidang dan/atau Ketika suatu perbedaan yang nyata atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib yang potensial ada antara kedua sistem nilai
melaksanakan tanggung jawab sosial dan tersebut, maka akan muncul ancaman ter-
lingkungan. Dengan demikian penetapan hadap legitimasi perusahaan (Mobus, 2005).
obyek penelitian bagi perusahaan-perusaha- Kondisi yang kongruen atau sejalan antara
an industri pertambangan menjadi amat sistem nilai perusahaan dan sistem nilai
relevan dengan ketentuan Pasal 74 ayat (1) sosial merupakan kondisi yang diharapkan.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Perbedaan yang terjadi ini antara nilai-
tersebut. nilai perusahaan dengan nilai-nilai sosial
masyarakat sering dinamakan ”legitimacy
TINJAUAN TEORETIS gap” dan dapat mempengaruhi kemampuan
Penelitian ini mendasarkan pada teori perusahaan untuk melanjutkan kegiatan
stakeholder, teori legitimasi, dan teori signal usahanya. Setiap perusahaan akan berupaya
sebagai dasar pemikiran teoretis dan sedapat mungkin untuk meminimalkan
pengembangan hipotesis penelitian. Teori legitimacy gap ini. Adapun cara atau media
stakeholder merupakan teori yang menjelas- yang efektif untuk mendapatkan legitimasi
kan bagaimana manajemen perusahaan dari masyarakat adalah dengan mem-
memenuhi atau mengelola harapan para publikasikan sustainability report yang me-
stakeholder. Teori stakeholder menekankan representatifkan tanggung jawab lingkung-
akuntabilitas organisasi jauh melebihi an dan sosial perusahaan.
kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Perusahaan menyadari bahwa persoalan
Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan sosial dan lingkungan merupakan bagian
memilih secara sukarela mengungkapkan tanggung jawab kelangsungan perusahaan
informasi tentang kinerja lingkungan, sosial di masa depan. Legitimacy gap dalam jangka
dan intelektual mereka, melebihi dan di atas panjang akan menjadi ancaman bagi
permintaan wajibnya, untuk memenuhi keberlangsungan perusahaan. Di samping
ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui itu, penyampaian sustainability report me-
oleh stakeholder (Deegan, 2004). rupakan konsekwensi logis dari implemen-
Para stakeholder membutuhkan berbagai tasi praktik Good Corporate Governance
informasi terkait dengan aktivitas perusaha- (GCG). Publikasi yang dilakukan oleh
an yang digunakan dalam pengambilan perusahaan juga memberikan manfaat bagi
keputusan. Oleh karena tumbuh kembang perusahaan berupa keberterimaan masya-
perusahaan bergantung pada dukungan dari rakat sekitar terhadap perusahaan tersebut.
para stakeholder-nya, maka perusahaan akan Dengan demikian, diharapkan perusahaan
berusaha untuk memberikan berbagai infor- akan memperoleh manfaat berupa legitimasi
masi yang bermanfaat bagi stakeholder dalam sosial dan memaksimalkan kekuatan ke-
mengambil keputusan. Publikasi sustain- uangannya dalam jangka panjang, sehingga
ability report yang bersifat sukarela me- akan mempengaruhi nilai penjualan saham
rupakan kebijakan suatu perusahaan untuk perusahaan (Agustia, 2013).
mengungkapkan informasi lebih transparan Connelly, et al. (2011) menyatakan bah-
mengenai aktivitas perusahaan terhadap wa teori signal menjelaskan perilaku ketika
dampak sosial, ekonomi dan lingkungannya. dua pihak (individu atau organisasi) me-
Lindblom (1995) dalam Gray et al. (1995) miliki akses terhadap informasi yang
menyatakan bahwa teori legitimasi merupa- berbeda. Di satu pihak, yaitu pengirim
kan suatu kondisi atau status yang ada (pemberi signal), harus memilih apa dan
ketika suatu sistem nilai perusahaan bagaimana mengkomunikasikan informasi
kongruen dengan sistem nilai dari sistem tersebut, dan pihak lain, yakni penerima,
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 345
Perusahaan yang memperoleh laba tinggi kepentingan, yang ingin memperoleh ke-
memiliki dana yang cukup untuk me- yakinan tentang bagaimana perusahaan
ngumpulkan, mengelompokkan, dan meng- memperoleh profit.
olah informasi menjadi lebih bermanfaat dan Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis
akan menyajikan pengungkapan informasi pertama penelitian ini dirumuskan sebagai
yang lebih komprehensif. Lebih lanjut berikut:
Rindawati dan Asyik (2014) menyatakan H1 : Profitabilitas berpengaruh positif
bahwa program CSR merupakan investasi terhadap publikasi Sustainability
bagi perusahaan demi menjaga pertumbuh- Report.
an dan keberlanjutan (sustainability) per-
Para pemangku kepentingan perusaha-
usahaan. Program CSR juga merupakan
an akan lebih percaya dan merasa lebih
komitmen perusahaan untuk berkontribusi
aman untuk memilih menginvestasikan
bagi pembangunan masyarakat dan ling-
dananya pada perusahaan-perusahaan yang
kungan. Namun demikian, temuan Rinda-
memiliki kondisi keuangan yang sehat dan
wati dan Asyik (2014) di atas berbeda baik. Perusahaan dengan komposisi hutang
dengan temuan Kurnianingsih (2013) yang yang lebih besar telah menanggung biaya
meneliti khusus perusahaan perbankan di modal yang tinggi sehingga harus melaku-
Indonesia. Kurnianingsih (2013) telah me-
kan penghematan dan mengurangi biaya-
nemukan bukti empiris bahwa profitabilitas
biaya (termasuk pengeluaran dalam rangka
yang diukur dengan ROA tidak berpe-
Corporate Social Responsibility dan pengeluar-
ngaruh secara signifikan terhadap CSR.
an untuk mengungkapkan laporan sosial
Dilling (2009) menyatakan bahwa per-
dan lingkungan). Hal ini dilakukan oleh
usahaan dengan kinerja keuangan yang
perusahaan agar tetap dapat mencapai target
semakin baik akan menyajikan sustainability
kinerja keuangan yang telah ditetapkan.
report yang lebih lengkap. Terdapat ke-
Perusahaan dengan komposisi hutang yang
terkaitan antara kinerja keuangan dan
lebih besar telah menanggung biaya modal
tindakan perusahaan untuk melakukan yang tinggi sehingga harus melakukan
sustainability report (Milne dan Gray, 2008; penghematan dan mengurangi biaya-biaya
Reddy dan Gordon, 2010; Agustina, 2012;
(termasuk pengeluaran dalam rangka Corpo-
Pratiwi, (2014). Lebih khusus, Idah (2013)
rate Social Responsibility dan pengeluaran
menemukan bukti empiris bahwa profita-
untuk mengungkapkan laporan sosial dan
bilitas berpengaruh positif terhadap peng-
lingkungan).
ungkapan sustainability report.
Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar
Senada dengan temuan Idah (2013),
tetap dapat mencapai target kinerja ke-
Nasir, et al. (2014) menemukan bukti empiris
uangan yang telah ditetapkan. Di sisi lain,
bahwa Return on Aset (ROA) sebagai ukuran
proposisi Modigliani and Miller menyatakan
profitabilitas berpengaruh positif terhadap bahwa pembiayaan dengan hutang akan
pengungkapan sustainability report. Nasir et
menguntungkan perusahaan, karena per-
al. (2014) menggunakan perusahaan LQ45 usahaan bisa menghindari biaya modal
sebagai sampel penelitian.
saham dan dapat melakukan penghematan
Publikasi sustainability report ini dilaku-
pajak karena bunga hutang (Mondher, 2011;
kan dalam rangka pertanggungjawaban
Ahmeti and Prenaj, 2015). Namun demikian,
kepada para pemangku kepentingan untuk
beberapa temuan riset menyatakan bahwa
mempertahankan dukungan mereka dan
struktur modal memiliki implikasi penting
juga untuk memenuhi kebutuhan informasi
terhadap perilaku investasi. Investor merasa
mereka. Selain itu pengungkapan sustain-
aman melakukan investasi dengan struktur
ability report juga dapat digunakan sebagai modal dengan leverage yang lebih rendah
media komunikasi dengan para pemangku
348 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359
(Frank and Goyal, 2009; Connors and Gao, akan mampu menjalin kerjasama dengan
2011). para kreditur dan menjaring investor mau-
Pengungkapan informasi sosial dan pun calon investor lebih luas dan beragam.
lingkungan dapat dilakukan perusahaan Di samping itu, perusahaan besar biasanya
salah satunya melalui pembuatan sustain- menjadi perhatian publik. Dalam kondisi
ability report. Informasi sosial lingkungan demikian perusahaan membutuhkan upaya
yang diberikan sebenarnya cenderung se- yang lebih besar untuk memperoleh legiti-
kedar digunakan sebagai bentuk respon dari masi para pemangku kepentingan dalam
perusahaan atas tekanan, baik dari peme- rangka menciptakan keselarasan nilai-nilai
rintah ataupun publik agar mengungkapkan sosial dari kegiatannya dengan norma
dampak dari aktivitas-aktivitas bisnis yang perilaku yang ada dalam masyarakat. Oleh
telah dilakukan perusahaan (Guthrie dan karena itu semakin besar perusahaan akan
Parker dalam Ghozali dan Chariri (2007). Di semakin berkepentingan untuk meng-
samping itu, hasil temuan empiris me- ungkap informasi yang lebih luas.
nyatakan bahwa leverage sebagai salah satu Pengungkapan yang luas ini dimaksud-
karakteristik perusahaan berpengaruh ter- kan untuk, antara lain: mendidik dan
hadap luas pengungkapan sustainability menginformasikan kepada para pemangku
report (Dilling, 2009; Said et al., 2009). kepentingan tentang tujuan atau maksud
Hasil penelitian Nasir, et al. (2014) organisasi untuk meningkatkan kinerjanya,
menemukan bukti empiris bahwa Debt to mengubah persepsi organisasi, tanpa meng-
Equity Ratio (DER) sebagai proksi/ukuran ubah kinerja aktual organisasi, mengalihkan
dari variabel leverage berpengaruh terhadap atau memanipulasi perhatian dari isu-isu
pengungkapan sustainability report. Nasir et penting ke isu-isu lain yang berhubungan,
al. (2014) menggunakan perusahaan LQ45 atau mengubah ekspektasi eksternal tentang
sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kinerja organisasi. Hal-hal tersebut dilaku-
pemikiran di atas, hipotesis kedua penelitian kan dalam rangka menyelaraskan aktivitas
ini dirumuskan sebagai berikut: perusahaan dengan norma perilaku dalam
H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap sistem sosial masyarakat sebagai suatu
publikasi Sustainability Report. wujud legitimasi perusahaan (Dowling dan
Pfeffer dalam Ghozali dan Chariri (2007).
Ukuran perusahaan merupakan ukuran
Idah (2013) menemukan bukti empiris bah-
mengenai besar kecilnya perusahaan.
wa ukuran perusahaan berpengaruh positif
Rindawati dan Asyik (2014) menyatakan
terhadap pengungkapan sustainability report.
bahwa ukuran perusahaan merupakan salah
Namun demikian, hasil penelitian Idah
satu variabel penduga untuk menjelaskan
(2013) di atas berbeda dengan temuan
variabel pengungkapan informasi perusaha-
Kurnianingsih (2013) yang meneliti khusus
an. Lebih lanjut Rindawati dan Asyik (2014)
perusahaan perbankan di Indonesia dan
menyatakan bahwa ukuran perusahaan
penelitian Rindawati dan Asyik (2014).
dapat ditentukan dengan berbagai proksi/
Kurnianingsih (2013) serta Rindawati dan
ukuran seperti, jumlah karyawan, total aset,
Asyik (2014) telah menemukan bukti empiris
total penjualan, atau peringkat indeks.
bahwa ukuran perusahaan yang diukur
Semakin besar ukuran suatu perusaha-
dengan total aset tidak berpengaruh secara
an akan semakin luas para pemangku
signifikan terhadap CSR.
kepentingannya. Perusahaan yang lebih
Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis
besar umumnya memiliki kreditur yang
ketiga penelitian ini dirumuskan sebagai
lebih banyak dan investor yang lebih banyak
berikut:
(baik investor lokal maupun asing) di-
H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh
banding dengan perusahaan yang lebih
positif terhadap publikasi Sustain-
kecil. Ukuran perusahaan yang lebih besar
ability Report.
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 349
ping itu, komite audit sebagai salah satu Audit di bidang keuangan, dan (5) aktivitas
perwujudan Good Corporate Governance se- Komite Audit.
cara empiris dapat meningkatkan corporate Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis
environment disclosure (Mattingly, et al., 2009; ke-lima penelitian ini dirumuskan sebagai
Sun, et al., 2010). berikut:
Pada awalnya, keberadaan komite audit H5 : Komite Audit berpengaruh positif
memang fokus pada upaya mewujudkan terhadap publikasi Sustainability Re-
keandalan pelaporan keuangan. Keandalan port.
pelaporan keuangan perusahaan dipengaru- Variabel Komite Audit dalam penelitian ini
hi oleh independensi dan integritas proses diukur melalui frekuensi rapat Komite Audit
audit. Komite audit bertanggung jawab sebagai pengukuran aktivitas Komite Audit.
untuk merekomendasikan pemilihan audi- Upaya penciptaan Good Corporate Gover-
tor eksternal kepada dewan, menjamin nance dapat dilakukan dengan membentuk
kesehatan dan kualitas praktik pengendalian struktur governance committee yang kompe-
internal dan praktik akuntansi, serta me- ten. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
mantau independensi auditor eksternal dari tentang Perseroan Terbatas pasal 121 me-
tekanan manajemen perusahaan. Keberada- nyatakan bahwa dalam menjalankan tugas
an komite audit ini juga merupakan upaya pengawasan, Dewan Komisaris dapat mem-
monitoring dan meminimumkan informasi bentuk komite yang bertanggung jawab
asimetri di antara pihak manajemen dan kepada Dewan Komisaris. Beberapa komite
para pemangku kepentingan lainnya. Per- yang dapat dibentuk di antaranya adalah
kembangan tuntutan para pemangku ke- komite audit, komite remunerasi, komite
pentingan menjadikan peran komite audit nominasi, dan komite governance. Governance
dibutuhkan untuk menjamin keandalan committee adalah komite yang terdiri dari
semua informasi atas perusahaan yang di- beberapa anggota dewan direksi. Komite ini
butuhkan oleh para pemangku kepenting- dibentuk dalam rangka untuk menjawab
an. Oleh karena itu, komite audit dibentuk komitmen prinsip responsibilitas dalam
dewan komisaris untuk melakukan komuni- pencapaian Good Corporate Governance.
kasi formal antara dewan komisaris, manaje- Governance committee berfungsi sebagai
men, auditor eksternal, dan auditor internal. komite penunjang pelaksanaan Good Corpo-
Keberadaan komite audit diyakini dapat rate Governance yang dapat merekomendasi-
menciptakan kondisi yang memungkinkan kan pengungkapan tanggung jawab sosial
manajemen berkepentingan untuk mem- perusahaan melalui sustainability report
publikasikan sustainability report yang sangat (Brennan dan Solomon, 2008; Milne dan
dibutuhkan oleh stakeholder untuk mendapat Gray, 2008). Secara empiris, Idah (2013)
legitimasi dari masyarakat. menemukan bukti berdasarkan hasil pe-
Riset-riset tentang Komite Audit sebagai nelitian yang menyatakan bahwa Governance
struktur organisasi yang dibentuk dalam committee berpengaruh positif terhadap
implementasi Good Corporate Governance ber- pengungkapan sustainability report.
basis struktur telah mengalami per- Berdasarkan pemikiran di atas, hipo-
kembangan dalam hal pengukuran variabel tesis keenam penelitian ini dirumuskan
Komite Audit. Lin et.al. (2006) menyatakan sebagai berikut:
bahwa pengukuran variabel Komite Audit H6 : Keberadaan Governance Committee
dalam beberapa penelitian dapat dilihat dari: berpengaruh positif terhadap publi-
(1) keberadaan Komite Audit (dibentuk atau kasi Sustainability Report.
tidaknya struktur Komite Audit di sebuah Berdasarkan uraian di atas, maka model
perusahaan), (2) ukuran Komite Audit (jum- pengembangan empiris penelitian yang
lah keanggotaan Komite Audit), (3) inde- diajukan dalam peneliltian ini disajikan pada
pendensi Komite Audit, (4) keahlian Komite Gambar 1.
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 351
Profitabilitas
Karakteristik Ukuran
Perusahaan Perusahaan
Leverage
Publikasi
Sustainability
Report
Dewan Direksi
Governance
Committee
Gambar 1
Model Penelitian
Tabel 1
Variabel Penelitian
No Nama Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran
1 Profitabilitas Rasio yang mengukur kemampuan per- Diukur dengan ROA yang
usahaan untuk menghasilkan laba dihitung dengan rumus:
dalam upaya meningkatkan nilai EBIT/Total Aktiva
pemegang saham.
2 Leverage Kemampuan perusahaan untuk me- Diukur dengan DER yang
menuhi kewajiban keuangannya baik dihitung dengan rumus:
jangka pendek maupun jangka panjang Total hutang/Total Ekuitas
jika suatu perusahaan dilikuidasi.
3 Ukuran Ukuran yang dapat menggambarkan Diukur dengan total aset
perusahaan besar kecilnya suatu perusahaan
4 Dewan Direksi Dewan yang bertugas untuk menjalan- Diukur dengan frekuensi rapat
kan operasi perusahaan dewan direksi dalam satu
tahun
5 Komite Audit Komite yang ditunjuk oleh perusahaan Diukur dengan frekuensi rapat
sebagai penghubung antara dewan komite audit dalam satu tahun
direksi dan audit eksternal, internal
auditor serta anggota independen, yang
memiliki tugas untuk memberikan pe
ngawasan auditor, memastikan mana-
jemen melakukan tindakan korektif
yang tepat terhadap hukum dan
regulasi.
6 Governance Komite yang bertugas untuk me- Diukur dengan variabel
committee ngembangkan dan merekomendasi ke- dummy: 1 bagi perusahaan
pada dewan, pedoman dalam pelaksana- yang memiliki Governance
an dan etika corporate governance. committee; dan 0 bagi yang
tidak memiliki.
7 Publikasi Laporan yang memberikan informasi Diukur dengan variabel dum-
Sustainability tentang pertanggungjawaban my: 1 untuk perusahaan yang
Report perusahaan terhadap lingkungan dan melakukan publikasi sustain-
sosial. ability report dan 0 untuk
perusahaan tidak melakukan
publikasi
Tabel 2
Hasil Analisis Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
ROA 51 -.17 .46 .0949 .13131
DER 51 -24.12 23.97 1.6120 5.50167
LNTA 51 12.84 28.10 19.2463 4.60857
DD 51 1.00 57.00 20.2745 15.49203
KA 51 3.00 57.00 14.4314 13.34954
Valid N (listwise) 51
-2LogL yaitu tanpa variabel hanya konstan 13.172 dengan probabilitas signifikansi 0.106
saja sebesar 70,524 setelah dimasukkan di atas 0.05 maka model dikatakan fit dan
enam variabel baru, maka nilai -2LogL model dapat diterima karena cocok dengan
turun menjadi 37.878 atau terjadi pe- data observasinya.
nurunan sebesar 32.646. Penurunan ini Uji hipotesis regresi logistik, diperoleh
signifikan atau tidak dapat dibandingkan persamaan regresi logistik sebagai berikut:
dengan df (selisih df dengan konstan saja Logit = 2.508 + 10.469 ROA - 0.087 DER
dan df dengan enam variabel independen). + 0.251 LNTA + 0.020 DD + 0.023 KA + 1.969
Df1 = (n-k) 51 dan df2 = 51-6 = 45, jadi selisih GC
df =51-45=6. Berdasarkan angka percentage Tabel 3 menginformasikan hasil uji
points of the t distribution dengan df = 6 signifikansi masing-masing variabel, dimana
didapat angka 2.447. Oleh karena 37.878 diperoleh hasil sebagai berikut: Variabel
lebih besar dari nilai tabel (2.447), maka profitabilitas yang diukur dengan return on
dapat dikatakan bahwa selisih penurunan assets (ROA) memiliki signifikansi sebesar
-2LogL signifikan. Hasil ini berarti pe- 0.020. Angka ini lebih kecil dari taraf signi-
nambahan variabel independen profita- fikansi 5% sehingga hipotesis pertama yang
bilitas, leverage, ukuran perusahaan, dewan berbunyi profitabilitas berpengaruh positif
direksi, komite audit, dan governanace terhadap publikasi Sustainability Report di-
committee kedalam model memperbaiki terima. Hal ini mendukung hasil penelitian
model. Pada analisis uji analisis uji yang dilakukan oleh Dilling (2009), Adistira
kelayakan model regresi, nilai statistic (2012) dan Idah (2013).
Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 355
Tabel 3
Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian
lebih besar dari taraf signifikansi 5% sehing- an yang semakin besar memiliki tanggung
ga hipotesis kelima yang berbunyi komite jawab sosial yang lebih besar sehingga
audit berpengaruh positif terhadap publi- cenderung melakukan publikasi sustain-
kasi sustainability Report ditolak. Temuan ini ability report, (4) Variabel dewan direksi yang
senada dengan hasil penelitian yang di- dalam penelitian ini dilihat dengan indikator
lakukan oleh Dilling (2009), Luthfia (2012) jumlah rapat dewan direksi dalam satu
dan Idah (2013). Hal ini terjadi diindikasikan tahun tidak berpengaruh secara signi- fikan
karena komite audit dibentuk dengan tujuan terhadap tindakan melakukan publikasi
utama untuk meningkatkan kualitas laporan sustainability report, (5) Variabel komite audit
keuangan. Oleh karena itu, dalam setiap yang dalam penelitian ini dilihat dengan
pertemuannya komite audit lebih fokus indikator jumlah rapat komite audit dalam
hanya pada kualitas laporan keuangan dari satu tahun tidak berpengaruh secara signi-
pada sustainability report yang masih bersifat fikan terhadap tindakan melakukan publi-
voluntary. kasi sustainability report, (6) Variabel gover-
Variabel governance committee yang di- nance committee berpengaruh positif ter-
ukur dengan variabel dummy memiliki hadap publikasi sustainability report. Per-
signifikansi sebesar 0,042. Angka ini lebih usahaan yang memiliki governance committee
kecil dari taraf signifikansi 5% maka hipo- cenderung melakukan publikasi sustain-
tesis keenam diterima. Hal ini mendukung ability report dibandingkan dengan per-
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dilling usahaan yang tidak memiliki governance
(2009), Luthfia (2012) dan Idah (2013). Dilling committee.
(2010) menyatakan bahwa keberadaan gover-
nance committee memilki hubungan dengan Saran
publikasi sustainability report suatu per- Berdasarkan temuan penelitian yang
usahaan. Governance committee dapat mem- disajikan secara ringkas dalam simpulan,
berikan rekomendasi berupa inisiatif untuk disarankan kepada peneliti selanjutnya yang
melakukan pengungkapan sosial lingkung- tertarik melakukan riset mengenai tema
an yang lebih dalam mewujudkan salah satu publikasi sustainability report untuk juga
prinsip good corporate governance yaitu trans- memperhatikan kualitas isi pengungkapan
parancy. Governance committee merekomen- dari publikasi sustainability report sesuai
dasikan pengungkapan tanggung jawab standar pelaporan keberlanjutan atau pedo-
sosial melalui sustainability report. man Global Reporting Initiatives (GRI). Pe-
nelitian ini hanya mengidentifikasi variabel
SIMPULAN DAN SARAN publikasi sustainability report secara dummy
Simpulan antara perusahaan yang melakukan publi-
Berdasarkan hasil penelitian, analisis kasi sustainability report dan yang tidak
dan pembahasan, disimpulkan beberapa hal melakukan publikasi publikasi sustainability
sebagai berikut: (1) Variabel profitabilitas report. Penelitian mengenai kualitas infor-
perusahaan berpengaruh positif terhadap masi publikasi sustainability report dapat
tindakan melakukan publikasi sustainability menjadi tema penelitian yang rasional untuk
report. Perusahaan dengan profitabilitas dilakukan. Selain itu penggunaa pengukur-
yang semakin tinggi cenderung melakukan an yang berbeda sebagai proksi dari variabel
publikasi sustainability report, (2) Variabel yang diteliti juga dapat menjadi alternatif
leverage tidak berpengaruh secara signifikan pengembangan penelitian di masa men-
terhadap tindakan melakukan publikasi datang.
sustainability report, (3) Variabel ukuran per- Secara empirik, keberadaan governance
usahaan berpe ngaruh positif terhadap committee yang signifikan mempengaruhi
tindakan melakukan publikasi sustainability publikasi sustainability report dapat menjadi
report. Perusahaan dengan ukuran perusaha- masukan bagi penentu kebijakan perusaha-
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 357