You are on page 1of 20

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393

Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

KONTRIBUSI KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE


GOVERNANCE TERHADAP PUBLIKASI SUSTAINABILITY REPORT

Muhammad Khafid
muh_khafid@yahoo.com
Mulyaningsih
Universitas Negeri Semarang
PD. BPR Bank TGR Kabupaten Tegal

ABSTRACT

Sustainability report is a voluntary report to present corporate responsibility on social, economy, and
environment aspects. There are about 47.1% of the company's mining industry makes voluntary sustainability
reporting. The purpose of this study was to determine the effect of profitability, leverage, size of the company, the
board of directors, audit committee, and governance committee toward sustainability report publication. The
population of the study is the entire mining industry companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2011
to 2013. Using purposive sampling technique, the study collected data from 17 companies. There are 51
annual reports as unit of analysis in 2011-2013. This study used logistics regression as an analysis method.
The results show that the variable profitability, firm size, and governance committee, contribute positively to the
publication of sustainability report. Leverage, the board of directors and audit committee does not affect the
sustainability report publication. Future research should pay attention to the quality of sustainability report
disclosure based on GRI guidelines. And then use a different measurements as a proxy of variables or consider
economic factors, such as exchange rate, interest rate, or the rate of inflation to produce better research.

Key words: company characteristic, corporate governance, sustainability report

ABSTRAK

Sustainability report adalah laporan sukarela untuk menyajikan laporan tanggung jawab perusahaan
aspek sosial, ekonomi, lingkungan. Tercatat ada sekitar 47,1% perusahaan industri pertambangan
yang membuat laporan keberlanjutan secara sukarela. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dewan direksi, komite audit, dan
governance committee terhadap publikasi sustainability report. Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan industri pertambangan terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013. Teknik pengambilan
sampel dengan purposive sampling. Sampel yang masuk kriteria sebanyak 17 perusahaan. Unit analisis
sampel untuk tahun 2011-2013 sebanyak 51 annual report. Metode analisis data penelitian ini yaitu
regresi logistik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, dan
governance committee, berperan positif terhadap publikasi sustainability report. Leverage, dewan direksi,
dan komite audit tidak berpengaruh terhadap publikasi sustainability report. Saran untuk penelitian
selanjutnya dengan memperhatikan kualitas isi pengungkapan dari publikasi sustainability report
sesuai pedoman GRI. Selain itu sebaiknya menggunakan pengukuran yang berbeda sebagai proksi
dari variabel atau mempertimbangkan faktor ekonomi, seperti perubahan kurs tingkat bunga, atau
tingkat inflasi untuk menghasilkan penelitian yang lebih baik.

Kata kunci: karakteristik perusahaan, tata kelola perusahaan, laporan berkelanjutan

PENDAHULUAN dan meningkatkan kesejahteraan bagi para


Perusahaan didirikan dengan tujuan pemangku kepentingan (stakeholders). Dalam
untuk memperoleh laba atau keuntungan jangka panjang, tujuan utama perusahaan
yang sebesar-besarnya guna mengembang- adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
kan kegiatan perusahaan menjadi lebih baik sosial dan meningkatkan pertumbuhan eko-
340
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 341

nomi. Oleh karena itu, perusahaan di sam- rakat setempat secara luas untuk me-
ping menjalankan aktivitas untuk mem- ningkatkan kualitas hidupnya. Lebih lanjut,
peroleh laba atau keuntungan juga harus Aggarwal (2013) menyatakan bahwa “corpo-
memiliki tanggung jawab sosial untuk mem- rate sustainability means creating long-term
bantu memecahkan masalah-masalah sosial shareholder value by embracing opportunities
terkait di mana perusahaan itu berada. Hal and managing risk arising from social, environ-
itu karena masyarakat semakin menyadari mental and economic factors”. Berdasarkan
dampak sosial dan lingkungan menuntut pernyataan di atas, faktor sosial, lingkungan,
perusahaan agar berupaya mengatasinya. dan ekonomi merupakan faktor yang amat
Hampir 70% kerusakan lingkungan di diperhatikan pada konsep keberlangsungan
Indonesia disebabkan oleh perusahaan per- suatu perusahaan.
tambangan (Bangkapos.com, 28 September Isu lingkungan memang beberapa
2012). waktu terakhir ini terlihat begitu seksi.
Data mengenai menurunnya kualitas Sampai-sampai, sejumlah perusahaan yang
lingkungan menunjukkan sedikitnya aktivi- bisnisnya bersinggungan langsung dengan
tas sepuluh perusahaan pertambangan di- aspek lingkungan menamakan dirinya
duga telah merusak dan mencemari sungai- dengan gerakan menjaga kelestarian alam.
sungai di Kalimantan, Jawa Timur, Papua, Mereka mengemasnya melalui kegiatan
dan Sumatra Selatan. Lima di antaranya Corporate Social Responsibility (CSR). Ini kalau
adalah perusahaan tambang berskala rak- perusahaannya menyadari persoalan sosial
sasa (Kabar24.com, 28 Mei 2012). Beberapa dan lingkungan merupakan bagian tang-
kasus tersebut, mengindikasikan kurangnya gung jawab kelangsungan perusahaan di
kepedulian perusahaan terhadap lingkung- masa depan. Perkembangan pelaksana-
an, serta informasi mengenai tanggung an Corporate Social Responsibility (CSR)
jawab sosial perusahaan terhadap masya- tampaknya merupakan konsekwensi logis
rakat sekitar. Informasi mengenai dampak dari implementasi praktik Good Corporate
aktivitas ekonomi, sosial dan lingkungan Governance (GCG). Corporate Social Respon-
perusahaan dapat diungkapkan melalui sibility (CSR) yang dilakukan oleh per-
sustainability report sebagai laporan sukarela usahaan juga memberikan manfaat bagi
yang disajikan secara terpisah dari annual perusahaan berupa keberterimaan masya-
report. rakat sekitar terhadap perusahaan tersebut.
Sustainability report merupakan alat Hal ini senada dengan pernyataan Agustia
untuk memenuhi kewajiban perusahaan (2013) yang menyatakan bahwa dengan
yang melaporkan kinerjanya dalam tiga menerapkan CSR, diharapkan perusahaan
aspek yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. akan memperoleh manfaat berupa legitimasi
Aggarwal (2013) mendefinisikan corporate sosial dan memaksimalkan kekuatan ke-
sustainability sebagai beriku: corporate uangannya dalam jangka panjang, sehingga
sustainable as the commitment of business to akan mempengaruhi nilai penjualan saham
contribute to sustainable economic development, perusahaan.
and to work with empolyees, their families, the Kegiatan Corporate Social Responsibility
local community and society at large to imporove (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan di
their quality of life. Berdasarkan definisi sisi lain juga didukung oleh pemerintah
tersebut dapat dipahami bahwa corporate dengan diterbitkannya Undang-undang
sustainable merupakan komitmen perusaha- Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
an untuk berkontribusi terhadap pe- Terbatas (PT) yang mengungkap berbagai
ngembangan tingkat ekonomi yang ber- ketentuan tentang pendirian PT. Pasal 74
kelanjutan, dan bekerja dengan karyawan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
beserta keluarganya, komunitas dan masya- tentang Perseroan Terbatas (PT) membahas
342 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

tentang tanggung jawab sosial dan lingku- merintah, masyarakat, organisasi lingku-
ngan dengan tujuan mewujudkan pem- ngan, media massa, khususnya para inves-
bangunan ekonomi berkelanjutan guna tor dan kreditor (bank) karena investor
meningkatkan kualitas kehidupan dan maupun kreditor (bank) tidak mau me-
lingkungan yang bermanfaat bagi PT itu nanggung kerugian yang disebabkan oleh
sendiri, komunitas setempat dan masyarakat adanya kelalaian perusahaan tersebut ter-
pada umumnya (Adistira, 2012). hadap tanggung jawab sosial dan lingku-
Menurut UU No 40 Tahun 2007 tentang ngannya (Adistira, 2012).
Perseroan Terbatas, perusahaan harus Menurut National Center for Sustainabi-
melakukan tanggung jawab sosial sebagai lity Reporting/NCSR (2014), tercatat ada
bentuk pertanggungjawaban atas aktivitas sekitar 42 perusahaan yang membuat
perusahaan. Aktivitas tersebut juga perlu laporan keberlanjutan dengan mengacu
dilaporkan melalui laporan tanggung jawab pada standar pelaporan yang dikeluarkan
sosial yang disajikan dalam annual report, oleh the Global Reporting Initiative (GRI). Bila
atau perusahaan dapat menyajikan laporan dilihat berdasarkan sektor industri, pem-
tanggung jawabnya melalui sustainability buat laporan keberlanjutan oleh perusahaan
report sebagai laporan yang terpisah dari dari sektor tambang masih relatif kecil.
annual report. Masih banyak perusahaan tambang yang
The Global Reporting Initiative (GRI) tidak membuat laporan keberlanjutan,
yang berlokasi di Belanda dan pemegang padahal perusahaan dari sektor manu-
otoritas lain di dunia, berusaha me- faktur, jasa dan perbankan sudah mulai
ngembangkan “framework for sustainability membuat laporan keberlanjutan.
reporting”, dan versi terakhir dari pedoman Banyak hal harus dilakukan untuk
pelaporan yang telah dihasilkan dinamakan dapat mewujudkan pembangunan yang
G3 Guidelines (Dilling, 2009). Semakin me- bertanggung jawab terhadap lingkungan
ningkatnya jumlah organisasi-organisasi dan berkelanjutan. Perkembangan penge-
maupun perusahaan-perusahaan global tahuan dan teknologi tidak hanya dituntut
yang mengadopsi G3 Guidelines. Perusaha- untuk memberikan kontribusi terhadap
an-perusahaan yang telah menerbitkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat
sustainability report berdasar G3 guidelines membantu dalam memecahkan masalah ter-
disyaratkan memenuhi tipe-tipe standar kait risiko dan ancaman keberlanjutan dari
pelaporan, yakni: profil organisasi, indi- hubungan sosial, lingkungan dan per-
kator kinerja, dan pendekatan manajemen ekonomian (GRI, 2006).
(GRI 2009B). Pengungkapan laporan keberlanjutan
Pengungkapan sustainability report me- (sustainability report) semakin mendapat
rupakan bentuk komitmen perusahaan perhatian dalam praktek bisnis global dan
dalam mempublikasikan laporan keber- menjadi salah satu kriteria dalam menilai
lanjutan perusahaan. Laporan ini memberi- tanggung jawab sosial suatu perusahaan.
kan informasi tentang pertanggungjawaban Para pemimpin perusahaan-perusahaan
perusahaan terhadap lingkungan dan so- dunia semakin menyadari bahwa peng-
sial. Laporan ini disusun berdasarkan ungkapan laporan yang lebih komprehensif
Pedoman Sustainability Report Global Report- (tidak hanya sekedar laporan keuangan)
ing Initiative (GRI). Sustainability report akan mendukung strategi perusahaan.
mempunyai standar pengungkapan yang Selain itu dapat menunjukkan komitmen
mencerminkan keseluruhan aktivitas sosial mereka terhadap sustainable development
perusahaan. Dalam hal ini, sustainability (CSR Quest dalam Dilling, 2009).
report berbeda dengan laporan keuangan. Publikasi sustainability report di Indo-
Melalui sustainability report, kinerja per- nesia dan beberapa negara lain masih
usahaan bisa langsung dinilai oleh pe- bersifat voluntary, artinya tidak ada aturan
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 343

yang mewajibkan seperti halnya pada Sustainability Report bagi perusahaan. Reddy
penerbitan financial reporting (Utama dalam dan Gordon (2010) yang melakukan pe-
Adistira, 2012). Di tengah sulitnya kondisi nelitian mengenai pengaruh publikasi
perekonomian, manajemen sebuah per- Sustainability Report terhadap kinerja ke-
usahaan mungkin akan memilih untuk uangan di New Zealand Stock Exchange (NZX)
mengesampingkan masalah keberlanjutan memperoleh hasil bahwa publikasi Sustain-
(sustainability). Semua upaya difokuskan ability Report berpengaruh secara signifikan
agar perusahaan dapat bertahan hidup terhadap kinerja keuangan perusahaan.
dalam kondisi pasar dimana permintaan Pratiwi dan Sumaryati (2014) menemukan
menurun dan biaya keuangan semakin bukti empiris bahwa pengungkapan sustain-
tinggi. Oleh karena itu, sustainability sebuah ability report mempengaruhi kinerja keuang-
perusahaan “tidak hanya‟ terbatas pada an perusahaan. Temuan ini setidaknya
memperhatikan dampak dari operasi per- memberikan bukti dan inspirasi bagi per-
usahaan terhadap lingkungan dan masya- usahaan. Walaupun di satu sisi publikasi
rakat. Sustainability harus menjadi bagian Sustainability Report merupakan voluntary,
integral dari perencanaan jangka pendek namun mengingat manfaat dari publikasi
dan perancangan strategi jangka panjang tersebut justru amat baik bagi perusahaan,
sebuah perusahaan. Krisis ekonomi global maka publikasi Sustainability Report menjadi
telah membuat masyarakat menjadi lebih satu hal yang perlu dipertimbangkan untuk
curiga terhadap perusahaan. Perusahaan- dilakukan oleh perusahaan. Sun et.al (2010)
perusahaan yang mengabaikan norma- meneliti pengaruh Corporate Environmental
norma sosial akan kehilangan niat baik dari Disclosure (CED) terhadap manajemen laba,
para konsumen, pekerja dan pihak regulator. serta dampak Corporate Governance terhadap
Terdapat beberapa penelitian yang mekanisme pengaruh antara Corporate
menguji faktor-faktor yang mempengaruhi Environmental Disclosure (CED) terhadap
publikasi Sustainability Report. Dilling (2009) manajemen laba (dengan menempatkan
menganalisis apakah terdapat perbedaan Corporate Governance sebagai variabel mode-
antara perusahaan yang mempublikasikan rating).
sustainabilty report dengan yang tidak, me- Tujuan penelitian ini adalah menguji
lalui karakteristik-karakteristik perusahaan. dan menganalisis pengaruh karakteristik
Karakteristik-karakteristik perusahaan da- perusahaan dan corporate governance ter-
lam penelitian Dilling (2009) adalah tipe hadap publikasi sustainability report pada
industri, kinerja keuangan, pertumbuhan perusahaan industri pertambangan. Karakte-
jangka panjang, struktur modal, corporate ristik perusahaan yang dimaksud dalam
governance, serta lokasi perusahaan-per- penelitian ini terdiri atas: profitabilitas,
usahaan didirikan. Selanjutnya, Yu Yi (2010) leverage, dan ukuran perusahaan, sedangkan
menguji pengaruh profitabilitas, ukuran corporate governance dalam penelitian ini
perusahaan, leverage, pertumbuhan, dan tipe dilihat dari pendekatan struktur yang terdiri
industri terhadap publikasi Sustainability atas: dewan direksi, komite audit, dan
Report di Hongkong. Hasil penelitian ter governance committee.
sebut menunjukkan ukuran perusahaan dan Pemilihan perusahaan industri per-
leverage berpengaruh terhadap publikasi tambangan sebagai obyek penelitian di-
sustainability report, sedangkan profitabilitas, dasari pemikiran bahwa perusahaan-per-
pertumbuhan, dan tipe industri berpe- usahaan pada industri pertambangan di
ngaruh positif terhadap publikasi Sustainabi- pandang dekat dan bersinggungan lang-
lity Report. sung dengan isu mengenai kerusakan
Beberapa penelitian lain mencoba me- lingkungan. Undang-Undang Nomor 40
nguji manfaat atau dampak dari publikasi Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
344 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

(UUPT) dalam Pasal 74 ayat (1) telah jelas sosial yang lebih besar di mana perusahaan
menyatakan bahwa perseroan yang men- merupakan dari sistem sosial tersebut.
jalankan kegiatan usaha di bidang dan/atau Ketika suatu perbedaan yang nyata atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib yang potensial ada antara kedua sistem nilai
melaksanakan tanggung jawab sosial dan tersebut, maka akan muncul ancaman ter-
lingkungan. Dengan demikian penetapan hadap legitimasi perusahaan (Mobus, 2005).
obyek penelitian bagi perusahaan-perusaha- Kondisi yang kongruen atau sejalan antara
an industri pertambangan menjadi amat sistem nilai perusahaan dan sistem nilai
relevan dengan ketentuan Pasal 74 ayat (1) sosial merupakan kondisi yang diharapkan.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Perbedaan yang terjadi ini antara nilai-
tersebut. nilai perusahaan dengan nilai-nilai sosial
masyarakat sering dinamakan ”legitimacy
TINJAUAN TEORETIS gap” dan dapat mempengaruhi kemampuan
Penelitian ini mendasarkan pada teori perusahaan untuk melanjutkan kegiatan
stakeholder, teori legitimasi, dan teori signal usahanya. Setiap perusahaan akan berupaya
sebagai dasar pemikiran teoretis dan sedapat mungkin untuk meminimalkan
pengembangan hipotesis penelitian. Teori legitimacy gap ini. Adapun cara atau media
stakeholder merupakan teori yang menjelas- yang efektif untuk mendapatkan legitimasi
kan bagaimana manajemen perusahaan dari masyarakat adalah dengan mem-
memenuhi atau mengelola harapan para publikasikan sustainability report yang me-
stakeholder. Teori stakeholder menekankan representatifkan tanggung jawab lingkung-
akuntabilitas organisasi jauh melebihi an dan sosial perusahaan.
kinerja keuangan atau ekonomi sederhana. Perusahaan menyadari bahwa persoalan
Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan sosial dan lingkungan merupakan bagian
memilih secara sukarela mengungkapkan tanggung jawab kelangsungan perusahaan
informasi tentang kinerja lingkungan, sosial di masa depan. Legitimacy gap dalam jangka
dan intelektual mereka, melebihi dan di atas panjang akan menjadi ancaman bagi
permintaan wajibnya, untuk memenuhi keberlangsungan perusahaan. Di samping
ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui itu, penyampaian sustainability report me-
oleh stakeholder (Deegan, 2004). rupakan konsekwensi logis dari implemen-
Para stakeholder membutuhkan berbagai tasi praktik Good Corporate Governance
informasi terkait dengan aktivitas perusaha- (GCG). Publikasi yang dilakukan oleh
an yang digunakan dalam pengambilan perusahaan juga memberikan manfaat bagi
keputusan. Oleh karena tumbuh kembang perusahaan berupa keberterimaan masya-
perusahaan bergantung pada dukungan dari rakat sekitar terhadap perusahaan tersebut.
para stakeholder-nya, maka perusahaan akan Dengan demikian, diharapkan perusahaan
berusaha untuk memberikan berbagai infor- akan memperoleh manfaat berupa legitimasi
masi yang bermanfaat bagi stakeholder dalam sosial dan memaksimalkan kekuatan ke-
mengambil keputusan. Publikasi sustain- uangannya dalam jangka panjang, sehingga
ability report yang bersifat sukarela me- akan mempengaruhi nilai penjualan saham
rupakan kebijakan suatu perusahaan untuk perusahaan (Agustia, 2013).
mengungkapkan informasi lebih transparan Connelly, et al. (2011) menyatakan bah-
mengenai aktivitas perusahaan terhadap wa teori signal menjelaskan perilaku ketika
dampak sosial, ekonomi dan lingkungannya. dua pihak (individu atau organisasi) me-
Lindblom (1995) dalam Gray et al. (1995) miliki akses terhadap informasi yang
menyatakan bahwa teori legitimasi merupa- berbeda. Di satu pihak, yaitu pengirim
kan suatu kondisi atau status yang ada (pemberi signal), harus memilih apa dan
ketika suatu sistem nilai perusahaan bagaimana mengkomunikasikan informasi
kongruen dengan sistem nilai dari sistem tersebut, dan pihak lain, yakni penerima,
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 345

harus memilih bagaimana menafsirkan ability report. Keberadaan dan kualitas


sinyal tersebut. Sementara itu, Zhao (2007) publikasi sustainability report merupakan
menyatakan bahwa teori signal mengkaji bentuk signal yang diberikan oleh pengelola
tentang teknik pelaporan, dimana perusaha- kepada para stakeholders agar kepercayaan
an-perusahaan yang baik mencoba untuk kepada perusahaan meningkat.
membedakan diri dari perusahaan ber- Menurut The World Business Council for
kualitas buruk dengan menggunakan tehnik Sustainable Development (WBCSD) CSR ada-
pelaporan yang berbeda. Pemilik perusaha- lah komitmen bisnis untuk memberikan
an juga memiliki keinginan untuk men- kontribusi bagi pembangunan ekonomi ber-
dapatkan pembiayaan eksternal dengan kelanjutan, melalui kerjasama dengan para
memanfaatkan teknik pelaporan tersebut. karyawan serta perwakilan mereka, keluar-
Perusahaan-perusahaan menawarkan sinyal ga mereka, komunitas setempat maupun
berupa laba, profitabilitas, likuiditas, leve- masyarakat umum untuk meningkatkan
rage, profil perusahaan, dan kinerja per- kualitas kehidupan dengan cara yang ber-
usahaan lainnya. manfaat bagi bisnis sendiri maupun untuk
Konsep mengenai signal pertama kali pembangunan. Di Indonesia, kewajiban
dikaji dalam konteks pasar oleh Akerlof dan perusahaan untuk melaksanakan CSR diatur
Arrow dan dikembangkan menjadi teori dalam beberapa peraturan atau perundang-
ekuilibrium sinyal oleh Spence di tahun 1973 an seperti Undang-Undang Nomor 40 Tahun
(Zhao, 2007). Menurut teori ini menyatakan 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)
bahwa sebuah perusahaan yang baik dapat dalam Pasal 74 (1) yang menyatakan bahwa
membedakan dirinya dari perusahaan yang perseroan yang menjalankan kegiatan usaha
buruk dengan mengirimkan sinyal yang di bidang dan/atau berkaitan dengan sum-
kredibel tentang kualitas perusahaan ter- ber daya alam wajib melaksanakan tang-
sebut kepada pasar modal. Signal akan gung jawab sosial dan lingkungan.
disebut kredibel hanya jika perusahaan yang Keberlanjutan perusahaan adalah sua-
buruk tidak dapat meniru perusahaan yang tu pendekatan bisnis dalam menciptakan
baik dengan mengirimkan sinyal yang sama. nilai pemegang saham secara jangka panjang
Jika biaya untuk membuat sinyal yang baik dengan menggunakan peluang-peluang
jauh lebih tinggi bagi jenis perusahaan yang yang ada dan mengelola risiko yang diukur
buruk dibandingkan dengan jenis per- dari segi ekonomi, lingkungan dan pem-
usahaan yang baik, maka jenis perusahaan bangunan sosial. Dilling (2009) memberi
yang buruk tidak mungkin akan meniru, pandangan bahwa perusahaan yang ingin
sehingga sinyal bisa dipercaya (Zhao, 2007). berkelanjutan haruslah memerhatikan 3P,
Berdasarkan informasi asimetri antara yaitu: (1) profit untuk meningkatkan pen-
manajemen dan investor, signal dari per- dapatan perusahaan, (2) people untuk mem-
usahaan sangat penting bagi para investor berikan kesejahteraan kepada karyawan dan
dan calon investor di pasar modal, dan juga masyarakat, (3) planet untuk menjaga dan
penting bagi perusahaan untuk mendapat- meningkatkan kualitas alam serta lingkung-
kan sumber daya keuangan. Hal ini di- an di mana perusahaan tersebut beroperasi.
sebabkan karena manajer (orang dalam) Saat ini perusahaan secara sukarela
mengetahui secara detil tentang kondisi dan mulai menyusun laporan setiap tahun yang
kinerja keuangan perusahaan, tetapi investor dikenal dengan sustainability report yang
dan pihak luar lainnya tidak mengetahui dirintis dari konsep sustainable development.
kondisi dan kinerja keuangan perusahaan Menurut GRI (dalam Dilling, 2009) men-
secara detil. Konsep teori signal tersebut definisikan sustainability report sebagai prak-
sejalan dengan komitmen perusahaan dalam tik dalam mengukur dan mengungkapkan
menyajikan atau mempublikasikan sustain- aktivitas perusahaan, sebagai tanggung
346 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

jawab kepada stakeholder internal maupun menempatkan sustainability report sebagai


eksternal mengenai kinerja organisasi dalam variabel independen, profitabilitas sebagai
mewujudkan tujuan pembangunan ber- variabel dependen. Jenis kedua adalah riset
kelanjutan. Sustainability report merupakan yang menempatkan profitabilitas sebagai
sebuah istilah umum yang dianggap sino- variabel independen, sustainability report
nim dengan istilah lainnya untuk meng- sebagai variabel dependen. Beberapa riset
gambarkan laporan mengenai dampak terdahulu yang termasuk dalam riset jenis
ekonomi, lingkungan, dan sosial, misalnya pertama di antaranya adalah Reddy and
triple bottom line, laporan pertanggung- Gordon (2010) yang meneliti pengaruh
jawaban perusahaan, dan lain sebagainya sustainability report terhadap kinerja ke-
(Chen dan Bouvain, 2009; Manetti dan uangan perusahaan pada perusahaan yang
Becatti, 2009). terdaftar di New Zealand Stock Exchange
(NZX) dan Australian Stock Exchange (ASX).
Pengembangan Hipotesis dan Model Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Penelitian sustainability report secara statistik signifikan
Perusahaan yang memiliki kemampuan mempengaruhi kinerja keuangan.
kinerja keuangan yang baik, akan memiliki Riset berikutnya dilakukan oleh Aggar-
kepercayaan yang tinggi untuk meng- wal (2013) yang meneliti pengaruh sustain-
informasikan kepada stakeholders (para pe- ability report terhadap kinerja keuangan pada
mangku kepentingan) dibandingkan de- perusahaan-perusahaan di India. Namun
ngan perusahaan yang memiliki kinerja demikian, hasil penelitian Aggarwal (2013)
keuangan yang kurang baik. Hal ini amat menyatakan bahwa sustainability report tidak
rasional karena perusahaan dengan kinerja berpengaruh secara signifian terhadap
keuangan yang baik akan menunjukkan kinerja keuangan. Hasil penelitian Nugroho
kepada para pemangku kepentingan bahwa dan Arjowo (2014) dalam sebuah artikel
perusahaan dapat memenuhi harapan berjudul The Effects of Sustainability Report
mereka terutama investor dan kreditor. Disclosure toward Financial Performance me-
Akibatnya, perusahaan dengan tingkat nemukan bukti empiris bahwa sustainability
profitabilitas yang tinggi akan cenderung report berpengaruh terhadap profitabilitas
untuk melakukan pengungkapan melalui yang diukur dengan Return on Asset (ROA).
sustainability report, karena profitabilitas Penelitian ini dilakukan terhadap perusaha-
merupakan salah satu indikator kinerja yang an-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
harus diungkapkan dalam sustainability Indonesia (BEI).
report. Riset-riset jenis kedua adalah riset yang
Salah satu ukuran kinerja keuangan menempatkan profitabilitas sebagai variabel
perusahaan adalah profitabilitas. Profita- independen, sustainability report sebagai
bilitas merupakan kemampuan perusahaan variabel dependen. Beberapa hasil penelitian
dalam menghasilkan laba sehingga mampu sebelumnya menyatakan bahwa perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan bagi para dengan kinerja keuangan yang lebih baik
pemegang saham. Profitabilitas perusahaan memiliki kecenderungan memberikan peng-
juga dapat dipandang sebagai salah satu ungkapan yang lebih luas atas informasi
indikator pengelolaan perusahaan yang yang disajikan. Rindawati dan Asyik (2014)
baik. Pengelolaan perusahaan yang baik yang meneliti perusahaan manufaktur di
cenderung mengungkapkan lebih banyak Indonesia menemukan bukti empiris bahwa
informasi agar bermanfaat bagi para pe- profitabilitas berpengaruh positif terhadap
mangku kepentingan (Nasir et al., 2015). pengungkapan Corporate Social Responsibility
Riset yang mengkaji keterkaitan antara (CSR). Profitabilitas perusahaan yang se-
kinerja keuangan dan sustainability report makin tinggi menunjukkan kinerja per-
terdapat dua jenis. Jenis pertama adalah usahaan yang berkembang semakin baik.
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 347

Perusahaan yang memperoleh laba tinggi kepentingan, yang ingin memperoleh ke-
memiliki dana yang cukup untuk me- yakinan tentang bagaimana perusahaan
ngumpulkan, mengelompokkan, dan meng- memperoleh profit.
olah informasi menjadi lebih bermanfaat dan Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis
akan menyajikan pengungkapan informasi pertama penelitian ini dirumuskan sebagai
yang lebih komprehensif. Lebih lanjut berikut:
Rindawati dan Asyik (2014) menyatakan H1 : Profitabilitas berpengaruh positif
bahwa program CSR merupakan investasi terhadap publikasi Sustainability
bagi perusahaan demi menjaga pertumbuh- Report.
an dan keberlanjutan (sustainability) per-
Para pemangku kepentingan perusaha-
usahaan. Program CSR juga merupakan
an akan lebih percaya dan merasa lebih
komitmen perusahaan untuk berkontribusi
aman untuk memilih menginvestasikan
bagi pembangunan masyarakat dan ling-
dananya pada perusahaan-perusahaan yang
kungan. Namun demikian, temuan Rinda-
memiliki kondisi keuangan yang sehat dan
wati dan Asyik (2014) di atas berbeda baik. Perusahaan dengan komposisi hutang
dengan temuan Kurnianingsih (2013) yang yang lebih besar telah menanggung biaya
meneliti khusus perusahaan perbankan di modal yang tinggi sehingga harus melaku-
Indonesia. Kurnianingsih (2013) telah me-
kan penghematan dan mengurangi biaya-
nemukan bukti empiris bahwa profitabilitas
biaya (termasuk pengeluaran dalam rangka
yang diukur dengan ROA tidak berpe-
Corporate Social Responsibility dan pengeluar-
ngaruh secara signifikan terhadap CSR.
an untuk mengungkapkan laporan sosial
Dilling (2009) menyatakan bahwa per-
dan lingkungan). Hal ini dilakukan oleh
usahaan dengan kinerja keuangan yang
perusahaan agar tetap dapat mencapai target
semakin baik akan menyajikan sustainability
kinerja keuangan yang telah ditetapkan.
report yang lebih lengkap. Terdapat ke-
Perusahaan dengan komposisi hutang yang
terkaitan antara kinerja keuangan dan
lebih besar telah menanggung biaya modal
tindakan perusahaan untuk melakukan yang tinggi sehingga harus melakukan
sustainability report (Milne dan Gray, 2008; penghematan dan mengurangi biaya-biaya
Reddy dan Gordon, 2010; Agustina, 2012;
(termasuk pengeluaran dalam rangka Corpo-
Pratiwi, (2014). Lebih khusus, Idah (2013)
rate Social Responsibility dan pengeluaran
menemukan bukti empiris bahwa profita-
untuk mengungkapkan laporan sosial dan
bilitas berpengaruh positif terhadap peng-
lingkungan).
ungkapan sustainability report.
Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar
Senada dengan temuan Idah (2013),
tetap dapat mencapai target kinerja ke-
Nasir, et al. (2014) menemukan bukti empiris
uangan yang telah ditetapkan. Di sisi lain,
bahwa Return on Aset (ROA) sebagai ukuran
proposisi Modigliani and Miller menyatakan
profitabilitas berpengaruh positif terhadap bahwa pembiayaan dengan hutang akan
pengungkapan sustainability report. Nasir et
menguntungkan perusahaan, karena per-
al. (2014) menggunakan perusahaan LQ45 usahaan bisa menghindari biaya modal
sebagai sampel penelitian.
saham dan dapat melakukan penghematan
Publikasi sustainability report ini dilaku-
pajak karena bunga hutang (Mondher, 2011;
kan dalam rangka pertanggungjawaban
Ahmeti and Prenaj, 2015). Namun demikian,
kepada para pemangku kepentingan untuk
beberapa temuan riset menyatakan bahwa
mempertahankan dukungan mereka dan
struktur modal memiliki implikasi penting
juga untuk memenuhi kebutuhan informasi
terhadap perilaku investasi. Investor merasa
mereka. Selain itu pengungkapan sustain-
aman melakukan investasi dengan struktur
ability report juga dapat digunakan sebagai modal dengan leverage yang lebih rendah
media komunikasi dengan para pemangku
348 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

(Frank and Goyal, 2009; Connors and Gao, akan mampu menjalin kerjasama dengan
2011). para kreditur dan menjaring investor mau-
Pengungkapan informasi sosial dan pun calon investor lebih luas dan beragam.
lingkungan dapat dilakukan perusahaan Di samping itu, perusahaan besar biasanya
salah satunya melalui pembuatan sustain- menjadi perhatian publik. Dalam kondisi
ability report. Informasi sosial lingkungan demikian perusahaan membutuhkan upaya
yang diberikan sebenarnya cenderung se- yang lebih besar untuk memperoleh legiti-
kedar digunakan sebagai bentuk respon dari masi para pemangku kepentingan dalam
perusahaan atas tekanan, baik dari peme- rangka menciptakan keselarasan nilai-nilai
rintah ataupun publik agar mengungkapkan sosial dari kegiatannya dengan norma
dampak dari aktivitas-aktivitas bisnis yang perilaku yang ada dalam masyarakat. Oleh
telah dilakukan perusahaan (Guthrie dan karena itu semakin besar perusahaan akan
Parker dalam Ghozali dan Chariri (2007). Di semakin berkepentingan untuk meng-
samping itu, hasil temuan empiris me- ungkap informasi yang lebih luas.
nyatakan bahwa leverage sebagai salah satu Pengungkapan yang luas ini dimaksud-
karakteristik perusahaan berpengaruh ter- kan untuk, antara lain: mendidik dan
hadap luas pengungkapan sustainability menginformasikan kepada para pemangku
report (Dilling, 2009; Said et al., 2009). kepentingan tentang tujuan atau maksud
Hasil penelitian Nasir, et al. (2014) organisasi untuk meningkatkan kinerjanya,
menemukan bukti empiris bahwa Debt to mengubah persepsi organisasi, tanpa meng-
Equity Ratio (DER) sebagai proksi/ukuran ubah kinerja aktual organisasi, mengalihkan
dari variabel leverage berpengaruh terhadap atau memanipulasi perhatian dari isu-isu
pengungkapan sustainability report. Nasir et penting ke isu-isu lain yang berhubungan,
al. (2014) menggunakan perusahaan LQ45 atau mengubah ekspektasi eksternal tentang
sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kinerja organisasi. Hal-hal tersebut dilaku-
pemikiran di atas, hipotesis kedua penelitian kan dalam rangka menyelaraskan aktivitas
ini dirumuskan sebagai berikut: perusahaan dengan norma perilaku dalam
H2 : Leverage berpengaruh negatif terhadap sistem sosial masyarakat sebagai suatu
publikasi Sustainability Report. wujud legitimasi perusahaan (Dowling dan
Pfeffer dalam Ghozali dan Chariri (2007).
Ukuran perusahaan merupakan ukuran
Idah (2013) menemukan bukti empiris bah-
mengenai besar kecilnya perusahaan.
wa ukuran perusahaan berpengaruh positif
Rindawati dan Asyik (2014) menyatakan
terhadap pengungkapan sustainability report.
bahwa ukuran perusahaan merupakan salah
Namun demikian, hasil penelitian Idah
satu variabel penduga untuk menjelaskan
(2013) di atas berbeda dengan temuan
variabel pengungkapan informasi perusaha-
Kurnianingsih (2013) yang meneliti khusus
an. Lebih lanjut Rindawati dan Asyik (2014)
perusahaan perbankan di Indonesia dan
menyatakan bahwa ukuran perusahaan
penelitian Rindawati dan Asyik (2014).
dapat ditentukan dengan berbagai proksi/
Kurnianingsih (2013) serta Rindawati dan
ukuran seperti, jumlah karyawan, total aset,
Asyik (2014) telah menemukan bukti empiris
total penjualan, atau peringkat indeks.
bahwa ukuran perusahaan yang diukur
Semakin besar ukuran suatu perusaha-
dengan total aset tidak berpengaruh secara
an akan semakin luas para pemangku
signifikan terhadap CSR.
kepentingannya. Perusahaan yang lebih
Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis
besar umumnya memiliki kreditur yang
ketiga penelitian ini dirumuskan sebagai
lebih banyak dan investor yang lebih banyak
berikut:
(baik investor lokal maupun asing) di-
H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh
banding dengan perusahaan yang lebih
positif terhadap publikasi Sustain-
kecil. Ukuran perusahaan yang lebih besar
ability Report.
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 349

Keefektifan pengawasan dalam aktivitas Governance perusahaan. Komite ini dibentuk


perusahaan dapat dipengaruhi oleh bagai- oleh dewan komisaris dalam rangka mem-
mana dewan direksi dibentuk dan di- bantu melaksanakan tugas dan fungsinya.
organisir. Kinerja dewan yang baik akan Dengan demikian, komite audit bertugas
mampu mewujudkan Good Corporate Gover- membantu dewan komisaris untuk me-
nance bagi perusahaan. Dalam penerapan- monitor proses pelaporan keuangan oleh
nya, pelaksanaan Good Corporate Governance manajemen untuk meningkatkan kredibi-
sangat bergantung pada fungsi-fungsi dari litas laporan keuangan dan informasi-
dewan direksi yang dipercaya sebagai pihak informasi lainnya (Al-Abbas, 2009).
yang mengurus perusahaan. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
Direksi sebagai organ perusahaan ber- nomor IX.I.5 Tahun 2004 tentang Ketentuan
tugas dan bertanggung jawab secara penuh Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di
dalam mengelola perusahaan. Semakin ting- Bursa menyebutkan bahwa perusahaan yang
gi frekuensi rapat antara anggota dewan tercatat di Bursa Efek Indonesia wajib
direksi, mengindikasikan semakin seringnya memiliki komite audit. Ketentuan ini juga
komunikasi dan koordinasi antar anggota mengatur tentang Pembentukan dan
sehingga lebih mempermudah untuk me- Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit
wujudkan Good Corporate Governance (Adis- adalah sebagai berikut:
tira, 2012). Idah (2013) juga menemukan 1. Anggota Komite Audit diangkat dan
bukti empiris bahwa dewan direksi ber- diberhentikan oleh Dewan Komisaris
pengaruh positif terhadap pengungkapan dan dilaporkan kepada Rapat Umum
sustainability report. Perusahaan yang komit- Pemegang Saham.
men mewujudkan Good Corporate Governance 2. Anggota Komite Audit yang merupakan
dipandang akan berupaya menyampaikan Komisaris Independen bertindak sebagai
semua informasi kepada para pemangku Ketua Komite Audit. Dalam hal ini
kepentingan termasuk sustainability report. Komisaris Independen yang menjadi
Agustia (2013) menemukan bukti empiris anggota Komite Audit lebih dari satu
bahwa implementasi Good Corporate Gover- orang maka salah satunya bertindak
nance dengan pendekatan struktur terbukti sebagai Ketua Komite Audit.
berpengaruh terhadap corporate social respon- Lebih lanjut Ketentuan mengenai Pem-
sibility. Berdasarkan pemikiran di atas, bentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
hipotesis keempat penelitian ini dirumuskan Komite Audit menyatakan bahwa komite
sebagai berikut: audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu
H4 : Dewan Direksi berpengaruh positif orang komisaris independen yang bertindak
terhadap publikasi Sustainability Re- sebagai ketua komite audit, dan sekurang-
port. kurangnya dua orang anggota lainnya yang
berasal dari luar emiten atau perusahaan
Variabel Dewan Direksi pada penelitian ini publik. Dari pernyataan tersebut dapat
diukur dengan frekuensi rapat Dewan diketahui bahwa jumlah komite audit yang
Direksi. harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang
Komite audit merupakan salah satu terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah 3
dewan pengawasan dari sistem corporate orang.
governance. Komite audit memiliki peran Merujuk pada teori stakeholder, per-
yang penting dalam mengkoordinasikan usahaan ingin memenuhi harapan para
anggota-anggotanya agar dapat menjalan- stakeholder dengan membuat Sustainability
kan tugas secara efektif dalam hal pe- Report yang mendeskripsikan mengenai
ngawasan laporan keuangan, pengendalian aktivitas perusahaan dibidang sosial dan
internal, dan pelaksanaan Good Corporate masyarakat sekitar (Kumar, 2014). Di sam-
350 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

ping itu, komite audit sebagai salah satu Audit di bidang keuangan, dan (5) aktivitas
perwujudan Good Corporate Governance se- Komite Audit.
cara empiris dapat meningkatkan corporate Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis
environment disclosure (Mattingly, et al., 2009; ke-lima penelitian ini dirumuskan sebagai
Sun, et al., 2010). berikut:
Pada awalnya, keberadaan komite audit H5 : Komite Audit berpengaruh positif
memang fokus pada upaya mewujudkan terhadap publikasi Sustainability Re-
keandalan pelaporan keuangan. Keandalan port.
pelaporan keuangan perusahaan dipengaru- Variabel Komite Audit dalam penelitian ini
hi oleh independensi dan integritas proses diukur melalui frekuensi rapat Komite Audit
audit. Komite audit bertanggung jawab sebagai pengukuran aktivitas Komite Audit.
untuk merekomendasikan pemilihan audi- Upaya penciptaan Good Corporate Gover-
tor eksternal kepada dewan, menjamin nance dapat dilakukan dengan membentuk
kesehatan dan kualitas praktik pengendalian struktur governance committee yang kompe-
internal dan praktik akuntansi, serta me- ten. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
mantau independensi auditor eksternal dari tentang Perseroan Terbatas pasal 121 me-
tekanan manajemen perusahaan. Keberada- nyatakan bahwa dalam menjalankan tugas
an komite audit ini juga merupakan upaya pengawasan, Dewan Komisaris dapat mem-
monitoring dan meminimumkan informasi bentuk komite yang bertanggung jawab
asimetri di antara pihak manajemen dan kepada Dewan Komisaris. Beberapa komite
para pemangku kepentingan lainnya. Per- yang dapat dibentuk di antaranya adalah
kembangan tuntutan para pemangku ke- komite audit, komite remunerasi, komite
pentingan menjadikan peran komite audit nominasi, dan komite governance. Governance
dibutuhkan untuk menjamin keandalan committee adalah komite yang terdiri dari
semua informasi atas perusahaan yang di- beberapa anggota dewan direksi. Komite ini
butuhkan oleh para pemangku kepenting- dibentuk dalam rangka untuk menjawab
an. Oleh karena itu, komite audit dibentuk komitmen prinsip responsibilitas dalam
dewan komisaris untuk melakukan komuni- pencapaian Good Corporate Governance.
kasi formal antara dewan komisaris, manaje- Governance committee berfungsi sebagai
men, auditor eksternal, dan auditor internal. komite penunjang pelaksanaan Good Corpo-
Keberadaan komite audit diyakini dapat rate Governance yang dapat merekomendasi-
menciptakan kondisi yang memungkinkan kan pengungkapan tanggung jawab sosial
manajemen berkepentingan untuk mem- perusahaan melalui sustainability report
publikasikan sustainability report yang sangat (Brennan dan Solomon, 2008; Milne dan
dibutuhkan oleh stakeholder untuk mendapat Gray, 2008). Secara empiris, Idah (2013)
legitimasi dari masyarakat. menemukan bukti berdasarkan hasil pe-
Riset-riset tentang Komite Audit sebagai nelitian yang menyatakan bahwa Governance
struktur organisasi yang dibentuk dalam committee berpengaruh positif terhadap
implementasi Good Corporate Governance ber- pengungkapan sustainability report.
basis struktur telah mengalami per- Berdasarkan pemikiran di atas, hipo-
kembangan dalam hal pengukuran variabel tesis keenam penelitian ini dirumuskan
Komite Audit. Lin et.al. (2006) menyatakan sebagai berikut:
bahwa pengukuran variabel Komite Audit H6 : Keberadaan Governance Committee
dalam beberapa penelitian dapat dilihat dari: berpengaruh positif terhadap publi-
(1) keberadaan Komite Audit (dibentuk atau kasi Sustainability Report.
tidaknya struktur Komite Audit di sebuah Berdasarkan uraian di atas, maka model
perusahaan), (2) ukuran Komite Audit (jum- pengembangan empiris penelitian yang
lah keanggotaan Komite Audit), (3) inde- diajukan dalam peneliltian ini disajikan pada
pendensi Komite Audit, (4) keahlian Komite Gambar 1.
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 351

Profitabilitas

Karakteristik Ukuran
Perusahaan Perusahaan

Leverage
Publikasi
Sustainability
Report
Dewan Direksi

Corporate Komite Audit


Governance

Governance
Committee

Gambar 1
Model Penelitian

METODE PENELITIAN Industri Pertambangan yang listed go public


Jenis dan Desain Penelitian di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013.
Desain penelitian ini merupakan pe- Populasi dalam penelitian ini sebanyak 44
nelitian hypothesis testing study. Di lihat dari perusahaan Industri Pertambangan yang
sifat eksplanasi ilmu, penelitian ini termasuk terdaftar di BEI periode tahun 2011-2013.
dalam kategori penelitian kausalitas. Di- Sampel adalah bagian dari elemen–
tinjau dari jenis data dan teknis analisis data elemen populasi yang diteliti. Teknik pe-
yang digunakan, penelitian ini merupakan milihan sampel berdasarkan purposive
penelitian kuantitatif dimana data yang di- sampling dengan tujuan mendapatkan sam-
gunakan yaitu laporan keuangan tahunan pel yang representatif sesuai dengan krite-
(annual report) perusahaan industri per- ria yang ditentukan. Pemilihan sampel ber-
tambangan yang terdaftar di Bursa Efek dasarkan kriteria-kriteria tersebut meng-
Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Jenis data hasilkan sampel sebanyak 17 perusahaan.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Untuk kepentingan kecukupan jumlah data
data sekunder. Sumber data yang digunakan penelitian, maka unit analisis penelitian ini
berasal dari annual report dan sustainability ditetapkan tiga tahun pengamatan 2011-
report perusahaan di BEI dari tahun 2011 2013 sehingga diperoleh total unit analisis
sampai dengan 2013. sebanyak 51 unit analisis dari total sampel
sebanyak 17 perusahaan.
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambil-
an Sampel Variabel dan Definisi Operasional Varia-
Populasi merupakan sekelompok orang, bel
kejadian atau segala sesuatu yang mem- Berdasarkan model penelitian yang
punyai karakteristik tertentu. Populasi pe- diajukan, variabel dependen pada penelitian
nelitian ini adalah perusahaan-perusahaan ini adalah publikasi sustainability report.
352 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

Variabel independen pada penelitian ini Ukuran perusahaan menggambarkan


terdiri atas: profitabilitas, leverage, ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Berbagai
perusahaan, dewan direksi, komite audit, macam cara pengukuran dapat dilakukan
dan governance committee. Variabel profita- untuk menilai ukuran perusahaan. Beberapa
bilitas, leverage, dan ukuran perusahaan cara pengukuran tersebut antara lain: jumlah
merupakan kelompok variabel karakteristik karyawan, total aktiva, total penjualan, atau
perusahaan, sedangkan variabel dewan di- peringkat indeks. Dalam penelitian ini,
reksi, komite audit, dan governance committee indikator yang digunakan untuk mengukur
merupakan kelompok variabel corporate tingkat ukuran perusahaan adalah nilai log of
governance. total asset yang dimiliki oleh masing-masing
perusahaan karena ukuran perusahaan me-
Publikasi Sustainability Report rupakan cerminan besar kecilnya perusaha-
Variabel publikasi sustainability report ini an yang tampak dalam nilai total asset
merupakan variabel dummy, yang dalam perusahaan pada neraca akhir tahun.
model penelitian ini berfungsi sebagai
= log
variabel dependen. Pengukuran variabel ini
dilakukan dengan memberikan nilai 1 untuk
Corporate Governance
perusahaan yang melakukan publikasi
Dewan direksi merupakan salah satu
sustainability report dan 0 untuk perusahaan
komponen dalam mewujudkan Good Corpo-
tidak melakukan publikasi sustainability
rate Governance sehingga dewan direksi perlu
report.
mempublikasikan informasi mengenai tang-
gung jawab sesuai dengan salah satu prinsip
Karakteristik Perusahaan
Good Corporate Governance yaitu accounta-
Profitabilitas merupakan rasio yang
bility. Variabel Dewan Direksi diukur de-
mengukur kemampuan perusahaan untuk
ngan melihat frekuensi rapat selama periode
menghasilkan laba dalam upaya meningkat-
1 tahun, dapat dilihat dalam laporan tahun-
kan nilai pemegang saham. Profitabilitas
an. Cara pengukuran ini dipandang dapat
dalam penelitian ini diukur dengan meng-
mencerminkan keefektivan dari dewan di-
gunakan Return On Asset (ROA) yang di-
reksi dalam melakukan komunikasi di anta-
hitung dengan rumus sebagai berikut:
ra anggota dewan direksi dan pengambilan
EBIT keputusan penting terkait pengelolaan
ROA =
Total Aktiva perusahaan.
Leverage merupakan kemampuan per- Komite audit merupakan komite yang
usahaan untuk memenuhi kewajiban ditunjuk oleh perusahaan sebagai peng-
keuangannya baik jangka pendek maupun hubung antara dewan direksi dan audit
jangka panjang jika suatu perusahaan eksternal, internal auditor serta anggota
dilikuidasi. Rasio leverage menggambarkan independen, yang memiliki tugas untuk
kontribusi pemilik (pemodal atau pemegang memberikan pengawasan auditor, memasti-
saham) dibandingkan dengan dana yang kan manajemen melakukan tindakan korek-
berasal dari kreditor. Penelitian ini meng- tif yang tepat terhadap hukum dan regulasi.
gunakan rasio Debt Equity Ratio (DER) untuk Variabel ini diukur dengan melihat fre-
mengukur leverage. Perhitungan Debt Equity kuensi rapat antara anggota komite audit.
Ratio (DER) dilakukan dengan rumus Governance committee adalah komite
sebagai berikut: yang terdiri dari beberapa anggota dewan
direksi. Komite ini bertugas untuk me-
Total hutang ngembangkan dan merekomendasi kepada
(DER) =
Total Ekuitas dewan, pedoman dalam pelaksanaan dan
etika corporate governance.
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 353

Governance committee diukur dengan membentuk governance committee. Variabel,


variabel dummy, yaitu nilai 1 untuk per- definisi operasional, dan cara pengukuran
usahaan yang sudah membentuk governance variabel penelitian ini secara ringkas
committee, dan 0 untuk perusahaan belum disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1
Variabel Penelitian
No Nama Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran
1 Profitabilitas Rasio yang mengukur kemampuan per- Diukur dengan ROA yang
usahaan untuk menghasilkan laba dihitung dengan rumus:
dalam upaya meningkatkan nilai EBIT/Total Aktiva
pemegang saham.
2 Leverage Kemampuan perusahaan untuk me- Diukur dengan DER yang
menuhi kewajiban keuangannya baik dihitung dengan rumus:
jangka pendek maupun jangka panjang Total hutang/Total Ekuitas
jika suatu perusahaan dilikuidasi.
3 Ukuran Ukuran yang dapat menggambarkan Diukur dengan total aset
perusahaan besar kecilnya suatu perusahaan
4 Dewan Direksi Dewan yang bertugas untuk menjalan- Diukur dengan frekuensi rapat
kan operasi perusahaan dewan direksi dalam satu
tahun
5 Komite Audit Komite yang ditunjuk oleh perusahaan Diukur dengan frekuensi rapat
sebagai penghubung antara dewan komite audit dalam satu tahun
direksi dan audit eksternal, internal
auditor serta anggota independen, yang
memiliki tugas untuk memberikan pe
ngawasan auditor, memastikan mana-
jemen melakukan tindakan korektif
yang tepat terhadap hukum dan
regulasi.
6 Governance Komite yang bertugas untuk me- Diukur dengan variabel
committee ngembangkan dan merekomendasi ke- dummy: 1 bagi perusahaan
pada dewan, pedoman dalam pelaksana- yang memiliki Governance
an dan etika corporate governance. committee; dan 0 bagi yang
tidak memiliki.
7 Publikasi Laporan yang memberikan informasi Diukur dengan variabel dum-
Sustainability tentang pertanggungjawaban my: 1 untuk perusahaan yang
Report perusahaan terhadap lingkungan dan melakukan publikasi sustain-
sosial. ability report dan 0 untuk
perusahaan tidak melakukan
publikasi

Teknis Analisis Data penden yang diuji merupakan variabel


Teknik analisis data yang digunakan kategorikal. Uji regresi logistik tidak me-
dalam penelitian ini adalah analisis statistik merlukan uji normalitas dan uji asumsi
deskriptif dan regresi logistik. Uji regresi klasik. Namun, sebelum melakukan pe-
logistik digunakan untuk menganalisis data ngujian hipotesis, maka perlu uji overall
dalam penelitian ini karena variabel inde- model fit dan analisis uji kelayakan model regresi.
354 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Namun variabel profitabilitas dan


Dari tabel statistik deskriptif pada Tabel leverage audit memiliki nilai rata-rata di-
1 menunjukkan bahwa jumlah data (n) bawah standar deviasi. Hasil ini menunjuk-
adalah 51. Variabel ukuran perusahaan, kan bahwa sebaran data untuk variabel
dewan direksi, dan komite audit memiliki profitabilitas dan leverage berbeda. Hal ini
nilai rata-rata diatas standar deviasi. Hasil terlihat dari selisih angka antara mean dan
ini menunjukkan bahwa sebaran data untuk standar deviasi yang jauh berbeda atau
variabel ukuran perusahaan, dewan direksi terjadi penyimpangan. Dengan besarnya
dan komite audit pada perusahaan sampel simpangan data, menunjukkan bahwa data
tidak jauh beda atau hampir sama. Dengan variabel profitabilitas dan leverage dikatakan
tidak besarnya simpangan data, menunjuk- kurang baik. Sebelum melakukan pengujian
kan bahwa data variabel komite audit hipotesis, pada uji overall model fit nilai
dikatakan cukup baik. statistik

Tabel 2
Hasil Analisis Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
ROA 51 -.17 .46 .0949 .13131
DER 51 -24.12 23.97 1.6120 5.50167
LNTA 51 12.84 28.10 19.2463 4.60857
DD 51 1.00 57.00 20.2745 15.49203
KA 51 3.00 57.00 14.4314 13.34954
Valid N (listwise) 51

-2LogL yaitu tanpa variabel hanya konstan 13.172 dengan probabilitas signifikansi 0.106
saja sebesar 70,524 setelah dimasukkan di atas 0.05 maka model dikatakan fit dan
enam variabel baru, maka nilai -2LogL model dapat diterima karena cocok dengan
turun menjadi 37.878 atau terjadi pe- data observasinya.
nurunan sebesar 32.646. Penurunan ini Uji hipotesis regresi logistik, diperoleh
signifikan atau tidak dapat dibandingkan persamaan regresi logistik sebagai berikut:
dengan df (selisih df dengan konstan saja Logit = 2.508 + 10.469 ROA - 0.087 DER
dan df dengan enam variabel independen). + 0.251 LNTA + 0.020 DD + 0.023 KA + 1.969
Df1 = (n-k) 51 dan df2 = 51-6 = 45, jadi selisih GC
df =51-45=6. Berdasarkan angka percentage Tabel 3 menginformasikan hasil uji
points of the t distribution dengan df = 6 signifikansi masing-masing variabel, dimana
didapat angka 2.447. Oleh karena 37.878 diperoleh hasil sebagai berikut: Variabel
lebih besar dari nilai tabel (2.447), maka profitabilitas yang diukur dengan return on
dapat dikatakan bahwa selisih penurunan assets (ROA) memiliki signifikansi sebesar
-2LogL signifikan. Hasil ini berarti pe- 0.020. Angka ini lebih kecil dari taraf signi-
nambahan variabel independen profita- fikansi 5% sehingga hipotesis pertama yang
bilitas, leverage, ukuran perusahaan, dewan berbunyi profitabilitas berpengaruh positif
direksi, komite audit, dan governanace terhadap publikasi Sustainability Report di-
committee kedalam model memperbaiki terima. Hal ini mendukung hasil penelitian
model. Pada analisis uji analisis uji yang dilakukan oleh Dilling (2009), Adistira
kelayakan model regresi, nilai statistic (2012) dan Idah (2013).
Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 355

Tabel 3
Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)


ROA 10.469 4.492 5.432 1 .020 35205.317
DER -.087 .102 .722 1 .395 .917
LNTA .251 .105 5.723 1 .017 .778
Step
DD .020 .026 .590 1 .442 1.020
1a
KA .023 .042 .313 1 .576 1.024
GC(1) 1.969 .967 4.148 1 .042 7.162
Constant 2.508 2.270 1.221 1 .269 12.282
a. Variable(s) entered on step 1: ROA, DER, LNTA, DD, KA, GC.

Temuan empiris ini mengindikasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban, ter-


bahwa perusahaan dengan tingkat profita- masuk publikasi Sustainability Report ini.
bilitas tinggi akan mendorong para manajer Variabel ukuran perusahaan yang di-
melakukan publikasi informasi yang lebih ukur dengan log natural total asset memiliki
untuk meyakinkan investor dan kreditor signifikansi sebesar 0,017. Angka ini lebih
terhadap profitabilitas perusahaan termasuk kecil dari taraf signifikansi 5% sehingga
publikasi sustainability report (Adistira, hipotesis ketiga yang berbunyi ukuran
2012). Temuan ini semakin menguatkan perusahaan berpengaruh positif terhadap
bahwa terdapat keterkaitan antara kinerja publikasi Sustainability Report dapat di-
keuangan dan tindakan perusahaan untuk terima. Hal ini mendukung hasil penelitian
melakukan sustainability report (Milne dan yang dilakukan oleh Adistira (2012), dan
Gray, 2008; Reddy dan Gordon, 2010; Idah (2013). Semakin besar suatu perusaha-
Pratiwi, 2014). an, maka memiliki kecenderungan untuk
Variabel leverage yang diukur dengan mengungkapkan informasi lebih banyak,
Debt to Equity Ratio (DER) memilki signi- sehingga semakin mungkin untuk melaku-
fikansi sebesar 0.395. Angka ini lebih besar kan publikasi sustainability report.
dari taraf signifikansi 5% sehingga hipotesis Variabel dewan direksi yang diukur
kedua yang berbunyi leverage berpengaruh dengan frekuensi rapat dewan direksi me-
negatif terhadap publikasi Sustainability miliki signifikansi sebesar 0,442. Angka ter-
Report, tidak dapat diterima. sebut lebih besar dari taraf signifikansi 5%
Temuan tersebut mengindikasikan bah- maka hipotesis keempat ditolak. Dengan
wa tidak selamanya perusahaan dengan demikian, frekuensi rapat antara anggota
leverage tinggi akan menanggung monitoring dewan direksi tidak menjamin terciptanya
cost tinggi pula dalam pengelolaan informasi kualitas komunikasi yang baik dalam hal
penciptaan laporan, sehingga perusahaan keterbukaan informasi yang secara teoritis
akan lebih memilih untuk mengurangi ting- akan meningkatkan keluasan pengungkap-
kat pengungkapan laporan terutama yang an informasi termasuk informasi mengenai
bersifat sukarela seperti sustainability report. sustainability report.
Perusahaan dengan leverage tinggi bisa saja Variabel komite audit yang diukur
justru berkepentingan untuk mengungkap- dengan frekuensi rapat komite audit memili-
kan informasi lebih luas kepada para pe- ki signifikansi sebesar 0,576. Sama halnya
mangku kepentingan termasuk kreditur dengan variabel dewan direksi, variabel
komite audit ini memiliki angka signifikansi
356 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

lebih besar dari taraf signifikansi 5% sehing- an yang semakin besar memiliki tanggung
ga hipotesis kelima yang berbunyi komite jawab sosial yang lebih besar sehingga
audit berpengaruh positif terhadap publi- cenderung melakukan publikasi sustain-
kasi sustainability Report ditolak. Temuan ini ability report, (4) Variabel dewan direksi yang
senada dengan hasil penelitian yang di- dalam penelitian ini dilihat dengan indikator
lakukan oleh Dilling (2009), Luthfia (2012) jumlah rapat dewan direksi dalam satu
dan Idah (2013). Hal ini terjadi diindikasikan tahun tidak berpengaruh secara signi- fikan
karena komite audit dibentuk dengan tujuan terhadap tindakan melakukan publikasi
utama untuk meningkatkan kualitas laporan sustainability report, (5) Variabel komite audit
keuangan. Oleh karena itu, dalam setiap yang dalam penelitian ini dilihat dengan
pertemuannya komite audit lebih fokus indikator jumlah rapat komite audit dalam
hanya pada kualitas laporan keuangan dari satu tahun tidak berpengaruh secara signi-
pada sustainability report yang masih bersifat fikan terhadap tindakan melakukan publi-
voluntary. kasi sustainability report, (6) Variabel gover-
Variabel governance committee yang di- nance committee berpengaruh positif ter-
ukur dengan variabel dummy memiliki hadap publikasi sustainability report. Per-
signifikansi sebesar 0,042. Angka ini lebih usahaan yang memiliki governance committee
kecil dari taraf signifikansi 5% maka hipo- cenderung melakukan publikasi sustain-
tesis keenam diterima. Hal ini mendukung ability report dibandingkan dengan per-
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dilling usahaan yang tidak memiliki governance
(2009), Luthfia (2012) dan Idah (2013). Dilling committee.
(2010) menyatakan bahwa keberadaan gover-
nance committee memilki hubungan dengan Saran
publikasi sustainability report suatu per- Berdasarkan temuan penelitian yang
usahaan. Governance committee dapat mem- disajikan secara ringkas dalam simpulan,
berikan rekomendasi berupa inisiatif untuk disarankan kepada peneliti selanjutnya yang
melakukan pengungkapan sosial lingkung- tertarik melakukan riset mengenai tema
an yang lebih dalam mewujudkan salah satu publikasi sustainability report untuk juga
prinsip good corporate governance yaitu trans- memperhatikan kualitas isi pengungkapan
parancy. Governance committee merekomen- dari publikasi sustainability report sesuai
dasikan pengungkapan tanggung jawab standar pelaporan keberlanjutan atau pedo-
sosial melalui sustainability report. man Global Reporting Initiatives (GRI). Pe-
nelitian ini hanya mengidentifikasi variabel
SIMPULAN DAN SARAN publikasi sustainability report secara dummy
Simpulan antara perusahaan yang melakukan publi-
Berdasarkan hasil penelitian, analisis kasi sustainability report dan yang tidak
dan pembahasan, disimpulkan beberapa hal melakukan publikasi publikasi sustainability
sebagai berikut: (1) Variabel profitabilitas report. Penelitian mengenai kualitas infor-
perusahaan berpengaruh positif terhadap masi publikasi sustainability report dapat
tindakan melakukan publikasi sustainability menjadi tema penelitian yang rasional untuk
report. Perusahaan dengan profitabilitas dilakukan. Selain itu penggunaa pengukur-
yang semakin tinggi cenderung melakukan an yang berbeda sebagai proksi dari variabel
publikasi sustainability report, (2) Variabel yang diteliti juga dapat menjadi alternatif
leverage tidak berpengaruh secara signifikan pengembangan penelitian di masa men-
terhadap tindakan melakukan publikasi datang.
sustainability report, (3) Variabel ukuran per- Secara empirik, keberadaan governance
usahaan berpe ngaruh positif terhadap committee yang signifikan mempengaruhi
tindakan melakukan publikasi sustainability publikasi sustainability report dapat menjadi
report. Perusahaan dengan ukuran perusaha- masukan bagi penentu kebijakan perusaha-
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 357

an maupun penyusun regulasi di pasar Journal of American Academy of Business


modal untuk meningkatkan peran monitor- 15(1): 301-310.
ing dari keberadaan governance committee Bangka Pos.com. 2012. 70 persen Kerusakan
tersebut. Lingkungan akibat Sektor Tambang.
Jumat, 28 September 2012.
Keterbatasan Penelitian http://bangka.tribunnews.com/2012/09/28/70-
Penelitian ini hanya meneliti karakter- persen-kerusakan-lingkungan-akibat-
istik perusahaan yang mencakup profita- tambang. Diakses tanggal 3 November
bilitas, leverage, serta ukuran perusahaan 2014
dan corporate governance yang mencakup Brennan, N. M., dan J. Solomon. 2008.
dewan direksi, komite audit, serta governaace Corporate Governance, Accountabili-
committee sehingga belum dapat meng- ty, and Mechanism of Accountability:
gambarkan kualitas governance secara an Overview. Accounting, Auditing and
komprehensif. Disamping itu, penelitian ini Accountability Journal 21(7): 885-906.
dilakukan pada sampel perusahaan industri Chen, S dan P. Bouvain. 2009. Is Corporate
pertambangan saja sehingga dipandang Responsibility Converging? A Compa-
belum dapat menggambarkan berbagai rison of Corporate Responsibility
kondisi perusahaan di Bursa Efek Indonesia Reporting in the USA, UK, Australia,
yang melakukan publikasi sustainability and Germany. Journal of Business Ethics
report. 87(1): 299-317.
Connelly, B. L., S. T. Certo., R. D. Ireland.,
DAFTAR PUSTAKA and C. R. Reutzel. 2011. “Signaling
Adistira, S., A. 2012. Pengaruh Karakteristik Theory: A Review and Assessment”.
Perusahaan terhadap Pengungkapan Journal of Management 37(1): 39 – 67.
Sustainability Reporting. Jurnal Review Connors, E., and L. S. Gao 2011. Corporate
Akuntansi dan Keuangan 3(1): 403–404. Environmental Performance, Disclo-
Aggarwal, P. 2013. Impact of Sustainability sure and Leverage: an Integrated
Performance of Company on its Approach. International Review of
Financial Performance: A Study of Accounting, Banking and Finance 3(3): 1–
Listed Indian Companies. Global 26.
Journal of Management and Business Dilling. 2009. Sustainability Reporting In A
Research Finance 13(11): 61 – 70. Global Context: What Are The
Agustia, D. 2013. Pengaruh Struktur Ke- Characteristics of Corporatons That
pemilikan dan Dewan Komisaris ter- Provide High Quality Sustainability
hadap Corporate Social Responsibility Reports An Empirical Analysis. Inter-
dan Reaksi Pasar Ekuitas 17(3). national Business & Economics Research
Agustina, L. 2012. Pengaruh Karakteristik Journal 9(1): 126-142.
Perusahaan terhadap Pengungkapan Deegan, C. 2004. Financial Accounting Theory.
Laporan Keuangan. Jurnal Dinamika Australia: McGraw-Hill.
Akuntansi 4(1): 55–63. Frank, M. Z., and V. K. Goyal. 2009. Capital
Ahmeti, F., and B. Prenaj. 2015. A Critical Struture Decision: Which Factors are
Review of Modigliani and Miller’s Reliably Important? Financial Manage-
Theorem of Capital Strukture. Inter- ment Review 38(1): 1–37.
national Journal of Economics, Commerce Ghozali, I dan A. Chariri. 2007. Teori
and Management 3(6): 914–923. Akuntansi. Badan Penerbit Universitas
Al-Abbas, M. A. 2009. Corporate Governance Diponegoro. Semarang.
and Earnings Management: an Empiri- GRI 2009B. 2009. Briefing paper: Sustainability
cal Study of The Saudi Market. The Reporting 10 Years on. Dalam http://
358 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 19, Nomor 3, September 2015 : 340 – 359

www.globalreporting.org. Diakses Milne, M., dan R. Gray. 2008. International


pada tanggal 3 November 2014. Trends in Corporate Sustainability
Gray, R. H., R. Kouhy and S. Lavers. 1995. Reporting. Chartered Accountants
Corporate Social and Environmental Journal of New Zealand 87(11): 60-73.
Reporting: A Review of the Litertaure Mobus, J. L. 2005. Mandatory Environ-
and a Longitudinal Study of UK mental Disclosures in a Legitimacy
Disclosore. Accounting, Auditing, and Theory Context. Accounting, Auditing
Accountability Journal 8(2): 47-77. and Accountability Journal 18(4): 492-
Idah. 2013. Corporate Governance dan 517.
Karakteristik Perusahaan dalam Peng- Mondher, K. 2011. A Re-examination of The
ungkapan Sustainability Report. MM Capital Structure Irrelevance
Accounting Analysis Journal 2(3): 314- Theorem: a Partial Payout Approach.
322. International Journal of Business and
Kabar24.com. 2012. 5 Raksasa Tambang Management 6(10): 193–204.
Rusak sungai Indonesia. Senin, 28 Mei Murray, A., D. Sinclair., D. Power dan R.
2012. http://www.kabar24. com/ nasional/ Gray. 2006. Do Financial Markets Care
read/20120528/9/38122/5-raksasa- About Social and Environ- mental
tambang-rusak-sungai-indonesia. Disclosure? Further Evidence and
Diakses tanggal 3 November 2014 Exploration from the UK. Accounting,
Kumar, R. 2014. A Study on Sustainability Auditing and Accounta- bility Journal
Reporting Practices in Indian and 19(2): 228-255.
Global Companies with Special Nasir, A., E. Ilham, dan V. I. Utara. 2014.
Rerences to The Petroleum Companies. Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Abhinav National Monthly Rerereed dan Corporate Governance terhadap
Journal of Research in Commerce and Pengungkapan Sustainability Report
Management 3(4). pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar
Kurnianingsih, H. T. 2013. Pengaruh Profita- di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi
bilitas dan Size Perusahaan terhadap 22(1).
Corporate Social Responsibility. Jurnal Nugroho, P. I., and I. S. Arjowo. 2014. The
Riset Akuntansi dan Bisnis 13(1). Effects of Sustainability Report Dis-
Lin, J. W., J. F. Li and J. S. Yang. 2006. The closure towards Financial Perfor-
Effect of Audit Committee Perfor- mance. International Journal of Business
mance on Earnings Quality. Managerial and Management Studies 3(3): 225-239.
Auditing Journal 21(9): 921–933. Pratiwi, R. D., dan A. Sumaryati. 2014.
Lin, Y. M dan H. F. Chien. 2012. Self Dampak Sustainability Reporting
Interested Incentives and Altruistic terhadap Kinerja Keuangan dan Risiko
Effects of Environmental Information Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan
Disclosure: Evidence from Taiwan. yang Masuk ke SRI- KEHATI Tahun
Journal of Business and Policy Research 2009–2010. Jurnal Dinamika Akuntansi
7(4): 141-160. 6(2).
Manetti, G. dan L. Becatti. 2009. Assurance Reddy, K. dan L. W. Gordon. 2010. The Effect
Services for Sustainability Reports: of Sustainability Reporting on Finan-
Standards and Empirical Evidence. cial Performance an Empirical Study
Journal of Business Ethics 87(1): 289-296. Using Listed Companies. Journal of Asia
Mattingly, J. E., S. A. Harrast dan L. Olsen. Entrepreneurship and Sustainability 6(2):
2009. Governance Implication of The 19-42.
Effects of Stakeholder Management on Rindawati, M. W. dan N. F. Asyik. 2014.
Financial Reporting. Corporate Gover- Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Per-
nance Journal 9(3): 271-282. usahaan, Leverage, dan Kepemilikan
Kontribusi Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance... – Khafid, Mulyaningsih 359

Publik terhadap Pengungkapan Cor- Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40


porate Social Responsibility (CSR). Tahun 2007 http://www.bapepam.go.id/
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi 4(6). reksadana/files/regulasi/UU%2040%2020
Said, R., Y. H. Zainuddin dan Haron. 2009. 0720Perseroan%20Terbatas.pdf. Diakses
The Relationship Between Corporate 3 November 2014.
Social Responsibility Disclosure And Wilson, M. 2013. A Critical Review of
Corporate Governance Character- Environmental Sustainability Report-
istics In Malaysian Public Listed ing in The Consumer Goods Indus- try:
Companies. Social Resposibility Journal Greenwashing or Good Busi- ness?.
5(2): 212–226. Journal of Management and Sustainability
Sun, N., A. Salama dan K. Hussainey. 2010. 3(4).
Corporate Environmental Disclosure, Zhao, R. 2007. “Ownership Structure and
Corporate Governance, and Earnings Accounting Information Content: Evi-
Management. Managerial Auditing dence from France”. Journal of Inter-
Journal 25(7): 679-700. national Financial Management and
Accounting 18(3): 223- 247.

You might also like