Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACK: Indonesia is ranked among the lowest in corporate governance in Southeast Asia. The better the
application of CG is expected to be the better the company's CSR disclosure. In the digital age, a company's
website is one source of information that can be used by companies to report and disclose CSR activities. This
study aims to obtain empirical evidence regarding whether the implementation of GCG will impact the
company's ability to disclose its CSR activities on the official website. This research is a comparative causal
study, which the independent variable (X) is GCG and the dependent variable (Y) is CSR. Information on the
company's annual financial statements is obtained from www.idx.co.id, while data on award-winning companies
provided by IICG were obtained from SWA Magazine. The results of the study show that GCG has not been
proven to have an impact on the disclosure of CSR activities on the website. Indications are that the organs in
GCG function more to protect the interests of shareholders. In the realm of CSR, the role of this GCG organ has
not been specifically regulated. CSR is an embodiment of GCG principles, namely responsibility and
transparency of information. Companies that are committed to carrying out CG properly and consistently
should realize these principles in CSR activities and report/ disclose these CSR activities through the official
website. Companies that have been awarded as Indonesia Most Trusted Companies should be an example or
benchmark for other companies. For this reason, seriousness, seriousness and commitment are needed,
especially from the Chief Executive Officer (CEO) in running GCG.
ABSTRAK : Indonesia termasuk ke dalam peringkat terbawah dalam tata kelola perusahaan di Asia Tenggara.
Semakin baik penerapan CG diharapkan akan semakin baik pula pengungkapan CSR perusahaan. Dalam era
digital, situs web perusahaan adalah salah satu sumber informasi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
melaporkan dan mengungkapkan kegiatan-kegiatan CSR. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti
empiris mengenai apakah penerapan GCG akan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk
mengungkapkan kegiatan CSR nya di situs web resmi. Penelitian ini merupakan penelitian kausal, dimana
Variabel independen (X) adalah GCG dan variabel dependen (Y) adalah CSR. Informasi mengenai laporan
tahunan keuangan perusahaan diperoleh dari www.idx.co.id, sedangkan data mengenai perusahaan pemenang
award yang diberikan oleh IICG diperoleh dari Majalah SWA. Hasil penelitian memberikan hasil bahwa GCG
terbukti belum memberikan dampak bagi pengungkapan kegiatan CSR di situs web. Diperoleh indikasi bahwa
organ-organ dalam GCG lebih banyak berfungsi untuk mengamankan kepentingan para shareholders. Dalam
ranah CSR, peran organ GCG ini belum diatur secara spesifik. CSR merupakan perwujudan dari prinsip GCG
yaitu tanggung jawab (responsibility) dan keterbukaan informasi (transparency). Perusahaan yang memiliki
komitmen untuk menjalankan CG secara baik dan konsisten sudah sepatutnya merealisasikan prinsip tersebut
dalam kegiatan-kegiatan CSR dan melaporkan/ mengungkapkan kegiatan CSR tersebut melalui situs web resmi.
Perusahaan yang telah mendapatkan penghargaan (award) sebagai Indonesia Most Trusted Companies
seharusnya dapat menjadi contoh atau benchmark bagi perusahaan yang lain. Untuk itu, diperlukan
kesungguhan, keseriusan dan komitmen, terutama dari Chief Executive Officer (CEO) dalam menjalankan
GCG.
66
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207
Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
67
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
68
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
terdahulu maka hipotesis dalam penelitian ini laporan tahunan dan situs web perusahaan.
adalah sebagai berikut; Informasi mengenai laporan tahunan
keuangan perusahaan yang diperoleh dari
H1: Proporsi Komisaris Independen www.idx.co.id. Sedangkan data mengenai
berpengaruh terhadap perusahaan pemenang award yang diberikan
pengungkapan CSR di situs web oleh The Indonesian Institute for Corporate
H2: Keberadaan Direktur Independen Governance (IICG) diperoleh dari Majalah
berpengaruh terhadap SWA. Data yang terkait dengan Komisaris
pengungkapan CSR di situs web Independen, Direktur Independen, Komite
H3: Jumlah Komite Audit berpengaruh Audit dan Sekretaris Perusahaan diperoleh
terhadap pengungkapan CSR di dari Laporan Tahunan perusahaan tahun
situs web 2018. Data yang terkait dengan
H4: Keberadaan Sekretaris Perusahaan Pengungkapan CSR di situs web diperoleh
berpengaruh terhadap dari situs web resmi perusahaan yang diakses
pengungkapan CSR di situs web pada bulan November 2019. Penelitian hanya
meliputi satu tahun saja karena isi dari situs
Metode Penelitian web yang bersifat berkesinambungan dan
Pengembangan Instrumen tidak memiliki kurun waktu.
Jenis penelitian yang digunakan dalam Teknik Analisis Data
penelitian ini adalah kausal, dimana
penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki Analisis data merupakan kegiatan
kemungkinan hubungan sebab-akibat. setelah data dari seluruh sumber data
Menurut Sekaran dan Bougie (2013), terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
penelitian kausal adalah pendekatan ilmiah adalah mengelompokkan data berdasarkan
untuk menguji apakah satu variabel variabel, mentabulasi data berdasarkan
menyebabkan perubahan pada variabel lain. variabel, menyajikan data tiap variabel yang
Penelitian kausal bertujuan untuk diteliti, melakukan perhitungan untuk
menggambarkan satu atau lebih faktor-faktor menjawab rumusan masalah, dan melakukan
yang menyebabkan masalah, sehingga dapat perhitungan untuk menguji hipotesis yang
dinyatakan bahwa variabel X adalah telah diajukan (Sugiyono, 2017). Metode
penyebab dari variabel Y. Hubungan analisis data dalam penelitian ini
kausalitas menggunakan model recursive, menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi
yaitu model yang mempunyai satu arah klasik, goodness of fit model dan uji
kausalitas (Latan dan Ghozali, 2012). hipotesis.
Selain itu, penelitian ini bersifat Model Penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu
penelitian yang berlangsung secara ilmiah
dan sistematis dimana pengamatan yang Komisaris
dilakukan mencangkup segala hal yang Independen
berhubungan dengan objek penelitian,
fenomena serta korelasi yang ada diantaranya. Direktur
Terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel Independen Pengungkapan
independen (variabel yang mempengaruhi) Corporate Social
dan variabel dependen (variabel yang Responsibility di
Komite situs web
dipengaruhi). Dimana variabel independen Audit
(X) adalah Good Corporate Governance dan
yang menjadi variabel dependen (Y) adalah
Corporate Social Responsibility (CSR). Sekretaris
Peneliti ingin melihat apakah ada pengaruh Perusahaan
penerapan GCG terhadap pengungkapan CSR
di situs web perusahaan. Gambar 1: Model Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder yang berasal dari
69
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
(SEK) suatu unit kerja yang 1 = jika 9 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk
mempunyai tugas pokok memiliki 10 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
masyarakat serta 2 = jika tidak 15 BTPN PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
CSR merupakan suatu 21 BJBR PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
Corporate satu bentuk tindakan CSR = jumlah 22 GIAA PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Social yang berangkat dari pengungkapan 23 INTP PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
24 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
Responsibility pertimbangan kegiatan CSR 25 ISAT PT Indosat Tbk
etis perusahaan yang di situs web 26 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
(CSR) 27 SIMP PT Salim Ivomas Pratama Tbk
diarahkan untuk 28 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
meningkatkan ekonomi, 29 WIKA WT Wijaya Karya (Persero) Tbk
yang disertai dengan 30 AKRA PT AKR Corporindo Tbk
Sumber: Effendi, 2016 dan Hadi 2010 Sumber: data olahan peneliti
70
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
71
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji Koefisien determinasi (R2) dapat dimaknai
apakah terdapat hubungan yang mengganggu sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan
dari data timeseries pada setiap variabel oleh variabel bebas terhadap variabel terikat.
penelitian. Koefisien determinasi berguna untuk
memprediksi dan melihat seberapa besar
Uji Durbin-watson (d): kontribusi pengaruh yang diberikan oleh
- Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar variabel bebas secara bersama-sama
dari 4-dL maka hipotesis nol ditolak atau (simultan) terhadap variabel terikat.
terdapat autokorelasi
- Jika d terletak antara dU dan 4-dU, maka Dari hasil pengujian terlihat bahwa nilai R2
hipotesis nol diterima atau tidak ada adalah sebesar 0.05, yang berarti bahwa X1,
autokorelasi X2, X3 dan X4 hanya dapat menjelaskan Y
- Jika d terletak antara dL dan dU atau sebanyak 5%. Pengaruh atas Y lebih banyak
antara dL dan dU atau diantara 4-dU dan berasal dari faktor-faktor yang lain.
4-dL maka tidak menghasilkan Tabel 7: Koefisien Determinasi
kesimpulan yang pasti. Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
Data yang diamati dalam penelitian ini adalah 1 0.223a 0.050 -0.029 11.583
single year, yaitu posisi akhir tahun 2019. a. Predictors: (Constant), AUD, KOM, DIR
Sehingga dalam penelitian ini tidak dapat b. Dependent Variable: CSR
dilakukan interpertasi untuk pengujian
autokorelasi. Sumber: hasil olahan peneliti
72
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
73
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
dan pemangku kepentingan lainnya akan tugasnya, sehingga efektifitas direksi dalam
terlindungi, (2) terjaganya prinsip kesetaraan mengambil keputusan yang bersifat teknis
(fairness), (3) adanya keseimbangan (check menjadi terhambat. Dalam kondisi yang lain,
and balance) yang harmonis, dimana posisi kecenderungan yang terjadi di Indonesia
pengawasan dilakukan dari dua sisi (layer), adalah peran komisaris yang lemah dalam
dari sisi operasional dijalankan oleh direktur melaksanakan fungsinya. Hal ini, bisa
independen dan dari sisi kebijakan dijalankan disebabkan oleh beberapa faktor seperti
oleh Komisaris Independen. Komisaris kedudukan direksi yang sangat kuat,
Independen memiliki tanggung jawab pokok kompetensi dan integritas komisaris yang
untuk mendorong diterapkannya prinsip GCG lemah, serta komisaris menduduki posisi
di dalam perusahaan melalui pemberdayaan yang sama di beberapa perusahaan (Azmi,
Dewan Komisaris agar dapat melakukan 2015).
tugas pengawasan dan pemberian nasihat
Dalam penelitian ini, perusahaan telah
kepada Direksi secara efektif dan lebih
memenuhi aturan mengenai jumlah porsi
memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Komisaris Independen, yaitu minimal 30%
Dalam upaya untuk melaksanakan
dari seluruh jumlah anggota Komisaris.
tanggung jawabnya dengan baik maka
Perusahaan rata-rata memiliki 45% Komisaris
Komisaris Independen harus secara proaktif
Independen. Namun hasil penelitian
mengupayakan agar Dewan Komisaris
menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
melakukan pengawasan dan memberikan
proporsi Komisaris Independen terhadap
nasehat kepada Direksi untuk memastikan
pengungkapan CSR di situs web. Komisaris
bahwa
Independen menjalankan fungsinya untuk
1) perusahaan memiliki strategi bisnis
melindungi kepentingan pemegang saham
yang efektif, termasuk di dalamnya
minoritas dan pemangku kepentingan lainnya,
memantau jadwal, anggaran dan
namun belum mendorong pengelola
efektifitas strategi tersebut;
perusahaan untuk mengungkapkan kegiatan
2) perusahaan mengangkat eksekutif
CSR nya di situs web. Hal ini menunjukkan
dan manajer-manajer professional;
bahwa peran dari Komisaris Independen
3) perusahaan memiliki informasi,
dalam hal pengawasan dan pemberian nasihat
sistem pengendalian, dan sistem audit
kepada direksi agar perusahaan memiliki
yang bekerja dengan baik;
strategi bisnis yang efektif, belum dapat
4) perusahaan mematuhi hukum dan
dikatakan berhasil.
perundangan yang berlaku maupun
nilai-nilai yang ditetapkan
Pengaruh Keberadaan Direktur Independen
perusahaan dalam menjalankan
terhadap Pengungkapan CSR di Situs Web
operasinya;
5) risiko dan potensi krisis selalu Peran Direktur Independen masih
diidentifikasikan dan dikelola dengan menjadi diskusi dan pertimbangan baik di
baik; tingkat profesional maupun regulator. Selama
6) prinsip dan praktek GCG dipatuhi ini BEI mewajibkan untuk meletakkan satu
dan diterapkan dengan baik. pihak independen dalam jajaran direksi dan
komisaris perusahaan. Tujuannya agar
Untuk kondisi perusahaan di Indonesia,
pengambilan keputusan dalam perusahaan
keefektifan peran dari Komisaris Independen
menjadi lebih seimbang dan objektif. Pada
ditentukan oleh faktor seperti tingkat
tahun 2018, aturan ini telah ditiadakan. Salah
independensi, fungsi pengawasan,
satu alasan menghilangkan aturan ini dari
profesionalisme dan kepemimpinan. Untuk
Peraturan No. I-A tentang “Pencatatan Saham
perusahan-perusahaan yang ada di Indonesia,
dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang
terdapat dualisme peran Komisaris dalam
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat” karena
pelaksanaan independensinya. Dalam
dinilai saat ini posisi yang diduduki oleh
beberapa kondisi peran komisaris memiliki
direksi perusahaan sudah dijalankan secara
kecenderungan yang terlalu kuat dalam
independen, sehingga sudah tidak perlu lagi
perusahaan. Komisaris dapat terlalu
mengintervensi direksi dalam menjalankan
74
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
adanya jabatan Direktur Independen (Wareza, keuangan dan sistem pengendalian internal,
2018). serta pengawasan atas proses audit. Dalam
Dalam penelitian ini, belum semua kapasitasnya, Komite Audit bertanggung
perusahaan memiliki Direktur Independen. jawab untuk membuka dan memelihara/
Hanya sebanyak 55% perusahaan yang menjaga komunikasi antara Komite Audit
memiliki Direktur Independen. Hal ini dengan Dewan Komisaris, Direksi, Unit
menunjukkan bahwa perusahaan masih Audit Internal, akuntan independen dan
mempertimbangkan efektifitas peran yang manajer keuangan. Dilihat dari sisi
akan diemban oleh Direktur Independen. keanggotaan, Anggota Komite Audit diangkat
Dikhawatirkan, peran ini sebenarnya telah dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan
dilakukan oleh Komisaris Independen. dilaporkan kepada Rapat Umum Pemegang
Diperkuat lagi dengan dihapuskannya Saham.
kewajiban perusahaan yang akan melakukan Komite Audit di Indonesia
IPO (Innitial Public Offering) untuk memiliki menunjukkan perannya dalam hal
minimal satu Direktur Independen. Penelitian pemantauan dan pengawasan terhadap (1)
ini menunjukkan bahwa ada tidaknya Laporan perusahaan, termasuk laporan
Direktur Independen yang dimiliki oleh keuangan eksternal; (2) Audit eksternal; (3)
perusahaan tidak berpengaruh terhadap Audit internal; (4) Manajemen risiko dan
banyak sedikitnya pengungkapan CSR di pengendalian internal; (5) Compliance and
situs web. ethics; (6) Aktivitas lainnya berupa
pencegahan, menghalangi, menemukan, dan
melaporkan kecurangan (Alijoyo, 2003).
Pengaruh Jumlah Komite Audit terhadap
Dengan demikian, dalam penelitian ini belum
Pengungkapan CSR di Situs Web
terlihat peran Komite Audit terkait dengan
Komite Audit pada umumnya
tanggung jawab sosial perusahaan yang
memiliki akses langsung dengan setiap unsur
diungkapkan dalam situs web.
pengendalian dalam perusahaan. Sehingga
diperlukan suatu mekanisme komunikasi
Pengaruh Keberadaan Sekretaris
antara Komite Audit dengan berbagai pihak,
Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR
dengan kata lain semakin lancar komunikasi
di Situs Web
akan semakin meningkat kinerja dari
Dalam rangka meningkatkan
pengendalian perusahaan. Hal ini sejalan
pelayanan terhadap investor, emiten dan
dengan kerangka GCG yang memiliki
perusahaan publik diwajibkan untuk
kandungan permintaan pengungkapan
menunjuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris
informasi yang kuat. Selain itu peran dan
perusahaan harus memiliki akses terhadap
tanggung jawab Komite Audit dalam
informasi material dan relevan yang berkaitan
segi CG adalah berupa pengawasan terhadap
dengan perusahaan tercatat tersebut dan
proses CG di perusahaan, memastikan bahwa
menguasai peraturan perundang-undangan di
manajemen puncak mempromosikan budaya
bidang pasar modal, khususnya yang
yang kondusif bagi
berkaitan dengan masalah keterbukaan.
tercapainya GCG, memonitor kepatuhan
Keberadaan Sekretaris Perusahaan lebih
terhadap code of conduct perusahaan,
ditujukan kepada perannya untuk mewakili
memahami semua permasalahan yang dapat
perusahaan dengan para investor, sehingga
mempengaruhi baik kinerja keuangan
peran Sekretaris Perusahaan lebih difokuskan
maupun non-keuangan perusahaan (Alijoyo,
untuk satu stakeholder, dan bukan
2003).
keseluruhan stakeholder.
Dalam konteks perusahaan, Komite
Hal ini dapat menjadi penjelasan
Audit adalah sebuah komite yang dibentuk
mengapa dalam penelitian ini, tidak terbukti
oleh Dewan Komisaris. Dalam hal ini Komite
adanya pengaruh dari keberadaan Sekretaris
Audit membantu Dewan Komisaris untuk
Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR di
memenuhi tanggung jawab pengawasannya,
Web. Tugas utama Sekretaris Perusahaan
yang meliputi penelaahan atas laporan
adalah (1) menyiapkan daftar khusus yang
tahunan auditan dan laporan keuangan,
berkaitan dengan direksi, komisaris, dan
penelahaan terhadap proses pelaporan
75
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
keluarganya, baik dalam perusahaan tercatat disebabkan karena perusahaan sedikit banyak
maupun afiliasinya, yang antara lain telah mengungkapkan kegiatan CSR pada
mencakup kepemilikan saham, hubungan laporan tahunan (Annual Report) ataupun
bisnis, dan peranan lain yang menimbulkan pada laporan keberlanjutan (Sustainability
benturan kepentingan dengan perusahaan Report).
tercatat; (2) membuat daftar pemegang saham CSR merupakan bentuk nyata dari
termasuk kepentingan 5% atau lebih; (3) prinsip GCG yaitu tanggung jawab
menghadiri rapat direksi dan membuat minuta (responsibility). Perusahaan yang memiliki
hasil rapat; (4) bertanggung jawab dalam komitmen untuk menjalankan CG secara baik
penyelenggaraan RUPS; (5) mengikuti dan konsisten sudah sepatutnya
perkembangan pasar modal, khususnya merealisasikan prinsip tersebut dalam
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang kegiatan-kegiatan CSR. Selain melaksanakan
pasar modal; (6) memberikan pelayanan kegiatan CSR, perusahaan juga dapat
kepada masyarakat atas setiap informasi yang melaporkan dan mengungkapkan kegiatan
dibutuhkan oleh pemodal yang berkaitan CSR tersebut, salah satunya melalui situs web
dengan kondisi emiten atau perusahaan resmi. Hal ini juga merupakan perwujudan
publik; (7) memberikan masukan kepada dari penerapan prinsip GCG yaitu
direksi emiten atau perusahaan publik agar keterbukaan informasi (transparency).
mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 Perusahaan yang telah mendapatkan
tahun 1995 tentang Pasar Modal; (8) sebagai penghargaan (award) sebagai Indonesia Most
penghubung (contact person) antara emiten Trusted Companies dalam ajang yang
atau perusahaan publik dengan Bapepam dan diselenggarakan oleh The Indonesian Institute
masyarakat (Effendi, 2016). for Corporate Governance (IICG) seharusnya
Walaupun Sekretaris Perusahaan dapat menjadi contoh atau benchmark bagi
mengemban tugas yang sangat penting, perusahaan yang lain. Untuk itu, diperlukan
namun belum dinyatakan secara eksplisit kesungguhan, keseriusan dan komitmen,
tugas yang berkaitan dengan tanggung jawab terutama dari Chief Executive Officer (CEO)
sosial perusahaan. Pengungkapan CSR di dalam menjalankan GCG.
Web bukanlah tugas utama dari Sekretaris
Perusahaan, walaupun dalam Sustainability Daftar Pustaka
Report (SR) tertera bahwa contact person SR
perusahaan adalah Corporate Secretary. Alijoyo, F.A. (2003). Keberadaan & Peran
Komite Audit Dalam Rangka
Simpulan Implementasi GGC. Center for Risk
Penelitian memberikan hasil bahwa Management & Sustainability.
organ-organ GCG terbukti belum https://crmsindonesia.org
memberikan dampak bagi pengungkapan /publications/keberadaan-komite-audit-
kegiatan CSR di situs web. Peran dari organ di-indonesia-serta-peran-dan-
GCG belum terbukti dapat mendorong kontribusi-mereka-dalam-penerapan-
perusahaan untuk lebih banyak enterprise-risk-management-erm-di-
mengungkapkan kegiatan CSR nya di situs perusahaan/. Diunduh 26 Januari 2020.
web. Indikasi yang dapat dijelaskan oleh Anitasari, Nuraini (2018). CSR dan Good
penelitian ini adalah organ-organ dalam GCG Corporate Governance, Apa
lebih banyak berfungsi untuk mengamankan Kaitannya? Zahir Blog.
kepentingan para shareholders. Keberadaan https://zahiraccounting.com/id/blog/csr
organ GCG tersebut telah diatur oleh -dan-good-corporate-governance/ 16
Bapepam LK dan OJK, dimana perusahaan Januari 2018. Diunduh 27 Januari
menjadi Emiten di Bursa Efek Indonesia. 2020.
Dalam ranah CSR, peran organ GCG ini
belum diatur secara spesifik. Penelitian ini Azmi, Roiqul (2015). Menyoal Peran
belum dapat membuktikan adanya pengaruh Penting Komisaris Independen. 24 Juni
keempat organ perusahaan terhadap 2015.
pengungkapan CSR di situs web, diduga https://www.kompasiana.com/azmiroiq
76
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/ Jurnal Akuntansi Bisnis
DOI: http://dx.doi.org/10.30813/jab.v13i2.2207 Vol.13 (No.2 ) : Hal.66-77 Th. 2020
Hasil Penelitian ISSN: 1979-360X
E-ISSN: 2598-6767
77