You are on page 1of 21

Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836

Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN


(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun
2013-2017)

Mutammimah
Fakultas Ekonomi Jurusan S1 Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Semarang

Riwayat Artikel: dikirim September 2018, diterima September 2018, diterbitkan Oktober 2018

ABSTRACT

The Company Value is a measure of the success of the company's


management in the prospect of future operations so that it can realize the trust of
the company's shareholders. The company value becomes very important because
the high Company Value indicates the high prosperity of the shareholders. This
research aims to determine the effect of Managerial Ownership, Dividend Policy,
Debt Policy, Company Size, Company Growth and Profitability on Company
Value in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI)
in 2013-2017.
The population of this research is all manufacturing companies listed on
the Indonesia Stock Exchange in 2013-2017. The sampling method used purposive
sampling, which is a sampling method based on certain criteria and 70 datas
selected as samples, and hypothesis testing used multiple regression analysis. The
results of this study indicated that partially independent variables Managerial
Ownership, Dividend Policy, Company Size, Company Growth have no significant
effect on the Company Value, while Debt Policy and Profitability have a
significant effect on Company Value. And the test of the coefficient of
determination shows a number of 0.361, it indicates that simultaneously
independent variables of Managerial Ownership, Dividend Policy, Debt Policy,
Company Size, Company Growth, and Profitability are able to explain the
dependent variable Company value is about 36,1%, while the remaining 63,9% is
explained by other variables.

Keywords: Managerial Ownership, Dividend Policy, Debt Policy, Company Size,


Company Growth, Profitability and Company Value.

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
64

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

ABSTRAK

Nilai Perusahaan merupakan ukuran keberhasilan manajemen perusahaan


dalam prospek operasi di masa mendatang sehingga dapat mewujudkan
kepercayaan bagi para pemegang saham perusahaan. Nilai perusahaan menjadi
sangat penting karena Nilai Perusahaan yang tinggi mengindikasikan tingginya
kemakmuran para pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang,
Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabiltas terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2013-2017.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2017. Metode sampling yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria
tertentu dan 70 data terpilih sebagai sampel, serta pengujian hipotesis
menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
secara parsial variabel independen Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen,
Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan, sedangkan Kebijakan Hutang dan Profitabiltas
berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Dan hasil uji koefisien
determinasi menunjukan angka sebesar 0,361, hal ini mengindikasikan bahwa
secara simultan variabel independen Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen,
Kebijakan Hutang, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhuan Perusahaan dan
Profitabiltas mampu menjelaskan variabel dependen Nilai Perusahaan sebesar
36,1%, sedangkan sisanya sebesar 63,9% dijelaskan oleh variabel lain.

Kata Kunci: Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Dividen, Kebijakan


Hutang, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan.

PENDAHULUAN Nilai perusahaan dapat dinilai dari


harga sahamnya yang stabil dan
Latar Belakang mengalami kenaikan dalam jangka
Perkembangan pasar modal yang panjang. Harga saham yang tinggi
sangat pesat memberikan dampak bagi menjadikan nilai perusahaan juga
perusahaan-perusahaan yang sudah go tinggi. Semakin tinggi nilai perusahaan
public untuk berlomba-lomba mengindikasikan kemakmuran para
mencapai tujuan utama perusahaan pemegang saham (Putri, 2017)
diantaranya adalah untuk mencapai Fama (1978) menekankan bahwa
keuntungan maksimal, memakmurkan nilai perusahaan akan tercemin dari
pemilik atau pemegang saham dan harga sahamnya. Teori keagenan
memaksimalkan nilai perusahaan yang mengungkapkan bahwa para pemilik
tercermin pada harga sahamnya perusahaan (principal) mempekerjakan
(Wijaya dan Sedana, 2015). manajemen (agent) yang dinilai
Nilai perusahaan merupakan sebagai tenaga ahli atau profesional
persepsi investor terhadap perusahaan. untuk diposisikan sebagai manajer

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
65

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

ataupun komisaris dalam mengelola diiringi oleh adanya peningkatan


perusahaan. Hal ini dengan harapan pangsa pasar. Pertumbuhan cepat juga
bahwa di bawah pengelolaan tenaga memaksa sumber daya manusia yang
ahli atau profesional, kinerja dimiliki untuk secara optimal
perusahaan akan menjadi lebih memberikan kontribusinya. Agar
terjamin, dapat bertahan dan bersaing pertumbuhan cepat, maka dalam
di tengah suasana pasar yang semakin mengelola pertumbuhan, perusahaan
kompetitif sekaligus dapat harus memiliki pengendalian operasi
meningkatkan nilai perusahaan melalui dengan penekanan pada pengendalian
peningkatan kemakmuran pemilik atau biaya (Safrida, 2008).
pemegang saham. Apabila profitabilitas perusahaan
Kebijakan dividen memiliki baik maka para stakeholders yang
peran yang penting dalam menjelaskan terdiri dari kreditur, supplier, dan juga
nilai perusahaan. Dividend adalah investor akan melihat sejauh mana
bagian dari laba bersih yang dibagikan perusahaan dapat menghasilkan laba
kepada pemegang saham. Dividend dari penjualan dan investasi
payout ratio adalah kebijakan yang perusahaan. Dengan baiknya kinerja
dikaitkan dengan penentuan apakah perusahaan akan meningkatkan pula
laba yang diperoleh perusahaan akan nilai perusahaan (Suharli, 2006).
dibagikan kepada para pemegang Berdasarkan uraian di atas, saya
saham sebagai dividend atau akan mengajukan penelitian berjudul
ditahan dalam bentuk laba ditahan “FAKTOR-FAKTOR YANG
(Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011). MEMPENGARUHI NILAI
Debt to Equity Ratio (DER) juga PERUSAHAAN” (Studi Empiris pada
menunjukkan tingkat hutang Perusahaan Manufaktur yang tedaftar
perusahaan, perusahaan dengan hutang di BEI tahun 2013-2017).
yang besar mempunyai biaya hutang
yang besar pula. Hal tersebut menjadi Rumusan Masalah
beban bagi perusahaan yang dapat
menurunkan tingkat kepercayaan Permasalahan Penelitian ini yaitu:
investor (Gultom dkk, 2013). 1. Apakah Kepemilikan Managerial
Sujoko dan Soebiantoro (2007) berpengaruh terhadap Nilai
mengemukakan tentang ukuran Perusahaan?
perusahaan yang besar menunjukkan 2. Apakah Kebijakan Dividen
perusahaan mengalami perkembangan berpengaruh terhadap Nilai
sehingga investor akan merespon Perusahaan?
positif dan nilai perusahaan akan 3. Apakah Kebijakan Hutang
meningkat. Pangsa pasar relatif berpengaruh terhadap Nilai
menunjukkan daya saing perusahaan Perusahaan?
lebih tinggi dibanding pesaing 4. Apakah Ukuran Perusahan
utamanya. berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan yang tumbuh dengan Perusahaan?
cepat memperoleh hasil positif dalam 5. Apakah Pertumbuhan Perusahaan
artian pemantapan posisi di peta berpengaruh terhadap Nilai
persaingan, menikmati penjualan yang Perusahaan?
meningkat secara signifikan dan

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
66

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

6. Apakah Profitabilitas sebagai upaya untuk memahami dan


berpengaruh terhadap Nilai memecahkan masalah yang muncul
Perusahaan? manakala ada ketidaklengkapan pada
saat melakukan kontrak. Kontrak yang
Tujuan penelitian dimaksudkan adalah kontrak antara
principal dengan agen. Dalam hal ini
Tujuan dari penelitian ini adalah : satu orang atau lebih (principal)
1. Menganalisis Pengaruh memerintah orang lain (agen) untuk
Kepemilikan Managerial melakukan suatu jasa atas nama
terhadap Nilai Perusahaan pada principal dan memberi wewenang
perusahaan manufaktur yang kepada agen untuk membuat keputusan
terdaftar di BEI tahun 2013-2017. yang terbaik bagi principal.
2. Menganalisis Pengaruh Konflik keagenan antara manajer
Kebijakan Hutang terhadap Nilai dan pemegang saham akan
Perusahaan pada perusahaan mengakibatkan biaya keagenan
manufaktur yang terdaftar di BEI (Suharli, 2006). Oleh karena itu,
tahun 2013-2017. diperlukan adanya pihak yang dapat
3. Menganalisis Pengaruh melakukan proses pengawasan atau
Kebijakan Hutang terhadap Nilai monitoring terhadap aktivitas yang
Perusahaan pada perusahaan dilakukan pihak-pihak tersebut. Slovin
manufaktur yang terdaftar di BEI dan Sushka (1993) menyatakan bahwa
tahun 2013-2017. nilai perusahaan dapat meningkat jika
4. Menganalisis Pengaruh Ukuran institusi mampu menjadi alat
Perusahaan terhadap Nilai monitoring yang efektif.
Perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI Teori Signal (Signalling Theory)
tahun 2013-2017.
5. Menganalisis Pengaruh Teori sinyal yang dikemukakan
Pertumbuhan Perusahaan oleh Miller dan Mondigliani (1961)
terhadap Nilai Perusahaan pada menyatakan bahwa perubahan pada
perusahaan manufaktur yang kebijakan dividen dapat dijadikan
terdaftar di BEI tahun 2013-2017. investor sebagai sinyal mengenai
6. Menganalisis Pengaruh keadaan keuangan perusahaan di masa
Profitabilitas terhadap Nilai mendatang, artinya besar kecilnya
Perusahan pada perusahaan dividen sebagai sinyal atau tanda atas
manufaktur yang terdaftar di BEI proyeksi laba di masa mendatang.
tahun 2013-2017. Dalam kebijakan dividen yang stabil,
dimana dividen per lembar saham
dapat ditingkatkan apabila perusahaan
LANDASAN TEORI meyakini bahwa pertumbuhan
Teori Agensi (Agency Theory) perusahaan akan menjamin kebijakan
dividen yang telah ditetapkan. Oleh
Jensen dan Meckling (1976) karena itu dalam pandangan ini Miller
mendefinisikan teori keagenan sebagai dan Modigliani (1961) berpendapat
hubungan antara agen (manajemen bahwa apabila ada kenaikan dividen
suatu usaha) dan principal (pemilik per lembar saham dari suatu rangkaian
usaha). Teori keagenan dibangun dividen yang relatif stabil dapat

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
67

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

dijadikan sebagai tanda bahwa menghasilkan keuntungan di


perusahaan akan memperoleh laba per kemudian hari.
lembar saham yang lebih tinggi pada 4. Nilai buku adalah nilai perusahaan
tahun-tahun berikutnya. Sebaliknya, yang dihitung dengan dasar konsep
apabila ada penurunan dividen per akuntansi. Secara sederhana
lembar saham dari tahun sebelumnya dihitung dengan membagi selisih
yang relatif stabil menunjukkan tanda antar total aset dan total utang
bahwa perusahaan akan menghadapi dengan jumlah saham yang beredar.
penurunan laba per lembar saham pada 5. Nilai likuidasi adalah nilai jual
masa mendatang (Sitanggang, seluruh aset perusahaan setelah
2013:193). dikurangi semua kewajiban yang
harus dipenuhi. Nilai likuidasi dapat
dihitung dengan cara yang sama
Nilai Perusahaan dengan menghitung nilai buku, yaitu
Nilai perusahaan merupakan berdasarkan neraca performa yang
persepsi investor terhadap tingkat disiapkan ketika suatu perusahaan
keberhasilan perusahaan yang sering akan dilikuidasi.
dikaitkan dengan harga saham (Sujoko
dan Soebiantoro, 2007). Kepemilikan Managerial
Christiawan dan Tarigan (2007:3) Nizar dan Syahrul (2003), insider
mengemukakan beberapa konsep nilai didefinisikan pemegang saham, direksi
yang menjelaskan nilai perusahaan, atau pejabat perseroan yang memiliki
yaitu: proporsi yang signifikan dalam saham
1. Nilai nominal adalah nilai yang perseroan. Pengertian kepemilikan
tercantum secara formal dalam manajerial menurut Wahidahwati
anggaran dasar perseroan, (2002) merupakan pemegang saham
disebutkan secara eksplisit dalam dari pihak manajemen yang secara aktif
neraca perusahaan, dan juga ditulis ikut dalam pengambilan keputusan
secara jelas dalam surat saham perusahaan (Direktur dan Komisaris).
kolektif. Kepemilikan manajerial diukur dari
2. Nilai pasar sering disebut kurs jumlah prosentase saham yang dimiliki
adalah harga yang terjadi dari proses manajer.
tawar menawar di pasar saham. Adanya kepemilikan saham oleh
Nilai ini hanya bisa ditentukan jika pihak insider, diharapkan insider akan
saham perusahaan dijual di pasar ikut memperoleh manfaat langsung atas
saham. keputusan-keputusan yang diambilnya,
3. Nilai intrinsik merupakan konsep namun juga akan menanggung risiko
yang paling abstrak, karena secara langsung bila keputusan tersebut
mengacu kepada perkiraan nilai riil salah. Kepemilikan oleh insider juga
suatu perusahaan. Nilai perusahaan akan mengurangi alokasi sumber daya
dalam konsep nilai intrinsik ini yang tidak benar. Dengan demikian
bukan sekedar harga dari kepemilikan saham oleh insider
sekumpulan aset, melainkan nilai merupakan insentif untuk
perusahaan sebagai entitas bisnis meningkatkan nilai perusahaan.
yang memiliki kemampuan

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
68

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

Kebijakan Dividen Ukuran Perusahaan


Mahpudin dan Suparno (2016) Ukuran perusahaan
menjelaskan bahwa kebijakan dividen menggambarkan besar kecilnya suatu
(dividend policy) adalah masalah perusahaan. Ukuran perusahaaan
penting, karena tidak hanya jumlah umumnya berpengaruh pada penilaian
uang yang terlibat dan sifat berulang investor dalam membuat keputusan
dari dividend payout. Kebijakan investasi (Rahmawati dkk, 2015).
pembayaran dividen memiliki Ghozali (2016) mengungkapkan
hubungan erat dengan sebagian besar bahwa penilaian ukuran perusahaan
investasi perusahaan dan kebijakan dapat menggunakan tolak ukur total
keuangan lainnya. Kebijakan dalam asset. Dalam penelitian ini, peneliti
pembayaran dividen merupakan hal menggunakan proksi total asset, hal ini
yang rumit pada suatu perusahaan, dimaksudkan untuk mengurangi
karena melibatkan dua pihak yang fluktuasi data yang berlebih. Jika nilai
memiliki kepentingan berbeda yaitu total asset langsung dipakai begitu saja
antara pemegang saham dan pihak maka nilai variabel akan sangat besar,
manajemen perusahaan sendiri. miliar bahkan triliun

Kebijakan Hutang Pertumbuhan Perusahaan


Pemenuhan dana operasional Pertumbuhan perusahaan
perusahaan dapat dipenuhi melalui merupakan kemampuan perusahaan
pembiayaan eksternal atau yang disebut untuk meningkatkan size. Pertumbuhan
sebagai hutang. Pengertian hutang (growth) adalah seberapa jauh
menurut Munawir (2004) adalah semua perusahaan menempatkan diri dalam
kewajiban keuangan perusahaan sistem ekonomi secara keseluruhan
kepada pihak lain yang belum atau sistem ekonomi untuk industri
terpenuhi dan merupakan sumber dana yang sama (Machfoedz, 2007).
atau modal perusahaan yang berasal Pradana (2013) menjelaskan
dari kreditur (Rahmawati & Haryanto, mengenai alat ukur untuk pertumbuhan
2011). perusahaan ada 2 yaitu:
DER merupakan rasio yang 1. Assets Growth Ratio
tepat digunakan untuk menunjukkan Assets Growth menunjukkan
kemampuan perusahaan membayar pertumbuhan aset dimana aset
semua kewajiban jangka panjang dan merupakan aktiva yang digunakan
jangka pendek. Semakin besar rasio ini untuk aktiva operasional
menujukkan semakin besar perusahaan. Semakin besar aset
kewajibannya dan rasio yang semakin diharapkan semakin besar hasil
rendah mencerminkan semakin tinggi operasional yang dihasilkan oleh
kemampuan perusahaan dalam perusahaan.
memenuhi kewajiban (Sumantri dan 2. Sales Growth Ratio
Candraningrat, 2013). Jadi apabila Pertumbuhan penjualan merupakan
DER meningkat akan menunjukkan perubahan penjualan per tahun.
kinerja perusahaan semakin memburuk. Sales growth yang tinggi memberi
indikator perusahaan yang
bersangkutan dapat meningkatkan
pertumbuhan perusahaannya dan

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
69

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

diharapkan dapat meningkatkan H2 : Kebijakan Dividen berpengaruh


laba yang dihasilkan. positif dan signifikan terhadap
Nilai Perusahaan.
Profitabilitas
Profitabilitas atau laba H3 : Kebijakan Hutang berpengaruh
merupakan pendapatan dikurangi negatif dan signifikan terhadap
beban dan kerugian selama periode Nilai Perusahaan.
pelaporan. Analisis mengenai H4 : Ukuran Perusahaan
profitabilitas sangat penting bagi berpengaruh positif dan
kreditur dan investor ekuitas. Bagi signifikan terhadap Nilai
kreditur, laba merupakan sumber Perusahaan.
pembayaran bunga dan pokok
pinjaman. Sedangkan bagi investor H5 : Pertumbuhan Perusahaan
ekuitas, laba merupakan salah satu berpengaruh positif dan
faktor penentu perubahan nilai efek signifikan terhadap Nilai
(Dewi dan Wirajaya, 2013). Perusahaan.
ROE menunjukkan kemampuan H6 : Profitabilitas berpengaruh
perusahaan untuk menghasilkan laba positif dan signifikan terhadap
setelah pajak dengan menggunakan Nilai Perusahaan.
modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Rasio ini penting bagi METODE PENELITIAN
pihak pemegang saham yaitu untuk Variabel Penelitian dan Definisi
mengetahui efektivitas dan efisiensi Operasional
pengelolaan modal sendiri yang Variabel Dependen
dilakukan oleh pihak manajemen Variabel dependen yang
perusahaan (Prasetyorini, 2013). digunakan dalam penelitian ini adalah
. Nilai Perusahaan.
KERANGKA PENELITIAN Ang (1997) merumuskan PBV
sebagai berikut:
Kerangka Pemikiran Peneliti: 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚
PBV =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Variabel Independen
Kepemilikan Managerial
Kepemilikan manajerial dapat
diperoleh dari jumlah saham yang
dimiliki oleh direksi dan manajer
dibagi dengan jumlah saham yang
beredar (Hermuningsih dan Wardani,
Hipotesis Penelitian 2009). Dengan formula sebagai
berikut:
Hı : Kepemilikan Managerial Jumlah saham yang dimilki manajerial
𝑂𝑊𝑁 =
berpengaruh positif dan Jumlah saham yang beredar
signifikan terhadap Nilai
Perusahaan. Kebijakan Dividen
Proxy dari kebijakan dividen
yang dipilih untuk penelitian ini adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
70

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

Dividend Payout Ratio (DPR), dengan Pertumbuhan Perusahaan


alasan bahwa, DPR lebih dapat
menggambarkan perilaku oportunistik Total Aset 1 − Total Aset t − 1
manajerial yaitu dengan melihat berapa =
Total Aset t − 1
besar keuntungan yang dibagikan
kepada shareholders sebagai dividen Profitabilitas
dan berapa yang disimpan di Rasio ROE adalah rasio laba
perusahaan (Mardiyati dkk, 2012). bersih terhadap ekuitas saham biasa,
Rumus dividend payout ratio adalah yang mengukur tingkat pengembalian
sebagai berikut: atas investasi dari pemegang saham
Dividen per lembar saham biasa (Mardiyati dkk, 2012). Rumus
DPR =
Laba per lembar saham ROE dapat dihitung sebagai berikut:
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
Kebijakan Hutang ROE =
Ekuitas Saham biasa
DER digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
Populasi dan Sampel
membayar hutang-hutang yang
Populasi dalam penelitian ini adalah
dimilikinya dengan modal atau ekuitas
perusahaan-perusahaan manufaktur
yang ada (Mardiyati dkk, 2012).
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Rumus debt to equity ratio adalah
dalam rentang waktu 2013 sampai
sebagai berikut:
dengan 2017. Metode pemilihan
Total Hutang sampel yang digunakan adala
DER = purposive sampling, yaitu sampel yang
Total Modal
memiliki kriteria sebagai berikut:
Ukuran Perusahaan 1. Perusahaan manufaktur yang
Total aset perusahaan bernilai listing di Bursa Efek Indonesia
besar maka hal ini dapat dari tahun 2013 sampai tahun
disederhanakan dengan 2017.
mentranformasikan ke dalam logaritma 2. Perusahaan yang membagikan
natural (Ghozali, 2016). Ukuran informasi laporan keuangan
perusahaaan diformulasikan dengan secara lengkap berturut-turut
rumus sebagai berikut: dari tahun 2013 sampai tahun
Size = Ln Total Assets 2017.
3. Perusahaan yang membagikan
Pertumbuhan Perusahaan dividen secara berturut-turut
Pertumbuhan perusahaan diukur dari tahun 2013 sampai tahun
dengan menggunakan perubahan total 2017.
aktiva. Pertumbuhan perusahaan adalah 4. Eliminasi sampel terhadap data
selisih total aktiva yang dimiliki oleh yang terindikasi data ekstrim
perusahaan pada periode sekarang dengan rasio keuangan umum.
dengan periode sebelumnya terhadap 5. Data perusahaan lengkap
total aktiva periode sebelumnya dengan faktor-faktor yang akan
(Gustian, 2017). Rumus pertumbuhan diteliti.
perusahaan adalah sebagai berikut:

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
71

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

tidak timbul masalah dalam


Metode Pengumpulan Data penggunaan analisis tersebut. Teknik
Metode pengumpulan data yang analisis data dalam penelitian ini
digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi: Uji Normalitas, Uji
metode dokumentasi. Pengumpulan Multikolinearitas, Uji
data dimulai dengan tahap studi Heteroskedatisitas, Uji Autokorelasi
pustaka, yakni mempelajari literatur dan pengujian hipotesis (Uji Koefisien
yang berhubungan dengan pokok Determinasi, Uji F dan Uji t)
bahasan dalam penelitian ini, serta
datang secara langsung ke kantor Bursa HASIL DAN PEMBAHASAN
Efek Indonesia di Semarang dan Deskripsi Objek Penelitian
mengumpulkan dokumen secara online
dengan mengambil data melalui Perusahaan yang tidak
website resmi BEI www.idx.co.id dan memenuhi kriteria tersebut dikeluarkan
web.idx.id. dari sampel penelitian. Berikut
disajikan penjelasan objek penelitian
Metode Analisis dalam tabel 4.1.
Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan
alat statistik yang berfungsi
mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi
sebagai mana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku umum dari data tersebut
(Sugiyono, 2014).
Berdasarkan pemilihan sampel
Analisis Linier Berganda yang mengacu pada pada metode
Persamaan model regresi dari purposive sampling yang telah
penelitian ini untuk mengetahui dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
hubungan antara kepemilikan dari 152 perusahaan tersebut terdapat
manajerial, kebijakan dividen, perusahaan yang tidak dipakai sebagai
kebijakan hutang, ukuran perusahaan, sampel penelitian karena tidak
pertumbuhuan perusahaan dan memenuhi kriteria, sehingga jumlah
kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan manufaktur yang dijadikan
perusahaan pada perusahaan sampel adalah 14 perusahaan, sehingga
manufaktur yang terdaftar di Bursa jumlah keseluruhan yang dijadikan
Efek Indonesia selama periode 2013- objek penelitian dari tahun 2013-2017
2017. adalah sejumlah 70 laporan tahunan,
laporan keuangan, kepemilikan
Uji Asumsi Klasik manajerial dan pembagian dividen pada
Ghozali (2016) menyatakan perusahaan manufaktur.
bahwa analisis regresi linier berganda
perlu untuk menghindari
penyimpangan asumsi klasik supaya

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
72

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

Hasil Uji Analisis Data


Analisis Deskriptif Statistik
Gambaran atau deskripsi dari
suatu data ini dilihat dari jumlah
sampel, nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata-rata, dan standar
deviasi disajikan dalam tabel berikut: Hasil uji Kolmogorov Smirnov
menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi sebesar 0,311. Karena hasil
signifikansi sebesar 0,311lebih besar
dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa
distribusi data dalam penelitian ini
berdistribusi normal.

Uji Multikolinearitas
Penyimpangan asumsi klasik
Uji Asumsi Klasik multikolonieritas adalah antar variabel
Uji Normalitas independen yang terdapat dalam model
Uji normalitas bertujuan untuk memiliki hubungan yang sempurna
menguji apakah dalam model regresi, atau mendekati sempurna. Tidak
variabel pengganggu atau residual adanya multikolonieritas didalam
memiliki distribusi normal. Pengujian model regresi adalah mempunyai angka
asumsi ini dilakukan melalui tolerance diatas (>) 0,1 dan mempunyai
pengamatan terhadap Normal nilai VIF di bawah (<) 10. Hasil uji
Probability Plot of Regression multikolinearitas dapat dilihat pada
Standardize Residual. Hasil pengujian tabel di bawah ini:
normalitas grafik P-P Plot dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut ini:

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa


semua variabel independen memiliki
nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan
nilai VIF kurang dari 10. Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
tidak ada multikolinearitas antar
variable independen dalam model
Selain dapat dianalisis dengan regresi.
grafik normal P-plot diatas, uji statistik
lain yang memperkuat uji normalitas Uji Heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan menggunakan Uji Heteroskedastisitas
uji Kolmogorov Smirnov adalah bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebagai berikut :

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
73

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

model regresi terjadi ketidaksamaan Uji Autokorelasi


variance dari residual satu pengamatan Santoso (2012:241), jika nilai
ke pengamatan yang lain (Ghozali, Durbin-Watson terletak diantara -2
2016). Dengan bantuan output SPSS, sampai +2 berarti bebas dari gangguan
aturan keputusan uji Glejser adalah autokorelasi, sedangkan jika nilai D-W
apabila nilai signifikansi masing- terletak dibawah -2 berarti ada
masing variabel dependen di atas autokorelasi positif dan jika nilai D-W
tingkat kepercayaan 5% maka tidak terletak diatas +2 berarti ada
terjadi heteroskedastisitas. autokorelasi negatif.
Hasil uji aurokerolasi adalah sebagai
berikut :

Jika terjadi kesalahan dalam uji


heteroskedastisitas maka dilakukan
pengobatan terhadap masalah Berdasarkan tabel 4.8 nilai
heteroskedastisitas dengan Durbin Watson (DW) dari penelitian
menggunakan White ini yang diperoleh adalah sebesar
Heteroscedasticity–Consistent 0,575.Karena nilai Durbin – Watson
Variance dan Standard Error. Menurut terletak diantara -2 sampai +2, maka
Ghozali (2016) metode white robust dapat disimpulkan bahwa tidak ada
standard error dapat dilakukan, autokorelasi dan model regresi tersebut
sehingga diperoleh valid asymptotically dapat digunakan untuk mengambil
(sampel besar) dan inferensi statistik keputusan.
dapat dilakukan untuk melihat true
parameter value. Analisis Regresi Berganda
Persamaan regresi linier berganda
dalam penelitian ini menggunakan
Unstandardized Coefficients. Hal ini
dikarenakan masing-masing variabel
memiliki satuan dan berfungsi untuk
menjelaskan besarnya koefisien regresi
pada masing- masing variabel bebas
dalam menerangkan variabel
terikatnya, dengan rumus persamaan
sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4
+ β5X5+ β6X6 + e

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
74

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

Dengan rumus persamaan diatas, Nilai Adjusted R Square pada


maka dapat kita buat hasil persamaan model regresi sebesar 0,361. Hal
sebagai berikut : inimenunjukkan bahwa 36,1% variabel
Y= -4,964- 0,036X1 -0,056X2 - dependen yaitu Nilai Perusahaan dapat
0,586X3 + 0,216X4 +0,789X5+ dijelaskan oleh variabel independen
8,789X6 + e pada model, yang terdiri dari
Kepemilikan Manajerial, Kebijakan
Berdasarkan persamaan regresi Dividen, Kebijakan Hutang, Ukuran
diatas menunjukan bahwa nilai Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan
konstanta yang diperoleh adalah dan Profitabilitas. Sedangkan sisanya
sebesar -4,964, hal ini mengindikasikan yaitu sebesar 63,9% dijelaskan
bahwa apabila tidak ada Kepemilikan olehvariabel-variabel lain di luar
Manajerial, Kebijakan Dividen, model). SEE (Standard Error of the
Kebijakan Hutang, Ukuran Perusahaan, Estimate) sebesar 1,43487479. Makin
Pertumbuhan Perusahaan dan kecil nilai SEE akan membuat model
Profitabilitas maka tingkat Nilai regresi semakin tepat dalam
Perusahaan adalah sebesar -4,964. memprediksi variabel dependen.
Koefisien regresi Kepemilikan
Manajerial sebesar -0,036 Uji Statistik F
menggambarkan bahwa setiap Uji statistik F menunjukkan
kenaikan 1 satuan, maka Kepemilikan apakah semua variabel independen
Manajerial akan menurunkan Nilai yang dimasukkan dalam model
Perusahaan sebesar 0,036, dan begitu mempunyai pengaruh secara simultan
halnya terhadap hasil yang ditunjukkan terhadap variabel dependen.
pada masing-masing variabel.
Tabel 4.11
Koefisien Determinasi (R2) Uji Statistik F
Penggunaan nilai dari R Square Model F Sig
dapat menimbulkan permasalahan,
karena nilai R Square akan bertambah 1 120,703 0,002
seiring dengan bertambahnya variabel
independen yang dimasukkan kedalam Sumber: Data sekunder yang diolah,
penelitian, tidak peduli apakah variabel 2018
tersebut berhubungan atau tidak. Oleh Tabel 4.9 adalah hasil uji ANOVA atau
karena itu, untuk menentukan seberapa F test yang menunjukkan nilai F hitung
jauh variasi dalam variabel dependen sebesar 3,981 dengan probabilitas
yang diterangkan oleh variabel 0,002 atau lebih kecil dari 0,05.
independen digunakan nilai dari Berdasarkan hal tersebut dapat
Adjusted R Square. disimpulkan bahwa model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel
Tabel 4.10 dependen (Nilai Perusahaan) atau dapat
Koefisien Determinasi (R2) dikatakan bahwa variabel independen
Model Adjusted R Std. Error of the (Kepemilikan Manajerial, Kebijakan
Square Estimate
Dividen, Kebijakan Hutang, Ukuran
1 0,361 1,43487479 Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018 dan Profitabilitas) secara simultan

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
75

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

berpengaruh terhadap variabel saham perusahaan, sehingga


dependen (Nilai Perusahaan). manajer secara bebas mampu
mengendalikan informasi yang
Uji t didukung oleh teori asimetri.
Hasil uji statistik t variabel Dengan demikian, hasil penelitian
Kepemilikan Manajerial, Kebijakan ini bertentangan dengan hipotesis
Dividen, Kebijakan Hutang, Ukuran satu (H1).
Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan 2. Pada tabel 4.12 menunjukkan
dan Profitabilitas dapat dilihat melalui bahwa variabel Kebijakan
tabel 4.12. Dividen memiliki nilai koefisien
sebesar -0,056 dan nilai
signifikan sebesar 0,884> 0,05
dengan koefisien beta -0,016
yang mengindikasikan bahwa Ha
ditolak dan H0 diterima, sehingga
dapat dikatakan bahwa Kebijakan
Dividen berpengaruh tidak
signifikan terhadap Nilai
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, Perusahaan. Sedangkan koefisien
hasil t dijelaskan dalam uraian sebagai beta sebesar -0,016
berikut: mengindikasikan nilai yang
1. Pada tabel 4.12 menunjukkan negatif, hal tersebut
bahwa variabel Kepemilikan menggambarkan bahwa variabel
Manajerial memiliki nilai Kebijakan Dividen yang
koefisien sebesar -0,036 dan nilai diproksikan dengan variabel
signifikan sebesar 0,234>0,05 Dividend payout ratio (DPR)
dengan koefisien beta -,169 yang secara parsial memiliki pengaruh
mengindikasikan bahwa Ha yang negative tidak signifikan
ditolak dan H0 diterima, sehingga terhadap nilai perusahaan
dapat dikatakan bahwa manufaktur yang diproksikan
Kepemilikan Manajerial dengan PBV. Hal ini menyatakan
berpengaruh tidak signifikan bahwa kebijakan dividen tidak
terhadap Nilai Perusahaan. mempengaruhi nilai perusahaan
Sedangkan koefisien beta sebesar karena menurut mereka rasio
-0,019 mengindikasikan nilai pembayaran dividen hanyalah
yang negatif, hal tersebut rincian dan tidak mempengaruhi
menggambarkan bahwa variabel kesejahteraan pemegang saham.
Kepemilikan Manajerial memiliki Dengan demikian, hasil penelitian
pengaruh negatif terhadap Nilai ini bertentangan dengan hipotesis
Perusahaan. Semakin besar dua (H2).
Kepemilikan Manajerial yang 3. Pada tabel 4.12 menunjukkan
dimiliki oleh perusahaan maka bahwa variabel Kebijakan Hutang
akan menurunkan Nilai memiliki nilai koefisien sebesar -
Perusahaan. Hal ini 0,586 dan nilai signifikan sebesar
menggambarkan Manajer 0,016< 0,05 dengan koefisien
menginginkan bekerja secara beta -0,273 yang
independen tanpa memiliki

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
76

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

mengindikasikan bahwa Ha pula dana yang dibutuhkan untuk


diterima dan H0 ditolak, sehingga kegiatan operasional perusahaan.
dapat dikatakan bahwa Kebijakan Salah satu sumber dana
Hutang berpengaruh signifikan perusahaan diperoleh dari hutang
terhadap Nilai Perusahaan. yang berasal dari pihak eksternal.
Sedangkan koefisien beta sebesar Jadi dapat disimpulkan bahwa
-0,273 mengindikasikan nilai semakin besar perusahaan maka
yang negatif, hal tersebut semakin besar pula hutang yang
menggambarkan bahwa variabel dimilikinya yang menimbulkan
Kebijakan Hutang secara parsial kehawatiran para investor
memiliki pengaruh yang negatif terhadap resiko yang akan
signifikan terhadap Nilai dihadapi dengan kondisi iklim
Perusahaan. Penggunaan modal bisnis yang belum pasti. Dengan
utang akan menguntungkan demikian, hasil penelitian ini
apabila iklim bisnis baik sehingga bertentangan dengan hipotesis
manfaat dari penggunaan utang empat (H4).
akan lebih besar dibandingkan 5. Pada tabel 4.12 menunjukkan
dengan biaya bunga, namun bahwa variabel Pertumbuhan
demikian dalam iklim bisnis yang Perusahaan memiliki nilai
tidak menentu, manfaat dari koefisien sebesar 0,789 dan nilai
penggunaan utang bisa lebih kecil signifikan sebesar 0,643> 0,05
dari biaya bunga yang dengan koefisien beta 0,052 yang
ditimbulkan. Dengan demikian, mengindikasikan bahwa Ha
hasil penelitian ini mendukung ditolak dan H0 diterima, sehingga
hipotesis tiga (H3). dapat dikatakan bahwa Ukuran
4. Pada tabel 4.12 menunjukkan Perusahaan berpengaruh tidak
bahwa variabel Ukuran signifikan terhadap Nilai
Perusahaan memiliki nilai Perusahaan. Sedangkan koefisien
koefisien sebesar 0,216 dan nilai beta sebesar 0,052
signifikan sebesar 0,080> 0,05 mengindikasikan nilai yang
dengan koefisien beta 0,250 yang positif, hal tersebut
mengindikasikan bahwa Ha menggambarkan bahwa variabel
ditolak dan H0 diterima, sehingga Pertumbuhan Perusahaan secara
dapat dikatakan bahwa Ukuran parsial memiliki pengaruh positif
Perusahaan berpengaruh tidak terhadap Nilai Perusahaan. Hal
signifikan terhadap Nilai ini menunjukkan bahwa terdapat
Perusahaan. Sedangkan koefisien unsur lain dalam peningkatan aset
beta sebesar 0,250 yang berdampak terhadap
mengindikasikan nilai yang peningkatan nilai perusahaan.
positif, hal tersebut Dalam hal ini, pertumbuhan aset
menggambarkan bahwa variabel akan disertai dengan adanya
Ukuran Perusahaan secara parsial peningkatan pada beban
memiliki pengaruh yang positif operasional perusahaan, sehingga
tidak signifikan terhadap Nilai laba yang dihasilkan akan
Perusahaan. Semakin besar bertambah. Dengan demikian,
perusahaan maka semakin besar

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
77

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

hasil penelitian ini bertentangan Perusahaanpada perusahaan


dengan hipotesis lima (H5). manufaktur yang terdaftar di BEI
6. Pada tabel 4.12 menunjukkan periode 2013-2017, berarti hipotesis
bahwa variabel Profitabilitas pertama (H1) tidak diterima.
memiliki nilai koefisien sebesar Hasil ini mengindikasikan
8,789 dan nilai signifikansebesar bahwa semakin tinggi Kepemilikan
0,001< 0,05. dengan koefisien Manajerial dalam suatu perusahaan
beta 0,401yang mengindikasikan maka menurunkan Nilai Perusahaan
bahwa Ha diterima dan H0 namun probabilitas signifikansinya
ditolak, sehingga dapat dikatakan sebesar 0,234 sehingga dapat
bahwa Profitabilitas berpengaruh disimpulkan bahwa Kepemilikan
signifikan terhadap Nilai Manajemen tidak berpengaruh terhadap
Perusahaan. Sedangkan koefisien nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan
beta sebesar 0,401 Kepemilikan Manajerial pada
mengindikasikan nilai yang perusahaan manufaktur di Indonesia
positif, hal tersebut cenderung masih sangat rendah, hal
menggambarkan bahwa variabel tersebut dapat dilihat pada data statistik
profitabilitas secara parsial deskriptifnya yaitu rata-rata
memiliki pengaruh positif Kepemilikan Manajerial hanya sebesar
signifikan terhadap Nilai 5,73%. Rendahnya saham yang
Perusahaan. Di dalam mengelola dimiliki oleh manajemen
modal untuk menghasilkan profit mengakibatkan pihak manajemen
akan berdampak terhadap Nilai belum merasa ikut memiliki
Perusahaan.Profit yang tinggi perusahaan karena tidak semua
memberikan indikasi prospek keuntungan dapat dinikmati oleh
perusahaan yang baik, sehingga manajemen yang menyebabkan pihak
dapat memicu para investor untuk manajemen termotivasi untuk
meningkatkan permintaan saham. memaksimalkan utilitasnya sehingga
Permintaan saham yang merugikan pemegang saham. Selain
meningkat akan mengakibatkan itu dengan rendahnya kepemilikan
nilai perusahaan pun meningkat. saham oleh manajemen membuat
Dengan demikian, hasil penelitian kinerja manajemen juga cenderung
ini mendukung hipotesis enam rendah sehingga tidak mempengaruhi
(H6). Nilai Perusahaan.

2. Pengaruh Kebijakan Deviden


PEMBAHASAN terhadap Nilai Perusahaan
1. Pengaruh Kepemlikan Manajerial Hasil pengujian analisis regresi
terhadap Nilai Perusahaan diperoleh koefisien regresi pada tabel
Hasil pengujian analisis regresi pada 4.12 Kebijakan Dividen sebesar -0,056
tabel 4.12 diperoleh koefisien regresi dan nilai signifikan sebesar 0,884 >
kepemilikan manajerial sebesar -0,036 0,05, maka variabel Kebijakan
dan nilai signifikan sebesar 0,234 > Dividen berpengaruh negatif dan tidak
0,05, maka variabel Kepemilikan signifikan terhadap Nilai Perusahaan
Manajerial berpengaruh negatif dan pada perusahaan manufaktur yang
tidak signifikan terhadap Nilai terdaftar di BEI periode 2013-2017,

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
78

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

berarti hipotesis kedua (H2) tidak struktur permodalan lebih banyak


diterima. dibiayai oleh pinjaman sehingga
Hasil penelitian ini sejalan ketergantungan perusahaan terhadap
dengan penelitian yang dilakukan oleh kreditur meningkat, apabila perusahaan
Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011), memperoleh laba maka akan diserap
Anita danYulianto (2016) bahwa tinggi untuk melunasi hutang dan akhirnya
rendahnya dividen yang dibagi kepada laba yang dibagikan kepada pemegang
pemegang saham tidak berkaitan saham akan semakin kecil yang
dengan tinggi rendahnya nilai berakibat investor enggan membeli
perusahaan. saham perusahaan tersebut, sehingga
Kusumastuti (2013) nilai perusahaan akan turun.
menambahkan alasan bahwa kebijakan
dividen tidak berpengaruh terhadap 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan
nilai perusahaan dikarenakan terhadap Nilai Perusahaan
pemegang saham hanya ingin Hasil pengujian analisis regresi
mengambil keuntungan dengan jangka diperoleh koefisien regresi pada tabel
waktu pendek dengan cara memperoleh 4.12 ukuran perusahaan sebesar 0,216
capital gain. Para investor menganggap dan nilai signifikan sebesar 0,080 >
bahwa pendapatan dividen yang kecil 0,05. Hasil tersebut menunjukkan
saat ini tidak lebih menguntungkan jika bahwa variabel Ukuran Perusahaan
dibandingkan dengan capital gain di berpengaruh positif dan tidak
masa depan. signifikan terhadap Nilai Perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang
3. Pengaruh Kebijakan Hutang terdaftar di BEI periode 2013-2017,
terhadap Nilai Perusahaan berarti hipotesis keempat (H4) tidak
Hasil pengujian analisis regresi diterima.
diperoleh koefisien regresi pada tabel Hasil penelitian ini sejalan
4.12 Kebijakan Hutang sebesar -0,586 dengan penelitian yang dilakukan oleh
dan nilai signifikan sebesar 0,016 < Rahmawati dkk (2015). Ukuran
0,05. Hasil tersebut menunjukkan perusahaan yang tidak berpengaruh
bahwa variabel Kebijakan Hutang signifikan memiliki makna bahwa
berpengaruh negatif dan signifikan ukuran perusahaan bukan merupakan
terhadap Nilai Perusahaan pada pertimbangan bagi investor dalam
perusahaanmanufaktur yang terdaftar berinvestasi. Hasil ini menunjukkan
di BEI periode 2013-2017, berarti bahwa besar kecilnya ukuran
hipotesis ketiga (H3) diterima. perusahaan tidak berpengaruh dengan
Hasil penelitian ini sejalan besar kecilnya nilai perusahaan.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pada dasarnya ukuran perusahaan
Septariani (2016) yang menyatakan menunjukkan total aset perusahaan,
semakin tinggi rasio utang terhadap jika nilai ukuran perusahaan tinggi
ekuitas, berimplikasi pada rendahnya maka semakin besar aktiva yang bisa
nilai perusahaan. dijadikan jaminan perusahaan untuk
Jika penggunaan hutang memperoleh hutang maka ada modal
meningkat menunjukkan kinerja perusahaan untuk meningkatkan
perusahaan semakin memburuk. kinerja dan laba perusahaan yang
Hutang yang tinggi menunjukkan otomatis meningkatkan nilai

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
79

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

perusahaan. Namun pada penelitian ini teoritik pertumbuhan perusahaan


dikatakan bahwa ukuran perusahaan menggambarkan tolok ukur
tidak begitu berpengaruh terhadap nilai keberhasilan perusahaan. Keberhasilan
perusahaan dilihat dari hasil tersebut juga menjadi tolok ukur
penelitiannya yang tidak signifikan. investasi untuk pertumbuhan pada
Hal ini dikarenakan investor membeli masa yang akan datang. Tingkat
saham sebuah perusahaan tidak hanya pertumbuhan ditandai dengan
ditinjau dari seberapa besar aktiva peningkatan aktiva yang
perusahaan namun juga dari sisi mengindikasikan bahwa perusahaan
laporan keuangan, nama baik dan juga sedang melakukan ekspansi, tetapi
kebijakan dividen. kegagalan ekspansi akan meningkatkan
beban perusahaan yang mengakibatkan
5. Pengaruh Pertumbuhan penurunan pada profitabilitas
Perusahaan terhadap Nilai perusahaan yang akan menurunkan
Perusahaan Nilai Perusahaan.
Hasil pengujian analisis regresi Hasil penelitian ini sejalan
diperoleh koefisien regresi pada tabel dengan penelitian yang dilakukan oleh
4.12 ukuran perusahaan sebesar Dhani dan Utama (2017) yang
sebesar 0,789 dan nilai menyatakan PertumbuhanPerusahaan
signifikansebesar 0,643 > 0,05. Hasil tidak berpengaruh dengan Nilai
tersebut menunjukkan bahwa variabel Perusahaan.
Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh
positfif dan tidak signifikan terhadap 6. Pengaruh Profitabilitas
Nilai Perusahaan pada perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI Hasil pengujian analisis regresi
periode 2013-2017, berarti hipotesis diperoleh koefisien regresi pada tabel
kelima (H5) tidak diterima. 4.12 ukuran perusahaan sebesar sebesar
Perusahaan yang sedang tumbuh 8,789 dan nilai signifikan sebesar 0,001
memerlukan banyak dana untuk < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan
kegiatan operasionalnya, sehingga laba bahwa variabel ukuran perusahaan
perusahaan tidak ditahan melainkan berpengaruh positif dan signifikan
laba tersebut dialokasikan ke dalam terhadap nilai perusahaan pada
kegiatan operasionalnya tersebut, dapat perusahaan manufaktur yang terdaftar
diambil kesimpulan bahwa di BEI periode 2013-2017, berarti
Pertumbuhan Perusahaan naik maka hipotesis keenam (H6) diterima.
Nilai Perusahaannya turun. Hasil penelitian ini sejalan
Pertumbuhan perusahaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
menggambarkan rata-rata Diani (2017), Rahmawati dkk (2015)
pertumbuhan, perubahan kekayaan serta Mardiyati dkk (2012). Hal ini
perusahaan maupun peningkatan berarti semakin tinggi nilai
kinerja. Suatu perusahaan yang sedang Profitabilitas yang didapat maka akan
berada pada tahap pertumbuhan akan semakin tinggi Nilai Perusahaan.
membutuhkan dana yang besar. Karena Karena profit yang tinggi akan
kebutuhan dana semakin besar, maka memberikan indikasi prospek
perusahaan cenderung menahan perusahaan yang baik sehingga dapat
sebagian besar pendapatannya. Secara memicu investor untuk ikut

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
80

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

meningkatkan permintaan saham. manufaktur yang terdaftar di Bursa


Permintaan saham yang meningkat Efek Indonesia periode 2013-2017
akan menyebabkan nilai perusahaan sehingga hipotesis tiga (H3)
yang meningkat. diterima.
Profitabilitas (ROE) yang 4. Ukuran Perusahaan berpengaruh
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan positif dan tidak signifikan terhadap
(PBV) menunjukkan bahwa tingkat Nilai Perusahaan pada perusahaan
keuntungan dari investasi yang telah manufaktur yang terdaftar di Bursa
dilakukan pemilik modal sendiri atau Efek Indonesia periode 2013-2017
pemegang saham perusahaan sehingga hipotesis empat (H4) tidak
berpengaruh terhadap potensi nilai diterima.
pasar perusahaan manufaktur pada 5. Pertumbuhan Perusahaan
periode 2013-2017. Investor berpengaruh positif dan tidak
mengganggap bahwa perusahaan signifikan terhadap Nilai Perusahaan
memperoleh laba bersih dari pada perusahaan manufaktur yang
pengelolaan ekuitas yang dimilikinya terdaftar di Bursa Efek Indonesia
secara efisien sehingga berdampak periode 2013-2017 sehingga
positif pada potensi nilai pasar suatu hipotesis empat (H5) tidak diterima.
perusahaan. 6. Profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan
PENUTUP manufaktur yang terdaftar di Bursa
Kesimpulan Efek Indonesia periode 2013-2017
sehingga hipotesis empat (H6)
Berdasarkan data yang diterima.
dikumpulkan, hasil pengujian yang Saran
telah dilakukan dan pembahasan pada
bab sebelumnya, maka dapat diambil 1. Bagi perusahaan perlu
kesimpulan sebagai berikut: memperhatikan kinerja perusahaan
1. Kepemilikan Manajerial khususnya pada Kepemilikan
berpengaruh negatif dan tidak Manajerial, Kebijakan Dividen,
signifikan terhadap Nilai Perusahaan Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
pada perusahaan manufaktur yang Perusahaan untuk meningkatkan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nilai Perusahaan agar menarik
periode 2013-2017 sehingga minat investor untuk berinvestasi.
hipotesis satu (H1) tidak diterima. 2. Bagi investor maupun calon
2. Kebijakan Dividen berpengaruh investor sebaiknya memilih calon
negatif dan tidak signifikan terhadap emiten yang memiliki tingkat
Nilai Perusahaan pada perusahaan Profitabilitas yang tinggi dan
manufaktur yang terdaftar di Bursa struktur modal yang baik, karena
Efek Indonesia periode 2013-2017 tingginya tingkat Profitabilitas
sehingga hipotesis dua (H2) tidak serta struktur modal yang optimal
diterima . akan meningkatkan Nilai
3. Kebijakan Hutang berpengaruh Perusahaan sehingga
negatif dan signifikan terhadap Nilai meningkatkan kekayaan para
Perusahaan pada perusahaan pemegang saham.

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
81

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

Daftar Pustaka yang Mempengaruhi Nilai


Perusahaan pada Perusahaan
Ang, Robert. 1997.Buku Pintar : Pasar yang Terdaftar di Bursa Efek
Modal Indonesia. Mediasoft Malaysia dan Bursa Efek
Indonesia. Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis.
Christiawan, Yulius Jogi dan Josua Vol. 13, No. 2, Agustus,Hal.
Tarigan. 2007. Kepemilikan 173-183. Fakultas Ekonomi,
Manajerial : Kebijakan Universitas Sarjanawiyata
Hutang, Kinerja dan Nilai Tamansiswa. Yogyakarta.
Perusahaan. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Jensen, Michael C. dan William H
Mei, Hal. 1-8. Fakultas Meckling. 1976. Theory of The
Ekonomi, Universitas Kristen Firm: Managerial Behavior,
Petra. Surabaya. Agency Costs, and Ownership
Structure. Journal of Financial
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Economics. di-download dari
Wirajaya. 2013. Pengaruh http://papers.ssrn.com/abstract=
Struktur Modal, Profitabilitas 94043
dan Ukuran Perusahaan Machfoedz, Mahmud. 2007. Pengantar
terhadap Nilai Perusahaan. E- Bisnis Modern. Yogyakarta :
Jurnal Akuntansi Unversitas C.V Andi Offset.
Udayana, 4 (2) : 358-372. Mahpudin, Endang dan Suparno. 2016.
ISSN: 2302-8556. Fakultas Faktor-Faktor yang
Ekonomi, Universitas Udayana Mempengaruhi Nilai
Bali. Perusahaan (Studi Empiris
Fama, Eugene F (1978). The Effect of a Studi Empiris pada
Firm’s Investment and Perusahaan yang terdaftar di
Financing Decision on the BEI). JRKA. Vol. 2, No. 2,
Welfare or its Security Holders. Agustus. Fakultas Ekonomi
American Economic Review. dan Bisnis, Universitas
Vol. 68, pp 272-280. Singaperbangsa Karawang.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program Mardiyati, Umi dkk. 2012. Pengaruh
IBM SPSS 23. Edisi ke 8. Kebijakan Dividen, Kebijakan
Semarang: Universitas Hutang dan Profitabilitas
Diponegoro. terhadap Nilai Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di
Gultom, Robinhot dkk 2013. Analisis BEI Periode 2005-
Faktor-Faktor yang 2010.Fakultas Ekonomi,
Mempengaruhi Nilai Universitas Negeri Jakarta.
Perusahaan pada Perusahaan
Farmasi di BEI. Jurnal Wira Miller, M.H. danFranco Modigliani.
Ekonomi Mikrosil, Vol. 3, No. 1961. Dividend Policy,
1, April. STIE Mikroskil. Growth and the Valuation of
Medan. Shares. Journal of Bussiness.
Hermuningsih, Sri dan Dewi Kusuma pp. 411-433.
Wardani. 2009. Faktor-Faktor

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
82

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Perusahaan pada Perusahaan


Keuangan. Yogyakarta. Manufaktur di Bursa Efek
Liberty Jakarta.
Santoso, Singgih. 2012. Statistik
Nizar, Afdi Muhammad dan Syahrul. Parametik, Konsep dan
2003. Kamus Akuntansi. Aplikasi dengan SPSS. PT.
Gagas Promosiodo, Jakarta. Elex Media Komputindo.
Prasetyorini, Bhekti Fitri. 2013. Jakarta.
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Sitangggang, M. 2013. Manajemen
Leverage, Price Earning Ratio Keuangan Perusahaan. Mitra
dan Profitabilitas terhadap Wacana, Jakarta.
Nilai Perusahaan. Jurnal Sofyaningsih, Sri dan Pancawati
Manajemen. Vol 1. No.1. Hardiningsih. 2011. Struktur
Fakultas Manajemen, Kepemilikan, Kebijakan
Universitas Negeri Surabaya. Dividen, Kebijakan Utang Dan
Putri, Merlia Triyana. 2017. Pengaruh Nilai Perusahaan. Jurnal
Profitabilitas dan Keputusan Dinamika Keuangan dan
Investasi Terhadap Nilai Perbankan, Vol. 3, No. 1, Mei:
Perusahaan Pulp dan Paper 68-87, ISSN : 1979-4878.
yang terdaftar di BEI. Jom Universitas Stikubank
FISIP. Vol. 4. No. 2. Oktober. Semarang.
FISIP, Universitas Riau. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Rahmawati, Apriliana Nuzul dan Bisnis. Cetakan ke-18, Juli,
Mulyo Haryanto. 2012. 2014. Alfabeta, Bandung.
Analisis Faktor Kebijakan Suharli, Michell. 2006. Studi Empiris
Hutang Yang mempengaruhi terhadap dua Faktor yang
Nilai Perusahaan. Jurnal Mempengaruhi Return Saham
fakultas Ekonomi dan Bisnis, pada Industri Food dan
Universitas Diponegoro, Beverages di Bursa Efek
Semarang. Jakarta. Jurnal Akuntansi dan
Keungan,Vol. 7, No. 2, Hal.
Rahmawati, dkk. 2015. Pengaruh 99-116.
Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Struktur Modal Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007.
dan Keputusan Investasi Pengaruh Struktur
terhadap Nilai Perusahaan Kepemilikan Saham,
(Studi pada Perusahaan Sektor Leverage, Factor Intern dan
Properti, Real Estate dan Factor Ekstern Terhadap
Building Contruction yang Nilai Perusahaan. Jurnal
terdaftar di Bursa Efek Ekonomi Manajemen,
Indonesia periode 2010-2013. Fakultas Ekonomi, Universitas
Fakultas llmu Administrasi. Petra.
Universitas Brawijaya. Malang. Wahidahwati. 2002. Pengaruh
Safrida, Eli. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial
Modal dan Pertumbuhan Instusional pada Kebijakan
Perusahaan terhadap Nilai

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
83

http://jurnal.unimus.ac.id
Maksimum Media Akuntansi Universitas Muhammadiyah Semarang p-ISSN: 2087-2836
Vol.10 No.1, September 2019 - Februari 2020 ,hal (64-84) e-ISSN: 2580-9482

Hutang Perusahaan : Sebuah


Perspektif Theory Agency.
Jurnal Akuntansi Keuangan,
Vol. 5, No. 1. STIESIA
Surabaya.
Wijaya, Bayu Irfandi dan LB. Panji
Sedana. 2015. Pengaruh
Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan (Kebijakan Dividen
dan Kesempatan Investasi
sebagai Variabel Mediasi). E-
Jurnal Manajemen UNUD, Vol.
4, No. 12 : 4477-4500, ISSN:
2302-8912. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas
Udayana.Bali.

FAKTOR-FAKTOR YANG.....
Mutammimah
DOI
84

http://jurnal.unimus.ac.id

You might also like