Professional Documents
Culture Documents
3534 6680 1 SM PDF
3534 6680 1 SM PDF
(Universitas Indonesia)
Abstract
The assimilation between Arabic in-migrants from Hadramaut with Javanese noble women
has been taking place since the 13 th century. Some of their offspring has identified themselves
as Arabic Indonesians, especially after Independence, while a proportion of them has chosen
to associate themselves with their local Javanese relatives. The latter even has lost their
Arabic cultural identity, and as a result, has become Javanese. This article tries to explain why
such a phenomenon has materialized using a family case of a Javanese trah—Javanese version
of a clan—who has been living outside the Yogyakarta court. By tracing the family lineage;
attitude -both culturally and politically- and life-style of certain trah’s figures as Javanese in
the context of larger meso-institutional and macro-structural systems, this article argues that
the fading away of Arabic identity among the offspring of this particular trah could be attrib-
uted to two contextual political economic relations between the Dutch and the Javanese
rulers in two different eras. The first one was before the Dipanegara war when the relation was
mainly economic, namely the Dutch as the trade-corporate (VOC); and the second was after-
wards during which time the Dutch managed to consolidate their full total-grip as a colonial
power. Furthermore, this article argues that the attitude of the Dutch and the way they treated
the offspring this particular Arabic-Javanese court families, and their generational impact,
could only be understood within the larger contexts of the day.
4
Silsilah dari Perkumpulan Ar-Rabitatul Alawiyyin dan meminjamkan catatan-catatan almarhum bapak
Keraton Yogyakarta sengaja tidak dilampirkan atas Soemitro Oetomo.
permintaan informan.
6
5
Bagi orang Jawa, usia bukan acuan utama untuk
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih atas menentukan panggilan yang layak bagi pemilik usia.
kesediaan para narasumber untuk diwawancarai dan Orang Jawa selalu melihat status dalam hirarki keluarga
kesediaan ibu Rosana Soemitro Oetomo untuk luasnya. Apabila seseorang usianya lebih muda, tetapi
= Keturunan Arab
= Keturunan Jawa
Sumber: KPH Mandoyokusumo, Serat Raja Putera Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (1977)
yang tersohor akan ketaatannya pada ajaran kepadanya yaitu GPH (Gusti Pangeran Haryo)
Islam (Carrey 1985:25). GKR Tegalrejo pun Dipanegara (no. 18) pada tahun 1812. Dalam
merupakan seorang muslimah yang sangat taat Perang Dipanegara (1825–1830) pangeran ini
kepada ajaran Islam. menobatkan diri sebagai sultan dengan nama
Menurut catatan bapak Tommy, selain baru yaitu Sultan Ngabdulkamid Herucokro
Ibrahim, diasuh pula oleh GKR Tegalrejo cucu Kabirul Mukminin Sayidina Panatagama Jawa.
Sultan Sepuh yang lain, bernama GRM Artinya, “raja yang adil, yang pertama dari or-
Mustahar, putera GRM Surojo dari garwo ang-orang yang yakin, pemuka agama dan
ampeyan benama BRA Mangkorowati (no.16). pengatur agama di Jawa” (Carrey 1985:190).
GRM Surojo bertahta sebagai Sultan Kedua cucu Sultan Sepuh ini oleh nenek
Hamengku Buwono III (no.15) tahun 1812– buyutnya diasuh dan dididik untuk mengenali
1814. Kemudian GRM Mustahar berganti nama budaya dan adat istiadat serta tata krama Jawa
menjadi GRM Antawirya. Ketika Antawirya keraton dan ajaran Islam. Di Tegalrejo,
sudah dewasa, ayahnya, Sultan Hamengku keduanya bergaul secara leluasa dengan rakyat
Buwono III memberikan gelar kepangeranan jelata (kawula alit ) dan melihat sendiri
Keterangan:
= Laki-laki dan perempuan yang berdarah Arab dari pihak ayah maupun dari pihak ibu
atau dari keduanya
= Laki-laki dan perempuan yang berdarah Jawa atau lainnya dari pihak ayah maupun
dari pihak ibu atau dari keduanya
Referensi
Algadri, H.
1994 Dutch Policy Against Islam and Indonesians of Arab Descent in Indonesia. Jakarta:
LP3ES.
Alwi ibnu Muhammad ibnu Ahmad Bafaqih.
1999 Alawiyyin: Asal-usul dan Peranannya (terjemahan). Jakarta: Lentera Basritama.
Assagaf, H.M
2000 Derita Putri-putri Nabi: Studi Historis Kafa’ah Syarifah. Bandung: Penerbit PT
Remaja Rosdakrya.
Carrey, P.
1985 Asal-Usul Perang Jawa: Pemberontakan Sepoy dan Lukisan Raden Saleh
(terjemahan). Jakarta: Pustaka Azet.
Djamhari, S.A.
2003 Strategi Menjinakkan Diponegoro: Stelsel Benteng 1827–1830. Jakarta: Yayasan
Komunikasi Bambu.
Garraty, J.A.
1985 The University History of The World. UK: New Orchard Editions.
Geertz, H.
1961 The Javanese Family. USA: the Free Press of Glencoe, Inc.