You are on page 1of 8

Indonesian Journal of Health Research, 2019, Vol. 2, No.

1, 23-30

Journal Homepage: e-journal.stikesjembrana.ac.id

Original Research

Evaluation of The Use Prophylactic Antibiotics in Caesarean Surgery Patients


(Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis pada Pasien Bedah Sesar)

Devi Ristian Octavia1,*


1
Universitas Muhammadiyah Lamongan, Indonesia

DOI: https://doi.org/10.32805/ijhr.2019.2.1.38

*Corresponding Author:
E-mail: devioctavia1987@gmail.com
ORCID: https://orcid.org/0000-0001-5653-9804

ABSTRACT ARTICLE HISTORY


Introduction. The incidence of cesarean section is increasing year by year in Received: Mar 16, 2019
various countries including Indonesia. Provision of prophylactic antibiotics is Accepted: Apr 27, 2019
an attempt to prevent infection. Antibiotics given to surgical patients aim to
reduce the number of bacterial colonies, reduce the amount of contamination
KEYWORDS
inoculum so as to reduce the risk of infection or as a therapy if it has been
previously infected. The research that has been done is an observational study prophylactic antibiotics,
with retrospective data obtained from the patient's medical record. Methods. caesarean surgery patients,
The research design used was descriptive. Retrospective data retrieval of usage evaluation
secondary data in the form of medical records of patients. The research subjects
were all cesarean patients in the period August-September 2018 who met the
inclusion criteria as many as 54 patients. The data obtained then compared its
suitability with the therapeutic guidelines and journals used. Results. The
results of 54 medical records of cesarean section patients showed that the
prophylactic antibiotics used were 98.1% using the Penicillin (Amoxicilin)
group, and the rest using the third generation Cephalosporin group (Ceftriaxon
1.98%). The dosage used is a single dose and the time of administration is given
intravenously 30 minutes before the incision or after the cord clamp.
Conclusion. Based on the evaluation of the type of antibiotic prophylaxis used
in accordance with the guidelines with a value of conformity of 98.1%.
Likewise with the dosage, method of administration, time of administration of
prophylactic antibiotics in cesarean section according to the 2014 SIGN
standard with 100% conformity.

23
ABSTRAK KATA KUNCI
Pendahuluan. Angka kejadian bedah sesar dari tahun ke tahun semakin antibiotik profilaksis, pasien
meningkat di berbagai negara termasuk di Indonesia. Pemberian antibiotik bedah sesar, evaluasi
profilaksis merupakan upaya untuk mencegah terjadinya infeksi. Antibiotik penggunaan
yang diberikan pada pasien bedah bertujuan untuk mengurangi jumlah koloni
bakteri, mengurangi jumlah inokulum kontaminasi sehingga menurunkan risiko
infeksi atau sebagai terapi apabila sudah dalam keadaan infeksi sebelumnya.
Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian observasional yang
bersifat retrospektif data diperoleh dari rekam medik pasien. Metode. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Pengambilan data secara
retrospektif terhadap data sekunder berupa catatan rekam medik pasien. Subyek
penelitian adalah semua pasien bedah cesar pada periode Agustus-September
2018 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 54 pasien. Data yang
diperoleh kemudian dibandingkan kesesuaiannya dengan pedoman terapi dan
jurnal yang digunakan. Hasil. Hasil penelitian terhadap 54 rekam medik pasien
bedah sesar, menunjukkan bahwa anibiotik profilaksis yang digunakan adalah
98,1% menggunakan golongan Penicilin (Amoxicilin), dan selebihnya
menggunakan golongan Sefalosporin generasi III (Ceftriaxon 1,98%). Dosis
yang digunakan dosis tunggal dan waktu pemberian adalah intravena yang
diberikan 30 menit sebelum insisi atau setelah klamp tali pusat. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil evaluasi jenis antibiotika profilaksis yang digunakan telah
sesuai dengan guidelines dengan nilai kesesuaian sebesar 98,1% Begitu juga
dengan dosis, cara pemberian, waktu pemberian antibiotik profilaksis pada
bedah sesar telah sesuai dengan standar SIGN 2014 dengan kesesuaian 100%.

24
PENDAHULUAN perhatian dari pedoman tersebut menyangkut
indikasi, pilihan antibiotik, dosis optimal, waktu
Tindakan bedah sesar menunjukkan tren yang
dan lama pemberian, serta cara pemberian.
semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut The Scottish Intercollegiate Guidelines
Persalinan dengan bedah sesar terus bertambah
Network (SIGN) guideline on antibiotic
jumlahnya di berbagai negara, termasuk di
prophylaxis in surgery (SIGN 104) tahun 2014,
Indonesia. Menurut World Health Organization
antibiotik profilaksis bedah harus tepat dengan
(WHO) angka persalinan dengan Sectio Caesarea
prinsip bahwa antibiotik yang digunakan tersebut
sekitar 10 –15% dari semua proses persalinan
harus didukung oleh bukti keefektifannya,
(WHO, 2015). Di Indonesia angka persalinan
meminimalkan pengaruh antibiotik tersebut
dengan Sectio Caesarea mencapai 9,8 (Riskesdas,
terhadap flora bakteri normal pasien,
2013). Menurut Aulakh et al. (2018) menyatakan
meminimalkan efek samping antibiotik terhadap
bahwa dari 682 kasus pembedan di RS Gambia,
pasien, dan meminimalkan efek antibiotik
21,8% diantaranya adalah kasus bedah sesar
terhadap kekebalan tubuh pasien.
dengan tingkat infeksi luka sebesar 13,2%. Faktor
Penelitian yang dilakukan oleh Dania et al.
resiko termasuk lama persalinan; keputusan untuk
(2016) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
operasi, waktu dan lahir mati. Hanya 7,4% wanita
Bantul Yogyakarta menyatakan bahwa
yang menerima profilaksis antibiotika praoperasi,
Kesesuaian jenis antibiotik yang digunakan
tetapi semua wanita menerima antibiotika dosis
berdasarkan pada pedoman terapi di rumah sakit
ganda pasca operasi.
adalah 100%, sedangkan kesesuaian jenis
Angka kejadian kelahiran dengan bedah sesar
antibiotik berdasarkan pada Guideline Antibiotic
meningkat setiap tahunnya, sehingga kebanyakan
Prophylaxis in Obstetric Procedures tahun 2010
pasien bedah sesar diberikan antibiotic profilaksis
adalah 0%. Penelitian lain dilakukan oleh
untuk mencegah kejadian infeksi luka operasi
Mutmainah et al. (2014) di Rumah Sakit Daerah
(ILO). Penggunaan antibiotik profilaksis pada
Surakarta mengungkapkan bahwa ditemukan
pelaksaan bedah sesar termasuk dalam Highly
kesesuaian pemilihan obat dengan standar WHO
Recommended. Dalam kategori Highly
(30,5%), yang meliputi tepat dosis (6,5%) dan
Recommended, antibiotik dinyatakan terbukti
tepat waktu pemberian (52%). Penggunaan
tegas menurunkan morbiditas, menurunkan biaya
antibiotik 100% efektif untuk mencegah luka
perawatan dan menurunkan konsumsi antibiotik
infeksi setelah operasi.
secara keseluruhan. (Sumanti et al., 2016).
Oleh karena pentingnya penggunaan antibiotik
Penggunaan antibiotik penting dalam mengurangi
sebagai profilaksis terhadap kasus bedah sesar,
angka morbiditas dan mortalitas akan tetapi
dan masih tingginya profil ketidaksesuaian
penggunaan antibiotik secara intensif dapat
pemberian antibiotik profilaksis untuk pasien
menimbulkan resistensi (Anderson et al., 2011).
bedah sesar di beberapa Rumah Sakit, maka perlu
Skjeldestad et al. (2015) melaporkan bahwa
dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik
rumah sakit yang memberikan antibiotik
profilaksis pada kasus bedah sesar di RSI Nashrul
profilaksis untuk wanita yang menjalani operasi
Ummah Lamongan agar dapat mengetahui
sesar dapat mengurangi tingkat infeksi pada luka
gambaran kesesuaian penggunaan antibiotik yang
operasi.
digunakan dengan guidelines terapi yang ada.
RSI Nashrul Ummah Lamongan adalah salah
Mengingat tingginya kasus bedah sesar di Rumah
satu rumah sakit swasta di Lamongan yang
Sakit tersebut.
menerima rujukan pasien BPJS, seiring dengan
bertambahnya keikutsertaan masyarakat dalam
METODE
program BPJS, kunjungan pasien ke RSI Nashrul
Ummah Lamongan pun meningkat, termasuk Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian
rujukan pasien yang akan melakukan bedah sesar. observasional yang bersifat retrospektif diperoleh
Berdasarkan survey yang telah dilakukan dari data rekam medik pasien. Desain penelitian
sebelumnya terjadi perubahan pola pemberian yang digunakan adalah deskriptif. Pengambilan
antibiotika yang digunakan pada pasien bedah data secara retrospektif terhadap data sekunder
sesar. berupa catatan rekam medik pasien. Subyek dalam
Berbagai pedoman antibiotik profilaksis bedah penelitian ini adalah semua pasien bedah cesar di
telah dipublikasikan, aspek yang menjadi rumah sakit Islam Nashrul Ummah pada periode

25
Agustus-September 2018 yang memenuhi kriteria seleksi yang ketat dalam pemilihan cara
inklusi. Kriteria inklusi di dalam penelitian ini persalinan, terutama pada ibu yang akan
adalah pasien bedah sesar dengan data rekam menjalankan persalinan pervaginam. Hal serupa
medik yang lengkap. Teknik pengambilan sampel dikemukakan oleh Nilsson et al. (2017)
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Pengambilan keputusan perempuan tentang
purposive sampling, yaitu peneliti menentukan kelahiran pervaginam setelah operasi caesar di
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri- beberapa negara melibatkan interaksi yang rumit
ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian dan multidimensi dari pertimbangan medis,
sehingga diharapkan dapat menjawab psikososial, budaya, pribadi dan praktisi.
permasalahan penelitian. Subyek penelitian yang Perempuan dipengaruhi kemampuan mereka
memenuhi kriteria inklusi sebanyak 54 pasien dari untuk membuat pilihan berdasarkan informasi,
total pasien dengan jumlah 67 orang. dan untuk memahami apa yang paling penting
bagi wanita ketika membuat keputusan tentang
HASIL DAN PEMBAHASAN kelahiran vagina setelah operasi caesar
sebelumnya sebagai mode kelahiran.
Indikasi dilakukannya bedah sesar terbanyak
Pada 54 kasus bedah sesar yang diteliti,
adalah riwayat SC atau bedah sesar berulang yaitu
semuanya menggunakan antibiotik profilaksis
sebesar 33,3 % (tabel 1). Pasien yang memiliki
(tabel 2). Pemberian antibiotika profilaksis dalam
riwayat bedah sesar pada persalinan sebelumnya
tindakan bedah atau operasi adalah untuk
tidak harus melahirkan secara bedah sesar pada
mencegah terjadinya infeksi setelah operasi (Radji
persalinan selanjutnya jika memenuhi syarat
et al., 2014). Dasar pemberian antibiotik
persalinan pervaginam. Menurut studi literatur
profilaksis pada pasien seksio sesarea atau section
yang telah dilakukan oleh Nemeth & Molnar
caecaria (SC) di Rumah Sakit Islam Nashrul
(2017), menyatakan bahwa kelahiran pervaginam
Ummah Lamongan jenis operasi yang dilakukan
setelah operasi sesar dapat dilakukan untuk
merupakan operasi clean contaminated atau
mengurangi resiko komplikasi dan menurunkan
operasi bersih terkontaminasi (kelas 2) maka
tren operasi sesar. Akan menjadi penting di negara
penggunaan antibiotika profilaksis
kita untuk menentukan rekomendasi yang seragam
direkomendasikan. Berdasarkan data yang telah
mengenai kelahiran pervaginam setelah operasi
diteliti, penggunaan antibiotic pada pasien bedah
caesar, dengan bukti pendukung dalam praktik
sesar di RSI Nashrul Ummah Lamongan sesuai
obstetri dan ginekologi. Kelahiran pervaginam
dengan pengobatan yang rasional yaitu pada poin
setelah operasi caesar adalah pilihan yang aman
“tepat indikasi”. Operasi bersih terkontaminasi
untuk sebagian besar wanita. Memotivasi wanita
adalahluka operasi yang menembus respiratorius,
dapat membantu dalam memahami faktor-faktor
traktus gastrointestinalis dan traktus urogenitalis
penting untuk mencapai kelahiran vagina di
namun masih dalam kondisi yang terkendali dan
negara-negara di mana tingkat kelahiran vagina
tanpa kontaminasi yang bermakna (Berríos-Torres
setelah operasi caesar rendah (Nilsson et al.,
et al., 2017).
2017). Menurut Sumanti et al. (2016). Pasien yang
Antimikroba biasanya diresepkan dalam
memiliki riwayat bedah sesar pada persalinan
Obstetri dan Ginekologi sebagai profilaksis untuk
sebelumnya tidak harus melahirkan secara bedah
prosedur pra-operasi dan pasca-operasi (operasi
sesar pada persalinan selanjutnya jika memenuhi
caesar, episiotomi, terminasi medis kehamilan,
syarat persalinan pervaginam. VBAC (Vaginal
histerektomi vagina atau perut total, prosedur
Birth After Cesarean) tidak dapat dilakukan pada
laparoskopi, ligasi tuba, dilatasi dan kuretase, dan
bekas bedah sesar jika insisi bedah sesar yang lalu
miomektomi) (Liu, Lin, & Wang, 2016).
berupa insisi corporal, sudah 2 kali melakukan
Dibandingkan dengan pemberian intraoperative,
bedah sesar dan terdapat janin besar atau
antibiotic sebelum tindakan bedah atau operasi
disproporsi sevalopelvik. Persalinan pervaginam
secara signifikan mengurangi tingkat endometritis
pada bekas bedah sesar kurang dari 18 bulan
(Baaqeel & Baaqeel, 2012). Menurut Smaill &
memiliki resiko ruptur uteri yang lebih tinggi.
Grivell (2014) antibiotik profilaksis harus secara
Tingginya persalinan dengan bedah sesar
rutin diberikan kepada semua wanita yang
berulang di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah
menjalani operasi sesar untuk mencegah infeksi.
Lamongan, dapat dikarenakan oleh penatalaksaan
Dibandingkan dengan plasebo atau tanpa
persalinan ibu bekas bedah sesar didahului dengan
pengobatan, penggunaan antibiotik profilaksis

26
pada wanita yang menjalani operasi caesar Antibiotic Prophylaxis in Surgery: Key to
mengurangi kejadian infeksi luka, endometritis Evidence Statements and Grades of
dan komplikasi infeksi serius sebesar 60% hingga Recommendations (2014) menyebutkan bahwa
70%. Ada beberapa data tentang efek samping dan untuk operasi sesar, antibiotik profilaksis untuk
tidak ada informasi tentang efek antibiotik pada mengurangi komplikasi infeksi ibu dapat
bayi, membuat penilaian manfaat keseluruhan dan diberikan sebelum inisiasi atau setelah penjepitan
bahaya menjadi sulit. tali pusat. Shoham et al. (2017) juga
Evaluasi jenis antibiotik profilaksis yang mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan
digunakan untuk mengatahui apakah antibiotik efektifitas dari waktu pemberian antibiotika
yang telah diberikan telah sesuai dengan jenis profilaksis sebelum sayatan bedah dibandingkan
antibiotik yang direkomendsikan dalam standar. dengan setelah penjepitan tali pusat pada tingkat
Penggunaan antibiotik profilaksis pada kasus surgical site infection (SSI) setelah operasi sesar.
seksio sesarea di Rumah Sakit Islam Nashrul Pasien seksio sesarea setelah selesai proses
Ummah Lamongan periode Agustus-September operasi, kemudian menjalani perawatan selama 1-
2018 didominasi oleh antibiotik penisilin yaitu 2 hari dan masih diberikan antibiotik Amoxicillin
Amoxicillin, baik yang generik maupun paten, atau Ceftriaxon secara intra vena. Berdasarkan
yaitu sebesar 98,1% dan hanya 1,98% hasil evaluasi yang telah dilakukan terhadap
menggunakan antibiotika sefalosporin golongan waktu dan jumlah pemberian antibiotik profilaksis
ke III yaitu Ceftriaxon yang diberikan secara intra pada pasien bedah sesar di RSI Nashrul Ummah
vena (IV) (Tabel 2). WHO (2015) dapat disimpulkan bahwa pemberian antibiotika
merekomendasikan antibiotik profilaksis untuk profilaksis pasien bedah sesar sesuai atau “Tepat
bedah sesar adalah Cefalosporin generasi pertama Dosis”.
atau penisilin daripada antibiotik golongan Rute pemberian profilaksis antibiotik harus
lainnya. Berdasarkan jenis antibiotik profilaksis efektif, aman dan nyaman. Tidak ada perbedaan
pada kasus bedah sesar di RSI Nashrul Ummah yang jelas antara pemberian antibiotic profilaksis
Lamongan, yaitu antibiotika golongan penisilin, secara irigasi dan intravena dalam mengurangi
sudah sesuai dengan penggunaan menurut risiko endometritis pasca caesar. Untuk hasil lain,
parameter standar dalam WHO, (2015) dengan belum ada bukti yang kuat mengenai rute
persentase kesesuaian 98,1 %. pemberian antibiotik profilaksis yang paling
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa (tabel 2) efektif untuk mencegah infeksi pasca-caesar
antibiotika yang digunakan merupakan antibiotika (Nabhan et al., 2016). Hasil evaluasi terhadap cara
tunggal. Hal tersebut sesuai dengan pedoman pembererian antibiotika profilaksis di RSI Nashrul
terapi WHO, (2015) yaitu untuk antibiotic Ummah Lamongan adalah secara intravena. Hal
profilaksis pada bedah sesar digunakan antibiotik tersebut berarti “Tepat Cara Penggunaan”.
dosis tunggal. Hal serupa juga dinyatakan dalam Waktu pemberian antibiotik profilaksis pada
SIGN 104: Antibiotic Prophylaxis in Surgery: Key bedah sesar di RSI Nashrul Ummah Lamongan
to Evidence Statements and Grades of yaitu 30 menit sebelum insisi atau setelah
Recommendations (2014) bahwa Dosis terapi penjepitan klamp tali pusat. Waktu tersebut masuk
antibiotik standar tunggal sudah cukup untuk dalam batas waktu pemberian dari SIGN 104:
profilaksis dalam sebagian besar keadaan. Antibiotic Prophylaxis in Surgery: Key to
Sehingga bisa disimpulkan bahwa dosis antibiotik Evidence Statements and Grades of
profilaksis yang diberikan telah sesuai dengan Recommendations (2014). Besar persentase
standar dengan nilai persen kesesuian 100%. kesesuaian waktu pemberian antibiotika
Dalam praktik penggunaanya, antibiotik profilaksis di Rumah Sakit Islam Nashrul Ummah
profilaksis golongan penisilin yang digunakan, standar yang digunakan adalah 100%.
diberikan 3-4x dengan maksud untuk Salah satu faktor risiko paling penting
mendapatkan dosis yang adequate. Untuk tujuan terjadinya infeksi pada periode postpartum adalah
profilaksis diperlukan antibiotika dosis tinggi, persalinan sesar, dengan tingkat infeksi pasca
agar didalam sirkulasi dan didalam jaringan tubuh operasi secara signifikan lebih tinggi daripada
dicapai kadar diatas MIC (minimal inhibitory yang diperkirakan dibandingkan dengan operasi
concentration) antibiotik terhadap kuman yang pembedahan lainnya. Seperti halnya kasus non
potensial menimbulkan infeksi (Meakins et al., infection surgery, penggunaan antibiotik
2005). Berdasarkan rekomendasi dari SIGN 104: profilaksis direkomendasikan untuk semua

27
persalinan sesar kecuali jika pasien sudah Berdasarkan pengamatan hasil evaluasi dokter
menerima rejimen antibiotik dengan cakupan yang dapat dilihat pada tabel 4 mengenai data
spektrum luas yang setara (misalnya, untuk penggunaan antibiotik dan penilaian
korioamnionitis), dan profilaksis semacam itu efektivitasnya diperoleh bahwa hasil evaluasinya
harus diberikan dalam 60 menit sebelum 90,7% efektif, 3,7% tidak efektif dan 5,6% tanpa
dimulainya sesar. Ketika hal ini tidak keterangan. Hal ini dilihat dari keterangan
memungkinkan (misalnya, kebutuhan untuk evaluasi akhir dari rekam medik saat pasien akan
kelahiran yang muncul), profilaksis harus pulang untuk kriteria efektif antara lain sembuh
diberikan sesegera mungkin setelah sayatan dibuat dengan luka operasi baik atau sembuh dengan
(ACOG, 2018). luka operasi kering.

Tabel 1.
Karakteristik responden
No Indikasi Jumlah Prosentase
1 Riwayat SC 18 33,3 %
2 Partus Lama 11 20,4 %
3 Ketuban Pecah Dini 6 11,1 %
4 Pre Eklamsi (PE) 7 12,96 %
5 Placenta Previa (PP) 9 16,67 %
6 Letak Lintang 3 5,56 %
Jumlah 54 100%

Tabel 2.
Jenis Antibiotika Profilaksis dan Antibiotika Terapi yang digunakan
Golongan Antibiotika yang Rekomendasi Dosis yang
Jumlah Persentase Kesesuaian
digunakan SIGN 2014 digunakan
Penicilin 1 g/ 6-8 jam 1 g/ 6-8 jam 53 pasien 98,1%
Sefalosporin generasi III 1 g / 12 jam 1 g / 12 jam 1 pasien 1,85%

Tabel 3.
Hasil Evaluasi Cara dan Waktu Penggunaan Antibiotika Profilaksis
Persentase
Evaluasi Rekomendasi SIGN Penerapan
Kesesuaian
Penicilin: i.v Penicilin: i.v
Cara Penggunaan 100%
Sefalosporin: i.v Sefalosporin: i.v
Kurang dari 60 menit sebelum < 30 menit sebelum inisiasi
Waktu Penggunaan sayatan atau sedekat mungkin atau setelah penjepitan 100%
dengan sayatan klamp tali pusar
Penerapan di RSI Nashrul Persentase
Evaluasi Rekomendasi SIGN
Ummah Kesesuaian

Tabel 4.
Jenis Antibiotika Profilaksis dan Antibiotika Terapi yang digunakan
No Penilaian Klinis Jumlah Pasien % Pasien Keterangan
1 Sembuh dengan luka operasi baik 33 61,1% Efektif
2 Sembuh dengan luka operasi kering 16 29,6% Efektif
3 Luka operasi basah/ rawat luka 2 3,7% Tidak Efektif
4 Tidak ada keterangan 3 5,6% -

28
KESIMPULAN Muhammadiyah Bantul Yogyakarta.
Jurnal Pharmacy. 13(02), 228–238.
Berdasarkan data mengenai evaluasi penggunaan
antibiotik pada pasien bedah sesar di RSI Nashrul Liu, R., Lin, L., & Wang, D. (2016).
Ummah Lamonga periode Agutus-September Antimicrobial prophylaxis in caesarean
2018 maka dapat disimpulkan yakni 90,7% section delivery. Experimental and
efektif, 3,7 tidak efektif dan 5,6% tanpa Therapeutic Medicine, 12(2), 961–964.
keterangan. Pemilihan antibiotik yang digunakan https://doi.org/10.3892/etm.2016.3350
sesuai dengan yang direkomendasikan pada Meakins, J. L., Masterson, B. J., & Nichols, R. L.,
pedoman terapi rumah sakit dan SIGN: Antibiotic (2005). Prevention of Postoperative
Prophylaxis in Surgery (2014) dan WHO (2015). Infection. Chapters from ACS Surgery.
Dosis dan frekuensi antibiotik yang digunakan
untuk pemberian dosis antibiotik 100% sudah Mutmainah, N., Setyati, P., & Handasari, N.
sesuai dengan standar yang digunakan. (2014). Evaluation of the Use and
Effectiveness of Antibiotics for
DAFTAR PUSTAKA Prophylactic in Patients with Cesarean
Section at Hospitals in Surakarta in 2010.
ACOG. (2018). Clinical Management Guidelines Indonesian Journal of Clinical Pharmacy,
for Obstetrician – Gynecologists: Use of 3(2), 44–49.
Prophylactic Antibiotics in Labor and https://doi.org/10.15416/ijcp.2014.3.2.44
Delivery. Obstetrics & Gynecology,
132(120), 103–119. Nabhan, A. F., Allam, N. E., & Salama, M. H. A.
(2016). Routes of administration of
Anderson, A., Miller, A. D., & Bookstaver, P. B. antibiotic prophylaxis for preventing
(2011). Antimicrobial prophylaxis in open infection after caesarean section. Cochrane
lower extremity fractures. Open Access Database of Systematic Reviews, 1(6), 1–
Emergency Medicine, 3, 7–11. 50.
Aulakh, A., Idoko, P., Anderson, S., & Graham, https://doi.org/10.1002/14651858.CD0118
W. (2018). Caesarean section wound 76.pub2
infections and antibiotic use: a Nemeth, G., & Molnar, A. (2017). Vaginal birth
retrospective case-series in a tertiary after cesarean section in light of
referral hospital in The Gambia. Tropical international opinions. Orvosi Hetilap,
Doctor, 48(3), 192–199. 158(30), 1168–1174.
https://doi.org/10.1177/004947551773953 https://doi.org/10.1556/650.2017.30810
9
Nilsson, C., Lalor, J., Begley, C., Carroll, M.,
Baaqeel, H., & Baaqeel, R. (2012). Timing of Gross, M. M., Grylka-baeschlin, S., …
administration of prophylactic antibiotics Healy, P. (2017). Vaginal birth after
for caesarean section : a systematic review caesarean : Views of women from
and meta-analysis. BJOG, 120(6), 661– countries with low VBAC rates. Women
669. https://doi.org/10.1111/1471- and Birth, 30(6), 481-490.
0528.12036 https://doi.org/10.1016/j.wombi.2017.04.0
Berríos-Torres, S. I., Umscheid, C. A., & Bratzler, 09
D. W. (2017). Centers for Disease Control Radji, M., Fathni, R., & Fauziyah, S. (2014).
and Prevention Guideline for the Evaluation of Surgical Antibiotic
Prevention of Surgical Site Infection. Prophylaxis in Tertiary Care Hospital in
JAMA Surgery, 152(8), 784–791. Jakarta Indonesia. The Experiment, 18(4),
https://doi.org/10.1001/jamasurg.2017.090 1292–1296.
4
Shoham, A. Ben, Bar-meir, M., Ioscovich, A.,
Dania, H., Baroroh, F., & Bachri, M. S. (2016). Samueloff, A., Wiener-well, Y., Ben, A.,
Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada … Samueloff, A. (2017). Timing of
Pasien Bedah Sesar di Rumah Sakit PKU antibiotic prophylaxis in cesarean section :
retrospective , difference-in-differences

29
estimation of the effect on surgical-site- Cochrane Database of Systematic
infection. The Journal of Maternal-Fetal Reviews, 1(10).
& Neonatal Medicine, 32(5), 1–5. Sumanti, E., Ayu, W., & Rusli, R. (2016). Pola
https://doi.org/10.1080/14767058.2017.13 penggunaan antibiotik profilaksis pada
91784 pasien bedah sesar (sectio caesarean) di
SIGN 104. (2014). Antibiotic prophylaxis in rumah sakit islam samarinda. Prosiding
surgery: Key to Evidence Statements and Seminar Nasional Kefarmasian Ke-3,
Grades of Recommendations. Retrieved (April 2016), 22–28.
from https://www.sign.ac.uk/sign-104- WHO. (2015). WHO recommendation on
antibiotic-prophylaxis-in-surgery.html antibiotic prophylaxis for caesarean
Skjeldestad, F. E., Bjornholt, J. V., Gran, J. M., & section using a single dose of first
Erisken, H. (2015). The effect of antibiotic generation cephalosporin or penicillin in
prophylaxis guidelines on surgical-site preference to other classes of antibiotics.
infections associated with cesarean Retrieved from
delivery. International Journal of https://extranet.who.int/rhl/topics/preconce
Gynaecoloy Obstetrics, 128(2), 126–130. ption-pregnancy-childbirth-and-
https://doi.org/10.1016/j.ijgo.2014.08.018 postpartum-care/who-recommendation-
antibiotic-prophylaxis-caesarean-section-
Smaill, F. M., & Grivell, R. M. (2014). Antibiotic
using-single-dose-first-generation
prophylaxis versus no prophylaxis for
preventing infection after cesarean section.

30

You might also like