ISSN : 2549-922X

e-ISSN : 2549-9734
JURNAL EDUMidwifer

2017
http://journal.unipdu.ac.id

PENGARUH EFEKTIFITAS PEMBERIAN SEDUHAN DAUN PEPPERMINT

PADA IBU HAMIL TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI EMESIS
GRAVIDARUM

Sri Banun Titi Istiqomah1*, Dian Puspita Yani2), Suyati 3)

1
Prodi D-III Kebidanan FIK UNIPDU Jombang
e-mail: sbti_s2uns@yahoo.com
2
Prodi D-III Kebidanan FIK UNIPDU Jombang
e-mail: puspitayanidian@gmail.com
3
Prodi D-III Kebidanan FIK UNIPDU Jombang
e-mail: suyatinanang@ymail.com

Abstract

In early pregnancy affects the hormonal changes, the changes are the result of an imbalance of
estrogen and progesterone that resulted in some complaints of nausea and vomiting, or can be
called morning sickness. So it should be avoided given medication or other alternatives to reduce
the complaint. Leaf peppermint oil contains menthol atsiril that can alleviate bloating, nausea,
vomiting, cramps and contain the effects diusus karminative working fine on the gastrointestinal
tract so it can cope with nausea and vomiting. The object of research is the pregnant women in the
BPM Salamah Peterongan Jombang. There were 30 samples of pregnant women as respondents.
Before being given treatment, variable observed first after the treatment is done and after the
treatments were observed. Results of statistical test by using Paired T-Test with SPSS 16.0 p value
obtained Paired t test: Result = 0.000 means that there is a significant difference before and after
the action, because the p value <0.05. Mean 2600 is positive, meaning a downward trend after a
given action. It can be concluded that the administration of peppermint leaves steeping can likely
reduce the frequency of nausea and vomiting in pregnant women.

Keywords: peppermint leaves, pregnant, morning sickness, Hiperemesis gravidarum

1. PENDAHULUAN
Pada awal kehamilan
berpengaruh pada perubahan hormonal,
perubahan tersebut terjadi akibat adanya
ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron dimana akan mengakibatkan
beberapa keluhan yang membuat ibu
merasa tidak nyaman diantaranya adalah
mual dan muntah atau bisa disebut emesis
gravidarum.
Berdasarkan studi pendahuluan di
BPM Umi Salamah, Amd. Keb Desa
sangat Peterongan Kec. Peterongan Kab. Jombang
didapatkan data ibu hamil tahun 2015
sejumlah 83 ibu hamil, yang mengalami
emesis gravidarum pada primi gravidarum
maupun multi gravidarum sebanyak 69 ibu
hamil. (berdasarkan buku kunjungan ibu
hamil
103 2015).
ISSN : 2549-922X
e-ISSN : 2549-9734
JURNAL EDUMidwifer

2017
http://journal.unipdu.ac.id
Meskipun keluhan mual muntah lainnya terutama untuk tubuh. Penggunaan
dianggap wajar bagi ibu hamil dan tidak daun mint lebih banyak difungsikan
membahayakan janin dalam kandungan. sebagai alat terapi juga pencegahan
Namun, apabila frekuensi mual dan penyakit. Daun peppermint termasuk
muntahnya berlebihan, tetap harus tanaman herbal karena memang lebih
diwaspadai. Mual yang diikuti dengan banyak difungsikan sebagai bahan
muntah-muntah parah dapat menjadi pengobatan tradisional.Daunpeppermint
pertanda adanya gangguan dalam banyak mengandung minyak atsiril yaitu
kehamilan. Misalnya pada hamil anggur, mentol yang dapat meringankan kembung,
dimana plasenta berkembang menjadi mual, muntah, kram dan mengandung efek
sekelompok kista abnormal. karminative yang bekerja diusus halus
Kemungkinan lain adalah hyperemesis pada saluran gastrointestinal sehingga
gravidarum, yaitu kondisi saat ibu hamil mampu mengatasi/ menghilangkan mual
kehilangan berat badan dan cairan tubuh muntah. (Ira, 2012).
dalam jumlah banyak. Sehingga mual Karena khasiat dari daun peppermint
muntah perlu dihindari dengan diberikan tersebut, seduhan daun peppermint yang
obat-obatan atau alternatif lain untuk diberikan secara rutin diharapkan dapat
mengurangi keluhan itu. berpengaruh pada penuruhan frekuensi
mual muntah ibu hamil.
2. KAJIAN LITERATUR DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 3. METODE PENELITIAN
Mual dan muntah adalah hal yang Metode sampling digunakan dalam
paling sering dialami oleh ibu hamil, penelitian ini. Objek penelitian adalah ibu
terutama terjadi pada awal-awal kehamilan hamil di lingkungan BPM Ibu Salamah,
atau pada trimester pertama. Disebabkan Amd. Keb Desa Peterongan Kec.
oleh perubahan hormon yang terjadi pada Peterongan Kab. Jombang. Ada 30 sampel
ibu hamil. Selain itu, mual dan muntah ibu hamil dijadikan responden dengan 104
kategori primi, multi, pada trimester dan
dapat terjadi bila mencium aroma makanan mengalami keluhan emasis. Bahan
tertentu. Emesis Gravidarum adalah penelitian adalah daun peppermint yang
dikeringkan kemudian disedu dan
merupakan keluhan umum yang dikonsumsi ibu hamil dua kali dalam
disampaikan pada kehamilan muda. sehari, pagi dan siang.
(Manuaba, 2013: 227). Metode Lebih lanjut, penelitian ini

Sudah banyak diketahui bahwa daun menggunakan

105 pendekatan One Group Pre-

peppermint sangat berkhasiat untuk test - Post test designya itu jenis pre-

mengatasi bau mulut. Selain itu, daun experimental ini dilakukan dengan cara

peppermint juga mempunyai khasiat sebelum diberikan treatment/perlakuan,

ISSN : 2549-922X
e-ISSN : 2549-9734
JURNAL EDUMidwifer

2017
http://journal.unipdu.ac.id
variable diobservasi/diukur terlebih dahulu signifikan menurun. Sebagian besar
(Pre-test) setelah itu dilakukan treatmen/ responden mengalami penurunan mual
perlakuan dan setelah treatmen dil akukan muntah setelah diberikan seduhan daun
pengukuran /ob servasi. (Post test). peppermint. Sebanyak 13 orang (43,3%)
Untuk mengetahui pengaruh hanya mengalami mual 2 kali saja, ada 5
pemberian seduhan daun peppermint orang (16,7%) hanya mengalami mual 3
terhadap penurunan frekuensi mual dan kali saja, dan juga 12 orang (40%) hanya
muntah pada ibu hamil, maka peneliti mengalami mual 4 kali saja. Ini
melakukan uji statistik Paired T-Test dan menunjukkan bahwa seduhan daun
dianalisa menggunakan SPSS versi 16.0 peppermint benar terbukti bermanfaat
mengurangi keluhan mual dan muntah apa
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
ibu hamil pada trimester 1.
Berdasarkan hasil observasi awal, dari Hasil uji Paired T-Test yang telah
30 sampel yang dipilih sebagian besar dilakukan dengan program SPSS versi 16.0
responden ibu hamil mengalami mual diketahui nilai Sig. (2-tailed): Nilai
muntah dalam masa kehamilannya. Sekitar probabilitas/p value uji T Paired: Hasil =
26 orang (87%) dari 30 responden ibu 0,000. Artinya ada perbedaan signifikan
hamil mengalami keluhan mual muntah frekuensi mual muntah antara sebelum dan
sedang, sedangkan 4 orang (13%) ibu sesudah perlakuan pemberian seduhan
hamil mengalami keluhan mual ringan. daun peppermint pada ibu hamil. Sebab
Setelah dilakukan tindakan pemberian nilai p value < 0,05 (95 % kepercayaan).
seduhan daun peppermint pada 30 Mean: 2.600 bernilai positif, artinya
responden ibu hamil, pada hari ketiga terjadi kecenderungan penurunan frekuensi
dilakukan observasi. Hasil observasi kedua mual dan muntah pada ibu hamil sesudah
ini sudah mulai menunjukan perubahan perlakuan pemberian seduhan daun
frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil. peppermint.
Tetapi karena perubahan belum signifikan
maka pemberian seduhan daun peppermint
harus terus dilakukan. Begitu pula pada
observasi ketiga yang dilakukan pada hari
ke delapan sudah didapatkan perubahan
frekuensi mual dan muntah semakin
106
menurun.
Gambar 1. Proses pengeringan daun pappermint
Pada observasi keempat menunjukan
perubahan frekuensi mual muntah yang

Gambar 2. Proses Pengisian papper bag

ISSN : 2549-922X
e-ISSN : 2549-9734
JURNAL EDUMidwifer

2017
http://journal.unipdu.ac.id
Gambar 3. Papper bag tea daun pappermint
5. KESIMPULAN
Kesimpulan Berdasarkan hasil uji
statistik dengan menggunakan uji Paired
T-Test dengan program SPSS
diperoleh Sig. (2-tailed):
probabilitas/p value uji T Paired: Hasil =
0,000 Artinya ada perbedaan signifikan
frekuensi mual muntah antara sebelum dan
sesudah perlakuan pemberian seduhan
daun peppermint pada ibu hamil. Sebab
nilai p value < 0,05 (95% kepercayaan).
Nilai rata-rata adalah 2.600 bernilai positif,
artinya terjadi kecenderungan penurunan
frekuensi mual dan muntah pada ibu hamil
sesudah perlakuan pemberian seduhan
daun peppermint.
Sehingga dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemberian
seduhan daun peppermint
berpengaruh pada penurunan frekuensi
mual dan muntah pada ibu hamil di BPM
Ibu Salamah, Amd. Keb Desa Peterongan
Kec. Peteronngan Kab. Jombang.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Brian. Dr,dkk. 2011. Buku
Panduan Praktis pelayanan
Kontrasepsi. Ed. 3. Jakarta : Pt Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Bandiyah, Siti. 2009. Kehamilan ，
persalinan & Gangguan Kehamilan.
Yogjakarta : Medical Book.
Dinkes Kab. Jombang. 2013. Lampiran
Profil 2013. Diakses tanggal
27/01/15/jam 20.00 WIB.
J. Ramadhan, Ahmad. 2013. Rimpang
Jahe. Yogjakarta : Diandra.
Maharani, Sabrina. 2010. Herbal Sebagai
Obat bagi Penderita Penyakit
mematikan. Yogyakarta : A+ PLUS
BOOKS.
Mahmuda, dkk. 2013. Jurnal Efektivitas
Pemberian Wedang Jahe (Zingiber
16.0 Officinale Var. Rubrum) Terhadap
Penurunan Emesis Gravidarum Pada
Nilai Trimester Pertama. Diakses tanggal
04/032015/jam 10.00 WIB.
Manuaba, dkk. 2010. Ilmu kebidanana,
penyakit kandungan dan KB untuk
pendidikan Bidan, Ed. 2. Jakarta :
ECG.
Pantiawati, Ika, dkk. 2010. Asuhan
Kebidanan 1. Yogjakarta: Mutia
Medika.
Primadi, dkk. 2014. Profil Kesehatan
Indonesia Tahun 2013. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI.
Rahayu, Sri Niken. 2010. Waspadai &
Cegah Keguguran. Jogjakarta : Kata
hati.
Roumali, Suryati. 2011. Buku ajar I :
Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.
Yogjakarta : Mutia Medika.
Soepardan, Suryani. 2008. Konsep
rutin Kebidanan. Jakarta : EGC.
Supari, Siti Fadilah. 2010.
dapat Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Jakarta : Mentri Kesehatan Republik
Indonesia.
. 2007. Standart Asuhan
Kebidanan. Jakarta : Mentri Kesehatan
Republik Indonesia.
. 2007. Standart Profesi
107
Bidan. Jakarta : Mentri Kesehatan
Republik Indonesia.
Walyani, Elisabeth Siwi. 2015. Asuhan
Kebidanan Pada Kehamilan.
Yogjakarta : PB.
ISSN : 2549-922X
e-ISSN : 2549-9734
JURNAL EDUMidwifer

2017
http://journal.unipdu.ac.id
Wiknjosastro, hanifa. Dr, dkk. 2009. Ilmu
Kandungan, Ed. 7. Jakarta : Pt Bina
Pustaka sarwono prawirohardjo.
Yulaikhah, Lily. 2009. Seri Asuhan
Kebidanan Kehamilan. Jakarta : ECG

108